KEPERAWATAN KELUARGA
OLEH:
MULIYANA, S.Kep
22207017
( ) ( )
a) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikt oleh hubungan darah,
perkawinan atauadopsi.
b) Anggota keluarga biasanya hidup bersaa atau jika berpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
c) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain da masing-masing
mempunyai peran social,: suami, isteri, anak, kakak,adik.
d) Mempunyai tujuan; menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.
2. Tujuan KeperawatanKeluarga
Menurut (Widagdo, 2016), Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan
khusus dari keperawatan keluarga adalah keluarga mampu melaksanakan tugas
pemeliharaan kesehatan keluarga dan mampu menangani masalah kesehatannya
berikutini.
a) Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga. Kemampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh anggota keluarga.
Contohnya, apakah keluarga mengerti tentang pengertian dan gejala kencing
manis yang diderita oleh anggota keluarganya?
b) Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa anggota
keluarga ke pelayanan kesehatan. Contoh, segera memutuskan untuk
memeriksakan anggota keluarga yang sakit kencing manis ke pelayanan
kesehata.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit. Contoh, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
kencing manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat
antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan
kesehatan.
d) Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu
mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta
perkembangan setiap anggota keluarga. Contoh, keluarga menjaga
kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis untuk seluruh anggota
keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit.
a. Tradisional
1) The nuclear family (keluargainti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2) The dyadfamily
Keluarga yang terdiri dari suami dan isteri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan isteri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri.
4) The childlessfamily
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkmpul pada anggota keluarga pada saat “weekends” atau pada waktu-
waktu tertentu.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama. Contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon, dll.
6) Cohabitating family
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawianan karena
beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang saling merasa saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya
8) Group network failmy Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab
membesarkananaknya.
9) Fosterfamily
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan kelurga/saudara di
dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencri ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalamkehidupannya.
4. Struktur Keluarga
Struktur Keluarga Dalam (Musliha, 2018), struktur keluarga terdiri dari
bermacam-macam, diantarannya adalah :
1) Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garisayah.
2) Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garisibu.
3) Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
istri.
4) Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah
suami.
5) Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atauistri.
5. FungsiKeluarga
Dalam (Musliha, 2018), fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. FungsiBiologis
1) Untuk meneruskanketurunan.
2) Memelihara dan membesarkananak.
3) Memenuhi kebutuhan gizikeluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. FungsiPsikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasaaman.
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3) Membina pendewasaan kepribadian anggotakeluarga.
4) Memberikan identitaskeluarga.
c. Fungsisosialisasi
1) Membina sosial padaanak.
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat darilingkunmgan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial danspriritual.
8. Tahap Perkembangan Keluarga
Menurut (Musliha, 2018), membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan,
yaitu:
sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan
nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalh :
a. Pelaksana
Peran dan fungsi perawat sebagai pelaksana adalah memberikan pelayanan
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, mulai pengkajian sampai
evaluasi. Pelayanan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan
bersifat promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif.
b. Pendidik
Peran dan fungsi perawat sebagai pendidik adalah mengidentifikasi kebutuhan,
menentukan tujuan, mengembangkan, merencanakan, dan melaksanakan
pendidikan kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat secara mandiri.
c. Konselor
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan konseling atau
bimbingan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan keluarga
d. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah melaksanakan kerja sama
dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelesaian masalah kesehatan di
keluarga.
Contoh tindakan saya lakukan adalah memberikan edukasi pada pasien untuk
minum air yang banyak dan pemenuhan nutrisi seperti buah dan sayuran yang
sehat serta menganjurkan pasien untuk bergerak.
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan
dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yangberlaku.
Contoh tindakan yang saya lakukan terhadap pasien adalah tidak membeda
bedakan antara pasien yang satu dengan yang lainnya saya bersifat adil terhadap
setiap tindakan saya lakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.
melalui cairan, karena masih kurang nafsu makan, serta minum hanya sedikit.
