Oleh:
Melani Puja F., S. Kep. 1901031029 Fahri Agil S., S. Kep. 1901031037
Defi Hamdalah., S. Kep. 1901031030 Dwi Indra L., S. Kep. 1901031038
Novandi E, S. Kep. 1901031032 Eka Wahyumi., S. Kep. 1901031039
Fitriatus Soleha, S. Kep. 1901031033 Yoga Madani, S. Kep. 1901031040
Nuril Hidayati., S. Kep. 1901031034 M. Faruq H., S. Kep. 1901031041
Alfian Meidita., S. Kep. 1901031035 Virna D., S. Kep. 1901031042
Dwi Nur H. P., S. Kep. 1901031036
Oleh:
Melani Puja F., S. Kep. 1901031029 Fahri Agil S., S. Kep. 1901031037
Defi Hamdalah., S. Kep. 1901031030 Dwi Indra L., S. Kep. 1901031038
Novandi E, S. Kep. 1901031032 Eka Wahyumi., S. Kep. 1901031039
Fitriatus Soleha, S. Kep. 1901031033 Yoga Madani, S. Kep. 1901031040
Nuril Hidayati., S. Kep. 1901031034 M. Faruq H., S. Kep. 1901031041
Alfian Meidita., S. Kep. 1901031035 Virna D., S. Kep. 1901031042
Dwi Nur H. P., S. Kep. 1901031036
ii
Laporan akhir komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember telah dilaksanakan pada tanggal 25 Februari- 16 Maret 2020 oleh
mahasiswa praktik profesi ners.
1. Melani Puja Fahrera, S.Kep (1901031029)
2. Defi Hamdalah, S.Kep (1901031030)
3. Novandi Endiarno, S.Kep (1901031032)
4. Fitriatus Soleha, S.Kep (1901031033)
5. Nuril Hidayati, S.Kep (1901031034)
6. Alfian Meidita, S.Kep (1901031035)
7. Dwi Nur Hanifah,S.Kep (1901031036)
8. Fahri Agil Syah, S.Kep (1901031037)
9. Dwi Indra Laksono, S.Kep (1901031038)
10. Eka Wahyumi,S.Kep (1901031039)
11. Yoga Madani, S.Kep (1901031040)
12. M. Faruq Husein, S.Kep (1901031041)
13. Virna Damayanti, S.Kep (1901031042)
Mengetahui,
PJMK Keperawatan Komunitas Pembimbing Akademik
FiKes Unmuh Jember
Sri Wahyuni A., S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. Kom. Ns. Cahya Tri Bagus H, S. Kep., M. Kep.
NIDN. 0703038801 NIDN. 0703038801
KATA PENGANTAR
iii
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan, akal,
dan kesempatan untuk berbuat. Hanya karena izin-Nya kami dapat menyusun dan
dan bantuan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
2. Ns. Awatiful Azza, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Ns. Susi Wahyuning Asih, S. Kep., M. Kep., selaku Kepala Program Studi
4. Ns. Ginanjar Sasmito Adi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. M. B., selaku sekretaris
Muhammadiyah Jember.
iv
5. Ns. Cahya Tri Bagus H, S.Kep., M. Kep selaku Pembimbing Akademik
Kabupaten Jember
Kabupaten Jember.
8. Rekan – rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan dijadikan perbaikan di
Penyusun
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Gambaran Aggregate...............................................................................6
2.2 Metode Penelitian..................................................................................23
2.3 Sampel Penelitian..................................................................................24
2.4 Analisis Masalah....................................................................................26
2.5 WOC......................................................................................................27
2.6 Prioritas Masalah...................................................................................28
BAB III PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUSASI, RTL
3.1 Perencanaan...........................................................................................29
3.2 Implementasi.........................................................................................32
vi
vii
4.1 Pembahasan...........................................................................................38
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian.......................................................47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................50
B. Saran......................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif
dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai
dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap
Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain perubahan upaya kuratif
menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi
pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya
2
melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes, dan seluruh
komponen desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan
sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah selatan Desa
pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh mencek, sebelah barat
A. Tujuan Umum
komunitas.
