Disusun Oleh :
Mahasiswa Ners
(Ns. Cahya Tri Bagus, S.Kep., M.Kes) (Ns. Cahya Tri Bagus, S.Kep., M.Kes)
NPK. 15 03 614 NPK. 15 03 614
Menyetujui,
Ketua Prodi Profesi Ners FIKES UM JEMBER
Dosen Pembimbing
Ns. Cahya Tri Bagus Hidayat, S.Kep., M.Kes
DISUSUN OLEH :
A. Konsep Keluarga
a) Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010).
Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga
merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial dari setiap anggota.
b) Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2008) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam
yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak
dari hubungan tanpa nikah.
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
2) Mempertahankan keintiman.
a) Pengkajian
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
1) Karakteristik rumah
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi / stresor.
3) Strategi koping yang digunakan
1. Definisi
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus dan lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis
superfisial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi & Huda, 2015). Gastritis merupakan
peradangan yang terjadi pada mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan
pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).
2. Etiologi
Gastritis Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum alkohol
secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan penggunaan kokain.
Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen
(Dewit, dkk. 2016). Menurut Gomez (2012) penyebab gastritis adalah sebagagi berikut :
a. Infeksi bakteri
d. Stres
e. Autoimun
3. Manifestasi Klinis
Gejala gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah, perasaan perut penuh. Beberapa
gejala gastritis di antaranya:
a. Nyeri epigastrium
b. Mual
c. Muntah
e. Muntah darah
f. Bersendawa
a. Gastritis akut, gambaran klinis meliputi: 1) Dapat terjadi ulserasi diagnostik dan dapat
menimbulkan hemoragik. 2) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan,
mual, dan anoreksia. Disertai muntah dan cegukan. 3) Dapat terjadi kolik dan diare jika
makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan.
b. Gastritis kronis Pada gastritis kronis terjadi anoreksia (nafsu makan menurun), nyeri ulu hati
setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah (Lewis, dkk. 2011).
Beberapa penderita gastritis bisa tidak merasakan gejala-gejala diatas (asimtomatis).
4. Penatalaksanaan Gastritis
2) Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan intravena untuk
mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-gejala mereda, untuk gastritis yang tidak
parah diobati dengan antasida dan istirahat.
3) Histonin: dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambungdan kemudian
menurunkan iritasi lambung.
4) Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara menyelaputinya, untuk
mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi (IAI, 2010) d.
Penatalaksanaan pada gastritis secara medis meliputi: Gastritis akut diatasi dengan
menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berkurang.
Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dan ajurkan. Bila gejala
menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragik saluran
gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau
alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab (Hardi & Huda,
2015).
5. Pencegahan
Pencegahan pada gastritis adalah dengan mengontrol semua faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya gastritis, dengan melakukan tindakan pencegahan seperti dibawah ini:
a. Hindari minuman beralkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga terjadi inflamasi.
b. Hindari merokok dan kurangi konsumsi kopi karena dapat menganggu lapisan dinding
lambung sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Rokok juga dapat
meningkatkan asam lambung dan memperlambat penyembuhan luka.
d. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur dan buah yang bersifat
asam.
e. Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam lambung.
f. Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makanan melalui usus.
g. Bila perut mudah mengalami kembung (banyak gas) untuk sementara waktu kurangi
kamsumsi makanan tinggi serat, seperti pisang,kacang-kacangan, dan kentang
h. Makan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa makanan lunakdan rendah
lemak. Makanlah secara perlahan dan rileks (Hardi & Huda, 2015).
1. Pengkajian
a. Identitas Umum Keluarga
Identitas umum keluarga ini meliputi nama keluarga, umum, alamat, dan telepon
jika ada, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang
terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahi atau umur, hubungan
dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing- masing anggota keluarga, dan
genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi), type keluarga, suku bangsa,
agama, status sosial ekonomi, dan aktivitas rekreasi keluarga.
Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
menjelaskan bagaimana tugas sperkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendalanya. keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada
keluarga inti meliputi riwayat penyakit keturunan. Riwayat keluarga
sebelumnya, keluarga asal keluarga orang tua (seperti apa kehidupan keluarga
asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua.
c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah
j. Fungsi ekonomi
Stressor jangka pendek Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari enam bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah stressor dikaji sejauh mana keluarga
berespon terhadap stressor
l. Strategi koping yang digunakan Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress
Meliputi pemenuhan gizi dan upaya yang dilakukan untuk pemenuhan gizi keluarga.
n. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.
o. Harapan keluarga
Perawat dapat menanyakan harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
p. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan aktual dan potensial
dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk
menanganinya berdasarkan pendidikan dan pengalaman. Setelah mengetahui masalah
keperawatn apa yang muncul muncul pada klien, hal selanjutnya yang harus dilakukan
yaitu scoring untuk menentukan diagnosa prioritas. Diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul berdasarkan masalah kesehatan tersebut, diantaranya yaitu :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan
2) Defisien pengetahuan
3) Hambatan pemeliharaan rumah
q. Rencana keperawatan
• TTV
• Durasi nyeri
b) Nursing treatment
a) Lingkungan rumah
b) Kebersihan rumah
2) Nursing treatment
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Dosen Pembimbing:
NPK. 1986051711503614
Disusun Oleh :
Fatma Sari Dewi AR
NIM. 2101031009
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2021
PRE PLANNING
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER
A. Latar Belakang
Pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari senin Mahasiswa akan
melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S dengan tahap perkembangan keluarga
dengan masalah Gastritis. Pada pengkajian ini perawat akan mengkaji data umum,
riwayat dan tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, serta harapan dari keluarga untuk kelengkapan
dalam menentukan masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada keluarga Tn. S.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
b Data umum
e Lingkungan
f Struktur keluarga
g Fungsi keluarga
h Stress dan koping keluarga pemeriksaan fisik
i Harapan keluarga
C. Rancangan Kegiatan
b. Media dan Alat : format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit
f. Strategi pelaksanaan :
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TUK minimal 80% dapat terkaji.
PRE PLANNING 2
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
b. Media dan Alat : format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit
D. Strategi pelaksanaan :
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Rancangan Kegiatan
- Metode : Ceramah dan Praktik
- Media dan Alat : - Lembar Materi dan Laptop
- leaflet
- Materi : Terlampir
- Hari/Tanggal : Rabu/03 November 2021
- Tempat : Rumah Tn. S
- Waktu : 30 Menit
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Rencana penyuluhan telah disepakati
b. Tempat dirumah Tn. S
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
d. Waktu dan tempat sesuai kontrak sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Keluarga Tn. S mengingat kontrak
b. Keluarga menyambut dengan ramah
c. Keluarga berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung
d. Waktu sesuai yang telah ditentukan
e. Diharapkan dari pelaksanaan penyuluhan keluarga dapat memahami
serta menerapkan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu mengetahui tentang gastritis
b. Keluarga mampu mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis
c. Keluarga mampu mengetahuipenyebab gastritis
d. Keluarga mampu menangani gastritis
PRE PLANNING 4
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER
1. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
a. Penyebab masalah
b. Penanganan masalah
c. Apa akibat dari masalah jika dibiarkan
3. Rencana Kegiatan
1. Metode
a. Tanya Jawab
2. Media dan Alat
a. Alat Tulis
3. Waktu dan Tempat
5. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi telah dipersiapkan
b. Kontrak waktu telah disepakati dengan keluarga Tn. S
c. Diharapkan semua anggota keluarga ada di rumah
2. Evaluasi Proses
a. Semua anggota keluarga Tn. S diharapkan kooperatif
b. Keluarga Tn. S diharapkan mengikuti kegiatan dan fokus terhadap
kegiatan
c. Keluarga Tn. S aktif dalam bertanya
d. Alokasi waktu kegiatan ± 30 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga Tn. S mengerti dan memahami materi yang telah
disampaikan pemateri.