Sehingga saya memberikan edukasi mengenai pentingnya penasangan infus untuk
pasien, pasien kemudian mengerti dan minta pemasangan infuskembali.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat,
komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan
saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan
informasi yang ia ingin tahu.
6. Fidelity (MenepatiJanji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk
mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai
komitmennya kepada orang lain.
Contoh yang saya lakukan terhadap pasien Ny.S bertanggung jawab besar
untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
Contoh tindakan yang saya lakukan terhadap pasien yaitu menjaga privasi, baik
itu mengenai penyakit yang dialami ataupun pasien pernah menceritakan
keadaannya kepada saya, saya tidak boleh menceritakan terhadap orang lain.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Contoh tindakan yang saya lakukan dalam hal ini saya sebagai perawat harus
bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesama teman sejawat,
karyawan, dan masyarakat, Jika misalnya salah memberi dosis obat kepada klien
perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
C. KONSEP DASARHIPERTENSI
1. Konsep Medis Hipertensi
a. Defenisi Hipertensi
Hipertensi terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara
abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak
berjalansebagaimanamestinyadalammempertahankantekanandarah
secara normal.
Defenisi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus
lebih dari suatu periode. Hal ini terjadi bila arteriole- arteriole konstriksi.
Konstriksi arteriole membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan
melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri
yang bila berlanjut dapat dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
kerusakan jantung dan pembuluh darah. Hipertensi juga didefenisikan sebagai
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik > 90
mmHg (Udjianti,2013).
b. Etiologi
Dari seluruh kasus hipertensi 90% adalah hipertensi primer. Beberapa
faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi primer seperti
berikut ini. (Udjianti, 2013).
2) Ginjal
d. Pencegahan
2. Konsep AsuhanKeperawatan
a. PengkajianKeperawatan
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya (Musliha,
2018). Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :
1) Dataumum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a) Nama kepala keluarga(KK)
b) Alamat dantelepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisikeluarga
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
g) Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
4) Strukturkeluarga
a) Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggotakeluarga.
b) Struktur kekeuatan keluarga Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
c) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupuninformal.
d) Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang
dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengakesehatan.
5) Fungsi-fungsi keluarga
a) Fungsiafektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.
g) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik.
h) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu,
keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang aktual dan potensial Salvari Gusti (2013) dalam (YUANA, 2020)
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian, komponen diagnosa keperawatan meliputi:
b) Resiko terhadapkeluarga
c) Resiko terjadi infeksi (penularanpenyakit)
2) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah struktur komunikasi
(komunikasi keluarga disfungsional)
3) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah strukturperan
a) Berduka danantisipasi
b) Berdukadisfungsional
c) Isolasisosial
d) Perubahan dalam proses keluarga (dapat adanya orang yang sakit
terhadapkeluarga)
e) Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orangtua)
f) Perubahan penampilan peran
g) Kerusakan pentalaksanaan pemeliharan rumah.
h) Gangguan citra tubuh
4) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif.
a) Perubahan proses keluarga
b) Perubahan menjadi orang tua
c) Potensial peningkatan menjadi orang tua
d) Berduka yang diantisipasi
e) Koping keluarga tidak efektif,ketidakmapuan
f) Resiko terhadap tindakan kekerasan
Skoring:
a. tentukan skor untuk setiapkriteria
b. skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan denganbobot
c. jumlahkan skor untuk semua kriteria
Beberapa diagnosa keperawatan keluarga yang dapat dirumuskan pada anggota
keluarga dengan TB Paru sesuai dengan pathway diatas menurut (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2017) adalah :
c. IntervensiKeperawatan
Diagnosis Intervensi
Luaran (SLKI)
(SDKI) (SIKI)
(D.0077) (L.08066) Setelah Manajemen Nyeri
Nyeri Akut dilakukan intervensi Observasi
keperawatan selama 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik,
1 x 24 jam maka durasi, frekuensi, kualitas,intesitas
tingkat nyeri nyeri
menurun dengan 2. Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil : 3. Identifikasi factor yang
Keluhannyeri memperberat danmemperingan
menurun nyeri
Meringis 4. Identifikasi factor yang
menurun memperberat dan memperingan
Gelisah menurun nyeri
Kesulitan tidur Terapeutik
menurun 5. Berikan teknik nonfarmakolgis
Frekuensi nadi untuk mengurangi rasa nyeri
membaik ( mis. TENS, hypnosis, akupresur,
terapi music, biofeedband, terapi
pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres air
hangat/dingin, terapibermain)
Edukasi
6. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicunyeri
7. Jelaskan strategi meredakannyeri
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian obat
analgetik, jika perlu
(D.0055) (L.05045) Setelah Dukungan Tidur
Gangguan dilakukan intervensi Observasi
pola tidur keperawatan selama 1. Identifikasi pola aktivitas dantidur
1 x 24 jam maka pola 2. Identifikasi factor
pengganggutidur
tidur membaik Terapeutik
dengan kriteriahasil 3. Modifikasilingkungan
: 4. Tetapkan jadwal tidurrutin
Keluhan sulit 5. Lakukan prosedur untuk
tidur menurun meningkatkankenyamanan
Keluhan sering Edukasi
terjagamenurun 6. Jelaskan pentingnya tidur cukup
Keluhan tidak selama sakit
puas tidur 7. Anjurkan untuk menghindari
menurun makanan/minuman yang
Keluhan pola mengganggutidur
tidur berubah
menurun
Keluhan istirahat
tidak cukup
menurun
(D.0009) (L.02011) Setelah Perawatan sirkulasi
Perfusi dilakukan intervensi Observasi
perifer keperawatan selama 1. Periksa sirkulasi perifer
tidak efektif 1 x 24 jam maka 2. Identifikasi factor resiko gangguan
sirkulasi
perfusi perifer 3. Monitor
meningkat dengan panas,kemerahan,nyeri atau
kriteria hasil : bengkak padaekstremitas
Denyut nadi Terapeutik
perifer meningkat 4. Hindari pemasangan infus atau
Warna kulit pengambilan darah vena diarea
pucat menurun keterbatasanperfusi
Akralmembaik 5. Hindari pengukuran tekanan
Turgor kulit darah pada ekstremitas dengan
membaik keterbatasanperfusi
6. Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet pada area
yangcedera
7. Lakukan pencegahaninfeksi
Edukasi
8. Anjurkan berhentimerokok
9. Anjurkan berolahraga rutin
10. Anjurkan menggunakan obat
penurun tekanan
darah,antikoagulan,dan penurun
kolestrol, jika perlu
11. Anjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secarateratur
12. Anjurkan program diet untuk
memperbaikisirkulasi
d. ImplementasiKeperawatan
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan (Potter & Perry,
2010).
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya (Padila, 2012).
Potter, Perry (2010). Fundamental Of Nursing 7th edition. Jakarta. Salemba Medika Padila
(2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Bengkulu: Nuha Medika PPNI, Tim
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP
PPNI.Jakarta Selatan.
Setiadi (2012). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Edisi 1.
Yogyakarta. Graha Ilmu
Udjianti,Wajan (2013). Keperawatan Kardiovaskuler.Cetakan Ketiga. Jakarta : Salemba
Medika
Widagdo, wahyu. (2016). Keperawatan Keluarga & Komunitas.
YUANA, W. (2020). Dengan Tb Paru Di Wilayah Kerja Widi Yuana
Nim :P031914401R072 Kementerian Kesehatan Ri Politeknik Kesehatan Kemenkes
Riau Jurusan Keperawatan Prodi D-Iii Keperawatan Tahun2020.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.B DENGAN HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG
OLEH:
MULIYANA, S.Kep
22207017
( ) ( )
I. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga (Inisial) : Tn. M
2. Alamat : Jl. Likukang Lingk Cambaya
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Swasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Komposisi Keluarga :
NAMA/ HUBUNGAN
NO JK UMUR PENDIDIKAN
INISIAL DGN KK
Genogram :
62
5
6
2
6
Ket:
: Perempuan
: Laki-laki
: Hubungan keluarga (Serumah)
: Pasien
: Meninggal
GI : Kakek dan nenek klien meninggal karena faktor usia
GII : Ayah dan ibu dari klien sudah meninggal karena faktor usia dan
G III : Terdiri dari keluarga inti dimana Tn. M sebagai kepala keluarga
6. Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn.M adalah pasangan inti terdiri dari
dewasa
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
keluarga
1. Karakterisitik rumah :
6x10 meter. Rumah terlihat rapi. Jarak antara rumah Tn. M dengan yang
melakukan apa-apa karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka
Tn.M mengatakan bahwa rumah yang bersih adalah rumah yang di sapu
Kamar Dapur
mandi
Ruang
Kamar makan
tidur 4
Ruang
Kamar tengah
tidur 3
Ruang tamu
Kam
ar Kamar
tidur tidur 1 Pintu
2 wc
masu
k
yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya hanya
kurang dari 1 meter. Terdapat banyak rumah petak atau rumah kontrakan
hanya sekitar 50 meter dari rumah Ny. N. Ny. N saat merasa dirinya sakit
di mengunjungi Puskesmas.
Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka
apabila salah satu dari mereka ada yang sakit maka mereka akan
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak
makan yang
berkumpul di rumah,
kesehatan :
Tn. M dan Ny. N mengatakan tidak tau, tidak mengerti terlalu rinci dengan
5. Fungsi religius :
masjid
6. Fungsi rekreasi :
sekitaran rumah
7. Fungsi reproduksi:
Nn.M
8. Fungsi afektif : Tn. M dan Ny.N saling menyanyangi dan memperhatikan
satu sama lain serta saling mendukung dan mengarahkan dengan segala
terhadap situasi/stressor :
tersedia
Tn. m, Ny.N dan anaknya Nn.M bila ada permasalahan, mereka berusaha
dalam berfikir
KEPALA:
Rambut Kulit kepala bersih, rambut berwarna Kulit kepala bersih, rambut berwarna Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam,
hitam, tidak ada massa/benjolan hitam, tidak ada massa/benjolan tidak ada massa/benjolan
Simetris kiri dan kanan, pupil isokor, Simetris kiri dan kanan, pupil isokor, Simetris kiri dan kanan, pupil isokor,
Mata
konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis
Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak terdapat
Hidung terdapat polip. terdapat polip. polip.
Telinga Bersih, tidak terdapat serumen Bersih, tidak terdapat serumen Bersih, tidak terdapat serumen
Gigi-mulut Mulut bersih, mukosa bibir kering, tidak Mulut bersih, mukosa bibir kering, tidak Mulut bersih, mukosa bibir kering, tidak
terdapat sariawan. terdapat sariawan. terdapat sariawan.
LEHER: Tidak terdapat pembesaran vena Tidak terdapat pembesaran vena Tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak
jugularis, tidak nyeri tekan jugularis, tidak nyeri tekan nyeri tekan
Pengembangan dada simetris, Pengembangan dada simetris, pernapasan Pengembangan dada simetris, pernapasan
pernapasan 20x/menit. 20x/menit. 18x/menit.
Auskultasi: bunyi napas vesikuler pada Auskultasi: bunyi napas vesikuler pada Auskultasi: bunyi napas vesikuler pada kedua
kedua lapang paru. kedua lapang paru. lapang paru.
Palpasi : tidak terdapat massa/benjolan, Palpasi : tidak terdapat massa/benjolan, Palpasi : tidak terdapat massa/benjolan, tidak
tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan. nyeri tekan
PERUT: Inspeksi: tidak ada lecet, tidak ada Inspeksi: tidak lecet, tidak ada tanda- Inspeksi: tidak
tanda-tanda peradangan, Nampak tanda peradangan
Auskultasi: peristaltik usus 10x/menit
Auskultasi: peristaltik usus 20x/menit Auskultasi: peristaltik usus 16x/menit
Perkusi : tympani
Perkusi : tympani Perkusi : tympani
Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak terdapat
Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak terdapat Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak terdapat benjolan
benjolan benjolan
EXTREMITAS Inspeksi: simetris kanan dan kiri, tidak Inspeksi: simetris kanan dan kiri, tidak Inspeksi: simetris kanan dan kiri, tidak terdapat
terdapat deformitas, tidak ada tanda- terdapat deformitas, tidak ada tanda-tanda deformitas, tidak ada tanda-tanda peradangan
tanda peradangan peradangan
Palpasi: tidak ada massa atau benjolan, tidak
Palpasi: tidak ada massa atau benjolan, Palpasi: tidak ada massa atau benjolan, nyeri tekan.
tidak nyeri tekan. tidak nyeri tekan.
ROM atas: 5/5
ROM atas: 5/5 ROM atas: 5/5 ROM bawah: 5/5
ROM bawah: 5/5 ROM bawah: 5/5
Genetalia dan Eliminasi : BAB dan BAK tidak Eliminasi : BAB dan BAK tidak Eliminasi : BAB dan BAK tidak mengalami
rectum mengalami gangguan mengalami gangguan gangguan
LAIN-LAIN:
Tekanan Darah 100/70 mmHg 150/100 mmHg 110/80 mmHg
Berat badan 60 kg 58 kg 50 kg
6. Harapan Keluarga dibidang Kesehatan
Keluarga berharap Ny. M dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi pelayanan
7. Pengkajian Fokus :
2. Menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada pada keluarga : fasilitas di gunakan
secara maksimal
VII. RESUME :
Tn.B merupakan tipe keluarga pasangan suami istri dan anak dimana pasangannya
Berinisial Ny.K dan anaknya berinisial Nn,F. mereka tinggal dalamm rumah luas rumah
6x4 m. memiliki tokoh dan pencerahan dalam rumah remang remang. Pekerjaan Tn. J
hanya sehari harinya sebagai karyawan swasta. Saat ini Tn.B memiliki riwayat hipertensi
saat dan saat pemeriksaan ttv didapatkan tekanan darah 150/100 mm/Hg. Pasien
mengatakan dirinya lemas, merasa bahwa pundaknya kaku dan merasa lehernya tegang.
Saat penyakitnya kambuh pasien mengunjungi sarana kesehatan yang dekat dengan
DS:
Ny. N mengatakan nyeri kebagian kepala dan merasa bahwa bagian lehernya tegang
Ny. N suka mengkonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan dan bumbu santan.
TD : 150/100 mmHg
Nadi: 98X/menit
P: 20X/menit
S: 36,3 ℃
BB: 58 kg
Kekuatan otot:
5 5
5 5
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisis dan sintesis data
Data Etiologi Masalah
DS: ketidakmampuan keluarga Nyeri akut
Ny. N mengatakan nyeri dalam merawat keluarga yang
kebagian kepala dan merasa sakit
bahwa bagian lehernya
tegang
DO:
Ny. N tampak lemas
Pasien tampak meringis
TD : 180/100 mmH,
N : 98 x/m,
S : 36,30C
R: 20x/m
Jam tidurnya tidak
beraturan
DS: ketidakmampuan keluarga Kurang
Ny. N suka dalam mengenal masalah pengetahuan
mengkonsumsi tentang diit
makanan berlemak, Hipertensi
seperti gorengan dan
bumbu santan.
Pasien mengatakan apa
yang meyebabkan tekan
darahnya meningkat
DO:
Pasien tampak acuh
dengan penyakit
yang dideritanya
Pasien tidak patuh
dalam
mengkonsumsi
obatnya
∑=
Total
4, 17
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Paraf
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d Setelah Kriteria hasil :
dilakukan 1. Observasi skala nyeri
ketidakmampuan kunjungan ke rumah
pasien menyatakan Rasional: Untuk mengetahui skala nyeri yang
keluarga dalam selama 3 nyeri
hari berkurang, dialami oleh pasien
merawat keluarga diharapkan nyeri
skala 1-3 nyeri 2. Ajarkan teknik relaksasi
yang sakit berkurang berkurang pasien Rasional: .Teknik relaksasi dapat mengurangi
tampak relaks, tidak rasa nyeri dan membuat pasien menjadi lebih
gelisah. tenang
3. Ajarkan keluarga untuk
melakukan kompres dengan air hangat jika
nyeri datang.
Rasional: untuk menghilangkan nyeri
2 Kurang Setelah dilakukan Keluarga mampu 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
pengetahuan b/d Kunjungan seba- Menyebutkan makanan yang boleh dikonsumsi dan yang
ketidakmampuan nyak 3 hari keluarga defenisi hipertensi harus dihindari.
keluarga dalam mampu dengan bahasa Rasional: Untuk mengetahui tingkat
mengenal merawat keluarga sendiri pengetahuan keluarga tentang makanan yang
masalah yang sakit boleh dikonsumsi dan makanan yang
Hipertensi. dihindari.
2. Diskusikan dengan keluarga tentang
kebutuhan nutrisi pada Hipertensi dan cara
mencegah serta mengatasi Hipertensi.
Rasional: Untuk mengetahui pemahaman
keluarga tentang kebutuhan nutrisi pada
hipertensi dan cara mencegah serta mengatasi
hipertensi.
3. Demonstrasikan contoh makanan yang harus
dikonsumsi dan yang harus dihindari dan diit
hipertensi. Rasional: Untuk mengetahui
makanan yang dikonsumsi dan yang harus
dihindari pada penderita hipertensi
D. IMPLEMENTASI
FORMAT PELAKSANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No NO. DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI DAN RESPON KLIEN PARAF
KEPERAWATAN & WAKTU
1 Nyeri akut b/d Senin, 1. Mengobeservasi skala nyeri
ketidakmampuan 23/05/22 Hasil: klien tampak rileks
keluarga dalam 11:00 2. Mengajarkan teknik relaksasi
merawat keluarga Hasil: klien mengerti apa yang telah dijelaskan.
yang sakit 3. Ajarkan keluarga untuk melakukan kompres dengan air hangat
jika nyeri dating
Hasil : keluarga mengerti apa yang harus dilakukan saat nyeri pada
pasien kambuh
2 Kurang Senin, 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang makanan yang boleh
pengetahuan b/d 23/05/25 dikonsumsi dan yang harus dihindari.
ketidakmampuan 11.30 Hasil : Keluarga mampu menyebutkan jenis makanan yang boleh
keluarga dalam dikonsumsi dan makanan yang harus dihindari yang dapat
mengenal masalah menyebabkan hipertensi.
2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang kebutuhan nutrisi pada
Hipertensi dan cara mencegah serta mengatasi Hipertensi
Hasil: keluarga mampu menyebutkan makanan yang harus
dikonsumsi saat hipertensi dan Keluarga mampu melakukan cara
mengatasi nyeri
E. EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal &Waktu No. Diagnosa Evaluasi PARAF
Jumat, 24/05/22 1. Nyeri akut b/d S : Klien mengatakan tidak begitu nyeri lagi dibagian
11:00 ketidakmampuan tengkuksebelah kiri seperti mengangkat beban berat
keluarga dalam dengan skala nyeri 2 dan nyeri dirasakan hiang timbul.
merawat keluarga yang O : Keluarga terlihat ikut memberi masukan dan saran yang
sakit baik untuk kenyamanan lingkungannya.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi: Pendidikan kesehatan
Jumat. 24/05/22 2. Kurang pengetahuan S : Keluarga menyebutkan makan yang harus di konsumsi Jumat.
11:30 b/d ketidakmampuan dan yang harus di jauhi bagi penderita hipertensi 24/05/22
keluarga dalam O : keluarga tahu cara mengatasi saat penyakit Tn.B 11:30
mengenal masalah kambuh
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi