Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT


Erta Iman Jelita Harefa/181101138
ertahrf08@gmail.com

Abstrak
Latar belakang: Pengkajian keperawatan merupakan tahapan dalam mengidentifikasi data-data,
mengumpulkan informasi yang berkesinambungan secara terus-menerus terhadap kondisi
pasien/klien. Pada tahapan ini, pelaksanaan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada pasien
diabetes melitus. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu gangguan metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak akibat dari kurangnya keseimbangan antara ketersediaan insulin dengan
kebutuhan insulin.
Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi tentang pelaksanaan
pengkajian keperawatan pada pasien diabetes melitus di rumah sakit.
Metode: Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan jurnal atau
artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta berfokus pada pelaksanaan pengkajian
keperawatan pada pasien diabetes melitus di rumah sakit. Adapun jurnal atau artikel dan e-book
yang digunakan pada literature review adalah jurnal atau artikel dan e-book yang didapatkan
dengan menggunakan Google Scholar, Portal Garuda, dan Jurnal Keperawatan Indonesia.
Hasil: Berdasarkan hasil pencarian literatur didapatkan pengkajian keperawatan pada pasien
diabetes melitus yang terdiri dari pengumpulan data (wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
diagnostik maupun laboratorium, dan dokumen rekam medik), pemeriksaan atau klasifikasi data,
melakukan validasi data, pengelompokkan data, penentuan/identifikasi masalah dan dokumentasi
data.
Pembahasan: Penyakit diabetes melitus ini sangat memerlukan penanganan yang intensif dan
kompherensif oleh perawat melalui tindakan pengkajian keperawatan sebab penyakit ini
memberikan dampak peningkatan angka kematian.
Penutup: Pada tahapan ini, pelaksanaannya di berbagai rumah sakit baik nasional maupun
internasional telah terlaksana dan melakukannya walaupun ada beberapa rumah sakit nasional
kurang maksimal dalam melaksanakannya. Untuk itu bagi para perawat muda ataupun calon
perawat dibutuhkan sebagai agent of change yang memberikan pelayanan kesehatan menjadi
lebih maju dan bermutu.

Kata kunci: pelaksanaan, pengkajian keperawatan, diabetes melitus


LATAR BELAKANG insulin dengan kebutuhan insulin.

Pengkajian keperawatan merupakan Diabetes melitus adalah kelainan

tahapan dalam mengidentifikasi data- metabolisme akibat berkurangnya

data, mengumpulkan informasi yang hormon insulin baik kekurangan relatif

berkesinambungan secara terus-menerus maupun absolut. Berdasarkan hasil

terhadap kondisi pasien/klien. Adapun penelitian departemen kesehatan yang di

metode yang digunakan dalam publikasikan pada tahun 2008

melakukan pengkajian keperawatan menunjukkan angka prevalensi DM di

yaitu wawancara, pengkajian fisik, Indonesia sebesar 5,7% yang berarti

pemeriksaan diagnostik dan lebih dari 12 juta penduduk Indonesia

laboratorium, serta dokumen rekam saat ini menderita DM (Hartini, 2007).

medik (Deswani, 2009). Diabetes melitus saat ini menjadi salah

Dasar pemikiran dari pengkajian adalah satu diantara penyakit menular yang

suatu perbandingan, ukuran atau akan meningkat jumlahnya di masa

penilaian mengenai keadaan datang sebab diabetes melitus sudah

pasien/klien dengan menggunakan menjadi ancaman utama bagi kesehatan.

norma, nilai, prinsip, aturan, harapan, Berdasarkan WHO membuat perkiraan

teori, dan konsep yang berkaitan dengan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap

permasalahan (Dion & Betan, 2015). diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah

Pada tahapan ini, pelaksanaannya di 150 juta orang dan dalam kurun waktu

berbagai rumah sakit baik nasional 25 tahun kemudian, jumlah itu akan

maupun internasional telah terlaksana membesar menjadi 300 juta orang. WHO

dan melakukannya tetapi kurang pada september 2012 menjelaskan

maksimal. bahwa penderita DM di dunia mencapai

Dalam hal ini pengkajian keperawatan 347 juta orang dan lebih dari 80%

yang dibahas disini adalah pengkajian kematian akan DM terjadi pada negara

keperawatan pada pasien diabetes miskin dan berkembang (Sudoyo, 2006).

