Anda di halaman 1dari 94

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS PADA


KELUARGA TN.S DI DESA KARANGPRING KECAMATAN
SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

Disusun Oleh :

Fatma Sari Dewi AR S.Kep


21.0103.1009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tahap Perkembangan Keluarga Dengan


Gastritis pada Keluarga Tn.S Di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember, telah dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2021 – 13 November 2021, oleh
Mahasiswa Praktik Profesi Ners,
Nama : Fatma Sari Dewi AR, S.Kep
NIM : 2101031009
Nama Pasien : Tn. S

Jember, 13 November 2021

Mahasiswa Ners

Fatma Sari Dewi AR, S.Kep


NIM. 2101031009

PJMK Keperawatan Keluarga Pembimbing Keperawatan Keluarga

(Ns. Cahya Tri Bagus, S.Kep., M.Kes) (Ns. Cahya Tri Bagus, S.Kep., M.Kes)
NPK. 15 03 614 NPK. 15 03 614

Menyetujui,
Ketua Prodi Profesi Ners FIKES UM JEMBER

(Ns. Susi Wahyuning Asih S.Kep., M.Kep)


NPK. 19750920 010804491
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP KELUARGA DAN
KONSEP PENYAKIT

Dosen Pembimbing
Ns. Cahya Tri Bagus Hidayat, S.Kep., M.Kes

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Laporan Pendahuluan


Departemen Keperawatan Keluarga

DISUSUN OLEH :

Fatma Sari Dewi AR


NIM 2101031009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Keluarga

a) Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010).
Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga
merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial dari setiap anggota.
b) Tipe Keluarga

Dalam (Sri Setyowati, 2008) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam
yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri


dari ayah, ibu dan anak-anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di
tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari
suami dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri
seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian
tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)
b. Tipe Keluarga Non Tradisional

1) The Unmarriedteenege mather

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak
dari hubungan tanpa nikah.

2) The Stepparent Family

Keluarga dengan orang tua tiri.


3) Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada


hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak
dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak
bersama.
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan


tanpa melelui pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama


sebagaimana suami – istri (marital partners).
6) Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan


karena beberapa alas an tertentu.
7) Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga


bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup


bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau


saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.
10) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan


yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
11) Gang.

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda


yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal
dalam kehidupannya.
c) Struktur Keluarga

Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,


diantarannya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
d) Fungsi keluarga

Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat


dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi sosialisasi

1) Membina sosial pada anak.

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat


perkembangan anak.
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi


kebutuhan keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,


ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi
diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya,
adalah:
a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan
mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak
agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan
menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosila
dan spiritual.
c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
e) Tugas Kesehatan Menurut Friedman (1998), dalam (Murwani, 2007) yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan


masyarakat.
f) Peran Keluarga

Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat


perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan
spriritual.
g) Tahap Perkembangan Keluarga

Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi keluarga dalam 8


tahap perkembangan, yaitu:
a. Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas


perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok


social.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

5) Persiapan menjadi orang tua.

6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan


menjadi orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).

Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan


menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46
orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah
dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan.

2) Peningkatan perselisihan dan argument.

3) Interupsi dalam jadwal kontinu.

4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.


Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah
:
a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual
dan kegiatan).
b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

c) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang


tua terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).
d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak.
e) Konseling KB post partum 6 minggu.

f) Menata ruang untuk anak.

g) Biaya / dana Child Bearing.

h) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.

i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada


anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar
dan kotak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

2) Membantu anak bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga


terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.

5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.

6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan


kembang anak.
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah
:
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah dan lingkungan lebih luas.
2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut


sertakan anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun).
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).
2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota


keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas
dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri,
kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah
:

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman.

3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di


masyarakat.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi


anak – anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family).
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah
minat sosial dan waktu santai.
2) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.

3) Keakraban dengan pasangan.

4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.

5) Persiapan masa tua/ pension.

h. Keluarga Lanjut Usia.

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara


hidup.
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan
kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

4) Melakukan life review masa lalu.

B. Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga.


Dalam (Setiadi,2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain :
a) Pemberian Asuhan Keperwatan kepada anggota keluarga.

b) Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.

c) Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga.

d) Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau.

e) Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk


merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat.
f) Penyulun dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk
tentang Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi
penasehat dalam mengatasi masalah-masalah perawatan keluarga.
C. Proses keperawatan keluarga

a) Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil


informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya (Murwani, 2008).
Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :

a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon

3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau


masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga
tersebut.
7) Tipe bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta


mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan.
8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan


yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga

Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik


dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain
itu status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh
kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi


bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu
namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua


dari keluarga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang


meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan
penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa
digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian
atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari


pihak suami dan istri.
c. Data lingkungan

1) Karakteristik rumah

Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas


rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis
septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air
minum yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan


komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan/ kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
3) Mobiltas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh
mana keluarga interaksinya dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah


keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup, fasilitas fisik,
fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.


2) Struktur kekeuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi


orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik


secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga,


yang berhubungan denga kesehatan.
e. Fungsi-fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,


perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam


keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,


pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan
5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

a) Berapa jumlah anak

b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya


mengendalikan jumlah anggota keluarga.
5) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:

a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,


pangan dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga.
f. Stres dan koping keluarga

1) Stresor jangka pendek dan panjang


a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi / stresor.
3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila meghadapi permasalahan.


4) Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan


keluarga bila menghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang


digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
h. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas


kesehatan yang ada.
B. Konsep Dasar penyakit Gastritis

1. Definisi

Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus dan lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis
superfisial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi & Huda, 2015). Gastritis merupakan
peradangan yang terjadi pada mukosa lambung. Peradangan ini dapat menyebabkan
pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).

2. Etiologi

Gastritis Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus, atau parasit
lainnya juga dapat menyebakan gastritis. Kontributor gastritis akut adalah meminum alkohol
secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan penggunaan kokain.
Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen
(Dewit, dkk. 2016). Menurut Gomez (2012) penyebab gastritis adalah sebagagi berikut :
a. Infeksi bakteri

b. Sering menggunakan pereda nyeri

c. Konsumsi minuman alkohol yang berlebihan

d. Stres

e. Autoimun

3. Manifestasi Klinis

Gejala gastritis akut adalah anoreksia, mual dan muntah, perasaan perut penuh. Beberapa
gejala gastritis di antaranya:

a. Nyeri epigastrium

b. Mual

c. Muntah

d. Perut terasa penuh

e. Muntah darah

f. Bersendawa

Gambaran klinis pada gastritis yaitu:

a. Gastritis akut, gambaran klinis meliputi: 1) Dapat terjadi ulserasi diagnostik dan dapat
menimbulkan hemoragik. 2) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan,
mual, dan anoreksia. Disertai muntah dan cegukan. 3) Dapat terjadi kolik dan diare jika
makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan.

b. Gastritis kronis Pada gastritis kronis terjadi anoreksia (nafsu makan menurun), nyeri ulu hati
setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah (Lewis, dkk. 2011).
Beberapa penderita gastritis bisa tidak merasakan gejala-gejala diatas (asimtomatis).

4. Penatalaksanaan Gastritis

Pengobatan pada gastritis meliputi:

1) Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung

2) Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan intravena untuk
mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-gejala mereda, untuk gastritis yang tidak
parah diobati dengan antasida dan istirahat.
3) Histonin: dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambungdan kemudian
menurunkan iritasi lambung.

4) Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara menyelaputinya, untuk
mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi (IAI, 2010) d.
Penatalaksanaan pada gastritis secara medis meliputi: Gastritis akut diatasi dengan
menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berkurang.
Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dan ajurkan. Bila gejala
menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragik saluran
gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau
alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab (Hardi & Huda,
2015).

5. Pencegahan

Pencegahan pada gastritis adalah dengan mengontrol semua faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya gastritis, dengan melakukan tindakan pencegahan seperti dibawah ini:

a. Hindari minuman beralkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga terjadi inflamasi.

b. Hindari merokok dan kurangi konsumsi kopi karena dapat menganggu lapisan dinding
lambung sehingga lambung lebih mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Rokok juga dapat
meningkatkan asam lambung dan memperlambat penyembuhan luka.

c. Atasi stres sebaik mungkin.

d. Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur dan buah yang bersifat
asam.

e. Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam lambung.

f. Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makanan melalui usus.

g. Bila perut mudah mengalami kembung (banyak gas) untuk sementara waktu kurangi
kamsumsi makanan tinggi serat, seperti pisang,kacang-kacangan, dan kentang

h. Makan dalam porsi sedang (tidak banyak) tetapi sering, berupa makanan lunakdan rendah
lemak. Makanlah secara perlahan dan rileks (Hardi & Huda, 2015).

C. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Identitas Umum Keluarga

Identitas umum keluarga ini meliputi nama keluarga, umum, alamat, dan telepon
jika ada, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang
terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahi atau umur, hubungan
dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing- masing anggota keluarga, dan
genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi), type keluarga, suku bangsa,
agama, status sosial ekonomi, dan aktivitas rekreasi keluarga.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
menjelaskan bagaimana tugas sperkembangan yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendalanya. keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada
keluarga inti meliputi riwayat penyakit keturunan. Riwayat keluarga
sebelumnya, keluarga asal keluarga orang tua (seperti apa kehidupan keluarga
asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua.

c. Pengkajian Lingkungan

Karakteristik Rumah

Pengkajian karakteristik rumah ini meliputi luas, type, kepemilikan, jumlah


dan ratio kamar/ruangan, ventilasi/jendela, pemanfaatan ruangan, sepric tank,
sumber air minum, kamar mandi, pengolahan sampah dan kebersihan lingkungan
rumah. Karakteristik tetangga dan momunitas RW.
d. Struktur Keluarga Pola komunikasi Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar
anggota keluarga. Struktur Kekuatan Keluarga Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi oranglain untuk merubah perilaku. Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
e. Nilai dan Norma Budaya Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
f. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, persaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya.
g. Fungsi Sosialisasi Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.
h. Fungsi Perawatan Keluarga Menjelaskan sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai
sehat sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat
dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit,menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
i. Fungsi reproduksi

j. Fungsi ekonomi

k. Stress dan koping keluarga

Stressor jangka pendek Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari enam bulan.

Stressor jangka panjang Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan


penyelesaian dalam waktu lebih dari enambulan.

Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah stressor dikaji sejauh mana keluarga
berespon terhadap stressor

l. Strategi koping yang digunakan Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress

m. Keadaan gizi keluarg

Meliputi pemenuhan gizi dan upaya yang dilakukan untuk pemenuhan gizi keluarga.
n. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.
o. Harapan keluarga
Perawat dapat menanyakan harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang
dihadapi dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
p. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan aktual dan potensial
dengan perawat keluarga yang memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk
menanganinya berdasarkan pendidikan dan pengalaman. Setelah mengetahui masalah
keperawatn apa yang muncul muncul pada klien, hal selanjutnya yang harus dilakukan
yaitu scoring untuk menentukan diagnosa prioritas. Diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul berdasarkan masalah kesehatan tersebut, diantaranya yaitu :
1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan
2) Defisien pengetahuan
3) Hambatan pemeliharaan rumah

q. Rencana keperawatan

Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang di


rencanakan perawat untuk dilaksanakan dalam mengatasi masalah
kesehatan atau masalah keperawatan yang telah di identifikasi.
Rencana keperawatan yang berkualitas akan menjamin keberhasilan
dalam mencapai tujuan serta menyelesaikan masalah.
Adapun rencana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan yaitu:

1) Ketidakefektifan manajemen kesehatan

a) Lakukan monitoring dan observasi

• TTV

• Adanya perbedaan antara pandangan pasien terhadap situasi


dengan pandangan dari tim tenaga kesehatan
• Kualitas nyeri klien

• Lokasi nyeri klien

• Intensitas nyeri dengan menggunakan skala

• Durasi nyeri

• Kemampuan keluarga dalam mengontrol nyeri

b) Nursing treatment

a. Bantu keluarga memilih profesional perawatan kesehatan


yang tepat.
b. Informasikan pada keluarga mengenai pandangan atau solusi
alternatif dengan cara yang jelas dan mendukung.
c. Bantu keluarga untuk mrngidentifikasi keuntungan dan
kerugian dari setiap alternatif pilihan.
d. Bantu keluarga mengevaluasi kemungkinan konsekuensi dari
berbagai tindakan.
e. Lakukan manajemen nyeri

f. Bantu keluarga untuk mengganti interpretasi yang salah


dengan interpretasi yang lebih mempunyai dasar realitas
terhadap situasi.
c) Berikan informasi terkait dengan pentingnya periksa ke pelayanan
kesehatan ketika ada keluarga yang sakit.
d) Libatkan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan secara
tepat dalam melakukan pemeriksaan ketika ada keluarga yang sakit.
b. Defisien pengetahuan

1) Lakukan monitoring dan evaluasi

a) Tingkat pengetahuan keluarga terkait dengan proses penyakit

b) Tingkat pengetahuan klien mengenai diet yang disarankan

c) Mengenai pandangan, kebudayaan, dan faktor lain pada


keluarga yang mempengaruhi kemauan klien dalam
mengikuti diet yang disarankan.
d) Keterbatasan fisik dan psikologis klien.

e) Evaluasi pemahaman klien dengan memiminta klien untuk


mengulangi kembali menggunakan kata-kata sendiri atau
memperagakannya.
2) Nursing treatment

a) Berikan pendidikan kesehatan satu per satu atau konseling


jika memungkinkan.
b) Berikan informasi penting secara tertulis maupun lisan pada
klien sesuai dengan bahasa utamanya/bahasa ibu
c) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
dan/mengontrol penyakit.
d) Diskusikan dengan keluarga terkait dengan pilihan
terapi/penanganan terhadap penyakit.
e) Instruksikan keluarga atau klien mengenai tindakan untuk
meminimalkan efek samping penanganan dari penyakit,
sesuai kebutuhan.
3) Berikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi tentang
penatalaksanaan reumathoid atritis.
4) Libatkan keluarga dalam pemberian pendidikan
kesehatan terkait dengan rematik.
c. Hambatan pemeliharaan rumah

1) Lakukan monitoring dan evaluasi

a) Lingkungan rumah

b) Kebersihan rumah

c) Kebersihan kamar mandi/WC

d) Kebiasaan membuka jendela

2) Nursing treatment

a) Tentukan kebutuhan pemeliharaan rumah klien

b) Bantu klien untuk mengidentifikasi peran yang


biasanya dalam keluarga
c) Bantu keluarga untuk menugaskan tanggung
jawab untuk perawatan rumah
3) Berikan informasi mengenai pentingnya hidup bersih dan
sehat

4) Libatkan keluarga dalam memutuskan kebutuhan


pemeliharaan rumah.
r. Implementasi keperawatan

Implementasi merupakan pelaksanaan dari suatu


perencanaan keperawatan yang telah dibuat dan dapat
dilakukan sesuai standar prosedur secara aman dan tepat.
Perawat mempunyai kesempatan untuk membangkitkan
minat keluarga dalam memperbaiki perilaku keluarga ke
arah perilaku hidup sehat.
s. Evaluasi

Mengevaluasi kemajuan atau respon klien setelah


diberikan perawatan dengan mengacu pada tujuan dan
kriteria hasil yang akan dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Arita, Murwani.2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi.

Kasus. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.

Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


Sarwono, S.W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sitorus, Masganti, Perkembangan Peserta Didik, Medan: Penerbit Perdana
Publishing,/IKAPI, 2012.
Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Setyowati, Sri; Murwani, Arita. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga.

Yogyakarta: Mitra Cendikia Press


PRE PLANNING 1 PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN
RUMAH PADA KELUARGA Tn. S

Dosen Pembimbing:

Ns. Cahya Tri Bagus Hidayat, S.Kep., M.Kes.

NPK. 1986051711503614

Disusun Oleh :
Fatma Sari Dewi AR
NIM. 2101031009
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2021
PRE PLANNING
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER

Pertemuan I (Fase Pengkajian)


Hari/tanggal : Senin/ 25 Oktober 2021

A. Latar Belakang

Pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari senin Mahasiswa akan
melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S dengan tahap perkembangan keluarga
dengan masalah Gastritis. Pada pengkajian ini perawat akan mengkaji data umum,
riwayat dan tahap perkembangan, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, serta harapan dari keluarga untuk kelengkapan
dalam menentukan masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada keluarga Tn. S.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x45 menit diharapkan didapatkan


data-data kesehatan keluarga Tn. S.
2. Tujuan Khusus

a Setelah dilakukan pengkajian selama 1x45 menit didapatkan data tentang:

b Data umum

c Data sosial budaya

d Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

e Lingkungan

f Struktur keluarga

g Fungsi keluarga
h Stress dan koping keluarga pemeriksaan fisik

i Harapan keluarga
C. Rancangan Kegiatan

a. Metode : diskusi dan wawancara

b. Media dan Alat : format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit

c. Hari/Tanggal : Senin/ 25 Oktober 2021

d. Tempat : Dusun Krajan, RT:04 RW:02 (rumah Tn. S)

e. Waktu : 1x45 menit

f. Strategi pelaksanaan :

no Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga


1 5 menit Orientasi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan
 Mengingat kontrak waktu dan  Menyepakati kontrak waktu
tujuan pertemuan & tujuan pertemuan
 Menanyakan kesediaan  Keluarga bersedia
keluarga
2 30 menit Kerja
 Melakukan pengkajian  Mendengarkan dan
tentang: menyimak
 Data umum  Menanggapi
 Data sosial keluarga  Menjawab pertanyaan
 Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga
 Lingkungan
 Struktur keluarga
 Fungsi keluarga
 Stress dan koping keluarga
 Pemeriksaan fisik
 Harapan keluarga
 Memberi pujian dan semangat
pada hal-hal positif yang ada
dalam keluarga
3 10 menit Terminasi
 Menyampaikan kesimpulan  Mendengarkan
 Menyusun kontrak selanjutnya  Menyetujui kontrak
 Menjelaskan tujuan kontrak selanjutnya
yang akan datang  Menjawab salam
 Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

 Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana

 Keluarga bersedia menerima mahasiswa

 Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan

b. Evaluasi proses

 Keluarga dapat menyambut dengan ramah

 Situasi mendukung tidak ada gangguan

 Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan

 Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

c. Evaluasi hasil

 Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan TUK minimal 80% dapat terkaji.
PRE PLANNING 2
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER

Pertemuan II (Fase Penentuan Prioritas Masalah Keperawatan)


Hari/tanggal: Kamis, 28 Oktober2021

A. Latar Belakang

Pada pertemuan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Oktober2021.


Mahasiswa telah melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S dengan tahap
perkembangan keluarga dengan masalah Gastritis. Pada pengkajian ini perawat
akan mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan, pengkajian
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, serta
harapan dari keluarga untuk kelengkapan dalam menentukan masalah
keperawatan yang mungkin terjadi pada keluarga Tn. S. Keluarga Tn. S terdiri
dari 4 anggota keluarga, istri Tn. S yaitu Ny. M berusia 35 tahun, dan Ny. M
memiliki 2 orang anak yang berusia 13 tahun dan 7 tahun hasil dari pernikahan
yang saat ini tinggal bersama Tn. S. Saat ini anak pertama sedang melanjutkan
sekolah di luar kota setelah lulus SD dan sedang mengenyam pendidikan di
pesantren sedangkan anak kedua masih pelajar SD. Berdasarkan data yang
diperoleh Tn. S mengalami Gastritis, sering merasa mual dan nyeri pada bagian
perut ketika kambuh, pekerjaan Tn. S yang hanya seorang wiraswasta dan
pekerja serabutan. Kondisi lingkungan dan rumah pun tidak sesuai dengan
perilaku hidup bersih dan sehat karena ventilasi kurang, kamar tidur lembab dan
pengap, dari segi penerangan redup karena rumah
Tn. S banyak jendela namun dengan kondisi di paten. Kondisi keluarga Tn. S
yang demikian ini dapat disebabkan karena keluarga kurangnya informasi
tentang kesehatan dari tenaga kesehatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menganalisa dan memprioritaskan masalah serta


menyusun perencanaan pada keluarga Tn. S
2. Tujuan Khusus

1) Mahasiswa mampu menganalisa masalah kesehatan keluarga Tn. S

2) Mahasiswa mampu menentukan skor masalah kesehatan keluarga Tn. S

3) Mahasiswa dapat memprioritaskan masalah kesehatan pada keluarga Tn.


S
C. Rancangan Kegiatan

a. Metode : diskusi dan wawancara

b. Media dan Alat : format pengkajian keluarga, alat tulis, nursing kit

c. Hari/Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021

d. Tempat : Rumah Tn.S atau Ny.M

e. Waktu : 1x60 menit

D. Strategi pelaksanaan :

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga


1 10 Orientasi

menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam

2. Mengkonfirmasi kembali 2. Menyepakati


kontrak yang telah kontrak waktu &
disepakati bersama tujuan pertemuan
dengan keluarga Tn. S sesuai kontrak di
dan Ny.M pada awal
kunjungan sebelumnya. 3. Keluarga bersedia
3. Menyampaikan tujuan
kunjungan yaitu untuk
menentukan prioritas
masalah keperawatan,
membuat asuhan
keperawatan dan
perencanaan tindakan
berdasarkan prioritas
masalah yang akan
ditentukan hari ini.
2 40 Kerja

menit 1. Menganalisa masalah 1. Mendengarkan dan


kesehatan keluarga Tn. S. menyimak
2. Menentukan prioritas 2. Memberi feedback
masalah keperawatan
3. Berdiskusi
3. Merencanakan asuhan
menentukan
keperawatan pada
prioritas masalah.
keluarga Tn. S.
4. Keluarga menerima
4. Membuat kesepakatan
kesepakatan
mengenai asuhan
keperawatan yang akan
diberikan pada keluarga
Tn. S.
3 10 Terminasi
1. Menyampaikan
menit 1. Mendengarkan
kesimpulan
2. Menyusun kontrak 2. Menyetujui kontrak
selanjutnya selanjutnya
3. Menjelaskan tujuan 3. Menjawab salam
kontrak yang akan datang
4. Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

Hal–hal yang perlu di perhatikan dalam menganalisa masalah kesehatan


untuk dijadikan masalah prioritas :
1) Kunjungan kedua ini dilakukan dengan persiapan materi asuhan
keperawatan keluarga H-1 sebelum kunjungan ke keluarga.
2) Menyusun rekapan hasil pengkajian.

3) Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana

4) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menentukan prioritas masalah


kesehatan.
5) Melakukan kontrak waktu dengan keluarga sebagai kesepakatan bahwa
keluarga telah mengizinkan praktikan untuk melakukan asuhan
keperawatan keluarga lebih lanjut.
b. Evaluasi proses

1) Keluarga dapat menyambut dengan ramah

2) Situasi mendukung tidak ada gangguan

3) Keluarga dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan

4) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

5) Terciptanya bina hubungan saling percaya antara praktikan dengan


seluruh anggota keluarga.
6) Diharapkan penentuan prioritas masalah yang akan di intervensi
keluarga memahami dan menerima.
c. Evaluasi hasil
1) Didapatkan skala prioritas masalah kesehatan dalam keluarga Tn.S.
2) Keluarga mampu memahami apa yang disampaikan oleh praktikan.

3) Keluarga mengizinkan praktikan untuk melakukan asuhan


keperawatan selanjutnya dengan kontrak waktu menyesuaikan jadwal
keluarga.
4) Anggota keluarga merasakan senang dengan kehadiran praktikan
karena mendapatkan edukasi tambahan terkait masalah kesehatan
mana dulu yang harus diberikan intervensi.
PRE PLANNING 3
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. H DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER

Nama : Fatma Sari Dewi AR


Nim : 2101031009
Nama Kk : Tn. S
Alamat : Desa Karangpring
Kunjungan : 3 (Ketiga)
Tanggal : 03 November 2021

A. Latar Belakang

Berdasarkan pengkajian yang sudah dilaksanakan pada hari Senin,


tanggal 25 Oktober 2021 di rumah keluarga Tn. S dan dari hasil penentuan
diagnosis prioritas yang dilakukan dengan keluarga Tn. S pada hari Kamis
tanggal 28 Oktober 2021 ditetapkan diagnosis prioritas perilaku kesehatan
cenderung berisiko. Kurangnya pengetahuan dan minimnya fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada membuat Tn. S dan keluarga kurang informasi
tentang kesehatan dan Tn.S yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan
menyebabkan Tn. S tidak menyadari jika memiliki gastritis dan tidak pernah
melakukan upaya penyembuhan atau pencegahan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan maka ditegakkan
diagnosa salah satunya ialah perilaku kesehatan cenderung berisiko. Sehingga
dapat diambil kasus keperawatan keluarga binaan dengan gastritis dengan
melakukan penyuluhan tentang gastritis yang bertujuan menambah
pengetahuan bagi Tn. S dan keluarga serta mendemonstrasikan cara
penanganan gastritis.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan kunjungan rumah, diharapkan Tn. S dan keluarga


mampu mengetahui pengertian hipertensi dan bagaimana cara
penanganannya.
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukannya penjelasan diharapkan keluarga Tn. S mampu:

1. Mengetahui tentang pengertian gastritis.

2. Mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis

3. Mengetahui tentang penyebab gastritis

4. Mengetahui penangnan gastritis

C. Rancangan Kegiatan
- Metode : Ceramah dan Praktik
- Media dan Alat : - Lembar Materi dan Laptop
- leaflet
- Materi : Terlampir
- Hari/Tanggal : Rabu/03 November 2021
- Tempat : Rumah Tn. S
- Waktu : 30 Menit

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Respon keluarga

1. 5 menit Orientasi 1. Menjawab salam


1. Memberi salam 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan, manfaat dan memperhatikan
cakupan materi 3. Belum begitu paham
3. Apersepsi terkait hpertensi
2. 30 menit Kerja 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan tentang pengertian 2. Memberikan feedback
hipertensi 3. Memperhatikan dan
2. Menjelaskan tentang tanda dan Menyimak
gejala hipertensi 4. Klien kooperatif
3. Menjelaskan tentang diet
makanan untuk hipertensi
4. Menjelaskan tentang cara
penanganan hipertensi
5. Mendemonstrasikan rendam kaki
air hangat
3. 10 menit Terminasi 1. Mengajukan pertanyaan
1. Memberikan kesempatan untuk 2. Menjawab salam
klien bertanya
2. Memberi salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Rencana penyuluhan telah disepakati
b. Tempat dirumah Tn. S
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
d. Waktu dan tempat sesuai kontrak sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Keluarga Tn. S mengingat kontrak
b. Keluarga menyambut dengan ramah
c. Keluarga berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung
d. Waktu sesuai yang telah ditentukan
e. Diharapkan dari pelaksanaan penyuluhan keluarga dapat memahami
serta menerapkan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu mengetahui tentang gastritis
b. Keluarga mampu mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis
c. Keluarga mampu mengetahuipenyebab gastritis
d. Keluarga mampu menangani gastritis
PRE PLANNING 4
KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. S DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS DI DESA
KARANGPRING KABUPATEN JEMBER

Nama : Fatma Sari Dewi AR


NIM : 2101031009
Nama KK : Tn. S
Alamat : Desa Karangpring
Kunjungan :4
Tanggal : 06 November 2021

1. Latar Belakang

Kunjungan ini merupakan kunjungan terakhir di keluarga Tn. S


setelah diberikan intervensi selama 3x kunjungan. Pada kunjungan
sebelumnya keluarga Tn. S diberikan intervensi mengenai pendidikan
kesehatan tentang gastritis, tentang rumah sehat dan edukasi tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta koping keluarga pada keluarga Tn.S.
Berdasarkan hasil intervensi yang sudah diberikan kepada keluarga
Tn. S. Klien memahami intervensi yang diberikan terkait pendidikan
kesehatan dan edukasi mengenai gastritis.
2. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan kunjungan ke 4 pada keluarga Tn. S untuk


memberikan masukan dan intervensi pada masalah yang dialami
keluarga Tn. S, diharapkan mahasiswa praktikan mampu memberikan
evaluasi.
2. Tujuan Khusus

Keluarga Tn. S mampu menjelaskan :

a. Penyebab masalah
b. Penanganan masalah
c. Apa akibat dari masalah jika dibiarkan
3. Rencana Kegiatan

1. Metode
a. Tanya Jawab
2. Media dan Alat
a. Alat Tulis
3. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Sabtu, 06 November 2021


Waktu : 10.00 - Selesai
Tempat : Rumah Tn. S

4. Fase Orientasi dan Fase Kerja

No Fase Waktu Kegiatan Mahasiswa


1 Orientasi 5 menit a Memberi salam
b Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan
c Membuat kontrak waktu bersama keluarga
2 Kerja 20 menit a. Diskusi bersama keluarga Tn. S terkait
pembahasan yang sudah dilakukan pada
pertemuan sebelumnya.
b. Melakukan tanya jawab dengan klien
3 Terminasi 5 menit a. Melakukan evaluasi
b. Mencatan hasil dan mengahiri pertemuan

5. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi telah dipersiapkan
b. Kontrak waktu telah disepakati dengan keluarga Tn. S
c. Diharapkan semua anggota keluarga ada di rumah
2. Evaluasi Proses
a. Semua anggota keluarga Tn. S diharapkan kooperatif
b. Keluarga Tn. S diharapkan mengikuti kegiatan dan fokus terhadap
kegiatan
c. Keluarga Tn. S aktif dalam bertanya
d. Alokasi waktu kegiatan ± 30 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga Tn. S mengerti dan memahami materi yang telah
disampaikan pemateri.
b. Keluarga Tn. S melaksanakan dan mempertahankan kebiasaan baru
sesuai intervensi yang telah diberikan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa Keperawatan : Defisit Pengetahuan


Pokok bahasan : Materi tentang Gastritis
Sasaran : Keluarga Tn. S
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S
Pertemuan ke 5
Hari dan Tanggal : Kamis/04November 2020
Penyuluh : Fatma Sari Dewi AR

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Keluarga Tn. S mampu mengetahui tentang merawat penderita Gastritis


dengan tepat dan baik.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan keluarga Tn.S mampu:
a. Menjelaskan pengertian Gastritis
b. Menjelaskan gejala Gastritis
c. Menjelaskan cara mengatasi Gastritis
d. Menyebutkan penyebab gastritis
e. Memilih dan menentukan makanan yang boleh dikunsumsi, boleh
dikunsumsi sedikit dan makanan yang harus dihindari.

B. Manfaat

Untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga Tn. S tentang gastritis


supaya dapat merawat anggota keluarga yang mempunyai gejala gastritis
dengan tepat dan baik.
C. Sasaran dan Target

1. Sasaran : Keluarga Tn. S


2. Target : Tn. S

D. Metode
Ceramah
E. Media

Leaflet

F. Waktu dan Tempat Pengkajian

Hari/Tanggal : Kamis/05 November2021


Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. S

G. Pelaksanaan
Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu
Kegiatan Mahasiswa Respon Keluarga
1. Pembukaan: 5 menit
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menyampaikan maksud dan tujuan c. Mendengarkan
pendidikan kesehatan
2. Pelaksanaan a. Mendengarkan 15
Mahasiswa menjelaskan: b. Memahami menit
a. Pengertian asam urat c. Menanyakan hal
b. Gejala asam urat yang belum
c. Pengelolaan asam urat (manajemen dipahami
asam urat)
d. 7 prinsip diet penderita asam urat
3. Penutup: a. Menjawab dan 10
a. Menanyakan materi yang telah memahami menit
disampaikan b. Menjawab
b. Mengobservasi salam
c. Memberikan salam penutup

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
b. Keluarga merasa senang akan kedatangan mahasiswa
c. Materi sudah siap sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga Tn. S antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Keluarga Tn. S berpartisipasi dalam kegiatan
c. Keluarga dapat menyambut dengan ramah
d. Situasi mendukung tidak ada gangguan
e. Keluarga dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh mahasiswa
f. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang:
1) Pengertian Gstritis
2) Gejala Gastritis
3) Pengelolaan Gastritis (manajemen Gastritis)

b. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang Gastritis dapat dilakukan


sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
A. Pengertian Gastritis
            Gastritis atau lebih dikenal dengan sakit maag (maag dalam bahasa Belanda berarti
lambung) adalah gangguan pada lambung yang menimbulkan rasa tidak enak,
biasanya di ulu hati, disertai perut kembung, perih dan bahkan sampai mual.
Terjadinya ganggguan pada lambung disebabkan tidak terkontrolnyaa produksi asam
lambung. Tidak jarang, asam lambung naik sampai ke mulut sehingga mulut terasa
asam.
    Sakit maag kerap juga disebut radang lambung, dapat menyerang setiap orang
dengan segala usia. Pada keadaan yang cukup parah, radang lambung dapat
menimbulkan perdarahan (hemorrhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar
dan berkumpul di lambung. Satu saat, penderita bisa muntah yang mengandung darah.
B. Penyebab Gastritis
1. Pola makan tidak teratur.
Dalam berbagai literatur disebutkan, pola makan tidak teratur dapat
menimbulkan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Hal itu terjadi karena
lambung memproduksi asam yang disebut dengan asam lambung yang
berfungsi untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan saat
tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam lambung walaupun tak ada
makanan yang harus dihancurkan. Asam lambung sangat diperlukan untuk
membantu pencernaan. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk dalam
tubuh tidak dapat tercerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi
2.  Stres
Selain pola makan tidak teratur, penyakit maag bisa juga disebabkan oleh stres.
Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan di otak berhubungan dengan
lambung (Dalam hal ini, terjadi ketidakseimbangan). Stres bisa menyebabkan
terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Perubahan itu akan merangsang
sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam secara berlebihan.
Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih dan kembung.
Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding lambung.
3. Usia
Perubahan fisik lansia juga mengalami gangguan pada Gastrointestinal, dimana
usus kehilangan kekuatan dan elastisitas seiring bertambahnya umur. Gastritis
pada lansia mengakibatkan gangguan pencernaan dan gangguan penyerapan zat
gizi sehingga shingga lansia merasa letih, lemas, lesu dan mudah lelah, dan lain-
lain.
4.  Mengkonsumsi makanan pedas dan asam Makanan pedas dan asam dapat
meningkatkan produksi asam lambung sehingga mengakibatkan lambung
teriritasi.

C. TANDA DAN GEJALA :


1. Mual
2. Perut terasa nyeri
3. Perih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati)
4. Nafsu makan menurun secara drastis
5.  Wajah pucat
6.  Suhu badan naik
7.  Keluar keringat dingin
8.  Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar

D. PENANGANAN :
1. Kurangi makanan yang dapat mengganggu lambung misalnya makanan asam
dan pedas.
2.  Kurangi makanan yang membentuk gas seperti kol, minuman ringan, ubi dan
nangka.
3.  Hindari stres
4. Olah raga secara teratur sesuai kemampuan.
5. Makan dengan makanan seimbang.
6. Untuk mengurangi rasa sakit, penderita bisa mengkonsumsi obat sakit maag
yang mengandung antasida, bila rasa sakit tak berkurang segeralah berobat ke
dokter.
7. Pengobatan maag juga dapat menggunakan daun salam. Caranya : gunakan 20
helai daun salam, 5 butir cengkeh, 30 gram krokot direbus dengan 600 cc air
hingga tersisa 300 cc, tambahkan gula merah secukupnya lalu disaring dan
airnya diminum selagi hangat.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Karimata no 49 Telp. (0331) 332240, Fax. (0331) 337957 Kotak Pos 104 Jember
68121
Website:http://www.unmuhjember.ac.id e-mail: Kantorpusat@unmuhjember.ac.id

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. S Pendidikan : SMP
Umur : 39 th Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Dsn.Krajan - Karangpring
Suku : Madura Nomor Telp :-

b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan
Klg
1. Tn. S L 39 th Suami Wiraswasta SMP
2. Ny. F P 35 th Istri IRT SMP
3. An. M L 13 th Anak Pelajar SMP
4. An. M P 7 th Anak Pelajar SD
5.

c. Genogram :

X X X

Keterangan = Laki-laki
:
= Perempuan
X = Meninggal
= Tinggal serumah
d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga : Nuclear Family (keluarga Inti)

Keluarga Tn. S terdiri dari istri dan kedua orang anaknya.


b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tn. S mengatakan anak masih
belum selesai mengenyam pendidikan
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Madura/Indonesia
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : klien mengatakan tidak ada
budaya kesehatan yang diyakini dapat mempengaruhi kesehatan.
f. Agama dan keperacayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Keluarga Tn. S beragama islam, dan percaya bahwa semua penyakit yang
terjadi adalah pemberian dari yang maha kuasa.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. S dan
b) Penghasilan : <1.000.000
c) Upaya lain : tidak ada
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll) :
TV, lemari, kompor, tempat tidur, sepeda motor
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : klien mengatakan harus
memenuhi biaya hidup dan pendidikan An.M yang saat ini sedang berada
di pesantren, harus membayar biaya hidup An.M yang saat ini sedang
bersekolah di luar.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Klien mengatakan tidak pernah melakukan rekreasi dengan keluarga
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Keluarga Tn. S berada pada fase perkembangan anak remaja, dimana anak
pertama berusia 13 tahun dan anak kedua berusia 7 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Klien mengatakan tugas perkembangan yang belum terpenuhi yaitu belum
bisa memberikan kebebasan kepada anaknya, karena Tn. S dan Ny. M sangat
was was dengan maraknya kejadian kenakalan remaja yang banyak terjadi di
daerahnya. Tn. S belum bisa memelihara komunikasi terbuka dengan kedua
anaknya karena merasa canggung,
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Tn. S mengatakan merasa mual dan
nyeri ulu hati jika terlambat makan, Tn. S sering merasa nyeri pada kaki jika
terlalu banyak beraktivitas.
a) Riwayat penyakit keturunan :
Hipertensi
b) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio
No Nama Umur BB Masalah yang
Kesehatan /DPT/HB/Campak)
Kesehatan telah
dilakukan
1. Tn.S 39 th 56kg Baik - Gastritis -
2. Ny.M 35 th 60kg Baik - Gastritis -
3. An. M 13 th 45kg Baik Lengkap Tidak -
ada
4. An. M 7 th 18kg Baik Lengkap Tidak -
ada

c) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Klien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas dan bidan praktik).
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Klien mengatakan keluarga tidak mempunya penyakit menular
III. PENKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 5x10 m
b) Type Rumah: permanen
c) Kepemilikan : pribadi
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : terdapat 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
ruang TV (ruang keluarga), 1 dapur
e) Ventilasi/cendela: ventilasi sangat kurang, karena jendela hanya terbuat
dari kaca yang di paten dan tidak bisa dibuka, terdapat jendela di setiap
kamar tidur.
f) Pemanfaatan ruangan: ada 1 kamar tidur yang tidak digunakan dengan
baik dan dijadikan tempat barang, Tn. S dan Ny. M lebih memilih tidur di
ruang TV.
g) Septic tank: ada
h) Sumber air minum: sumur
i) Kamar mandi/WC: Kamar mandi/WC terletak dekat dengan dapur, kondisi
kamar mandi/WC kurang bersih dan lantai agak licin , terdapat jentik,
namun tidak berbau.

j) Sampah : dibakar
k) Kebersihan lingkungan : rumah dan halaman tampak bersih hanya saja
sedikit berantakan, kamar tidur kotor, lembab dan pengap.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : klien mengatakan bekerja serabutan
b) Aturan dan kesepakatan: klien mengatakan jika ada masalah di lingkungan
maka akan dimusyawarahkan bersama
c) Budaya: Klien mengatakan budaya berkumpul dengan tetangga sudah
menjadi kebiasaan
c. Mobilitas Geografis Keluarga : keluarga Tn. S berada di dusun krajan desa
karangpring dan sarudara dari Ny. M berada di sekitar rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
keluarga Tn.S sering berkumpul dengan keluarga diruang tamu dengan
interaksi membahas masalah dekepannya
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: klien mengatakan sehari-hari berkomunikasi
menggunakan bahasa Madura dan komunikasi antar anggota keluarga baik.
b. Struktur Kekuatan Keluarga : Klien mengatakan pengambilan keputusan
dibicarakan dengan semua anggota keluarga.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) : Tn. S sebagai kepala
keluarga mencari nafkah, dan Ny. M sebagai ibu rumah tangga.
Nilai dan Norma Keluarga : Klien mengatakan nilai dan norma keluaraga
sesuai dengan agama yang dianut yaitu agama islam.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Klien mengatakan bahwa masing-masing anggota keluarganya saling
mendukung satu sama lain.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : klien mengatakan hidup rukun dengan
semua anggota keluarga.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : klien mengatakan berinteraksi
dengan intens
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : klien
mengatakan kepala keluarga lebih dominan dalam pengambilan keputusan
melalui musyawarah keluarga.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : keluarga mengatakan apabila ada
waktu luang digunakan untuk menonton TV berkumpul dengan keluarga
dan berinteraksi dengan tetangga.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Klien mengatakan rutin mengikuti
musyawarah di Desa
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya : Tn.S mengatakan belum sepenuhnya paham akan kondisi
kesahataan yang saat ini di derita karena tidak pernah mengontrol
kesehatan ke pelayanan kesehatan dan tidak melakukan upaya untuk
mengatasi gastritis.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat: Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka
keluarga akan segera membawa ke pelayanan kesehatan terdekat
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga kurang pengetahuan tentang kesehatan dan kondisi yang diderita
saat ini.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : Ny.M
mengatakan rumahnya sudah bersih namun kurang memahami syarat-
syarat lingkungan bersih dan sehat, dan kurang memahami pentingnya
pola hidup bersih dan sehat.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Klien mengatakan klien mengetahui jika sakit, maka akan segera berobat
dan juga akan pergi ke tenaga kesehatan/PUSKESMAS terdekat.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: tidak berencana memiliki anak lagi
b) Akseptor: Ya........yang digunakan............................lamanya.......................
c) Akseptor: Belum.............., alasannya :.........................................................
d) Keterangan lain : Ny.M mengatakan sudah tidak menggunakan alat
kontrasepsi, masih menstruasi rutin dan tidak ada masalah.
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: Tn. S bekerja sebagai wiraswasta dan
Ny.M sebagai ibu rumah tangga.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat : tidak ada
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : biaya hidup dan pendidikan anak
b. Stressor jangka panjang: ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan
hubungan antar anggota keluarga yang lebih harmonis.
c. Respon keluarga terhadap stressor : klien berharap agar bisa selalu memenuhi
kebutuhan anak dan keluarga dan bisa hidup lebih sehat.
d. Strategi koping : berusaha menjaga hubungan yang baik antar anggota
keluarga, dan berusaha menjaga kebersihan rumah
e. Strategi adaptasi disfungsional : Ny.M mengatakan jika ia sedang kesal
terhadap saudranya ia lebih memilih diam karena jika ia menegor takut
tetangganya tersinggung dan malah menimbulkan masalah
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : makan nasi, sayur, dan lauk pauk
Upaya lain : tidak ada

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Identitas
Nama : Tn. S
Umur : 39 tahun
L/P :L
Pendidikan: SMP
Pekerjaan : wiraswasta
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini : Tn.S mengatakan nyeri ulu hati.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya : Tn.S mengatakan tidak pernah memiliki
riwayat penyakit menular.
d. Tanda-tanda vital : TD: 130/100 mmHg RR: 22x/menit N: 84x/menit
e. System Cardio Vascular
S1 – S2 tunggal
f. System Respirasi
RR:
g. System Gastrointestinal (Gl Tract)
Tidak ada nyeri tekan, perkusi tympani
h. System Persyarafan
GCS : 4-5-6
i. System
Muskoloskeletal
55555555
kekuatan otot :
55555555

j. System Genitalia
Tidak terkaji
IX. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : klien berharap dapat meningkatkan status
kesehatan
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : klien berharap mendapatkan informasi
yang lebih banyak tentang kesehatan.
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK

No. Pemeriksaan Tn. S Ny. M


Kepala Simetris Simetris
TD: 120/90 mmHg N: 84x/menit,
TD :130/100 mmHg,
TTV RR: 20x/menit
N: 82x/menit, RR: 22x/menit

BB,TB 56 kg, 169 cm 60 kg, 148 cm


Sklera putih, konjungtiva Sklera putih, konjungtiva merah
Mata
merah muda, simetris muda, simetris
Hidung Bersih, simetris Bersih, simetris
Mulut Bersih Bersih
Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran vena
Leher
Jugularis Jugularis
Dada Simetris, tidak ada nyeri tekan. Simetris, tidak ada nyeri tekan
Perut Datar Datar
Tangan Kedua tangan normal Kedua tangan normal
Kaki Kedua kaki normal Kedua kaki normal
FORMAT ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Fatma Sari Dewi AR


Tanggal Analisa : 28 Oktober 2021

No. Tanggal Data Masalah Kemungkinan


penyebab

1. 28-10-2021 DS: Keluarga Tn. S mengatakan Defisit Kurang terpapar


tidak mengetahui makanan yang Pengetahuan Informasi
tidak diperbolehkan bagi penderita
Gastritis dan cara mengatasinya.
DO :

1. Bingung cara mengatasi jika


penyakitnya kambuh
2. Persepsi yang keliru
terhadap masalah
3. Melakukan penanganan yang
tidak tepat
Keluarga Tn. S tidak mengetahui
resiko dari penyakitnya

2. 28-10-2021 DS : Keluarga Tn. S mengatakan Hambatan Kurang


pemeliharaan pengetahuan
tidak terbiasa membuka jendela dan
rumah tentang
jarang sekali membuka jendela. pemeliharaan
rumah
DO :
1. Jendela ruang tamu dan kamar
depan setiap hari tertutup
2. Pintu rumah terbuka ketika
ada orang bertamu
3. Halaman rumah terkadang
berserakan dengan tumpukan
sampah-sampah

4. Teras rumah terlihat sering


kotor
3. 28-10-2021 DS: Keluarga Tn.S mengatakan Manajemen Konflik
Kesehatan pengambilan
ketika perut nyeri, mual dan badan
Keluarga keputusan
sakit semua Ny. M membeli obat Tidak Efektif
bebas diwarung terkadang anak Tn.S
yang memlikannya.
DO:
1. Tidak memeriksakan diri
ke nakes/yankes
2. Membeli obat bebas diwarung dan
apotik
3. Aktifitas keluarga mengatasi
masalah kesehatan tidak tepat
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar


informasi ditandai dengan DS: Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui
pantangan makanan bagi penderita Gastritis dan cara mengatasinya.

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3:3x1 =1 Terdapat masalah
 Sejahtera/Wellness 3 mengenai ketidaktahuan
 Aktual 3 Ny. M tentang penyakit
 Resiko 2 1 yang diderita dari
 Potensial 1 pantangan makanan
hingga penanganan
penyakit..
2. Kemungkinan masalah 2:2x2=2 Kemungkinan masalah
dapat diubah : dapat diubah dengan
 Mudah 2 mudah karena jarak
 Sebagian 1 yankes untuk menerima
2
 Tidak dapat 0 informasi kesehatan < 1
km dari rumah keluarga
Tn. S

3. Potensial untuk dicegah : 2:3x1=0,6 Potensial masalah untuk


 Tinggi 3 dicegah cukup karena
 Cukup 2 keluarga Tn. S hanya
 Rendah 1 mendapat informasi
1
kesehatan dari tenaga
kesehatan.

4. Menonjolnya masalah : 1:2x1=0,5 Masalah dirasakan tapi


 Masalah dirasakan tidak perlu ditindak
dan harus segera 2 lanjuti dengan segera
Ditangani karena keluarga Tn. S
 Masalah dirasakan 1 tidak ingin memaksakan
1
tapi tidak perlu diri pergi ke yankes di
ditindak lanjuti saat wabah corona.
dengan segera
 Masalah dirasakan 0
tidak ada
Jumlah 4,1
Diagnosa Keperawatan : Hambatan pemeliharaan rumah b.d kurang
pengetahuan tentang pemeliharan rumah dibuktikan dengan DO: Jendela ruang
tamu dan kamar depan setiap hari ditutup

No Kriteria Nilai Bob Scoring Pembenaran


ot
1. Sifat Masalah : 3:3x1=1 Ketidakmampuan keluarga
 Sejahtera/Wellness mengatur lingkungan
dengan cara membuka
 Aktual
ventilasi jendela rumah
 Resiko setiap pagi
 Potensial 3
3
1
2
1

2. Kemungkinan masalah 2:2x2=2 Kemungkinan masalah


dapat diubah : dapat diubah dengan
 Mudah 2 2 mudah yaitu dengan
cara keluarga memahami
 Sebagian
pentingnya mengatur
 Tidak dapat lingkungan
1
0
3. Potensial untuk dicegah : 2:3x1=0,6 Potensial masalah
 Tinggi 3 untuk dicegah cukup
 Cukup 2 karena keluarga Tn. S
 Rendah 1 1
Kurangnya pengetahuan
tentang ventilasi rumah

4. Menonjolnya masalah : 2:2x1=1 Masalah dirasakan dan


 Masalah dirasakan harus segera ditangani
dan harus segera 2 agar Tn. S mengetahui
ditangani masalah yang akan terjadi
 Masalah
dirasakan tapi
1
tidak perlu 1
ditindak lanjuti
dengan segera
 Masalah dirasakan
tidak ada 0
Jumlah 4,6
Diagnosa Keperawatan : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan
dengan konflik pengambilan keputusan ditandai dengan DS: Keluarga Tn.S membeli
obat bebas saja di warung atau apotik.

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3:3x1=1 Terdapat masalah yang
 Sejahtera/Wellness 3 dirasakan keluarga Tn.
 Aktual 3 S yaitu tidak segera ke
 Resiko 2 pelayanan kesehatan
1
 Potensial 1 untuk mengetahui
Sakitnya

2. Kemungkinan masalah 1:2x2=1 Kemungkinan masalah


dapat diubah : dapat diubah sebagian
 Mudah 2 karena keluarga Tn. S
2
 Sebagian 1 masih belum mampu
 Tidak dapat 0 manajemen lingkungan

3. Potensial untuk dicegah : 3:3x1=1 Potensial masalah


 Tinggi 3 untuk dicegah tinggi
 Cukup 2 1 dengan kepedulian dan
 Rendah 1 dukungan keluarga.

4. Menonjolnya masalah : 1:2x1=0,5 Masalah dirasakan tapi


 Masalah tidak perlu ditindak
dirasakan dan 2 lanjuti dengan segera
harus segera karena keluarga Tn. S
ditangani telah melalaui beberapa
1
 Masalah dirasakan 1 tahap perkembangan
tapi tidak perlu kelarga.
ditindak lanjuti
dengan segera
 Masalah dirasakan 0
tidak ada
Jumlah 3,5
DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS :

1. Hambatan pemeliharaan rumah b.d kurang pengetahuan tentang pemeliharan


rumah ditandai dengan DO: Jendela ruang tamu dan kamar depan setiap hari
ditutup.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan DS: Keluarga Tn. S mengatakan tidak mengetahui pantangan makanan
bagi penderita Gastritis dan cara mengatasinya.

3. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan konflik


pengambilan keputusan dibuktikan dengan DS: Keluarga Tn.S membeli obat
bebas saja di warung atau apotik.
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Fatma Sari Dewi AR


Tanggal : 03-11-2021

Diagnosa Tujuan Evaluasi


Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Hambatan Hambatan Setelah dilakukan 3x Knowledge/ Keluarga Tn. S mampu 1.Mengenali masalah
pemeliharaan pemeliharaan kunjungan diharapkan Pengetahuan: memahami tentang kesehatan keluarga
rumah b.d rumah keluarga mampu Status pemeliharaan lingkungan a. jelaskan pada keluarga tentang
kurang meningkat mengetahui masalah kenyamanan rumah dengan sehat dan pentingnya pemeliharaan rumah
pengetahuan setelah dilakukan dan memahami terkait lingkungan nyaman b.Jelaskan tentang proses
tentang tindakan pemeliharaan rumah 1. Pencahayaan ruangan perawatan kebersihan lingkungan
pemeliharan keperawatan 2. Suhu ruangan rumah
3. Adapatasi lingkungan
rumah d.d selama 3x 2. mengambil keputusan
yang dibutuhkan
Jendela ruang kunjungan dengan keluarga
4. Mengontrol
tamu dan kamar a.jelaskan tanda bahaya penyebab
bau-bauan
depan setiap hari lingkungan tidak bersih
ditutup. b.jelaskan risiko yang akan terjadi
Afektif/Sikap : apabila keluarga tidak melakukan
keluarga Tn. S bersikap
perawatan kebersihan lingkungan
memahami tentang
rumah
pemeliharaan rumah sehat dan
3. merawat anggota keluarga
nyaman
a. ajarkan cara pola menjaga
kebersihan
Edukasi : b.jelaskan pemeliharaan rumah
Menjelaskan pentingnya untuk menjaga lingkungan yang
pemeliharaan rumah dengan tetap bersih
nyaman dan sehat 4. memodifikasi dan
memelihara lingkungan
a. Peningkatan pengetahuan
tentang pentingnya
pemeliharaan lingkungan
rumah
b. Pengetahuam tentang
lingkungan bersih
5. Menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
a.perubahan perilaku pada
keluarga
Defisit Tingkat Setelah dilakukan 3 Knowledge/ Keluarga Tn. S sadar dan 1.Mengenali masalah
mengetahui akan pentingnya
pengetahu pengetahuan kali kunjungan Pengetahua kesehatan keluarga
mengenai masalah gastritis
an b.d baik setelah diharapkan keluarga : n: a. jelaskan pada keluarga
kurang dilakukan 1. Berusaha 1. Pengetahuan tentang tentang penyakit gastritis
terpapar tindakan mencari faktor penyebab b.Jelaskan pantangan makan
informasi keperawatan informasi perilaku tidak sehat bagi penderita gastritis
d.d selama 3 kali tentang 2. Pengetahuan cara 2. mengambil keputusan
Keluarga kunjungan kesehatan menjaga kesehatan dengan keluarga
Tn. S 2. Mengetahui resiko fisik dengan perilaku a.jelaskan tanda bahaya
mengatak dari perilaku kurang hidup bersih sehat penyebab gastritis
an tidak sehat 3. Pengetahuan b.jelaskan risiko yang akan
mengetah 3. Mampu mengenai makan- terjadi apabila keluarga tidak
ui malakukan makanan yang melakukan memahami tentang
pantangan perawatan dipantang gastritis
makanan mandiri 3. merawat anggota keluarga
bagi Afektif/Sikap: a. ajarkan cara pola menjaga
1. Keluarga Tn. S
penderita makanan bagi penderita
memiliki keyakinan
gastritis gastritis
bahwa bersih itu sehat
dan cara 4. memodifikasi dan
2. Keluarga Tn. S dapat
mengatasi memelihara lingkungan
mengidentifikasi suatu
nya a.Peningkatan pengetahuan
masalah yang akan
tentang gastritis
terjadi
b.Pengetahuam tentang
pantang makan bagi gastritis
6. Menggunakan fasilitas
Psikomotor/
Keterampila pelayanan kesehatan
n: a.perubahan perilaku pada
1. Keluarga Tn. S keluarga dengan lebih percaya
mampu berperilaku kepelayanan kesehatan
hidup bersih sehat
2. Keluarga Tn. S
mampu menjaga
sanitasi lingkungan
3. Keluarga Tn. S dapat
1. mencari informasi di
faskes maupun nakes
4. Keluarga Tn. S mampu
mempraktekan terapi
yang diajarkan dalam
menangani masalah

Manajemen Manajemen Setelah dilakukan 3x Knowledge/ Keluarga Tn. S mampu 1.Mengenali masalah
kesehatan keluarga kesehatan kunjungan diharapkan Pengetahuan: memanajeman kesehatan kesehatan keluarga
tidak efektif b.d keluarga keluarga : 1. Pengetahuan tentang keluarga secara efektif untuk a.Jelaskan pada keluarga tentang
konflik meningkat 1. Mengetahui kebutuhan masalah kesehatan mendukung perkembangan pentingnya kesehatan keluarga
pengambilan setelah dilakukan dan harapan keluarga keluarga kepribadian anggota 2. mengambil keputusan
keputusan d.d tindakan 2. Mampu 2. Pengetahuan mengenai keluarga dengan keluarga
Keluarga Tn.S keperawatan mendiskusikan kebutuhan dan harapan a. belaskan tentang proses
membeli obat selama 3x masalah kesehatan keluarga pengambilan keputusan
bebas saja di kunjungan keluarga 3. Pengetahuan tentang 3. merawat anggota keluarga
warung atau 3. Mampu mengambil peluang yang dapat a. Jelaskan pentingnya kesehatan
apotik. kuputusan untuk dimanfaatkan keluarga keluarga

. b. jelaskan tanda bahaya kesehatan


keluarga
4. memodifikasi dan memelihara
lingkungan
a..jelaskan risiko yang akan terjadi
apabila keluarga tidak bisa
mengambil keputusan
5.fasilitas pelayanan kesehatan
Libatkan keluarga untuk
mendukung program
pengobatan yang harus dijalani
menemukan solusi Afektif/Sikap:
5. Mampu membina 1. Keluarga Tn S yakin
hubungan Saling setiap masalah ada
percaya solusinya
2. Setiap anggota
keluarga mengerti
peran masing- masing
3. keluarga Tn. S tidak
memiliki sikap negatif
antar anggota
keluarga

Psikomotor/
Keterampilan:
1. Keluarga Tn. S dapat
mendiskusikan masalah
kesehatan keluarga
2. Keluarga Tn. S mampu
menemukan solusi
setiap masalah
3. Tn. S dapat memberikan
keputusan yang tepat dari
setiap masalah
4. Keluarga Tn. S mampu
membina hubungan saling
percaya
5. Keluarga Tn. S mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

Nama Mahasiswa : Fatma Sari Dewi AR


Tanggal : 02 November 2021
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Hambatan 1. Memberikan penjelasan informasi S : Tn. S menanyakan terakit
pemeliharaan faktual tentang rumah sehat dan pentingnya menerapkan tentang
rumah b.d nyaman bagaimana rumah sehat dan
kurang R/ Keluarga mendengarkan nyaman
pengetahuan dengan baik, namun keluarga O:
tentang kurang memahami terkait hal 1. Jendela ruang tamu dan
pemeliharaan tersebut. kamar selalu ditutup
rumah d.d 2. Terdapat tumpukan
Jendela sampah didepan
ruang tamu halaman rumah
dan kamar A : Masalah belum teratasi
depan setiap P : Intervensi dilanjutkan
hari ditutup

S : Keluarga mengatakan sudah


2. Memberikan Penjelasan tentang
menerapkan perilaku sesuai
memberikan ventilasi rumah
dengan konsep rumah sehat
dengan baik.
dan nyaman
R/ Keluarga mendengarkan dengan
O : Keluarg a melakukan
baik dan sesekali bertanya
pemeliharaan rumah dengan
cara membuka jendela ruang
tamu dan kamar depan terbuka

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan

S : Keluarga mengatakan
3. Menganjurkan keluarga
akan membuka jendela setiap pagi
mempertahankan kebiasaan hidup O:
Jendela terbuka pada saat pagi hari
bersih, sehat dan memberikan
A : Masalah teratasi
motivasi kepada keluarga untuk
melakukan pemeliharaan rumah P : Intervensi dihentikan
R/ keluarga akan melakukan hal
tersebut
2. Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
pengetahuan kemampuan keluarga dalam 1. Keluarga Tn. S mengatakan
b.d kurang menerima informasi tidak mengerti banyak
terpapar R/ keluarga mengatakan siap mengenai pantangan makanan
informasi untuk mendengarkan dengan bagi penderita Gastritis
d.d baik 2. Keluarga Tn. S mengatakan
Keluarga 2. Menyediakan materi pendidikan tidak mengetahui cara
Tn. J kesehatan tentang asam urat mengatasi gejala Gastritis
mengatakan R/ Keluarga mendengarkan O:
tidak dengan baik, namun keluarga 1. Keluarga Tn. S termasuk Ny.
mengetahui masih kurang memahami dan M sebagai istrinya bingung
pantangan sesekali bertanya cara mengatasi nyerinya
makanan 3. Membantu keluarga
2. Persepsi keluarga terhadap
bagi mengidentifikasi kemungkinan
penyakit yang diderita Tn. S
penderita perkembangan situasi krisis
bahwa penyakit tersebut akan
Gastritis dan (penyakit yang diderita) yang
sembuh dengan sendirinya
cara berdampak pada anggota
mengatasiny keluarga 3. Tn. S masih memaksakan diri
a R/ Keluarga kurang memahami untuk beraktifitas bekerja
dan langsung menanyakan walaupun terasa nyeri pada
kembali hal tersebut uluh hati
4. Menjelaskan faktor resiko
4. Keluarga Tn. S tidak
yang dapat mempengaruhi
mengetahui resiko dari
kesehatan
penyakit Tn. S
R/ keluarga mendengarkan dan
memahami dengan baik 5. Keluarga Tn. S tidak
mengetahui yang akan terjadi
jika tidak menjaga pola hidup
sehat

A:
Tingkat pengetahuan belum
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan

3. Manajemen 1. Mengidentifikasi gangguan S:


Kesehatan kesehatan setiap anggota keluarga Keluarga Tn. S mengatakan hanya

R/ Keluarga selalu mengatakan ketika Membeli obat bebas di warung dan


ada masalah kesehatan yang apotik
dialaminya
keluarga 2. Mengidentifikasi kebutuhan dan membeli obat bebas di warung
tidak efektif harapan keluarga tentang dan apotik.

b.d konflik kesehatan


O:
pengambila R/ keluarga mampu menjawab
1. Pengetahuan keluarga tentang
n keputusan tentang harapan keluarga
fungsi keluarga baik
d.d 3. Memfasilitasi keluarga untuk
Keluarga mendiskusikan masalah kesehatan 2. Keluarga Tn. S menggunakan

Tn.S yang sedang dialami BPJS Kesehatan yang dimiliki

membeli R/ Keluarga mengatakan semua


3. Keluarga Tn. S membeli obat
obat bebas tentang masalah dan keluhan pada
bebas di warung dan apotik
saja di kesehatannya
warung 4. Membina hubungan saling 4. Keputusan mengenai

atau apotik. percaya dengan keluarga penanganan masalah penyakit

R/ Keluarga mengatakan saling menular (covid-19) kurang

percaya dengan keputusan yang tepat (tidak menggunakan

diambil protokol kesehatan)

5. Menganjurkan 5. Keluarga Tn. S masih sering


menggunakan fasilitas memaksakan diri bekerja saat
kesehatan yang ada sakit
R/ Keluarga menggunakan
BPJS untuk melakukan 6. Komunikasi, sikap maupun

pemeriksaan kesehatan kegiatan sehari-hari keluarga

6. Memberikan penjelasan mendukung terciptanya

pada keluarga untuk selalu kesejahteraan keluarga

berkomunikasi dengan baik A:


apabila mengambil Manajemen kesehatan keluarga
keputusan belum teratasi.
R/ keluarga selalu P:
menggunakan komunikasi Intervensi dilanjutkan
yang baik secara langsung
maupun lewat handphone
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

Nama Mahasiswa : Fatma Sari Dewi AR


Tanggal : 04 November 2021
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Hambatan 1. Menyediakan informasi faktual S:
1. Tn. S mengatakan belum
pemeliharaan tentang rumah sehat dan nyaman
paham dan menerapkan tentang
rumah b.d R/ Keluarga memahami dengan
bagaimana rumah sehat dan
kurang baik
nyaman
pengetahuan 2. Menjelaskan ventilasi rumah yang
2. Keluarga mengatakan sudah
tentang baik
menerapkan perilaku sesuai
pemeliharaan R/ Keluarga mendengarkan dan
dengan konsep rumah sehat dan
rumah d.d memahami dengan baik
nyaman
Jendela 3. Anjurkan keluarga
3. Keluarga mengatakan akan
ruang tamu mempertahankan kebiasaan hidup
membuka jendela setiap pagi
dan kamar bersih dan sehat memberikan
O:
depan setiap motivasi kepada keluarga untuk
1. Keluarga mengatakan sudah
hari ditutup melakukan pemeliharaan rumah
menerapkan perilaku sesuai
R/ Keluarga mulai melakukan
dengan konsep rumah sehat
pemeliharaan rumah
dan nyaman
2. Jendela terbuka pada saat pagi
hari

A:
Hambatan Pemeliharaan rumah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan

2. Defisit 1. Memberikan pendidikan kesehatan S:


tentang pengertian, tanda gejala, 1. Keluarga Tn. S mengatakan
Pengetahuan
pantangan makanan bagi penderita sudah memahami tentang
b.d kurang
asam urat penyakit gastritis dengan
terpapar
R/ Keluarga mendengarkan dengan pantangan makanan bagi
informasi
baik penderita gastritis
d.dKeluarga O:
Tn.S 1. Keluarga Tn. S termasuk Ny.
2. Menjelaskan pada
mengatakan M dan anak Tn. S memahami
keluarga tentang
tidak materi gastritis dan mengerti
pentingnya pemeriksaan
mengetahui cara mengatasi nyerinya
di yankes
pantangan
R/ Keluarga akan 2. Keluarga berperan aktif dalam
makanan bagi
mengontrol gastritis proses pendidikan kesehatan
penderita
3. Membantu keluarga untuk
gastritis dan 3. Persepsi keluarga terhadap
beradaptasi dengan
cara penyakit yang diderita Tn. S
adanya perubahan peran
mengatasinya yaitu dengan menjaga pola
R/ Keluarga memahami
makan
setiap peran dalam
keluarga 4. Tn. S masih memaksakan diri
4. Respon keluarga saat untuk beraktifitas atau bekerja
diberikan pendidikan walaupun terasa nyeri
kesehatan
5. Keluarga Tn. S mengetahui
R/ Keluarga kooperatif
resiko dari penyakitnya
dan mengikuti dengan
baik 6. Keluarga mampu menjelaskan
5. Keikutsertaan dan kembali materi yang telah
keaktifan keluarga saat disampaikan
diberikan pendidikan
7. Keluarga Tn. S mengatahui
kesehatan
yang akan terjadi jika tidak
R/ Anak dari Keluarga Tn.
menjaga pola hidup sehat
S tidak ikut serta dalam
pendidikan kesehatan A:
karena bekerja Tingkat pengetahuan teratasi
6. Kemampuan keluarga sebagian
dalam menjelaskan P:
kembali yang disampaikan Intervensi dilanjutkan
R/ Keluarga dalam
menjelaskan kembali
cukup baik
7. Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya hasil
pendidikan kesehatan yang
diberikan
R/ Keluarga sesekali bertanya
8. Perubahan perilaku setelah
diberikan pendidikan kesehatan
R/ Keluarga sudah mulai
bertahap mengerti dari cara
berdiskusi dengan baik
3. Manajemen 1. Mengidentifikasi tindakan S:
kesehatan yang dapat dilakukan keluarga Keluarga Tn. S membeli obat di
keluarga b.d R/ keluarga mengatakan warung dan apotik

konflik membeli obat saja di warung


O:
pengambilan bebas atau apotik
1. Keluarga Tn. S
keputusan d.d 2. Melibatkan keluarga dalam
menggunakan BPJS Kesehatan
Keluarga mengambil keputusan untuk
Tn.S melakukan tindakan yang
membeli obat tepat
bebas saja di R/ Keluarga bermusyawarah
warung atau setiap keputusan yang mau
apotik diambil
efektif 3. Mengajarkan cara perawatan
yang bisa dilakukan keluarga
R/ Keluarga melakukan teknik
nafas dalam meredakan rasa
nyeri
4. Membina hubungan saling percaya

dengan keluarga

R/ Keluarga mengatakan komunikasi


baik dengan anggota keluarga
5. Melibatkan keluarga untuk yang dimiliki
mendukung program pengobatan
2. Keluarga Ny. S melakukan
yang dijalani
penanganan pada Tn. S dengan
tekhnik nafas dalam

3. Keluarga Tn. S membeli obat


bebas di warung dan apotik

4. Keluarga Tn. S mengurangi


pekerjaan yang memberatkan

A:
Manajemen kesehatan keluarga
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Fatma Sari Dewi AR


Tanggal : 05 November 2021
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Defisit 1. Memberikan kesempatan pada
S : keluarga Tn. S mengatakan
pengetahuan keluarga untuk bertanya
Sudah memahami tindakan apa
b.d kurang R/ Keluarga memberikan pertanyaan
yang dilakukan saat keluarga
terpapar
2. Menggunakan contoh kasus untuk sedang sakit
informasi d.d
meningkatkan pengetahuan O:
Keluarga
keluarga mengenai masalah 1. Keluarga Tn. S termasuk Ny.
Tn.S
kesehatan M mengerti cara mengatasinya
mengatakan
pada saat Tn. S merasakan
R/ Keluarga sudah cukup paham
tidak
nyeri pada uluh hati
dalam pengetahuan tentang penyakit
mengetahui
2. Persepsi keluarga terhadap
asam urat
pantangan
penyakit yang diderita Tn.S
3. Memberikan keluarga nomer telepon
makanan
yaitu dengan menjaga pola
untuk meminta bantuan jika
bagi
makan
diperlukan
penderita
3. Keluarga Tn.S dapat
R/ Keluarga memberikan nomer
gastritis dan
menjaga pola aktifitas dan
telepon
cara
istirahat
mengatasiny
4. Keluarga Tn. S mengetahui
a
risiko dari penyakit Gastritis
A : Tingkat pengetahuan teratasi
P: Intervensi dihentikan

2 Manajemen S:
Kesehatan istri Tn. S mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi sumber-sumber
keluarga tidak menanyakan kondisi sakitnya
yang dimiliki keluarga
efektif b.d kepada petugas kesehatan ketika
R/ Keluarga melihat di internet
konflik memeriksakan kandungannya di
dari handphone
pengambilan puskesmas
2. Mempertahankan hubungan timbal
keputusan d.d
balik antara anggota keluarga dengan
Keluarga Tn.S O:
petugas kesehatan
membeli obat KeluargaTn. S sudah
R/ Keluarga sangat ramah dan saling
bebas saja di menggunakan BPJS kesehatan
berterimakasih dalam setiap
warung atau yang dimiliki
kunjungan
apotik
EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Kamis, 04 Hambatan pemeliharaan rumah b.d kurang S:
1. Tn. S mengatakan belum
November pengetahuan tentang pemeliharaan rumah
paham dan menerapkan tentang
2021 d.d Jendela ruang tamu dan kamar depan
bagaimana rumah sehat dan
setiap hari ditutup
nyaman
2. Keluarga mengatakan sudah
menerapkan perilaku sesuai
dengan konsep rumah sehat dan
nyaman
3. Keluarga mengatakan akan
membuka jendela setiap pagi

O:
1. Keluarga mengatakan sudah
menerapkan perilaku sesuai
dengan konsep rumah sehat
dan nyaman
2. Jendela terbuka pada saat pagi
hari

A:
Hambatan Pemeliharaan rumah
teratasi
P:
Intervensi dihentikan

2. Sabtu, 05 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar


S : keluarga Tn. S mengatakan
November informasi d.d Keluarga Tn.S mengatakan
Sudah memahami tindakan apa
2021 tidak mengetahui pantangan makanan bagi
yang dilakukan saat keluarga
penderita gastritis dan cara mengatasinya
sedang sakit
O:
1. Keluarga Tn. S termasuk
Ny. M mengerti cara
mengatasinya pada saat Tn.
J merasakan nyeri pada uluh
hati
2. Persepsi keluarga terhadap
penyakit yang diderita
Tn.S yaitu dengan
menjagapola makan
3. Keluarga T n . S dapat
menjaga pola aktifitas dan
istirahat
4. Keluarga Tn. S mengetahui
risiko dari penyakit gastritis
A : Tingkat pengetahuan teratasi
P: Intervensi dihentikan

3. Jum’at, 05 Manajemen Kesehatan keluarga S:


November tidak efektif b.d konflik pengambilan Tn. S mengatakan sudah
2021 keputusan d.d Keluarga Tn.S menanyakan kondisi sakitnya
kepada petugas kesehatan ketika
membeli obat bebas saja di warung
memeriksakan kandungan istrinya
atau apotik di puskesmas

O:
1. Keluarga Tn.S sudah
menggunakan BPJS
kesehatan yang dimiliki
2. Keluarga Tn. S sudah tidak
membeli obat bebas di
warung dan apotik
3. Keluarga Tn. S menjaga
pola makan dan aktivitas
A:
Manajemen kesehatan keluarga
sebagian besar teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan oleh
keluarga secara mandiri
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai