Klien Ny “S” (21 thn) datang ke IGD pada hari rabu 31 Oktober 2018 jam 21.00
WITA dengan diantar keluarganya. Klien mengatakan dalam keluarganya pernah ada yang
menderita hepatitis, klien merasa nyeri pada bagian perutnya. Badanya lemas dan terlihat
pucat. Keluarga klien mengatakan bahwa sebelum ke rumah sakit pasien sudah muntah lebih
dari 4 kali. Petugas kesehatan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan TTV : TD :
110/70 mmHg, S : 38,5℃ , N : 86x/i P : 26x/i, klien dipasangkan infus untuk membantu
dalam pemberian cairan.
Pada hari kamis 1 november 2018 diperoleh data subjektif yaitu klien mengatakan
pernah ada keluarga yang menderita hepatitis, klien merasakan nyeri pada bagian perut sejak
2 hari sebelum masuk rumah sakit, klien sudah muntah sebanyak 4x, sedangkan data objektif
yaitu klien klien nampak meringis adanya nyeri tekan pada hati, sejak sakit porsi makan klien
berkurang, klien teraba hangat, klien nampak pucat lemas, klien terlihat hanya terbaring
ditempat tidur.
Dari data diatas adapun intervensi yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh
klien yakni mengobservasi suhu sesering mungkin, mengobservasi tekanan darah, nadi dan
RR, mengobservasi tanda-tanda hipertermi, menyelimuti klien, mengkompres pasien pada
lipat paha dan aksila, meningkatkan sirkulasi udara, mengajarkan pada klien cara mencegah
keletihan akibat panas, mendiskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan serta berkolaborasi dalam pemberian piretik. Dan mengajurkan
klien untuk makan sering namun sedikit untuk mengatasi mual dan agar BB klien tidak
mengalami penurunan. Serta melakukan kolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Serta memberikan dorongan kepada klien
unruk melakukan aktivitas secara mandiri. Melakukan kolaborsikan dengan tenaga
rehabilitasi medik apabila klien membutuhkan program terapi yang tepat. Kemudian
Mengajarkan tekhnik non farmakologi dalam penanganan nyeri serta mengontrol lingkungan
yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu, pencahayaan dan kebisingan sehingga klien
menjadi lebih nyaman.
Hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 3x24 jam
kepada Ny”S” diperoleh data subjek : klien masih mengalami nyeri, KU bAik, klien sudah
tidak muntah, klien sudah mampu melakukan aktivitas ringan secara mandiri. Data
objektifnya klien masih nampak meringis dan terkadang kesakitan. Pertahankan Intervensi
A. Hasil Pengkajian
1. Data penunjang diagnosa
a. Adanya keluarga klien yang menderita hepatitis
DS : klien mengatakan nyeri pada bagian perut
DO : klien nampak meringis
Adanya nyeri tekan pada hati
Diagnosa : Nyeri akut b.d pembekakan hepar yang mengalami inflamasi hati
Diagnosa : Hipertermi b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi
c. Mual muntah
DS : klien muntah lebih dari 4x
DO : Porsi makan klien berkurang
Kesadaran : composmentis
d. KU Lemah
DS : KU lemah
DO : Klien nampak pucat
klien hanya terbaring ditempat tidur
No
Diagnosa Tujuan dan Krtiteria Hasil Intervensi
.
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Observasi :
pembekakan hepar intervensi keperawatan 1. Observasi reaksi non verbal
yang mengalami selama 3x24 jam dari ketidaknyamanan
diharapkan klien mampu 2. Kaji kultur yang
inflamasi hati
memenuhi mempengaruhi respon nyeri
DS: Kriteria Hasil : Mandiri :
klien Mampu mengontrol 1. Kontrol lingkungan yang
mengatakan nyeri dapat mempengaruhi nyeri
nyeri pada Menyatakan rasa seperti suhu, pencahayaan dan
bagian perut nyaman setelah nyeri kebisingan
berkurang 2. Kurangi faktor presepsi nyeri
3. Lakukan penaganan nyeri
DO:
Edukasi :
klien nampak 1. Ajarkan tehnik non
meringis farmakologi
Adanya nyeri Kolaborasi :
tekan pada hati 1. Kolaborsikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri yang tidak berhasil
2. Kolaborasikan dengan ahli
dalam pemberian analgesik