melitus. Berdasarkan hasil penelitian yang

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu dilakukan WHO di beberapa negara

gangguan metabolisme karbohidrat, berkembang menunjukkan peningkatan

protein dan lemak akibat dari kurangnya jumlah tertinggi pasien diabetes melitus

keseimbangan antara ketersediaan terjadi di negara asia tenggara termasuk


Indonesia. Dalam meningkatnya diabetes melitus atau kematian akibat
penyakit diabetes melitus di beberapa DM berkurang. Dalam penanganan
negara berkembang akibat peningkatan penyakit DM dibutuhkan peran perawat
kemakmuran di negara tersebut dan dalam melakukan tindakan penanganan
adanya perubahan gaya hidup terutama melalui proses keperawatan yang
di kota-kota besar. Meningkatnya kasus dimulai dari tahapan awal yaitu
diabetes melitus di masyarakat pengkajian keperawatan.
perkotaan sangat erat hubungannya
dengan perkembangan status ekonomi TUJUAN
dan globalisasi yang memicu terjadinya Tujuan penulisan ini adalah untuk
Perubahan yang diduga akibat mengetahui dan memberi informasi
perubahan pola makan dari makanan tentang pelaksanaan pengkajian
tradisional yang banyak mengandung keperawatan pada pasien diabetes
karbohidrat dan sayur ke pola makan melitus di rumah sakit.
kebarat-baratan dengan komposisi
makanan yang terlalu banyak METODE
mengandung protein, lemak, gula, garam
Penulisan ini menggunakan metode
dan mengandung sedikit serat. Sehingga
literature review dengan pendekatan
komposisi makanan tersebut terdapat
jurnal atau artikel, buku dan e-book yang
pada makanan siap saji yang sangat
relevan dan akurat serta berfokus pada
digemari oleh anak-anak muda bahkan
pelaksanaan pengkajian keperawatan
orangtua. Selain itu juga cara hidup yang
pada pasien diabetes melitus di rumah
sangat sibuk dengan pekerjaan mulai
sakit. Adapun jurnal atau artikel dan e-
dari pagi hingga sore bahkan malam hari
book yang digunakan pada literature
yang menyebabkan tidak adanya
review adalah jurnal atau artikel dan e-
kesempatan berolahraga (Frank, 2010).
book yang didapatkan dengan
Dalam hal ini orang yang mengidap
menggunakan Google Scholar, Portal
penyakit diabetes melitus ada banyak
Garuda, dan Jurnal Keperawatan
ditemui di berbagai rumah sakit di
Indonesia.
Indonesia. Untuk itu dari data diatas
sangat perlu penanganan yang intensif
agar jumlah atau angka terjadinya
HASIL penyakit yang diderita. Pada wawancara

Berdasarkan hasil pencarian literatur di ini bertujuan untuk memperoleh data

dapatkan pengkajian keperawatan pada tentang masalah kesehatan,

pasien diabetes melitus sebagai berikut: mendapatkan informasi yang diperlukan

1. Pengumpulan Data dalam mengidentifikasi dan

Pengumpulan data adalah suatu proses merencanakan tindakan keperawatan,

pengkajian dengan mengumpulkan serta meningkatkan hubungan saling

informasi tentang status kesehatan percaya antara perawat dengan klien

pasien/klien secara sistematis. dalam berkomunikasi.

Sumber data yang digunakan untuk Di dalam wawancara terdapat

mengumpulkan data yaitu: a) tahapannya sebagai berikut: tahap

Pasien/klien, keluarga, dan masyarakat, persiapan, tahap pembukaan atau

b) Orang-orang terdekat pasien/klien, c) perkenalan, tahap kerja, dan tahap

Catatan keperawatan, d) Rekam medik, terminasi. Di metode pengumpulan data

e) Konsultasi secara verbal atau tulisan, ini ada 2 macam wawancara yaitu: a)

f) Pemeriksaan diagnostik, g) Literatur Autoanamnesa, yaitu wawancara dengan

yang berkaitan. pasien/klien langsung, dan b)

Metode yang digunakan dalam Alloanamnesa, yaitu wawancara dengan

pengumpulan data adalah: 1) keluarga/orang terdekat. 2) Pemeriksaan

Wawancara atau sering disebut dengan fisik dimulai dari prosedur yang umum

anamnesa merupakan kegiatan bertanya seperti pengukuran tanda-tanda vital dan

atau tanya jawab yang berhubungan pemeriksaan head to toe (dari kepala ke

dengan masalah yang dihadapi kaki). 3) Pemeriksaan diagnostik

pasien/klien. Dalam wawancara yang maupun laboratorium yang terdiri dari

dilakukan adapun data yang harus pemeriksaan darah, urine dan

diperoleh yaitu identitas diri klien, pemeriksaan lainnya yang bersangkutan

riwayat perawatan dan kesehatan, dengan penyakit pasien. 4) Dokumen

kondisi kesehatan yang memerlukan rekam medik.

pengobatan, respon terhadap penyakit, 2. Pemeriksaan atau Klasifikasi

faktor sosial, dukungan sosial dan Data


budaya, pola koping, aktivitas sehari- Pada pemeriksaan atapun klasifikasi data

hari, dan persepsi klien terhadap terdapat 2 bagian yaitu 1) Data subjektif
adalah data yang diperoleh dari keluhan fungsi tubuh (kesejahteraan), pasien
yang dirasakan pasien atau dari keluarga yang kemungkinan mempunyai masalah
pasien, dan 2) Data objektif adalah data (possible problem), pasien yang
yang diperoleh melalui suatu mempunyai masalah potensial sehingga
pengukuran dan pemeriksaan serta kemungkinan besar akan mempunyai
pengamatan. Dalam hal ini diperlukan masalah aktual, resiko atupun sindrom.
kemampuan mengidentifikasi tanda dan 6. Dokumentasi Data
gejala serta membuat keputusan yang Dokumentasi data merupakan bagian
tepat akan mempengaruhi keterampilan, terakhir dari pengkajian keperawatan
pengetahuan, dan keterampilan praktik yang lengkap. Kelengkapan dalam
dalam mengobservasi. Dalam hal ini dokumentasi pengkajian keperawatan
diperlukan penilaian data dan verifikasi sangatlah penting di karenakan semua
terhadap informasi yang didapat secara data yang berkaitan dengan status
nyata dan komplit. pasien/klien dapat memberikan
3. Melakukan Validasi Data informasi yang menunjukkan normalitas
Dalam melakukan validasi data ini maupun abnormalitas.
berdasarkan 2 bagian yaitu: 1)
Berdasarkan sistem tubuh, dan 2) PEMBAHASAN
Berdasarkan kebutuhan manusia yang Pengkajian keperawatan adalah tahap
menggunakan pendekatan fungsi awal dari proses keperawatan yang
biopsikososiokultural dan spiritual. merupakan suatu proses pengumpulan
4. Pengelompokan Data data yang sistematis dari berbagai
Pengelompokan data merupakan suatu sumber untuk mengevaluasi dan
bagian yang bertujuan untuk mengidentifikasi status kesehatan
meningkatkan kemampuan dalam pasien/klien.
menginterpretasikan status kesehatan Dalam pembahasan ini dibahas tentang
pasien/klien. pengkajian keperawatan yang dilakukan
5. Penentuan atau Identifikasi pada pasien diabetes melitus. Diabetes
Masalah melitus (DM) adalah penyakit metabolik
Identifikasi masalah pasien/klien dibagi yang ditandai dengan tingginya kadar
menjadi: pasien yang tidak bermasalah glukosa darah (hyperglikemia) sebagai
tetapi perlu peningkatan status dan akibat dari kekurangan sekresi insulin
dan gangguan aktivitas insulin. Untuk berkesinambungan secara terus-menerus
itu, penyakit diabetes melitus ini sangat terhadap kondisi pasien/klien.
memerlukan penanganan yang intensif Pengkajian keperawatan yang dibahas
dan kompherensif oleh perawat sebab adalah pengkajian pada pasien diabetes
penyakit ini memberikan dampak melitus. Diabetes melitus (DM) adalah
peningkatan angka kematian. penyakit metabolik yang ditandai
Penyakit diabetes melitus ini perlu dengan tingginya kadar glukosa darah
dilakukan pengkajian keperawatan yang (hyperglikemia) sebagai akibat dari
bagian dari proses keperawatan. Di kekurangan sekresi insulin dan
dalam pengkajian terdapat beberapa cara gangguan aktivitas insulin. Pada tahapan
dalam mendapatkan informasi dan data ini, pelaksanaannya di berbagai rumah
yang dibutuhkan oleh seorang perawat. sakit baik nasional maupun internasional
Dalam pengkajian keperawatan sangat telah terlaksana dan melakukannya
dibutuhkan informasi lengkap dan akurat walaupun ada beberapa rumah sakit
mengenai masalah diabetes melitus yang nasional kurang maksimal dalam
dimana dalam data memuat klasifikasi melaksanakannya. Untuk itu bagi para
atau tipe diabetes melitus yang dialami perawat muda ataupun calon perawat
oleh pasien/klien, mengetahui faktor dibutuhkan sebagai agent of change
penyebab dari diabetes melitus dan yang memberikan pelayanan kesehatan
komplikasi diabetes melitus. menjadi lebih maju dan bermutu.
Sehingga pengkajian keperawatan
memberikan suatu gambaran mengenai REFERENSI
masalah yang dialami pasien/klien dan Damayanti, S. (2017). Diabetes Melitus
melakukan perencanaan tindakan yang dan Penatalaksanaan
akan dilakukan serta mengambil Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
keputusan tindakan untuk menunjang Medika.
kesehatan pasien yang lebih maksimal.
Darliana, D. (2011). Manajemen Asuhan
Keperawatan Pada Pasien
PENUTUP
Diabetes Melitus. Idea Nursing
Pengkajian keperawatan merupakan
Journal, 132-135.
tahapan dalam mengidentifikasi data-
data, mengumpulkan informasi yang
Deswani. (2009). Proses Keperawatan Rahmi Yosmar, dkk. (2018). Survei
dan Berpikir Kritis. Jakarta: Risiko Penyakit DM Terhadap
Salemba Medika. Masyarakat Kota Padang,
Jurnal Sains Farmasi dan Klinis,
H. R., Hasdianah. (2017). Mengenal
5(2):134.
Daibetes Melitus Pada Orang
Dewasa dan Anak-Anak Dengan Rima Ulfa, Fahra, dkk. (2017).
Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Hubungan Perawat Sebagai
Medika. Edukator Dengan Perawatan
Diri Pasien DM Tipe 2 di Poli
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus:
Penyakit Dalam Rumah Sakit
Gangren, Ulcer, Infeksi,
Bina Sehat Jember, Nursekine
Mengenal Gejala,
Journal, 2(1): 64.
Menanggulangi, dan Mencegah
Komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Rumahorbo, H. (2014). Mencegah
Pustaka Populer Obor. Diabetes Melitus Dengan
Perubahan Gaya Hidup. Bogor:
Mulyati, Sri. (2014). Asuhan
In Media.
Keperawatan Pada Pasien
Diabetes Melitus Dalam Konteks Sari, Retno N. (2017). Diabetes Melitus.
Keperawatan Kesehatan Yogyakarta: Nuha Medika.
Masyarakat Perkotaan di Ruang
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Rawat Penyakit Dalam Gedung
Dalam Pembinaan Etika
A RSUPN Cipto Mangunkusumo
Perawat Pelaksana Dalam
Jakarta. Depok: FIKUI
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Nurjannah, I. (2010). Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan. Yogyakarta: IKESMA.
MocoMedia.
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Nursalam. (2009). Proses dan Proses Keperawatan. Jember
Dokumentasi Keperawatan: University Press.
Konsep dan Praktik. Jakarta:
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Salemba Medika.
Dalam Keperawatan. Jember
University Press.
Slamet, Suryono. (2006).
Penatalaksanaan Diabetes
Terpadu. Jakarta: EGC.

Sudoyo, A. W. (2006). Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.

Anda mungkin juga menyukai