Penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
KLB Dengue pertama kali terjadi tahun 1653 di Rech West indies (Kepulauan Karibia).
Sedangkan di Indonesia DBD pertama kali dilaporkan di Jakarta dan Surabaya pada tahun
1968.
GEJALA KLINIS
DBD
1) Demam 2-7 hari (disertai sakit kepala, nyeri otot dan persendian, sakit belakang bola
mata).
2) Manifestasi perdarahan, seperti : uji torniket positif (Rumple Leede), bintik perdarahan
(petechie), purpura, ekimosis, perdarahan konjungtiva, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis, melena dan hematuri.
3) Pemebesaran hati (hepatomegaly)
4) Penurunan jumlah trombosit 100.000/mm
5) Renjatan (syok) disebabkan karena perdarahan, atau karena kebocoran plasma ke daerah
ekstra vaskuler melalui kapiler yang terganggu.
6) Tanda-tanda kebocoran plasma berupa peningkatan hematokrit 20% dari nilai baseline,
efusi pleura, ascites, dan atau hypoproteinemia/ hypoalbuminemia.
UJI TORNIKET
FAKTOR AGENT
VIRUS
Virus ini termasuk ke dalam famili Flaviviridae, genus Flavivirus. Virus ini
berukuran kecil (50 nm) memiliki single standard RNA. Terdapat empat
serotipe virus yang dikenal yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Pengertian vektor DBD adalah nyamuk yang dapat menularkan, memindahkan dan/atau
menjadi sumber penular DBD.
Perbedaan morfologi antena
Aedes Betina : memiliki antena berbulu agak jarang/tidak lebat
Aedes Jantan : memiliki antena berbulu lebat
CIRI-CIRI NYAMUK AEDES
AEGEPTY
Perilaku Nyamuk Dewasa Nyamuk Aedes jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan
hidupnya.
Nyamuk Aedes betina mengisap darah. Darah diperlukan untuk pematangan sel telur,
agar dapat menetas.
Aktivitas menggigit nyamuk biasanya mulai pagi dan petang hari, dengan puncak
aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00.
Variasi Musiman Populasi Aedes aegypti meningkat pada musim hujan karena telur-telur yang tadinya
belum sempat menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai terisi
air hujan.
FAKTOR PEJAMU
(HOST)
• Virus dengue menginfeksi manusia dan beberapa spesies dari primate rendah. Tubuh
manusia adalah reservoir utama bagi virus tersebut, meskipun studi yang dilakukan di
Malaysia dan Afrika menunjukkan bahwa monyet dapat terinfeksi oleh virus dengue
sehingga dapat berfungsi sebagai host reservoir. Semua orang rentan terhadap penyakit ini,
pada anak-anak biasanya menunjukkan gejala lebih ringan dibandingkan dengan orang
dewasa. Penderita yang sembuh dari infeksi dengan satu jenis serotipe akan memberikan
imunitas homolog seumur hidup tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi
serotipe lain dan dapat terjadi infeksi lagi oleh serotipe lainnya.
FAKTOR LINGKUNGAN
Fase Subklinis
Waktu setelah virus dengue masuk bersama air liur nyamuk ke dalam tubuh, virus
tersebut kemudian memperbanyak diri dan menginfeksi sel- sel darah putih serta kelenjar
getah bening untuk kemudian masuk ke dalam system sirkulasi darah. Virus ini berada di
dalam darah hanya selama 3 hari sejak ditularkan oleh nyamuk. Pada fase ini juga jumlah
trombosit dalam tubuh masih dalam keadaan normal selama 3 hari pertama.
Fase Klinis
Dimana mulai ditemukan gejala dan tanda secara klinis adanya suatu penyakit.
Ada empat tingkatan derajat berat penyakit DBD (WHO, 2004), Yaitu :
1. Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah
uji tourniquet.
2. Derajat II : Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
Terjadi hemokonsentrasi yaitu peningkatan hematokrit di atas atau sama dengan 20%
karena perembesan plasma.
3. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah
menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis dengan tanda kebiruan di sekitar
mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.
4. Derajat IV : Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak
terukur.
Fase Akhir
Fase terakhir perjalanan penyakit DBD ialah tahap pemulihan atau kematian
jika tidak tertangani dengan baik. Tahap pemulihan bergantung pada penderita dalam
melewati fase kritisnya. Tahap pemulihan dapat dilakukan dengan pemberian infus atau
transfer trombosit. Bila penderita dapat melewati masa kritisnya maka pada hari
keenam dan ketujuh penderita akan berangsur membaik dan kembali normal pada hari
ketujuh dan kedelapan, namun apabila penderita tidak dapat melewati masa kritisnya maka
akan menimbulkan kematian.
FASE DEMAM BERDARAH DENGUE
Fase Demam (hari 1-3)
•Demam tinggi sampai 40 0C
•Disertai nyeri otot/diseluruh tubuh, sakit kepala, sakit
sekitar bola mata, mual dan muntah
•Dianjurkan untuk banyak minum
1) Penggantian volume plasma yaitu kristaloid (larutan garam isotonik) dan koloid sesuai
dengan berat ringan penyakit
Cairan resusitasi awal adalah larutan kristaloid 20 ml/kgBB secara intravena
dalam 30 menit. Kemudian apabila syok belum dapat teratasi setelah 60 menit, berikan
cairan koloid 10-20 ml/kgBB secepatnya dalam 30 menit.
2) Pemeriksaan hematokrit untuk memantau penggantian volume plasma
3) Koreksi gangguan metabolik dan elektrolit
4) Pemberian oksigen
Terapi oksigen 2 liter per menit
5) Transfusi darah
PROGRAM PENANGGULANGAN
PENYAKIT DBD
• Surveilans Epidemiologi
• Penemuan dan tatalaksana kasus
• Pengendalian vektor
• Peningkatan peran serta masyarakat
• Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan penanggulangan KLB
• Penyuluhan
• Kemitraan/jejaring kerja
• Peningkatan kapasitas sumber daya
• Monitoring dan evaluasi
BAHAN BACA
Kemenkes, RI. 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di
Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
WHO. 2011. Comprehensive Guidelines for prevention and control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic fever. India : WHO Regional Publication, SEARO No. 29.
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH