Anda di halaman 1dari 30

ASKEP MALARIA

Lampiran 2

II. ANALISA DATA


No Masalah
Data Subjektif Dan Objektif Penyebab
. Keperawatan
1. DS : ” Demam tinggi sejak 2 hari yang lalu ” Infeksi Malaria Peningkatan
DO : - Suhu 40 0C
suhu tubuh
Menggigil
Berkeringat
Nadi 110 x / menit
2. DS : ” Sering berkeringat. ” Intake cairan Resiko
DO : - Bibir kering
kurang kekurangan
- Konjungtiva pucat
cairan
- Nadi 110 x / menit

- Telapak tangan pucat

3. DS : “Nafsu makan berkurang karena mual” Intake kurang Resiko


DO : - Pasien tampak lemas
kekurangan
- Pasien terlihat tampak pucat
nutrisi
- Telapak tangan pucat

- Konjungtiva tapak pucat

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan analisa data, dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

Peningkatan suhu tubuh b/d infeksi malaria.

Resiko kekurangan cairan b/d intake cairan kurang.


Resiko Kekurangan Nutrisi b/d intake kurang
Lampiran 3

IV. INTERVENSI
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

1. Peningkatan suhu tubuh b/d infeksi malaria Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV, suhu, nadi, TD
yang ditandai dengan :
keperawatan selama 1 x 24 jam, 2. Anjurkan banyak minum
” Demam tinggi sejak 2 hari yang lalu”
diharapkan : 3. Anjurkan keluarga untuk kompres
DO : - Suhu 40 0C
Menggigil Suhu tubuh pasien normal (36-37 0C) hangat
Berkeringat
4. Anjurkan pasien untuk bedrest
Nadi 110 x / menit
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam

pemberian terapi antipiretik

2. Resiko kekurangan cairan b/d intake cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji TTV, nadi, TD

kurang yang ditandai dengan: keperawatan selama 1 x 24 jam, 2. Anjurkan klien untuk makan sedikit

DS : ” Sering berkeringat” diharapkan : tapi sering

DO : - Intakenya terpenuhi 3. Anjurkan klien untuk banyak minum

- Bibir kering air putih

- Konjungtiva anemis. 4. Hitung IWL / 12 jam

- Nadi 110 x / menit 5. Kolaborasi dengan medis dalam

- Telapak tangan pucat pemberian cairan

3 Resiko gangguan Nutrisi berhubungan dengan Selama dilakukan tindakan 1. Kaji Pola Nutrisi klien

intake kurang yang ditandai dengan: keperawatan selama 3x24 jam,

DS : Klien mengatakan nafsu makan berkurang diharapkan resiko kurang Nutrisi tidak2. Ukur TTV.
DO : terjadi dengan kriteria:

- Klien tampak lemas Nafsu makan kmbali meningkat

- Konjungtiva pucat Tidak tampak Lemas


3. Anjurkan klien makan sedikit tapi
- Telapak tangan tampak pucat Tidak tampak Pucat sering

- TTV: TTV dalam batas normal (TD : 120/ 80 4. Anjurkan klien untuk diet TKTP

 TD : 100/70 mmHg mmHg, N : 60-100 x/ menit). 5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam

 S : 40 0C pemberian diit

 N : 110 x/ menit

 R : 24 x/ menit

Lampiran 4

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. No.Diagnosa Hari/ Tanggal Pukul Implementasi
1. I Kamis, 08.00 WIB 1. Mengkaji karakteristik, lokasi dan skala nyeri (0-10). Pukul 13.00 W

23 Juli 2009 Hasil: ” Luka bekas operasi saya m

Skala nyeri 3 (0-10) nyeri ringan, karakteristik nyeri - Skala nyeri 3

seperti diiris-iris, nyeri di daerah abdomen dari seperti diiris-ir

epigastrium hingga simpisis pubis yang panjangnya ± 18 epigastrium hi

cm, nyeri setempat selama ± 10 menit. Nyeri terasa saat cm, nyeri sete

bergerak. bergerak.

2. Mengukur TTV. - TTV :

08.10 WIB Hasil:  TD : 120

TD : 120/ 70 mmHg  S : 37

S : 37 0C  N : 82
N : 80 x/ menit  R : 24

R : 24 x/ menit - Terdapat luka

3. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam bila timbul A: Masalah

rasa nyeri yaitu menarik nafas melalui hidung dengan P : Lanjutka

hitungan1, 2, 3, tahan sebentar kemudian hembuskan 1. Evaluasi karak


10.05 WIB
melalui mulut yang mencucu dengan hitungan 4, 5, 6, 7. 2. Ukur TTV Kli

Teknik ini diulangi 3-4 kali hingga Klien merasa nyaman 3. Evaluasi Klien

Hasil: dalam bila tim

Klien mengerti dan dapat melakukan teknik relaksasi 4. Kolaborasi den

nafas dalam. analgetik.

4. Membantu Klien mencari posisi yang nyaman.

Hasil:

Klien merasa nyaman dengan posisi miring.

5. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat

analgesik.

Hasil:
10.10 WIB
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam via IV

12.00 WIB

2. II Kamis, 08.00 WIB 1. Mengkaji kemampuan aktivitas Klien. Pukul 13.00 WIB
23 Juli 2009
Hasil: : ” Saya miring k

Klien miring kiri, miring kanan dan telentang. tidur. ”

2. Mendekatkan alat-alat yang dibutuhkan Klien. Aktivitas dibantu oleh kelua


10.00 WIB
Hasil: - Terpasang i

Klien dapat mengambil air minum, tissue dan minyak


kayu putih sendiri. ekstremitas ata

3. Mengajarkan tahap-tahap mobilisasi pada Klien post - Keadaan um

operasi seperti miring kanan – kiri, duduk dan berjalan. - DC masih t


10.05 WIB
Hasil: - Tampak ter

Saat ini Klien dalam tahap miring kanan, miring


Masalah
kiri dan
teratasi sebagian.

terlentang. P : Lanjutka

1. Evaluasi kema

2. Bantu aktivitas

dimiliki.

3. Anjurkan Klie

mandiri.

4. Evaluasi tahap

3. III Kamis, 08.10 WIB 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi. Pukul 13.00 W

23 Juli 2009 Hasil: S : --

Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, tumor O : - Terdap

maupun fungsiolaesa. Namun Klien merasakan sakit - S = 37 0C

(dolor) pada area luka bekas operasi. - Post operasi har

2. Mengukur TTV. - Tidak ada tand


08.10 WIB
Hasil: maupun fungsi

TD : 120/ 70 mmHg (dolor) pada ar

S : 37 0C Masalah teratasi sebagian.

N : 82 x/ menit Lanjutkan Intervensi

R : 24 x/ menit 1. Evaluasi tanda

3. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian 2. Ukur TTV.

antibiotik : 3. Anjurkan Klie


12.00 WIB
Hasil: protein.

Inj. Ceftazidine 1 gr via IV. 4. Rawat luka po


5. Kolaborasi den

antibiotik.

4. IV Kamis, 11.00 WIB 1. Mengkaji tingkat pengetahuan Klien tentang tata cara Pukul 13.00 W

23 Juli 2009 perawatan luka di rumah. : ”Saya bingung

Hasil: pulang nanti”

Klien tidak mengerti tentang tata cara perawatan luka di - Saat ditanya ten

rumah. Klien bingung

2. Mengkaji tingkat pendidikan Klien. - Klien tidak m


08.00 WIB
Hasil: luka di rumah.

Pendidikan terakhir Klien adalah PGA. Masalah belum teratasi.

3. Melakukan kontrak waktu untuk memberikan kegiatan

11.10 WIB Penkes. 1. Jelaskan tentan

2. Berikan Klien

3. Evaluasi Klien

4. Berikan pujia
Hasil:

Klien setuju akan dilaksanakannya kegiatan penkes pada

hari Jumat, 24 Juli 2009.


Lampiran 5

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/ No.
No Tanggal Dx. Perkembangan Paraf
dan Jam
1 Jumat I : “ Nyeri bekas luka operasi saya sudah berkurang RIRIN
dibanding hari kemaren “
24 Juli 2009 N.S.
- Skala nyeri 2 (0-10) nyeri ringan, karakteristik nyeri seperti

diiris-iris, nyeri di daerah abdomen dari epigastrium hingga

simpisis pubis yang panjangnya ± 18 cm, nyeri setempat

selama ± 5 menit. Nyeri terasa saat bergerak.

- TTV:

 TD : 110/ 60 mmHg

 S : 37 0C

 N : 80 kali/ menit

 R : 24 x/ menit

- Terdapat luka post operasi hari ke-2.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi

1. Evaluasi karakteristik, lokasi dan skala nyeri (0-10).

2. Ukur TTV Klien.

3. Evalusi Klien dalam menggunakan teknik relaksasi napas

dalam.

4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat

analgetik.I.

: I. Mengevaluasi karakteristik, lokasi dan skala nyeri (0-

10).

Hasil:

Skala nyeri 2 (0-10) nyeri ringan, karakteristik


nyeri seperti diiris-iris, nyeri di daerah abdomen dari

10.00 WIB. epigastrium hingga simpisis pubis yang panjangnya ± 18 cm,

nyeri setempat selama ± 5 menit. Nyeri terasa saat bergerak.

2. Mengukur TTV Klien.

Hasil:

 TD : 120/ 80 mmHg

 S : 37 0C

 N : 82 x/ menit

 RR : 24 x/ menit

3. Mengevaluasi Klien dalam menggunakan tehnik relaksasi

nafas dalam bila timbul rasa nyeri yaitu menarik nafas


11.55 WIB.
melalui hidung dengan hitungan1, 2, 3, tahan sebentar

kemudian hembuskan melalui mulut yang mencucu dengan

hitungan 4, 5, 6, 7. Teknik ini diulangi 3-4 kali hingga Klien

merasa nyaman .

Hasil:

Klien masih ingat dan sering menggunakannya bila nyeri

timbul.
11.00 WIB.
4. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat

analgetik.

Hasil:

Asam mefenamat 500 mg per oral.

E : - Terdapat luka post operasi hari ke-2

- Skala nyeri 2 (0-10) nyeri ringan, karakteristik

nyeri seperti diiris-iris, nyeri di daerah abdomen dari

epigastrium hingga simpisis pubis yang panjangnya ± 18 cm,

nyeri terasa saat bergerak, nyeri setempat selama ± 5 menit.


R : Lanjutkan intervensi:

1. Evaluasi karakteristik, lokasi dan skala nyeri (0-10).

2. Ukur TTV Klien.


12.00 WIB.
3. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

obat analgetik.

2. Jumat II S : ” Tadi saya mencoba untuk duduk di tempat tidur. ” RIRIN


O : - Aktivitas dibantu oleh keluarga N.S.
24 Juli 2009
- Terpasang infus D5% 20 tetes/ menit pada ekstremitas atas

bagian dextra Klien.

- Keadaan umum tampak membaik

- DC masih terpasang

- Skala aktivitas 2 (0-4), yaitu dengan menggunakan bantuan

dari orang lain.

- Masih tampak terbaring di tempat tidur.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

1. Evaluasi kemampuan aktivitas Klien.

2. Bantu aktivitas Klien sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

3. Anjurkan Klien untuk melakukan mobilisasi secara mandiri.

4. Evaluasi tahap-tahap mobilisasi pada Klien post operasi.

: 1. Mengevaluasi kemampuan aktivitas Klien.

Hasil:

Klien sudah bisa duduk di tempat tidur.

2. Membantu aktivitas Klien sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

Hasil:
10.00 WIB.
Klien dibantu saat berlatih untuk duduk di tempat tidur dan di
kursi.

3. Menganjurkan Klien untuk melakukan mobilisasi secara

mandiri seperti toilet tryning dan belajar berjalan perlahan-


10.30 WIB.
lahan.

Hasil:

Saat ini Klien belajar toilet tryning.

4. Mengajarkan tahap-tahap mobilisasi pada Klien post operasi

seperti miring kanan-kiri, duduk dan berjalan.

10.35 WIB. Hasil:

Saat ini Klien dalam tahap belajar berjalan.

5. Melepas infus, DC, membantu menggunakan gurita dan

celana dalam.

Hasil:

”Saya merasa lebih nyaman setelah infus dan DC saya

10.30 WIB. dilepas.”

E : - Keadaan umum membaik

- Klien bisa ke toilet walaupun masih dibantu keluarga.

- Klien mulai belajar berjalan secara perlahan.

R : Lanjutkan intervensi :

1. Evaluasi kemampuan aktivitas Klien.


11.00 WIB.
2. Bantu aktivitas Klien sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki.

3. Jumat III : - RIRIN


N.S.
24 Juli 2009 : - Terdapat luka bekas operasi tertutup kasa steril.

- Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, tumor

maupun fungsiolaesa. Namun Klien merasakan sakit (dolor)

pada area luka bekas operasi.


- Post operasi hari ke-2

- TTV:

TD : 110/ 60 mmHg

S : 37 0C

N : 80 kali/ menit

R : 24 x/ menit

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan Intervensi

Evaluasi tanda-tanda infeksi.

Ukur TTV.

Anjurkan Klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi

protein.

Rawat luka post operasi dengan teknik steril.

Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik.

I : 1. Mengevaluasi tanda-tanda infeksi.

Hasil:

Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, tumor

maupun fungsiolaesa. Namun Klien merasakan sakit (dolor)

pada area luka bekas operasi.

10.00 WIB.

2. Mengukur TTV.

Hasil:

TD : 120/ 80 mmHg

S : 37 0C

N : 82 x/ menit

R : 24 x/ menit

2. Menganjurkan Klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi


11.55 WIB. protein seperti daging, telur, ikan, tempe, tahu.

Hasil:

Klien mengerti apa yang telah dianjurkan yaitu banyak

mengkonsumsi makanan yang mengandung protein.

3. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik.

Hasil:

- Cefadroxil 500 mg per oral

12.00 WIB. - Metronidazole 500 mg per oral

E : - S : 37º 0C

Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, tumor

maupun fungsiolaesa. Namun Klien merasakan sakit (dolor)

pada area luka bekas operasi.

R : Lanjutkan intervensi

1. Evaluasi tanda-tanda infeksi.

2. Ukur TTV.

12.00 WIB. 3. Evaluasi Klien untuk mengkonsumsi Klien makanan tinggi

protein.

4. Rawat luka post operasi dengan teknik steril.

5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik.

4 Jumat IV ” Saya masih bingung bagaimana cara merawat luka bekas RIRIN
24 Juli 2009 N.S.
operasi kalau saya pulang nanti ”

O : - Saat ditanya tentang cara perawatan luka di

rumah

- Klien tampak bingung.

- Klien tidak mampu menjelaskan bagaimana cara merawat

luka yang benar.

A : Masalah belum teratasi.


P : Lanjutkan intervensi

1. Jelaskan tentang tata cara perawatan luka di rumah.

2. Berikan Klien kesempatan dalam bertanya.

3. Evaluasi Klien setelah dilakukannya kegiatan Penkes.

4. Berikan pujian kepada Klien.

1. Menjelaskan tentang tata cara perawatan luka di rumah.

Hasil:

Klien mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan oleh

perawat.
11.00 WIB.
2. Memberikan Klien kesempatan dalam bertanya.

Hasil:

Klien kurang mengerti tentang cara perawatan luka di rumah.

3. Mengevaluasi Klien setelah dilakukannya kegiatan Penkes.

Hasil:

11.00 WIB. Klien dapat menjawab dengan baik tentang tanda-tanda

infeksi dan faktor-faktor penyebab infeksi.

4. Memberikan pujian kepada Klien.

Hasil:

Klien senang karena dapat menjawab pertanyaan dengan


11.00 WIB.
baik.

: Klien dapat mengerti dan paham, dibuktikan dengan Klien

bisa menjawab 3 dari 6 pertanyaan. yaitu dapat menyebutkan

kembali cara-cara perawatan luka di rumah, tanda-tanda

infeksi, dan faktor-faktor penyebab infeksi.


11.00 WIB.
: Hentikan intervensi.
Tan N
ggal o. Pa
No Perkembangan
dan D raf
Jam x.
5. Sabt I S : ” Luka RI
RI
u bekas N
N.
25 operasi S.

Juli saya

200 nyerinya

9 sudah

berkurang

dibandingk

an hari
kemarin.”

O -: Skala nyeri

1 (0-10)

nyeri

ringan,

karakteristi

k nyeri

seperti

diiris-iris,

nyeri di

daerah

abdomen

dari

epigastrium

hingga

simpisis

pubis yang

panjangnya

± 18 cm,

nyeri

setempat

selama ± 3

menit.

Nyeri

terasa saat

bergerak.

- Terdapat

luka post
operasi hari

ke-3.

TD : 120/ 60

mmHg

: 37 0C

: 80 kali/

menit

: 24 x/

menit

A : Masalah

teratasi

sebagian.

P : Lanjutkan

intervensi

1. Evaluasi

karakteristi

k, lokasi

dan skala

nyeri (0-

10).

2. Ukur TTV

Klien.

3. Kolaborasi

dengan tim

medis

dalam

pemberian
obat

analgetik.

10.0 I 1.

0 : Mengevalu

WI asi

B. karakteristi

k, lokasi

dan skala

nyeri (0-

10).

Hasil:

Skala nyeri

1 (0-10)

nyeri

ringan,
11.5
karakteristi
5
k nyeri
WI
seperti
B.
diiris-iris,

nyeri di

daerah

abdomen

dari

epigastrium

hingga
12.0
simpisis
0 E
pubis yang
WI :
panjangnya
B.
± 18 cm,nyeri

setempat

selama ± 3

menit. Nyeri

terasa saat

bergerak.

Mengukur

TTV Klien.

Hasil:

: 110/ 70

mmHg

: 368 0C

: 78 x/ menit

: 20 x/ menit

3. Berkolaborasi

dengan tim

medis dalam

pemberian

obat

analgetik.

Hasil:

Asam

mefenamat

500 mg per

oral.

Skala nyeri 1

(0-10) nyreri

ringan,
karakteristik

nyeri seperti

diiris-iris,

nyeri di

daerah

abdomen dari

epigastrium

hingga

simpisis pubis

yang

panjangnya ±

R : 18 cm,nyeri
Lanjutkan

intervensi

1. Evaluasi

karakteristi

k, lokasi

dan skala
nyeri (0-

10).

Ukur TTV

Klien.

3. Kolaborasi

dengan tim

medis

dalam

pemberian

obat

analgetik.

6. Sabt II S : ” Saya RI

u sudah bisa RI

25 berjalan ke N

Juli kamar N.

200 mandi S.

9 sendiri.”

O - Skala

: aktivits 0

(mandiri)

- Keadaan

umum

membaik
A
- Klien
:
sudah
P
mampu
08.0
:
berjalan
0
sendiri
WI
B I secara

: perlahan.

Masalah

teratasi

sebagian

Lanjutkan
E
intervensi
:
1. Evaluasi

kemampua

n aktivitas

Klien.

Mengevalu

asi

kemampua

n aktivitas

Klien.

Hasil:

Klien sudah

bisa

berjalan ke

kamar

mandi

sendiri.

- Keadaan

umum

membaik

- Skala
aktivitas 0

(mandiri)

- Klien bisa

ke toilet

sendiri

- Klien

berjalan

secara

perlahan.

R : Hentikan

intervesi

7. Sabt II S : -- RI

u I O :- Terdapat RI

25 luka bekas N

Juli N.S
operasi
2009 .
tertutup
kasa steril.

- Post

operasi hari

ke-3

- Tidak ada

tanda-tanda

infeksi

seperti

rubor,

kalor,
A :
tumor
P :
maupun

fungsiolaes

a. Namun

Klien

merasakan

sakit

(dolor)

pada area

luka bekas

I : operasi.

- TTV:

 TD :
10.0
120/ 60
0
mmHg
WI
 S :
B.
37 0C
N : 80

kali/ menit

R : 24

x/ menit

Masalah

teratasi

sebagian.

Lanjutkan

Intervensi

1. Evaluasi

tanda-tanda

infeksi.

2. Ukur TTV.

Evaluasi

Klien untuk

mengkonsums

i Klien

makanan

tinggi protein.
12.00
Rawat luka
WIB.
post operasi

dengan teknik

steril.

Kolaborasi

dengan tim

medis dalam

pemberian
12.00 antibiotik.

WIB. 1. Mengevaluasi

tanda-tanda

infeksi.

Hasil:

Tidak ada
10.00
E tanda-tanda
WIB.
: infeksi seperti
rubor, kalor,

tumor
E :
maupun

fungsiolaesa.

Namun Klien

merasakan

sakit (dolor)

pada area luka

bekas operasi.

2. Mengukur

TTV.
12.00
Hasil:
WIB.
 TD : 110/ 70

mmHg

 S : 36, 8 0C

 N : 78 x/

menit

 R : 20 x/

menit

Mengevaluasi
Klien untuk

mengkonsums

i makanan

tinggi protein.

Hasil:

Klien mau

mengikuti apa

yang telah

dianjurkan.

Merawat luka

post operasi

dengan teknik

steril.

Hasil:

Luka post

operasi hari

ke 3 dengan

panjang ± 18

cm dan

terdapat 22

jahitan. Luka

tampak

kering, tidak

ada pus

ataupun

perdarahan,

luka operasi

secara
vertikal.

Tidak terdapat

tanda-tanda

infeksi seperti

rubor, kalor,

tumor,

maupun

fungsiolaesa,

hanya saja

Klien masih

merasakan

adanya dolor

(sakit) dengan

skala nyeri

1(0-10) nyeri

ringan.

Berkolaborasi

dengan tim

medis dalam

pemberian

antibiotik.

Hasil:

Asam

mefenamat

500 mg per

oral.

- Tidak ada

tanda-tanda
infeksi seperti

rubor , kalor,

tumor dan

fungsiolaesa.

Klien masih

merasakan

adanya dolor

(sakit) dengan

R : skala 1 (0-10)
Lanjutkan

intervensi

1. Evaluasi

tanda-tanda

infeksi.

2. Ukur TTV.

3. Rawat luka

post operasi

dengan

teknik

steril.
4. Kolaborasi

dengan tim

medis

dalam

pemberian

antibiotik

Anda mungkin juga menyukai