Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PROFESI NERS DEPARTEMEN KEPERAWATAN


KOMUNITAS DIDUSUN KRAJAN RT 004 RW 007
DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG
KABUPATEN JEMBER

Periode 29 Maret – 08 Mei 2021

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Departemen


Keperawatan Komunitas

oleh:

Kelompok V
Arif Afandi, S. Kep (2001032038)
Ana Istikharoh K., S. Kep (2001032036)
Ahmad Nur Wahid Hadi, S. Kep (2001032033)
Diah Mahmudah M., S. Kep (2001032042)
Dwi Retno Apriliyanti, S. Kep (2001032035)
Iin Indahwati, S. Kep (2001032039)
Ninik Sumarini, S. Kep (2001032040)
Pramuningtyas Leksono D. J., S. Kep (2001032041)
Tri Wahyu S., S. Kep (2001032027)
Uus Watiningsih, S. Kep (2001032034)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Praktik Profesi Ners Departemen Komunitas Di Dsn Krajan Rt


004 Rw 007 Desa Balung Lor - Kecamatan Balung – Kabupaten Jember Periode
29 Maret – 08 Mei 2021
Laporan ini telah disusun oleh kelompok V :

Arif Afandi, S. Kep (2001032038)


Ana Istikharoh K., S. Kep (2001032036)
Ahmad Nur Wahid Hadi, S. Kep (2001032033)
Diah Mahmudah M., S. Kep (2001032042)
Dwi Retno Apriliyanti, S. Kep (2001032035)
Iin Indahwati, S. Kep (2001032039)
Ninik Sumarini, S. Kep (2001032040)
Pramuningtyas Leksono D. J., S. Kep (2001032041)
Tri Wahyu S., S. Kep (2001032027)
Uus Watiningsih, S. Kep (2001032034)

Dan mendapat persetujuan oleh dosen pembimbing

Jember, 06 Mei 2021

Pembimbing Akademik PJMK Departemen

Ns. Sofia Rhosma Dewi, S. Kep., M. Kep Ns.Sri Wahyuni, M. Kep., Sp. Kep. Kom
NPK.1984122411103586 NPK. 1988030311703821

Mengetahui
Ketua Progam Studi

Ns.Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep


NPK. 1975092010804491

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................................4

BAB II GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASALAH .....................


2.1 Gambaran Aggregate.........................................................................................7
2.2 Analisis Masalah..............................................................................................10
2.3 WOC................................................................................................................12
2.4 Prioritas Masalah.............................................................................................13

BAB III PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUASI DAN RTL............14


3.1 Perencanaan.....................................................................................................17
3.2 Implementasi, Evaluasi dan RTL....................................................................22

BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI.......................................................28


4.1 Pembahasan.....................................................................................................28
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian..............................................................31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................33


5.1 KESIMPULAN..............................................................................................33
5.2 SARAN..........................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga mahasiswa Program Studi S1 Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Kelompok 5 Angkatan B14 dapat
menyusun Laporan Akhir Komunitas Profesi Keperawatan Komunitas Di Di Dsn
Krajan Rt 004 Rw 007 Desa Balung Lor - Kecamatan Balung – Kabupaten Jember
mulai tanggal 29 Maret – 08 Mei 2021. Penyusunan laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik atas kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, kami
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Jember.
2. Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kes selaku Ka Prodi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
3. Ns. Sri Wahyuni Adriani, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku PJMK praktik
profesikeperawatan komunitas
4. Ns. Shofia Rhosma Dewi, S.Kep., M.Kep. Kom selaku pembimbing
akademik praktik profesi keperawatan komunitas
5. Kepala dusun, ketua RW, ketua RT dan Perwakilan masyarakat di
masing-masing wilayah binaan.
6. Seluruh teman-teman yang telah bekerjasama dan penuh semangat dalam
penyusunan laporan keperawatan komunitas

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan akhir komunitas praktik profesi


keperawatan komunitas ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki
sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang bersifat membangun bagi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat.

Jember, 06 Mei 2021

Penyusun

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka terjadi peningkatan usia harapan
hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya
peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai


peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat
pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) dengan tujuan dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif
dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai
dengan UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap
orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungan.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya
dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah
pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat
2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan
perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan
bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri
dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang
mengutamakan upaya promotive dan preventif (Depkes RI, 2010). Guna

1
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan keperawatan
komunitas. Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek serta
obyek pelayanan kesehatan dalam proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dibutuhkan peran serta aktif


bagi setiap individu untuk mengenal dan menyelesaikan masalah berdasarkan
sumber daya yang dimiliki sehingga menumbuhkan prilaku sehat.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan
masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian
dalam memecahkan masalah kesehatan. Oleh karena itu layanan kesehatan
utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan
bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam Indonesia sehat 2010
lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan
sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara
nilai-nilai budaya bangsa. Selain lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia
sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam
gerakan masyarakat (Yuddi, 2008).

Salah satu upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu,


keluarga, dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai

2
salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai, maka mahasiswa kelompok 5 Program Studi Profesi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember melaksanakan Praktik
Profesi Keperawatan Komunitas di dsn krajan RT 004 RW 007 desa balung
lor kecamatan balung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu
pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai protokol kesehatan di
era pandemi covid 19. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat
dimulai dari individu, maka mahasiswa kelompok 5 Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Angkatan
2021 kelompok B14 melaksanakan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas
dan keluarga di Dusun krajan RT 004 RW 007 Desa Balung Lor Kecamatan
Balung mulai tanggal 29 Maret – 08 Mei 2021. Berdasarkan hasil dari
pengkajian diketahui bahwa kami telah mengkaji total 100 KK.

Berdasarkan hasil intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan


mulai tanggal 19 April sampai dengan 30 Mei 2021 dan pengolahan data pada
tanggal 1 Mei 2021 didapatkan kegiatan intervensi tersebut yang pertama
yaitu pendidikan kesehatan tentang Hipertensi pada lansia melalui metode
observasi mengisi lembar kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan, dilakukan
sebelum intervensi dan setelah intervensi pada responden lansia dengan
hipertensi sebanyak 57 orang di dsn krajan RT 004 RW 007 desa Balung lor
kecamatan Balung. Untuk intervensi yang kedua adalah pendidikan kesehatan
dan mengajarkan senam lansia anti hipertensi yang di ikuti oleh warga
binaan, dan intervensi yang ketiga adalah pemberian pendidikan kesehatan
tentang pengelolahan sampah yang di ikuti oleh para tokoh dan warga.
Sebagai tidak lanjut kegiatan dari pelaksanaan MMD I yang telah dilakukan
pada tanggal 6 April 2021 maka diadakan Musyawarah Masyarakat Desa
kedua (MMD II). Musyawarah Masyarakat Desa 2 (MMD2) merupakan
rangkaian proses akhir dari startegi pendekatan masyarakat. Dalam MMD 2
ini kita dapat melakukan evaluasi hasil tindakan keperawatan dan menyusun
upaya tindak lanjut dari masalah keperawatan komunitas yang telah
dilakukan bersama masyarakat. Sebelum melakukan MMD 2 ini, mahasiswa

3
melakukan tindakan keperawatan komunitas dalam mengurangi atau
mengatasi masalah keperawatan komunitas yang terjadi, Mahasiswa
melakukan tindakan keperawatan komunitas sesuai dengan program
perencanaan yang telah dibuat dari MMD 1. Berbagai tindakan keperawatan
komunitas untuk memperkuat level pencegahan baik primer, sekunder
maupun tersier dapat dilakukan dikomunitas.

Setelah dilakukan pengkajian serta intervensi yang dilakukan oleh


mahasiswa praktik diharapkan masyarakat dapat menerapkan serta
mengaplikasikan sehingga dapat menjaga kesehatan. Selain itu, selama proses
belajar pada keperawatan komunitas, mahasiswa pratek mengidentifikasi
populasi dengan risiko dan sumber yang tersedia bekerjasama dengan
komunitas dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan
pengoransasian komunitas, serta masyarakat dapat mandiri dalam upaya
meningkatkan status kesehatannya. Adapun pelaksanaan kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD II) merupakan evaluasi hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan. MMD II diadakan untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dengan mengevaluasi hasil kegiatan yang telah diadakan sekaligus
menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan serta merencanakan
tindak lanjut yang akan dilakukan kembali oleh masyarakat untuk menjaga
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas,


mahasiswa mampu menerapkan asuhan kepeawatan komunitas pada setiap
area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses
keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa


mampu:

a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas

4
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahanserta peningkatan
kesehatan komunitas
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas

1.2 MANFAAT

1.3.1 Untuk Mahasiswa


a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
b. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
c. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat

d. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan


interpersonal.

1.3.2 Untuk Masyarakat

a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif


dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.

5
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan

a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


Program Profesi Universitas Muhammadiyah Jember khususnya di
bidang keperawatan komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Profesi

a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi


secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan

6
BAB II

GAMBARAN AGGREGATE DAN ANALISIS MASLAH

Kegiatan praktek keperawatan komunitas ini dilakukan mulai tanggal 29 Maret –


08 Mei 2021 di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa Balung lor - Kecamatan
Balung - Kabupaten Jember.

2.1 Gambaran Aggregate


Aggregate yang diambil untuk dijadikan sample penilitian adalah
agregate Lansia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan
pada sistem pembuluh darah yang ditandai dengan tekanan darah melebihi
normal. Sering terjadi pada usia pertengahan atau lebih. Penyebab hipertensi
sebagian besar tidak diketahui penyebabnya denngan jelas. Kira-kira 10 %
dari seluruh kasus hipertensi disebabkan karena penyakit tertentu seperti
penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, kelainan hormon. Tanda dan gejala
hipertensi yang paling sering terjadi adalah Sakit kepala, pusing mudah
marah, Telinga berdengung, Tengkuk terasa berat, mata berkunang-kunang,
mudah lelah, sukar tidur, dan Faktor resiko seseorang mendapat hipertensi
adalah kegemukan atau obesitas, Kurang olah raga, stress, minum banyak
alkohol dan kopi, merokok, makan banyak garam dan lemak, keturunan.
Apabila tidak dikontrol, hipertensi dapat mengakibatkan gangguan pada
organ lain yaitu penebalan dinding pembuluh darah, penyakit jantung
koroner, payah jantung, gangguan fungsi ginjal atau gagal ginjal, sumbatan
pembuluh darah otak atau stroke, Gangguan penglihatan, perdarahan. Upaya
pencegahan hipertensi adalah kurangi berat badan, olah raga teratur misalnya
lari pagi seminggu sekali, mengubah kebiasaan hidup misalnya kurangi kopi
atau alkohol, menghindari stress,berhenti merokok, dan berusaha hidup
santai, mengurangi makanan yang banyak garam atau banyak lemak, kontrol
teratur ke Puskesmasatau petugas kesehatan lainnya.

Menurut DEPKES 2013, prevalensi lansia yang menderita hipertensi di

7
indonesia tahun 2011 pada kelompok usia 45-64 tahun mencapai 4,02% dan
pada kelompok usia lebih dari 67 tahun mencapai anggka 5,17%. Hipertensi
pada lansia mempunyai prevalensi yang tinggi, pada usia diatas 65 tahun di
dapatkan atara 60-80%. Hasil Tabulasi Data Kelompok 5 Di Dsn Krajan Rt
004 Rw 007 Desa BalungLor Kecamatan Balung

2.1.1 Data Umum

a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin Dsn Krajan
Rt 004 Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021

Jenis Keamin ∑ %
Laki laki 163 51,58%
Perempuan 153 48,41%
Jumlah 316 100%

Dapat diketahui bahwa laki-laki menduduki nilai tertinggi yaitu


sebanyak (51,58%)

b. Karakteristik Berdasarkan Usia Penduduk


Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan usia Dsn Krajan Rt 004 Rw
007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021

Usia ∑ %
0 – 5 th 10 3,16%
6 – 11th 20 6,33%
12 – 25 th 58 15,16%
26 – 45 th 79 25%
46 – 65 th 73 23,1%
>65 th 76 24,05%
Jumlah 316 100%
Dapat diketahui bahwa usia > 65 tahun menduduki nilai tertinggi
yaitusebanyak (24,05%)

c. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan


Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan pendidikan Dsn Krajan Rt
004 Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021
Pendidikan ∑ %
SD 108 34,17%

8
SMP 44 13,92%
SMA 97 30,69%
Perguruan 24 7,59%
Tinggi
Lain lain 43 13,6%
Jumlah 316 100%

Dapat diketahui bahwa pendidikan SD menduduki nilai tertinggi


yaitusebanyak (34,17%)

d. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Dsn Krajan Rt
004 Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021
Pekerjaan ∑ %
Wiraswasta 115 48,11%
Buruh 16 6,69%
Tani 20 8,36%
PNS 26 10,87%
Pelajar 62 25,94%
Jumlah 239 100%

Dapat diketahui bahwa pekerjaan wiraswasta menduduki nilai tertinggi


yaitu sebanyak (48,11%)

e. Karakteristik Berdasarkan Suku

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Dsn Krajan Rt 004 Rw


007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021
Suku ∑ %
Jawa 316 100%
Madura
Jumlah 316 100%

Dapat diketahui bahwa suku jawa menduduki nilai tertinggi yaitu


sebanyak (100%)
f. Karakteristik Berdasarkan Masalah Kesehatan 3 bulan terakhir
KK
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Dsn Krajan Rt 004 Rw
007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021
Masalah Kesehatan Frekuensi Prosentase
(%)
Hipertensi 47 61,8%

9
Diare 0 0%
Thypus 0 0%
TBC 1 1,3%
DM 3 3,9%
Penyakt Kulit 2 2,6%
Rematoid Arthritis 21 27,6%
ISPA 2 2,6%
Total 76 100%

Dapat diketahui bahwa Masalah Kesehatan 3 bulan terakhir KK


menduduki nilai tertinggi yaitu Hipertensi (61,8%)

g. Karakteristik Berdasarkan Anggota Keluarga Berusia Lanjut ( >


55 tahun)

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga


Berusia Lanjut ( > 55 tahun) Dsn Krajan Rt 004 Rw 007 Desa Balung
Lor Kecamatan Balung, April 2021
Anggota Keluarga Usia Lanjut ( > 55 th) ∑ %
Tidak ada 214 67,7%
Ada 102 33,3%
Jumlah 316 100%
Dapat diketahui bahwa Karakteristik Anggota Keluarga Berusia Lanjut
(> 55 tahun) sebesar 67,7 %

h. Karakteristik Berdasarkan Jenis Penyakit Pada Lansia


Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Penyakit Pada Lansia
Dsn Krajan Rt 004 Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April
2021
Jenis ∑ %
Penyakit
Asma 1 1,14%
D Hypertensi 57 65,5%
Reumatik/ arthritis 22 25,28%
a Katarak 2 2,29%
DM 5 5,74%
Jumlah 87 100%
d
Diketahui bahwa Karakteristik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Penyakit Pada Lansia sebesar 65,5 %

10
i. Karakteristik Berdasarkan Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Hipertensi Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang
Penyakit Hipertensi
Tabel 2.9 Data Tingkat Pengetahuan Lansia Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi Dsn Krajan Rt 004
Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, n : 25, April 2021
Tingkat Kecemasan Jumlah (orang) Persentase (%)
Kurang 19 76 %
Baik 6 24%
Total 25 100

Berdasarkan Tabel 2.9 diketahui bahwa jumlah nilai tingkat


pengetahuan lansia sebelum dilakukan pemberian pendidikan kesehatan
tentang penyakit hipertensi yaitu berpengetahuan kurang berjumlah 19
orang dengan persentase 76% dan berpengetahuan baik 6 orang dengan
persentase 24%

j. Karakteristik Berdasarkan Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit


Hipertensi Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang
Penyakit Hipertensi
Tabel 2.10 Data Tingkat Pengetahuan Lansia Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi Dsn Krajan Rt 004
Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, April 2021
Tingkat Pengetahuan Jumlah (orang) Persentase (%)
Kurang 2 8%
Baik 23 92%
Total 25 100

Berdasarkan Tabel 2.9 diketahui bahwa jumlah nilai tingkat


pengetahuan lansia sesudah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan
tentang penyakit hipertensi yaitu berpengetahuan kurang berjumlah 2
orang dengan persentase 8% dan berpengetahuan baik 23 orang dengan
persentase 92%

11
2.2 WOC

Tingkat Pendidikan Rendah Kurangnya pemanfaatan waktu


luang untuk mencari informasi
tentang kesehatan

Kurangnya informasi
tentang kesehatan

Pengetahuan masalah
kesehatan rendah

Kebiasaan pola hidup tidak


kurang kesadaran tentang
bersih dan yang tidak sehat
perilaku hidup sehat

Keinginan untuk sehat


Tidak adanya tempat penampungan
Faktor budaya atau kebiasaan
sampah sementara
tentang persepsi kesehatan
yang kurang sehat Mau menerima saran dari
Pengelolahan sampah yang tidak petugas kesehatan
tepat

Motifasi untuk meningkatkan


Timbul gangguan masalah kesehatan pengetahuan kesehatan

Ketidakmampuan membuat penilaian Kesiapan peningkatan


yang tepat manajemen kesehatan

Defisit Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Tidak


Manajemen Hipertensi Efektif

12
2.3 SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATANKOMUNITAS

NO DIAGNOSIS A B C D E F Total Prioritas


KEPERAWATAN
Defisit Kesehatan Komunitas
1 b/d Ketidakcukupan Sumber 4 4 4 4 4 4 24 1
Daya (Pengetahuan) (SDKI,
D.0110)
Pemeliharaan Kesehatan Tidak
2 Efektif b/d Ketidakmampuan 4 4 3 3 4 4 22 2
Membuat Penilaian Yang
Tepat (SDKI, D.0117)
Kesiapan Peningkatan
3 Manajemen Kesehatan (SDKI, 3 3 3 3 3 3 18 3
D.0112)

Keterangan:
A = Kesadaran masayrakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasimasalah
E = Beratnya konsekuensi jika msalah tidak diatasi
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai

Skoring pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Tinggi
4 : Sangat Tinggi

Prioritas Masalah

1. Defisit Kesehatan Komunitas b/d Ketidakcukupan Sumber Daya


(Pengetahuan) (SDKI, D.0110)

2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif b/d Ketidakmampuan membuat


Penilaian Yang Tepat (D.0117)

3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (SDKI, D.0112)

13
BAB III

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUASI, RENCANA TINDAK


LANJUT (RTL)

3.1 Perencanaan

3.1.1 Masalah Keperawatan

a) Defisit Kesehatan Komunitas b/d Ketidakcukupan Sumber Daya


(Pengetahuan) (SDKI, D.0110)
b) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif b/d Ketidakmampuan
membuatPenilaian Yang Tepat (D.0117)
c) Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (SDKI, D.0112)

3.1.2 Tujuan Umum

Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Dusun


Krajan RT 004 RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten
Jember Tahun 2021 melalui pendekatan proses keperawatan komunitas
dengan menggunakan teori community as partner
3.1.3 Tujuan Khusus

a) Mengkaji masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat Dusun


Krajan RT 004 RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung,
Kabupaten Jember Tahun 2021

b) Menyusun diagnosa keperawatan komunitas Dusun Krajan RT 004


RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember
Tahun 2021
c) Menyusun perencanaan keperawatan komunitas Dusun Krajan RT 004
RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember
Tahun 2021
d) Melakukan implementasi keperawatan komunitas Dusun Krajan RT
004 RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember
Tahun 2021

14
e) Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
terhadap masyarakat di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa Balung
Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember Tahun 2021

f) Menyusun rencana tindak lanjut untuk program – program dan


kegiatan yang telah dilakukan di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa
Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember Tahun 2021

3.1.4 Indikator Evaluasi

a) Struktur

Kegiatan komunitas yang dilakukan saat survey lapangan yaitu


melakukanpengkajian 100 KK di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa
Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember Tahun 2021.
Setelah dilakukan pengkajian di desa tersebut di dapatakan hasil
agregate tertinggi pada kelompok lansia dengan penyakit penyerta
yaitu hipertensi, kemudian data yang telah terkumpul di olah untuk
menentukan masalah kesehatan yang ada di masyarakat, dari masalah
tersebut disusun diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi
keperawatan untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan kegiatan
yang telah direncanakan dan mengevaluasinya bersama-sama
perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan
b) Proses

Selama melakukan pengkajian keperawatan komunitas dengan


protocol kesahatan yang telah ditentukan di Dusun Krajan RT 004
RW 007 Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember,
praktikan telah melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar
yang ada diwilayah masing-masing dengan tujuan agar nantinya dapat
terbina hubungan saling percaya sehingga dapat mempermudah serta
memperlancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Salah satu upaya
yang akan dilakukan didalam keperawatan komunitas yaitu
memberikan suatu penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, yang mana hal ini bertujuan untuk menambah serta

15
memperluas wawasan masyarakat mengenai kesehatan
c) Hasil

Setelah dilakukannya pengkajian di Dusun Krajan RT 004 RW 007


Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember diketahui
bahwasannya masalah keperawatan Defisit Kesehatan Komunitas
b/d Ketidakcukupan Sumber Daya (Pengetahuan) banyak diderita oleh
kelompok lansia, selain itu masyarakat juga terbiasa untuk membeli
obat secara bebas sebelum nantinya periksa ke pelayanan kesehatan,
serta masih banyak masyarakat yang tidak rutin olahraga dan tidak
rutin mengontrol/ cek status kesehatan.

16
PERENCANAAN

N Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung


o Keperawatan Jawab
1 Defisit kesehatan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan pendidikan Seluruh 19April Dirumah Mahasi Ketua RT dsn Krajan
komunitas keperawatan selama 6 x 24 kesehatan tentang warga sampai bapak swa RT 004 RW 007
berhubungan jam diharapkan lansia pengertian & kla binaan dengan Supratikto ds Balung lor dan
dengan paham tentang hipertensi sifikasi, tanda & dengan 30Mei dsn Krajan Ketua Kelompok5
ketidakcukupan dan cara mengendalikan gejala, penyebab, diet hipertensi 2021 RT 004
sumber daya hipertensi. dan cara penanganan dsn Krajan RW 007
(pengetahuan) Tujuan Umum hipertensi dengan RT ds
(SDKI, D.0110) Dengandiadakan pendidikan metode pemberian 004 RW Balung lor
kesehatan pada lansia leaflat 007 ds
tentang hipertensi dan Balung lor
pencegahannya di dsn 2. Berikan Pendidikan
Krajan RT 004 RW 007 ds kesehatan tentang
Balung lor lansia dapat senamlansia anti
mengetahui tentang hipertensi dengan
pentingnya mengontrol metode pemberian
tekanan darah tinggi dan leaflat
pencegahannya.

17
Tujuan Khusus
1. Agar kualitas hidup lansia
meningkat
dengan diadakannnya
pendidikan kesehatan
tentang hipertensi
2. Agar lansia memahami
tentang, pengertian,
gejala, penyebab,
pencegahan, dan
penanganannya.

18
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Keperawatan Jawab
2 Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan Seluruh 20 April Di rumah Mahasi Ketua RT dsn Krajan
kesehatan tidak keperawatan selama 6 x 24 jam Pendidikan warga sampai bapak swa RT 004 RW 007 ds
efektif yang diharapkan warga binaan dapat kesehatan binaan dsn dengan 30 Supratikto dsn Balung lor dan Ketua
berhubungan mengelolah dan membuang tentang cara Krajan RT Mei 2021 Krajan RT 004 Kelompok 5
dengan sampah dengan benar pengelolahan 004 RW RW 007 ds
ketidakmampua Tujuan Umum dan 007 ds Balung lor
n membuat Dengan diadakan pendidikan pembuangan Balung lor
penilaian yang kesehatan tentang pentingnya sampah yang
tepat (SDKI, pengelolahan dan pembuangan benar
D.0117) sampah di dsn Krajan RT 004
RW 007 ds Balung lor pada 2. Anjurkan dan
warga binaan dapat memahami bantu fasilitasi
dan mengelolah sampah pengelolahan
dengan benar sampah warga
Tujuan Khusus binaan untuk
Agar pemeliharaan kesehatan membuat
lingkungan meningkat dengan tempat sampah
diadakannnya pendidikan sementara

19
kesehatan tentang cara 3. Monitor dan
pengelolahan dan pembuangan evaluasi
sampah yang benar kepatuhan
warga binaan
untuk tidak
membuang
sampah di
sungai

20
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Keperawatan Jawab
3 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Anjurkan dan Seluruh 19 April Di rumah Mahasi Ketua RT dsn Krajan
Peningkatan keperawatan selama 6 x 24 jam Fasilitasi warga warga sampai bapak Ketua swa RT 004 RW 007 ds
Manajemen diharapkan lansia dapat binaan untuk binaan dsn dengan 30 RT dsn Krajan Balung lor dan Ketua
Kesehatan memahami dan memanfaatkan mengadakan kelas Krajan RT Mei 2021 RT 004 RW Kelompok 5
(SDKI, D.0112) pentingnya kelas lansia lansia dengan 004 RW 007 ds Balung
Tujuan Umum berkoordinasi 007 ds lor
Dengan diadakannya kelas dengan para kader Balung lor
lansia diharapkan para lansia di dan Puskesmas
dsn Krajan RT 004 RW 007 ds Balung
Balung lor lansia dapat
mengetahui tentang pentingnya
mengontrol tekanan darah
tinggi dan pencegahannya
Tujuan Khusus
Agar kualitas hidup lansia
meningkat dengan
diadakannnya kelas lansia

21
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Diagnosa Tanggal Implementasi


1. Defisit kesehatan 19 April s/d 1. Berikan Penyuluhan atau
komunitas 23 April pendidikan kesehatan tentang
berhubungan 2021 pengertian & klasifikasi, tanda
dengan & gejala, penyebab, diet dan
ketidakcukupan cara penanganan hipertensi
sumber daya 28 April dengan metode pemberian
(pengetahuan) 2021 leaflat
(SDKI, D.0110) 2. Memberikan Pendidikan
kesehatan tentang senam lansia
anti hipertensi dengan metode
pemberian leaflat
2. Pemeliharaan 20 April 1. Memberikan Pendidikan
kesehatan tidak 2021 kesehatan tentang cara
efektif yang pengelolahan dan pembuangan
berhubungan sampah yang benar
dengan 26 April 2. Menganjurkan dan bantu
ketidakmampuan 2021 fasilitasi pengelolahan sampah
membuat warga binaan untuk membuat
penilaian yang tempat sampah sementara.
tepat (SDKI, 3. Memonitor dan evaluasi
D.0117) 26 April s/d kepatuhan warga binaan untuk
30 Mei 2021 tidak membuang sampah di
sungai

3. Kesiapan 19 April s/d 1. Menganjurkan dan Memfasilitasi


Peningkatan 23 April warga binaan untuk mengadakan
Manajemen 2021 kelas lansia dengan
Kesehatan (SDKI, berkoordinasi dengan para kader
D.0112) dan Puskesmas Balung.

22
HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI

No. Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi

1 Defisit kesehatan 19 April 1. Memberikan Evaluasi struktur:


komunitas s/d Penyuluhan atau Sebagai penanggung jawab adalah ketua
Berhubungan 23 April pendidikan kesehatan Kelompok 5.
dengan 2021 tentang pengertian & Evaluasi proses:
ketidakcukupan klasifikasi, tanda & 1) Peserta yang hadir diikuti oleh 32 lansia
sumber daya gejala, penyebab, diet yang ada di dsn krajan Rt 004 Rw 007 ds
(pengetahuan) dan cara penanganan Balung lor kec. Balung
(SDKI, D.0110 hipertensi dengan metode 2) Pemeriksaan tekanan darah, gula
pemberian leaflat darah, dan asam urat pada semua peserta.
3) Peserta mengikuti pemeriksaan sampai
selesai.
4) Tersedia tempat untuk penyuluhan
5) Warga binaan berkenan hadir
6) Peserta bersedia mengisi kuisioner pre
test dan post test
7) Tersedia media dan alat untuk
penyuluhan
8) Peserta mengikuti penyuluhan
sampai selesai
Evaluasi hasil:
1. Peserta yang datang sebanyak 25
orang dan mengikuti kegiatan sampai
selesai
2. Jumlah nilai tingkat pengetahuan lansia
setelah dilakukan pemberian
pendidikan kesehatan tentang penyakit
hipertensi dengan media leaflat yaitu
berpengetahuan kurang berjumlah 2
orang dengan persentase 8% dan
berpengetahuan baik 23 orang dengan
persentase 92%

2. Memberikan Evaluasi struktur:


28 April
Pendidikan kesehatan sebagai penanggung jawab adalah ketua
2021
tentang senam lansia anti Kelompok 5.
hipertensi. Evaluasi proses:
1) Peserta yang hadir diikuti oleh 32 lansia
yang ada di dsn krajan Rt 004 Rw 007 ds
Balung lor kec. Balung
2) Peserta mengikuti pendidikan kesehatan
dan praktek senam lansia anti hipertensi
sampai selesai.

23
Evaluasi hasil:
1) peserta yang datang sebanyak 32 orang
dan mengikuti kegiatan sampai selesai
2) warga binaan mengerti tentang
pentingnya senam lansia anti hipertensi
3) para lansia dapat melakukan senam
lansia antihipertensi secara mandiri

2 Pemeliharaan 20 April 1. MemberikanPendidik Evaluasi struktur:


kesehatan tidak 2021 an kesehatan tentang sebagai penanggung jawab adalah ketua
Efektif yang cara pengelolahan dan kelompok 5 dan ketua RT dsn krajan Rt 004
berhubungan pembuangan sampah Rw 007 ds Balung lor kec. Balung
dengan yang benar Evaluasi proses:
ketidakmampuan a) Peserta bersedia untuk diberikan
membuat penilaian penyuluhan tentang cara pengelolahan
yang tepat (SDKI, dan pembuangan sampah yang benar
D.0117) b) Peserta mengikuti kegiatan sampai
selesai
Evaluasi hasil:
peserta kooperatif mengikuti kegiatan
penyuluhan. dan paham cara pengelolahan
sampah yang benar

26 April 2. Membantu fasilitasi Evaluasi struktur:


2021 Pengelolahan sampah sebagai penanggung jawab adalah ketua
warga binaan untuk kelompok 5 dan ketua RT dsn krajan Rt 004
membuat tempat Rw 007 ds Balung lor kec. Balung
sampah sementara. Evaluasi proses:
1. Warga bersedia menerima saran
pengelolahan sampah yang benar
2. Ketua Rt dan Warga saling membantu
membuat tempat penampungan
sampahsementara
Evaluasi hasil:
Adanya tempat penampungan sampah
sementara dan ada koordinasi cara mengelolah
sampah.

Evaluasi struktur:
26 April s/d 3. Memonitor dan
sebagai penanggung jawab adalah ketua
30 Mei mengevaluasi
kelompok 5 dan ketua RT dsn krajan Rt 004
2021 kepatuhan warga
Rw 007 ds Balung lor kec. Balung
binaan untuk tidak
Evaluasi proses:
membuang sampah
a) Warga bersedia saling mengingatkan
disungai.
untuk tidak membuang sampah di sungai

24
b) Ketua Rt dan Warga saling berkoordinasi
dalam pengelolahan sampah sementara
Evaluasi hasil:
Adanya tempat penampungan sampah
sementara dan ada koordinasi cara mengelolah
sampah agar tidak membuang sampah di
sungai
3 Kesiapan 19 April 1. Menganjurkan dan Evaluasi struktur:
Peningkatan 2021 Memfasilitasi warga penanggung jawab ketua kelompok 5 dan
Manajemen binaan untuk Ketua Rt dsn krajan rt 4 rw 7 ds balung lor
Kesehatan (SDKI, mengadakan kelas Evaluasi proses:
D.0112) lansia dengan a) Tersedia tempat koordinasi antara Rt,
berkoordinasi dengan petugas PKM yang membawai posyandu
para kader dan Puskes Puskesmas Balung. lansia wilayah balung
mas Balung lor, dan perwakilan warga
b) Peserta berkenan hadir
c) Tersedia media
d) Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
Evaluasi hasil:
Adanya kesepakatan untuk pembentukan
kelas lansia di dsn krajan rt 4 rw 7 ds
balung lor.

25
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

NO PRIORITAS AKAR PENYEBAB INTERVENSI DAN RENCANA


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
1 Defisit kesehatan 1. Lansia tidak paham 1. Memberikan Penyuluhan atau
komunitas tentang pengertian & pendidikan kesehatan tentang
berhubungan klasifikasi, tanda & pengertian & klasifikasi, tanda &
dengan gejala, penyebab,diet dan gejala, penyebab, diet dan cara
ketidakcukupan cara penanganan penanganan hipertensi dengan metode
sumber daya hipertensi. leaflat
(pengetahuan) 2. Lansia tidak mengerti 2. Memberikan Pendidikan kesehatan
(SDKI, D.0110) tentang pentingnya tentang senam lansia anti hipertensi.
aktifitas fisik seperti 3. Melakukan skrining tekanan darah
senam lansia anti secara rutin
hipertensi 4. Menganjurkan untuk merujuk ke
fasilitas layanan kesehatan terdekat
seperti PKM/RS bila terindikasi
Hipertensi
2 Pemeliharaan 1. Warga binaan tidak 1. Memberikan Pendidikan
kesehatan tidak paham cara pengelolahan kesehatan tentang cara pengelolahan
efektif yang sampah yang benar dan pembuangan sampah yang benar
berhubungan 2. Warga binaan tidak 2. Membantu fasilitasi pengelolahan
dengan mempunyai tempat sampah warga binaan untuk membuat
ketidakmampuan pembuangan sampah tempat sampahsementara.
membuat penilaian sementara 3. Memonitor dan evaluasi kepatuhan
yang tepat (SDKI, 3. Warga mebuang sampah warga binaan untuk tidak membuang
D.0117) di sungai sampah di
sungai.

26
3 Kesiapan 1. Tidak adanya kelas lansia 1. Menganjurkan dan Memfasilitasi
Peningkatan di dsn krajan Rt 004 Rw 007 warga binaan untuk mengadakan kelas
Manajemen ds Balung lor kec. Balung lansia dengan berkoordinasi dengan
Kesehatan (SDKI, 2. Jauhnya tempat posyandu Ketua Rt, para kader, Puskesmas
D.0112) lansia dari dsn krajan Rt 004 Balung dan warga
Rw 007 ds Balung lor kec.
Balung

27
BAB IV

PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI

4.1 Pembahasan

Praktik keperawatan komunitas di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa


Balung lor - Kecamatan Balung - Kabupaten Jember yang dilaksanakan
mahasiswa Praktik Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember di mulai pada tanggal 29 Maret - 08 Mei 2021.
Praktik keperawatan komunitas diawali mulai dari persiapan atau
pembekalan di kampus hingga pelaksanaan dan evaluasi di lapangan. Pada
tahap persiapan dilakukan diskusi kelompok untuk membahas target apa
saja yang perlu dicapai tiap harinya dan untuk menghindari terjadinya
kerumunan karena dalam suasana Covid-19. Selanjutnya sampel yang
ditetapkan kampus adalah masing-masing anggota melakukan pendataan
pada 100 KK jadi total satu kelompok.

4.1.1 Pengkajian
Pengkajian atau metode pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan
data kesehatan komunitas yang di inginkan, dalam hal ini mahasiswa
bekerja sama dengan RT dan RW setempat. Pengkajian dilakukan pada saat
klien memiliki waktu senggang jadi sebelumnya kontrak waktu terlebih
dahulu untuk meminimalisir dalam waktu melakukan pengkajian karena
mayoritas masyarakat disetiap wilayah memiliki kesibukan bekerja atau
kepentingan lainnya yang berbeda-beda, strategi yang digunakan untuk
pencarian data adalah dengan melakukan pengkajian dari rumah ke rumah
atau door to door dengan menggunakan Purposive sampling yaitu dengan
menetapkan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti.

Pengkajian yang dilakuan di masyarakat menggunakan format pengkajian


komunitas yang sudah ada dari kampus. Dengan format pengkajian

28
tersebut di dapatkan beberapa masalah yang muncul yakni pada agregat
lansia yang berjumlah 57 orang terdapat keluhan terbanyak yaitu hipertensi
sebanyak 32 orang dengan prosentase 65,5%, Asma sebanyak 1,14%,
Reumatik/ arthritis sebanyak 25,28%, katarak sebanyak 2,29%, diabetes
militus sebanyak 5,74%, selebihnya tidak mengalami keluhan apapun.
Setelah semua data terkumpul dilakukan tabulasi data pada masing-masing-
masing system sesuai format pengkajian keperawatan komunitas. Data yang
sudah terkumpul kemudian dianalisa untuk mengetahui seberapa besar
faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas. Dari hasil pengumpulan data dan dilakukan scoring ditemukan
beberapa masalah yang ada pada masyarakat khususnya pada agregat lasia.

4.1.2 Perumusan Masalah Dan Diagnosa Keperawatan


Dalam merumuskan masalah dan diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan
penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yaitu masalah yang
ditetapkan dari data umum dan masalah yang dianalisa dari hasil
kesenjangan pelayanan kesehatan. Melalui analisa masalah, maka setelah
dirumuskan permasalahan kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas
masalah atas dasar urgensitas dari masalah.

Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa I yang dilaksanakan pada


hari Selasa, 06 April 2021 pada jam 09.00 WIB – selesai yang dilakukan
secara daring via Zoom Meeting bertempat di wilayah masing-masing
dengan didampingi perwakilan tokoh masyarakat dan Bapak RT dan
sebagian warga dilakukan secara luring didapatkan hasil prioritas masalah
yaitu pada Aggregate Lansia dengan Hipertensi sebanyak 32 orang.

Dengan diagnosa keperawatan komunitas yaitu :

a) Defisit Kesehatan Komunitas b/d Ketidakcukupan Sumber Daya


(Pengetahuan) (SDKI, D.0110)
b) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif b/d Ketidakmampuan membuat
Penilaian Yang Tepat (D.0117)
c) Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (SDKI, D.0112)

29
Selama proses perumusan masalah dan diagnosa keperawatan berjalan
dengan lancar dan tidak ada kendala, karena sebelumnya telah dilakukan
koordinasi dengan perwakilan perangkat desa pada wilayah masing-masing
serta perwakilan tokoh masyarakat yang dituangkan dalam pertemuan
Musyawarah Masyarakat Desa I.
4.1.3 Perencanaan
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa I yang dilaksanakan pada
hari Selasa, 06 April 2021 pada jam 09.00 WIB – selesai yang dilakukan
secara daring via Zoom Meeting diwilayah masing-masing dengan jumlah
peserta 25 orang, diantaranya Ketua RT, perwakilan puskesmas 1 orang,
perwakilan warga sebanyak 20 orang, perwakilan tokoh masyarakat masing-
masing 3 orang, serta dosen pembimbing dan mahasiswa praktikan
didapatkan hasil perencanaan yang berfokus dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan senam lansia anti hipertensi,
untuk diagnosa keperawatan kedua dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang cara pengelolahan sampah yang benar dan memfasilitasi
pemberian tempat pembuangan sampah sementara, untuk diagnosa
keperawatan ketiga dengan memfasilitasi pembentukan kelas lansia dengan
berkoordinasi dengan ketua RT, kader, dan puskesmas balung.

4.1.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada tanggal 19 April
2021 secara aktif dimotori oleh tiap mahasiswa praktikan untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Pertemuan yang
pertama yaitu pada tanggal 06 April 2021 diadakan pertemuan MMD I,
dimana acara tersebut di hadiri oleh perwakilan perangkat desa masing-
masing wilayah serta tokoh masyarakat dengan jumlah peserta 25 orang,
diantaranya Ketua RT, perwakilan puskesmas 1 orang, perwakilan warga
sebanyak 20 orang, perwakilan tokoh masyarakat masing-masing 3 orang,
serta Dosen Pembimbing dan mahasiswa praktikan. Acara tersebut
dilaksanakan pada waktu pagi hari dan sebagian besar para undangan hadir
tepat waktu. Pada acara pertemuan MMD I tersebut diagendakan sebagai
acara perkenalan dan penyampaian tujuan dilakukannya praktik

30
keperawatan komunitas serta penentuan masalah kesehatan. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan pada warga disampaikan secara langsung dengan
luring dengan metode ceramah. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19
April 2021 sampai 30 April 2021 di dusun krajan rt 004 rw 007 desa balung
lor dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan karena dalam keadaan
pandemi Covid-19. Materi yang diberikan pada acara tersebut tentang
hipertensi, seperti pengertian dan klasifikasi dari hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, penyebab hipertensi, cara mengatasi hipertensi, diet yang
perlu dihindari bagi penderita hipertensi, dan ajarkan senam lansia anti
hipertensi untuk mengurangi hipertensi dan membuat lansia beraktifitas
fisik sehingga meningkatkan derajat kesehatan lansia di daerah tersebut.
Dalam pelaksanaan acara tersebut tidak didapatkan adanya kendala, para
peserta cukup antusias untuk mendengarkan dan memberikan pertanyaan,
dari penyaji juga cukup menguasai baik dari segi penguasaan materi dan
juga bahasa yang sesuai dengan bahasa warga yaitu bahasa jawa. Metode
yang digunakan dalam penyuluhan yaitu dengan ceramah, Tanya jawab,
PPT, dan senam lansia anti hipertensi. Sedangkan media yang digunakan
adalah leaflet. Leaflet tentang hipertensi yang digunakan cukup menarik,
tulisan jelas yang disertai dengan gambar. Menurut Efendy, 2002 ciri alat
peraga sederhana yaitu mudah dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari
bahan local, di tulis/digambar dengan sederhana, memakai bahasa setempat
dan mudah dimengerti oleh masyarakat, memenuhi kebutuhan- kebutuhan
petugas kesehatan dan masyarakat.
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian

4.2.1 Perawat di Puskesmas

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam


mengaplikasikan intervensi pada penderita hipertensi. Manfaat yang di
peroleh bagi puskesmas yaitu diharapakan dari data tersebut dapat di
jadikan acuan dalam memberikan pelayanan optimal serta mengoptimalkan
tatalaksana pencegahan dan pelayanan bagi penderita hipertensi

31
4.2.2 Dinas Kesehatan

Manfaat yang di peroleh bagi dinas kesehatan yaitu dapat dijadikan sebagai
dasar untuk membuat kebijakan mengenai mencegah banyaknya atau
terjadi peningkatan pada penderita hipertensi
4.2.2 Peneliti Selanjutnya

Manfaat yang di peroleh bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat di gunakan


untuk merancang strategi inovasi intervensi untuk mencegah terjadinya
kambuh pada penderita hipertensi

32
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pengkajian hingga evaluasi pada
masyarakat dusun krajan RT 004 RW 007 Desa Balung lor Kecamatan
Balung yang telah diberikan pendidikan kesehatan hingga senam lansia anti
hipertensi, warga binaan khususnya para lansia mengikuti hingga selesai.
Sebagian besar warga binaan telah mengetahui pengertian dan klasifikasi
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penyebab hipertensi, cara mengatasi
dan diet hipertensi, dan bisa melakukan senam lansia anti hipertensi. Warga
binaan juga mengetahui berbagai masalah kesehatan dilingkungannya yaitu
tentang cara pengelolahan sampah yang benar dan tidak membuang sampah
disungai dengan cara membuat penampungan sampah sementara.

5.2 Saran

a. Pemerintah RT

Kepada RT desa setempat hendaknya tetap aktif membina masyarakat dan


menggerakkan warga disekitar secara berkesinambungan dalam upaya
meningkatkan kesadaran warga pentingnya perilaku hidup sehat pada
lingkungan dan meneruskan program-program yang disepakati bersama
b. Masyarakat

Kepada masyarakat tetap selalu menjaga kesehatan diri dengan menjaga


pola makan sehat dan seimbang, tidak makan makanan pantangan yang
bisa menimbulkan hipertensi, memeriksakan kesehatan secara rutin
dengan memanfaatkan kelas lansia dan layanan kesehatan Puskesmas
terdekat, meminum obat hipertensi sesuai dengan resep, dan melakukan
senam lansia anti hipertensi dengan rutin. Tidak membuang sampah
sembarangan disungai, dengan cara mengelolah sampah dengan benar.

33
DAFTAR PUSTAKA

Adzro Junesya (2020) Karya Ilmiah Akhir Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Lansia Ny.S Dengan Hipertensi Melalui Penerapan Senam Jantung Sehat
Di Jorong Langgam Saiyo Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Diploma Thesis, Universitas
Andalas.
Mufidah, Kamalita (2017). Penerapan Senam Hipertensi Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Desa Klopogodo, Gombong.
Skripsi. STIKES Muhammadyah Gombong
Ilham, Thohir (2020) Asuhan Keperawatan Lansia Dalam Konteks Keluarga Ny.
Y Dengan Hipertensi Melalui Penerapan Senam Anti Hipertensi Untuk
Menurunkan Tekanan Darah Di Pauh Kota Padang 2020. Diploma
Thesis, Universitas Andalas Lethievia
Reis, Luh Gede Yuniasti Widhiasih Jora (2020) Gambaran Asuhan Keperawatan
Peberian Edukasi Kesehatan Terhadap Ketidakpatuhan Program
Pengobatan Pada Lansia Hipertensi. Diploma Thesis, Poltekkes Denpasar
Jurusan Keperawatan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia,
Edisi1, DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2017 Standart Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi
1 Cetakan II, DPP PPNI
Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2017 Standart Intervensi Keperawatan Indonesia,
Edisi1 Cetakan II, DPP PPN

Yuli Indah Saputri, Abi Muhlisin & Agustaria Budinugroho, 2015. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Wironanggan Kecamatan Gatak
Sukoharjo, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta

34
LAMPIRAN

35
HASIL TABULASI KELOMPOK V

DSN KRAJAN RT 004 RW 007 DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG

A. Gambaran Wilayah Binaan


1. Data Demografi
a. Karakteristik Jenis Kelamin

Jenis Keamin ∑ %
Laki laki 163 51,58%
Perempuan 153 48,41%
Jumlah 316 100%

b. Karakteristik Usia Penduduk

Usia ∑ %
0 – 5 th 10 3,16%
6 – 11th 20 6,33%
12 – 25 th 58 15,16%
26 – 45 th 79 25%
46 – 65 th 73 23,1%
>65 th 76 24,05%
Jumlah 316 100%

c. Karakteristik Pendidikan

Pendidikan ∑ %
SD 108 34,17%
SMP 44 13,92%
SMA 97 30,69%
Perguruan Tinggi 24 7,59%
Lain lain 43 13,6%
Jumlah 316 100%

d. Karakteristik Pekerjaan

Pekerjaan ∑ %
Wiraswasta 115 48,11%
Buruh 16 6,69%
Tani 20 8,36%
PNS 26 10,87%

36
Pelajar 62 25,94%
Jumlah 239 100%

e. Karakteristik Agama

Agama ∑ %
Islam 316 100%
Lain lain
Jumlah 316 100%

f. Karakteristik Suku

Suku ∑ %
Jawa 316 100%
Madura
Jumlah 316 100%

g. Karakteristik Masalah Kesehatan 3 bulan terakhir KK

Masalah Kesehatan Frekuensi Prosentase (%)


Hipertensi 47 61,8%
Diare 0%
Thypus 0%
TBC 1 1,3%
DM 3 3,9%
Penyakt Kulit 2 2,6%
Rematoid Arthritis 21 27,6%
ISPA 2 2,6%
Total 76 100%

2. Lingkungan
a) Perumahan
1) Karakteristik Tipe Rumah

Tipe Rumah ∑ %
Permanen 97 97%
Semi Permanen 3 3%
Tidak Permanen - -
Jumlah 100 100%

2) Karakteristik Jendela/Ventilasi

Jendela Di setiap Kamar ∑ %

37
Ada 86 86%
Tidak 14 14%
Jumlah 14 14%

3) Karakteristik Jendela Dibuka/Tidak

Jendela Dibuka ∑ %
Ya 56 56%
Tidak 44 44%
Jumlah 100 100%

4) Karakteristik Pencahayaan Dalam Rumah Siang Hari

Pencahayaan ∑ %
Terang 56 56%
Remang-remang 44 44%
Gelap
Jumlah 100 100%

5) Karakteristik Jarak Rumah dengan Tetangga

Jarak Rumah dengan Tetangga ∑ %


Jadi satu 0 0%
Dekat 48 48%
Terpisah 62 62%
Jumlah 100 100%

6) Karakteristik Lokasi Rumah

Lokasi Rumah ∑ %
Pabrik 1 2,1%
Pasar 2 4,34%
Sungai 42 91,3%
Terminal 1 2,1%
Jumlah 46 100%

b) Sumber Air
Asal Sumber Air ∑ %
PAM
Sumur 100 100%
Air Mineral
Jumlah 100 100%

38
1) Karakteristik Proses Memasak Air

Air Sebelum Digunakan ∑ %


Dimasak 100 100%
Tidak dimasak
Jumlah 100 100%

2) Karakteristik Tempat Penampungan Air Sementara

Tempat Penampungan Air Sementara ∑ %


Bak 90 90%
Gentong 0
Ember 3 3%
Lain-lain 7 7%
Jumlah 100 100%

3) Karakteristik Kondisi Air dalam Penampungan

Kondisi Air dalam Penampungan ∑ %


Berwarna
Berbau
Berasa
Tidak Berasa/Tidak Berbau 100 100%
Jumlah 100 100%

4) Karakteristik Terdapat Jentik dalam Tempat Penampungan Air

Terdapat Jentik dalamPenampungan Air ∑ %


Ya
Tidak 100 100%
Jumlah 100 100%

c) Pembuangan Sampah
1) Karakteristik Tempat Pembuangan Sampah Keluarga

Tempat Pembuangan Sampah ∑ %


Sungai 45 45%
Laut
Ditimbun 29 29%
Dibakar 23 23%
Sembarang tempat 6 6%
Jumlah 100 100%

39
2) Karakteristik Lokasi BAB

Lokasi BAB ∑ %
Jamban/WC 100 100%
Sungai
Sembarang
Jumlah 100% 100%

3) Karakteristik Lokasi Pembuangan Air Limbah

Pembuangan Air Limbah ∑ %


Resapan 13 13%
Got 6 6%
Sungai 81 81%
Sembarang
Jumlah 100 100%

4) Karakteristik Kondisi Saluran Pembuangan

Kondisi Saluran Pembuangan ∑ %


Lancar 100 100%
Tersumbat
Jumlah 100 100%

d) Lingkungan Sosial
1) Bentuk Kegiatan Di Masyarakat

Kegiatan ∑ %
Pengajian 80 100%
Olahraga
Jumlah 80 100%

2) Karakteristik Rutin Menghadiri Kegiatan

Rutin Menghadiri Kegiatan ∑ %


Ya 68 82.92%
Tidak 12 15%
Jumlah 80 100%

40
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Sering Digunakan

Sarana Kesehatan Terdekat ∑ %


RS 37 37%
Puskesmas 20 20%
Dokter Spesialis
Perawat/mantri 43 43%
Bidan
Lain-lain
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Kebiasaan Keluarga Sebelum Ke Pelayanan Kesehatan

Kebiasaan Keluarga
∑ %
Sebelum Ke YanKes
Beli obat bebas 39 92,85%
Jamu 3 7,14%
Jumlah 42 100%

c) Karakteristik Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

Sumber Pendanaan ∑ %
Kesehatan Keluarga
BPJS 79 79%
Tidak ada 21 21%
Jumlah 100 100%

d) Karakteristik Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan

Jarak Rumah Dengan


∑ %
Sarana Kesehatan
< 1 Km
> 1 Km 100 100%
Jumlah 100 100%

e) Karakteristik Rutin melakukan pemeriksaan Kesehatan

Rutin ∑ %
Ya 33 33%
tidak 67 67%
Jumlah 100 100%

41
4. Ekonomi
a) Karakteristik Sosial Ekonomi

Penghasilan ∑ %
< Rp. 500.000,-
Rp 500.000 – 2.355.000,- 57 57%
> Rp 2.355.000,- 43 43%
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Jumlah Keluarga yang Memiliki Tabungan

Menabung ∑ %
Ya 32 32%
Tidak 68 68%
Jumlah 100 100%
5. Transportasi

Jenis ∑ %
Kendaraan pribadi (sepeda motor, 92 92%
mobil,dll)
Kendaraan umum (agkot,taxi,ojek,dll) 8 8%
Jumlah 100 100%

6. Komunikasi

Jenis ∑ %
Telepon/HP 100 100%
Tidak ada
Jumlah 100 100%
7. Rekreasi
a) Karakteristik keluarga rutin rekreasi

Rutin ∑ %
Ya 67 67%
Tidak 33 33%
Jumlah 100 100%

b) Karakteristik waktu luang keluarga

Jenis ∑ %
Jalan- jalan
Tidur
Berkumpul bersama anggota keluarga 35 35%

42
Menonton TV 65 65%
Olahraga
Jumlah 100 100

B. Gambaran Aggregate
1. Ibu Hamil
a) Karakteristik Ibu Hamil

Ibu Hamil ∑ %
Tidak 100 100%
Ya
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Umur Kehamilan

Umur kehamilan ∑ %
I (1-3bln)
II (4-6 bln)
III (7-9 bln)
Jumlah
c) Karakteristik kehamilan keberapa

Hamil Ke- ∑ %
1
2
3
>3
Jumlah
d) Karakteristik usia Ibu Hamil

Usia Ibu Hamil ∑ %


20-35 th
>35 th
Jumlah
e) Karakteristik pemeriksaan Ibu Hamil

Ibu Hamil ∑ %
Tidak
Ya
Jumlah

f) Karakteristik Keluhan Ibu Hamil

Ibu Hamil ∑ %

43
Tidak
Ya
Jumlah

2. Ibu Menyusui
a) Karateristik Ibu Menyusui

Ibu Menyusui ∑ %
Tidak 99 99%
Ya 1 1%
Jumlah 100 100%

b) Karateristik Ibu Menyusui Anaknya


Ibu Menyusui Anaknya ∑ %
Tidak
Ya 1 100%
Jumlah 1 100%

c) Karateristik Lamanya Menyusui


Lama Ibu Menyusui ∑ %
< 6 Bln
>6
Bln
Jumlah

d) Karateristik Alasan Tidak Mneyusui


Alasan Tidak Menyusui ∑ %
Pekerjaan
Tidak Tahu
Penyakit
Kecantikan
Lain-Lain
Jumlah

e) Karateristik Penyakit Atau Keluhan Yang Dirasakan Saat Menyusui


Keluhan Ibu Menyusui ∑ %
Asi Tidak Lancar
Penyakit Di Payudara
Payudara Bengkak
Bayi Tidah Mau Menyusu
Lain-Lain
Jumlah

44
3. Balita
a) Karakteristik Keluarga Dengan Balita

Anggota Keluarga Yang Balita ∑ %


Tidak 94 94%
Ya 6 6%
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Balita Setiap Bulan Dibawa Ke Posyandu

Balita Setiap Bulan


Dibawa Ke Posyandu ∑ %
Tidak
Ya 6 100%
Jumlah 6 100%
c) Karakteristik Balita Sudah Di Imunisasi

Balita Sudah Di Imunisasi ∑ %


Tidak
Ya 6 100%
Jumlah 6 100%

d) Karakteristik Jenis Imunisasi Yang Sudah Didapat

Jenis Imunisasi ∑ %
Yang Sudah Didapat
Tidak lengkap 1 16,7%
Lengkap 5 83,3%
Jumlah 6 100%

e) Karakteristik Anak Memiliki KMS

Anak Memiliki KMS ∑ %


Tidak
Ya 6 100%
Jumlah 6 100%

f) Karakteristik Status Berat Badan Anak Di KMS

Status Berat Badan ∑ %


Anak Di KMS
Di daerah garis hijau 6 !00%

45
Di atas garis hijau sampai kuning
Di bawah garis titik-titik
Di bawah garis merah
Jumlah 6 100%

g) Karakteristik Status Keluarga Usia 0-28 Hari

Status Keluarga ∑ %
Usia 0-28 Hari
Tidak
Ya
Jumlah

h) Karakteristik Usia Balita Pertama Kali Kontak Dengan Tenaga Kesehatan

Usia Balita Pertama Kali Kontak Dengan Tenaga


∑ %
Kesehatan
0-7 hari 1 33,3%
8-28 hari
> 28 hari 2 66,7%
Jumlah 3 100%

i) Karakteristik Balita Mendapatkan ASI Eksklusif

Balita Mendapatkan ASI Ekslusif ∑ %


Ya 5 100%
Tidak
Jumlah 5 100%

4. Anak Sekolah
a) Karakteristik Keluarga Mempunyai Anak Sekolah

Keluarga Mempunyai
Anak Sekolah ∑ %
Tidak ada
Ada 75 100%
Jumlah 75 100%
b) Karakteristik Kegiatan waktu luang Anak Diluar Sekolah

Kegiatan Anak
∑ %
Diluar Sekolah
Keagamaan
Olah Raga

46
Musik/tv/hp 75 100%
Tidak Ada
Jumlah 75 100%

c) Karakteristik keluhan/penyakit yang diderita Anak

Keluhan Anak ∑ %
Tidak ada 51 68%
Batuk,pilek,panas 20 26,7%
Diare
Karies gigi 2 2,7%
Gatal- gatal 2 2,7%
Jumlah 75 100%

5. Remaja
a) Karakteristik Keluarga Mempunyai Anak remaja

Keluarga Mempunyai
Anak Remaja ∑ %
Tidak ada 0
Ada 50 100%
Jumlah 50 100%

b) Karakteristik Kegiatan waktu luang Anak Diluar Sekolah

Kegiatan Anak
∑ %
Diluar Sekolah
Keagamaan 1 2%
Olah Raga
Bermain 49 98%
Tidak Ada
Jumlah 50 100%

c) Karakteristik kebiasaan Anak Remaja

Kebiasaan Anak ∑ %
Merokok
Alkohol
Bermain Hp dan TV
Tidak Ada 50 100%
Jumlah 50 100%

47
d) Karakteristik keluhan/penyakit yang diderita Anak Remaja

Keluhan Anak ∑ %
Tidak ada 50 100%
Batuk,pilek,panas
Diare
Gatal- gatal
Jumlah 50 100%

6. Dewasa

Masalah Kesehatan Frekuensi Prosentase (%)


Asma 2 22,2%
TBC
Hipertensi 3 33.3%
DM 2 22.2%
Jantung 1 11,1%
Lain –lain 1 11,1%
Total 9 100%

7. Usia Lanjut (Lansia)


a) Karakteristik Anggota Keluarga Berusia Lanjut ( > 55 tahun)

Anggota Keluarga Usia Lanjut ( > 55 th) ∑ %


Tidak ada 214 67,7%
Ada 102 33,3%
Jumlah 316 100%

b) Karakteristik Lansia Memiliki Keluhan Penyakit

Lansia Memiliki Keluhan Penyakit ∑ %


Tidak 15 14,7%
Ada 87 85,29%
Jumlah 102 100%

c) Karakteristik Jenis Penyakit

Jenis Penyakit ∑ %
Asma 1 1,14%
Hypertensi 57 65,5%
Reumatik/ arthritis 22 25,28%

48
Katarak 2 2,29%
DM 5 5,74%
Jumlah 87 100%

d) Karakteristik Upaya yang Telah Dilakukan

Upaya yang Telah


∑ %
Dilakukan
Berobat ke sarana kesehatan 67 65,7%
Berobat ke non medis 20 19,6%
Tidak Ada 15 14,7%
Jumlah 102 100%

e) Karakteristik Penggunaan Waktu Senggang Lansia

Penggunaan Waktu
∑ %
Senggang Lansia
Berkebun/ pekerjaan rumah 53 51,9%
Jalan – jalan 32 31,4%
Tidak Ada 17 16,7%
Jumlah 102 100%

f) Karakteristik ikut Posyandu Lansia

Posyandu Lansia ∑ %
Tidak 102 100%
Ya
Jumlah 102 100%

g) Karakteristik Pendapat Pelaksanaan Posyandu Lansia

Pendapat Lansia Jika


Diadakan Posyandu ∑ %
Lansia
Setuju 98 88,2%
Tidak 4 3,9%
Jumlah 102 100%

h) Karakteristik Kebiasaan Lansia

49
Kebiasaan Lansia ∑ %
Merokok 23 22,5%

Senam 0 0%

Berkebun/pekerjaan rumah 32 31,3%

Jalan-jalan/rekreasi 10 9,8%

Tidak ada 37 36,2%

Jumlah 102 100%

i) Karateristik keberadaan posyandu lansia

Posyandu Lansia ∑ %
Ada
Tidak 102 100%
Jumlah 102 100%

50
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan Klasifikasi Hipertensi
Sasaran : Warga lansia dsn krajan rt 04 rw 05 desa balung lor
Tanggal Pelaksanaan : 19 April 2021
Waktu : 1 x 20 menit
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Rumah bpk supratikto dsn krajan 04 rw 05 balung lor
Pemateri : Mahasiswa profesi ners Univ. Muhammdiyah Jember

A. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui pengertian dan klasifikasi hipertensi
C. MATERI PENGAJARAN
Pengertian dan klasifikasi hipertensi
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
3. Proyektor
4. PPT hipertensi
E. METODE PENGAJARAN
Ceramah
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1 Pembukaan 5 Menit 1. Salam perkenalan Lembar pre test
2. Menjelaskan kontrak
dantujuan pertemuan
3. Pre test

51
2 Pelaksanaan 10 menit 1. Menjelaskan tentang : PPT, proyektor,
leaflet
Pengertian dan klasifikasi
hipertensi
2. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga

3. Penutup 5 Menit Lembar post tes


1. post test
2. memberikan salam

G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang pengertian hipertensi

HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih
dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan
makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)
Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah kita secara teratur
B. Pembagian Hipertensi
Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:

 Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.


 Pra hipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, atau
tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg.
 Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau
tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg.
 Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan
sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau
lebih tinggi.

52
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : tanda dan gejala, penyebab Hipertensi
Sasaran : Warga dsn krajan rt 04 rw 05 desa balung lor
Tanggal Pelaksanaan : 21 April 2021
Waktu : 1x20 menit
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Rumah bpk supratikto dsn krajan 04 rw 05 balung lor
Pemateri : Mahasiswa profesi ners Univ. Muhammdiyah Jember

1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Tanda dan gejala, penyebab hipertensi

4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Proyektor
d. PPT hipertensi

5. METODE PENGAJARAN
Ceramah

53
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 6 Menit Salam perkenalan Lembar pre test
Menjelaskan kontrak da n
tujuan pertemuan
Pre test
2 Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang : PPT, proyektor,
leaflet
Tanda dan gejala, penyebab
hipertensi
Membuka pertanyaan dan diskusi dengan warga

3. Penutup 6 Menit Lembar post tes


post test
memberikan salam

7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang tanda dan gejala hipertensi

54
HIPERTENSI

A. Tanda dan Gejala Hipertensi

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang


timbul, antara lain:

1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala


2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk, Mudah lelah
10. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur, Mimisan ( keluar darah dari
hidung)

B. Penyebab Hipertensi

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Masing-masing memiliki penyebab yang berbeda, seperti berikut ini.

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa


tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap
selama bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan yang
mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer. Berbagai
kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain: Obstruktif
sleep apnea (OSA), Masalah ginjal, Tumor kelenjar adrenal, Masalah tiroid,
Cacat bawaan di pembuluh darah, Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu,
dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat-obatan
terlarang

55
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Warga dsn krajan rt 04 rw 05 desa balung lor
Tanggal Pelaksanaan : 22 April 2021
Waktu : 1x20 menit
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Rumah bpk supratikto dsn krajan 04 rw 05 balung lor
Pemateri : Mahasiswa profesi ners Univ. Muhammdiyah Jember

1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi

4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Proyektor
d. PPT hipertensi

5. METODE PENGAJARAN
Ceramah

56
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 7 Menit 4. Salam perkenalan Lembar pre test
5. Menjelaskan kontrak
dantujuan pertemuan
6. Pre test
2 Pelaksanaan 10 menit 3. Menjelaskan tentang : PPT, proyektor,
leaflet
Menyebutkan upaya
pencegahan hipertensi

4. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga
3. Penutup 7 Menit Lembar post tes
3. post test
4. memberikan salam

7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang pengertian hipertensi

57
HIPERTENSI

1. Pencegahan Hipertensi

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi,


yaitu:

 Mengonsumsi makanan sehat.


 Batasi asupan garam.
 Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menjaga berat badan.
 Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

2. Cara Mengatasi Hipertensi

Minum obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai dosis, makan dengan
diet rendah garam, rendah lemak, menggunakan obat tradisional : Ketimun
dicuci dengan air bersih, Ketimun diparut Hasil parutan kemudian disaring
Air saringan ketimun diminum
Berobat dan periksa secara diminum.

58
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Cara Pengelolahan Sampah


Sub Pokok Bahasan : Pengelolahan Sampah
Sasaran : Warga dsn krajan rt 04 rw 07 desa balung lor
Tanggal Pelaksanaan : 20 APRIL 2021
Waktu : 1x45 menit
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Rumah bpk supratikto dsn krajan 04 rw 07 balung lor
Pemateri : Mahasiswa profesi ners Univ. Muhammdiyah Jember

1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui PHBS dengan cara
pengelolahan sampah yang benar.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, warga dapat
membuat tempat penampungan sampah sementara
3. MATERI PENGAJARAN
Pengelolahan sampah

4. MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
b. Proyektor
c. Ppt Pengelolahan Sampah

5. METODE PENGAJARAN
Ceramah

59
6. KEGIATAN

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 8 Menit 7. Salam perkenalan Lembar pre test
8. Menjelaskan kontrak
dantujuan pertemuan
9. Pre test
2 Pelaksanaan 35 menit 5. Menjelaskan tentang : PPT, proyektor,
leaflet
Pengelolahan sampah
6. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga
3. Penutup 8 Menit Lembar post tes
5. post test
6. memberikan salam

7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test : warga mampu menjawab tentang
pengelolahansampah

CARA PENGELOLAHAN SAMPAH

1. PENGERTIAN
Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau
benda baik padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan
lagi
2. MACAM-MACAM SAMPAH

 Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh
lingkungan sekitarnya, sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
 Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya

3. CARA PENGELOLAHAN SAMPAH

 Penimbunan (Hanya Sementara)


 Pengumpulan Dari Rumah-Rumah
 Pengangkutan Ketempat Pembuangan
 Penyelesaian Akhir Dari Sampah Baik Pelenyapan Maupun Daur Ulang

60
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : senam anti hipertensi


Sub Pokok Bahasan : senam anti hipertensi
Sasaran : Warga lansia dsn krajan rt 04 rw 05 desa balung lor
Tanggal Pelaksanaan : 29 April 2021
Waktu : 1 x 20 menit
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Rumah bpk supratikto dsn krajan 04 rw 05 balung lor
Pemateri : Mahasiswa profesi ners Univ. Muhammdiyah Jember

1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan praktek senam lansia selama 15
menit, warga binaan khususnya lansia dengan hipertensi diharapkan bisa
senam lansia anti hipertensi secara mandiri
2. TUJUAN KHUSUS
a. Pengetahuan lansia tentang senam anti hipertensi meningkat
b. Lansia bisa mempraktekan senam lansia anti hipertensi
c. Lansia bisa melakukan pemanasan senam lansia anti hipertensi
d. Lansia bisa melakukan inti pergerakan senam lansia anti hipertensi
e. Lansia bisa melakukan pendinginan senam lansia anti hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Senam lansia anti hipertensi

4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Audio visual senam anti hipertensi

5. METODE PENGAJARAN
Ceramah, tanya jawab dan praktek senam lansia anti hipertensi

61
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 9 Menit 10. Salam perkenalan
11. Menjelaskan kontrak
dantujuan pertemuan
12. Pre test
2 Pelaksanaan 10 menit 7. Menjelaskan tentang : Leaflet, audio
visual senam
Senam lansia anti
lansia anti
hipertensi
hipertensi
8. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga

3. Penutup 9 Menit
8. post test
9. memberikan salam

7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia memahami dan bisa melakukan senam lansia anti hipertensi secara
mandiri

62
MATERI PENYULUHAN SENAM ANTI HIPERTENSI

A. Definisi Senam Antihipertensi


Senam antihipertensi adalah suatu pencegahan hipertensi dengan serangkaian
gerak nada yang teratur secara tersendiri atau berkelompok dengan tujuan
merangsang aktifitas kerja jantung. (Herlambang, 2013).

B. Manfaat Senam Antihipertensi


Menurut Herlambang (2013) manfaat senam antihipertensi adalah
1. Meningkatkan daya tahan jantung dan paruparu
2. Membakar lemak
3. Memperlancar peredaran darah
4. Menghilangkan stress
5. Mendapatkan kesegaran jasmani

C. Intensitas Senam Antihipertensi


Senam hipertensi menurut Herlambang (2013) dianjurkan untuk dilakukan 2-
3 kali seminggu, namun akan lebih baik jika dilakukan setiap hari selama 15-
30 menit (Mufidah, 2017)
D. Tahapan Senam Antihipertensi
Menurut Herlambang (2013), senam antihipertensi memiliki 18 tahapan yaitu

63
64
65
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE LEAFLET
TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KRAJAN RT
04 RW 07 DESA BALUNG LOR BALUNG

PRE TEST / POST TEST

A. PETUNJUK UMUM
1. Saudara mohon dapat menjawab pernyataan secara jujur serta sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
2. Semua jawaban dan identitas sebagai responden akan dirahasiakan
3. Jawaban anda sangat membantu untuk mengetahui tingkat pengetahuan
anda tentang hipertensi pada lansia
4. Kami mengucapkan terimakasih atas kesediannya dan kerjasama
saudara
B. PETUNJUK KHUSUS
1. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti

2. Isilah identitas saudara pada kuesioner identitas

3. Berilah tanda √ untuk menjawab setiap pernyataan


C. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

1. Inisial : (boleh diisi/tidak)

2. Umur : 60 – 74 tahun

75 – 90 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

66
4. Pendidikan :

SD D3

SMP S1

SMA S2

5. Pekerjaan masa lalu :

PNS Petani

Wirasawata Pedagang

Lain-lain

6. Riwayat hipertensi :

Ada Tidak ada

7. Mendapat informasi tentang hipertensi :

Keluarga Tidak pernah

Media massa Lain-lain

Pelayanan Kesehatan

67
D. KUESIONER PENGETAHUAN HIPERTENSI

Beri tanda √ pada pernyataan dibawah ini

No Pernyataan Benar Salah

1. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan

darah tinggi.
2. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.

3. Semakin tua usia, maka tekanan darah


semakin meningkat.

4. Darah tinggi merupakan penyakit awal dari


stroke.

5. Kelebihan berat badan dapat meningkatan


resiko hipertensi.

6. Pola makan rendah lemak baik untuk


mengontrol tekanan darah.

7. Penggunaan garam berlebih dapat


berpengaruh meningkatkan tekanan darah.

8. Stress merupakan salah satu penyebab


hipertensi.

9. Sakit kepala, rasa berat ditengkuk dan mata


berkunang-kunang merupakan tanda gejala
dari hipertensi

10. Merokok dapat menyebabkan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai