Oleh
M.HASANAIN
019020956
24
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
25
meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk melengkapi teori teori dasar
mengenai kosep dasar keluarga.
2 Rumusan Masalah
3 Tujuan
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1 Definisi Keluarga
2 Tipe/Bentuk Keluarga
27
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan, oleh
karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat,
perawat harus memahami tipe keluarga yang ada yaitu sebagai berikut :
1.Tradisional
a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak
b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang
hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante,
orang tua (kakek-nenek), keponakan
f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah
atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
28
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(perceraian atau ditinggal mati)
2.Non-Tradisional
a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
29
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan
anaknya
1 Pasangan Baru
30
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami)
danperempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah
danmeninggalkan keluarga masing-masing.Meninggalkan keluarga bisa
berartipsikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal
denganorang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan
penyesuaian peran danfungsi.Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaansendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur,
bangun pagi dan sebagainya.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami,
keluarga, istri dan keluarga sendiri.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman orang
tuanberinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang
tua danbayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi
dan orang tuadapat tercapai.
31
3. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan :
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir
padasaat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai
jumlahmaksimal sehingga keluarga sangat sibuk.Selain aktivitas di sekolah,
masing-masinganak memiliki minat sendiri.Dmikian pula orang tua mempunyai
aktivitas yangberbeda dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :
32
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Tugas perkembangan :
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat anakterakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahapan ini tergantung jumlah
anak dan adaatau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua.Tugas perkembangan :
33
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhirsaat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase inidianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak
dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas perkembangan :
a. Mempertahankan kesehatan.
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan
keduanya meninggal. Tugas perkembangan :
34
5. Struktur Keluarga
3. Berdasarkan pemukiman
4. Berdasarkan kekuasaan
35
a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan
paling penting
6. Peranan Keluarga
Posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
7 Fungsi Keluarga
36
2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan
bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-
kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus
selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat
dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,
serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
37
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
38
keluarga diantaranya keuangan, kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi
syarat.
5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit memperoleh pertolongan
dan mendapat perawatan segera agar masalah teratasi.
2. Etiologi
Penyebab Diabetes melitus menurut price,1995 dibagi menjadi 2 yaitu :
39
Penyebab dari jenis IDDM yaitu karena factor genetic, penyakit
ini timbul karena adanya proses perusakan imunologi sel-sel yang
memproduksi insulin.
3. Manifestasi Klinis
4. Patofisiologi
40
amino, hal ini akan menyebabkan penurunan pemecahan lemak menjadi
keton untuk memberi alternative sumber energi. Kekurangan insulin
akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam
sel.menyebabkan sel mengalami kelaparan. Sel sebagai keadaan krisis
dengan mengeluarkan hormon counter regulator untuk tetap memenuhi
kebutuhan energi dengan menggunakan sumber energi lain seperti
lemak.akibat tingginya kadar glukosa darah menimbulkan tiga gejala
utama poliuria,polidipsi,polifagia. Karena glukosa yang masuk ke
tubulus tinggi maka glukosa melampui ambang ginjal dan glukosa akan
dibuang bersama urine dan menyebabkan dehidrasi ruang ekstra sel dan
cairan intrasel akan keluar dan menimbulkan mekanisme haus.polifagia
terjadi karena glikogen tidak sampai sel akan mengalami starvasi atau
kelaparan dan muncul tanda lapar (Brunner And Suddart).
5. Penatalaksanaan
Latihan
Agen hipoglikemia
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : lemah, letih, lesu, sulit bergerak atau berjalan,kram otot, gangguan
istirahat atau tidur
41
Tanda : takikardia, takipnea saat istirahat dengan aktivitas penurunan
kekuatan otot,letargi
2. Integritas ego
Data Subjektif : Stress, tergantung pada orang lain, tidak berdaya, perasaan
putus asa
3. Sirkulasi
4. Eliminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensori
42
7. Nyeri/kenyamanan
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
11. Pembelajaran
2. Diagnosa Keperawatan
43
4. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolic,
perubahan kimia darah, insufisensi insulin, peningkatan kebutuhan energi
3. Intervensi
Kriteria Hasil : tanda-tanda vital stabil, turgor kulit baik, input dan output
seimbang, kadar elektrolit normal.
Intervensi
44
ketidak cukupan insulin,anoreksia, intake nutrisi kurang,mual,muntah
(Doenges,2000:732)
Intervensi
muntah
Intervensi
45
e. Timbang berat badan secara periodic
Intervensi
Kriteria Hasil : nyeri hilang atau terkontrol, rileks, pasien bisa istirahat
Intervensi
46
6. Resiko cidera berhubungan dengan peningkatan TIO
(Doenges,2000 : 414)
Kriteria Hasil
Intervensi
Intervensi
a. Kaji ulang proses penyebab atau prognosis dan kemungkinan yang akan
dialami
47
BAB II
b. Komposisi Keluarga:
L/ Hub.
No Nama Umur Pekerjaan Pendidikan
P Klg
1.
Tn.N L 50 thn Kk Swata
2. SMU
Ny.E P 41 thn Istri Pengajar
3. SD
An.H P 9 thn Anak -
4. SD
An.P L 6 thn Anak -
48
c. Genogram:
I.
II.
III.
Keterangan:
: Laki laki
: Perempuan
: Kakek meninggal
: Nenek meninggal
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: Keluarga inti ( Nuclear Family ) yang terdiri dari
Ayah, Ibu, dan anak anak.
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut: terjadi salah satu anggota
keluarga atau anak pertama dari Tn.N yang pernah sakit dan sampai
meninggal, sehingga kejadian itu membuat Tn.N trauma dan sangat cemas
ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit langsung di bawah ke
klinik terdekat atau ke Rs.
e. Suku Bangsa:
49
a) Asal suku bangsa: Klien suku Batak Warga Negara Indonesia (WNI)
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :Tn.N mengatakan masih
membahwa budaya batak ketiaka ada keluarga yang sakit kepala
biasa.contoh ada salah satu keluarga yang sakit kepala akan di berikan
bawang merah pada daerah yang sakit.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Agama yang dianut
adalah Kristen Protestan dan menurut Tn.N senantiasa berdoa kepada Tuhan serta
yakin dan percaya Tuhan yang di sembah adalah dokter di atas segala dokter yang
mampu menyembuhkan penyakit DM yang dideritanya.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencarinafkah: Tn.N ( kepala keluarga ).
b) Penghasilan: 3,5juta/bulan.
c) Upaya lain: anak dari Tn.N senang menjual gelang di sekolahnya, hasil
dari kebun.
d) Harta benda yang dimiliki : (1 buaah kompor gas, 1 buah tv, 1 kulkas,
1 buah DVD, Keluarga memiliki 2 buah motor.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: kebutuhan pokok , dan cicilan
motor
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga: klien mengatakan untuk rekreasi sebulan kadang
kadang ke pantai, keluar daerah, ada arisan keluarga, dan nonton bareng
sekeluarga.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga Tn.N tahap perkembangan
keluarganya adalah dengan anak prasekolah, Tn.N
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasa aman. belum terpenuhi adalah tempat tinggal, keluarga ingin pindah ke
perumahan secepatnya, kendalanya sekarang adalah kontrakannya sangat sempit .
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
50
Keluarga Tn.N mengatakan bahwa Tn.N sudah lama mengalami penyakit
diabetes militus dari sejak dia tinggal di Surabaya.
b) Riwayat penyakit keturunan:
Keluarga Tn.N mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit diabetes militus
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
51
anak pilek atau demam langsung di bawah langsung ke klinik terdekat atau
langsung ke RS.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah: 5X8 m2
2) Type rumah: permanen sederhana
3) Kepemilikan: kontrakan
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 2ruang
5) Ventilasi/cendela: ventilasi yang cukup, memakai jendela yang terbuat
dari kaca dan papan, di setiap ruangan dengan jumlah
total jendela yaitu 1 buah, serta sistem pencahayaan yang
cukup terang.bangunan rumah terbentuk persegi panjang.
6) Pemanfaatan ruangan: terdiri dari 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan 1
kamar atau ruang dapur serta bagian depan ada teras
rumah. Lantai rumah terbuat dari kramik dengan keadaan
bersih dan penataan alat/perabot rumah tangga yang
cukup rapi.
7) Septic tank: ada/tidak: ada dan letaknya di bawah tanah
8) Sumber air minum: keluarga menggunakan air sumur guna untuk mandi
dan cuci, sedangkan air untuk minum keluarga
menggunakan air galon dan sebelum minum keluarga
masak dulu lalu di minum.
9) Kamar mandi/WC: ada WC terletak di dalam rumah.
10) Sampah: keluarga biasa menumpulkan sampah terlebih dahulu di
kantong kemudian membuangnya pada tempat sampah
yang ada dengan jarak jauh.
11) Kebersihan lingkungan: ya,, cukup bersih, keluarga mengatakan
meskipun sibuk mengurus anak anak dan kerjaan, namun
selula gantian untuk membersihkan rumah.
12) Denah rumah : U
52
B T
A C E
B D F
Keterangan: A. dapur
B. WC
C. Ruang tamu
D. Gudang
E. teras rumah
F. Kamar tidur
53
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: komunikasi antar keluarga yang cukup
harmonis,dalam menghadapi suatu permasalah biasanya dilakukan musyawarah
keluargasebelum memutuskan suatu masaah. Komunikasi di lakukan dengan
sangat terbuka. Anggota keluarga biasa menggunakan bahsa batak dan bahasa
Indonesia.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: struktur keluarga terdiri dari anak anak dan istri
yang sakit serta Tn.N yang bersifat lemah lembut terkadang panik untuk
memikirkan keadaan.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Tn.N mengatur rumah tangga dengan biaya asuransi serta BPJS yang ada.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlakudalam keluarga menyesuaikan dengan nilai
dalam agama Kristen yang di anut serta norma masyarakat sekitarnya.
Keluarga ini menganggap penyakit Diabetes Melitus yang diderita oleg Tn.N
adalah penyakit yang di alami oleh Tn.N sendiri. Upaya yang dilakukan untuk
mengendalikan selama beberapa tahun terakhir ini Tn.N mengkonsunsi obat
dari rumah sakit serta ramuan herbal .
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Tn.N memiliki keluarga yang lengkap dalam rumah, yaitu istri dan keduan
anaknya yang saling menolong serta saling mengingatkan.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: keluarga selalu
mengajarkan dan menanamkan perilaku soasial yang baik.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: aktif bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: Tn.N yang sering mengambil keputusan.
54
d) Kegiatan keluarga waktu sengg ang:
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Keluarga selalu aktif dalam
kegiatan soasial
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: keluarga cukup mampu mengenal masalah
kesehatan tentang penyakit DM, Namun Tn.N tidak rutin minum obat
karana ketidaktahuannya betapa pentingnnya minum obat demi
kesembuhannnya dan Tn.N juga belum mampu dalam mengatur pola
hidup dalam sehari hari.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat: istri dari Tn.N sering mengingatkan Tn.N dalam
mengubah pola hidup agar bisa pulih total serta mengingatkan untuk
mengkonsumsi obat tepat waktu.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Tn.N sampai sekarang masih semangat dalam control penyakit yang di
alami serta di didukung oleh keluarga.akan tetapi keluarga Tn.N kurang
tau cara perawatan diabetes selain berobat kepelayanan kesehatan.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat: ya,, keluarga sampai sekarang selalu memelihara lingkungan sekitar
rumah.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : keluarga masih mampu.
d. Fungsi reproduksi
Tn.N berusia 50 tahun dan istri berusia 41 tahun beliau mengatakan 2
anak cukup dengan usia 9 dan 6 tahun, (pasangan yang masih berusia
subur) dan istri Tn.N menggunakan kontrasepsi pil/suntik.
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: selalu tercukupi.
55
VI. Stres Dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek: Tn.N mengtakan pola makannya itu tidak teratur
selama < 6 bulan
b. Stressor jangka panjang: selama > 6 bulan Tn.N sudah berobat kesana
kemari namun GDS nya selalu naik turun
c. Respon keluarga terhada stressor:kelu arga Tn.N memeriksa kesehatn ke
kelinik didekat rumahnya
d. Strategi koping:keluarga Tn.N selalu bermusyawarah untuk melesaikan
masalah yang ada
e. Strategi adaptasi disfungsional: bila kadar gula drah Tn.N naik di sarankan
untuk stop makan makanan yang berlemak dan mengandung gula banyak.
56
3. Tanda & gejala Kuat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
makan ,
minum
4. Riwayat penyakit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sebelumnya
57
10 Sistem Normal Normal Normal Normal
muskuloskeletal Skala : 5 Skala : 5 Skala :5 Skala :5
ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. S: Ketidaktahuan Prilaku kesehatan
-Keluarga Tn.N mengatakan keluarga tentang cenderung berisiko
bahwa Tn.N sudah lama penyakit Diabetes
mengalami penyakit diabetes Militus.
militus dari sejak dia tinggl di
surabaya
58
S : 36 C
R :12x/menit
BB : 80 Kg
TB :172 Cm
GDS : 341
59
3. ketidak mampuan keluarga dalam momidifikasi lingkungan b.d kurangnya
pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang bersih dan sehat.
60
3 Potensial masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = 1 Keluarga mau di ajak kerja
Skala : Cukup sama (kooperatif)
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 =1 Bila tidak segera di tangani
Skala : Masalah berat harus memungkinkan penyembuhan
segera di tangani lama dan akan terjadi diabetes
militus tipe 2
Total skor 3 2/3
61
3. ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan b.d kurangnya
pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang bersih dan sehat
No kriteria Perhitu skor Pembenaran
ngan
1 Sifat maslah sekala : 2/3x1 2/3 Keluarga masi belum mampu
ancaman untuk meneyelsekan masalah
yang di hadapi
2 Kemungkinan masalah 2/2x2 2 Kurangnya pengetahuan
dapat di ubah sekala : keluarga tentang lingkungan
Mudah yang sehat
3 Potensi masalah untuk di 2/3x1 1 Karna kurangnya pengetahuan
ubah sekala : keluaraga.
Tinggi
4 Menonjolnya masalah 0/2x1 O Ketidak mampuan keluarga
sekala : untuk memodifikasi
Masalah tidak dirasakan lingkunagan.
5 Total skor 3 2/3
62
No . Tujuan Kriteria intervensi
dx evaluasi
Umum Khusus Kriteria standar
1 Setealah Klien mampu : Afektif a. Klien dan a. Kaji
dilakukan a. Dapat keluarga pengetahuan
penyuluhan menjelaskan dapat keluarga tentang
1x30 menit akibat DM menjelaskan penyakit dibetes
keluarga pada sendri Dampak militus, dampak
mengenal dan dan diabetes diabetes
mampu keluarganya militus, militus,seperti
mencegah b. Dapat tanda dan (berat badan
penyakit menyebut gejala menurun, sering
diabetes upaya untuk diabetes minum, dan
militus. mencegah militus. mudah cepat
terjadinya lelah. )
DM b. Kaji kemampuan
keluarga yang
telah dilakukan
pada Tn.N untuk
menghindari
diabetes
c. Diskusikan
b. Klien dan alternatif yang
Psikomotor keluarga dapat dilakuakn
dapat untuk mencegah
menyebutka terjadinya DM
n upaya d. Evaluasi secara
untuk singkat terhadap
mencengah topik yang
terjadinya didiskusikan
DM keluarga
63
e. Berikan pujian
c. Klien dapat terhadap
Pengetahuan menyebutka ungkpan
n upaya keluarga yang
untuk mendukung
mencegah upaya
penyakit pencegahan
diabetes
militus
a. Kaji
2. Setelah Keluarga mampu : a. Keluarga pengetahuan
melakukan a. Menyebutkan Kongnitif dapat keluarga tentang
penyuluhan pengertian menyebutka penyakit
keluarga DM n tanda dan DM,penyebab
selama 1x30 b. Menyebutkan gejala ,gejala, dan cra
menit keluarga tanda dan penyakit penanganannya.
diharapkan gejala DM diabetes b. Berikan
dapat c. Menyebutkan militus. penyuluhan pada
mengambil faktor resiko keluarga
mengambil yang dapat mengenai cra
keputusan menyebabkan mengidentifikasi
untuk berobat DM serangan
secara teratur d. Menyebutkan kambuhan
dan benar pengobtan
dan perawatn c. Anjurkan brobat
dm Motorik b. Keluarga kembali ke
e. Mampu dapat puskesmas atau
mengambil mengiiden rumah sakit saat
keputusan tifikasikan penyakit
64
dalam cara kambuh
pengobatan pengobatan d. Berikan
dm dan kesempatan
perawatan keluarga
menentukan
sikap dan rencna
selanjutnya
dalam
pengobatan
e. Berikan pujian
Pengetahuan c. Keluarga terhadap
dapat kemampuan ide
memutuska atu siakp positif
n tindakan yang di
yang harus ungkapkan
dilakukan keluarga dalam
bial obat menyikapi
habis kekambuhan
penyakitnya
- Diskusikan
65
Afektif dengan keluarga
- Keluarga mampu tentang
menjelaskan pentingnya
pentingnya membuka
membuka jendela jendela di pagi
di pagi hari dan di hari
siang hari
Demontsikan dengan
Psikomotor
Kluarga mampu keluarga cara
mendemonstrasikan memelihara lingkungan
cara memelihara rumah yang menunjang
lingkungan rumah kesehatan
yang menunjang
kesehatan.
CATATAN IMPLEMENTASI
66
No. Dx Hari/ Tgl Pukul Tindakan keperawatan Paraf
67
kemampuan ide atu siakp positif yang di
ungkapkan keluarga dalam menyikapi
kekambuhan penyakitnya
EVALUASI
T : 130/80 MmHg
N : 80x/menit
S : 36 C
R :12x/menit
GDS : 341
A :masalah teratasi sebagian
P :intervensi dilanjutkan
A :masalah teratasi
68
P :intervensi dihentikan
A :masalah teratasi
P :intervensi dihentikan
BAB VI
PENUTUP
69
1 . Kesimpulan
2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
- Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
70
- Nurarif Huda Amin, Dan Kusuma Hardhi.2015.Nanda Nic-Noc.Jogjakarta
:Mediaction.
71