Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU
31 MEI s.d 12 JUNI 2021

Disusun Oleh :
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Kecamatan Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu

Dosen Pembimbing :
1. Ns.Idramsyah,M.Kep.,Sp.Kep.M.B.
2. Darwis,S.Kp.,M.Kes
3. Yunita,SKM,M.Gizi
4. Desi Widianti,SST,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU
31 MEI s.d 12 JUNI 2021

Telah Diberikan dan Disetujui Oleh Pembimbing Lapangan

Pada tanggal :

Diajukan Oleh :
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Kelompok Wilayah
Pembimbing Kecamatan Muara Bangkahulu :
No NAMA NIP Tanda Tangan
Ns.Idramsyah,M.Kep.,
1. 19810301200021001
Sp.Kep.M.B. 1.
2.
2. Darwis,S.Kp.,M.Kes 197309261997022001
3.
3. Yunita,SKM,M.Gizi 197506261999032006
4. Desi Widianti,SST,M.Keb 4.
198012172001122001
Menyetujui, Mengetahui,
Penanggung Jawab Kecamatan

(Ns.Idramsyah,M.Kep.,Sp.Kep.M.B. (Asnawi Amri,S.Sos)


) NIP.197211031993031008
NIP. 19810301200021001

2
Daftar Mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Kelompok Kecamatan Muara Bangkahulu
NO NAMA NIM PROGRAM STUDI
DIII Teknologi
1. Deby Azhar Fransisko Antory P05150118067
Laboratorium Medik
2. Shopiatun Fathona P05140317040 DIV Kebidanan
3. Dinda Lasri Winarsih P05150218012 DIII Farmasi
4. Rizky Asri Rahayu P05150218041 DIII Farmasi
5. Resti Yunita P05150218034 DIII Farmasi
6. Khofifah Herda Zavira P05150218018 DIII Farmasi
7. Dwi Teti Aznani P05130118062 DIII Gizi
8. Melinda Widianti P05120218019 DIII Keperawatan
9. Zaratul Azhari P05140118081 DIII Kebidanan
10. Veronika Simbolon P05120218043 DIII Keperawatan
11. Yayan Mely Sari P05140118119 DIII Kebidanan
12. Dwi Kurnia P05138118010 DIII Gizi
13. Prili Puspa Dewi P05140317032 DIV Kebidanan
14. Euis Sarah Juniarti P05130217018 DIV Gizi
15. Fajrul Achmad P05160018072 DIII Kesehatan Lingkungan
16. Bevi Wina Lestari P05160018059 DIII Kesehatan Lingkungan
17. Dian Meylana Syahputra P05160018066 DIII Kesehatan Lingkungan
18. Three Melenchi Oktavianti P05140317043 DIV Kebidanan
19. Nila Noviana P05130217033 DIV Gizi
20. Relisti Utari P05130118079 DIII Gizi
DIII Teknologi
21. Tri Kholik Pamungkas P05150118045
Laboratorium Medik
22. Yuriska Verina P05140317052 DIV Kebidanan
23. Welly Ayundia Sri Pratiwi P05140118077 DIII Kebidanan
24. Dina Fitriani P05140118008 DIII Kebidanan
25. Nada Afifah Amir P05140118033 DIII Kebidanan
26. Wafiq Rosahhilana Ipsa P05140118038 DIII Kebidanan
27. Bebby Sharly Juniarti P05130118054 DIII Gizi
28. Widya Ayu Febrianti P05140118078 DIII Kebidanan
29. Nabila Fitriani P05120218024 DIII Keperawatan
30. Deta Riani P05130217010 DIV Gizi
DIII Teknologi
31. Chyntia Aulia Amanda Amara P05150118065
Laboratorium Medik
32. Neny Kartini P05140317024 DIV Kebidanan
33. Giyan Ifani Ananda P05130118068 DIII Gizi
34. Arif Daryanto P05120218047 DIII Keperawatan

3
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada ALLAH SWT atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “ Praktik Kerja
Lapangan Terpadu Poltekkes mendukung dan Mensukseskan Pelaksanaan
Vaksinasi Covid-19 ”Sholawat serta salam untuk Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga umat mendapat
petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia maupun di akhirat. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dari
dan dorongan dari berbagai pihak. Namun penulis berharap semoga laporan ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan
lainya.
Kami ucapkan terima kasih kepada ibu direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu,
bapak dan ibu wakil direktur, kasubag adak, kasubag adum, ketua jurusan, ketua
prodi serta bapak dan ibu yang membimbing kami selama PKLT di Kecamatan
Muara Bangkahulu. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu,
kepada bapak camat di Kecamatan Muara Bangkahulu, bapak serta ibu lurah
Kelurahan Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Beringin Raya, Kandang Limun,
Pematang Gubernur,Bentiring dan Bentiring Permai. Kepada semua pihak yang telah
berjasa, semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi ALLAH SWT
dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyusunan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak agar
penulis dapat berkarya lebih baik dan optimal lagi di masa yang akan datang.

Bengkulu,12 Juni 2021

Penulis

4
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i
DAFTAR MAHASISWA......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR BAGAN.................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan .........................................................................................................3
C. Manfaat .......................................................................................................3
.....................................................................................................................
D. Waktu Pelaksanaan .....................................................................................4
E. Lokasi..........................................................................................................4

BAB II HASIL PENDATAAN DATA SEKUNDER


A. Hasil Pengkajian Data Umum.....................................................................5
B. Hasil Pengkajian Data Sekunder.................................................................11

BAB III ANALISA DATA SEKUNDER ............................................................17


A. Kesehatan Lansia.........................................................................................17
B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)...................................................................17
C. Pandemi Covid-19........................................................................................18

BAB IV PERENCANAAN ...................................................................................19


A. Kesehatan Lansia.........................................................................................19
B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)...................................................................20
C. Pandemi Covid-19........................................................................................21

BAB V IMPLEMESNTASI DAN EVALUASI ..................................................23

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................30


A. Kesimpulan .................................................................................................30
B. Saran ............................................................................................................31
LAMPIRAN...........................................................................................................32

5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu


tahun 2021…………………............……………………………….…...5

Tabel 2.2 Nama Kelurahan dan Nama Kepala Kelurahan di Kecamatan Muara
Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021………………………...……..6

Tabel 2.3 Distribusi Luas Wilayah Berdasarkan Kelurahan di Kecamatan Muara


Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021…….………………...……….8

Tabel 2.4 Jarak Antara Kecamatan dengan Kelurahan di Kecamatan Muara


Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021………………………...……..8

Tabel 2.5 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu


Tahun 2018……………………………………..………….…..………10

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Jumlah KK dan Jumlah Penduduk di Kecamatan


Muara Bangkahulu Tahun 2021……………………………….....…....11

Tabel 2.7 Distribusi frekuensi Data Lansia di Wilayah Kecamatan Muara


Bangkahu Tahun 2021………………………....………………………11

Tabel 2.8 Distribusi frekuensi Data Kesehatan bu dan Anak di Wilayah


Kecamatan Muara Bangkahu Tahun 2021………………........…….…12

Tabel 2.9 Distribusi frekuensi kondisi pandemi Covid-19 di Wilayah Kecamatan


Muara Bangkahu Tahun 2021……………………….……………...…13

Tabel 2.10 Distribusi frekuensi perilaku masyarakat saat pandemi Covid-19 di


Wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun 2021…..……………..14

Tabel 2.11 Distribusi frekuensi uapaya program pencegahan Covid-19 di Wilayah


Kecamatan Muara Bangkahu Tahun 2021….……………...……..…...15

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu…………...……….9

7
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun 2021………..7

8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Poltekkes Kemenkes Bengkulu merupakan salah satu institusi Perguruan
Tinggi Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi diantaranya adalah melaksanakan unsur Pendidikan dan pengajaran. Salah
satu proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukan adalah praktik kerja
lapangan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan proses pembelajaran yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam
mengaplikasi ilmu yang diperoleh di kelas maupun di laboratorium kepada
masyarakat. Praktik Kerja Lapangan mendorong mahasiswa untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas
sektor guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) merupakan program praktik kerja
lapangan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengintegrasikan semua
bidang keilmuan yang ada di semua program studi Poltekkes Kemenkes
Bengkulu. PKLT merupakan wadah bagi Poltekkes kemenkes Bengkulu terutama
bagi mahasiswa dalam melakukan Inter Profesional Collaboration (IPC) dan Inter
Profesional Education (IPE) dalam upaya mengatasi masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat. Inter Profesional Collaboration (IPC) dan Inter
Profesional Education (IPE) mendorong mahasiswa melakukan kolaborasi
interprofessional baik dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) ini dilaksanakan masih dalam
keadaan pandemi Covid-19. Corona Virus (Covid-19) merupakan masalah
kesehatan yang sedang terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Angka
penularan yang cepat dan tinggi menyebabkan masalah ini menjadi Pandemi dan
belum dapat diatasi secara optimal di seluruh dunia. Data terbaru tanggal 15 Mei
2021 tercatat 163 juta kasus terkonfirmasi positif corona di dunia dengan angka
kematian sebesar 3,37 juta, sedangkan di Indonesia ditemukan sebanyak 1,74 juta
kasus terkonfirmasi positif dengan angka kematian sebesar 47.967 jiwa.
Salah satu upaya menekan angka penularan Covid-19 adalah dengan
melakukan vaksinasi. Saat ini, vaksin COVID-19 tengah didistribusikan ke seluruh
masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap
paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab
penyakit COVID-19.Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi
virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang
berat dan komplikasi akibat COVID-19. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di
seluruh Indonesia berdasarkan kelompok prioritas yang telah di tetapkan, namun
dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat yang enggan dan masih ragu
untuk dilakukan vaksinasi dengan berbagai alasan. Oleh karena itu institusi

9
Pendidikan melalui kegiatan IPC dan IPE dapat memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang pentingnya vaksinasi covid-19 selain edukasi tentang upaya-
upaya lain dalam pencegahan covid-19.
Adapun masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat kecamatan Muara
Bangkahulu yaitu masalah terkait lansia yang menderita hipertensi sebanyak
43,93% kemudian masih terdapat ibu hamil dengan resiko tinggi sebanyak
28,05% serta covid-19 baik dalam hal penularan maupun vaksinasi yaitu sebanyak
8,54% dari jumlah penduduk di kecamatan Muara Bangkahulu yang sudah
mendapatkan vaksinasi covid-19.
Berdasarkan latar belakang diatas, Poltekkes Kemenkes Bengkulu pada tahun
2021 akan melaksanakan praktik Kerja Lapangan terpadu secara online guna
menghindari kerumuman massa dengan tetap melakukan Inter Profesional
Collaboration (IPC) dan Inter Profesional Education (IPE) serta kerjasama lintas
setor guna membantu pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 dan
dalam mensukseskan vaksinasi covid-19. Dengan Tema PKLT “ Poltekkes
Kemenkes Bengkulu mendukung dan mensukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid
-19 “.

B. Tujuan
1.Tujuan Umum
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu mampu melakukan
pemberdayaan masyarakat dan komunitas dalam mengatasi masalah kesehatan
di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui masalah kesehatan di wilayah kecamatan
Muara Bangkahulu
b. Mahasiswa mampu merumuskan rencana mengatasi masalah kesehatan yang
ditemukan di wilayah kecamatan Muara Bangkahulu
c. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan di
kecamatan Muara Bangkahulu.
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi masalah kesehatan di kecamatan
Muara Bangkahulu.

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui permasalahan yang muncul diwilayah Kecamatan Muara
Bangkahulu dan memberikan informasi serta masukan yang bermanfaat dari
permasalahan yang ada.
2. Bagi Mahasiswa

10
Sebagai pengalaman baru dalam melakukan pendataan dan dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang di peroleh dari kampus dengan keadaan di
masyarakat.
3. Bagi institusi pelayanan
Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam
memberikan asuhan dan pelayanan kesehatan secara optimal dan
berkesinambungan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
4. Bagi institusi pendidikan
Sebagai referensi perpustakaan bagi institusi pendidikan dan merupakan
masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan asuhan kebidanan komunitas
selanjutnya.
D. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) dilaksananakan pada
tanggal 31 Mei-12 Juni 2021.
E. Lokasi
Lokasi kegiatan dilaksanakan di kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri
dari 7 kelurahan yaitu : Bentiring, Bentiring Permai, Pematang Gubernur,
Kandang Limun, Rawa makmur, Rawa Makmur Permai dan Beringin Raya.

11
BAB II
HASIL PENDATAAN DATA SEKUNDER

A. Hasil Pengkajian Data Umum

1. Gambaran Umum Kecamatan Muara Bangkahulu


a. Batas Wilayah
Kecamatan Muara Bangkahulu memiliki luas wilayah ± 2.329,3
Ha. Kecamatan muara Bangkahulu di bagian utara berbatasan dengan
kabupaten Bengkulu Tengah. Bagian selatan berbatasan dengan
kecamatan Sungai Serut, sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Air
Hitam, sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia (Badan Pusat
Statistik,2018).

b. Wilayah Administrasi

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Kecamatan Muara Bangkahulu


Kota Bengkulu tahun 2021

No Nama Kelurahan Jumlah RW Jumlah RT


1 Rawa Makmur Permai 5 15
2 Rawa Makmur 4 22
3 Beringin Raya 2 7
4 Kandang Limun 5 21
5 Pematang Gubernur 5 35
6 Bentiring 5 23
7 Bentiring Permai 4 27
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkuu Tahun 2018

Berdasrakan tabel 2.1 diatas terihat bahwa Kecamatan Muara


Bangkahulu terdiri dari 7 kelurahan, 30 RW dan 150 RT. Berikut wilayah
administrasi Kecamatan Muara Bangkahulu.

c. Topografi
Topografi Kecamatan Muara Bangkahulu memiliki tanah yang
bergelombang terdiri dari dataran dan daerah berbukit-bukitan serta di
beberapa tempat terdapat cekungan alur sungai kecil.

d. Iklim
Seperti wilayah Indonesia pada umumnya Kecamatan Muara
Bangkahulu beriklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi.Vegetasi
yang tumbuh di Kecamatan Muara Bangkahulu berbagai tanaman seperti
padi sawah, kelapa sawit kelapa dan perkebunan melon dan semangka. Di

12
Kecamatan ini juga tumbuh berbagai jenis buah-buahan seperti
Rambutan, Manggis, Mangga, Pisang, Kelengkeng, Alpukat dan lain-lain

e. Kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu


Tabel 2.2 Nama Kelurahan dan Nama Kepala Kelurahan
di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021

Nama Kepala
No Nama Kelurahan
Kelurahan
1 Rawa Makmur Permai Mufti Natawijaya,SKM
2 Rawa Makmur Desmiwarman,S.IP
3 Beringin Raya Lena Hayati, SP
4 Kandang Limun Sulisti Arleni,S.IP
5 Pematang Gubernur Muslim,S.Sos
6 Bentiring Susila,SH
7 Bentiring Permai I.I Youliarti, SE
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkuu Tahun 2018

Berdasarkan tabel 2.2 Kecamatan Muara Bangkahulu terdiri dari 7


kelurahan.

f. Struktur Organisasi Kecamatan


Berdasarkan Perda Nomor 11 tahun 2008 tentang Organisasi Tata
Kerja Pemerintah Kecamatan dalam Kota Bengkulu, Kecamatan Muara
Bangkahulu terdiri dari 1 (satu) Sekretaris Kecamatan, 5 (lima) Kepala
Seksi dan 2 (dua) Kepala Sub Bagian yang terdiri dari :
 Sekretaris Camat : Beny Haryanto, SAG
 Kepala Sub Bagian Keuangan : Lusiana, S.E
 Kepala Sub Bagian Kepegawaian : Eni Kusrini, S.E
 Kepala Sub Umum : Eni Kusrini, S.E

CAMAT
ASNANI AMRI, S.Sos

SEKCAM
BENY HARYANTO, SAG

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
MANTIS
KUPTDKB SUBBAG UMUM KEPEG SUBBAG PERENCANAAN KEUANGAN
ENIEFFENDI
SYARFAN KUSRINI, S.E
S. Sos
LUSIANA, S.E
KUSMANDI S.TP
DIDI ARJOYO AMD
YUNITA
SISKA

KA
KAs1PEMERINTA KAs I
KASI TRANTIS KASI P M K KES : OS
HAN YAN UMUM
HERINA SUBRI, S.E LILIS SURYANI,
SYAMSURI SE ROLI SANTI, S.H
S.H

YULIANSYAH P SSTP TAHURA DRS RUSLAN NIHARTI MARNIA SIP DESMI DARTI SHI
M. TAHIR, S.E SYAIFUDIN ZUHRI, S.H
EVRIANTI

Bagan 2.1

13
Struktur Organisasi Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun 2021

2. Gambaran Data Geografis Kecamatan Muara Bangkahulu


Kecamatan Muara Bangkahulu memilki luas wilayah ± 2.329,3 Ha.
Kecamatan Muara Bangkahulu terletak di bagian utara Kota Bengkulu
berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kecamatan Muara
Bangkahulu merupakan wilayah yang berada di antara dua buah sungai yaitu
Sungai Air Bengkulu dan Sungai Air Hitam Kota Bengkulu. Sungai Air
Bengkulu membatasi Kecamatan Muara Bangkahulu dengan Kecamatan
Sungai Serut yang berada di Selatan sedangkan Sungai Air Hitam yang berada
di utara membatasi Kecamatan Muara Bangkahulu dengan Kabupaten
Bengkulu Tengah. Di sebelah Timur Kecamatan Muara Bangkahulu
berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah dan di sebelah Barat
Kecamatan Muara Bangkahulu berbatasan dengan Samudera Hindia.
Kecamatan Muara Bangkahulu memiliki tujuh kelurahan. Wilayah
terluas yaitu Kelurahan Bentiring dan Bentiring Permai dengan luas
masingmasing ± 500 ha atau masing-masing 21,47 persen dari luas
kecamatan. Kecamatan Muara Bangkahulu terbentuk berdasarkan Undang-
undang No 3 Tahun 2011 yaitu tentang pembentukan wilayah Kecamatan
Muara Bangkahulu sebagai bagian wilayah administrasi Kota Bengkulu.

Tabel 2.3 Distribusi Luas Wilayah Berdasarkan Kelurahan


di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021
No. Nama Kelurahan Luas (Ha) Persentase
1 Rawa Makmur Permai 158 7
2 Rawa Makmur 150 6
3 Beringin Raya 131.6 6
4 Kandang Limun 422.7 18
5 Pematang Gubernur 467 20
6 Bentiring 500 21.47
7 Bentiring Permai 500 21.47
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkuu Tahun 2018

Berdasarkan tabel diatas, luas wilayah kelurahan di Kecamatan Muara


Bangkahulu bagian terbesar yaitu kelurahan Bentiring dan Bentiring Permai
memiliki luas wilayah yang sama seluas 500 Ha dengan persentase (21,47%).

Tabel 2.4 Jarak Antara Kecamatan dengan Kelurahan


di Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Tahun 2021
No
Nama Kelurahan Jarak kekecamatan (Km2)
.
1 Rawa Makmur Permai 6.0
2 Rawa Makmur 6.0
3 Beringin Raya 2.0
4 Kandang Limun 2.0
5 Pematang Gubernur 4.0
6 Bentiring 2.0

14
7 Bentiring Permai 3.0
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkuu Tahun 2018

Berdasarkan tabel 2.4 jarak antara Kecamatan dengan Kelurahan


terdekat yaitu Kelurahan Beringin Raya, Kandang Limun dan Bentiring
dengan jarak 2 km dan jarak terjauh yaitu Kelurahan Rawa Makmur Permai
dan Kelurahan Rawa Makmur dengan jarak 6 km.
3. Peta Wilayah
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkuu Tahun 2018


4. Denah Wilayah

15
Sumber: Kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun 2021

Tabel 2.5 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Muara Bangkahulu


Kota Bengkulu Tahun 2018

No. Fasilitas Kesehatan Jumlah


1. Rumah Sakit -
2. Puskesmas 3
3. Puskesmas Pembantu 4
4. Puskesmas Keliling 3
5. Posyandu 23
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018

Berdasarkan tabel 2.5 fasiltas kesehatan yang ada di Kecamatan


Muara Bangkahulu tidak terdapat Rumah Sakit, 3 Puskesmas, 4 Pustu, 3
Pusling dan 23 Posyandu.

B. Hasil Pengkajian Data Sekunder

1. Gambaran Pengkajian Data Umum

Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Jumlah KK dan Jumlah Penduduk

di Kecamatan Muara Bangkahulu Tahun 2021

No Uraian Jumlah
1. Jumlah Kelurahan 7 kelurahan
2. Jumlah KK 13.972 Jiwa
3. Jumlah Penduduk 55.114 Jiwa
Sumber: Data Kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021

Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk di Kecamatan Muara


Bangkahulu sebanyak 55.114 Jiwa dengan jumlah KK sebanyak 13.972
jiwa.

2. Gambaran kondisi kesehatan umum masyarakat Kecamatan Muara


Bangkahulu

16
Tabel 2.7 Distribusi frekuensi Data Lansia
di Wilayah Kecamatan Muara Bangkahu Tahun 2021
Frekuensi
PUSKESMA PUSKESMAS
No Variabel PUSKESMAS TOTAL
S BERINGIN MUARA
BENTIRING
RAYA BANGKAHULU
Frek % Frek % Frek %
1 Jumlah
183 3.9% 2.906 62% 1.592 34% 4.681
lansia
2 Lansia yang
menderita 129 5,8% 2.005 91,2% 63 2,8% 2.197
penyakit
Sumber: Data Puskesmasdi Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah lansia paling banyak
dialporkan di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangakahulu yaitu sebanyak
2.906 jiwa (62%). Dan jumlah lanisa yang paling banyak menderita penyakit
degeneratif yaitu di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangakahulu yang
berjumkah 2.005 (91,2%).

Tabel 2.8 Distribusi frekuensi Data Kesehatan bu dan Anak


di Wilayah Kecamatan Muara Bangkahu Tahun 2021
Frekuensi
PUSKESMA PUSKESMAS
No Variabel PUSKESMAS TOTAL
S BERINGIN MUARA
BENTIRING
RAYA BANGKAHULU
Frek % Frek % Frek %
1 Jumlah ibu
499 31,2 984 61,6 114 7,1 1597
hamil
2 Jumlah ibu
hamil resiko 231 51,5 197 43,9 20 4,4 448
tinggi
3 Jumlah
cakupan
498 35,3 792 56,1 120 8,5 1410
kunjungan
ibu hamil
4 Jumlah
cakupan
474 36 734 55,8 106 8 1314
kunjungan
ibu nifas
5 Jumlah
cakupan
458 73,8 47 7,5 115 18,5 620
kunjungan
neonatus
6 Jumlah
penduduk 1.297 44,8 1.476 51 120 4,1 2.893
usia balita
7 Balita yang
menderita 0 0 0 0 0 0 0
stunting
8 Balita dengan 0 0 0 0 0 0 0
penyakit

17
infeksi
Sumber: Data Puskesmasdi Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah ibu hamil paling


banyak dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangakahulu yaitu
sebanyak 984 jiwa (61,6%), jumlah ibu hamil resiko tinggi terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya sebanyak 231 jiwa (51,5%), jumlah
cakupan kunjungan ibu hamil terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara
Bangkahulu sebanyak 792 jiwa (56,1%), jumlah cakupan kunjungan ibu nifas
terbanyak di wilayah kerja Muara Bangkahulu sebanyak 734 jiwa (55,8%),
jumlah cakupan kunjungan neonatus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas
Beringin Raya sebanyak 458 jiwa (73,8%), jumlah penduduk usia balita
terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangkahulu sebanyak 1476 jiwa
(51%), serta tidak ditemuinya jumlah balita yang mengalami stunting maupun
penyakit infeksi lainnya.

3. Gambaran kondisi pandemim Covid-19 masyarakat Kecamatan Muara


Bangkahulu

Tabel 2.9 Distribusi frekuensi kondisi pandemi Covid-19


di Wilayah Kecamatan Muara Bangkahu Tahun 2021

TO
Frekuensi TA
No Variabel L
PUSKESMA PUSKESMAS PUSKESMA
S MUARA S
BERINGIN BANGKAHUL BENTIRIN
RAYA U G
Frek % Frek % Frek %
1 Jumlah
Penduduk
memiliki riwayat
melakukan
0 0 0 0 0 0 0
perjalanan
domestic/internas
ional dalam 14
hari terakhir
2 Jumlah Penduduk
yang pernah
bertemu dengan
orang lain dari
0 0 0 0 0 0 0
atau turis dari
zona merah
dalam waktu 14
hari terakhir
3 Jumlah Penduduk 0 0 0 0 0 0 0
yang memiliki

18
riwayat kontak
(misalnya
berjabat tangan,
mengobrol lama,
berada satu
ruangan) dengan
orang yang
dinyatakan
positif terinfeksi
COVID-19
4 Jumlah Penduduk
yang
terkonfirmasi
14 58,3 5 20,8 5 20,8 24
positif Covid-19
dalam waktu 14
hari terakhir
Sumber: Data Puskesmasdi Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk yang


terkonfirmasi positif covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya sebanyak 14 jiwa (58,3%).

Tabel 2.10 Distribusi frekuensi perilaku masyarakat saat


pandemi Covid-19 di Wilayah Kecamatan Muara Bangkahu
Tahun 2021

Frekuensi
PUSKESMAS PUSKESMAS
No Variabel PUSKESMAS TOTAL
BERINGIN MUARA
BENTIRING
RAYA BANGKAHULU
Frek % Frek % Frek %
1 Jumlah
Area yang
penduduknya
masih banyak
tidak Ada Ada Ada Ada
menggunaka
n masker
(sebutkan
nama area)
2 Jumlah Area
yang
penduduknya
masih tidak
biasa Ada Ada Ada Ada
mencuci
tangan
(sebutkan
nama area)
3 Jumlah Area Ada Ada Ada Ada
masih terjadi

19
kerumunan
massa (tidak
jaga jarak)
(sebutkan
nama area)
Sumber: Data Puskesmas di Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa masih terdapat penduduk yang


tidak menggunakan masker, tidak biasa mencuci tangan, dan masih terjadi
kerumunan massa di setiap wilayah Kecamatan Muara Bangkahulu

Tabel 2.11 Distribusi frekuensi uapaya program pencegahan


Covid-19 di Wilayah Kecamatan Muara Bangkahu
Tahun 2021

Frekuensi
PUSKESMAS PUSKESMAS TOTA
No Variabel PUSKESMAS
BERINGIN MUARA L
BENTIRING
RAYA BANGKAHULU
Frek % Frek % Frek %
1 Jumlah
Penduduk
yang telah 1. 689 35,8 1.812 38,4 1. 208 25,6 4. 709
di vaksin
Covid-19
2 Jumlah
Area yang
telah 4
kelurah 1
dilakukan
an 2 kelura 7
28,
edukasi ( RM, 57,1 kelurahan han 14,2 kelurah
RMP , (PMT, BP) 5 (Benti an
tentang
BR, ring)
Covid-19 KL)
dan
vaksinasi
3 Jumlah
Area yang 4
kelurah 1
memiliki
an 2 kelura 7
28,
media ( RM, 57,1 kelurahan han 14,2 kelurah
RMP , (PMT, BP) 5 (Bentir an
promosi
BR, ing)
tentang KL)
vaksinasi
Sumber: Data Puskesmas di Kecamatan Muara Bangkahulu, 2021

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah penduduk yang telah di


vaksin Covid-19 terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangkahulu
sebanyak 1812 jiwa (38,4%), jumlah area yang telah dilakukan edukasi
tentang Covid-19 dan vaksinasi terbanyak di wilayah kerja Puskesmas
Beringin Raya sebanyak 4 Kelurahan (57,1%), dan jumlah area yang memiliki

20
media promosi tentang vaksinansi terbanyak di wilayah kerja Puskesmas
Beringin Raya sebanyak 4 Kelurahan (57,1%).

BAB III
ANALISA DATA SEKUNDER

A. Kesehatan Lansia
Tingginya jumlah penyandang penyakit degeneratif di wilayah kecamatan
Muara Bangkahulu, dimanifestasikan dengan:
1. Terdapat 4.681 lansia di kecamtaan muara bangkahulu

21
2. Terdapat 2.906 lansia diwilayah kerja puskesmas Muara Bangkahulu, dan
sebanyak 91,2% lansia menderita penyakit degeneratif
3. Terdapat 183 lansia diwilayah kerja puskesmas Beringin Raya, dan
sebanyak 5,8% lansia menderita penyakit degeneratif
4. Terdapat 1592 lansia diwilayah kerja puskesmas Bentiring, dan sebanyak
2,8% lansia menderita penyakit degeneratif

B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Tingginya kasus ibu hamil risiko tinggi diwilayah kecamatan Muara
Bangkahulu dimanifestasikan dengan:
1. Terdapat 1597 ibu hamil di Kecamatan Muara Bangkahulu
2. Terdapat 499 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya, dan
sebanyak 51,5% ibu hamil dengan resiko tinggi.
3. Terdapat 984 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangkahulu,
dan sebanyak 43,9 % ibu hamil dengan resiko tinggi.
4. Terdapat 114 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas bentiring, dan
sebanyak 4,4 % ibu hamil dengan resiko tinggi.

C. Pandemi Covid-19 dan Vaksinasi

a. Pandemi Covid-19
Resiko tinggi penyebaran covid-19 di wilayah Kecamatan Muara
Bangkahulu dimasnifestasikan dengan:
1. Terdapat 24 penduduk yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam
waktu 14 hari terakhir.
2. Terdapat 14 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya
yang terkonfirmasi dalam waktu 14 hari terakhir (58,3%)
3. Terdapat 5 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara Bangkahulu
yang terkonfirmasi dalam waktu 14 hari terakhir (20,8%)
4. Terdapat 5 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bentiring yang
terkonfirmasi dalam waktu 14 hari terakhir (20,8%)

b. Vaksinasi
Jumlah penduduk yang telah divaksinasi di wilayah Kecamatan Muara
Bangkahulu dimasnifestasikan dengan:
1. Terdapat 4.709 penduduk yang telah divaksinasi.
2. Terdapat 1.812 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara
Bangkahulu yang telah divaksinasi (38,4%).

22
3. Terdapat 1.689 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya
yang telah divaksinasi (35,8%).
4. Terdapat 1.208 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bentiring yang
telah divaksinasi (25,6%).

BAB IV
PERENCANAAN
A. Kesehatan Lansia

No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Biaya/ Penanggu


kesehatan tempat Sumber
1. Lansia Identifikasi Mendapatkan Lansia Senin, Data sekunder Mahas
yang penyakit data lansia 7 Juni 2021 yang berasal dari
menderita degenertif yang Puskesmas puskesmas
penyakit terbanyak menderita Beringin Beringin Raya,
penyakit Raya, Muara Muara
degeneratif Bangkahulu Bangkahulu dan
dan Bentiring Bentiring
Penelusuran Sebagai Lansia Selasa, Internet Mahas
sumber pedoman 8 Juni 2021
bahan dan untuk Di rumah
sumber pembuatan anggota PKLT
edukasi media edukasi
Pembuatan Sebagai media Lansia Rabu, Internet Mahas
media pada saat 9 Juni 2021
edukasi penyuluhan Di rumah
anggota PKLT
Koordinasi Menjalin kerja Puskesmas Kamis, Penanggung Mahasiswa
dengan sama dengan Beringin 10 Juni 2021 jawab lansia di
pengelolan pihak Raya Di Puskesmas
kesehatan puskesmas Pusekesmas Beringin raya
lansia di Beringin Raya
puskesmas
Melakukan Agar kondisi Puskesmas Jumat, Mahasiswa Mahas
senam lansia badan lansia Beringin 11Juni 2021
sehat dan Raya Di Puskesmas
bugar Beringin Raya
Penyuluhan Untuk Lansia Jumat, Mahasiswa Mahas
tentang meningkatkan 10 Juni 2021
hipertensi pengetahuan Di Puskesmas
lansia pada lansia Beringin Raya
terhadap
penyakit
hipertensi

B. Kesehatan Ibu dan Anak

WAKTU
NO MASALAH BIAYA / PE
KEGIATAN TUJUAN SASARAN DAN
. KESEHATAN SUMBER
TEMPAT

23
1. Masih banyaknya Identifikasi Area Mengetahui Ibu hamil Waktu : Poltekkes Ma
Ibu hamil dengan yang banyaknya Ibu dengan resiko Senin, 7 juni kemenkes
resiko tinggi terkonfirmasi hamil dengan tinggi di 2021 tempat: Bengkulu
banyak tidak resiko tnggi wilayah PMB dan
memakai masker kecamatan puskesmas
muara
bangkahulu
Penelusuran Untuk Ibu hamil Waktu : Poltekkes Ma
sumber bahan memberikan dengan resiko selasa , 8 juni kemenkes
sumber edukasi informasi yang tinggi 2021 tempat: Bengkulu
benar dan rumah
akurat mahasiswa
terhadap
masyarakat
tersebut.
Pembuatan Untuk Ibu hamil Waktu : Poltekkes Ma
media edukasi memudahkan dengan resiko rabu , 9 juni kemenkes
dalam tinggi 2021 tempat: Bengkulu
penyampaian rumah
ke masyarakat mahasiswa

Koordinasi Untuk Ibu hamil Waktu : Poltekkes Ma


dengan PMB di memudahkan dengan resiko kamis , 10 kemenkes
wilayah kerja dalam proses tinggi juni 2021 Bengkulu
kecamatan muara pelaksanaan tempat:
bangkahulu rumah
mahasiswa
Melakukan Untuk Ibu hamil Waktu : Poltekkes Ma
pemberian memberi tahu dengan resiko kamis , 11 kemenkes
edukasi tentang masalah yang tinggi juni 2021 Bengkulu
kehamilan akan timbul, tempat: Grup
dengan resiko resiko, dan WhatsApp
tinggi melalui cara mengatasi
video di grup
WhatsApp

C. Pandemi Covid-19

NO MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU BIAYA / PEN


. KESEHATAN DAN SUMBER G
TEMPAT
.1. Masyarakat Identifikasi Area Mengetahui Masyarakat Waktu : Poltekkes M
yang masih yang masyarakat kecamatan Senin, 7 juni kemenkes
banyak tidak terkonfirmasi yang terkena muara 2021 tempat: Bengkulu
mematuhi banyak tidak covid dan yang bangkahulu Kelurahan
protokol memakai masker tidak mematuhi dan
kesehatan untuk protokcl puskesmas
mencegah kesehatan
COVID-19 Penelusuran Untuk Masyarakat Waktu : Poltekkes M
sumber bahan memberikan yang masih selasa , 8 juni kemenkes
sumber edukasi informasi yang banyak tidak 2021 tempat: Bengkulu
benar dan mematuhi rumah
akurat terhadap protokol mahasiswa
masyarakat kesehatan
tersebut.
Pembuatan media Untuk Masyarakat Waktu : Poltekkes M
edukasi memudahkan yang masih rabu , 9 juni kemenkes
dalam banyak tidak 2021 tempat: Bengkulu
penyampaian mematuhi rumah
ke masyarakat protokol mahasiswa
kesehatan
Koordinasi Untuk Masyarakat Waktu : Poltekkes M
dengan pengelola memudahkan yang masih kamis , 10 kemenkes
masyarakat di dalam proses banyak tidak juni 2021 Bengkulu
SPBU rawa pelaksanaan mematuhi tempat:
makmur dan pasar protokol rumah
pematang kesehatan mahasiswa
gubernur
Melakukan Untuk Masyarakat Waktu : Poltekkes M
pembagian masker meningkatkan kecamatan jumat , 11 kemenkes

24
dan penyebaran kesadaran muara juni 2021 Bengkulu
poster masyarakat bangkahulu tempat:
akan penting SPBU rawa
mematuhi makmur,
protokol pasar
kesehatan pematang
gubernur,
kecamatan, 7
kelurahan
dan 3
puskesmas

BAB V

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Hari/ Kegiatan Tempat Sasara Materi Pelaksana Evaluasi Ket
Tanggal/ Dilakukan n
Pukul
1. Senin 07 Identifikasi Puskesmas lansia - Mahasiswa Diperoleh 3
juni 2021 penyakit beringin besar
degenerative raya muara penyakit
terbanyak bangkahul degeneratif
u dan
bentiring

Selasa 08 Penelusuran Dirumah lansia - mahasiswa Materi


juni 2021 sumber anggota didapat
bahan dan PKLT untuk
sumber pembuatan
edukasi media
edukasi
Rabu 09 Pembuatan Rumah lansia - Mahasiswa Leaflet
juni 2021 edia edukasi anggota sebagai
PKLT media
penyuluhan
Kamis 10 Koordinasi Puskesmas lansia - mahasiswa Mahasiswa
juni 2021 dengan beringin dan
pengelola raya puskesmas
kesehatan beringin
lansia di raya akan
puskesmas melaksanaka
n senam
lansia dan
penyuluhan
hipertensi
pada lansia
Jumat 11 Melakukan Puskesmas Lansia a. Pengertian mahasiswa Dilaksanaka
juni 2021 senam lansia beringin Hipertensi n senam
dan raya b. Faktor lansia dan
penyuluhan Resiko lansia dapat

25
hipertensi Hipertensi memahami
lansia c. Gejala tentang
Hipertensi hipertensi
d. Komplikasi serta
Hipertensi pentingnya
e. Cara cek
Mengendalikan kesehatan
Hipertensi secara rutin
2. Senin, 7 1. Memper Rumah Ibu - Mahasiswa Diperoleh
juni 2021 siapkan Anggota hamil Poltekkes Materi :
materi PKLT dengan Kemenkes 1. Ibu hamil
untuk resti Bengkulu dengan
membua resti
t video 2. Apa yang
edukasi dilakukan
bayi di
dalam
kandungan
menjelang
persalinan
3. Alat
kontraseps
i

Selasa, 8 2. Membua Rumah Ibu 1. Ibu hamil Mahasiswa Diperoleh


juni 2021 t video Anggota hamil dengan resti Poltekkes materi ibu
edukasi PKLT dengan Kemenkes hamil
dengan resti Bengkulu dengan resti
materi
ibu
hamil
dengan
resti
3. Mendata
ibu
hamil

abuRabu, 9 4. Membua Rumah Ibu 2. Apa yang Mahasiswa Diperoleh


juni 2021 t video Anggota hamil dilakukan Poltekkes materi apa
edukasi PKLT dan dengan bayi dalam Kemenkes yang
apa yang Whatsapp resti kandungan Bengkulu dilakukan
dilakuka Group menjelang bayi dalam
n bayi persalinan kandungan
menjelan 3. Alat menjelang
g kontrasepsi persalinan
persalina dan alat
n dan kontrasepsi
alat
kontrase
psi
5. Memasu
kkan ibu
hamil ke
whatsap
p group
ibu
hamil
kecamat
an muara
bangkah
ulu
Kamis, 6. Penyulu Whaatsapp Ibu 1. Ibu hamil Mahasiswa 1.Evaluasi
10 Juni han Group hamil dengan resti Poltekkes Struktur :
2021 tentang dengan a.Kategori Kemenkes Peserta
ibu resti ibu hamil Bengkulu menonton
hamil dengan video yang
resiko resti dibagikan
tinggi b. Cara melalui

26
7. Penyulu menghind whatsapp
han ari dari group
tentang kemungki 2.Evaluasi
alat nan Proses :
kontrase terjadinya a. Peserta
psi resti tidakada
c.Cara yang
mengatasi meninggal
kehamilan kan group
dengan resti selama
2. Apa yang kegiatan
dilakukan
bayi didalam
berlangs
kandungan ung
menjelang b. Peserta
persalinan berperan
3. Alat aktif
kontrasepsi selama
a.Pengertian kegiatan
alat berlangs
kontrasepsi ung
b. Jenis-jenis c. Peserta
alat dapat
kontasepsi bertanya
c. Keuntunga jawab
n dan dengan
kerugian penyaji
penggunaa 4. Evaluasi
n alat Hasil :
kontraseps Peserta
i memahami
materi
tentangibu
hamil
dengan
resti
danalat
kontrasepsi

3. Jumat, 1.Penyuluhan Puskesmas Lansia e. Pengertian Mahasiswa a.Evaluasi


11 Juni tentang Beringin Hipertensi Poltekkes Struktur :
2021 hipertensi Raya f. Faktor kemenkes 1. Peseta
Pukul 2. Pengukuran Resiko Bengkulu Memperhan
07.00 tekanan darah Hipertensi kan materri
g. Gejala penyuluhan
Hipertensi tentang
h. Komplikasi hipertensi
Hipertensi dan
Cara dilakukan
Mengendali pengukuran
kan tekanan
Hipertensi darah
b. Evaluasi
Proses :
1.Peserta
tidak ada
yang
meningga
lkan
tempat
selama
kegiatan
berlangsu
ng
2.Peserta
berperan
aktif
selama
kegiatan
berlangsu
ng

27
3.Peserta
dapat
bertanya
jawab
dengan
penyaji
c. Evaluasi
hasil :
1.Peserta
memaha
mi materi
yang
diberikan
tentang
hiperten
4. Jumat, 11 -Pembagian -SPBU -SPBU Terlampir Mahasiswa Evaluasi
juni 2021 masker rawa rawa poltekkes proses:
- Pukul : Penyebaran makmur makmu kemenkes -Pelaksana
09.00 poster dan pasar r dan Bengkulu menyebarka
WIB tentang pematang pasar n masker di
(pembag covid gubernur pemata SPBU rawa
ian 1 ng makmur dan
masker kecamatan, gubern pasar
di SPBU 7 kelurahan ur pematang
rawa dan 3 1 gubernur
makmur) puskesmas kecama -Pelaksana
- Pukul : tan, 7 menyebarka
15.00 kelurah n poster di 1
WIB an dan kecamatan,
( pemba 3 7 kelurahan
gian puskes dan 3
masker mas puskesmas.
di pasar
pematan
g
gubernur
)
- Pukul :
09.00
WIB
( penyeb
aran
poster)

3 Senin,7 Identifikasi Kelurahan Masyar _ Mahasiswa Didapatkan


juni 2021 area yang dan akat masalh
terkonfirmas puskesmas kecama masih
i banyak tan banyaknya
tidak bang masyarakat
memakai kahulu yang tidak
masker memakai
masker

28
Selasa, 8 Penelusuran Rumah Masyar _ Mahasiswa Sebagai
juni 2021 sumber Mahasiswa akat pedoman
bahan yang untuk
edukasi masih pembuatan
banyak media
tidak edukasi
memat
uhi
protoko
l
kesehat
an

Rabu, 9 Pembuatan Rumah Masyar  Pengert Mahasiswa Media


juni 2021 media mahasiswa akat ian edukasi
edukasi yang covid- Poster
masih 19
banyak  Gejala
tidak klinis
memat  Cara
uhi penceg
protoko ahan
l
kesehat
an

Kamis, 10 Koordinasi Rumah Masyar _ Mahasiswa Diberikan


juni 2021 dengan mahasiswa akat izin untuk
pengelola yang melakukan
masyarakat masih pembagian
di SPBU banyak masker di
Rawa tidak SPBU rawa
makmur dan memat makmur
pasar uhi serta di
pematang protoko Pasar
gubernur l Pematang
kesehat Gubernur
an

0 Jumat 11 Melakukan SPBU Masyar _ Mahasiswa Masker


juni 2021 pembagian Rawa akat dibagikan
masker dan MAkmur, kecama kepada
penyebaran Pasar tan masyarakat
poster pematang muara yang tidak
Gubernur, bangka menggunaka
7 hulu n masker
Kelurahan
dan 3
puskesmas

29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu di Kecamatan Muara Bangkahulu
yang terdiri dari 7 kelurahan yaitu Bentiring, Bentiring Permai, Beringin Raya,
Kandang Limun, Pematang Gubernur, Rawa Makmur dan Rawa Makmur Permai
berlangsung dari tanggal 31 Mei-12 Juni 2021 didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan data pengkajian diperoleh beberapa masalah yaitu, masalah
terkait lansia yang menderita hipertensi sebanyak 43,93%, ibu hamil dengan
resiko tinggi sebanyak 28,05% serta covid-19 baik dalam hal penularan
maupun vaksinasi yaitu sebanyak 8,5% dari jumlah penduduk di kecamatan
Muara Bangkahulu yang sudah mendapatkan vaksinasi covid-19.
2. Perencanaan yang akan dilakukan berdasarkan analisa masalah yaitu
penyuluhan tentang hipertensi dan cek kesehatan secara rutin menggunakan
media leaflet, penyuluhan pada ibu hamil resiko tinggi mengenai tanda
bahaya kehamilan dengan video melalui Via WhatsApp Grup dan
penyuluhan mengenai kepatuhan terhadap protokol kesehatan, pentingnya
vaksinasi dengan poster dan pembagian masker.
3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Kamis 10 Juni 2021 pukul 14.00 WIB
untuk penyuluhan pada ibu hamil resiko tinggi mengenai tanda bahaya
kehamilan. Pada Jumat 11 Juni 2021 pukul 08.00 WIB dilakukan penyuluhan
tentang hipertensi di Puskesmas Beringin Raya dan pukul 09.00 WIB
pelaksanaan pembagian masker di SPBU, dan pukul 15.00 WIB pelaksanaan
pembagian masker di Pasar Pematang Gubernur.
4. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan evaluasi didapatkan yaitu untuk
penyuluhan pada ibu hamil resiko tinggi diikuti oleh 20 ibu hamil resiko
tinggi. Penyuluhan hipertensi diikuti oleh 17 orang lansia dan pelaksanaan
pembagian masker di SPBU Rawa Makmur sejumlah 2 kotak untuk 100
orang dan pembagian masker di Pasar Pematang Gubernur sejumlah 3 kotak
untuk 150 orang.
B. Saran

30
Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu di Kecamatan Muara Bangkahulu
tentunya tidak terlepas dari interaksi dengan pengelola, pembimbing, tokoh
masyarakat maupun instansi-instansi terkait untuk itu kami menyimpulkan
beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
1. Bagi Masyarakat
Pada saat pelaksanaan program diharapkan peran serta masyarakat yang lebih
aktif agar tujuan bersama yang ingin dicapai terwujud sebagaimana yang
diharapkan, karena tanpa dukungan masyarakat program implementasi yang
dilakukan tidak akan berjalan dengan baik.
2. Bagi Mahasiswa
Pada pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)
diharapkan mahasiswa dapat berperan lebih aktif agar mendapatkan
pengalaman baru dalam melakukan pendataan dan mengaplikasikan
pengetahuan yang diperoleh dari kampus dengan keadaan di masyarakat.
3. Bagi Institusi Pelayanan
Pada pelaksanaan program diharapkan dukungan sepenuhnya dari instansi
terkait dalam bentuk kerjasama yang baik sehingga program yang
dilaksanakan terlaksana dengan baik.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Pada pelaksanaan program diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan
ilmu pengetahuan dan sebagai referensi perpustakaan bagi institusi
pendidikan dan merupakan masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan
kegiatan Praktik Kerja LapanganTerpadu(PKLT) selanjutnya.

31
L
A
M
P
I
R
A
N
32
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


HIPERTENSI

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hipertensi
tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya.
Yang menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan
persepsi masyarakat yang hanya mengkonsumsi obat darah tinggi hanya pada saat
hasil pemeriksaan tekanan darah diketahui tinggi atau hipertensi dan tidak
mengkonsumsi secara teratur.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya hipertensi berpengaruh
terhadap tingkat kepatuhan masyarakat dalam mengkonsumsi obat darah tinggi
secara teratur.

    II.   PENGANTAR


Bidang Studi      : PKLT
Topik                  : Hipertensi
Subtopik             : Bahaya Hipertensi
Sasaran               : Lansia
Jam                     : 07.00 WIB
Hari/Tanggal      : Jumat, 11 Juni 2021
Waktu                : 30 menit
Tempat               : Puskesmas Beringin Raya

 III.  TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
lansia dapat mengerti tentang bahaya hipertensi.
  IV.   TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan lansia
yang menderita hipertensi akan dapat menjelaskan tentang:

33
1. Pengertian hipertensi
2. Fakor Resiko hipertensi
3. Gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Cara mengendalikan hipertensi

     V.  MATERI
Terlampir

  VI.  MEDIA
Leaflet

VII.  METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan : Menjawab salam, mendengarkan
a. Memberi salam dan memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan
c. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan

2. 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan memperhatikan


Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
a. Pengertian hipertensi
b. Etiologi hipertensi
c. Klasifikasi hipertensi
d. Manifestasi klinis hipertensi
e. Faktor-faktor risiko hipertensi

Komplikasi hipertensi
3. 25 menit Evaluasi Menyimak dan mendengarkan
a. Menyimpulkan inti penyuluhan
b. Menyampaikan secara singkat  materi
penyuluhan
c. Memberi kesempatan kepada responden
untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab pertantanyaan yang
dilontarkan

4. 3 menit Penutup Menjawab salam


a. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yanga telah dibarikan kepada
peserta
c. Mengucapkan salam

IX.  EVALUASI

34
Metode Evaluasi      : Diskusi dan Tanya jawab
X.LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat
pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah
tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi
semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi,
pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat
dikendalikan. (Infodatin, Kemenkes
.Menurut American Heart Associationatau AHA dalam Kemenkes
(2018), hipertensi merupakan silent killerdimana gejalanya sangat bermacam-
macam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lain. Gejala-
gejala tersebut adalah sakit kepalaatau rasa berat ditengkuk. Vertigo, jantung
berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdengingatau tinnitus
dan mimisan

B. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi


Menurut Aulia, R. (2017), faktor risiko hipertensi dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu :
1. Faktor yang tidak dapat diubah
a. Riwayat Keluarga Seseorang yang memiliki keluarga seperti, ayah,
ibu, kakak kandung/saudara kandung, kakek dan nenek dengan
hipertensi lebih berisiko untuk terkena hipertensi.
b. UsiaTekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia.
Pada laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada
wanita meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
c. Jenis KelaminDewasa ini hipertensi banyak ditemukan pada pria
daripada wanita.
d. Ras/etnikHipertensi menyerang segala ras dan etnik namun di luar
negeri hipertensi banyak ditemukan pada ras Afrika Amerika dari pada
Kaukasia atau Amerika Hispanik.
2. Faktor yang dapat diubah
a. Merokok

35
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi karena
dalam rokok terdapat kandungan nikotin. Nikotin terserap oleh
pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan diedarkan ke otak. Di
dalam otak, nikotin memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk
melepas epinefrin atau adrenalin yang akan menyemptkan pembuluh
darah dan memaksa jantung bekerja lebih berat karena tekanan darah
yang lebih tinggi (Murni dalam Andrea, G.Y., 2013).
b. Kurang aktifitas fisik
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas
fisik merupakan faktorrisiko independen untuk penyakit kronis dan
secara keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara
global (Iswahyuni, S., 2017).
c. Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki efek yang hampir sama dengan karbon
monoksida, yaitu dapat meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi
lebih kental dan jantung dipaksa memompa darah lebih kuat lagi agar
darah sampai ke jaringan mencukupi (Komaling, J.K., Suba, B.,
Wongkar, D., 2013). Maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi
alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
d. Kebiasaan minum kopi
Kopi seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner,
termasuk peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol darah karena
kopi mempunyai kandungan polifenol, kalium, dan kafein. Salah satu
zat yang dikatakan meningkatkan tekanan darah adalah kafein. Kafein
didalam tubuh manusia bekerja dengan cara memicu produksi hormon
adrenalin yang berasal dari reseptor adinosa didalam sel saraf yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah, pengaruh dari konsumsi
kafein dapat dirasakan dalam 5-30 menit dan bertahan hingga 12 jam
(Indriyani dalam Bistara D.N., & Kartini Y.,2018).
e. Kebiasaan konsumsi makanan banyak mengandung garam
Garam merupakan bumbu dapur yang biasa digunakan untuk
memasak. Konsumsi garam secara berlebih dapat meningkatkan
tekanan darah. Menurut Sarlina, Palimbong, S., Kurniasari, M.D.,
Kiha, R.R.(2018), natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraseluler tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan.
Natrium yang berlebih dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh
sehingga menyebabkan edema atau asites, dan hipertensi.
f. Kebiasaan konsumsi makanan lemak

36
Menurut Jauhari (dalam Manawan A.A., Rattu A.J.M., Punuh
M.I, 2016), lemak didalam makanan atau hidangan memberikan
kecenderungan meningkatkan kholesterol darah, terutama lemak
hewani yang mengandung lemak jenuh. Kolesterol yang tinggi
bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi.

C. Gejala Hipertensi
a. Sakit kepala
b. Gelisah
c. Jantung berdebar-debar
d. Pusing
e. Penglihatan kabur
f. Rasa sakit di dada
g. Mudah lelah

D. Komplikasi Hipertensi
Menurut Ardiansyah, M. (2012) komplikasi dari hipertensi adalah :
1. Stroke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke bisa terjadi pada
hipertensi kronis apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertrofi dan penebalan pembuluh darah sehingga aliran darah pada area
tersebut berkurang. Arteri yang mengalami aterosklerosis dapat melemah dan
meningkatkan terbentuknya aneurisma.
2. Infark Miokardium
Infark miokardiumterjadi saat arteri koroner mengalami arterosklerotik
tidak pada menyuplai cukup oksigen ke miokardium apabila terbentuk
thrombus yang dapat menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
Karena terjadi hipertensi kronik dan hipertrofi ventrikel maka kebutuhan
okigen miokardioum tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark.
3. Gagal Ginjal
Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada kapiler-
kapiler glomerulus. Rusaknya glomerulus membuat darah mengalir ke unti
fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan
kematian. Rusaknya glomerulus menyebabkan protein keluar melalui urine
dan terjadilah tekanan osmotic koloid plasma berkurang sehingga terjadi
edema pada penderita hipertensi kronik.

37
4. Ensefalopati
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna
(hipertensi yang mengalami kenaikan darah dengan cepat). Tekanan yang
tinggi disebabkan oleh kelainan yang membuat peningkatan tekanan kapiler
dan mendorong cairan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf
pusat. Akibatnya neuro-neuro disekitarnya terjadi koma dan kematian

E. Cara Mengendalikan Hipertensi


Kendalikan Hipertensi dengan PATUH
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung
pada keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin.
Jika ibu sehat dan didalam darahnya terdapat zatzat makanan dan bahan-
bahan organis dalam jumlah yang cukup, maka pertumbuhan dan
perkembangan bayi dalam kandungan akan berjalan baik.
Dalam kehamilan, plasenta akan befungsi sebagai alat respiratorik,
metabolik, nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan pengeluaran dari
tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya. Jika salah satu atau beberapa fungsi di
atas terganggu, maka janin seperti “tercekik”, dan pertumbuhannya akan
terganggu.
Demikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa
kelainan bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan, maka
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami
gangguan.
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses
yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 510% dari kehamilan
termasuk kehamilan dengan risiko tinggi, wanita dengan kehamilan risiko
tinggi, mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan
perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan risiko tinggi ini.

II. PENGANTAR

38
Bidang Studi      : Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT)
Topik                  : Kehamilan Resiko Tinggi
Sasaran               : Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
Jam                     : 13.00 WIB
Hari/Tanggal      : Kamis/10 Juni 2021
Waktu                : 45 menit
Tempat               : Whatsapp Group (Online)

III. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
PUS dapat mengerti materi tentang kehamilan resiko tinggi.
IV. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu
hamil dengan resiko tinggi akan dapat menjelaskan tentang:
a. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi
b. Faktor Risiko

c. Komplikasi Kehamilan Resiko Tinggi


d. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi
e. Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan
f. Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi
g. Pencegahan

    V.  MATERI


Terlampir

 VI. MEDIA
1. Materi SAP
2.  Leaflet

VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII.  KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan : Menjawab salam, mendengarkan


a. Memberi salam dan memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan
c. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan

39
2. 30 menit Pelaksanaan : Menyimak dan memperhatikan
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan
dan teratur.

Materi :
h. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi
i. Faktor Risiko
j. Komplikasi Kehamilan Resiko Tinggi
k. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi
l. Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan
m. Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi
n. Pencegahan

3. 10 menit Evaluasi Menyimak dan mendengarkan


a. Menyimpulkan inti penyuluhan
b. Menyampaikan secara singkat  materi
penyuluhan
c. Memberi kesempatan kepada responden untuk
bertanya
d. Memberi kesempatan kepada responden untuk
menjawab pertantanyaan yang dilontarkan

4. 3 menit Penutup Menjawab salam


a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yanga telah dibarikan kepada
peserta
c. Mengucapkan salam

IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
X.LAMPIRAN MATERI
Kehamilan risiko tinggi
1. Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor risiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam
jiwa ibu dan janin
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu
maupunterhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,
melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan
dan nifas normal.
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa
penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah,
2000).

40
2. Faktor Risiko
Untuk menentukan suatu kehamilan risiko tinggi, dilakukan penilaian
terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau
ciriciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap
penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor risiko).
Faktor risiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya
risiko.
Secara umum, kelompok ibu hamil yang tergolong resiko tinggi antara
lain:
a. Umur di bawah 20 tahun, karena rahim dan panggul ibu belum
berkembang

b. Umur diatas 35 tahun, karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak
sebaik umur sebelumnya
c. Pernah mengalami kesulitan dan kehamilan dalam persalinan sebelumnya
d. Jumlah anak lebih dari 4 orang, karena makin banyak anak, rahim ibu
makin lemah
e. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum pulih
kembali dengan baik
f. Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekarang lebih dari 10
tahun (terlalu lama)
g. Tinggi badan kurang dari 145 cm, karena ibu mungkin mempunyai
panggul sempit, sehingga sulit melahirkan
h. Kebiasaan ibu (merokok,alkohol, dan obatobatan)

3. Faktor Risiko Sebelum Kehamilan


Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang
menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan. Selain itu, jika
seorang wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka
resikonya untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan datang
adalah lebih besar.

a. Karakteristik ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan. Anak perempuan
berusia 15 tahun atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya preeklamsi
(suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam
air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan eklamsi (kejang
akibat preeklamsi). Mereka juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan
berat badan rendah atau bayi kurang gizi.

41
Risiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena
mereka belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis, umumnya
remaja belum siap menjadi ibu. Bisa saja kehamilan terjadi karena
"kecelakaan". Akibatnya, selain tidak ada persiapan, kehamilannya pun
tidak dipelihara dengan baik. Kondisi psikis yang tidak sehat ini dapat
membuat kontraksi selama proses persalinan tidak berjalan lancar
sehingga kemungkinan operasi sesar jadi lebih besar.
Risiko fisiknya pun tak kalah besar karena beberapa organ reproduksi
remaja putri seperti rahim belum cukup matang untuk menanggung beban
kehamilan. Bagian panggul juga belum cukup berkembang sehingga bisa
mengakibatkan kelainan letak janin.
Kurangnya persiapan untuk hamil juga dikaitkan dengan defisiensi
asam folat dalam tubuh. Akibat kurangnya asam folat, janin dapat
menderita spina bifida (kelainan tulang belakang) atau janin tidak
memiliki batok kepala. Risiko akan berkurang pada ibu yang hamil di
usia tua karena biasanya mereka sudah mempersiapkan kehamilan
dengan baik.
Risiko kehamilan yang akan dihadapi pada primigravida tua hampir
mirip pada primigravida muda. Hanya saja, karena faktor kematangan
fisik yang dimiliki maka ada beberapa risiko yang akan berkurang pada
primigravida tua. Misalnya menurunnya risiko cacat janin yang
disebabkan kekurangan asam folat. Risiko kelainan letak janin juga
berkurang karena rahim ibu di usia ini sudah matang. Panggulnya juga
sudah berkembang baik. Bahaya yang mengancam primigravida tua
justru berkaitan dengan fungsi organ reproduksi di atas usia 35 tahun
yang sudah menurun sehingga bisa mengakibatkan perdarahan pada
proses persalinan dan preeklamsia.
Hal yang patut dipertimbangkan adalah meningkatnya risiko kelainan
sindrom down pada janin, yaitu sebuah kelainan kombinasi dari retardasi
mental dan abnormalitas bentuk fisik yang disebabkan kelainan
kromosom. "Pada kehamilan di bawah usia 30 tahun kemungkinan
adanya sindrom down hanya 1:1600, tapi di atas 35 tahun menjadi 1:600,
dan di usia 40 tahun menjadi 1:160. Peningkatan beberapa kali lipat ini
dikarenakan perubahan kromosom akibat usia ibu yang semakin tua. Pada
wanita hamil yang berusia diatas 35 tahun bisa dilakukan pemeriksaan
cairan ketuban (amniosentesis) untuk menilai kromosom janin.
Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentan terhadap
tekanan darah tinggi, diabetes atau obesitas dan terhadap keadaan medis
lainnya

42
Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat badan
kurang dari 50 kg, lebih mungkin melahirkan bayi yang lebih kecil dari
usia kehamilan (KMK, kecil untuk masa kehamilan). Jika kenaikan berat
badan selama kehamilan kurang dari 7,5 kg, maka resikonya meningkat
sampai 30%. Sebaliknya, seorang wanita gemuk lebih mungkin
melahirkan bayi besar. Obesitas juga menyebabkan meningkatnya resiko
terjadinya diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Seorang
wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,4 meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit. Selain itu, wanita tersebut juga memiliki
resiko yang lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur dan
melahirkan bayi yang sangat kecil.
b. Riwayat Kehamilan Sebelumnya
Seorang wanita yang 3 kali berturutturut mengalami keguguran pada
trimester pertama, memiliki resiko sebesar 35% unuk mengalami
keguguran lagi.
Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah
melahirkan bayi yang sudah meninggal pada usia kehamilan 48 minggu
atau pernah melahirkan bayi prematur.
Sebelum mencoba hamil lagi, sebaiknya seorang wanita yang pernah
mengalami keguguran menjalani pemeriksaan untuk:

1) kelainan kromosom atau hormon


2) kelainan struktur rahim atau leher rahim
3) penyakit jaringan ikat (misalnya lupus)
4) reaksi kekebalan pada janin (biasanya ketidaksesuaian Rh).
Jika penyebab terjadinya keguguran diketahui, maka dilakukan
tindakan pengobatan.Kematian di dalam kandungan atau kematian bayi
baru lahir bisa terjadi akibat:
1) Kelainan kromosom pada bayi
2) Diabetes
3) Penyakit ginjal atau pembuluh darah menahun
4) Tekanan darah tinggi
5) Penyalahgunaan obat
6) Penyakit jaringan ikat pada ibu (misalnya lupus).
Seorang wanita yang pernah melahirkan bayi prematur,
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur
pada kehamilan berikutnya. Seorang wanita yang pernah melahirkan
bayi dengan berat badan kurang dari 1,5 kg, memiliki resiko sebesar
50% untuk melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya.

43
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan berat
badan lebih dari 4 kg, mungkin dia menderita diabetes. Jika selama
kehamilan seorang wanita menderita diabetes, maka resiko terjadinya
keguguran atau resiko kematian ibu maupun bayinya meningkat.
Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan pada wanita hamil
ketika memasuki usia kehamilan 2028 minggu. Seorang wanita yang
telah mengalami kehamilan sebanyak 6 kali atau lebih, lebih mungkin
mengalami:
1) kontraksi yang lemah pada saat persalinan (karena otot rahimnya
lemah)
2) perdarahan setelah persalinan (karena otot rahimnya lemah)
3) persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya
resiko perdarahan vagina yang berat
4) plasenta previa (plasenta letak rendah).
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi yang menderita
penyakit hemolitik, maka bayi berikutnya memiliki resiko menderita
penyakit yang sama.
Penyakit ini terjadi jika darah ibu memiliki Rhnegatif, darah janin
memiliki Rhpositif dan ibu membentuk antibodi untuk menyerang
darah janin; antibodi ini menyebabkan kerusakan pada sel darah merah
janin. Pada kasus seperti ini, dilakukan pemeriksaan darah pada ibu
dan ayah. Jika ayah memiliki 2 gen untuk Rhpositif, maka semua
anaknya akan memiliki Rhpositif; jika ayah hanya memiliki 1 gen
untuk Rhpositif, maka peluang anakanaknya untuk memiliki Rhpositif
adalah sebesar 50%. Biasanya pada kehamilan pertama, perbedaan Rh
antara ibu dengan bayinya tidak menimbulkan masalah, tetapi kontak
antara darah ibu dan bayi pada persalinan menyebabkan tubuh ibu
membentuk antibodi. Akibatnya, resiko penyakit hemolitik akan
ditemukan pada kehamilan berikutnya. Tetapi setelah melahirkan bayi
dengan Rhpositif, biasanya pada ibu yang memiliki Rhnegatif
diberikan immunoglobulin RhnolD, yang akan menghancurkan
antibodi Rh. Karena itu, penyakit hemolitik pada bayi jarang terjadi.
Seorang wanita yang pernah mengalami preeklamsi atau eklamsi,
kemungkinan akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya,
terutama jika diluar kehamilan dia menderita tekanan darah tinggi
menahun. Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan kelainan
genetik atau cacat bawaan, biasanya sebelum merencanakan kehamilan
berikutnya, dilakukan analisa genetik pada bayi dan kedua
orangtuanya.
c. Kelainan struktur

44
Kelainan struktur pada organ reproduksi wanita (misalnya rahim
ganda atau leher rahim yang lemah) bisa meningkatkan resiko terjadinya
keguguran.
Untuk mengetahui adanya kelainan struktur, bisa dilakukan
pembedahan diagnostik, USG atau rontgen. Fibroid (tumor jinak) di
dalam rahim bisa meningkatkan resiko terjadinya.
1) kelahiran prematur
2) gangguan selama persalinan
3) kelainan letak janin
4) kelainan letak plasenta
5) keguguran berulang.
d. Keadaan kesehatan
Keadaan kesehatan tertentu pada wanita hamil bisa membahayakan
ibu dan bayi yang dikandungnya. Keadaan kesehatan yang sangat penting
adalah:
1) Tekanan darah tinggi menahun
2) Penyakit ginjal
3) Diabetes
4) Penyakit jantung yang berat
5) Penyakit sel sabit
6) Penyakit tiroid
7) Lupus
8) Kelainan pembekuan darah.
e. Riwayat keluarga
Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan
lainnya di keluarga ibu atau ayah menyebabkan meningkatnya
kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada bayi yang dikandung.
Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.
f. Keadaan kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bisa disebabkan oleh
kehamilan atau keadaan lain. Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan
bisa merupakan ancaman serius terhadap ibu dan bayinya dan harus
segera diobati. Jika seorang wanita hamil pernah menderita infeksi
kandung kemih, maka dilakukan pemeriksaan air kemih pada awal
kehamilan. Jika ditemukan bakteri, segera diberikan antibiotik untuk
mencegah infeksi ginjal yang bisa menyebabkan persalinan prematur dan
ketuban pecah sebelum waktunya. Infeksi vagina oleh bakteri selama
hamil juga bisa menyebabkan persalinan prematur dan ketuban pecah
sebelum waktunya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, diberikan
antibiotik.

45
Penyakit yang menyebabkan demam (suhu lebih tinggi dari 39,4°
Celsius) pada trimester pertama menyebabkan meningkatnya
kemungkinan terjadinya keguguran dan kelainan sistem saraf pada bayi.
Demam pada trimester terakhir menyebabkan meningkatnya
kemungkinan terjadinya persalinan prematur.

4. Komplikasi kehamilan

a. Inkompatibilitas Rh

Ibu dan janin yang dikandungnya bisa memiliki jenis darah yang tidak
sesuai. Yang paling sering terjadi adalah inkompatibilitas Rh, yang bisa
menyebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Penyakit hemolitik
bisa terjadi jika ibu memiliki Rhnegatif, ayah memiliki Rhpositif, janin
memiliki Rhpositif dan tubuh ibu membuat antibodi untuk melawan darah
janin. Jika seorang ibu hamil memiliki Rhnegatif, maka dilakukan
pemeriksaan antibodi terhadap janin setiap 2 bulan. 12
Resiko pembentukan antibodi ini meningkat pada keadaan berikut:
1) setelah terjadinya perdarahan dimana darah ibu dan darah janin
bercampur
2) setelah pemeriksaan amniosentesis
3) dalam waktu 72 jam setelah melahirkan bayi dengan
Rhpositif. Pada saat ini dan pada kehamilan 28 minggu, diberikan
imunoglobulin RhnolD kepada ibu, yang akan menghancurkan
antibodi Rh.12

b. Perdarahan

Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:


1) Kelainan letak plasenta
2) Pelepasan plasenta sebelum waktunya
3) Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi).
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki resiko terjadinya kematian
bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan.
Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan
pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.12
c. Kelainan pada cairan ketuban

Air ketuban yang terlalu banyak akan menyebabkan peregangan rahim dan
menekan diafragma ibu. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan
yang berat pada ibu atau terjadinya persalinan prematur. Air ketuban yang
terlalu banyak cenderung terjadi pada:

46
1) ibu yang menderita diabetes yang tidak terkontrol
2) kehamilan ganda
3) inkompatibilitas Rh
4) bayi dengan cacat bawaan (misalnya penyumbatan kerongkongan atau
kelainan sistem saraf).

Air ketuban yang terlalu sedikit ditemukan pada:


1) bayi yang memiliki cacat bawaan pada saluran kemih
2) bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan
3) bayi yang meninggal di dalam kandungan.12
d. Persalinan prematur
Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1) ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim
2) perdarahan
3) stress fisik atau mental
4) kehamilan ganda
5) ibu pernah menjalani pembedahan rahim. Persalinan prematur
seringkali terjadi jika:
6) bayi berada dalam posisi sungsang
7) plasenta terlepas dari rahim sebelum waktunya
8) ibu menderita tekanan darah tinggi
9) air ketuban terlalu banyak
10) ibu menderita pneumonia, infeksi ginjal atau apendisitis.

d. Kehamilan ganda

Kehamilan lebih dari 1 janin juga bisa menyebabkan meningkatnya


kemungkinan terjadinya cacat bawaan dan kelainan pada saat persalinan.
e. Kehamilan lewat waktu
Pada kehamilan yang terus berlanjut sampai lebih dari 42 minggu,
kemungkinan terjadinya kematian bayi adalah 3 kali lebih besar.
f. Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
a) Perdarahan
-Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
-Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi
dalam kandungan
- Bengkak di kaki/ tangan/ wajah, dan sakit kepala disertai kejang
- Bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil dapat membahayakan
keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
b) Demam tinggi

47
Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu,
menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan
c)Keluar air ketuban sebelum waktunya
Tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan
bayi dalam kandungan
d) Bayi dalam kandungan tidak bergerak
Keadaan ini tanda bahaya pada janin
e) Ibu muntah terus dan tidak mau makan

Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu

g. Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan


1. Bayi lahir belum cukup bulan.
2. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
3. Keguguran (abortus).
4. Persalinan tidak lancar / macet.
5. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
6. Janin mati dalam kandungan.
7. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
8. Keracunan kehamilan/kejangkejang.

h. Deteksi Kehamilan Resiko Tinggi


Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di dokter/bidan
terdekat.
i. Pencegahan
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila
gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat
diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.
Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan
penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan
bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi
mendapatkan masalah kemudian.
Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC
(Antenatal Care) atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat
untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
a. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
b. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.

48
c. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
d. Hindari rokok, alkohol, dan lain-lain

Cara mencegah kehamilan risiko tinggi


a. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
b. Rencanakan jumlah anak 2 orang saja
c. Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh.
d. Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan.
e. Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan
f. Melahirkan denan pertolongan tenaga kesehatan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN

       I.  IDENTIFIKASI MASALAH


Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusiabiasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan
dari batuk dan bersin. Menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini
dengan presepsi masyarakat yang bermacam-macam, dan tidak patuh terhadap
protokol kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya Covid-19
sangat berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan protokol kesehatan pada
masyarakat yang sangat rendah.
    II.  PENGANTAR
Bidang Studi      : PKLT Kecamatan Muara Bangkahulu
Topik                  : Covid-19
Subtopik             : Kepatuhan protokol kesehatan
Sasaran               : Masyarakat
Jam                     : 09.00 WIB dan 15.00 WIB
Hari/Tanggal      : Jumat, 11 juni 2021
Waktu                : 60 menit
Tempat               : SPBU Rawa Makmkur, Pasar Pematang Gubernur,
Kecamatan, 7 Kelurahan dan 3 puskesmas
 III.  TUJUAN UMUM

49
Setelah mendapatkan pembagian masker dan penyebaran poster,
diharapkan masyarakat dapat mengerti tentang pentingnya kepatuhan protokol
kesehatan.
 IV.  TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan pembagian masker dan penyebaran poster,
diharapkan masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan:
1. Pengertian Covid-19
2. Gejala klinis Covid-19
3. Cara pencegahan Covid-19

V. EVALUASI
Metode Evaluasi      : Poster

VI . LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) saat ini menjadi permasalahan dunia yang
serius dengan jumlah kasus yang terus meningkat setiap harinya. Bermula di Kota
Wuhan, Cina saat ditemukannya wabah pneumoniayang tidak diketahui penyebabnya
(Lu, Stratton and Tang, 2020). WHO menetapkan wabah ini sebagai
kegawatdaruratan kesehatan masyarakat pada tanggal 30 Januari 2020 setelah
mendapat laporan kematian dan temuan kasus baru di luar Cina.
Wabah penyakit ini kemudian dinamakan Coronavirus Disease 2019 atau
COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 atau (Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2) (World Health Organizaion, 2020). Seperti dua jenis
Coronavirus yang sudah diidentifikasi sebelumnya, yaitu Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), SARS-CoV-
2dapat menyebabkan penyakit pernafasan menular yang berat (Mei et al., 2020).

Beberapa gejala klinis umum COVID-19 adalah demam, batuk kering, dan
kelelahan, namun ditemukan bukti bahwa sebagianpasien COVID-19 tidak
menunjukkan gejala (Z. Gao et al., 2020). Sekitar 80% pasien COVID-19 sembuh
dari penyakit tanpa memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.Tingkat
keparahan penyakit meningkat pada lansia dan yang mempunyai penyakit
penyerta seperti hipertensi, penyakit jantung,diabetes,kanker, dan penyakit paru
kronis. Namun, siapapun dapat terinfeksi COVID-19 dan berkembang menjadi
penyakit yang berat (World Health Organizaion, 2020).

B. Gejala klinis COVID-19


1. Demam
2. Batuk, pilek
3. Gangguan pernafasan
4. Sakit tenggorokan
5. Letih dan lesu
C. Pencegahan Penularan COVID-19

50
Menurut Kemenkes RI dalam Health Line (2020) pencegahan penularan
COVID-19 meliputi
1. Sering-Sering Mencuci Tangan
Sekitar 98 % penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan
hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir efektif membunuh
kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona. Pentingnya menjaga
kebersihan tangan membuat memiliki risiko rendah terjangkit berbagai
penyakit.

2. Hindari Menyentuh Area Wajah


Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga wajah, seperti
mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah rentan tersentuh oleh
tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat penting menjaga kebersihan
tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau bersalaman
dengan orang lain.
3. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan
Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu mencegah
penyebaran virus Corona. Untuk saat ini saat ini menghindari kontak
adalah cara terbaik.
4. Jangan Berbagi Barang Pribadi

Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari.


Penting untuk tidak berbagi peralatan makan, sedotan, handphone, dan
sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan mencegah terinfeksi
virus Corona.
5. Etika ketika Bersin dan Batuk
Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara. Ketika
bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang yang ada di sekitar
tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih baik gunakan tisu ketika
menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan hingga
bersih menggunakan sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang
tertinggal di tangan.
6. Bersihkan Perabotan di Rumah
Tidak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan
tempat tinggal juga penting. Gunakan disinfektan untuk membersih
perabotan yang ada di rumah.
7. Jaga Jarak Sosial
Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar
ruangan atau tempat umum, sudah melakukan satu langkah mencegah
terinfeksi virus Corona. Jaga jarak dengan orang lain sekitar satu meter.

51
Jaga jarak fisik tidak hanya berlaku di tempat umum, di rumah pun
juga bisa diterapkan.

8. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak


Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik
Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak melakukan aktivitas
keramaian selama pandemik virus Corona. Untuk saat ini, dianjurkan
lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemik virus Corona
cepat berlalu.
9. Mencuci Bahan Makanan
Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting
dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti buah-buah dan sayur-
sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih
yang aman untuk makan

52
DOKUMENTASI

 DOKUMENTASI LANSIA

SENAM LANSIA

PEMERIKSAAN TTV

53
PENYULUHAN LANSIA HIPERTENSI

54
 DOKUMENTASI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

55
56
57
 DOKUMENTASI PEMBAGIAN MASKER

58
59
PENEMPELAN POSTER

j.

60
61

Anda mungkin juga menyukai