Oleh:
Feri Fathur R, S.Kep (2101031002)
Fella Susilawati, S.Kep (2101031005)
Badrid Tamam, S.Kep (2101031008)
Fatma Sari Dewi AR, S.Kep (2101031009)
Riya Arista, S.Kep (2101031010)
Nico Krisna P U, S.Kep (2101031011)
Siti Nafiatul Nur A, S.Kep (2101031012)
Mohamat Gafur, S.Kep (2101031013)
Nunik Nurhidayatul M, S.Kep (2101031014)
Dwiki Ratna P, S.Kep (2101031041)
Ns. Susi Wahyuning Asih., S.Kep, M.Kep Ns. Cahya Tri Bagus Hidayat, S.Kep., M.Kes.
NIDN.0720097502 NPK. 1986051711503614
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan, akal, dan
kesempatan untuk berbuat. Hanya karena izin-Nya kami dapat menyusun dan
dan bantuan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
3. Ns. Susi Wahyuning Asih, S. Kep., M. Kep., selaku Kepala Program Studi
4. Ns. Ginanjar Sasmito Adi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kep. M. B., selaku sekretaris
Muhammadiyah Jember.
5. Ns. Susi Wahyuning Asih, S. Kep., M. Kep., dan Ns. Cahya Tri Bagus
6. Rekan – rekan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini
iii
Kami menyadari penyusunan laporan ini masih belum sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan dijadikan
Penyusun
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertujuan agar
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai
Indonesia sehat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk
meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong
masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui
kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotive dan preventif
(Depkes RI, 2010).
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan hidup
warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya
peningkatan derajat/ status kesehatan penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah
pembangunan kesehatan yang termuat di dalam sistem kesehatan nasional
(SKN). Sistem Kesehatan Nasional (SKN) merupakan pengelolaan kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya.Pengelolaan kesehatan adalah proses
atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan
1
upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan,
makanan, manajemen, informasi dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan
masyarakat. Tujuan dari adanya sistem Kesehatan Nasional (SKN) ini yaitu
untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan oleh semuakomponen
bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk
badan hukum, badan usaha, maupun lembaga swasta secara sinergis, berhasil
guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi –tingginya(Kholifah & Widagdo, 2016).
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya
bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini
telah terjadi pergeseran, antara lain perubahan upaya kuratif menjadi upaya
preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat
berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus
yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan status kesehatan.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (Values), Perhatian (interest) yang merupakan
sekelompok khusus dengan batasan demografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Agung,2019). Keperawatan komunitas sebagai
salah satu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan atara keperawatan
dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditunjukkan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakatsebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara bidan wilayah mengatakan jumlah ibu
2
hamil di Desa Karangpring berjumlah 53 orang, sedangkan dari hasil
pengkajian ditemukan ibu hamil sebanyak 51 orang di desa Karangpring. Dari
51 KK dengan ibu hamil Dari hasil pengkajian awal pada ibu hamil dengan
menggunakan score Poedji Rochjati didapatkan hasil bahwa terdapat 33 KK Ibu
Hamil (64,7%) di kategorikan normal, Kehamilan Resiko Sedang (KRS) berjumlah 9
KK (17,6%), sedangkan untuk ibu hamil dengan Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)
berjumlah 9 KK (17,6%). Dari 51 ibu hamil di Desa Karangpring masih banyak
ibu hamil yang berusia kurang dari 16 tahun dan ibu hamil berusia lebih dari 35
tahun, Merujuk pada tingginya angka kejadian kehamilan berisiko tinggi maka
dirumuskan beberapa intervensi yang telah disepakati bersama saat MMD
diantaranya yaitu edukasi ANC, edukasi pemahaman tanda dan bahaya
kehamilan dengan patuh memeriksakan kehamilan dan dukungan suami,
senam ibu hamil. Hal ini merupakan upaya untuk menurunkan tingginya AKI
dan AKB di Kabupaten Jember. Kualitas kesehatan optimal selama masa
kehamilan berperan penting dalam meminimalisir terjadinya komplikasi pada
kehamilan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sehat dan aman, diperlukan
kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan
optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Wiknjosastro, 2002).
B. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik lapangan keperawatan
komunitas, mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan
komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas dengan
pendekatan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian
komunitas.
2) Tujuan Khusus
Setelah menyelsaikan praktik lapangan keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu :
3
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi
komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan
komunitas
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor
resiko personal, sosial dan lingkungan
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan
h. kepemimpinan di dalam komunitas.
4
BAB II
GAMBARAN AGREGAT DAN ANALISIS MASALAH
5
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
masyarakat berpendidikan SD yaitu sebanyak 29 orang (52,7%).
c. Pekerjaan
Tabel 3.3 Data Pekerjaan Warga Binaan di Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
IRT 40 72,7
Guru 5 9,1
Wiraswasta 3 5,5
Pedagang 3 5,5
Total 51 100
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
masyarakat adalah IRT sebanyak (72,7%)
d. Suku Bangsa
Tabel 3.4 Data Suku Bangsa Warga Binaan di Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Suku Frekuensi Presentase (%)
Jawa 0 0
Madura 51 100
Total 51 100
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
masyarakat mempunyai suku bangsa Jawa yaitu sebanyak 51 (100%).
1. Lingkungan (fisik dan sosial )
1) Perumahan
a. Ventilasi Udara
Tabel 3.5 Data Ventilasi Udara Warga Binaan di Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Ventilasi Udara Frekuensi Presentase (%)
Baik 51 100
Cukup 0 0
Kurang 0 0
Jumlah 51 100
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas
Ventilasi Udara rumah warga baik yaitu sebanyak 51 rumah
(100%).
6
b. Pencahayaan Rumah
Tabel 3.6 Data Pencahayaan Warga Binaan di Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Pencahayaan Rumah Frekuensi Presentase (%)
Terang 51 100
Remang-remang 0 0
Jumlah 51 100
3) Pembuangan Sampah
a. Cara Pembuangan Sampah
Tabel 3.9 Data Pembuangan Sampah Warga Binaan di Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=51)
7
Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi Presentase (%)
Sungai 30 58,8
Ditimbun 10 19,6
Sembarang tempat 11 21,6
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar cara pembuangan sampah
warga adalah dibakar yaitu sebanyak 30 (58,8%).
b. Kebiasaan BAB
Tabel 3.10 Data Kebiasaan BAB Warga Binaan di Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober
20201(n=51)
Tempat Pembuangan Frekuensi Presentase (%)
Sampah
Jamban/WC 51 100
Sungai 0 0
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas mayoritas warga menggunakan jamban/WC
sebagai tempat untuk buang air besar yaitu sebanyak 51 (100%).
2. Lingkungan Sosial
1. Kegiatan Pengajian
Tabel 3.11 Data Kegiatan Pengajian Warga Binaan di Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Kegiatan Pengajian Frekuensi Presentase (%)
Mengikuti pengajian 30 58,8
Tidak mengikuti pengajian 21 41,2
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga mengikuti kegiatan pengajian
warga yaitu sebanyak 30 (58,8%).
A. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
1. Fasilitas pelayanan kesehatan paling sering digunakan keluarga
Tabel 3.12 Data Fasilitas Layanan Kesehatan Warga Desa
Karangpring di Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=51)
Kebiasaan Keluarga Sebelum Frekuensi Presentase (%)
Kepelayanan Kesehatan
Posyandu / Posbindu 10 19,6
Puskesmas 30 58,8
Rumah sakit 0 0
Dokter praktik 0 0
Perawat 11 21,6
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga paling sering menggunakan
8
sarana kesehatan peskesmas yaitu sebanyak 30 (58,8%).
2. Jarak fasilitas kesehatan terdekat
Tabel 3.13 Data Jarak Fasilitas Kesehatan Warga Desa Karangpring
Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Jarak Rumah Dengan Sarana Frekuensi Presentase (%)
Kesehatan
> 1 km 41 80,4
< 1 km 10 19,6
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga desa paling sering
menggunakan sarana kesehatan terdekat >1 km yaitu sebanyak
41 (80,4%).
