oleh:
Kelompok V
Arif Afandi, S. Kep (2001032038)
Ana Istikharoh K., S. Kep (2001032036)
Ahmad Nur Wahid Hadi, S. Kep (2001032033)
Diah Mahmudah M., S. Kep (2001032042)
Dwi Retno Apriliyanti, S. Kep (2001032035)
Iin Indahwati, S. Kep (2001032039)
Ninik Sumarini, S. Kep (2001032040)
Pramuningtyas Leksono D. J., S. Kep (2001032041)
Tri Wahyu S., S. Kep (2001032027)
Uus Watiningsih, S. Kep (2001032034)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Ns. Sofia Rhosma Dewi, S. Kep., M. Kep Ns.Sri Wahyuni, M. Kep., Sp. Kep. Kom
NPK.1984122411103586 NPK. 1988030311703821
Mengetahui
Ketua Progam Studi
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga mahasiswa Program Studi S1 Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Kelompok 5 Angkatan B14 dapat
menyusun Laporan Akhir Komunitas Profesi Keperawatan Komunitas Di Di Dsn
Krajan Rt 004 Rw 007 Desa Balung Lor - Kecamatan Balung – Kabupaten Jember
mulai tanggal 29 Maret – 08 Mei 2021. Penyusunan laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik atas kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, kami
menyampaikan terima kasih kepada:
Penyusun
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan keperawatan
komunitas. Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek serta
obyek pelayanan kesehatan dalam proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
2
salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai, maka mahasiswa kelompok 5 Program Studi Profesi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadıyah Jember melaksanakan Praktik
Profesi Keperawatan Komunitas di dsn krajan RT 004 RW 007 desa balung
lor kecamatan balung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu
pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai protokol kesehatan di
era pandemi covid 19. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat
dimulai dari individu, maka mahasiswa kelompok 5 Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember Angkatan
2021 kelompok B14 melaksanakan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas
dan keluarga di Dusun krajan RT 004 RW 007 Desa Balung Lor Kecamatan
Balung mulai tanggal 29 Maret – 08 Mei 2021. Berdasarkan hasil dari
pengkajian diketahui bahwa kami telah mengkaji total 100 KK.
3
melakukan tindakan keperawatan komunitas dalam mengurangi atau
mengatasi masalah keperawatan komunitas yang terjadi, Mahasiswa
melakukan tindakan keperawatan komunitas sesuai dengan program
perencanaan yang telah dibuat dari MMD 1. Berbagai tindakan keperawatan
komunitas untuk memperkuat level pencegahan baik primer, sekunder
maupun tersier dapat dilakukan dikomunitas.
1.2 TUJUAN
4
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahanserta peningkatan
kesehatan komunitas
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas
1.2 MANFAAT
5
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai
upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
6
BAB II
7
indonesia tahun 2011 pada kelompok usia 45-64 tahun mencapai 4,02% dan
pada kelompok usia lebih dari 67 tahun mencapai anggka 5,17%. Hipertensi
pada lansia mempunyai prevalensi yang tinggi, pada usia diatas 65 tahun di
dapatkan atara 60-80%. Hasil Tabulasi Data Kelompok 5 Di Dsn Krajan Rt
004 Rw 007 Desa BalungLor Kecamatan Balung
Jenis Keamin ∑ %
Laki laki 163 51,58%
Perempuan 153 48,41%
Jumlah 316 100%
Usia ∑ %
0 – 5 th 10 3,16%
6 – 11th 20 6,33%
12 – 25 th 58 15,16%
26 – 45 th 79 25%
46 – 65 th 73 23,1%
>65 th 76 24,05%
Jumlah 316 100%
Dapat diketahui bahwa usia > 65 tahun menduduki nilai tertinggi
yaitusebanyak (24,05%)
8
SMP 44 13,92%
SMA 97 30,69%
Perguruan 24 7,59%
Tinggi
Lain lain 43 13,6%
Jumlah 316 100%
9
Diare 0 0%
Thypus 0 0%
TBC 1 1,3%
DM 3 3,9%
Penyakt Kulit 2 2,6%
Rematoid Arthritis 21 27,6%
ISPA 2 2,6%
Total 76 100%
10
i. Karakteristik Berdasarkan Pengetahuan Lansia Tentang Penyakit
Hipertensi Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang
Penyakit Hipertensi
Tabel 2.9 Data Tingkat Pengetahuan Lansia Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi Dsn Krajan Rt 004
Rw 007 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, n : 25, April 2021
Tingkat Kecemasan Jumlah (orang) Persentase (%)
Kurang 19 76 %
Baik 6 24%
Total 25 100
11
2.2 WOC
Kurangnya informasi
tentang kesehatan
Pengetahuan masalah
kesehatan rendah
12
2.3 SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATANKOMUNITAS
Keterangan:
A = Kesadaran masayrakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasimasalah
E = Beratnya konsekuensi jika msalah tidak diatasi
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
Skoring pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Tinggi
4 : Sangat Tinggi
Prioritas Masalah
13
BAB III
3.1 Perencanaan
14
e) Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
terhadap masyarakat di Dusun Krajan RT 004 RW 007 Desa Balung
Lor, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember Tahun 2021
a) Struktur
15
memperluas wawasan masyarakat mengenai kesehatan
c) Hasil
16
PERENCANAAN
17
Tujuan Khusus
1. Agar kualitas hidup lansia
meningkat
dengan diadakannnya
pendidikan kesehatan
tentang hipertensi
2. Agar lansia memahami
tentang, pengertian,
gejala, penyebab,
pencegahan, dan
penanganannya.
18
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Keperawatan Jawab
2 Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan Seluruh 20 April Di rumah Mahasi Ketua RT dsn Krajan
kesehatan tidak keperawatan selama 6 x 24 jam Pendidikan warga sampai bapak swa RT 004 RW 007 ds
efektif yang diharapkan warga binaan dapat kesehatan binaan dsn dengan 30 Supratikto dsn Balung lor dan Ketua
berhubungan mengelolah dan membuang tentang cara Krajan RT Mei 2021 Krajan RT 004 Kelompok 5
dengan sampah dengan benar pengelolahan 004 RW RW 007 ds
ketidakmampua Tujuan Umum dan 007 ds Balung lor
n membuat Dengan diadakan pendidikan pembuangan Balung lor
penilaian yang kesehatan tentang pentingnya sampah yang
tepat (SDKI, pengelolahan dan pembuangan benar
D.0117) sampah di dsn Krajan RT 004
RW 007 ds Balung lor pada 2. Anjurkan dan
warga binaan dapat memahami bantu fasilitasi
dan mengelolah sampah pengelolahan
dengan benar sampah warga
Tujuan Khusus binaan untuk
Agar pemeliharaan kesehatan membuat
lingkungan meningkat dengan tempat sampah
diadakannnya pendidikan sementara
19
kesehatan tentang cara 3. Monitor dan
pengelolahan dan pembuangan evaluasi
sampah yang benar kepatuhan
warga binaan
untuk tidak
membuang
sampah di
sungai
20
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung
Keperawatan Jawab
3 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan Anjurkan dan Seluruh 19 April Di rumah Mahasi Ketua RT dsn Krajan
Peningkatan keperawatan selama 6 x 24 jam Fasilitasi warga warga sampai bapak Ketua swa RT 004 RW 007 ds
Manajemen diharapkan lansia dapat binaan untuk binaan dsn dengan 30 RT dsn Krajan Balung lor dan Ketua
Kesehatan memahami dan memanfaatkan mengadakan kelas Krajan RT Mei 2021 RT 004 RW Kelompok 5
(SDKI, D.0112) pentingnya kelas lansia lansia dengan 004 RW 007 ds Balung
Tujuan Umum berkoordinasi 007 ds lor
Dengan diadakannya kelas dengan para kader Balung lor
lansia diharapkan para lansia di dan Puskesmas
dsn Krajan RT 004 RW 007 ds Balung
Balung lor lansia dapat
mengetahui tentang pentingnya
mengontrol tekanan darah
tinggi dan pencegahannya
Tujuan Khusus
Agar kualitas hidup lansia
meningkat dengan
diadakannnya kelas lansia
21
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
22
HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI
23
Evaluasi hasil:
1) peserta yang datang sebanyak 32 orang
dan mengikuti kegiatan sampai selesai
2) warga binaan mengerti tentang
pentingnya senam lansia anti hipertensi
3) para lansia dapat melakukan senam
lansia antihipertensi secara mandiri
Evaluasi struktur:
26 April s/d 3. Memonitor dan
sebagai penanggung jawab adalah ketua
30 Mei mengevaluasi
kelompok 5 dan ketua RT dsn krajan Rt 004
2021 kepatuhan warga
Rw 007 ds Balung lor kec. Balung
binaan untuk tidak
Evaluasi proses:
membuang sampah
a) Warga bersedia saling mengingatkan
disungai.
untuk tidak membuang sampah di sungai
24
b) Ketua Rt dan Warga saling berkoordinasi
dalam pengelolahan sampah sementara
Evaluasi hasil:
Adanya tempat penampungan sampah
sementara dan ada koordinasi cara mengelolah
sampah agar tidak membuang sampah di
sungai
3 Kesiapan 19 April 1. Menganjurkan dan Evaluasi struktur:
Peningkatan 2021 Memfasilitasi warga penanggung jawab ketua kelompok 5 dan
Manajemen binaan untuk Ketua Rt dsn krajan rt 4 rw 7 ds balung lor
Kesehatan (SDKI, mengadakan kelas Evaluasi proses:
D.0112) lansia dengan a) Tersedia tempat koordinasi antara Rt,
berkoordinasi dengan petugas PKM yang membawai posyandu
para kader dan Puskes Puskesmas Balung. lansia wilayah balung
mas Balung lor, dan perwakilan warga
b) Peserta berkenan hadir
c) Tersedia media
d) Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
Evaluasi hasil:
Adanya kesepakatan untuk pembentukan
kelas lansia di dsn krajan rt 4 rw 7 ds
balung lor.
25
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
26
3 Kesiapan 1. Tidak adanya kelas lansia 1. Menganjurkan dan Memfasilitasi
Peningkatan di dsn krajan Rt 004 Rw 007 warga binaan untuk mengadakan kelas
Manajemen ds Balung lor kec. Balung lansia dengan berkoordinasi dengan
Kesehatan (SDKI, 2. Jauhnya tempat posyandu Ketua Rt, para kader, Puskesmas
D.0112) lansia dari dsn krajan Rt 004 Balung dan warga
Rw 007 ds Balung lor kec.
Balung
27
BAB IV
4.1 Pembahasan
4.1.1 Pengkajian
Pengkajian atau metode pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan
data kesehatan komunitas yang di inginkan, dalam hal ini mahasiswa
bekerja sama dengan RT dan RW setempat. Pengkajian dilakukan pada saat
klien memiliki waktu senggang jadi sebelumnya kontrak waktu terlebih
dahulu untuk meminimalisir dalam waktu melakukan pengkajian karena
mayoritas masyarakat disetiap wilayah memiliki kesibukan bekerja atau
kepentingan lainnya yang berbeda-beda, strategi yang digunakan untuk
pencarian data adalah dengan melakukan pengkajian dari rumah ke rumah
atau door to door dengan menggunakan Purposive sampling yaitu dengan
menetapkan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti.
28
tersebut di dapatkan beberapa masalah yang muncul yakni pada agregat
lansia yang berjumlah 57 orang terdapat keluhan terbanyak yaitu hipertensi
sebanyak 32 orang dengan prosentase 65,5%, Asma sebanyak 1,14%,
Reumatik/ arthritis sebanyak 25,28%, katarak sebanyak 2,29%, diabetes
militus sebanyak 5,74%, selebihnya tidak mengalami keluhan apapun.
Setelah semua data terkumpul dilakukan tabulasi data pada masing-masing-
masing system sesuai format pengkajian keperawatan komunitas. Data yang
sudah terkumpul kemudian dianalisa untuk mengetahui seberapa besar
faktor stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas. Dari hasil pengumpulan data dan dilakukan scoring ditemukan
beberapa masalah yang ada pada masyarakat khususnya pada agregat lasia.
29
Selama proses perumusan masalah dan diagnosa keperawatan berjalan
dengan lancar dan tidak ada kendala, karena sebelumnya telah dilakukan
koordinasi dengan perwakilan perangkat desa pada wilayah masing-masing
serta perwakilan tokoh masyarakat yang dituangkan dalam pertemuan
Musyawarah Masyarakat Desa I.
4.1.3 Perencanaan
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa I yang dilaksanakan pada
hari Selasa, 06 April 2021 pada jam 09.00 WIB – selesai yang dilakukan
secara daring via Zoom Meeting diwilayah masing-masing dengan jumlah
peserta 25 orang, diantaranya Ketua RT, perwakilan puskesmas 1 orang,
perwakilan warga sebanyak 20 orang, perwakilan tokoh masyarakat masing-
masing 3 orang, serta dosen pembimbing dan mahasiswa praktikan
didapatkan hasil perencanaan yang berfokus dengan memberikan
pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan senam lansia anti hipertensi,
untuk diagnosa keperawatan kedua dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang cara pengelolahan sampah yang benar dan memfasilitasi
pemberian tempat pembuangan sampah sementara, untuk diagnosa
keperawatan ketiga dengan memfasilitasi pembentukan kelas lansia dengan
berkoordinasi dengan ketua RT, kader, dan puskesmas balung.
4.1.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada tanggal 19 April
2021 secara aktif dimotori oleh tiap mahasiswa praktikan untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Pertemuan yang
pertama yaitu pada tanggal 06 April 2021 diadakan pertemuan MMD I,
dimana acara tersebut di hadiri oleh perwakilan perangkat desa masing-
masing wilayah serta tokoh masyarakat dengan jumlah peserta 25 orang,
diantaranya Ketua RT, perwakilan puskesmas 1 orang, perwakilan warga
sebanyak 20 orang, perwakilan tokoh masyarakat masing-masing 3 orang,
serta Dosen Pembimbing dan mahasiswa praktikan. Acara tersebut
dilaksanakan pada waktu pagi hari dan sebagian besar para undangan hadir
tepat waktu. Pada acara pertemuan MMD I tersebut diagendakan sebagai
acara perkenalan dan penyampaian tujuan dilakukannya praktik
30
keperawatan komunitas serta penentuan masalah kesehatan. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan pada warga disampaikan secara langsung dengan
luring dengan metode ceramah. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 19
April 2021 sampai 30 April 2021 di dusun krajan rt 004 rw 007 desa balung
lor dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan karena dalam keadaan
pandemi Covid-19. Materi yang diberikan pada acara tersebut tentang
hipertensi, seperti pengertian dan klasifikasi dari hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, penyebab hipertensi, cara mengatasi hipertensi, diet yang
perlu dihindari bagi penderita hipertensi, dan ajarkan senam lansia anti
hipertensi untuk mengurangi hipertensi dan membuat lansia beraktifitas
fisik sehingga meningkatkan derajat kesehatan lansia di daerah tersebut.
Dalam pelaksanaan acara tersebut tidak didapatkan adanya kendala, para
peserta cukup antusias untuk mendengarkan dan memberikan pertanyaan,
dari penyaji juga cukup menguasai baik dari segi penguasaan materi dan
juga bahasa yang sesuai dengan bahasa warga yaitu bahasa jawa. Metode
yang digunakan dalam penyuluhan yaitu dengan ceramah, Tanya jawab,
PPT, dan senam lansia anti hipertensi. Sedangkan media yang digunakan
adalah leaflet. Leaflet tentang hipertensi yang digunakan cukup menarik,
tulisan jelas yang disertai dengan gambar. Menurut Efendy, 2002 ciri alat
peraga sederhana yaitu mudah dibuat, bahan-bahannya dapat diperoleh dari
bahan local, di tulis/digambar dengan sederhana, memakai bahasa setempat
dan mudah dimengerti oleh masyarakat, memenuhi kebutuhan- kebutuhan
petugas kesehatan dan masyarakat.
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian
31
4.2.2 Dinas Kesehatan
Manfaat yang di peroleh bagi dinas kesehatan yaitu dapat dijadikan sebagai
dasar untuk membuat kebijakan mengenai mencegah banyaknya atau
terjadi peningkatan pada penderita hipertensi
4.2.2 Peneliti Selanjutnya
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pengkajian hingga evaluasi pada
masyarakat dusun krajan RT 004 RW 007 Desa Balung lor Kecamatan
Balung yang telah diberikan pendidikan kesehatan hingga senam lansia anti
hipertensi, warga binaan khususnya para lansia mengikuti hingga selesai.
Sebagian besar warga binaan telah mengetahui pengertian dan klasifikasi
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penyebab hipertensi, cara mengatasi
dan diet hipertensi, dan bisa melakukan senam lansia anti hipertensi. Warga
binaan juga mengetahui berbagai masalah kesehatan dilingkungannya yaitu
tentang cara pengelolahan sampah yang benar dan tidak membuang sampah
disungai dengan cara membuat penampungan sampah sementara.
5.2 Saran
a. Pemerintah RT
33
DAFTAR PUSTAKA
Adzro Junesya (2020) Karya Ilmiah Akhir Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Lansia Ny.S Dengan Hipertensi Melalui Penerapan Senam Jantung Sehat
Di Jorong Langgam Saiyo Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Diploma Thesis, Universitas
Andalas.
Mufidah, Kamalita (2017). Penerapan Senam Hipertensi Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Desa Klopogodo, Gombong.
Skripsi. STIKES Muhammadyah Gombong
Ilham, Thohir (2020) Asuhan Keperawatan Lansia Dalam Konteks Keluarga Ny.
Y Dengan Hipertensi Melalui Penerapan Senam Anti Hipertensi Untuk
Menurunkan Tekanan Darah Di Pauh Kota Padang 2020. Diploma
Thesis, Universitas Andalas Lethievia
Reis, Luh Gede Yuniasti Widhiasih Jora (2020) Gambaran Asuhan Keperawatan
Peberian Edukasi Kesehatan Terhadap Ketidakpatuhan Program
Pengobatan Pada Lansia Hipertensi. Diploma Thesis, Poltekkes Denpasar
Jurusan Keperawatan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia,
Edisi1, DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2017 Standart Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi
1 Cetakan II, DPP PPNI
Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2017 Standart Intervensi Keperawatan Indonesia,
Edisi1 Cetakan II, DPP PPN
Yuli Indah Saputri, Abi Muhlisin & Agustaria Budinugroho, 2015. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Wironanggan Kecamatan Gatak
Sukoharjo, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
34
LAMPIRAN
35
HASIL TABULASI KELOMPOK V
Jenis Keamin ∑ %
Laki laki 163 51,58%
Perempuan 153 48,41%
Jumlah 316 100%
Usia ∑ %
0 – 5 th 10 3,16%
6 – 11th 20 6,33%
12 – 25 th 58 15,16%
26 – 45 th 79 25%
46 – 65 th 73 23,1%
>65 th 76 24,05%
Jumlah 316 100%
c. Karakteristik Pendidikan
Pendidikan ∑ %
SD 108 34,17%
SMP 44 13,92%
SMA 97 30,69%
Perguruan Tinggi 24 7,59%
Lain lain 43 13,6%
Jumlah 316 100%
d. Karakteristik Pekerjaan
Pekerjaan ∑ %
Wiraswasta 115 48,11%
Buruh 16 6,69%
Tani 20 8,36%
PNS 26 10,87%
36
Pelajar 62 25,94%
Jumlah 239 100%
e. Karakteristik Agama
Agama ∑ %
Islam 316 100%
Lain lain
Jumlah 316 100%
f. Karakteristik Suku
Suku ∑ %
Jawa 316 100%
Madura
Jumlah 316 100%
2. Lingkungan
a) Perumahan
1) Karakteristik Tipe Rumah
Tipe Rumah ∑ %
Permanen 97 97%
Semi Permanen 3 3%
Tidak Permanen - -
Jumlah 100 100%
2) Karakteristik Jendela/Ventilasi
37
Ada 86 86%
Tidak 14 14%
Jumlah 14 14%
Jendela Dibuka ∑ %
Ya 56 56%
Tidak 44 44%
Jumlah 100 100%
Pencahayaan ∑ %
Terang 56 56%
Remang-remang 44 44%
Gelap
Jumlah 100 100%
Lokasi Rumah ∑ %
Pabrik 1 2,1%
Pasar 2 4,34%
Sungai 42 91,3%
Terminal 1 2,1%
Jumlah 46 100%
b) Sumber Air
Asal Sumber Air ∑ %
PAM
Sumur 100 100%
Air Mineral
Jumlah 100 100%
38
1) Karakteristik Proses Memasak Air
c) Pembuangan Sampah
1) Karakteristik Tempat Pembuangan Sampah Keluarga
39
2) Karakteristik Lokasi BAB
Lokasi BAB ∑ %
Jamban/WC 100 100%
Sungai
Sembarang
Jumlah 100% 100%
d) Lingkungan Sosial
1) Bentuk Kegiatan Di Masyarakat
Kegiatan ∑ %
Pengajian 80 100%
Olahraga
Jumlah 80 100%
40
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Sering Digunakan
Kebiasaan Keluarga
∑ %
Sebelum Ke YanKes
Beli obat bebas 39 92,85%
Jamu 3 7,14%
Jumlah 42 100%
Sumber Pendanaan ∑ %
Kesehatan Keluarga
BPJS 79 79%
Tidak ada 21 21%
Jumlah 100 100%
Rutin ∑ %
Ya 33 33%
tidak 67 67%
Jumlah 100 100%
41
4. Ekonomi
a) Karakteristik Sosial Ekonomi
Penghasilan ∑ %
< Rp. 500.000,-
Rp 500.000 – 2.355.000,- 57 57%
> Rp 2.355.000,- 43 43%
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Jumlah Keluarga yang Memiliki Tabungan
Menabung ∑ %
Ya 32 32%
Tidak 68 68%
Jumlah 100 100%
5. Transportasi
Jenis ∑ %
Kendaraan pribadi (sepeda motor, 92 92%
mobil,dll)
Kendaraan umum (agkot,taxi,ojek,dll) 8 8%
Jumlah 100 100%
6. Komunikasi
Jenis ∑ %
Telepon/HP 100 100%
Tidak ada
Jumlah 100 100%
7. Rekreasi
a) Karakteristik keluarga rutin rekreasi
Rutin ∑ %
Ya 67 67%
Tidak 33 33%
Jumlah 100 100%
Jenis ∑ %
Jalan- jalan
Tidur
Berkumpul bersama anggota keluarga 35 35%
42
Menonton TV 65 65%
Olahraga
Jumlah 100 100
B. Gambaran Aggregate
1. Ibu Hamil
a) Karakteristik Ibu Hamil
Ibu Hamil ∑ %
Tidak 100 100%
Ya
Jumlah 100 100%
b) Karakteristik Umur Kehamilan
Umur kehamilan ∑ %
I (1-3bln)
II (4-6 bln)
III (7-9 bln)
Jumlah
c) Karakteristik kehamilan keberapa
Hamil Ke- ∑ %
1
2
3
>3
Jumlah
d) Karakteristik usia Ibu Hamil
Ibu Hamil ∑ %
Tidak
Ya
Jumlah
Ibu Hamil ∑ %
43
Tidak
Ya
Jumlah
2. Ibu Menyusui
a) Karateristik Ibu Menyusui
Ibu Menyusui ∑ %
Tidak 99 99%
Ya 1 1%
Jumlah 100 100%
44
3. Balita
a) Karakteristik Keluarga Dengan Balita
Jenis Imunisasi ∑ %
Yang Sudah Didapat
Tidak lengkap 1 16,7%
Lengkap 5 83,3%
Jumlah 6 100%
45
Di atas garis hijau sampai kuning
Di bawah garis titik-titik
Di bawah garis merah
Jumlah 6 100%
Status Keluarga ∑ %
Usia 0-28 Hari
Tidak
Ya
Jumlah
4. Anak Sekolah
a) Karakteristik Keluarga Mempunyai Anak Sekolah
Keluarga Mempunyai
Anak Sekolah ∑ %
Tidak ada
Ada 75 100%
Jumlah 75 100%
b) Karakteristik Kegiatan waktu luang Anak Diluar Sekolah
Kegiatan Anak
∑ %
Diluar Sekolah
Keagamaan
Olah Raga
46
Musik/tv/hp 75 100%
Tidak Ada
Jumlah 75 100%
Keluhan Anak ∑ %
Tidak ada 51 68%
Batuk,pilek,panas 20 26,7%
Diare
Karies gigi 2 2,7%
Gatal- gatal 2 2,7%
Jumlah 75 100%
5. Remaja
a) Karakteristik Keluarga Mempunyai Anak remaja
Keluarga Mempunyai
Anak Remaja ∑ %
Tidak ada 0
Ada 50 100%
Jumlah 50 100%
Kegiatan Anak
∑ %
Diluar Sekolah
Keagamaan 1 2%
Olah Raga
Bermain 49 98%
Tidak Ada
Jumlah 50 100%
Kebiasaan Anak ∑ %
Merokok
Alkohol
Bermain Hp dan TV
Tidak Ada 50 100%
Jumlah 50 100%
47
d) Karakteristik keluhan/penyakit yang diderita Anak Remaja
Keluhan Anak ∑ %
Tidak ada 50 100%
Batuk,pilek,panas
Diare
Gatal- gatal
Jumlah 50 100%
6. Dewasa
Jenis Penyakit ∑ %
Asma 1 1,14%
Hypertensi 57 65,5%
Reumatik/ arthritis 22 25,28%
48
Katarak 2 2,29%
DM 5 5,74%
Jumlah 87 100%
Penggunaan Waktu
∑ %
Senggang Lansia
Berkebun/ pekerjaan rumah 53 51,9%
Jalan – jalan 32 31,4%
Tidak Ada 17 16,7%
Jumlah 102 100%
Posyandu Lansia ∑ %
Tidak 102 100%
Ya
Jumlah 102 100%
49
Kebiasaan Lansia ∑ %
Merokok 23 22,5%
Senam 0 0%
Jalan-jalan/rekreasi 10 9,8%
Posyandu Lansia ∑ %
Ada
Tidak 102 100%
Jumlah 102 100%
50
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui pengertian dan klasifikasi hipertensi
C. MATERI PENGAJARAN
Pengertian dan klasifikasi hipertensi
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
3. Proyektor
4. PPT hipertensi
E. METODE PENGAJARAN
Ceramah
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1 Pembukaan 5 Menit 1. Salam perkenalan Lembar pre test
2. Menjelaskan kontrak
dantujuan pertemuan
3. Pre test
51
2 Pelaksanaan 10 menit 1. Menjelaskan tentang : PPT, proyektor,
leaflet
Pengertian dan klasifikasi
hipertensi
2. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang pengertian hipertensi
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih
dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan
makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)
Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah kita secara teratur
B. Pembagian Hipertensi
Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:
52
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui tanda dan gejala hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Tanda dan gejala, penyebab hipertensi
4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Proyektor
d. PPT hipertensi
5. METODE PENGAJARAN
Ceramah
53
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang tanda dan gejala hipertensi
54
HIPERTENSI
B. Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Masing-masing memiliki penyebab yang berbeda, seperti berikut ini.
1. Hipertensi Primer
2. Hipertensi Sekunder
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan yang
mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer. Berbagai
kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain: Obstruktif
sleep apnea (OSA), Masalah ginjal, Tumor kelenjar adrenal, Masalah tiroid,
Cacat bawaan di pembuluh darah, Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu,
dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat-obatan
terlarang
55
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui tentang hipertensi.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, lansia
mengetahui Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Menyebutkan upaya pencegahan hipertensi
4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Proyektor
d. PPT hipertensi
5. METODE PENGAJARAN
Ceramah
56
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
4. Membuka pertanyaan
dan diskusi dengan warga
3. Penutup 7 Menit Lembar post tes
3. post test
4. memberikan salam
7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia mampu menjawab tentang pengertian hipertensi
57
HIPERTENSI
1. Pencegahan Hipertensi
Minum obat penurun tekanan darah secara teratur sesuai dosis, makan dengan
diet rendah garam, rendah lemak, menggunakan obat tradisional : Ketimun
dicuci dengan air bersih, Ketimun diparut Hasil parutan kemudian disaring
Air saringan ketimun diminum
Berobat dan periksa secara diminum.
58
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu agar
warga dsn krajan 04 rw 05 balung lor mengetahui PHBS dengan cara
pengelolahan sampah yang benar.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, warga dapat
membuat tempat penampungan sampah sementara
3. MATERI PENGAJARAN
Pengelolahan sampah
4. MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
b. Proyektor
c. Ppt Pengelolahan Sampah
5. METODE PENGAJARAN
Ceramah
59
6. KEGIATAN
7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test : warga mampu menjawab tentang
pengelolahansampah
1. PENGERTIAN
Sampah adalah sesuatu sisa yang sudah tidak dipakai lagi / habis pakai atau
benda baik padat maupun cair yang sudah dibuang dan tidak dipergunakan
lagi
2. MACAM-MACAM SAMPAH
Sampah organik (berasal dari alam): sampah yang dapat terurai oleh
lingkungan sekitarnya, sisa-sisa makanan,buah-buahan dan sejenisnya.
Sampah Anorganik :plastik, kertas dan kaleng-kalengan serta sejenisnya
60
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
1. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan praktek senam lansia selama 15
menit, warga binaan khususnya lansia dengan hipertensi diharapkan bisa
senam lansia anti hipertensi secara mandiri
2. TUJUAN KHUSUS
a. Pengetahuan lansia tentang senam anti hipertensi meningkat
b. Lansia bisa mempraktekan senam lansia anti hipertensi
c. Lansia bisa melakukan pemanasan senam lansia anti hipertensi
d. Lansia bisa melakukan inti pergerakan senam lansia anti hipertensi
e. Lansia bisa melakukan pendinginan senam lansia anti hipertensi
3. MATERI PENGAJARAN
Senam lansia anti hipertensi
4. MEDIA PENGAJARAN
a. Materi Pengajaran
b. Leaflet
c. Audio visual senam anti hipertensi
5. METODE PENGAJARAN
Ceramah, tanya jawab dan praktek senam lansia anti hipertensi
61
6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
3. Penutup 9 Menit
8. post test
9. memberikan salam
7. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan post test :
Lansia memahami dan bisa melakukan senam lansia anti hipertensi secara
mandiri
62
MATERI PENYULUHAN SENAM ANTI HIPERTENSI
63
64
65
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE LEAFLET
TENTANG HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KRAJAN RT
04 RW 07 DESA BALUNG LOR BALUNG
A. PETUNJUK UMUM
1. Saudara mohon dapat menjawab pernyataan secara jujur serta sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
2. Semua jawaban dan identitas sebagai responden akan dirahasiakan
3. Jawaban anda sangat membantu untuk mengetahui tingkat pengetahuan
anda tentang hipertensi pada lansia
4. Kami mengucapkan terimakasih atas kesediannya dan kerjasama
saudara
B. PETUNJUK KHUSUS
1. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti
2. Umur : 60 – 74 tahun
75 – 90 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
66
4. Pendidikan :
SD D3
SMP S1
SMA S2
PNS Petani
Wirasawata Pedagang
Lain-lain
6. Riwayat hipertensi :
Pelayanan Kesehatan
67
D. KUESIONER PENGETAHUAN HIPERTENSI
darah tinggi.
2. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.