Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGUE HEMORHAGIK FEVER


Sholichin

04/01/2020 1
Pendahuluan
Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD).

Adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
dengue yang termasuk golongan Arthtropod Boon Virus Grup
B yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.

“THE SECONDARY INFECTION”
DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi virus dengue
pertama  mendapat infeksi berulang dengan tipe virus
berlainan dalam jangka waktu tertentu.

04/01/2020 2
PENGERTIAN DBD
DBD merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini
merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia yang dapat menimbulkan kekuatiran
karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan
dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat.
Berapa
hari ?

04/01/2020 DHF_Sunardi 4
04/01/2020 DHF_Sunardi 5
04/01/2020 DHF_Sunardi 6
PENULARAN DBD
Penularan DBD umumya melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang
biasanya hidup di kebun-kebun.
MASA INKUBASI DBD
Masa inkubasi DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah masa tunas/inkubasi
selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini dalam salah
satu dari 4 bentuk berikut ini :
 Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
 Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari nyeri-nyeri pada
tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak pendarahan dibawah
kulit.
 Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD), Gejalanya sama dengan
dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut,
dubur, dsb.

 Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok.
Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari dengan gejala
klinis lain dan manifestasi perdarahan jaringan, Test Torniquet
(+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala perdarahan
kulit, manifestasi perdarahan lain (perdarahan gusi, epitaksis,
hematemisis, melena).
3. Derajat Berat: Pasien mengalami renjatan dengan kegagalan
sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun,
gelisah, kulit dingin.
4. Derajat sangat berat: Gejala tersebut diatas ditambah renjatan
yang dalam dengan tekanan darah tidak teratur,nadi tidak
teraba.

04/01/2020 9
MEKANISME PENULARAN
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk
penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk,
selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita
nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh
nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).
Cara Penularan

Nyamuk Aedes aegypti

Penderita

Virus dengue masuk lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur

Menularkan ke orang lain.

Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup


DBD pada umumnya menyerang anak-anak ≤ 15 Tahun, tetapi
dalam dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan
proporsi pada dewasa. Biasanya nyamuk Aedes Aegypti betina
mencari mangsa pada siang hari. Aktifitas menggigit biasanya
mulai pagi sampai petang hari dengan 2 puncak aktifitas antara
pukul 09.00 – 10.00 dan pukul 16.00 – 17.00.
TEMPAT POTENSIAL BAGI
PENULARAN DBD
A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endemis).
B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS,
Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat
Ibadah.
C. Pemukiman baru di pinggir kota.
Karena lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai
wilayah maka kemungkinan diantaranya terdapat
penderita atau orier yang membawa virus dengue
yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
 Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum, tangki,
tempayan, bak mandi/wc dan ember.
 Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti : tempat
minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol,
plastik,dll).
 Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun,
tempurung kelapa, potongan bambu.
PENEGAKAN DIAGNOSA DBD
(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS)
KLINIS 1. DEMAM TINGGI MENDADAK, TERUS MENERUS SELAMA 2-7 HARI
2. TERDAPAT MANIFESTASI PENDARAHAN SEPERTI TORNIQUET (+),
PETECHIAE, ECHIMOSIS, PURPURA, PERDARAHAN MUKOSA,
EPITAKSIS, PERDARAHAN GUSI, DAN HEMATEMESIS DAN ATAU
MELENA
3. PEMBESARAN HATI
4. SYOK DITANDAI DENGAN NADI LEMAH DAN CEPAT, TEKANAN NADI
TURUN, TEKANAN DARAH TURUN, KULIT DINGIN,
LABORATORIS 1. TROMBOSITOPENIA (100.000µL ATAU KURANG)
2. HEMOKONSENTRASI, PENINGKATAN HEMATOKRIT 20% ATAU LEBIH

SUMBER : (Sudarmo et al, 2002)


Patofisiologi

04/01/2020 16
04/01/2020 DHF_Sunardi 17
04/01/2020 DHF_Sunardi 18
04/01/2020 DHF_Sunardi 19
04/01/2020 20
Manifestasi Klinis
1.Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia, nyeri punggung,
nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala. Demam terjadi 2 - 7 hari.
2.Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni  nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan  berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah  kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
04/01/2020 21
Komplikasi yang sering terjadi

 Ensepalopati.
• Demam tinggi.
• Gangguan kesadaran disertai atau tanpa
kejang.
• Disorientasi  Prognosanya buruk.
 Renjatan / Syok Hipovolemik

04/01/2020 22
PEMBERANTASAN

04/01/2020 23
Apa yang harus dilakukan jika ditemukan orang sakit
dengan gejala awal DBD?
• Tirah baring selama demam
• Antipiretik (parasetamol) 3 kali 1 tablet untuk
dewasa, 10 – 15 mg/ kgBB/kali untuk anak-anak.
Pasien tidak boleh diberikan asetosal, salisilat, dan
ibuprofen karena dapat menyebabkan nyeri pada ulu
hati akibat gastritis atau pendarahan.
• Kompres hangat
• Minum banyak (1 – 2 liter/hari), pasien dapat
meminum seluruh cairan berkalori kecuali carian
berwarna cokelat dan merah (susu cokelat dan sirup
merah)
04/01/2020 24
• Jika terjadi kejang, jaga agar lidah pasien tidak
tergigit, melonggarkan pakaian pasien, dan
tidak memberikan apapun melalui mulut
pasien selama kejang
• Jika dalam 2 – 3 hari panas tidak turun atau
panas turun disertai timbulnya gejala dan
tanda lanjut seperti pendarahan di kulit,
muntah-muntah, gelisah, dan mimisan, pasien
sebaiknya segera dibawa ke dokter atau unit
pelayanan kesehatan untuk mendapat
pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut.
04/01/2020 25
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

 Upaya pemberantasan demam berdarah.


Pemberantasan nyamuk aedesaegypti dilaksanakan terhadap
nyamuk dewasa atau jentiknya.

Cara Pemberantasan.
 Nyamuk  dengan insektisida (fogging)

Jentik  Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
 Kimia  abatisasi larvasida.
 Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
 Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur

04/01/2020 26
PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC,
drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll
(M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
04/01/2020 DHF_Sunardi 28
04/01/2020 DHF_Sunardi 29
SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M
a.
PLUS”
Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
f. Memasang kawat kasa.
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
h. Menggunakan kelambu.
i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial


untuk penyakit DBD, pencegahan utama demam
berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah


kegiatan membrantas telur, jentik dan kepompong
nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
Kapan harus segera dibawa ke rumah sakit
• Bila muncul salah satu atau lebih gejala:
1. Kesadaran menurun, anak gelisah
2. Kulit kaki, kulit tangan anyep, lembab dan dingin
3. Kencing berkurang atau malahn tidak kencing
selama 6 jam
4. Kejang
5. Kurang makan, minum, muntah terus menerus
hingga anak lemas
6. Keluar pendarahan pada hidung, kulit, mulut atau
dubur
Perawatan Rumah
• Minum yang banyak
• Dicatat berapa banyak minumnya,
• Dicatat juga jam berapa saja kencingnya
• Akan baik sekali bila penderita mau makan
• Kalau diatas 38C berikan parasetamol
• Untuk penurun panas bagi penderita DBS
dilarang keras memberi salisilat dan ibuprofen
04/01/2020 34
Asuhan keperawatan
1.Riwayat penyakit,
2.Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
04/01/2020 35
Lingkup Masalah Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri.
3. Keterbatasan aktifitas.
4. Kecemasan anak dan orang tua.
5. Self care deficit.
6. Potensial terjadi syok

Jika terjadi syok :


1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
04/01/2020 36
Rencana Keperawatan
Dx: Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari kebutuhan
b.d peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
mengakibatkan keluarnya plasma dari pembuluh darah.

Tujuan: Gangguan keseimbangan cairan dapat diatasi

Kriteria evaluasi:
• Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(200.000 –
300.000/mm)
• TD 100/70 – 140/90 mmHg, Nadi 60 – 100x/Mt, Respirasi 16-24
x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam

04/01/2020 37
Intervensi Keperawatan.
• Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
• Penggantian cairan  beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2 liter/24 jam.
• Indikasi pemasangan infus :
• Jika pasien muntah terus menerus.
• Hematokrit terus meningkat.
• Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
• Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
• Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
• Catat intake dan out-put.
• Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.

Pada Pasien dengan syok.


• Infus Rl/kg BB/jam.
• Pemberian O2 2liter/menit.
• Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.
Jika syok belum teratas  Rawat diruang ICU
04/01/2020 38

Anda mungkin juga menyukai