b. Keluarga Tn. S melaksanakan dan mempertahankan kebiasaan baru
sesuai intervensi yang telah diberikan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
B. Manfaat
D. Metode
Ceramah
E. Media
Leaflet
G. Pelaksanaan
Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu
Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1. Pembukaan: 5 menit
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menyampaikan maksud dan tujuan c. Mendengarkan
pendidikan kesehatan
2. Pelaksanaan a. Mendengarkan 15
Mahasiswa menjelaskan: b. Memahami menit
a. Pengertian asam urat c. Menanyakan hal
b. Gejala asam urat yang belum
c. Pengelolaan asam urat (manajemen dipahami
asam urat)
d. 7 prinsip diet penderita asam urat
3. Penutup: a. Menjawab dan 10
a. Menanyakan materi yang telah memahami menit
disampaikan b. Menjawab
b. Mengobservasi salam
c. Memberikan salam penutup
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga merasa senang akan kedatangan mahasiswa
c. Materi sudah siap sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga Tn. S antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Keluarga Tn. S berpartisipasi dalam kegiatan
c. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
d. Situasi mendukung tidak ada gangguan
e. Keluarga dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh mahasiswa
f. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang:
1) Pengertian Gstritis
2) Gejala Gastritis
3) Pengelolaan Gastritis (manajemen Gastritis)
D. PENANGANAN :
1. Kurangi makanan yang dapat mengganggu lambung misalnya makanan asam
dan pedas.
2. Kurangi makanan yang membentuk gas seperti kol, minuman ringan, ubi dan
nangka.
3. Hindari stres
4. Olah raga secara teratur sesuai kemampuan.
5. Makan dengan makanan seimbang.
6. Untuk mengurangi rasa sakit, penderita bisa mengkonsumsi obat sakit maag
yang mengandung antasida, bila rasa sakit tak berkurang segeralah berobat ke
dokter.
7. Pengobatan maag juga dapat menggunakan daun salam. Caranya : gunakan 20
helai daun salam, 5 butir cengkeh, 30 gram krokot direbus dengan 600 cc air
hingga tersisa 300 cc, tambahkan gula merah secukupnya lalu disaring dan
airnya diminum selagi hangat.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Karimata no 49 Telp. (0331) 332240, Fax. (0331) 337957 Kotak Pos 104 Jember
68121
Website:http://www.unmuhjember.ac.id e-mail: Kantorpusat@unmuhjember.ac.id
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan
Klg
1. Tn. S L 39 th Suami Wiraswasta SMP
2. Ny. F P 35 th Istri IRT SMP
3. An. M L 13 th Anak Pelajar SMP
4. An. M P 7 th Anak Pelajar SD
5.
c. Genogram :
X X X
Keterangan = Laki-laki
:
= Perempuan
X = Meninggal
= Tinggal serumah
d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga : Nuclear Family (keluarga Inti)
j) Sampah : dibakar
k) Kebersihan lingkungan : rumah dan halaman tampak bersih hanya saja
sedikit berantakan, kamar tidur kotor, lembab dan pengap.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : klien mengatakan bekerja serabutan
b) Aturan dan kesepakatan: klien mengatakan jika ada masalah di lingkungan
maka akan dimusyawarahkan bersama
c) Budaya: Klien mengatakan budaya berkumpul dengan tetangga sudah
menjadi kebiasaan
c. Mobilitas Geografis Keluarga : keluarga Tn. S berada di dusun krajan desa
karangpring dan sarudara dari Ny. M berada di sekitar rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
keluarga Tn.S sering berkumpul dengan keluarga diruang tamu dengan
interaksi membahas masalah dekepannya
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: klien mengatakan sehari-hari berkomunikasi
menggunakan bahasa Madura dan komunikasi antar anggota keluarga baik.
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Klien mengatakan pengambilan keputusan
dibicarakan dengan semua anggota keluarga.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) : Tn. S sebagai kepala
keluarga mencari nafkah, dan Ny. M sebagai ibu rumah tangga.
Nilai dan Norma Keluarga : Klien mengatakan nilai dan norma keluaraga
sesuai dengan agama yang dianut yaitu agama islam.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Klien mengatakan bahwa masing-masing anggota keluarganya saling
mendukung satu sama lain.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : klien mengatakan hidup rukun dengan
semua anggota keluarga.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : klien mengatakan berinteraksi
dengan intens
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : klien
mengatakan kepala keluarga lebih dominan dalam pengambilan keputusan
melalui musyawarah keluarga.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : keluarga mengatakan apabila ada
waktu luang digunakan untuk menonton TV berkumpul dengan keluarga
dan berinteraksi dengan tetangga.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Klien mengatakan rutin mengikuti
musyawarah di Desa
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : Tn.S mengatakan belum sepenuhnya paham akan kondisi
kesahataan yang saat ini di derita karena tidak pernah mengontrol
kesehatan ke pelayanan kesehatan dan tidak melakukan upaya untuk
mengatasi gastritis.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat: Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka
keluarga akan segera membawa ke pelayanan kesehatan terdekat
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga kurang pengetahuan tentang kesehatan dan kondisi yang diderita
saat ini.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : Ny.M
mengatakan rumahnya sudah bersih namun kurang memahami syarat-
syarat lingkungan bersih dan sehat, dan kurang memahami pentingnya
pola hidup bersih dan sehat.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Klien mengatakan klien mengetahui jika sakit, maka akan segera berobat
dan juga akan pergi ke tenaga kesehatan/PUSKESMAS terdekat.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: tidak berencana memiliki anak lagi
b) Akseptor: Ya........yang digunakan............................lamanya.......................
c) Akseptor: Belum.............., alasannya :.........................................................
d) Keterangan lain : Ny.M mengatakan sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi, masih menstruasi rutin dan tidak ada masalah.
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: Tn. S bekerja sebagai wiraswasta dan
Ny.M sebagai ibu rumah tangga.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat : tidak ada
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : biaya hidup dan pendidikan anak
b. Stressor jangka panjang: ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan
hubungan antar anggota keluarga yang lebih harmonis.
c. Respon keluarga terhadap stressor : klien berharap agar bisa selalu memenuhi
kebutuhan anak dan keluarga dan bisa hidup lebih sehat.
d. Strategi koping : berusaha menjaga hubungan yang baik antar anggota
keluarga, dan berusaha menjaga kebersihan rumah
e. Strategi adaptasi disfungsional : Ny.M mengatakan jika ia sedang kesal
terhadap saudranya ia lebih memilih diam karena jika ia menegor takut
tetangganya tersinggung dan malah menimbulkan masalah
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : makan nasi, sayur, dan lauk pauk
Upaya lain : tidak ada
j. System Genitalia
Tidak terkaji
IX. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : klien berharap dapat meningkatkan status
kesehatan
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : klien berharap mendapatkan informasi
yang lebih banyak tentang kesehatan.
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK
Manajemen Manajemen Setelah dilakukan 3x Knowledge/ Keluarga Tn. S mampu 1.Mengenali masalah
kesehatan keluarga kesehatan kunjungan diharapkan Pengetahuan: memanajeman kesehatan kesehatan keluarga
tidak efektif b.d keluarga keluarga : 1. Pengetahuan tentang keluarga secara efektif untuk a.Jelaskan pada keluarga tentang
konflik meningkat 1. Mengetahui kebutuhan masalah kesehatan mendukung perkembangan pentingnya kesehatan keluarga
pengambilan setelah dilakukan dan harapan keluarga keluarga kepribadian anggota 2. mengambil keputusan
keputusan d.d tindakan 2. Mampu 2. Pengetahuan mengenai keluarga dengan keluarga
Keluarga Tn.S keperawatan mendiskusikan kebutuhan dan harapan a. belaskan tentang proses
membeli obat selama 3x masalah kesehatan keluarga pengambilan keputusan
bebas saja di kunjungan keluarga 3. Pengetahuan tentang 3. merawat anggota keluarga
warung atau 3. Mampu mengambil peluang yang dapat a. Jelaskan pentingnya kesehatan
apotik. kuputusan untuk dimanfaatkan keluarga keluarga
Psikomotor/
Keterampilan:
1. Keluarga Tn. S dapat
mendiskusikan masalah
kesehatan keluarga
2. Keluarga Tn. S mampu
menemukan solusi
setiap masalah
3. Tn. S dapat memberikan
keputusan yang tepat dari
setiap masalah
4. Keluarga Tn. S mampu
membina hubungan saling
percaya
5. Keluarga Tn. S mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
S : Keluarga mengatakan
3. Menganjurkan keluarga
akan membuka jendela setiap pagi
mempertahankan kebiasaan hidup O:
Jendela terbuka pada saat pagi hari
bersih, sehat dan memberikan
A : Masalah teratasi
motivasi kepada keluarga untuk
melakukan pemeliharaan rumah P : Intervensi dihentikan
R/ keluarga akan melakukan hal
tersebut
2. Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
pengetahuan kemampuan keluarga dalam 1. Keluarga Tn. S mengatakan
b.d kurang menerima informasi tidak mengerti banyak
terpapar R/ keluarga mengatakan siap mengenai pantangan makanan
informasi untuk mendengarkan dengan bagi penderita Gastritis
d.d baik 2. Keluarga Tn. S mengatakan
Keluarga 2. Menyediakan materi pendidikan tidak mengetahui cara
Tn. J kesehatan tentang asam urat mengatasi gejala Gastritis
mengatakan R/ Keluarga mendengarkan O:
tidak dengan baik, namun keluarga 1. Keluarga Tn. S termasuk Ny.
mengetahui masih kurang memahami dan M sebagai istrinya bingung
pantangan sesekali bertanya cara mengatasi nyerinya
makanan 3. Membantu keluarga
2. Persepsi keluarga terhadap
bagi mengidentifikasi kemungkinan
penyakit yang diderita Tn. S
penderita perkembangan situasi krisis
bahwa penyakit tersebut akan
Gastritis dan (penyakit yang diderita) yang
sembuh dengan sendirinya
cara berdampak pada anggota
mengatasiny keluarga 3. Tn. S masih memaksakan diri
a R/ Keluarga kurang memahami untuk beraktifitas bekerja
dan langsung menanyakan walaupun terasa nyeri pada
kembali hal tersebut uluh hati
4. Menjelaskan faktor resiko
4. Keluarga Tn. S tidak
yang dapat mempengaruhi
mengetahui resiko dari
kesehatan
penyakit Tn. S
R/ keluarga mendengarkan dan
memahami dengan baik 5. Keluarga Tn. S tidak
mengetahui yang akan terjadi
jika tidak menjaga pola hidup
sehat
A:
Tingkat pengetahuan belum
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Hambatan Pemeliharaan rumah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
dengan keluarga
A:
Manajemen kesehatan keluarga
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
2 Manajemen S:
Kesehatan istri Tn. S mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi sumber-sumber
keluarga tidak menanyakan kondisi sakitnya
yang dimiliki keluarga
efektif b.d kepada petugas kesehatan ketika
R/ Keluarga melihat di internet
konflik memeriksakan kandungannya di
dari handphone
pengambilan puskesmas
2. Mempertahankan hubungan timbal
keputusan d.d
balik antara anggota keluarga dengan
Keluarga Tn.S O:
petugas kesehatan
membeli obat KeluargaTn. S sudah
R/ Keluarga sangat ramah dan saling
bebas saja di menggunakan BPJS kesehatan
berterimakasih dalam setiap
warung atau yang dimiliki
kunjungan
apotik
EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Kamis, 04 Hambatan pemeliharaan rumah b.d kurang S:
1. Tn. S mengatakan belum
November pengetahuan tentang pemeliharaan rumah
paham dan menerapkan tentang
2021 d.d Jendela ruang tamu dan kamar depan
bagaimana rumah sehat dan
setiap hari ditutup
nyaman
2. Keluarga mengatakan sudah
menerapkan perilaku sesuai
dengan konsep rumah sehat dan
nyaman
3. Keluarga mengatakan akan
membuka jendela setiap pagi
O:
1. Keluarga mengatakan sudah
menerapkan perilaku sesuai
dengan konsep rumah sehat
dan nyaman
2. Jendela terbuka pada saat pagi
hari
A:
Hambatan Pemeliharaan rumah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
O:
1. Keluarga Tn.S sudah
menggunakan BPJS
kesehatan yang dimiliki
2. Keluarga Tn. S sudah tidak
membeli obat bebas di
warung dan apotik
3. Keluarga Tn. S menjaga
pola makan dan aktivitas
A:
Manajemen kesehatan keluarga
sebagian besar teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan oleh
keluarga secara mandiri
DOKUMENTASI