Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISA KUALITAS LINGKUNGAN

“PENULARAN DBD”

DISUSUN OLEH :
LAODE ISRAM MAINDO
(21502067)

AKADEMI HIPERKES MAKASSAR


YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR
2017
Pendahuluan
Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung
meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas. Kerugian sosial yang terjadi antara lain
karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan berkurangnya
usia harapan penduduk. Dampak ekonomi langsung pada penderita DBD adalah biaya
pengobatan, sedangkan dampak ekonomi tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu
sekolah dan biaya lain yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan
akomodasi selama perawatan penderita.

Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Hal
ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) di seluruh pelosok
tanah air, kecuali pada daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air
laut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama menyerang anak-anak, namun dalam
beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada orang dewasa.
Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi mendadak disertai kebocoran plasma dan pendarahan,
dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah.

Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat yang terus
menerus dalam memberantas nyamuk penularnya dengan cara 3 M yaitu : menguras tempat
penampungan air (TPA), menutup TPA dan mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas
yang dapat menampung air hujan. Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M
secara terus menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Namun demikian penyakit ini masih terus
endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah. Oleh karena itu upaya
untuk membatasi angka kematian penyakit ini sangat penting.

Penyebab
Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Karena diperantarai oleh kedua
serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung
selayaknya penyakit flu. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak
di daerah padat penduduk, misalnya di kota-kota besar beriklim lembap dan hangat.
Masalah penyakit demam berdarah biasanya dialami oleh negara-negara subtropis dan
tropis, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada seratus juta kasus demam dengue yang terjadi pada
tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang di antaranya terjangkit dalam waktu singkat akibat
wabah penyakit ini.

Sumber
Seseorang yang di dalam darahnya memiliki virus dengue (infektif) merupakan sumber
penular DBD. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam
(masa inkubasi instrinsik). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah
akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan berkembang biak
dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk, dan juga dalam kelenjar saliva. Kira-kira satu
minggu setelah menghisap darah penderita (masa inkubasi ekstrinsik), nyamuk tersebut siap
untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue menjadi
penular (infektif) sepanjang hidupnya.
Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk), sebelum menghisap
darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya (probosis), agar darah yang
dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang
lain.13 Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus dengue.
Kenapa bisa terjadi
Nyamuk betina sangat menyukai darah manusia (anthropophilic) dari pada darah binatang.
Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari jam 08.00-10.00 dan sore hari jam 16.00-
18.00. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah berkali-kali
dari satu individu ke individu lain (multiple biter). Hal ini disebabkan karena pada siang hari
manusia yang menjadi sumber makanan darah utamanya dalam keadaan aktif bekerja/bergerak
sehingga nyamuk tidak bisa menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu.
Keadaan inilah yang menyebabkan penularan penyakit DBD menjadi lebih mudah terjadi.

Hazard yang berhubungan


Demam berdarah masuk dalam kategori Hazard Biologi di karenakan media penularan
adalah nyamuk sebagai mahkluk hidup dan virus sebagai penyakit yang dibawanya.

Sudah adakah penanganannya


1. Nyamuk aedes agypti dikenal melakukan aktivitas “menggigit” manusia pada siang
hari dan tempat berkembang biak paling umum adalah wadah-wadah buatan manusia itu
sendiri. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak membiarkan berbagai wadah tergenang
air diam (tidak mengalir). Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air
(pot-pot, ember, dll), ganti air di dalam bak mandi secara rutin. Jika air di dalam wadah
memang harus tergenang dalam waktu lama, siapkan penutup yang rapat di bagian
atasnya.
2. Balikkan wadah-wadah kosong yang mampu menampung air sehingga mencegah
kemungkinan untuk menampung air tak terpakai.
3. Gunakan obat nyamuk oles atau bakar, baik di siang hari maupun malam hari.
4. Pastikan jendela dan pintu tidak memiliki lubang kecil sehingga memberi jalan masuk
bagi nyamuk.
5. Jika ada orang di rumah yang sudah terjangkit penyakit DBD ini, bersegeralah menutup
berbagai kemungkinan untuk terjadinya gigitan kedua, baik pada diri si penderita
maupun bagi yang lain yang belum tergigit.
6. Jika perlu, upayakan ada jaring anti nyamuk (kelambu) di tempat tidur anda.
7. Tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan. Tempat seperti ini menjadi tempat
sembunyi favorit untuk nyamuk dan bebrapa jenis serangga lainnya.
8. Jika anda menggunakan penyejuk udara (AC), ingat untuk membersihkan dan
membuang air di dalam nampan air secara teratur.
9. Cara alami untuk menjauhkan nyamuk adalah dengan meletakkan tanaman tulsi/tulasi di
dekat jendela-jendela rumah. Tanaman ini memiliki beberapa sifat yang mampu
mencegah nyamuk berkembang biak.
10. Kamper atau kapur barus juga merupakan cara ampuh untuk menjauhkan nyamuk.
Bakar kapur barus di sebuah ruangan dan tutup jendela serta pintu selama kurang lebih
15 menit. Setelah itu ruangan akan terbebas dari nyamuk.

Kalau sudah apa sudah efektif


Belum karena belum lengkap penanganannya

Kalau belum efektif bagaimana seharusnya


Pengendalian lingkungan dapat digunakan beberapa cara antara lain dengan mencegah
nyamuk kontak dengan manusia yaitu memasang kawat kasa pada pintu, lubang jendela, dan
ventilasi di seluruh bagian rumah. Hindari menggantung pakaian di kamar mandi, di kamar tidur,
atau di tempat yang tidak terjangkau sinar matahari. Tidak lupa melakukan 3M untuk mencegah
dengan menguras, menutup, mengubur.

Saran
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut,
sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan
lingkungannya dari kemungkinan terserangnya demam berdarah. Perlunya digalakkan gerakan
3M plus, tidak hanya bila terjadi wabah tetapi harus dijadikan gerakan nasional melalui
pendekatan masyarakat. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja sama untuk mencegah DBD.

Anda mungkin juga menyukai