3. Kebiasaan Keluarga Sebelum Kepelayanan Kesehatan
Tabel 3.14 Data Kebiasaan Keluarga Sebelum Kepelayanan Kesehatan
Warga Desa Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober
2021 (n=51)
Kebiasaan Keluarga Sebelum Frekuensi Presentase (%)
Kepelayanan Kesehatan
Beli Obat Bebas 20 39,2
Jamu 15 29,4
Langsung ke faskes 16 31,4
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga desa mempunyai
kebiasaan beli obat bebas sebelum kepelayanan kesehatan yaitu sebanyak
20 (39,2%)
4. Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga
Tabel. 3.15 Data Sumber Pendanaan Kesehatan Warga Binaan Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=51)
Sumber Pendanaan KesehatanFrekuensi Presentase (%)
Keluarga
BPJS 30 58,8
Tidak Ada 21 41,2
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga mempunyai sumber
pendanaan kesehatan yaitu sebanyak 30 kepala keluarga (58,8%).
9
B. Data Ekonomi
1. Data Rata-rata Penghasilan Perbulan
Tabel 3.16 Data Rata-Rata Penghasilan Warga Binaan di Wilayah
Jenggawah, Ajung, Mangli, Rambipuji Kabupaten Jember
bulan Oktober 2020 (n=50)
Penghasilan per bulan Frekuensi Presentase (%)
< UMR 41 80,4
> UMR 10 19,6
Jumlah 51 100
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
kepala keluarga mempunyai penghasilan <UMR yaitu sebanyak 41
orang (80,4%).
2. Data rata – rata warga menabung
Tabel 3.17 Data Rata-rata warga menabung pada Warga Binaan Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=51)
Rata-rata warga menabung Frekuensi Presentase (%)
Ya 30 58,8
Tidak 21 41,2
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga memiliki kebiasaan
tidak menabung yaitu sebanyak 27 kepala keluarga (54,0%).
C. Transportasi dan Keamanana
Tabel 3.18 Data sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
Warga Desa Karangpring Kabupaten
Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Sarana Transportasi Kepelayanan Frekuensi Presentase
Kesehatan Keluarga (%)
Kendaraan pribadi 51 100
Kendaraan umum 0 0
Jumlah 51 100
Berdasarkan data di atas mayoritas warga menggunakan sarana transportasi
kendaraaan pribadi untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan yaitu
sebanyak 51 (100%)
10
D. Komunikasi
Tabel 3.19 Data Komunikasi Warga Binaan Desa Karangpring Kabupaten
Jember bulan Oktober 2021 (n=51)
Komunikasi Frekuensi Presentase (%)
Telepon/HP 51 100
Tidak punya alat komunikasi 0 0
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas mayoritas warga menggunakan komunikasi
berupa telepon/HP yaitu sebanyak 51 kepala keluarga (100%).
E. Rekreasi
Tabel 3.20 Data waktu luang keluarga Warga Binaan Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=51)
Rekreasi Frekuensi Presentase (%)
Jalan – jalan 30 60,8
Berkumpul bersama keluarga 10 19,6
Menonton TV 11 19,6
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel di atas sebagian besar warga menggunakan waktu luang
dengan jalan-jalan yaitu sebanyak 30 kepala keluarga (60,8%).
F. Status Kesehatan Kelompok
1. Ibu Hamil (SKOR POEDJIROHJATI)
a) Resiko Rendah
Tabel 4.1 Data Ibu Hamil Resiko Rendah Warga Binaan di Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=26)
Resiko Rendah Jumlah ibu hamil Presentase %
Ada 26 100%
Jumlah 26 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ibu hamil yang beresiko rendah
yaitu 26 responden (100%).
b) Resiko Sedang
Tabel 4.2 Data ibu Hamil Resiko Sedang warga Binaan di Desa
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021 (n=9)
Resiko Sedang Jumlah ibu hamil Presentase %
Ada 9 100%
Jumlah 9 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ibu hamil yang beresiko sedang
yaitu 9 responden (100%).
c) Resiko Tinggi
Tabel4.3 Data ibu Hamil Resiko Tinggi warga Binaan di Desa
11
Karangpring Kabupaten Jember bulan Oktober 2021
(n=16)
Resiko Tinggi Jumlah Ibu Hamil Presentase %
Ada 16 100%
Jumlah 16 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ibu hamil yang beresiko tinggi
yaitu 16 responden (100%).
B. Analisis Masalah
Tanggal/ Kemungkinan
Pengelompokan Data Masalah
Hari Penyebab
Jumat, DS: Defisit Kurang terpapar
08-10-2021 1. Dari hasil wawancara pengetahuan informasi
didapatkan 25 dari 25
ibu hamil tidak
memahami dan tidak
mengikuti kelas ANC
2. Dari hasil wawancara
dari 51 KK
didapatkan 58,14%
ibu hamil tidak
mengetahui tanda
bahaya kehamilan
3. Dari hasil wawancara
dari 51 KK
didapatkan 65,12%
ibu hamil tidak
mengetahui factor
risiko pada kehamilan
4. Dari hasil wawancara
dengan 51 KK
didapatkan 27,91%
ibu hamil periksa
kehamilan tidak tepat
waktu
DO:
1. Berdasarkan hasil
survey didapatkan
80,4% jarak ke
fasilitas kesehatan >1
km
2. Dari hasil survey
didapatkan 100%
rumah ibu hamil tidak
terpasang stiker P4K
12
3. Dari hasil survey
didapatkan 60,8% ibu
Masih merencakan
persalinan ke dukun
DO:
a. Tampak lemah,
pucat dan kurus
b. Badan terlihat kurus
c. TTV
BB : 39kg
TB : 150cm
TD : 110/70 mmHg
8-10-2021/ DS : Prilaku tidak Ketidakpatuhan
15.00 WIB 1. Dari hasil wawancara mengikuti program
didapatkan 14 dari 25
KK Mengatakan tidak
mengikuti posyandu
sebelum usia
kandungan 5 bulan
dikarenakan takut
janin hilang
13
2. Didapatkan hasil
wawancara dengan 51
KK diperoleh 48,8%
mengatakan malas ke
posyandu dan lebih
memilih langsung
kebidan terdekat
DO:
1. Dari hasil survey dari
51 KK didapatkan 31
tidak tercatat hasil
pemeriksaan di buku
KIA
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Defisit Pengetahun b.d kurangnya terpapar informasi d.d ibu mengatakan
lebih memilih melahirkan ke dukun d.d 60,8% ibu masih merencanakan
persalinan ke dukun
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d nutsrisi ibu hamil kurang dari
kebutuhan tubuh d.d terdapat data 17 kk ibu hamil yang mengalami risiko
tinggi
3. Ketidakpatuhan b.d prilaku tidak mengikuti program d.d tidak tercatat
hasil pmeriksaan di buku KIA
14
SKORING PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
2 Pemeliharaan 2 3 2 2 3 2 14 2
kesehatan tidak
efektif b.d Nutrisi
ibu hamil kurang
dari kebutuhan
tubuh d.d terdapat
data 17 kk ibu
hamil yang
mengalami risiko
tinggi
3 Ketidakpatuhan b.d 2 2 2 1 3 3 13 3
prilaku tidak
mengikuti program
d.d tidak tercatat
hasil pmeriksaan di
buku KIA
Keterangan :
A = Kesadaran masyarakat akan masalah
B = Motivasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah
C = Kemampuan perawatan dalam mempengaruhi penyelesaian masalah
D = Tersedianya SDM atau ahli dalam mengatasi masalah
E = Beratnya konsekuensi jika masalah tidak diatasi
15
F = Cepatnya penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat di capai
Skoring/Pembobotan
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Tinggi
4 = Sangat tinggi
Noted : Isilah kolom A-F dengan skor yang sesuai dengan kondisi masyarakat,
lalu jumlahkan. Skor yang paling tinggi adalah prioritas utama, dan seterusnya.
16
BAB III
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EVALUASI DAN RTL
A. Perencanaan
1. Masalah keperawatan komunitas
a. Defisit pengetahuan
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
c. Ketidakpatuhan
2. Tujuan umum
Merumuskan masalah dan mendiskusikan masalah yang muncul dari
hasil pengkajian ibu hamil bersama masyarakat di Desa Karangpring
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
3. Tujuan khusus
a. Merumuskan masalah kesehatan pada ibu hamil bersama
masyarakat di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.
b. Memprioritaskan masalah kesehatan bersama masyarakat di Desa
Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
c. Membuat dan melakukan rencana intervensi bersama masyarakat di
Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
d. Mendiskusikan kembali hasil pelaksanaan intervensi yang telah
dilakukan di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember.
17
4. Rencana Tindakan
No. HARI/ DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA HASIL RENCANA RASIONAL
TANGGAL KEPERAWATAN TINDAKAN
1 Jumat, Defisit Pengetahun Defisit Knowledge 1. Lakukan 1. Penatalaksanaan yang
08-10-2021 b.d difisit pengetahuan 1. Pengetahuan ibu manajemen baik menjamin
pengetahuan d.d teratasi hamil tentang defisiensi keberhasilan:
ibu mengatakan dalam waktu ANC pengetahuan : a. Materi yang tepat
lebih memilih 3x pertemuan 2. Pengetahuan ibu a. Sediakan dapat membatu
melahirkan ke hamil tentang materi sesuai keberhasilan
dukun d.d 60,8% kehamilan yang topik pendidikan
ibu masih risiko tinggi pendidikan kesehatan
merencanakan 3. Pemahaman ibu kesehatan b. Media yang tepat
persalinan ke hamil tentang b. Siapkan dapat membatu
dukun ANC media keberhasilan
Pendidikan pendidikan
Afektif kesehatan kesehatan
1. Ibu hamil paham c. Siapkan c. Metode yang tepat
tentang ANC metode dapat membatu
2. Ibu hamil paham pendidikan keberhasilan
akan kehamilan kesehatan pendidikan
yang risiko yang sesuai kesehatan
tinggi d. Bantu siapkan d. Ketersediaan alat
alat tulis bagi tulis dapat
Psikomotor audience membantu audience
1. Tepat waktu e. Sediakan dalam mencatat
dalam tempat yang materi Pendidikan
memeriksakan nyaman untuk kesehatan
kehamilan proses e. Tempat yang
18
2. Rutin mengikuti Pendidikan nyaman dapat
kelas ANC kesehatan mempengaruhi
f. Jadwalkan konsentrasi
Pendidikan audience dalam
kesehatan mengikuti
sesuai Pendidikan
kesepakatan kesehatan
g. Berikan f. Penjadwalan yang
kesempatan tepat dapat
untuk mempermudah
bertanya saat petugas kesehatan
kegiatan untuk
diskusi mengkoordinasikan
jadwal pendidikan
2. Monitoring dan kesehatan terhadap
evaluasi ibu hamil
terhadap : g. Untuk
a. Kemampuan mengevaluasi
ibu hamil sejauh mana
dalam pemahaman ibu
memahami hamil.
pentingnya
ANC 2. Perubahan defisiensi
b. Kemampuan pengetahuan diketahui
ibu hamil dengan monitoring
dalam yang adekuat :
memahami a. Pengetahuan ibu
kehamilan hamil yang baik
19
yang tentang ANC dapat
berisiko meningkatkan
tinggi kualitas hidup ibu
hamil
3. Edukasi b. Kemampuan ibu
kesehatan : hamil dalam
a. Mengedukas memahami
i tentang kehamilan yang
ANC dan berisiko tinggi
kehamilan dapat mengurangi
risiko tinggi risiko tinggi
kehamilan
3. Pengetahuan yang
adekuat merupakan
model yang baik bagi
perilaku sehat yang
lebih permanen
20
tinggi geliat Ibu hamil dapat Tekanan darah, keseluruhan
IMT dan LILA d. Perubahan prilaku
memantau nutrisi
akan mempengaruhi
kehamilan 3. Mengedukasi meningkatnya status
pentingnya kesehatan
Psikomotor :
pemenuhan nutrisi 2. Edukasi akan
Ibu hamil rutin pada ibu hamil memberikan wawasan
dan motivasi kepada ibu
mengukur Tekanan 4. Melakukan hamil, suami dan
darah, IMT dan kolaborasi dengan keluarga untuk
mengubah pola hidup
LILA bidan dan kader di menjadi lebih sehat
posyandu dalam 3. Kolaborasi
Kolaborasi dengan
memberikan bidan dan kader dalam
edukasi pada ibu membantu posyandu
untuk tetap
hamil terselenggaranya
pemeriksaan rutin di
posyandu, bidan atau
yankes.
3 Jumat, Ketidakpatuhan b.d Kepatuhan 1. Melakukan Edukasi akan memberikan
Knowledge:
08-10-2021 perilaku tidak pemeriksaan identifikasi wawasan dan motivasi
mengikuti program meningkat Pengetahuan tentang kepada ibu hamil, suami
pengetahuan
d.d tidak tercatat dalam waktu akibat dan dampak dan keluarga untuk
ibu hamil,
hasil pmeriksaan di 3 Minggu. ketidakpatuhan mengubah pola hidup
suami dan
buku KIA mengikuti progran menjadi lebih sehat untuk
keluarga
posyandu pada ibu dan janin.
tentang
21
kunjungan posyandu perawatan
masa
Afektif :
kehamilan.
Kemampuan 2. Mengedukasi:
menjelaskan suatu
topik meningkat a. Melakukan
Perilaku sesuai edukasi
dengan pengetahuan
meningkat tentang tanda
Luaran Tambahan : bahaya jika
Tingkat Kepatuhan tidak
Kriteria hasil : mengikuti
a. Verbalisasi program patuh
kemauan
pemeriksaan
mematuhi program
perawatan meningkat kehamilan
b.Memberikan
Psikomotor:
Ibu hamil patuh informasi
mengikuti program
dalam memeriksakan kunjungan
kehamilan minimal 4x
pemeriksaan
antenatal
care. Dan
22
menganjurkan
ibu hamil
untuk rutin
memeriksakan
kehamilannya
23
B. Implementasi dan Evaluasi
No. Tgl/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi
1. 23-10-2021 Defisit 1. Menyiapkan tempat S : Ibu hamil
(08.00- pengetahuan yang nyaman untuk mengatakan belum tau
09.00 WIB) proses kegiatan tentang ANC
intervensi O:
2. Melakukan 1. Ibu hamil tidak
pemeriksaan TTV memahami
3. Menyampaikan kehamilan berisiko
materi tentang ANC tinggi
A : Defisit pengetahuan
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
24
4. 25-10-2021 Ketidakpatuh 1. Menyampaikan S : Ibu hamil
(08.30- an materi tentang tanda mengatakan belum tau
11.00 WIB) pemeriksaan bahaya kehamilan tanda bahaya
2. Menyampaikan kehamilan.
materi tentang hal- O:
hal yang harus 1. Sebagian ibu hamil
dihindari oleh ibu tidak bisa
hamil menyebutkan tanda
3. Mengajarkan senam dan bahaya
ibu hamil kehamilan
2. Ibu hamil tidak
mengetahui faktor
kehamilan berisiko
tinggi
A : ketidakpatuhan
pemeriksaan belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
26
BAB IV
PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI
A. Pembahasan
1. Pengkajian
Pengkajian/pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data
kesehatan komunitas yang diinginkan. Pengkajian pada masyarakat
dilakukan pada pagi sampai sore hari, strategi yang digunakan saat
pengumpulan data adalah dengan melakukan pengkajian dari rumah ke
rumah atau door to door sehingga keberadaan mahasiswa membaur
dengan warga sekaligus dapat mensurvey keadaan penduduk dengan
sebenar-benarnya, hal ini digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan
data yang valid.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bidan wilayah Desa
Karangpeing didapatkan 51 ibu hamil diwilayah desa Karangpring.
Yang berada di 4 dusun, diantaranya dusun Krajan, Durjo, Gendir dan
Dusun Karangpring. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dari
tanggal 5-8 Oktober 2021 didapatkan dari 51 KK dengan ibu hamil
Dari hasil pengkajian awal pada ibu hamil dengan menggunakan score
Poedji Rochjati didapatkan hasil bahwa terdapat 33 KK Ibu Hamil
(64,7%) di kategorikan normal, Kehamilan Resiko Sedang (KRS)
berjumlah 9 KK (17,6%), sedangkan untuk ibu hamil dengan
Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) berjumlah 9 KK (17,6%). Dari 51
ibu hamil di Desa Karangpring masih banyak ibu hamil yang berusia
kurang dari 16 tahun dan ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun
Perumusan Masalah dan Diagnosis Keperawatan.
Berdasarkan pertemuan MMD I yang di laksanakan pada tanggal 14
Oktober 2021 , maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai
berikut:
1. Defisit Pengetahun b.d kurangnya terpapar informasi d.d ibu
mengatakan lebih memilih melahirkan ke dukun d.d 60,8% ibu
masih merencanakan persalinan ke dukun
27
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d nutsrisi ibu hamil kurang
dari kebutuhan tubuh d.d terdapat data 17 kk ibu hamil yang
mengalami risiko tinggi
3. Ketidakpatuhan b.d prilaku tidak mengikuti program d.d tidak
tercatat hasil pmeriksaan di buku KIA
2. Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan
sesuai yang telah disepakati saat melakukan MMD I bersama para
tokoh masyarakat,Bidan wilayah, Ketua RDS. Adapun kegiatan-
kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dengan masyarakat sesuai
prioritas masalah yang ditemukan adalah:
a. Defisit pengetahuan hal ini dilakukan perencanaan dengan
kesepakatan bersama warga melalui kegiatan. Adapun kegiatanya
sebagai berikut:
1) Sediakan materi sesuai topik pendidikan kesehatan
2) Siapkan media Pendidikan kesehatan
3) Siapkan metode pendidikan kesehatan yang sesuai
4) Bantu siapkan alat tulis bagi audien
5) Sediakan tempat yang nyaman untuk proses Pendidikan
kesehatan
6) Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7) Berikan kesempatan untuk bertanya saat kegiatan diskusi
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d nutsrisi ibu hamil kurang
dari kebutuhan tubuh d.d terdapat data 17 kk ibu hamil yang
mengalami risiko tinggi
1) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2) Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi
3) Anjurkan mengkonsumsi kacang merah
4) Anjurkan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe secara rutin
5) Anjurkan ibu hamil rutin memperiksakan kehamilan
28
c. Ketidakpatuhan b.d prilaku tidak mengikuti program d.d tidak
tercatat hasil pmeriksaan di buku KIA
1) Anjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara
rutin
2) Anjurkan ibu hamil untuk patuh konsumsi obat dari Posyandu
3) Anjurkan untuk pemeriksaan kehamilan minimal 4x selama
kehamilan
4) Anjurkan ibu hamil untuk berolahraga ringan
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan intervensi dilaksanakan selama 3x yaitu pada hari
Sabtu, 23 Oktober 2021, Sabtu, 30 Oktober 2021, dan Selasa, 11
November 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Karangpring,
dimulai pukul jam 08.30 sampai Selesai. Dihadiri oleh bidan wilayah
Karangpring, kader, perangkat desa, serta ibu hamil. Rangkaian
kegiatan intervensi mencakup penyuluhan pentingnya ANC yang terdiri
dari beberapa materi didalamnya seperti pengetahuan tentang tanda
kehamilan, tanda bahaya kehamilan, mitos dan fakta pada masa
kehamilan. Serta terdapat program sebagai upaya peningkatan
kebugaran fisik dan mental ibu hamil diantaranya adalah senam ibu
hamil.
Sebagai upaya evaluasi pada kompetensi pencapaian yang didapat ibu
hamil, diadakan sebuah event yaitu PROGRAM BUTUH ANC
(Program Gerakan Ibu Hamil Patuh Antenatal Care) ibu hamil.
Kegiatan ini berisikan lomba cerdas cermat ibu hamil.
B. Implikasi
1. Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil bersama kader dan bidan wilayah dapat
menerapkan intervensi pendidikan kesehatan dan senam hamil
yang sudah di lakukan oleh mahasiswa profesi ners secara rutin.
29
2. Peneliti Selanjutnya
Manfaat yang di peroleh bagi peneliti selanjutnya yaitu dapat di
gunakan untuk merancang strategi inovasi intervensi untuk
kesejahteraan serta kesehatan ibu hamil.
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan praktik komunitas di lapangan tidak meninggalkan
konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi,
dan evaluasi kegiatan yang terstruktur dan tetap mematuhi protokol
kesehatan covid-19.
2. Pada pelaksanaan praktek keperawatan mengambil sample aggregat
ibu hamil sejumlah 51 orang yang terdapat di wilayah Desa
Karangpring.
3. Masalah kesehatan yang sering muncul pada aggregat ibu hamil
adalah kurangnya kesadaran untuk melakukan perawatan kehamilan
dan masih banyak yang mempercayai budaya dan adat melahirkan di
dukun.
4. Diagnosis keperawatan komunitas dan kesehatan yang spesifik antara
lain adalah:
a. Defisit pengetahuan
b. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
c. Ketidakpatuhan
5. Tindakan keperawatan yang telah diberikan pada ibu hamil untuk
meningkatkan kesehatan komunitas adalah:
a. Penyuluhan tentang pentingnya Antenatal Care
b. Pemeriksaan Antenatal Care
c. Senam hamil
d. Cerdas cermat sebagai evaluasi penyuluhan
6. Terdapat perubahan yang menunjukkan perubahan sikap dan perilaku
ibu hamil yang dicerminkan dari kesadaran ibu hamil untuk
melakukan perawatan kehamilan.
7. Jenis penelitian yang digunakan Quasi Eksperimental dengan metode
one group pre post test dengan pendekatan pre post with control
group design.
31
B. Saran
1. Bagi Instisusi Pendidikan
a. Pihak akademik mengoptimalisasi persiapan mahasiswa, maka
diharapkan adanya pembinaan dan bimbingan yang intensif
sebelum terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan yang telah
terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan
maupun konsep-konsep keperawatan komunitas dan keluarga
sendiri.
b. Memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi
sehingga mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik
lapangan keperawatan komunitas, maka diharapkan adanya
kerjasama antara Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhamadiyah Jember dengan pihak-pihak
terkait dengan model kontrak kerja/waktu tentang keberadaan
praktik lapangan keperawatan komunitas.
2. Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan
menambah bekal tentang konsep keperawatan komunitas dan
keluarga, sehingga terdapat optimalisasi kinerja dalam
melaksanakan praktik lapangan keperawatan komunitas.
b. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang
pengorganisasian masyarakat dengan berbagai alternatif
pendekatan, sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan
praktik lapangan di masyarakat.
3. Bagi Pemerintah Desa
a. Diharapkan adanya tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
yang telah dilakukan tidak hanya dari mahasiswa tetapi seluruh
perangkat desa yang memiliki peran lebih besar di Desa.
b. Diharapkan adanya tindak lanjut dari program-program yang telah
terbentuk selama mahasiswa praktik komunitas khususnya di Desa
setempat.
32
DAFTAR PUSTAKA
Marcelya, S. & Salafas, E. (2018). Faktor Pengaruh Risiko Kehamilan “4t” Pada
Ibu Hamil. Indonesian Journal of Midwivery (IJM).
33
LAMPIRAN KEGIATAN
Sabtu, 23 Oktober 2021
34
35
Sabtu, 30 Oktober 2021
36
Kegiatan Grand Acara
37
38