Anda di halaman 1dari 127

LAPORAN AKHIR KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI


KABUPATEN JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Praktek


Profesi Ners di Departemen Keperawatan Komunitas

Oleh:

Melani Puja F., S. Kep. 1901031029 Fahri Agil S., S. Kep. 1901031037
Defi Hamdalah., S. Kep. 1901031030 Dwi Indra L., S. Kep. 1901031038
Novandi E, S. Kep. 1901031032 Eka Wahyumi., S. Kep. 1901031039
Fitriatus Soleha, S. Kep. 1901031033 Yoga Madani, S. Kep. 1901031040
Nuril Hidayati., S. Kep. 1901031034 M. Faruq H., S. Kep. 1901031041
Alfian Meidita., S. Kep. 1901031035 Virna D., S. Kep. 1901031042
Dwi Nur H. P., S. Kep. 1901031036

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI
KABUPATEN JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Praktek


Profesi Ners di Departemen Keperawatan Komunitas

Oleh:

Melani Puja F., S. Kep. 1901031029 Fahri Agil S., S. Kep. 1901031037
Defi Hamdalah., S. Kep. 1901031030 Dwi Indra L., S. Kep. 1901031038
Novandi E, S. Kep. 1901031032 Eka Wahyumi., S. Kep. 1901031039
Fitriatus Soleha, S. Kep. 1901031033 Yoga Madani, S. Kep. 1901031040
Nuril Hidayati., S. Kep. 1901031034 M. Faruq H., S. Kep. 1901031041
Alfian Meidita., S. Kep. 1901031035 Virna D., S. Kep. 1901031042
Dwi Nur H. P., S. Kep. 1901031036

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ii
Laporan akhir komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember telah dilaksanakan pada tanggal 25 Februari- 16 Maret 2020 oleh
mahasiswa praktik profesi ners.
1. Melani Puja Fahrera, S.Kep (1901031029)
2. Defi Hamdalah, S.Kep (1901031030)
3. Novandi Endiarno, S.Kep (1901031032)
4. Fitriatus Soleha, S.Kep (1901031033)
5. Nuril Hidayati, S.Kep (1901031034)
6. Alfian Meidita, S.Kep (1901031035)
7. Dwi Nur Hanifah,S.Kep (1901031036)
8. Fahri Agil Syah, S.Kep (1901031037)
9. Dwi Indra Laksono, S.Kep (1901031038)
10. Eka Wahyumi,S.Kep (1901031039)
11. Yoga Madani, S.Kep (1901031040)
12. M. Faruq Husein, S.Kep (1901031041)
13. Virna Damayanti, S.Kep (1901031042)

Mengetahui,
PJMK Keperawatan Komunitas Pembimbing Akademik
FiKes Unmuh Jember

Sri Wahyuni A., S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. Kom. Ns. Cahya Tri Bagus H, S. Kep., M. Kep.
NIDN. 0703038801 NIDN. 0703038801

KATA PENGANTAR

iii
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan, akal,

dan kesempatan untuk berbuat. Hanya karena izin-Nya kami dapat menyusun dan

menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan Akhir Praktik Keperawatan

Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember”.

Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan bimbingan, pengarahan

dan bantuan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak

terhingga kepada :

1. Dr. Hanafi, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.

2. Ns. Awatiful Azza, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.

3. Ns. Susi Wahyuning Asih, S. Kep., M. Kep., selaku Kepala Program Studi

Profesi Ners, Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.

4. Ns. Ginanjar Sasmito Adi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. M. B., selaku sekretaris

Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jember.

iv
5. Ns. Cahya Tri Bagus H, S.Kep., M. Kep selaku Pembimbing Akademik

Praktik Keperawatan Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi

Kabupaten Jember

6. Bapak Bhisma Perdana, S.H selaku Kepala Desa Jubung, Kecamatan

Sukorambi, Kabupaten Jember.

7. Bapak Fathulla, S.H selaku Sekretaris Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi,

Kabupaten Jember.

8. Rekan – rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Untuk

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan dijadikan perbaikan di

masa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat.

Jember, 16 Maret 2020

Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR...........................................................................i

HALAMAN JUDUL DALAM.......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iii

KATA PENGANTAR...................................................................................iv

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Gambaran Aggregate...............................................................................6
2.2 Metode Penelitian..................................................................................23
2.3 Sampel Penelitian..................................................................................24
2.4 Analisis Masalah....................................................................................26
2.5 WOC......................................................................................................27
2.6 Prioritas Masalah...................................................................................28
BAB III PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUSASI, RTL
3.1 Perencanaan...........................................................................................29
3.2 Implementasi.........................................................................................32

vi
vii

BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI

4.1 Pembahasan...........................................................................................38
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian.......................................................47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................50
B. Saran......................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Pendahuluan MMD I


Lampiran 2 Laporan MMD I
Lampiran 3 SAP Gizi Balita
Lampiran 4 SAP Asam Urat
Lampiran 5 SAP Toga
Lampiran 6 SOP Penanaman TOGA
Lampiran 7 SOP Pembuatan Obat Herbal pada Anak
Lampiran 8 Leaflet Gizi Balita
Lampiran 9 Leaflet Asam Urat
Lampiran 10 X-Banner Asam Urat
Lampiran 11 X-Banner Gizi Balita
Lampiran 12 Gann Chart Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas
Lampiran 13 Dokumentasi

xii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai

peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat

pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional

(SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif

dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai

dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap

orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan.

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai

bidangkehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat

diantaranya bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-

Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain perubahan upaya kuratif

menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif

menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi

kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan serta

secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatan.

Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama

lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi

pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya
2

kesamaan interest atau values. Proses pembentukannya bersifat horisontal

karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara.

Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun

dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Kekuatan pengikat suatu

komunitas adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan

kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang

budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas

biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing

komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda

dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta

mengembangkan kemampuan kelompok (Mubarak, 2014).

Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek serta obyek

pelayanan kesehatan dalam proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan

secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan

mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari

pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan

melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat. Dalam upaya

meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga, dan kelompok

di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep

kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya

menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi keperawatan

secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka

mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadıyah Jember Angkatan 10 melaksanakan Praktik Profesi


3

Keperawatan Komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten

Jember dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga,

kelompok dan masyarakat. Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap

mahasiswa mampunyai satu keluarga binaan dengan risiko tinggi sebagai

kasus keluarga yang tersebar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi

Kabupaten Jember. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara

pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan. Dengan pendekatan dari masing-

masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata

kepada masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan

melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes, dan seluruh

komponen desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan

peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan

dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat

keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga/ masyarakatnya, mampu

memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Dimensi lokasi berdasarkan data hasil observasi dan wawancara dengan

Kepala Desa, maka didapatkan hasil pembagian Dusun di Desa Jubung

seperti dibawah ini:

No. Desa Jubung Jumlah Sampel (KK)


1 Dusun Jubung Lor 90
2 Dusun Krajan 110
3 Dusun Darungan 50
Jumlah 250

Berdasarkan metode pengkajian Winshield Survey, data demografi

masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Desa jubung berbatasan langsung


4

sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah selatan Desa

pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh mencek, sebelah barat

Desa Kaliwining, Rambigundam, dan Desa Glagahwero. Hasil data yang

diperoleh melalui pendataan, wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

mahasiswa di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dari sampel

250 KK Februari 2020.

1.2 Tujuan Penulisan

A. Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan praktik lapangan keperawatan komunitas,

diharapkan mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan

komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan

pendekatan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian

komunitas.

B. Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan praktik lapangan keperawatan komunitas,

mahasiswa mampu:

1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.

2. Menentukan diagnosis kesehatan dan keperawatan komunitas untuk

komunitas yang spesifik berdasarkan analisis epidemiologi.

3. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi

organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan

kesehatan komunitas.

4. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor

risiko personal, sosial dan lingkungan.


5

5. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk

meningkatkan kesehatan komunitas.

6. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk

mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.

7. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,

belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan

kepemimpinan di dalam komunitas.


6

BAB II
GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Gambaran Aggregate

1. Data Demografi
a. Struktur Data Demografi
1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Umur Frekuensi Persentase(%)


1 20-40 Tahun 60 24,0
2 41-60 Tahun 128 51,2
3 61-80 Tahun 62 24,8
Total 250 100

Tabel 3.1 menunjukkan umur terbanyak adalah umur 41-60


tahun (51,2%) berdasarkan hasil survei di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember.
2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.2 Pendidikan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 TK/Paud 17 6,8
2 Tamat SD 97 38,8
3 Tamat SLTP 52 20,8
4 Tamat SLTA 64 25,6
5 Perguruan Tinggi 20 8,0
Total 250 100

Dari Tabel 3.2 menunjukkan pendidikan terakhir penduduk


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember terbanyak
tamat SD sebanyak 97 orang (38,8%) berdasarkan survei.
3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3.3 Pekerjaan Penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Buruh tani 33 13,2
2. Petani 60 24,0
3. Wiraswasta 130 52,0
7

4. PNS 26 10,4
5. TNI/Polri 1 4
Total 250 100

Tabel 3.3 menunjukkan pekerjaan paling banyak adalah


wiraswasta sebanyak 130 orang (52,0%) berdasarkan survei.
4) Jumlah Suku atau Bangsa
Tabel 3.4 Pekerjaan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember

No Suku atau Bangsa Frekuensi Persentase (%)


1 Madura 130 52,0
2 Jawa 119 47,6
Total 250 100

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa suku atau bangsa Desa


Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember adalah madura
sebanyak 130 orang (52%) berdasarkan survei.
5) Jumlah Alamat
Tabel 3.5 Data Demografi Populasi Berdasarkan Alamat Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Alamat Frekuensi Persentase (%)


.
1. Dusun Krajan 110 44
2. Dusun Darungan 50 20
3. Dusun Jubung Lor 90 36
Total 250 100

Dari Tabel 3.5 menunjukkan alamat penduduk Desa Jubung


adalah terbanyak adalah Dusun Krajan sebanyak (44,%)
berdasarkan survei.
6) Jumlah Agama
Tabel 3.6 Data Demografi Populasi Berdasarkan agama penduduk
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Agama Frekuensi Persentase (%)


.
1. Islam 244 97,6
2. Kristen 6 2,4
Total 250 100
8

2. Data Lingkungan Fisik dan Sosial


a. Data Perumahan
1) Data ventilasi udara
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Frekuensi
ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Ventilasi Udara Frekuensi Persentase (%)


1. Baik 119 47,6
2. Cukup 116 46,4
3. Kurang 15 6,0
Total 250 100

Dari tabel 3.7 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan


250 KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah
ventilasi udara baik sebanyak 119 KK (47,6%).

2) Data Pencahayaan Di dalam Rumah Siang Hari


Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencahayaan Rumah di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Pencahayaan Rumah Frekuensi Persentase (%)


.
1. Terang 172 68,8
2. Remang-remang 74 29,6
3. Gelap 4 1,6
Total 250 100

Dari tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan


KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah terang
sebanyak 172 KK (68,8%)

b. Data Sumber Air


1) Data Penggunaan Sumber Air
9

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey Desa Jubung


Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)


.
1. PAM 38 15,2
2. Sumur 154 61,6
3. Air mineral 27 10,8
4. Lain-lain 31 12,4
Total 250 100

Dari tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan Sumur sebagai
sumber mata air sebanyak 154 KK (61,6 %).

2) Data Penggunaan Air Sebelum digunakan


Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
penggunaan air sebelum digunakan di rumah Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020
No Penggunaan Air Minum Frekuensi Persentase (%)
.
1. Dimasak 215 86,0
2. Tidak dimasak 35 14,0
Total 250 100

Dari tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 sebelum digunakan air dimasak
sebanyak 215 KK (86,0 %).

3) Data Kondisi Air Dalam Penampungan


Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa kondisi
tempat penampungan air di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020

No Kondisi air dalam Frekuens Persentase(%)


. penampungan i
10

1. Berwarna 9 3,6
2. Berbau 15 6,0
3. Berasa 4 1,6
4. Tidak berasa / tidak berbau 222 88,8
Total 250 100

Dari tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 kondisi air dalam penampungan
tidak berasa/berbau sebanyak 222 KK (88,8%).

4) Data Terdapatnya Jentik Dalam Penampungan


Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
terdapatnya jentik dalam penampungan di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Adanya jentik dalam Frekuensi Persentase(%)


. penampungan air
1. YA 43 17,2
2. TIDAK 207 82,8
Total 250 100

Dari tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada jentik dalam
penampungan sebanyak 207 KK (82,8%).

c. Data Pembuangan Sampah


1) Data Pembuangan Sampah Tiap KK
Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
pembuangan sampah tiap KK di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Tempat pembuangan sampah Frekuensi Persentase(%)


.
1. Sungai 30 12
3. Ditimbun 70 28
4. Dibakar 150 60
11

Total 250 100

Dari tabel 3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 membuang sampah dengan cara
dibakar sebanyak 150 (60%).

2) Data Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar


Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Buang Air Besar di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020

No Pembuangan limbah Frekuensi Persentase(%)


.
1. Jamban / WC 204 80,4
2. Sungai 44 17,6
3. Sembarang Tempat 2 8
Total 250 100

Dari tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan jamban/WC
sebagai tempat BAB sebanyak 204 KK (80,4%).

3) Data Pembuangan Air Limbah


Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air
Limbah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Pembuangan air limbah Frekuensi Persentase(%)


1. Resapan 86 34,4
2. Got 90 36,0
3. Sungai 71 28,4
4. Sembarang 3 1,2
Total 250 100

Dari tabel 3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
12

Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan got sebagai


tempat pembuangan air limbah sebanyak 90 KK (36,0%).

4) Data Kondisi Saluran Pembuangan


Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran
Pembuangan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Kondisi saluran Frekuensi Persentase(%)


pembuangan
1. Lancar 232 92,8
2. Tersumbat / tergenang 18 7,2
Total 250 100

Dari tabel 3.16 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 pada kondisi saluran
pembuangan lancar sebanyak 232 KK (92,8 %).

d. Lingkungan Sosial
1) Data menghadiri pengajian rutin di masyarakat
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri kegiatan pengajian rutin di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Pengajian Rutin Frekuensi Persentase(%)


1. YA 151 60.4
2. TIDAK 99 39.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri
pengajian rutin kegiatan di masyarakat sebanyak 151 (60.4 %).
2) Data menghadiri olahraga rutin kegiatan di masyarakat
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri oalahraga rutin kegiatan di masyarakat
13

di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten


Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Olahraga Rutin Frekuensi Persentase(%)


1. YA 86 34.4
2. TIDAK 164 65.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada kegiatan
olahraga rutin di masyarakat sebanyak 164 KK (65,6 %).

3) Data keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat


Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri kegiatan di masyarakat di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No. Hadir Dalam Kegiatan Frekuensi Persentase(%)


1. YA 176 70.4
2. TIDAK 74 29.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri
kegiatan di masyarakat sebanyak 176 KK (70.4 %).

3. Data Pelayanan Kesehatan dan Sosial


a. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan
Tabel 3.19 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering
digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No Sarana kesehatan terdekat Frekuensi Persentase(%)


.
1. Posyandu/Posbindu 47 18,8
2. Puskesmas 88 35,2
3. Rumah Sakit 23 9,2
14

4. Dokter Praktik 29 11,6


5. Perawat(Mantri) 43 17,2
6. Bidan 20 8,0
Total 250 100

Tabel 3.19 menunjukkan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan


yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah
puskesmas dengan jumlah 88 KK (35,2%).

b. Data Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat Dengan Rumah


Tabel 3.20 Jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Jarak rumah dengan sarana Frekuensi Persentase(%)


. kesehatan
1. < 1km 129 51,6
2. > 1km 121 48,4
Total 250 100

Tabel 3.20 menunjukkan bahwa jarak fasilitas kesehatan


terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah <
1 km sebanyak 129 KK (51,6%)

c. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan


Tabel 3.21 Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Kebiasaan keluarga sebelum ke Frekuens Persentase


. pelayanan kesehatan i
1. Beli obat bebas 212 84,8
2. Jamu 38 15,2
Total 250 100

Tabel 3.21 menunjukkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum


ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
15

Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah


beli obat bebas sebanyak 212 KK (84,8 %).
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
Tabel 3.22 Sumber pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Sumber pendanaan kesehatan Frekuens Persentase(%)


. keluarga i
1. BPJS (Jamkesmas, Askes, dll) 171 68,4
2. Tabungan 28 11,2
3. Tidak ada 34 13,6
4. Lain-lain 17 26,8
Total 250 100

Tabel 3.22 menunjukkan bahwa pendanaan kesehatan keluarga


di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020 adalah BPJS sebanyak 171 (68,4 %).

e. Data Keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin


Tabel 3.23 Data keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No Keluarga melakukan pemeriksaan Frekuens Persentase(%)


. kesehatan secara rutin i
1. YA 129 51,6
2. TIDAK 121 48,4
Total 250 100

Tabel 3.23 menunjukkan bahwa keluarga melakukan


pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Ya
129 (51.6 %).
4. Data Ekonomi
a. Data fasilitas perekonomian
Tabel 3.24 Data Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020
16

No Fasilitas Perekonomian Frekuensi Persentase


.
1. Toko 203 81,2
2. Pabrik 47 18,8
Total 250 100

Tabel 3.24 menunjukkan bahwa Fasilitas Perekonomian di


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah Toko Sebanyak 203 (81,2 %) berdasar
survei.
b. Data Penghasilan Keluarga
Tabel 3.25 Data Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Penghasilan Keluarga Frekuensi Persentase


.
1. < UMR (Rp. 1.700.000) 157 62,8
2. > UMR (Rp. 1.700.000) 93 37,2
Total 250 100

Tabel 3.25 menunjukkan bahwa Penghasilan Keluarga di


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah < UMR Sebanyak 157 (62,8 %)
berdasar survei.
c. Data Keluarga Menabung
Tabel 3.26 Data Keluarga Menabung di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Penghasilan Keluarga Frekuensi Persentase (100%)


.
1. YA 164 65,6
2. TIDAK 86 34,4
Total 250 100

Tabel 3.26 menunjukkan bahwa keluarga yang menabung


di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah menabung sebanyak 164 keluarga
(65,6%).
17

5. Data Transportasi dan Keamanan


a. Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan
Tabel 3.27 Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan
kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Jenis transportasi yang dipakai Frekuensi Persentase


. keluarga ke pelayanan (100%)
kesehatan
1. Kendaraan pribadi (sepeda 209 83,6
motor, mobil)
2. Kendaraan umum (angkot, 37 14,8
taxi, ojek, dll)
3. Lain-lain 4 1,6
Total 250 100

Tabel 3.27 menunjukkan bahwa jenis transportasi yang dipakai


keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling
banyak adalah kendaraan pribadi seanyak 209 keluarga (83,6 %).
b. Data Pelayanan Perlindungan yang tersedia di masyarakat
Tabel 3.28 Data pelayanan perlindungan yang tersedia di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Pelayanan perlindungan yang Frekuens Persentase(%)


. tersedia di masyarakat i
1. Ambulance desa 24 jam 111 44,4
2. Poskamling 139 55,6
Total 250 100

Tabel 3.28 menunjukkan bahwa pelayanan perlindungan


yang tersedia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 terbanyak menggunakan
poskamling (55,6 %).

6. Data Politik dan Pemerintahan


Kebijakan atau program pemerintah yang diterapkan oleh
puskesmas mengenai kesehatan masyarakat di desa jubung kecamatan
18

sukorambi adalah posyandu balita, foging, dan pemberantasan sarang


nyamuk.
7. Data Komunikasi
a. Data alat komunikasi yang paling sering digunakan
Tabel 3.29 Data alat komunikasi yang paling sering digunakan di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Telepon/HP 211 84,4
2. Tidak punya alat komunikasi 21 8,4
3. Lain-lain 18 7,2
Total 250 100

Tabel 3.29 menunjukkan bahwa alat komunikasi yang


paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Telepon/HP
sebanyak 211 KK (84,4%).
b. Data sarana komunikasi di masyarakat
Tabel 3.30 Data sarana komunikasi di masyarakat di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Pengeras Suara Masjid 137 54,8
2. Mading 37 14,8
3. Balai RW 75 30
Total 250 100

Tabel 3.30 menunjukkan bahwa sarana komunikasi di


masyarakat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020 yaitu pengeras suara masjid 137
(54,8%).
8. Data Pendidikan
Tabel 3.31 Data sarana pendidikan di masyarakat di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020
19

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Sekolah 173 69,2
2. Madrasah 35 14
3. TPA 28 11,2
4. Tempat Pendidikan Kesehatan 14 5,6
Total 250 100

Tabel 3.31 menunjukkan bahwa sebagian besar sarana


pendidikan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu sekolah 173 (69,2%).
9. Data Rekreasi
a. Data keluarga memanfaatkan waktu luang
Tabel 3.34 Data keluarga memanfaatkan waktu luang di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Data keluarga memanfaatkan Frekuensi Persentase


. waktu luang (%)
1. Jalan-jalan 61 24.4
2. Tidur 17 6.8
3. Berkumpul bersama anggota 93 37.3
keluarga
4. Menonton TV 71 28.4
5. Olahraga 6 2.4
6. Lain-lain 1 4
Total 250 100

Tabel 3.34 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung


Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020 memanfaatkan waktu luang paling banyak adalah Berkumpul
bersama anggota keluarga yaitu 93 KK (37.3%).
10. Status Kesehatan Kelompok
a. Data Ibu Hamil
1) Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil
Tabel 3.36 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data
Penyakit/Keluhan Ibu Hamil di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020.

No. Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens Persentase


20

hamil i (%)
1. Tidak ada 248 99.2
2. Kaki bengkak 1 0.4
3. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
Total 250 100

Dari tabel 3.36 diatas dapat disimpulkan bahwa ada


penyakit/keluhan ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 1 (0.4%).

b. Data Ibu Menyusui


1) Data penyakit/keluhan Ibu Menyusui
Tabel 3.38 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data
Penyakit/Keluhan Ibu Menyusui di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020.

No. Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens Persentase


menyusui i (%)
1. Tidak ada 235 94
1. Asi idak lancar 4 1.6
2. Penyakit di payudara 0 0
3. Payudara bengkak 1 0.4
4. Bayi tidak mau menyusu 5 2
5. Lain-lain (pusing, mual) 4 1.6
Total 250 100

Dari hasil tabel 3.38 di atas dapat disimpulkan bahwa


jumlah Busui dengan tidak ada keluhan di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak
235 (94%).

c. Data Balita
1) Data Jumlah penyakit atau keluhan Balita
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah
penyakit/keluhan Balita di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020.

No. Penyakit yang dirasakan balita Frekuensi Persentase


21

(%)
1. Batuk, pilek, panas 20 8.0
2. Diare 14 5.6
3. Gizi Kurang 8 3.2
4. Gatal-gatal 1 0.4
5. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
6. Tidak ada keluhan 206 82.4
Total 250 100

Dari tabel 3.41 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah


penyakit atau keluhan balita yang paling banyak yaitu tidak ada
keluhan 206 (82.4%)
d. Data Anak Sekolah
1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini
Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Penyakit/keluhan anak Frekuens Persentase


i (%)
1. Batuk, pilek, panas 26 10.4
2. Karies gigi/sakit gigi 4 1.6
3. Diare 10 4.0
4. Gatal-gatal 4 1.6
5. Lain-lain 4 1.6
6. Tidak ada 202 80.8
Total 250 100

Dari tabel 3.43 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020 adalah tidak ada keluhan sebesar 202 (80.8%).
e. Data Remaja
1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini
Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Penyakit/keluhan Frekuens Persentase


i (%)
1. Batuk, pilek, panas 11 4.4
22

2. Dismenore 4 1.6
3. Gizi lebih 2 0.8
4. Tidak ada keluhan 226 90.4
5. Lain-lain 3 1.2
Total 250 100

Dari tabel 3.45 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020. adalah tidak ada keluhan 226 (90.4%)
f. Data Dewasa (19-54 Tahun)
1) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini
Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
dewasa saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Penyakit/keluhan Frekuens Persentase


i (%)
1. Asma 5 2.0
2. TBC 1 0.4
3. Hipertensi 31 12.4
4. DM 4 1.6
5. Jantung 2 0.8
6. Lain-lain : Atritis 55 22.0
7. Tidak ada keluhan 152 60.8
Total 250 100

Dari tabel 3.46 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020.adalah tidak ada keluhan 152 (60.8%).

g. Data Usia Lanjut


1) Jenis penyakit lansia
Tabel 3.48 Distribusi Frekuensi Jenis Lansia di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020.

No Jenis penyakit yang diderita Frekuens Persentase (%)


. i
23

1. Asma 2 0.8
2. TBC 1 0.4
3. Hipertensi 16 6.4
4. Kencing manis 3 1.2
5. Reumatik/artritis 14 5.6
6. Katarak 3 1.2
7. Osteoporosis 0 0
8. Penyakit kulit 1 0.4
9. Jantung 1 0.4
10. Pikun 1 0.4
11. Lain-lain: linu-linu 9 3.6
12 Tidak ada keluhan 199 79.6
Total 250 100
Tabel 3.48 menunjukkan bahwa jenis penyakit lansia di

Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada

Bulan Februari 2020 paling banyak adalah tidak keluhan: 199

(79.6%)

2.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional yang mana

ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-

variabel lain[ CITATION Has15 \l 1057 ] . Penelitian korelasional ini

menggunakan pendekatan cross-sectional. Rancangan cross-sectional

adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data

variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat

[ CITATION Nur17 \l 1057 ].

Cara pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan

teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple

Random Sampling. Simple Random Sampling yaitu pemilihan sampel

dengan cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana

dengan setiap elemen diseleksi secara acak [ CITATION Nur17 \l


24

1057 ].Peneliti mengambil sampel sejumlah 330 orang secara acak pada

masyarakat di Desa Jubung, Sukorambi-Jember.

2.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah terdiri atas populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Dalam

penentuan kriteria sampel sangat memantau penelitian untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya variabel-variabel control ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Sampel dalam

penelitian ini sejumlah (responden). Penelit mengambil sampel dengan

menggunakan rumus Slovin yaitu: inklusi dan ekslusif.

Rumus Slovin:

N
n= 2
1+ N (e)

1889
n= 2
1+1889( 0.05)

1889
n=
1+1889( 0.0025)

1889
n=
1+ 4.7225

n=330,1

n=330

Keterangan :

n : Besar sampel
25

N : Besar populasi

e : Tingkat signifikasi (0,05)

Jadi, sampel yang digunakan di desa jubung dengan jumlah penduduk

sebanyak 1889 KK setelah dilakukan rumus slovin menjadi adalah

330 KK yang akan dilakukan penelitian di Desa Jubung Kecamatan

Sukorambi Kabupaten Jember.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang diteliti (Nursalam,

2013).

1) Responden yang merupakan warga Desa Jubung diantaranya 3

dusun yaitu dusunKrajan, Darungan dan dusun Jubunglor.

2) Responden yang memiliki penyakit khusus seperti diabetes,

hipertensi, asam urat, jantung.

3) Responden yang memiliki balita dengan kejadian stunting, gizi

buruk.

4) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Ekslusif

Kriteris ekslusif adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi penyebab (Nursalam,

2013). Dalam hal ini sampel yang mempunyau keadaan tertentu

untuk tidak bisa menjadi responden dan tidak bisa mengikuti

kegiatan penelitian diantaranya:


26

1) Responden yang memiliki penyakit pikun (alzheimer) dan

gangguan mental.

2) Responden yang berhalangan pada waktu pengambilan data

dikarenakan sakit.

2.4 Analisis Masalah

No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa Keperawatan


1. 1. Sebagian a. Sebagi Ketidakefektifan
masyarakat di Desa an keluarga jarang manajemen kesehatan
Jubung memeriksakan (000162)
mengatakan bahwa kesehatan yaitu 121
Jarang KK (48,4%) dari 250
memeriksakan Kepala Keluarga.
kesehatan secara b. Sebagi
rutin.. an kelurga masih
2. Sebagian besar tergolong dalam
masyarakat di Desa tingkat pendidikan
Jubung dalam yang rendah(Tamat
tingkat pendidikan SD) yaitu 97 KK
yang rendah (38,8%) dari 250
Kepala Keluarga

2. 1. Sebagian a. Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan


masyarakat di terkendala jarak Cenderung Berisiko.
Desa Jubung kesehatan yaitu 121
masuh terkendala KK (48,4%) dari
jarak ke fasilitas 250 Kepala
layanan kesehata Keluarga
2. Sebagian besar b. Sebagian keluarga
masyarakat di jarang melakuka
Desa Jubung olahraga rutin yaitu
jarang melakukan 164 KK (65,5%)
olaraga secara dari 250 Kepala
rutin Keluarga
.
27
27

2.5 WOC
28

2.6 Prioritas Masalah

Diagnosa Keperawatan Kriteria Penapisan


Komunitas Tersedianya Sumber
A B C D E F G H I J K L Jumlah
skore
Ketidakefektifan Manajemen 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 3 55
Kesehatan
Perilaku Kesehatan Cenderung 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 44
Berisiko

Keterangan :
A: Sesuai dengan peran perawat komunitas
B: Jumlah yang berisiko
C: Besar risiko
D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E: Minat masyarakat
F: Kemungkinan untuk diatasi
G: Sesuai dengan program pemerintah
H: Sumber daya tempat
I: Sumber daya waktu
J: Sumber daya dana
K: Sumber daya peralatan
L: Sumber daya orang
29

BAB III

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUASI

3.1 Perencanaan

TUJUAN
NO TGL DX KRITERIA HASIL PERENCANAAN
TUM TUK
1. 29 Ketidakefekti Kesehatan Warga usia Kognitif: 1. Lakukan penyuluhan kesehatan
Februari fan komunitas usia dewasa mampu Dewasa mampu
tentang Asam urat
2020 Manajemen dewasa menjelaskan: menjelaskan:
Kesehatan meningkat 1. Pentingnya 1. Penyakit yang 2. Lakukan penyuluhan tentang
dalam waktu 4 kesehatan diderita dewasa
stunting
minggu dewasa 2. Cara merawat
2. Cara merawat kesehaatan 3. Membuat vidio emo demo untuk
kesehatan dewasa
memudahkan kader dalam
dewasa
3. Memiliki Afektif: memberikan materi.
sikap positif Memiliki persepsi
tentang positif tentang
kesehatan pentingnya
dewasa kesehatan bagi
dewasa
30

2 29 Perilaku Perilaku Masyarakat Kognitif, health 1. Berikan tutorial pembuatan obat


Februari kesehatan kesehatan pada mampu; behavior: herbal pemenuhan gizi balita
2020 cenderung masyarakat 1. Menjelaskan
dapat optimal tentang cara 1. Konsumsi nutrisi 2. Lakukan penyuluhan tentang
beresiko
dalam waktu 4 perilaku yang sehat
pembuatan obat herbal untuk
minggu 2. Rutin melakukan
kesehatan
latihan menurunkan Asam urat
2. Memiliki sikap fisik/olahraga
positif tentang 3. Lakukan senam asam urat dan anti
3. Strategi
perilaku yang mencegah stroke bersama
sehat terjadinya
4. Lakukan penanaman toga untuk
3. Melakukan penyakit
perilaku menurunkan asam urat
kesehatan Afektif, memiliki
dengan cara sikap positif
yang baik tentang:

1. Mampu
memperbaiki dan
meningkatkan
kesehatan

Psikomotor,
mendemonstrasika
n perilaku:
31

1. Dewasa olahraga
rutin 1x
seminggu
4. Menjaga
kebersihan diri
dan lingkungan
32

3.2 Implementasi

No. Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Ketidakefektifan Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Evaluasi struktur:
Manajemen Kesehatan Asam urat Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja program kesehatan

Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir diikuti oleh
±150 0rang
b) Lokasi di posyandu setiap dusun
krajan, dusun darungan, dan
dusun jubung lor
c) Terdapat beberapa pertanyaan
dari peserta yang hadir.

Evaluasi hasil:
Peserta memahami penjelasan yang
diberikan serta memahami tentang
penyakit asam urat dan cara
pencegahan serta penanganannya

Hambatan:
Kurangnya antusiasme dari peserta
putera untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan.
33

Evaluasi struktur:
Melakukan penyuluhan tentang stunting Sebagai penanggung jawab adalah
bidan wilayah Desa Jubung

Evaluasi proses
a) Peserta yang hadir ±30 orang
b) Peserta kurang aktif bertanya
selama kegiatan
c) Penyuluhan dilaksanakan di
posyandu anyelir 28 dan 29

Evaluasi hasil:
Peserta memahami penjelasan yang
diberikan dan mengerti tentang stunting

Hambatan:
Tidak ada hambatan yang terjadi.

Evaluasi struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah
bidan wilayah Desa Jubung

Evaluasi proses:
a) Peserta dilakukan oleh kader dan
Membuat vidio emo demo untuk mahasiswa profesi ners
memudahkan kader dalam memberikan b) Pembuatan materi vidio emo demo
34

materi. yaitu asi saja cukup, ATIKA, dan


camilan sembarangan
c) Lokasi pembuatan vidio di desa
Jubung Lor

Evaluasi hasil:
Hasil vidio diberikan disetiap posyan
ayelir 23-29

Hambatan:
Terkendala cuaca yang tidak
mendukung pembuatan vidio diluar
ruangan

2. Perilaku Kesehatan Memberikan tutorial pembuatan obat Evaluasi Hasil:


Cendereung Berisiko herbal pemenuhan gizi balita Peserta mmahami penjelasan yang
diberikan dan mencoba hasil obat herbal
buatannya sendiri.

Hambatan:
Tidak ada hambatan

Evaluasi Struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes
35

Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir ± 100 orang
b) Peserta mendengarkan penjelasan
pembuatan obat herbal untuk
menurunkan asam urat
c) Penyuluhan dilakukan di dusun
krajan balai pengobatan

Evaluasi hasil:
Melakukan penyuluhan tentang pembuatan Warga antusias menambahkan obat
obat herbal untuk menurunkan Asam urat herbal yang dapat menurunkan dan
mencegah asam urat

Hambatan:
Tidak dapat melakukan tutorial karena
tidak adanya alat dan bahan
Evaluasi Struktur:
Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes

Evaluasi proses:
a) Peserta yang hadir ± 50 orang
b) Senam dilakukan di dusun krajan
dan jubung lor
c) Instruktur dilakukan oleh
Mahasiswa profesi ners.

Evaluasi hasil:
36

Peserta antusias dalam mengikuti


Melakukan senam asam urat dan anti Evaluasi Struktur:
stroke bersama Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes

Evaluasi proses:
d) Peserta yang hadir ± 50 orang
e) Senam dilakukan di dusun krajan
dan jubung lor
f) Instruktur dilakukan oleh
Mahasiswa profesi ners.

Evaluasi hasil:
Peserta antusias dalam mengikuti
senam bersama.

Hambatan:
Tempat senam yang kurang luas

Melakukan penanaman toga untuk Evaluasi struktur:


menurunkan asam urat Sebagai penanggung jawab adalah ketua
pokja promkes

Evaluasi proses:
a) Warga yang mengikuti penanaman
toga diwakilkan oleh setiap RW
b) Lokasi penanaman toga di Dusun
37

Krajan
Evaluasi hasil:
Tanaman diberikan kepada setiap RW
untuk dirawat bersama.

Hambatan:
Tidak ada hambatan.
38

BAB IV

PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI

4.1 Pembahasan

Praktik keperawatan komunitas di Dusun Krajan, Dusun Jubung lor,

Dusun Darungan Desa Jubung yang dilaksanakan mahasiswa Praktik Profesi Ners

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Kelompok III

adalah salah satu program profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan

komunitas dengan menggunakan proses keperawatan komunitas sebagai dasar

ilmiah.

Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang profesional,

mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat

dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa

melakukan praktik Lapangan keperawatan komunitas di Dusun Krajan, Dusun

Jubung lor, Dusun Darungan Desa Jubung mulai 24 Februari - 16 Maret 2020

dengan melakukan berbagai kegiatan.

Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik

keperawatan komunitas dan keluarga.

A. Praktik Lapangan Keperawatan Komunitas

Praktik Lapangan keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari

kampus sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan

dilakukan diskusi bersama kelompok untuk pemilihan sampel dari masing-

masing dusun, yang terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Jubung

lor, Dusun Darungan Desa Jubung. Selanjutnya dari perhitungan 10% dari

Jumlah Seluruh KK di Desa Jubung didapatkan 250 kepala keluarga yang


39

akan dikaji dengan rincian 110 KK di Dusun Krajan, 90 KK di Dusun Jubung

lor dan 50 KK di Dusun Darungan. Kendala yang kami hadapi adalah tidak

bisa mengkaji secara lebih luas di tiap dusun secara merata karena banyak

orang tidak menerima untuk di kaji dan jalan yang terlalu sulit untuk dilalui.

1. Pengkajian

Pengkajian/pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data

kesehatan komunitas yang diinginkan. Pengkajian pada masyarakat

dilakukan pada pagi dan sore hari, strategi yang digunakan saat

pengumpulan data adalah dengan melakukan pengkajian dari rumah ke

rumah atau door to door sehingga keberadaan mahasiswa membaur

dengan warga sekaligus dapat mensurvey keadaan penduduk dengan

sebenar-benarnya, hal ini digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan

data yang valid.

Penduduk yang ada di Desa Jubung yang terdiri dari 3 Dusun

berjumlah 1889 KK. Dalam pengambilan data digunakan sample

sebanyak 250 KK yaitu tepatnya menggunakan sistem random sampling,

karena dengan random sampling (acak) memudahkan dalam

mentabulasikan data dan tidak kalah pentingnya data tersebut sudah

dapat mewakili dari populasi jumlah penduduk. Dalam mekanisme

pengumpulan data dibentuk penanggung jawab masing-masing RT untuk

melakukan pengkajian pada masing-masing KK dengan melakukan

kerjasama dengan ketua RT, RW, Toga, Toma dan kader posyandu.

Pengkajian/pengumpulan data dimasyarakat di Dusun Krajan,

Dusun Jubung lor dan Dusun Darungan Desa Jubung menggunakan


40

format yang telah ditentukan. Dengan menggunakan format tersebut

didapatkan beberapa permasalahan diantaranya pada pengkajian

didapatkan dari 250 KK, sebanyak 121 KK sebagian keluarga jarang

memeriksakan kesehatan karena terkendala jarak dengan fasilitas

kesehatan, selain itu dari 250 KK didapatkan sebanyak 164 KK sebagian

keluarga jarang melakukan olahraga rutin. Setelah data terkumpul

kemudian dilakukan tabulasi data pada masing-masing sistem yang

sesuai dengan format. Dalam hal tabulasi data tidak ditemukan adanya

kendala yang signifikan.

Respon yang diberikan warga Dusun Krajan sangat positif,

dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiswa

beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan

data dapat dilaksanakan dengan baik.

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa untuk mengetahui

seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi

yang timbul di komunitas. Dari hasil pengumpulan data dan dilakukan

scoring ditemukan beberapa masalah yang ada pada masyarakat

khususnya yaitu rumah warga mempunyai jendela tetapi tidak pernah di

buka, penerangan didalam rumah kurang, tidak adanya pembuangan

sampah sementara, kebiasaan BAB di sungai, serta banyaknya lansia

yang sakit. Penentuan prioritas masalah ini menemukan kesulitan berarti,

hal ini dikarenakan warga kurang memahami pentingnya kesehatan.

Menurut Meuke hal ini sudah sesuai karena dari masalah yang terjadi
41

sudah didapatkan tentang masalah sehat sakit, karakteristik populasi dan

karakteristik lingkungan.

Menurut Yura dan Walsh dalam buku asuhan keperawatan

komunitas dan keluarga bahwasanya pengkajian merupakan suatu proses

berkelanjutan, dimana pengkaji menggambarkan kondisi/situasi klien

sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa di gunakan

untuk memprediksi di masa yang akan datang.

2. Perumusan masalah dan Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan Pertemuan MMD I yang dilaksanakan pada tanggal

03 Maret 2020, maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai

berikut:

a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (000162)

b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko.

Dalam merumuskan masalah dan diagnosa keperawatan dibuat

berdasarkan penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat

yaitu masalah yang ditetapkan dari data umum dan masalah yang

dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan.

Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan

kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar

urgensitas dari masalah. Dalam menentukan prioritas masalah tidak

ditemukan adanya kendala yang berarti karena sebelumnya telah

dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa, Perangkat Desa, Bidan

Wilayah, Perawat Wilayah, Kepala Dusun, RT, RW dan kader yang

dituangkan dalam pertemuan MMD I. Menurut Notoadmodjo untuk


42

terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendorong atau suatu kondisi yang memungkinkan atau diperlukan

dukungan ( support ) dari pihak lain.

3. Perencanaan

Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan

kesehatan sesuai yang telah disepakati saat melakukan MMD I

bersama para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para kader kesehatan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dengan

masyarakat sesuai prioritas masalah yang ditemukan di Desa Jubung

adalah:

a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan

kurang pengetahuan tentang program terapeutik. hal ini dilakukan

perencanaan dengan kesepakatan bersama warga melalui

kegiatan. Adapun kegiatanya sebagai berikut:

1). Melakukan penyuluhan tentang Gizi balita pada Ibu-Ibu di

Posyandu

2). Melakukan penyuluhan tentang cara mencegah dan

mengobati asam urat dan hipertensi pada ibu-ibu dan bapak-

bapak lansia

3). Memberikan penyuluhan tentang cara memanfaatkan

tanaman toga sebagai obat herbal dan cuci tangan 6 langkah.

Hal ini sangat penting dilakukan sesuai dengan ruang lingkup

praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),


43

pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan

kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan

kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke

lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan

yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan

tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan penekanan

memberikan Penyuluhan kesehatan masyarakat dan Pemeliharaan

kesehatan lingkungan.

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya

penyakit dan gangguan terhadap kesehatan terhadap individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat melalui penekanan kegiatan

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara berkala dengan

megumpulkan warga di rumah masing-masing kasun pada tiap-

tiap dusun.

Dalam pelaksanaanya kegiatan ini dapat dilakukan sesuai

dengan rencana hal ini tidak lepas dari komitmen awal para

Tokoh masyarakat dan pemuda yang menghendaki dilakukannya

perubahan perilaku para warganya terkait PHBS yang masih

rendah pada tatanan masyarakat. Disamping itu juga komitmen

para mahasiswa yang mau melakukan kegiatan menyesuaiakan

waktu dan jadwal kegiatan warga walaupun dilakukan pada sore


44

dan malam hari. Warga juga sangat memberikan apresiasi positif

terhadap kehadiran dan kegiatan yang dilakukan para mahasiswa

dalam kegiatan penyuluhan, hal ini dibuktikan dengan sambutan

yang hangat dan keaktifan para warga dalam menanggapi

kegiatan ini dengan banyaknya para peserta yang mengajukan

pertanyaan waktu pelaksanaan kegiatan.

b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengenal masalah

kesehatan. Dilakukan beberapa kegiatan diantaranya :

1). Memberikan penyuluhan tentang gerakan senam Hipertensi

dan Ergonomik kepada lansia di perumdim Desa Jubung

2). Memberikan penyuluhan tentang manfaat senam Hipertensi

dan senang Ergonomik bagi seluruh lansia di Desa Jubung

3). Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan tanaman obat

keluarga untuk meningkatkan upaya mandiri lansia dan

keluarga dalam memelihara kesehatan

4). Skrining dan penyuluhan hipertensi, asam urat dan gula darah

pada lansia.

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada tanggal 5

Maret 2020 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif

dimotori oleh tiap ketua POKJA untuk melaksanakan rencana yang

telah disusun bersama. Pertemuan yang pertama yaitu pada tanggal 3

Maret 2020 diadakan pertemuan MMD I, dimana acara tersebut di


45

hadiri oleh Kepala Dusun, Tokoh Warga, RT, RW dan masyarakat

Desa Jubung, dari undangan yang disebar sebanyak 75 orang dan

sekitar 30 orang yang hadir. Acara tersebut dilaksanakan pada waktu

malam hari dan sebagian besar para undangan tidak hadir tepat waktu.

Pada acara pertemuan MMD tersebut diagendakan sebagai acara

perkenalan dan penyampaian tujuan dilakukannya praktik

keperawatan komunitas serta penentuan masalah kesehatan.

Pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada warga disampaikan secara

massal dan pada keluarga. Penyuluhan secara massal yang pertama

dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2020 di Posyandu Dusun Krajan,

Desa Jubung. Materi yang diberikan pada acara tersebut tentang Gizi

pada balita dan manfaat minuman herbal buatan sendiri. Dalam

pelaksanaan acara tersebut tidak didapatkan adanya kendala, para

peserta cukup antusias untuk mendengarkan dan memberikan

pertanyaan, dari penyaji juga cukup menguasai baik dari segi

penguasaan materi dan juga bahasa yang sesuai dengan bahasa warga

yaitu bahasa Madura. Metode yang digunakan dalam penyuluhan

yaitu dengan ceramah dan Tanya jawab, sedangkan media yang

digunakan adalah leaflet. Leaflet yang digunakan cukup menarik,

tulisan jelas yang disertai dengan gambar.

Penyuluhan tentang gerakan senam Hipertensi dan Ergonomik

kepada lansia di perumdim Desa Jubung dilaksanakan pada tanggal 08

Maret 2020. Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 orang, kegiatan senam

dilakukan sebelum penyuluhan. Penyuluhan yang disampaikan yaitu


46

tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk meningkatkan

upaya mandiri lansia dan keluarga dalam memelihara kesehatan.

Kemudian akan dilakukan Skrining dan penyuluhan hipertensi,

asam urat dan gula darah pada lansia yang dilaksanakan pada tanggal

10 Maret 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh lansia dusun Krajan,

Perumdim Desa Jubung, beserta mahasiswa praktik ners keperawatan

komunitas dan juga dihadiri oleh perawat wilayah. Dalam hal ini

penyuluhan berlangsung dengan lancar dan informasi dapat

tersampaikan kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang

menderita Asam Urat.

Menurut Efendy, 2002 ciri alat peraga sederhana yaitu mudah

dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan local, di

tulis/digambar dengan sederhana, memakai bahasa setempat dan

mudah dimengerti oleh masyarakat, memenuhi kebutuhan-kebutuhan

petugas kesehatan dan masyarakat.

Rencana kegiatan MMD II akan dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 18 Maret 2020, kegiatan ini dilaksanakan dengan acara

pemaparan hasil kegiatan dan melakukan terminasi dengan Bidan

Wilayah, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, RT,

RW serta kader posyandu yang bertempat di Kantor Desa Jubung.

Namun rencana kegiatan ini terdapat kendala yang menyebabkan tidak

tercapainya informasi dari hasil serta evaluasi. Penyebab dari hal

tersebut dikarenakan oleh himbauan dari pihak pemerintah terutama

dari pihak Bupati Kabupaten Jember yang menghimbau untuk tidak


47

melakukan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang. Hal tersebut

karena adanya wabah penyakit Covid-19 yang sudah masuk ke

Indonesia terutama di Jawa Timur.

4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian

1. Perawat di Puskesmas

Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berdampak pada upaya

peningkatan pelayanan kesehatan oleh tenaga medis untuk lebih

meningkatkan motivasi pengetahuan tentang pengaplikasian keperawatan

komunitas yang dilaksanakan di Desa Jubung

2. Puskesmas

Bagi Puskesmas diharapkan memberikan fasilitas yang dapat mendukung

untuk masyarakat. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan

masyarakat di harapkan dapat memberikan edukasi melalui berbagai

kegiatan, misalnya penyuluhan kepada masyarakat, pada balita dan ibu

hamil serta pada lansia. Selain itu juga meningkatkan Bidan Koordinator

wilayah untuk melaksanakan tugasnya dan mendukung inovasi terutama

dalam pelayanan Posyandu disetiap Desa

3. Dinas Kesehatan

Dalam Dinas Kesehatan dapat mengkoordinir puskesmas dalam rangka

penurunan angka masalah kesehatan yang terjadi di Desa yang

bersangkutan guna untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Melakukan

pemberdayaan tenaga-tenaga kesehatanyang potensial dalam bidang

kesehatan dan memanfaatkan sumber daya kesehatan lainnya yang ada di

wilayah kabupaten Jember.


48

4. Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan

keperawatan komunitas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data

atau informasi dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut terkait

masalah kesehatan pada komunitas dalam penentuan agregat yang muncul

dalam tabulasi data sesuai dengan format dan skoringnya. Hal ini juga

dapat mempermudah peneliti selanjutnya dalam melakukan metode

penelitian yang dijadikan sebagai bahan referensi.


BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Pelaksanaan praktik komunitas di lapangan tidak meninggalkan konsep

proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi, dan

evaluasi kegiatan yang terstruktur.

2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kesehatan yang spesifik antara lain

adalah:

a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan

b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko.

3. Tindakan keperawatan yang telah diberikan pada masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan komunitas adalah:

a. Penyuluhan tentang asam urat

b. Penyuluhan tentang gizi balita

c. Penyuluhan pembuatan obat herbal untuk asam urat

d. Tutorial pembuatan obat herbal untuk balita

e. Senam rematik dan asam urat

f. Pembuatan Emo Demo posyandu

50
51

5.2 Saran

1. Bagi Instisusi Pendidikan

a. Pihak akademik mengoptimalisasi persiapan mahasiswa, maka

diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang intensif sebelum

terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah terstruktur rapi

dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan maupun konsep-konsep

keperawatan komunitas dan keluarga sendiri.

b. Memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga

mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik lapangan

keperawatan komunitas, maka diharapkan adanya kerjasama antara

Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhamadiyah Jember dengan pihak-pihak terkait dengan model

kontrak kerja/waktu tentang keberadaan praktik lapangan keperawatan

komunitas di wilayah kerja Puskesmas yang telah ditentukan.

2. Bagi Mahasiswa Praktikan

a. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah

bekal tentang konsep keperawatan komunitas dan keluarga, sehingga

terdapat optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik Lapangan

keperawatan komunitas.

b. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang

pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan,

sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan praktik lapangan di

masyarakat.
52

3. Bagi Desa Jubung

a. Diharapkan adanya tindak lanjut terhadap pelaksanaan yang telah

dilakukan tidak hanya dari mahasiswa tetapi seluruh perangkat desa

yang memiliki peran lebih besar di Desa Jubung

4. Bagi Puskesmas Jubung

a. Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya

kerjasama yang baik dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas

untuk mahasiswa maupun Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di

masyarakat.

b. Diharapkan adanya tindak lanjut dari program-program yang telah

terbentuk selama mahasiswa praktik komunitas khususnya di Desa

Jubung Kecamatan Sukorambi.


DAFTAR PUSTAKA

Gloria, et.al. (2016). Nursing Intervention Classication (NIC). Edisi Bahasa


Indonesia. Indonesia: Elsevier Singapore
Hartanto. (2016). Analisis Data Kependudukan dan KB Hasil Susenas 2015.
https://balatbangbengkulu.files.wordpress.com . diakses pada Tanggal 01
Mei 2017.Pukul 15:05 WIB

Herdman, T.Heather. (2015). Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan:


Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Hasdianah, Siyoto, S., Indasah, & Wardani, R. (2015). Buku Ajar Dasar-Dasar
Riset Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.

Kholifah, S. N., & Widagdo, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas


(1st ed.). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Jakarta Selatan: Penerbit Salemba Medika.

Sutikno, E. (2011). Hubungan antara Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia.
Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol 2 (no. 1).