B. Tujuan Khusus
mahasiswa mampu:
kesehatan komunitas.
BAB II
GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH
1. Data Demografi
a. Struktur Data Demografi
1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
4. PNS 26 10,4
5. TNI/Polri 1 4
Total 250 100
1. Berwarna 9 3,6
2. Berbau 15 6,0
3. Berasa 4 1,6
4. Tidak berasa / tidak berbau 222 88,8
Total 250 100
d. Lingkungan Sosial
1) Data menghadiri pengajian rutin di masyarakat
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri kegiatan pengajian rutin di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020
hamil i (%)
1. Tidak ada 248 99.2
2. Kaki bengkak 1 0.4
3. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
Total 250 100
c. Data Balita
1) Data Jumlah penyakit atau keluhan Balita
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah
penyakit/keluhan Balita di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020.
(%)
1. Batuk, pilek, panas 20 8.0
2. Diare 14 5.6
3. Gizi Kurang 8 3.2
4. Gatal-gatal 1 0.4
5. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
6. Tidak ada keluhan 206 82.4
Total 250 100
2. Dismenore 4 1.6
3. Gizi lebih 2 0.8
4. Tidak ada keluhan 226 90.4
5. Lain-lain 3 1.2
Total 250 100
1. Asma 2 0.8
2. TBC 1 0.4
3. Hipertensi 16 6.4
4. Kencing manis 3 1.2
5. Reumatik/artritis 14 5.6
6. Katarak 3 1.2
7. Osteoporosis 0 0
8. Penyakit kulit 1 0.4
9. Jantung 1 0.4
10. Pikun 1 0.4
11. Lain-lain: linu-linu 9 3.6
12 Tidak ada keluhan 199 79.6
Total 250 100
Tabel 3.48 menunjukkan bahwa jenis penyakit lansia di
(79.6%)
variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
1057 ].Peneliti mengambil sampel sejumlah 330 orang secara acak pada
Rumus Slovin:
N
n= 2
1+ N (e)
1889
n= 2
1+1889( 0.05)
1889
n=
1+1889( 0.0025)
1889
n=
1+ 4.7225
n=330,1
n=330
Keterangan :
n : Besar sampel
25
N : Besar populasi
a. Kriteria Inklusi
2013).
buruk.
b. Kriteria Ekslusif
gangguan mental.
dikarenakan sakit.
2.5 WOC
28
Keterangan :
A: Sesuai dengan peran perawat komunitas
B: Jumlah yang berisiko
C: Besar risiko
D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E: Minat masyarakat
F: Kemungkinan untuk diatasi
G: Sesuai dengan program pemerintah
H: Sumber daya tempat
I: Sumber daya waktu
J: Sumber daya dana
K: Sumber daya peralatan
L: Sumber daya orang
29
BAB III
3.1 Perencanaan
TUJUAN
NO TGL DX KRITERIA HASIL PERENCANAAN
TUM TUK
1. 29 Ketidakefekti Kesehatan Warga usia Kognitif: 1. Lakukan penyuluhan kesehatan
Februari fan komunitas usia dewasa mampu Dewasa mampu
tentang Asam urat
2020 Manajemen dewasa menjelaskan: menjelaskan:
Kesehatan meningkat 1. Pentingnya 1. Penyakit yang 2. Lakukan penyuluhan tentang
dalam waktu 4 kesehatan diderita dewasa
stunting
minggu dewasa 2. Cara merawat
2. Cara merawat kesehaatan 3. Membuat vidio emo demo untuk
kesehatan dewasa
memudahkan kader dalam
dewasa
3. Memiliki Afektif: memberikan materi.
sikap positif Memiliki persepsi
tentang positif tentang
kesehatan pentingnya
dewasa kesehatan bagi
dewasa
30
1. Mampu
memperbaiki dan
meningkatkan
kesehatan
Psikomotor,
mendemonstrasika
n perilaku:
31
1. Dewasa olahraga
rutin 1x
seminggu
4. Menjaga
kebersihan diri
dan lingkungan
32
3.2 Implementasi
Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir diikuti oleh
±150 0rang
b) Lokasi di posyandu setiap dusun
krajan, dusun darungan, dan
dusun jubung lor
c) Terdapat beberapa pertanyaan
dari peserta yang hadir.
Evaluasi hasil:
Peserta memahami penjelasan yang
diberikan serta memahami tentang
penyakit asam urat dan cara
pencegahan serta penanganannya
Hambatan:
Kurangnya antusiasme dari peserta
putera untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan.
33
Evaluasi struktur:
Melakukan penyuluhan tentang stunting Sebagai penanggung jawab adalah
bidan wilayah Desa Jubung
Evaluasi proses
a) Peserta yang hadir ±30 orang
b) Peserta kurang aktif bertanya
selama kegiatan
c) Penyuluhan dilaksanakan di
posyandu anyelir 28 dan 29
Evaluasi hasil:
Peserta memahami penjelasan yang
diberikan dan mengerti tentang stunting
Hambatan:
Tidak ada hambatan yang terjadi.
Evaluasi struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah
bidan wilayah Desa Jubung
Evaluasi proses:
a) Peserta dilakukan oleh kader dan
Membuat vidio emo demo untuk mahasiswa profesi ners
memudahkan kader dalam memberikan b) Pembuatan materi vidio emo demo
34
Evaluasi hasil:
Hasil vidio diberikan disetiap posyan
ayelir 23-29
Hambatan:
Terkendala cuaca yang tidak
mendukung pembuatan vidio diluar
ruangan
Hambatan:
Tidak ada hambatan
Evaluasi Struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes
35
Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir ± 100 orang
b) Peserta mendengarkan penjelasan
pembuatan obat herbal untuk
menurunkan asam urat
c) Penyuluhan dilakukan di dusun
krajan balai pengobatan
Evaluasi hasil:
Melakukan penyuluhan tentang pembuatan Warga antusias menambahkan obat
obat herbal untuk menurunkan Asam urat herbal yang dapat menurunkan dan
mencegah asam urat
Hambatan:
Tidak dapat melakukan tutorial karena
tidak adanya alat dan bahan
Evaluasi Struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes
Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir ± 50 orang
b) Senam dilakukan di dusun krajan
dan jubung lor
c) Instruktur dilakukan oleh
Mahasiswa profesi ners.
Evaluasi hasil:
36
Evaluasi proses:
d) Peserta yang hadir ± 50 orang
e) Senam dilakukan di dusun krajan
dan jubung lor
f) Instruktur dilakukan oleh
Mahasiswa profesi ners.
Evaluasi hasil:
Peserta antusias dalam mengikuti
senam bersama.
Hambatan:
Tempat senam yang kurang luas
Evaluasi proses:
a) Warga yang mengikuti penanaman
toga diwakilkan oleh setiap RW
b) Lokasi penanaman toga di Dusun
37
Krajan
Evaluasi hasil:
Tanaman diberikan kepada setiap RW
untuk dirawat bersama.
Hambatan:
Tidak ada hambatan.
38
BAB IV
4.1 Pembahasan
Dusun Darungan Desa Jubung yang dilaksanakan mahasiswa Praktik Profesi Ners
ilmiah.
Jubung lor, Dusun Darungan Desa Jubung mulai 24 Februari - 16 Maret 2020
masing dusun, yang terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Jubung
lor, Dusun Darungan Desa Jubung. Selanjutnya dari perhitungan 10% dari
lor dan 50 KK di Dusun Darungan. Kendala yang kami hadapi adalah tidak
bisa mengkaji secara lebih luas di tiap dusun secara merata karena banyak
orang tidak menerima untuk di kaji dan jalan yang terlalu sulit untuk dilalui.
1. Pengkajian
dilakukan pada pagi dan sore hari, strategi yang digunakan saat
kerjasama dengan ketua RT, RW, Toga, Toma dan kader posyandu.
sesuai dengan format. Dalam hal tabulasi data tidak ditemukan adanya
seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi
Menurut Meuke hal ini sudah sesuai karena dari masalah yang terjadi
41
karakteristik lingkungan.
berikut:
yaitu masalah yang ditetapkan dari data umum dan masalah yang
3. Perencanaan
adalah:
Posyandu
bapak lansia
kesehatan lingkungan.
tiap dusun.
dengan rencana hal ini tidak lepas dari komitmen awal para
4). Skrining dan penyuluhan hipertensi, asam urat dan gula darah
pada lansia.
4. Pelaksanaan
malam hari dan sebagian besar para undangan tidak hadir tepat waktu.
Desa Jubung. Materi yang diberikan pada acara tersebut tentang Gizi
penguasaan materi dan juga bahasa yang sesuai dengan bahasa warga
asam urat dan gula darah pada lansia yang dilaksanakan pada tanggal
komunitas dan juga dihadiri oleh perawat wilayah. Dalam hal ini
1. Perawat di Puskesmas
2. Puskesmas
hamil serta pada lansia. Selain itu juga meningkatkan Bidan Koordinator
3. Dinas Kesehatan
4. Peneliti Selanjutnya
dalam tabulasi data sesuai dengan format dan skoringnya. Hal ini juga
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
adalah:
50
51
5.2 Saran
keperawatan komunitas.
masyarakat.
52
masyarakat.
Sutikno, E. (2011). Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia.
Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol 2 (no. 1).
53
LAMPIRAN
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk
merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23
tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan.
Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu
sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut
karena adanya kesamaan interest atau values. Proses pembentukannya
bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang
kedudukannya setara. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda
dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta
mengembangkan kemampuan kelompok (Mubarak, 2014).
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu,
keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas
dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta
sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan
mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember
Angkatan 10 melaksanakan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan
menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap
mahasiswa mampunyai satu keluarga binaan dengan risiko tinggi sebagai
kasus keluarga yang tersebar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara
pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan. sehat serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Berdasarkan metode pengkajian Winshield Survey, data demografi
masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Desa jubung berbatasan
langsung sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah
selatan Desa pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh
mencek, sebelah barat Desa Kaliwining, Rambigundam, dan Desa
Glagahwero. Hasil data yang diperoleh melalui pendataan, wawancara
dan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember dari sampel 250 KK Februari 2020.
Pengkajian
11. Data Demografi
c. Struktur Data Demografi
7) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
j. Data Balita
2) Data Jumlah Balita usia 0-28 hari
Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Balita 0-28
hari di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020
Penapisan Masalah
Diagnosa Keperawatan Kriteria Penapisan
Komunitas Tersedianya Sumber
A B C D E F G H I J K L Jumlah
skore
Ketidakefektifan Manajemen 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 3 55
Kesehatan
Perilaku Kesehatan Cenderung 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 44
Berisiko
Keterangan :
A: Sesuai dengan peran perawat komunitas
B: Jumlah yang berisiko
C: Besar risiko
D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E: Minat masyarakat
F: Kemungkinan untuk diatasi
G: Sesuai dengan program pemerintah
H: Sumber daya tempat
I: Sumber daya waktu
J: Sumber daya dana
K: Sumber daya peralatan
L: Sumber daya orang
B. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang program terapeutik.
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan
Lampiran 3
sehat posyandu.
6. Rutin b. penanggung
melakukan jawab wilayah
latihan 6. Lakukan
fisik/olahraga pendidikan
7. Strategi kesehatan tentang
mencegah penyakit asam urat
terjadinya dan hipertensi
penyakit 7. Lakukan
pendidikan
kesehatan tentang
Afektif, memiliki penanganan
sikap positif panyakit yang di
tentang: derita
8. Monitoring dan
2. Mampu evaluasi kegiatan:
memperbaiki a. Kognisi
dan b. Afeksi
meningkatkan c. Psikomotor
kesehatan 9. Lakukan rujukan
Psikomotor, kepada Puskesmas
mendemonstrasi untuk melakukan
kan perilaku: pendampingan
secara continue
2. Dewasa
olahraga rutin
1x seminggu
8. Menjaga
kebersihan diri
dan
lingkungan
D. Teknis Kegiatan
1. Tujuan
a. Umum
Mengidentifikasi dan memberikan asuhan keperawatan komunitas
sesuai konsep dan teori keperawatan komunitas.
b. Khusus
1) Mengidentifikasi gambaran umum kesehatan komunitas keluarga
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Lampiran 3
2. Sasaran
Seluruh masayarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.
3. Waktu dan Tempat
Waktu : 24 Februari – 22 Maret 2020
Tempat: Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
4. Kepanitiaan
Ketua : Mochamad Faruq Husen, S.Kep
Sekretaris : Eka Wahyumi, S.Kep
Bendahara : Dwi Nur Hanifah, S.Kep
Pokja I : Dwi Indra Laksono, S.Kep
Pokja II : Yoga Madani, S.Kep
Pokja III : Virna Damayanti, S.Kep
Pokja IV : Defi Hamdalah, S.Kep
CO. Lintas Sektor : Fahri Agil Syah, S.Kep
Melani Puja, S.Kep
Nuril Hidayati, S.Kep
CO. Lintas Program : Novandi Endiarno, S.Kep
Lampiran 3
6. Metode/Media
a. Metode : Ceramah
Tanya jawab
Wawancara
b. Media : Leaflet
SAP
E. Evaluasi
1. Struktur
Selama melakukan kegiatan mulai dari dilakukannya survey ke lokasi,
pengkajian sampai mengambil beberapa diagnosa. Lokasi yang diambil
yaitu lokasi yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.
Setelah dilakukannya pengkajian didapatkan mayoritas masyarakat
mengalami keluhan linu-linu atau asam urat. Setelah didapatkan hasil
dari pengkajian kemudian dibentuk laporan lalu dikonsulkan kepada
pembimbing akademik dan klinik agar terwujudnya hasil yang baik
selama dilakukan pelaksanaan tersebut.
2. Proses
Selama dilakukan pelaksanaan keperawatan komunitas di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi telah dilakukan beberapa intervensi untuk
mewujudkan hasil yang ingin dicapai, dilakukan pendekatan yang baik
kepada masyarakat secara kode etik dan membangun rasa saling
percaya antara masyarakat dengan kelompok 3 untuk melakukan
praktik keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.
Hubungan saling percaya dengan masyarakat akan memperlancar atau
mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga tujuaan yang
diinginkan dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang
Lampiran 3
A. Latar Belakang
Peningkatan taraf hidup melalui pendekatan kesehatan di Indonesia sudah
tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal, memerlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23
tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban
untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan status kesehatan memerlukan pelibatan masyarakat atau
komunitas secara lebih aktif untuk mengikuti seluruh kegiatan kesehatan
komunitas sebagai subyek dan obyek pelayanan kesehatan dan dalam seluruh
proses perubahan. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan
kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan musyawarah masyarakat
desa (MMD) dengan berbagai pihak secara lintas sektor dan lintas program
untuk memaparkan hasil pengkajian terkait masalah kesehatan dan
merencanakan penanganan yang sesuai.
B. Diagnosis Keperawatan
No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa Keperawatan
1. 5. Sebagian e. Sebagian Ketidakefektifan
masyarakat di Desa keluarga jarang manajemen kesehatan
Jubung memeriksakan kesehatan (000162)
mengatakan bahwa yaitu 121 KK (48,4%) dari
Jarang 250 Kepala Keluarga.
memeriksakan f. Sebagian
kesehatan secara kelurga masih tergolong
rutin.. dalam tingkat pendidikan
6. Sebagian besar yang rendah(Tamat SD)
masyarakat di Desa yaitu 97 KK (38,8%) dari
Lampiran 3
1. Prioritas masalah
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
e. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
C. Perencanaan
No Diagnosis Tujuan dan Sasaran Rencana Kegiatan
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Seluruh 9. Lakukan
Manajemen tindakan warga usia manajemen:
Kesehatan keperawatan dewasa di c. Kepala
selama 2x Desa puskesmas,
pertemuan warga Jubung penanggung
di Desa Jubung jawab
mampu: program,
7. Pentingnya tenaga
kesehatan kesehatan
dewasa pemegang
8. Cara merawat wilayah
kesehatan d. Kepala desa,
dewasa kepala dusun,
9. Memiliki ketua RT dan
sikap positif RW, Kader.
tentang 10. Gali potensi
kesehatan partisipasi mitra
dewasa dalam program
KH: kesehatan dewasa
Kognitif: 11. Lakukan
Lampiran 3
3. Dewasa pendampingan
olahraga rutin secara continue
1x seminggu
12.Menjaga
kebersihan diri
dan
lingkungan
D. Teknik Kegiatan
1. Lakukan kegiatan penyuluhan tentang gizi pada balita
a. Tujuan:
1) Tujuan umum: orang tua mampu memahami tentang pentingnya
gizi pada balita
2) Tujuan khusus:
a) Orang tua mampu memberikan makanan bergizi seimbang
pada balita
b) Orang tua mampu mencegah masalah kekurangan gizi pada
balita
b. Sasaran: orang tua yang memiliki balita di Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa
Jubung
d. Kepanitiaan: Novandi Endiarno, Nuril Hidayati, Dwi Indra L
e. Metode/media terlampir.
2. Berikan penyuluhan asam urat
a. Tujuan:
1) Tujuan umum: Orang tua mampu memberikan obat herbal pada
anak
2) Tujuan khusus:
a) Orang tua mampu menerapkan pembuatan obat herbal anak
b. Sasaran: Orang tua yang memiliki balita
c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa
Jubung
d. Kepanitiaan: Fahri Agil, Melani Puja, Dwi Indra
e. SAP terlampir
4. Berikan senam asam urat
a. Tujuan:
1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui senam asam urat
2) Tujuan khusus:
a) Warga mampu melakukan senam secara mandiri
b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: 08 Maret 2020.
d. Kepanitiaan: Dwi Nur Hanifah, Fitriatus Soleha, Yoga Madani
5. Berikan penyuluhan penanam toga
a. Tujuan:
1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui jenis tanaman toga
2) Tujuan khusus:
a) Warga mampu mengetahui jenis tanaman toga
b) Warga mampu mengetahui manfaat tanaman toga
b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: 10 Maret 2020.
d. Kepanitiaan: M.faruq, Alfian Meidita, Eka Wahyumi
( SAP )
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang
untuk balita
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit,keluarga mampu:
a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita
c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi
balita
d. Meningkatkan status gizi balita
C. Media
Lampiran 3
o Leaflet
o Flip chart / slide
D. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
1. Mengucapkan salam
1.menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan 3 menit ceramah
3. memperhatikan
umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu
2 Penyampaian Penyampaian materi 1. Memperhatikan
materi 1. Materi penjelasan dan
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup
E. Evaluasi
Lampiran 3
F. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan
sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui
makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa
kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk
menjalankan proses dalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber
tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga
dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat
pengatur dapat diperoleh dari vitamin, mineral dan air
Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada
keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti
mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang.
Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang
kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak
diberikan masakan yang mengandung banyak lemak
seperti santan yang terlalu kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-
buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman
manis, karena itu adalah sumber kalori yang dapat
meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa
mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti
lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain
bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan
dengan tahap perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan
bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan
zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi
karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa
pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada
makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak
esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak
bagi anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45%
kebutuhan energi.
Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok
untuk anak yaitu gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu
dengan rasa yang tajam. Susu masih sangat berperan penting dalam pola
makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang
sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari. Berikan
anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:
MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI,
2009
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI
yang mencakup jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap
kali makan menurut kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemberian MP-ASI
Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair
Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangilunak (disaring
campuran air
kasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
bertahap sampai ½ dengan 175 –
mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Lampiran 3
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang asam urat selama 1 x 30 menit
masyarakat dapat memahami tentang penyakit asam urat, diit asam
urat dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit asam
urat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian asam urat
b. Penyebab asam urat
c. Tanda dan gejala asam urat dengan baik.
d. Cara mengatasi asam urat
e. Obat- obatan tradisional untuk asam urat
C. SASARAN
Masyarakat Desa Jubung
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 08 Maret 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai RW dusun Krajan
E. MATERI
Terlampir
G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
b. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Lampiran 6
LAMPIRAN 1
MATERI
A. PENGERTIAN
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya
kadar asam urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam
urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Khomsan
A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4) mengatakan asam urat ialah terjadinya
penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan
bagian metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak
berlangsung normal asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh.
Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian
sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
B. PENYEBAB
Lampiran 6
D. DIIT
Tujuan untuk membantu menurunkan kadar asam urat,.Diit untuk
penderita asam urat:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a) Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti
kentang, yogurt, dan pisang
b) Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti
jeruk, pepaya dan strawberry
c) Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat:
buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau,
sawi putih, serai dan tomat
d) Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi
e) Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti
gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
f) Jangan minum aspirin
g) Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
h) Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam
urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya
turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
i) Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan
tinggi dan berat badan
Lampiran 6
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
masyarakat dapat mengerti dan mengetahui pentingnya tanaman obat
disekitar halaman rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit
diharapkan setiap anggota keluarga dapat melestarikan dan
membudidayakan tanaman obat disekitar halaman atau pekarangan rumah
dan diharapkan masyarakat mengetahui:
1. Dapat mengetahui pengertian tanaman obat keluarga
2. Dapat mengetahui keunggulan dari tanaman obat keluarga
3. Dapat mengetahui macam-macam dan pemanfaatn tanaman obat
keluarga
B. Metode
Diskusi
C. Materi
Terlampir
D. Media
o Poli Bag
o Jenis tanaman obat keluarga
o Pupuk
o Air
Lampiran 9
E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
Persiapan diri, materi,
1 Preinteraksi 3 menit
alat, dan tempat
2 Orientasi 1. Salam pembukaan Menjawab salam Diskusi
5 menit
2. Memperkenalkan diri dan mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan
yang hendak dicapai
4. Memotivasi
responden untuk
berperan aktif dalam
kegiatan
5. Melakukan kontrak
waktu
1. Mempersiapkan alat
dan bahan yang akan Melakukan
digunakan penanaman TOGA
2. Melakukan
3 Kerja penanaman tanaman 20 menit
obat keluarga
3. Menyiram tanaman
TOGA yang telah
selesai dilakukan
1. Serah terima Serah terima dari
4. Terminasi 2. Evaluasi mahasiswa kepada ii.
ibu-ibu pkk
F. Evaluasi
1. Evaluasi formatif
menilai secara keseluruhanpeserta penyuluhan berpartisipasi aktif dan
berinofasi dalam kegiatan penyuluhan
Lampiran 9
2. Evaluasi sumatif
3. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang
berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah
sebidang tanah, baik dihalaman rumah, kebun ataupun lading yang
digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat (apotik hidup)
2. Keunggulan Tanaman Obat Keluarga
Obat herbal adalah salah satu pengobatan alternatif yang sangat baik
PENGERTIAN
secara alamiah
TUJUAN Meningkatkan nafsu makan balita
1. Piring
2. Gelas
3. Parutan
PERALATAN 4. Sendok
5. Saringan
6. Mangkok
1. Kunyit
2. Lempuyang
BAHAN
3. Madu
4. Air
1. Pertama kali lakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar
2. Siapkan 1 buah kunyit dan 1 buah lempuyang
3. Kupas kulit kunyit dan lempuyang
4. Cuci dengan air bersih
5. Parut kunyit dan lempuyang menggunakan parutan hingga halus
6. Campurkan hasil parutan kunyit dan lempuyang di dalam gelas
7. Tambahkan setengah gelas air putih matang ke gelas kunyit dan
PROSEDUR
lempuyang yang telah dihaluskan
8. Aduk campuran kunyit dan lempuyang
9. Lalukan penyaringan pada air kunyit ke dalam gelas baru
10. Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit pada
jamu kunyit
11. Jamu kunyit siap untuk diminum
12. Lakukan 6 langkah cuci tangan setelah melakukan tindakan
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
DOKUMENTASI