Swarjana. (2016). Keperwatan Kesehatan Komunitas. Edisi 1. Yogyakarta:Andi


Offset

53
LAMPIRAN
LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk
merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23
tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan.
Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu
sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut
karena adanya kesamaan interest atau values. Proses pembentukannya
bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang
kedudukannya setara. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda
dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta
mengembangkan kemampuan kelompok (Mubarak, 2014).
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu,
keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas
dengan menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta
sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan
mempunyai potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember
Angkatan 10 melaksanakan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan
menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap
mahasiswa mampunyai satu keluarga binaan dengan risiko tinggi sebagai
kasus keluarga yang tersebar di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara
pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan. sehat serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Berdasarkan metode pengkajian Winshield Survey, data demografi
masyarakat akan disajikan sebagai berikut : Desa jubung berbatasan
langsung sebelah timur Kelurahan Mangli dan Desa Ajung, sebelah
selatan Desa pancakarya dan Desa Kaliwining sebelah utara Desa Dukuh
mencek, sebelah barat Desa Kaliwining, Rambigundam, dan Desa
Glagahwero. Hasil data yang diperoleh melalui pendataan, wawancara
dan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember dari sampel 250 KK Februari 2020.
Pengkajian
11. Data Demografi
c. Struktur Data Demografi
7) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 3.1 Data Demografi Populasi Berdasarkan Umur Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Umur Frekuensi Persentase(%)


1 20-40 Tahun 60 24,0
2 41-60 Tahun 128 51,2
3 61-80 Tahun 62 24,8
Total 250 100

Tabel 3.1 menunjukkan umur terbanyak adalah umur 41-60


tahun (51,2%) berdasarkan hasil survei di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember.
8) Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.2 Pendidikan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 TK/Paud 17 6,8
2 Tamat SD 97 38,8
3 Tamat SLTP 52 20,8
4 Tamat SLTA 64 25,6
5 Perguruan Tinggi 20 8,0
Total 250 100

Dari Tabel 3.2 menunjukkan pendidikan terakhir penduduk


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember terbanyak
tamat SD sebanyak 97 orang (38,8%) berdasarkan survei.
9) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3.3 Pekerjaan Penduduk Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Buruh tani 33 13,2
2. Petani 60 24,0
3. Wiraswasta 130 52,0
4. PNS 26 10,4
5. TNI/Polri 1 4
Total 250 100

Tabel 3.3 menunjukkan pekerjaan paling banyak adalah


wiraswasta sebanyak 130 orang (52,0%) berdasarkan survei.
10) Jumlah Suku atau Bangsa
Tabel 3.4 Pekerjaan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember

No Suku atau Bangsa Frekuensi Persentase (%)


1 Madura 130 52,0
2 Jawa 119 47,6
Total 250 100

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa suku atau bangsa Desa


Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember adalah madura
sebanyak 130 orang (52%) berdasarkan survei.
11) Jumlah Alamat
Tabel 3.5 Data Demografi Populasi Berdasarkan Alamat Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Alamat Frekuensi Persentase (%)


.
1. Dusun Krajan 110 44
2. Dusun Darungan 50 20
3. Dusun Jubung Lor 90 36
Total 250 100

Dari Tabel 3.5 menunjukkan alamat penduduk Desa Jubung


adalah terbanyak adalah Dusun Krajan sebanyak (44,%)
berdasarkan survei.
12) Jumlah Agama
Tabel 3.6 Data Demografi Populasi Berdasarkan agama penduduk
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

No Agama Frekuensi Persentase (%)


.
1. Islam 244 97,6
2. Kristen 6 2,4
Total 250 100

12. Data Lingkungan Fisik dan Sosial


e. Data Perumahan
3) Data ventilasi udara
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Frekuensi
ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Ventilasi Udara Frekuensi Persentase (%)


1. Baik 119 47,6
2. Cukup 116 46,4
3. Kurang 15 6,0
Total 250 100

Dari tabel 3.7 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan


250 KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah
ventilasi udara baik sebanyak 119 KK (47,6%).

4) Data Pencahayaan Di dalam Rumah Siang Hari


Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pencahayaan Rumah di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Pencahayaan Rumah Frekuensi Persentase (%)


.
1. Terang 172 68,8
2. Remang-remang 74 29,6
3. Gelap 4 1,6
Total 250 100

Dari tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan


KK keadaan ventilasi udara di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah terang
sebanyak 172 KK (68,8%)

f. Data Sumber Air


5) Data Penggunaan Sumber Air
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Sumber Air Frekuensi Persentase (%)


.
1. PAM 38 15,2
2. Sumur 154 61,6
3. Air mineral 27 10,8
4. Lain-lain 31 12,4
Total 250 100

Dari tabel 3.9 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan Sumur sebagai
sumber mata air sebanyak 154 KK (61,6 %).

6) Data Penggunaan Air Sebelum digunakan


Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
penggunaan air sebelum digunakan di rumah Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020
No Penggunaan Air Minum Frekuensi Persentase (%)
.
1. Dimasak 215 86,0
2. Tidak dimasak 35 14,0
Total 250 100

Dari tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 sebelum digunakan air dimasak
sebanyak 215 KK (86,0 %).

7) Data Kondisi Air Dalam Penampungan


Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa kondisi
tempat penampungan air di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020

No Kondisi air dalam Frekuens Persentase(%)


. penampungan i
1. Berwarna 9 3,6
2. Berbau 15 6,0
3. Berasa 4 1,6
4. Tidak berasa / tidak berbau 222 88,8
Total 250 100

Dari tabel 3.11 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 kondisi air dalam penampungan
tidak berasa/berbau sebanyak 222 KK (88,8%).

8) Data Terdapatnya Jentik Dalam Penampungan


Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
terdapatnya jentik dalam penampungan di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Adanya jentik dalam Frekuensi Persentase(%)


. penampungan air
1. YA 43 17,2
2. TIDAK 207 82,8
Total 250 100
Dari tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada jentik dalam
penampungan sebanyak 207 KK (82,8%).

g. Data Pembuangan Sampah


5) Data Pembuangan Sampah Tiap KK
Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa
pembuangan sampah tiap KK di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Tempat pembuangan sampah Frekuensi Persentase(%)


.
1. Sungai 30 12
3. Ditimbun 70 28
4. Dibakar 150 60
Total 250 100

Dari tabel 3.13 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 membuang sampah dengan cara
dibakar sebanyak 150 (60%).

6) Data Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar


Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Keluarga
Buang Air Besar di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020

No Pembuangan limbah Frekuensi Persentase(%)


.
1. Jamban / WC 204 80,4
2. Sungai 44 17,6
3. Sembarang Tempat 2 8
Total 250 100
Dari tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan jamban/WC
sebagai tempat BAB sebanyak 204 KK (80,4%).

7) Data Pembuangan Air Limbah


Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Air
Limbah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Pembuangan air limbah Frekuensi Persentase(%)


1. Resapan 86 34,4
2. Got 90 36,0
3. Sungai 71 28,4
4. Sembarang 3 1,2
Total 250 100

Dari tabel 3.15 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian


besar penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 menggunakan got sebagai
tempat pembuangan air limbah sebanyak 90 KK (36,0%).

8) Data Kondisi Saluran Pembuangan


Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran
Pembuangan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Kondisi saluran Frekuensi Persentase(%)


pembuangan
1. Lancar 232 92,8
2. Tersumbat / tergenang 18 7,2
Total 250 100

Dari tabel 3.16 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 pada kondisi saluran
pembuangan lancar sebanyak 232 KK (92,8 %).
h. Lingkungan Sosial
4) Data menghadiri pengajian rutin di masyarakat
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri kegiatan pengajian rutin di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Pengajian Rutin Frekuensi Persentase(%)


1. YA 151 60.4
2. TIDAK 99 39.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri
pengajian rutin kegiatan di masyarakat sebanyak 151 (60.4 %).
5) Data menghadiri olahraga rutin kegiatan di masyarakat
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri oalahraga rutin kegiatan di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No. Olahraga Rutin Frekuensi Persentase(%)


1. YA 86 34.4
2. TIDAK 164 65.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 tidak ada kegiatan
olahraga rutin di masyarakat sebanyak 164 KK (65,6 %).

6) Data keluarga rutin menghadiri kegiatan di masyarakat


Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Berdasarkan survey desa keluarga
rutin menghadiri kegiatan di masyarakat di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No. Hadir Dalam Kegiatan Frekuensi Persentase(%)


1. YA 176 70.4
2. TIDAK 74 29.6
Total 250 100

Dari tabel 3.18 diatas dapat disimpulkan bahwa hampir


keseluruhan penduduk di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 rutin menghadiri
kegiatan di masyarakat sebanyak 176 KK (70.4 %).

13. Data Pelayanan Kesehatan dan Sosial


f. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering digunakan
Tabel 3.19 Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang paling sering
digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No Sarana kesehatan terdekat Frekuens Persentase(%)


. i
1. Posyandu/Posbindu 47 18,8
2. Puskesmas 88 35,2
3. Rumah Sakit 23 9,2
4. Dokter Praktik 29 11,6
5. Perawat(Mantri) 43 17,2
6. Bidan 20 8,0
Total 250 100

Tabel 3.19 menunjukkan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan


yang paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah
puskesmas dengan jumlah 88 KK (35,2%).

g. Data Jarak Fasilitas Kesehatan Terdekat Dengan Rumah


Tabel 3.20 Jarak fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Jarak rumah dengan sarana Frekuensi Persentase(%)


. kesehatan
1. < 1km 129 51,6
2. > 1km 121 48,4
Total 250 100
Tabel 3.20 menunjukkan bahwa jarak fasilitas kesehatan
terdekat dengan rumah di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah <
1 km sebanyak 129 KK (51,6%)

h. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan


Tabel 3.21 Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Kebiasaan keluarga sebelum ke Frekuensi Persentase


. pelayanan kesehatan
1. Beli obat bebas 212 84,8
2. Jamu 38 15,2
Total 250 100

Tabel 3.21 menunjukkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum


ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling banyak adalah
beli obat bebas sebanyak 212 KK (84,8 %).
i. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
Tabel 3.22 Sumber pendanaan kesehatan keluarga di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Sumber pendanaan kesehatan Frekuens Persentase(%)


. keluarga i
1. BPJS (Jamkesmas, Askes, dll) 171 68,4
2. Tabungan 28 11,2
3. Tidak ada 34 13,6
4. Lain-lain 17 26,8
Total 250 100

Tabel 3.22 menunjukkan bahwa pendanaan kesehatan keluarga


di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020 adalah BPJS sebanyak 171 (68,4 %).

j. Data Keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin


Tabel 3.23 Data keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020

No Keluarga melakukan pemeriksaan Frekuens Persentase(%)


. kesehatan secara rutin i
1. YA 129 51,6
2. TIDAK 121 48,4
Total 250 100

Tabel 3.23 menunjukkan bahwa keluarga melakukan


pemeriksaan kesehatan secara rutin di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Ya
129 (51.6 %).
14. Data Ekonomi
d. Data fasilitas perekonomian
Tabel 3.24 Data Fasilitas Perekonomian di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Fasilitas Perekonomian Frekuensi Persentase


.
1. Toko 203 81,2
2. Pabrik 47 18,8
Total 250 100

Tabel 3.24 menunjukkan bahwa Fasilitas Perekonomian di


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah Toko Sebanyak 203 (81,2 %) berdasar
survei.
e. Data Penghasilan Keluarga
Tabel 3.25 Data Penghasilan Keluarga di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Penghasilan Keluarga Frekuensi Persentase


.
1. < UMR (Rp. 1.700.000) 157 62,8
2. > UMR (Rp. 1.700.000) 93 37,2
Total 250 100

Tabel 3.25 menunjukkan bahwa Penghasilan Keluarga di


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah < UMR Sebanyak 157 (62,8 %)
berdasar survei.
f. Data Keluarga Menabung
Tabel 3.26 Data Keluarga Menabung di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Penghasilan Keluarga Frekuensi Persentase (100%)


.
1. YA 164 65,6
2. TIDAK 86 34,4
Total 250 100

Tabel 3.26 menunjukkan bahwa keluarga yang menabung


di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 adalah menabung sebanyak 164 keluarga
(65,6%).

15. Data Transportasi dan Keamanan


a. Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan kesehatan
Tabel 3.27 Data jenis transportasi yang dipakai keluarga ke pelayanan
kesehatan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Jenis transportasi yang dipakai Frekuensi Persentase


. keluarga ke pelayanan (100%)
kesehatan
1. Kendaraan pribadi (sepeda 209 83,6
motor, mobil)
2. Kendaraan umum (angkot, 37 14,8
taxi, ojek, dll)
3. Lain-lain 4 1,6
Total 250 100

Tabel 3.27 menunjukkan bahwa jenis transportasi yang dipakai


keluarga ke pelayanan kesehatan di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 paling
banyak adalah kendaraan pribadi seanyak 209 keluarga (83,6 %).
b. Data Pelayanan Perlindungan yang tersedia di masyarakat
Tabel 3.28 Data pelayanan perlindungan yang tersedia di masyarakat
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Pelayanan perlindungan yang Frekuensi Persentase(%)


. tersedia di masyarakat
1. Ambulance desa 24 jam 111 44,4
2. Poskamling 139 55,6
Total 250 100

Tabel 3.28 menunjukkan bahwa pelayanan perlindungan


yang tersedia di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 terbanyak menggunakan
poskamling (55,6 %).

16. Data Politik dan Pemerintahan


Kebijakan atau program pemerintah yang diterapkan oleh
puskesmas mengenai kesehatan masyarakat di desa jubung kecamatan
sukorambi adalah posyandu balita, foging, dan pemberantasan sarang
nyamuk.
17. Data Komunikasi
a. Data alat komunikasi yang paling sering digunakan
Tabel 3.29 Data alat komunikasi yang paling sering digunakan di
Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Telepon/HP 211 84,4
2. Tidak punya alat komunikasi 21 8,4
3. Lain-lain 18 7,2
Total 250 100

Tabel 3.29 menunjukkan bahwa alat komunikasi yang


paling sering digunakan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 adalah Telepon/HP
sebanyak 211 KK (84,4%).
d. Data sarana komunikasi di masyarakat
Tabel 3.30 Data sarana komunikasi di masyarakat di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Pengeras Suara Masjid 137 54,8
2. Mading 37 14,8
3. Balai RW 75 30
Total 250 100

Tabel 3.30 menunjukkan bahwa sarana komunikasi di


masyarakat Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020 yaitu pengeras suara masjid 137
(54,8%).
18. Data Pendidikan
Tabel 3.31 Data sarana pendidikan di masyarakat di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Data politik dan pemerintahan Frekuensi Persentase


. (%)
1. Sekolah 173 69,2
2. Madrasah 35 14
3. TPA 28 11,2
4. Tempat Pendidikan Kesehatan 14 5,6
Total 250 100

Tabel 3.31 menunjukkan bahwa sebagian besar sarana


pendidikan di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 yaitu sekolah 173 (69,2%).
19. Data Rekreasi
b. Data keluarga rutin melakukan rekreasi untuk mengurangi stress
Tabel 3.32 Data keluarga rutin rutin melakukan rekreasi untuk
mengurangi stress di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020

No Data keluarga rutin melakukan Frekuensi Persentase


. rekreasi
1. YA 87 34,8
2. TIDAK 162 64,8
Total 250 100

Tabel 3.32 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung


Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020 tidak rutin melakukan rekreasi untuk mengurangi stress
(64,8%).
c. Data keluarga memanfaatkan waktu luang
Tabel 3.34 Data keluarga memanfaatkan waktu luang di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No Data keluarga memanfaatkan Frekuensi Persentase


. waktu luang (%)
1. Jalan-jalan 61 24.4
2. Tidur 17 6.8
3. Berkumpul bersama anggota 93 37.3
keluarga
4. Menonton TV 71 28.4
5. Olahraga 6 2.4
6. Lain-lain 1 4
Total 250 100

Tabel 3.34 menunjukkan bahwa keluarga di Desa Jubung


Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020 memanfaatkan waktu luang paling banyak adalah Berkumpul
bersama anggota keluarga yaitu 93 KK (37.3%).
20. Status Kesehatan Kelompok
h. Data Ibu Hamil
2) Data Jumlah Ibu Hamil
Tabel 3.35 Distribusi Frekuensi Jumlah Ibu Hamil di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020

No Terdapat ibu hamil dalam Frekuensi Persentase


. keluarga (%)
1. YA 29 11.6
2. TIDAK 221 88.4
Total 250 100
Dari tabel 3.35 diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak
ada 221 (88.4%) ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

3) Data Penyakit/Keluhan Ibu Hamil


Tabel 3.36 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data
Penyakit/Keluhan Ibu Hamil di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020.

No. Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens Persentase


hamil i (%)
1. Tidak ada 248 99.2
2. Kaki bengkak 1 0.4
3. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
Total 250 100

Dari tabel 3.36 diatas dapat disimpulkan bahwa ada


penyakit/keluhan ibu hamil di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 1 (0.4%).

i. Data Ibu Menyusui


2) Data Jumlah Buteki
Tabel 3.37 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ibu Menyusui di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020

No. Terdapat ibu menyusui Frekuens Persentase


i (%)
1. YA 28 11.2
2. TIDAK 222 88.8
Total 250 100

Dari hasil tabel 3.37 di atas dapat disimpulkan bahwa


jumlah Buteki di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak 28 orang (11.2%).

3) Data penyakit/keluhan Ibu Menyusui


Tabel 3.38 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data
Penyakit/Keluhan Ibu Menyusui di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020.

No. Penyakit yang dirasakan ibu Frekuens Persentase


menyusui i (%)
1. Tidak ada 235 94
1. Asi idak lancar 4 1.6
2. Penyakit di payudara 0 0
3. Payudara bengkak 1 0.4
4. Bayi tidak mau menyusu 5 2
5. Lain-lain (pusing, mual) 4 1.6
Total 250 100

Dari hasil tabel 3.38 di atas dapat disimpulkan bahwa


jumlah Busui dengan tidak ada keluhan di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 sebanyak
235 (94%).

j. Data Balita
2) Data Jumlah Balita usia 0-28 hari
Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Balita 0-28
hari di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020

No Terdapat balita dalam keluarga Frekuensi Persentase


. (%)
1. YA 45 18.0
2. TIDAK 205 82.0
Total 250 100

Dari tabel 3.39 diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas


keluarga di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Pada Bulan Februari 2020 memiliki balita sebanyak 45 (18.0%).
3) Data Jumlah Balita usia 1 bulan-5 tahun
Tabel 3.40 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Balita usia 1 bulan-5
tahun di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No Terdapat balita dalam keluarga Frekuensi Persentase


. (%)
1. YA 68 27.2
2. TIDAK 191 72.4
Total 250 100

Dari tabel 3.40 diatas dapat disimpulkan bahwa ibu yang


mempunyai balita usia 1 bulan-5 tahun sebanyak 68 (27.2%).
4) Data Jumlah penyakit atau keluhan Balita
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah
penyakit/keluhan Balita di Desa Jubung Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020.

No. Penyakit yang dirasakan balita Frekuensi Persentase


(%)
1. Batuk, pilek, panas 20 8.0
2. Diare 14 5.6
3. Gizi Kurang 8 3.2
4. Gatal-gatal 1 0.4
5. Lain-lain (pusing, mual) 1 0.4
6. Tidak ada keluhan 206 82.4
Total 250 100

Dari tabel 3.41 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah


penyakit atau keluhan balita yang paling banyak yaitu tidak ada
keluhan 206 (82.4%)
k. Data Anak Sekolah
2) Data Anak Sekolah SD
Tabel 3.42 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anak Sekolah
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Terdapat anak sekolah SD Frekuens Persentase


i (%)
1. YA 73 29.2
2. TIDAK 177 70.8
Total 250 100

Dari tabel 3.42 diatas dapat disimpulkan bahwa


berdasarkan 250 KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terdapat anak
sekolah sejumlah 177 anak (70.8%).
3) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini
Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
anak saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Penyakit/keluhan anak Frekuens Persentase


i (%)
1. Batuk, pilek, panas 26 10.4
2. Karies gigi/sakit gigi 4 1.6
3. Diare 10 4.0
4. Gatal-gatal 4 1.6
5. Lain-lain 4 1.6
6. Tidak ada 202 80.8
Total 250 100

Dari tabel 3.43 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020 adalah tidak ada keluhan sebesar 202 (80.8%).
l. Data Remaja
2) Data Anak Remaja
Tabel 3.44 Distribusi Frekuensi Jumlah Remaja di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020.

No. Terdapat anak sekolah/remaja Frekuens Persentase


i (%)
1. YA 73 29.2
2. TIDAK 177 70.8
Total 250 100

Dari tabel 3.44 diatas dapat disimpulkan bahwa


berdasarkan 250 KK di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020 terdapat remaja
sejumlah 73 remaja (100%).
3) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan anak saat ini
Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
remaja saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.
No. Penyakit/keluhan Frekuens Persentase
i (%)
1. Batuk, pilek, panas 11 4.4
2. Dismenore 4 1.6
3. Gizi lebih 2 0.8
4. Tidak ada keluhan 226 90.4
5. Lain-lain 3 1.2
Total 250 100

Dari tabel 3.45 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan remaja saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020. adalah tidak ada keluhan 226 (90.4%)
m. Data Dewasa (19-54 Tahun)
2) Data Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini
Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Penyakit/keluhan yang dirasakan
dewasa saat ini di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember Pada Bulan Februari 2020.

No. Penyakit/keluhan Frekuens Persentase


i (%)
1. Asma 5 2.0
2. TBC 1 0.4
3. Hipertensi 31 12.4
4. DM 4 1.6
5. Jantung 2 0.8
6. Lain-lain : Atritis 55 22.0
7. Tidak ada keluhan 152 60.8
Total 250 100

Dari tabel 3.46 diatas dapat disimpulkan bahwa


Penyakit/keluhan yang dirasakan saat ini di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan Februari
2020.adalah tidak ada keluhan 152 (60.8%).

n. Data Usia Lanjut


2) Anggota lansia
Tabel 3.47 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anggota Lansia
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember Pada Bulan Februari 2020.

No Terdapat anggota keluarga yang Frekuensi Persentase


. lansia (%)
1. YA 65 26.0
2. TIDAK 184 73.6
Total 250 100

Tabel 3.47 menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga


yang tidak memiliki lansia sebanyak 184 (73.6%)

3) Jenis penyakit lansia


Tabel 3.48 Distribusi Frekuensi Jenis Lansia di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada Bulan
Februari 2020.

No Jenis penyakit yang diderita Frekuensi Persentase (%)


.
1. Asma 2 0.8
2. TBC 1 0.4
3. Hipertensi 16 6.4
4. Kencing manis 3 1.2
5. Reumatik/artritis 14 5.6
6. Katarak 3 1.2
7. Osteoporosis 0 0
8. Penyakit kulit 1 0.4
9. Jantung 1 0.4
10. Pikun 1 0.4
11. Lain-lain: linu-linu 9 3.6
12 Tidak ada keluhan 199 79.6
Total 250 100

Tabel 3.48 menunjukkan bahwa jenis penyakit lansia di


Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember Pada
Bulan Februari 2020 paling banyak adalah tidak keluhan: 199
(79.6%)
Analisa Data
No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa Keperawatan
1. 3. Sebagian c. Sebagian Ketidakefektifan
masyarakat di Desa keluarga jarang manajemen kesehatan
Jubung memeriksakan kesehatan (000162)
mengatakan bahwa yaitu 121 KK (48,4%) dari
Jarang 250 Kepala Keluarga.
memeriksakan d. Sebagian
kesehatan secara kelurga masih tergolong
rutin.. dalam tingkat pendidikan
4. Sebagian besar yang rendah(Tamat SD)
masyarakat di Desa yaitu 97 KK (38,8%) dari
Jubung dalam 250 Kepala Keluarga
tingkat pendidikan
yang rendah

2. 3. Sebagian c. Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan


masyarakat di terkendala jarak kesehatan Cenderung Berisiko.
Desa Jubung yaitu 121 KK (48,4%)
masuh terkendala dari 250 Kepala Keluarga
jarak ke fasilitas d. Sebagian keluarga jarang
layanan kesehata melakuka olahraga rutin
4. Sebagian besar yaitu 164 KK (65,5%)
masyarakat di dari 250 Kepala Keluarga
Desa Jubung
jarang melakukan
olaraga secara
rutin
.

Penapisan Masalah
Diagnosa Keperawatan Kriteria Penapisan
Komunitas Tersedianya Sumber
A B C D E F G H I J K L Jumlah
skore
Ketidakefektifan Manajemen 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 3 55
Kesehatan
Perilaku Kesehatan Cenderung 4 3 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 44
Berisiko

Keterangan :
A: Sesuai dengan peran perawat komunitas
B: Jumlah yang berisiko
C: Besar risiko
D: Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E: Minat masyarakat
F: Kemungkinan untuk diatasi
G: Sesuai dengan program pemerintah
H: Sumber daya tempat
I: Sumber daya waktu
J: Sumber daya dana
K: Sumber daya peralatan
L: Sumber daya orang

B. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang program terapeutik.
b. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan
Lampiran 3

C. Perencanaan Keperawatan Komunitas


No Diagnosis Tujuan dan Sasaran Rencana Kegiatan
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Seluruh 4. Lakukan
Manajemen tindakan warga usia manajemen:
Kesehatan keperawatan dewasa di a. Kepala
selama 2x Desa puskesmas,
pertemuan warga Jubung penanggung
di Desa Jubung jawab
mampu: program,
4. Pentingnya tenaga
kesehatan kesehatan
dewasa pemegang
5. Cara merawat wilayah
kesehatan b. Kepala desa,
dewasa kepala dusun,
6. Memiliki ketua RT dan
sikap positif RW, Kader.
tentang 5. Gali potensi
kesehatan partisipasi mitra
dewasa dalam program
KH: kesehatan dewasa
Kognitif: 6. Lakukan
Dewasa mampu pendidikan
menjelaskan: kesehatan tentang:
3. Penyakit a. Asam urat
yang diderita b. Hipertensi
dewasa 7. Monitoring dan
4. Cara evalusi:
merawat a. Kognisi
kesehaatan b. Afeksi
dewasa c. Psikomotor
8. Lakukan rujukan
Afektif: kepada puskesmas
Memiliki untuk melakukan
persepsi positif monitoring
tentang continue terhadap
pentingnya program posyandu
kesehatan bagi lansia
dewasa

2. Perilaku kesehatan Kognitif, health Seluruh 5. Lakukan


cenderung beresiko behavior: warga usia koordinasi:
dewasa di a. Kepala Desa,
5. Konsumsi desa jubung perawat/ bidan
nutrisi yang wilayah, kader
Lampiran 3

sehat posyandu.
6. Rutin b. penanggung
melakukan jawab wilayah
latihan 6. Lakukan
fisik/olahraga pendidikan
7. Strategi kesehatan tentang
mencegah penyakit asam urat
terjadinya dan hipertensi
penyakit 7. Lakukan
pendidikan
kesehatan tentang
Afektif, memiliki penanganan
sikap positif panyakit yang di
tentang: derita
8. Monitoring dan
2. Mampu evaluasi kegiatan:
memperbaiki a. Kognisi
dan b. Afeksi
meningkatkan c. Psikomotor
kesehatan 9. Lakukan rujukan
Psikomotor, kepada Puskesmas
mendemonstrasi untuk melakukan
kan perilaku: pendampingan
secara continue
2. Dewasa
olahraga rutin
1x seminggu
8. Menjaga
kebersihan diri
dan
lingkungan

D. Teknis Kegiatan
1. Tujuan
a. Umum
Mengidentifikasi dan memberikan asuhan keperawatan komunitas
sesuai konsep dan teori keperawatan komunitas.
b. Khusus
1) Mengidentifikasi gambaran umum kesehatan komunitas keluarga
di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Lampiran 3

melalui pengkajian dengan menggunakan pendekatan komunitas


(RT dan RW).
2) Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan di Desa
Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
3) Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah
keperawatan berdasarkan kriteria tertentu di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
4) Memberikan asuhan keperawatan bagi warga masyarakat yang
mengalami gangguan kesehatan sesuai asuhan keperawatan
komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.
5) Melakukan evaluasi keperawatan komunitas di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.

2. Sasaran
Seluruh masayarakat di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.
3. Waktu dan Tempat
Waktu : 24 Februari – 22 Maret 2020
Tempat: Desa Jubung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
4. Kepanitiaan
Ketua : Mochamad Faruq Husen, S.Kep
Sekretaris : Eka Wahyumi, S.Kep
Bendahara : Dwi Nur Hanifah, S.Kep
Pokja I : Dwi Indra Laksono, S.Kep
Pokja II : Yoga Madani, S.Kep
Pokja III : Virna Damayanti, S.Kep
Pokja IV : Defi Hamdalah, S.Kep
CO. Lintas Sektor : Fahri Agil Syah, S.Kep
Melani Puja, S.Kep
Nuril Hidayati, S.Kep
CO. Lintas Program : Novandi Endiarno, S.Kep
Lampiran 3

Fitriatus Soleha, S.Kep


Alfian Meidita, S.Kep

5. Materi Intervensi atau Satuan Acara Pembelajaran (SAP)


(Terlampir)

6. Metode/Media
a. Metode : Ceramah
Tanya jawab
Wawancara
b. Media : Leaflet
SAP
E. Evaluasi
1. Struktur
Selama melakukan kegiatan mulai dari dilakukannya survey ke lokasi,
pengkajian sampai mengambil beberapa diagnosa. Lokasi yang diambil
yaitu lokasi yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.
Setelah dilakukannya pengkajian didapatkan mayoritas masyarakat
mengalami keluhan linu-linu atau asam urat. Setelah didapatkan hasil
dari pengkajian kemudian dibentuk laporan lalu dikonsulkan kepada
pembimbing akademik dan klinik agar terwujudnya hasil yang baik
selama dilakukan pelaksanaan tersebut.
2. Proses
Selama dilakukan pelaksanaan keperawatan komunitas di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi telah dilakukan beberapa intervensi untuk
mewujudkan hasil yang ingin dicapai, dilakukan pendekatan yang baik
kepada masyarakat secara kode etik dan membangun rasa saling
percaya antara masyarakat dengan kelompok 3 untuk melakukan
praktik keperawatan komunitas di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.
Hubungan saling percaya dengan masyarakat akan memperlancar atau
mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga tujuaan yang
diinginkan dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang
Lampiran 3

dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu dengan melakukan penyuluhan


kepada masyarakat yang berada di Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.
Dengan penyuluhan ini dapat menambah wawasan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan.
3. Hasil
Setelah dilakukannya pengkajian sampai dengan evaluasi ,didapatkan
hasil bahwa perilaku kesehatan masyarakat masih cenderung berisiko,
pengetahuan kesehatan komunitas masyarakat masih kurang, dan untuk
pemeliharaan kesehatan masyarakat yang berada di Desa Jubung
Kecamatan Sukorambi masih tergolong kurang baik.
Lampiran 3

LAPORAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA


DI DESA JUBUNG KECAMATAN SUKORAMBI

A. Latar Belakang
Peningkatan taraf hidup melalui pendekatan kesehatan di Indonesia sudah
tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal, memerlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23
tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban
untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan status kesehatan memerlukan pelibatan masyarakat atau
komunitas secara lebih aktif untuk mengikuti seluruh kegiatan kesehatan
komunitas sebagai subyek dan obyek pelayanan kesehatan dan dalam seluruh
proses perubahan. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan
kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan musyawarah masyarakat
desa (MMD) dengan berbagai pihak secara lintas sektor dan lintas program
untuk memaparkan hasil pengkajian terkait masalah kesehatan dan
merencanakan penanganan yang sesuai.

B. Diagnosis Keperawatan
No Data Subyektif Data Obyektif Diagnosa Keperawatan
1. 5. Sebagian e. Sebagian Ketidakefektifan
masyarakat di Desa keluarga jarang manajemen kesehatan
Jubung memeriksakan kesehatan (000162)
mengatakan bahwa yaitu 121 KK (48,4%) dari
Jarang 250 Kepala Keluarga.
memeriksakan f. Sebagian
kesehatan secara kelurga masih tergolong
rutin.. dalam tingkat pendidikan
6. Sebagian besar yang rendah(Tamat SD)
masyarakat di Desa yaitu 97 KK (38,8%) dari
Lampiran 3

Jubung dalam 250 Kepala Keluarga


tingkat pendidikan
yang rendah

2. 5. Sebagian e. Sebagian keluarga Perilaku Kesehatan


masyarakat di terkendala jarak kesehatan Cenderung Berisiko.
Desa Jubung yaitu 121 KK (48,4%)
masuh terkendala dari 250 Kepala Keluarga
jarak ke fasilitas f. Sebagian keluarga jarang
layanan kesehata melakuka olahraga rutin
6. Sebagian besar yaitu 164 KK (65,5%)
masyarakat di dari 250 Kepala Keluarga
Desa Jubung
jarang melakukan
olaraga secara
rutin
.

1. Prioritas masalah
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
e. Perilaku kesehatan cenderung berisiko

C. Perencanaan
No Diagnosis Tujuan dan Sasaran Rencana Kegiatan
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Seluruh 9. Lakukan
Manajemen tindakan warga usia manajemen:
Kesehatan keperawatan dewasa di c. Kepala
selama 2x Desa puskesmas,
pertemuan warga Jubung penanggung
di Desa Jubung jawab
mampu: program,
7. Pentingnya tenaga
kesehatan kesehatan
dewasa pemegang
8. Cara merawat wilayah
kesehatan d. Kepala desa,
dewasa kepala dusun,
9. Memiliki ketua RT dan
sikap positif RW, Kader.
tentang 10. Gali potensi
kesehatan partisipasi mitra
dewasa dalam program
KH: kesehatan dewasa
Kognitif: 11. Lakukan
Lampiran 3

Dewasa mampu pendidikan


menjelaskan: kesehatan tentang:
5. Penyakit c. Asam urat
yang diderita d. Hipertensi
dewasa e. Senam rematik
6. Cara f. Senam cuci
merawat tangan
kesehaatan 12. Monitoring dan
dewasa evalusi:
d. Kognisi
Afektif: e. Afeksi
Memiliki f. Psikomotor
persepsi positif 13. Lakukan rujukan
tentang kepada puskesmas
pentingnya untuk melakukan
kesehatan bagi monitoring
dewasa continue terhadap
program posyandu
lansia

2. Perilaku kesehatan Kognitif, health Seluruh 10. Lakukan


cenderung beresiko behavior: warga usia koordinasi:
dewasa di c. Kepala Desa,
9. Konsumsi desa jubung perawat/ bidan
nutrisi yang wilayah, kader
sehat posyandu.
10. Rutin d. penanggung
melakukan jawab wilayah
latihan 11. Lakukan
fisik/olahraga pendidikan
11. Strategi kesehatan tentang
mencegah penyakit asam urat
terjadinya dan hipertensi
penyakit 12. Lakukan
pendidikan
kesehatan tentang
Afektif, memiliki penanganan
sikap positif panyakit yang di
tentang: derita
13. Monitoring
3. Mampu dan evaluasi
memperbaiki kegiatan:
dan f. Kognisi
meningkatkan g. Afeksi
kesehatan h. Psikomotor
Psikomotor, 14. Lakukan rujukan
mendemonstrasi kepada Puskesmas
kan perilaku: untuk melakukan
Lampiran 3

3. Dewasa pendampingan
olahraga rutin secara continue
1x seminggu
12.Menjaga
kebersihan diri
dan
lingkungan

D. Teknik Kegiatan
1. Lakukan kegiatan penyuluhan tentang gizi pada balita
a. Tujuan:
1) Tujuan umum: orang tua mampu memahami tentang pentingnya
gizi pada balita
2) Tujuan khusus:
a) Orang tua mampu memberikan makanan bergizi seimbang
pada balita
b) Orang tua mampu mencegah masalah kekurangan gizi pada
balita
b. Sasaran: orang tua yang memiliki balita di Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa
Jubung
d. Kepanitiaan: Novandi Endiarno, Nuril Hidayati, Dwi Indra L
e. Metode/media terlampir.
2. Berikan penyuluhan asam urat

a. Tujuan: Masyarakat mampu mengenal asam urat dan bahayanya


b. Sasaran: Warga Desa jubung
c. Waktu dan tempat: 08 Maret 2020 di Balai RW Dusun Krajan desa
Jubung
d. Kepanitiaan: Eka Wahyumi, Virna Damayanti, Defi Hamdalah
e. SAP terlampir

3. Berikan Emo Demo Pembuatan Obat Herbal pada Anak


Lampiran 3

a. Tujuan:
1) Tujuan umum: Orang tua mampu memberikan obat herbal pada
anak
2) Tujuan khusus:
a) Orang tua mampu menerapkan pembuatan obat herbal anak
b. Sasaran: Orang tua yang memiliki balita
c. Waktu dan tempat: Tanggal 5-10 Maret di 7 Pos Anyelir di Desa
Jubung
d. Kepanitiaan: Fahri Agil, Melani Puja, Dwi Indra
e. SAP terlampir
4. Berikan senam asam urat

a. Tujuan:
1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui senam asam urat
2) Tujuan khusus:
a) Warga mampu melakukan senam secara mandiri
b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: 08 Maret 2020.
d. Kepanitiaan: Dwi Nur Hanifah, Fitriatus Soleha, Yoga Madani
5. Berikan penyuluhan penanam toga

a. Tujuan:
1) Tujuan umum: warga mampu mengetahui jenis tanaman toga
2) Tujuan khusus:
a) Warga mampu mengetahui jenis tanaman toga
b) Warga mampu mengetahui manfaat tanaman toga
b. Sasaran: Masyarakat Desa Jubung
c. Waktu dan tempat: 10 Maret 2020.
d. Kepanitiaan: M.faruq, Alfian Meidita, Eka Wahyumi

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Lampiran 3

( SAP )

Topik : Gizi Balita


Sasaran : Ibu yang memiliki balita
Hari/Tanggal : Minggu, 09 Maret 2020
Waktu : Pukul 09.00 – 09.30 WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Di Posyandu
Penyuluh : Mahasiswa Studi Ners A10

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pemenuhan gizi seimbang
untuk balita
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit,keluarga mampu:
a. Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita
b. Meningkatkan pengetahuan tentang MPASI untuk balita
c. Meningkatkan kesadaran ibu untuk memperhatikan kebutuhan gizi
balita
d. Meningkatkan status gizi balita

B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan


o Pengertian Gizi
o Sumber Gizi Balita
o Akibat kurang Gizi
o Pengertian Stunting
o Pencegahan Stunting

C. Media
Lampiran 3

o Leaflet
o Flip chart / slide

D. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
1. Mengucapkan salam
1.menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan 3 menit ceramah
3. memperhatikan
umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu
2 Penyampaian Penyampaian materi 1. Memperhatikan
materi 1. Materi penjelasan dan

a. Pengertian Gizi mencermati materi

b. Sumber Gizi Balita 2. Bertanya


c. Akibat kurang Gizi 3. Memperhatikan
Ceramah
d. Pengertian Stunting jawaban
e. Pencegahan Stunting &
15 menit
2. Memberikan Tanya

kesempatan untuk jawab

bertanya

3. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup

a. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan

3 Penutup penyuluhan 2 menit ceramah

b. Mengahiri dengan b. Menjawab salam


salam

E. Evaluasi
Lampiran 3

Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


Kognitif Setelah materi Daftar
Wawancara Tim penyaji
Afektif selesai pertanyaan

F. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan
sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui
makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa
kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk
menjalankan proses dalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber
tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga
dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat
pengatur dapat diperoleh dari vitamin, mineral dan air

2. Masalah gizi balita


a. Kurang Energi Protein (KEP)
Lampiran 3

KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana


rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-
hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80%
indeks berat badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP
atau Protein Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai salah
satu penyakit gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit
KEP ditemukan berbagai macam keadaan patologis yang
disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein dalam
proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro
(Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut
ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein :
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga
penyerapan sari makanan dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit
infeksi yang tidak diimbangi dengan asupan yang
memadai
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan
kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan
dalam porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang
seimbang. Dampak obesitas pada anak memiliki faktor risiko
penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia (tingginya kadar
kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi, hyperinsulinemia,
gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang). Apalagi
bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan
berlanjut sampai anak beranjak remaja dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-
anak sebagai berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
Lampiran 3

2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan


padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula
jika ia berbuat sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada
keluarga. Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti
mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang.
Awasi kebiasaan makannya, jangan berikan makanan yang
kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak
diberikan masakan yang mengandung banyak lemak
seperti santan yang terlalu kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-
buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman
manis, karena itu adalah sumber kalori yang dapat
meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa
mengeluarkan energinya, terutama di luar ruangan seperti
lari, berenang, atau bermain bola, dan lain-lain

B. Pengaturan Makan Balita


Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya
adalah pemberian ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI), imunisasi, dan suplementasi vitamin A. Makanan pendamping
ASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI.
Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi
Lampiran 3

bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan
dengan tahap perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan
bayi baru belajar mengunyah dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan
zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi
karena pada masa ini sampai anak usia dua tahun merupakan masa
pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi. Kandungan lemak pada
makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam lemak
esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak
bagi anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45%
kebutuhan energi.

Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok
untuk anak yaitu  gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu
dengan rasa yang tajam. Susu masih sangat berperan penting dalam pola
makan anak Anda, meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang
sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari. Berikan
anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:

a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari


b. 2-3 porsi susu perhari
c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari

Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan


sampai 12 bulan secara berangsur-angsur untuk mengembangkan
kemampuan mengunyah dan menelan serta menerima macam-macam
makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP-ASI harus
bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur
kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan
Lampiran 3

akhirnya makanan padat. MP-ASI sebaiknya diberikan secara bertahap,


sedikit demi sedikit dalam bentuk encer secara berangsur-angsur ke bentuk
yang lebih kental sampai padat. Anjuran pemberian makanan pada bayi
dan anak dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak

MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI,
2009
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI
yang mencakup jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap
kali makan menurut kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemberian MP-ASI

Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair
Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangilunak (disaring
campuran air
kasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
bertahap sampai ½ dengan 175 –
mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Lampiran 3

Sumber : Krisnatuti, 2008

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka


perlu diperhatikan sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan.
Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik,
yaitu tampilan dan aroma yang layak. Selain itu dilihat dari segi
kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan
dengan waktu pengolahan yang singkat.
Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
bayi :
Bahan Makanan yang dianjurkan :
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan
menggunakan cairan atau kaldu daging dan sayuran, susu formula,
(ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti
pepaya, pisang, apel, melon dan alpukat
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan
menggunakan blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung terigu
barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan
tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual dan diare pada
bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi gluten intolerance
2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.
3. Makanan terlalu berlemak.
4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak.
Sayuran yang mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak.
Kedua makanan tersebut dapat menyebabkan perut bayi kembung.
Lampiran 3

7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan pada


tenggorokan sehingga bayi sulit bernapas
8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga pemberian
telur dilakukan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika terjadi
alergi terhadap bayi, maka pemberian dihentikan
Lampiran 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Asam Urat


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Asam Urat
Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners A 10
Sasaran : Masyarakat Desa Jubung
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 08 Maret 2020
Tempat : Balai RW
A. LATAR BELAKANG
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berhubungan dengan persendian dan pergerakan.Oleh karenanya apabila
persendian terkena asam urat maka pergerakan menjadi terbatas,dan lama-
kelamaan bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi penumpukan
kristal-kristal disekitar jaringan sehingga kalau dilihat dari luar seperti ada
daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. hal ini biasanya
terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena proses pemasukan
makanan yang banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran
purin lewat urin yang kurang.
Dari hasil pengkajian didapatkan masyarakat desa Jubung rata-rata
mempunyai kadar asam urat tinggi. Menurut pengakuan masyarakat desa
jubung, mereka belum melakukan tindakan apapun untuk menangani asam
urat
Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun menyusun
satuan cara penyuluhan mengenai asam urat dengan tujuan supaya setelah
dilakukan pedidikan kesehatan mengenai asam urat masyarakat desa
Jubung dapat memahami tentang penyakit asam urat, diit asam urat dan
dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit asam urat
Lampiran 6

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang asam urat selama 1 x 30 menit
masyarakat dapat memahami tentang penyakit asam urat, diit asam
urat dan dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit asam
urat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian asam urat
b. Penyebab asam urat
c. Tanda dan gejala asam urat dengan baik.
d. Cara mengatasi asam urat
e. Obat- obatan tradisional untuk asam urat

C. SASARAN
Masyarakat Desa Jubung

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 08 Maret 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai RW dusun Krajan

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


N TAHAP WAKT KEGIATAN MEDIA
O U
1. Pembukaa 5 menit o Salam perkenalan
n o Menjelaskan kontrak
dan tujuan pertemuan
2. Pelaksanaa 20 a. Pengertian asam urat Leaflet
Lampiran 6

n menit b. Penyebab asam urat


c. Tanda dan gejala
asam urat dengan
baik.
d. Cara mengatasi asam
urat
e. Obat-obatan
tradisional untuk
asam urat

3. Penutup 5 menit  Menutup pembelajaran


dengan salam

G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. MEDIA DAN ALAT


Leaflet

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam acara penyuluhan.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Masyarakat antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
b. Masyarakat menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Lampiran 6

b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung


jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang asam urat yang diterima
oleh audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir
ceramah.

LAMPIRAN 1

MATERI

A. PENGERTIAN
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya
kadar asam urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam
urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Khomsan
A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4)  mengatakan asam urat ialah terjadinya
penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan
bagian metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak
berlangsung normal asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh.
Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian
sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

B. PENYEBAB
Lampiran 6

Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan


terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang
berhubungan dengan hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin
yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
5. Berat badan yang berlebih (obesitas)
6. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam
waktu lama.
C. TANDA DAN GEJALA
Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami asam urat:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan,
panas, dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
akan bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu
ginjal serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara
permanen hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam
urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh
tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan.
Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa
juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia
Lampiran 6

pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat


akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa
gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai
untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.

D. DIIT
Tujuan untuk membantu menurunkan kadar asam urat,.Diit untuk
penderita asam urat:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a) Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti
kentang, yogurt, dan pisang
b) Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti
jeruk, pepaya dan strawberry
c) Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat:
buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau,
sawi putih, serai dan tomat
d) Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi
e) Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti
gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
f) Jangan minum aspirin
g) Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
h) Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam
urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya
turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
i) Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan
tinggi dan berat badan
Lampiran 6

2. Makanan yang dibatasi


a) Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.
b) Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram,
kepiting, ikan teri, ikan sarden.
c) Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.
d) Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi,
sarden).
e) Daging kambing, daging sapi, daging kuda.
f) Bebek, angsa dan kalkun.
g) Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco,
oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge,
melinjo, emping.
h) Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur
kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
i) Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.
j) Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
k) Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan
menggunakan margarin/mentega.
E. Obat-Obatan
Obat tradisional untuk asam urat, antara lain :
1. Jus tomat dan wortel
Alat dan bahannya adalah 1 buah wortel, 1 buah tomat, jeruk nipis
1/3 sendok makan, dan air putih 1/3 gelas , pisau dan blender.
Cara membuatnya : yaitu cuci bersih semua bahan, iris wortel dan
tomat, masukkkan kedalam blender, kemudian tambahkan 1/2
sendok makan jeruk nipis dan 1/3 air gelas putih dan kemudian
diblender hingga halus.
Cara penggunaannya : adalah minum jus ini pagi hari sebelum
makan atau 2x perhari juka diperlukan
2. Daun Salam
Rebus 10-15 lembar daun salam segar maupun kering dengan 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing ½ gelas
Lampiran 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Jenis Tanaman Obat Keluarga


Sasaran : Masyarakat di Dusun Krajan
Hari/Tanggal : Kamis, 12-19 Maret 2020
Waktu : Pukul 09.00 – 09.30 WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Perumdim
Penyuluh : Mahasiswa Studi Ners A10

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
masyarakat dapat mengerti dan mengetahui pentingnya tanaman obat
disekitar halaman rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit
diharapkan setiap anggota keluarga dapat melestarikan dan
membudidayakan tanaman obat disekitar halaman atau pekarangan rumah
dan diharapkan masyarakat mengetahui:
1. Dapat mengetahui pengertian tanaman obat keluarga
2. Dapat mengetahui keunggulan dari tanaman obat keluarga
3. Dapat mengetahui macam-macam dan pemanfaatn tanaman obat
keluarga
B. Metode
Diskusi
C. Materi
Terlampir
D. Media
o Poli Bag
o Jenis tanaman obat keluarga
o Pupuk
o Air
Lampiran 9

E. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu
Persiapan diri, materi,
1 Preinteraksi 3 menit
alat, dan tempat
2 Orientasi 1. Salam pembukaan Menjawab salam Diskusi
5 menit
2. Memperkenalkan diri dan mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan
yang hendak dicapai
4. Memotivasi
responden untuk
berperan aktif dalam
kegiatan
5. Melakukan kontrak
waktu
1. Mempersiapkan alat
dan bahan yang akan Melakukan
digunakan penanaman TOGA
2. Melakukan
3 Kerja penanaman tanaman 20 menit
obat keluarga
3. Menyiram tanaman
TOGA yang telah
selesai dilakukan
1. Serah terima Serah terima dari
4. Terminasi 2. Evaluasi mahasiswa kepada ii.
ibu-ibu pkk

F. Evaluasi
1. Evaluasi formatif
menilai secara keseluruhanpeserta penyuluhan  berpartisipasi aktif dan
berinofasi dalam kegiatan penyuluhan
Lampiran 9

2. Evaluasi sumatif

Peserta mampu menjawab tentang penyertian tamanan obat keluarga


(TOGA), dan manfaat dari tanaman obat keluarga

3. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
Taman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya yang
berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah
sebidang tanah, baik dihalaman rumah, kebun ataupun lading yang
digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat (apotik hidup)
2. Keunggulan Tanaman Obat Keluarga

Keunggulan dari tanaman obat keluarga adalah sebagai berikur:


Murah dan mudah mendapatkannya
a. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional tidak menimbulkan efek
samping seperti halnya bahan obat-obatan dari kimia.
b. Dapat dipergunakan untuk berbagai macam penyakit; obat kuat
(tonikum), obat penyakit (dalam dan luar), untuk mempercantik diri
(kosmetika).
c. Proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia, (dengan air
dingin atau panas untuk menyeduhnya)

3. Macam – Macam Tanaman Obat Keluarga


a. Jahe

Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol


yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat
terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya
menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas
(keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.
Lampiran 9

Sebagian besar penelitian menggunakan jahe dalam bentuk bubuk


dengan dosis 1 gram per hari. Jadi, jika Anda punya rencana mancing
di kepulauan Bahama, minum air yang telah dicampur 1 gram jahe, 20
menit sebelum kapten kapal bilang ,"Mari kita kemon!." Jika Anda
mulai merasa mual, minum lagi secukupnya.
b. Kunyit

Adapun kandungan utama kunyit yaitu curcumin dan minyak atsiri


berfungsi sebagai antioksidan, antimikroba, antikolesterol, antiHIV
dan antitumor. Ekstrak curcuminnya juga dapat mencegah kerusakan
hati yang diinduksi alcohol pada tikus, sedangkan ekstrak
curcuminnya dapat mencegah hepatoksisitas dan dapat menurunkan
semua komposisi lipid (trigliserida, pospolipid dan kolesterol) pada
aorta dan kadar trigliserida pada serum secara ex vivo. Rimpang
kunyit dapat digunakan sebagai obat analgetik dan anti inflammasi.
c. Cabai

Salah satu komponen penting dalam cabe bernama capsaicin, ampuh


dalam melancarkan peredaran darah akibat nyeri otot atau rahang
sendi.Fakta ini didukung penelitian terhadap 22 penderita neuropati
akibat penyakit diabetes, yang rasa sakitnya jauh berkurang setelah
dibaluri capsaicin 4 kali sehari.
d. Bawang Putih
Lampiran 9

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang


rutin mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena
kanker perut dan usus besar. Kadar kolesterol dan lemak pada
tubuh juga lebih rendah.
Mengkonsumsi bawang putih sebanyak satu siung setiap
hari selama beberapa bulan, dapat menurunkan total kolestrol
hingga 9%. Khasiat paling nyata adalah pada orang yang memiliki
total kolestrol tinggi atau di atas 240 mg/dl. Manfaat lainnya,
trigliserida Anda juga bisa turun hingga 15%. Zat ampuh yang
membuat kolesterol ngeper pada bawang putih disebut allicin.
Untuk mendapatkan manfaat bawang putih:Masalahnya,
proses memasak dapat menurunkan daya tempur allicin. Cara
terbaik mendapatkan allicin adalah dengan memakan mentah. Bisa
juga dengan bubuk bawang putih yang telah dikeringkan dan
dikapsulkan dalam bahan anti asam.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENANAMAN TANAMAN OBAT


KELUARGA
Lampiran 9

Adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan


PENGERTIAN keluarga yang disusun menjadi sebuah taman yang digunakan
untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Dengan TOGA dapat dimanfaatkan sebagai media penyembuh
TUJUAN penyakit yang memperkecil efek samping seperti halnya
mengkonsumsi obat kimia dan dapat memacu usaha kecil dan
menengah dibidang kesehatan yaitu obat-obatan herbal
1. Poli Bag
2. Tanaman Toga
PERALATAN 3. Pupuk
4. Air
A. Tahap Perinteraksi
PROSEDUR Persiapan diri, alat, dan tempat
PELAKSANA
B. Tahap Orientasi
1. Salam pembukaan
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan yang hendak dicapai
4. Memotivasi responden untuk berperan aktif dalam
kegiatan
5. Melakukan kontrak waktu
C. Tahap Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Melakukan penanaman tanaman obat keluarga
3. Menyiram tanaman TOGA yang telah selesai
dilakukan
D. Tahap Terminasi
1. Serah terima
2. Evaluasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


Lampiran 9

PEMBUATAN OBAT HERBAL


ANAK

Obat herbal adalah salah satu pengobatan alternatif yang sangat baik
PENGERTIAN
secara alamiah
TUJUAN Meningkatkan nafsu makan balita

1. Piring
2. Gelas
3. Parutan
PERALATAN 4. Sendok
5. Saringan
6. Mangkok
1. Kunyit
2. Lempuyang
BAHAN
3. Madu
4. Air
1. Pertama kali lakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar
2. Siapkan 1 buah kunyit dan 1 buah lempuyang
3. Kupas kulit kunyit dan lempuyang
4. Cuci dengan air bersih
5. Parut kunyit dan lempuyang menggunakan parutan hingga halus
6. Campurkan hasil parutan kunyit dan lempuyang di dalam gelas
7. Tambahkan setengah gelas air putih matang ke gelas kunyit dan
PROSEDUR
lempuyang yang telah dihaluskan
8. Aduk campuran kunyit dan lempuyang
9. Lalukan penyaringan pada air kunyit ke dalam gelas baru
10. Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit pada
jamu kunyit
11. Jamu kunyit siap untuk diminum
12. Lakukan 6 langkah cuci tangan setelah melakukan tindakan
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15

GANN CHART KEGIATAN


Lampiran 16

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai