D DENGAN
“HIPERTENSI”
DI RT 002 RW 02 KELURAHAN KOTA UNENG KABUPATEN SIKKA
Oleh
EUGENIUS MEO
011100053
SEMESTER VI A
2. Struktur keluarga
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara dala beberapa
generasi, dimana hubungan disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama saudara sedarah
isteri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami isteri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubugnan suami isteri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau isteri.
f. Patriakal adalah dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak isteri.
g. Matriakal adalah dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
3. Tipe/bentuk keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainya.
c. Kelaurga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi(compositive) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (cohabitation) adalh dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Tugas-tugas keluarga
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
d. Sosialisasi antaranggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban keluarga.
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
5. Ciri-ciri keluarga
a. Didikat dalam suatu tali perkawinan.
b. Ada hubungan darah.
c. Ada ikatan batin.
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya.
e. Ada pangambil keputusan.
f. Kerjasama diantara anggota keluarga.
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga.
h. Tinggal dalam satu rumah.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian di lakukan pada hari,tgl,bulan,tahun,jam
1. Identitas kepala keluarga
2. Nama kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan, komposisi keluarga,
jenis kelamin, dll.
3. Komposisi keluarga
4. Tipe keluarga, menjelaskan tipe keluarga dan masalah yang terjadi dengan jenis
tipe keluarga tersebut.
3). Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik) : mengkaji asal suku bangsa
kelaurga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan
kesehatan.
4). Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan.
5). Status social ekonomi keluarga.
6). Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Pengkajian lingkungan
1). Karakteristik rumah.
2). Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal.
3). Mobilitas geografis keluarga.
4). Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
5). System pendukung keluarga.
c. Struktur keluarga
1). Pola komunikasi keluarga
2). Struktur kekuatan keluarga
3). Struktur peran ( peran masing-masing anggota keluarga )
4). Struktur nilai atau norma keluarga
d. Fungsi keluarga
1). Fungsi afektif
2). Fungsi sosialisai
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
4. Kegiatan keluarga waktu senggang
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
3). Fungsi perawatan kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasititas kesehatan di masyarakat
4). Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak
b. Akseptor KB
5). Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat
Skor x Bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan selurh
bobot.
Empat criteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah, yaitu :
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah dapat di ubah
c. Potensi masalah bisa dicegah
d. Menonjolnya masalah
3. Tahap perencanaan
Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan keluarga :
a. Menentukan sasaran atau gagal.
b. Menentukan tujuan atau objektif.
c. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
d. Menentukan criteria dan standar criteria.
4. Tahap implementasi
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan, mengidntifikasi
sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan mendiskusikan konsekuensi setiap
tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas
yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat
dengan menemukan sumber-sumber yang dapat di gunakan keluarga dan
melakukanb perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keuarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara
mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan dan membantu keluarga
cara menggunakan fasiitas tersebut.
5. Tahap evaluasi
Evaluasi proses keperawatan ada dua yaitu :
a. Evaluasi kuantitatif
Evaluasi kuantitatif dilaksanakan dalam kuantitas, jumlah pelayanan, atau
kegiatan yang telah dikerjakan. Pada evaluasi kuantitatif jumlah kegiatan
dianggap dapat memberikan hasil yang memuaskan.
b. Evaluasi kualitatif
1). Evaluasi struktur
Evaluasi struktur atau sumber terkait dengan tenaga manusia atau bahan-bahan
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan. Upaya keperawatan yang tetkait
antara lain :
a). Kecakapan atau kualifikasi perawat.
b). Minat atau dorongan
c). Waktu atau tenaga yang digunakan
d). Macam dan banyaknya peralatan yang digunakan.
e). Dana yang tersedia
b. Etiologi
a) Hipertensi esensial / hipertensi primer
Faktor yang mempengaruhinya seperti:
1. Lingkungan
2. Peningkatan natrium
3. Obesitas
4. Alkohol
5. Merokok
6. Stres dan emosional
c. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
di pusat vasomotor, pada medula di otak dan dari pusat vasomotor ini bermula dari
saraf simpatis yang berlanjut ke bawah kapada spinalis dan keluar dari kolumna
medula spinalis ke ganglion simpatis pada titik ini. Namun preganglion ke pembuluh
darah dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh
darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Pada saat bersamaan dimana
sistem saraf simpatik merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi.
Kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortison dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
respon.
Vasokontriksi pembuluh darah yang mengakibatkan penurunan alliran darah
ke ginjal menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan
angiontensin II, suatu vasokontriktor kuat yang pada alirannya merangsang sekresi
aldesteron olek korteks adrena. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air
oleh tubulus ginjal, yang menyebabkan peningkatan volume intravaskuler.
d. Manifestasi klinis
a) Sakit kepala
b) Epistaksis
c) Telinga berdenging
d) Rassa berat / tegang di tengkuk
e) Mata berkunang-kunang
f) Kelelahan
g) Mual, muntah
h) Sesak napas
i) Gelisa
j) Susah tidur
k) Pusing
e. Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
Urinalisis
Makroskopik
Warna…………………………….
Kejernian…………………………
Kimia
PH………………………………….( 5,0-8,0 )
Berat jenis…………………………( 1.005-1.030 )
Protein …………………………….( neg )
Glukosa……………………………( neg )
Keton………………………………( neg )
Darah / HB…………………………( neg )
Bilirubin……………………………( neg )
Urobilinogen………………………. EU / dl ( 0,1-1,0)
Nitrit………………………………...(neg)
Leokosit est…………………………(neg )
Sedimen
Epitel………………………………..+
Eritrosit……………………………/ LPB 0-2
Leokosit…………………………../ LPB 0-5
Silinder……………………………
Kristal…………………………….
Bakteri……………………………
Lain-lain………………………….
g. Penatalaksanaan
a) Medis
1. Spironolactone
Spironolactone merupakan obat golongan potassium sparing diuretic.
Indikasi: 1) Untuk mengobati edema pada penderita gagal jantung kongesif
2) Untuk mengobati / mencegah hipokalimea kadar potassium rendah
dalam darah.
3) Untuk membantu keseimbangan darah dalam tubuh.
2. Chorolthalidone
Chorolthalidone merupaka obat golongan thiazine diuretik
Indikasi: Untuk mengobati tekanan darah tinggi
3. Metroprolol
Metroprolol merupakan obat golongan blocker
Indikasi: Untuk mengobati tekanan darah tinggi
4. Methyldopa
Methyldopa merupakan obat golongan alpha-2 receptor agonist
Indikasi : untuk mengobati tekanan darah tinggi
b) Keperawatan
1. Penurunan berat badan
2. Membatasi/ pembatasan alkohol, natrium dan tembakau
3. Latihan dan relaksasi, merupakan intervensi wajib yang harus di lakukan
untuk terahi hipertensi.
KONSEP DASAR ASKEP
a. Pengkajian
a) Identitas klien
b) Riwayat kesehatan
1. Adanya faktor resiko:
Obesitas
Genetik
Merokok
Peminum alkohol
Asupan natrium
2. Penyakit yang pernah di derita.
c) Pemeriksaan fisik
Sistem kardiovaskuler:
Inspeksi : Mengamati atau melihat ada tidaknya debaran.
Palpasi : Meraba ada tidaknya ictus cordis, kalau teraba 1 cm dan putarannya
kuat dan letaknya bergerak ke kiri. Sedangkan hipertensi ventrikel
kanan akan menimbulkan gerak naik turun di daerah lienalis kiri.
Auskultasi: Untuk mendengar suara jantung
d) Data Dasar Pengkajian
1. Aktivitas istirahat
Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton,.
Tanda: Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung takipnea.
2. Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, arterosklerosis, penyakit jantung koroner,
episode palpitasi.
Tanda: Kenaikan tekanan darah
3. Integritas ego
Gejala: Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi.
Tanda: Letupan suasana hati, gelisa, otot muka tegang, gerakan fisik ccepat,
pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
4. Eliminasi
Gejala: Gangguan ginjal saat ini / yang lalau ( obsi / infeksi / riwayat
penyakit ginjal.
5. Makanan dan cairan
Gejala: Makanan tinggi garam,lemak, beralkohol, kolesterol, mual-muntah,
peningkatan berat badan.
Tanda: Berat badan meningkat, adnya udema, kongesti vena.
6. Neurosensori
Gejala: Pening/ pusing, sakit kepala, penglihatan kabur
Tanda: Dispnea, adanya bunyi nafas tambahan, sianosis
b. Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan pola napas b/d Dispnea
b) Gangguan perfusi jaringan b/d Penurunan curah jantung
c) Gangguan rasa nyaman nyeri b/d Hipoksia jaringan otak
d) Intoleransi aktivitas b/d Kelemahan fisik
e) Gangguan istirahat tidur b/d Sakit kepala
c. Intervensi Keperawatan
Dx 1: gangguan pola nafas b/d Dispnea
Tujuan: Klien akan mempertahankan pola nafas yang efektif dengan kriteria
hasil:
Tidak ada bunyi nafas tambahan
Frekuensi dan irama pernafasan dalam batas normal.
Intervensi:
1. Kaji atau pantau frekuensi pernafasan
R/ mengetahui perbandingan frekuensi inspirasi dan ekspirasi
2. Bantu klien dalam posisi uamg nyaman ( semi fowler )
R/ Mempermudah fungsi jantung
3. Kolaborasi
Berikan O2 sesuai indikasi
R/ Memaksimalkan ketersediaan O2 untuk menurunkan beban kerja jantung.
Dx II: Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan curah jantung
Tujuan: Klien akan memperlihatkan atau menunjukkan frekuensijantung stabil
dalam rentangg normal, dengan kriteria hasil:
Daerah tengkuk tidak tegang
Tekanan darah dalam batas normal
Intervensi:
1. Pantau TD, ukur pada kedua lengan, tangan atau paha untuk evaluasi awal.
R/ Perbandingan dari tekanan memberi gambaran lebih lengkap tentang
keterlibatan / bidang masalah vaskular.
2. Catat keberadaan kualitas denyutan sentral dan perifer.
R/ Denyutan karotik, jugularis, radialis dan femoralis mungkin reramati /
terpalpasi.
3. Amati warna kulit, kelembaban dan masa pengisian perifer.
R/ Adanya pucat dinding, kulit lembab dan masa pengisian perifer lambat,
mungkin berkaitan dengan vasokontriksi, atau mencerminkan dekompensasi /
penurunan curah jantung.
4. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imaginasi, aktivitas-aktivitas pengalihan.
R/ Dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stres, membuat efek
tenang sehingga akan menurunan TD.
5. Kolaborasi
Berikan obat-obat sesuai indikasi
( Diuretik, tiezid, hidrotiazid )
R/ Untuk menurunkan tekanan darag pasien dengan fungsi ginjal yang relatif
normal.
d. Implementasi
Disesuaikan dengan intervensi
e. Evalusi
Disesuaikan dengan tujuan
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DI KELUARGA Tn. K.P
DENGAN HIPERTENSI
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Senin 23April 2012
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn. K.P
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 59 Tahun
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Petani
f. Alamat : Rt 5 Dusun Sari, kecamatan kangae
2. Susunan Anggota Keluarga
Se Umu Pendidika Ket
No. Nama Hubungan Agama
x r n .
Keterangan
: Perempuan : Pasien
d.Tipe keluarga
a) Jenis tipe keluarga : Keluarga besar (extended family)
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :
Pemenuhan kebutuhan spritual untuk mempersiapkan diri menghadap
Tuhan.
Penurunan diri, penurunan kekuatan fisik dan kesehatan.
Menjaga hubungan baik dengan keturunan (menjaga ikatan keturunan).
e.Suku
a). Asal suku bangsa :
Flores(Sikka)
b). Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
Tidak ada budaya –budaya yang menghambat bidang kesehatan. ( Adat kebiasaan
sehari-hari ) tidak ada yang bertentangan dengan masalah kesehatan ).
f. Agama dan kepercayaaan yang mempengaruhi kesehatan :
Anggota keluarga menganut agama Katholik, tidak ada yang bertentangan dengan
masalah kesehatan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a). Anggota Keluarga Yang Mencari Nafkah :
Tn. R.A sebagai mencari nafkah keluarga dibantu Tn.K.P dan istrinya
b). Penghasilan :
± 300.000 perbulan kadang-kadang tidak sampai 300.000 atau bahkan lebih
c). Upaya Lain :
jualan hasil kebun,iris moke,menjual hasil tenun serta memelihara babi dan
Anjing
d). Harta Benda yang dimiliki
HP dan Emas
e). Kebutuhan yang di keluarkan tiap bulan :
Beli air tanki untuk air minum dan kebutuhan yang lain tidak tentu, tergantung
kebutuhan yang di perlukan.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Mendengar radio dari HP kadang-kadang berkunjung ke rumah keluarga.
a. Karakteristik Rumah
Denah Rumah Kamar
Kamar
L Tidur
Tidur Wc Km
Kamar Kamar Dapur
O
Tidur Tidur
R Tempat
lumbung Ruang Tamu
Kamar O Ruang Panen Bak Air
Tidur N Keluarga
Pintu Masuk
a) Luas rumah :
6 * 5 meter = 48 m persegi (ada dua bangunan rumah yang berdampingan)
b) Tipe rumah :
Darurat
c) Kepemilikan :
Rumah sendiri atau tetap
d) Jumlah dan ratio kamar atau ruangan :
4 ruangan terdiri atas 2 kamar di gunakan untuk tempat tidur, 1 ruangan yang
disunakan untuk dapur juga hasil panen
e) Ventilasi atau jendela :
Pencahayaan di dalam rumah baik karena banyak memiliki jendela atau ventilasi.
Cahaya matahari dapat masuk dan menyinari ruangan di dalam rumah.
f) Pemanfaatan ruangan :
2 kamar atau ruangan untuk tempat tidur, 1 ruang tamu, dapur yang juga di gunakan
sebagai ruang makan, kamar mandi dan wc menjadi 1.
g) Septictank : ada / tidak ada, letak :
Ada dan letak ± 5 m dari rumah.
h) Sumber air minum
Beli air tanki dan penampungan air hujan
i) Kamar mandi atau WC :
Ada, jarak dari rumah dengan WC ± 5 m jenisnya yaitu WC cemplung
j) Sampah :
Tempat pembuangan sampah di timbun di lubang sampah lalu di bakar.
Limbah RT buang di sembarang tempat namun di bakar.
k) Kebersihan lingkungan :
Rumah cukup bersih dan cukup rapi
V. FUNGSI KELUARGA.
a. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga saling menyayangi dan saling membantu dalam pemenuhan
kebutuhan ataupun penyelesaian masalah yang ada dalam keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
a). Kerukunan hidup dalam keluarga :
Hidup rukun, saling membantu antar anggota keluarga.
b). Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
Keluarga Tn. K.P saling terbuka dalam berinteraksi dan hubungan dalam keluarga
baik.
c). Anggota Keluarga dominan dalam pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan yang dominan oleh Tn.K.P sebagai kepala keluarga.
d). Kegiatan Keluarga waktu senggang :
Berkumpul bersama keluarga.
e). Partisipasi dalam kegiatan sosial :
Keluarga Tn.K.P mengikuti kelompok tani bersama anggota keluarga lain.
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a). Pengetahuan dan Persepsi Keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan
keluarga:
Keluarga hanya beristirahat di rumah, apabila sakit yang di rasakan lebih serius
maka keluarga mengambil keputusan berobat ke puskesmas atau polindes.
Keluarga menyatakan tidak tahu penyebab dan pengobatan tekanan darah tinggi.
Jika ada anggota keluarga yang sakit hanya di belikan obat-obatan di jual di kios,
kadang-kadang juga berobat di polindes ( Bidan ).
f. Sistem Gastrointestinal :
Nafsu makan baik, frekuensi tidak tentu 2-3 kali perhari, peristaltik usus 16 kali
menit, tidak ada pembesaran hepar dan klien tidak ada asites.
g. Sistem Persarafan
Pupil isokor, istirahat tidur ± 7 jam / hari.
Kesadaran composmentis, GCS : 15
Anggota tubuh tidak ada yang mengalami kekakuan.
h. Sistem muskuluskeletal
Turgor kulit baik, edema berkurang, tidak ada luka atau lecet kekuatan otot.
i. Sistem Genitalia
Tidak terkaji
IX. HARAPAN KELUARGA
a). Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga Tn. K.P berharap tekanan darahnya dapat kembali normal sehingga
dapat beraktifitas tanpa gangguan.
b). Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Keluarga Tn. K.P berharap sesekali petugas kesehatan mau berkunjung rumah –
rumah bukan hanya di posyandu saja.
5) Dada / Thorax :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan,
RR : 24x/mnt, tidak ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : Taktil fremitus seimbang kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tidak ada edema
5 5
5 5
Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
2 (poor) :dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair) :dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak
4 (good) : dapat melakukan ROM penuh dan dapat melawan tahanan yang
sedang
5) Dada / Thorax :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan,
RR : 20x/mnt, tidak ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : Taktil fremitus seimbang kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tidak ada edema
6) Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, simetris kiri dan kanan.
Auskultasi: peristaltic usus 5x/mnt
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran limpa dan
tidak ada nyeri tekan pada ginjal
Perkusi : Bunyi perkusi timpani.
7) Ekstremitass
Kedua kaki tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan pada daerah
kedua persendian siku dan kaki, pergerakan cukup bebas, kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
c. Ny. A.S
1) Keadaan umum:Baik
2) Keasadaran :komposmentis,GCS:15
3) Tanda – tanda Vital:
a. TD:100/90 mmHg
b. N :72 x/mnt
c. RR :22 x/mnt
d. S :36,5
4) Kepala:
a. Rambut:distribusi lebat,panjang,warna hitam , serta berminyak.
b. Mata : Simetris antara mata kiri dan kanan,konjungtiva tidak
anemis,tidak terdapat secret,sclera tidak ikterik,penglihatan masih
normal.
c. Hidung : simetris,tidak ada polip,tidak ada secret,tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga : simetris antar telinga kiri dan kanan,tidak ada
benjolan,keadaan telinga bersih serta tidak ada serumen
e. Mulut : Bibir tampak lembab,gigi masih lengkap.
5) Dada / Thorax :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan,
RR : 22x/mnt, tidak ada pernapasan cuping hidung
Palpasi : Taktil fremitus seimbang kiri dan kanan, tidak ada
nyeri ,tidak ada edema
5 5
5 5
Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
8) Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, simetris kiri dan kanan.
Auskultasi: peristaltic usus 5x/mnt
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran limpa dan
tidak ada nyeri tekan pada ginjal
Perkusi : Bunyi perkusi timpani.
9) Ekstremitas
Kedua kaki tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan pada
daerah kedua persendian siku dan kaki, pergerakan cukup bebas, kekuatan
otot
5 5
5 5
Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
e. An.F.R tidak di lakukan pemeriksaan fisik karena pada saat pengkajian An.F.R
sedang ke rumah tantenya.
PRE PLANING ASKEP KELUARGA
KUNJUNGAN KEDUA
1. Fase Persiapan
Latar belakang kegiatan
Menindaklanjuti pertemuan atau kunjungan pertama mahasiswa yang di lakukan
terhadap keluarga Tn. K.P pada hari senin 23 april 2012 mengenai pengumpulan data
awal, maka di rencanakan pertemuan kedua untuk membahas permasalahan yang di
rasakan oleh keluarga Tn. K.P berkaitan dengan penyakit yang di derita sehingga dapat
di temukan permasalahan yang akan di jadikan prioritas dalam perencanaan intervensi
keperawatan antara mahasiswa dengan keluarga Tn.K.P
Analisa situasi
klien dan keluarga
klien telah mengenal mahasiswa dan mengetahui identitas mahasiswa lebih dekat,
serta mahasiswa juga telah mengenal klien dengan intensif. Pada pertemuan
pertama, klien telah menerima mahasiswa dengan tangan terbuka dan mau
memberikan informasi serta data yang menunjang permasalahan yang di rasakan
oleh klien sendiri yang dapat di gunakan untuk melengkapi data mahasiswa. Klien
juga memahami tujuan kunjungan mahasiswa ketempat klien.
Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan atau komunitas di sekitar tempat tinggal klien telah mengenal
mahasiswa dan mulai memahami maksud kunjungan mahasiswa berkunjung ke
rumah klien. Masyarakat di sekitar tempat tinggal klien banyak membantu
mahasiswa dalam proses perkenalan dengan klien.
Tujuan umum
Setelah kegiatan, maka keluarga Tn.K.P mampu membuat perencanaan terhadap
permasalahan yang di hadapinya.
Tujuan khusus
Setelah kegiatan pada kunjungan kedua, maka keluarga Tn.K.P mampu mengenal
masalah kesehatan dan mampu menentukan prioritas perencanaan keperawatan.
2. Fase pendahuluan
Tujuan kunjungan
a. Menyampaikan kepada Tn.K.P akan kontrak asuhan yang berlaku.
b. Menentukan permasalahan yang akan di jadikan prioritas asuhan keperawatan.
3. Fase kerja
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Menetukan permasalahan bersama keluarga
b. Menentukan prioritas permasalahan bersama keluarga
c. Menetukan waktu implementasi bersama keluarga
Uraian kegiatan :
4. Fase terminasi
Kriteria evaluasi
a. Struktur
Kontrak dengan keluarga tempat dan sesuai rencana
Menggunakan alat bantu dan media
b. Proses
Proses sesuai waktu dan strategi
Keluarga aktif dalam proses kegiatan
c. Hasil
Di dapatkan data-data permasalahan yang di hadapi
Di dapatkan prioritas permasalahan
Dapat di sepakatinya kegiatan yang akan di laksanakan selanjutnya
A. Analisa data
Tgl Data Diagnosa keperawatan
Objektif:
TD : 200/120 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S : 36 derajat celcius
4. Menonjolnya masalah.
Masalah di rasakan, dan Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya
perlu penanganan segera. menjaga kestabilan tekanan darah pada
½x1=½
penderita hipertensi
Total skor 3¼
Total skor 3
Diagnosa Prioritas
N
o Kriteria Standar
Tum Tuk Intervensi
D Evaluasi Evaluasi
x
Anjurkan dan
mengajarkan teknik
distraksi dan
relaksasi
mesalnya,membaca
koran,menarik nafas
dalam dan
menghembuskan
lewat mulut untuk
mengurangi rasa
nyeri.
IMPLEMENTASI
1. Ketidak efektifan manajemen regimen terapuetik keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga dan
kurang pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang sedang di derita.
IMPLEMENTASI
Hari/tgl EVALUASI
Senin,2
3 April Kunjungan pertama dan pengkajian Tn.K.P menceritakan
S
2012 Memberikan penjelasan kepada klien keadaannya, dan mengeluh
sering pusing.
tujuan kedatangan.
Memberikan penjelasan kepada klien
O
gambaran tentang penyakit Keadaan umum baik
Intervensi Dilanjutkan
IMPLEMENTASI
2. Peningkatan ketidaknyamanan klien berhubungan dengan penyakit yang
sedang di derita.
Hari/
IMPLEMENTASI EVALUASI
tgl
Jumat, Menjelaskan kepada keluarga S Tn.K.P mengatakan
4 Mey tentang tanda dan gejala hipertensi badannya masih lemah dan
2012 Menjelaskan kepada keluarga masih pusing
tentang cara pencegahan hipertensi
Keadaan umum baik
Memberikan dorongan untuk
O Klien Tn.K.P masih
melakukan aktifitas secara bertahap
lemah dan pusing
jika dapat di tolerir
TD : 140/100 mmHg, N :
Melatih dan melakukan bersama
80 kali per menit.
gerakan atau senam ayunan tangan
untuk penderita hipertensi
Intervensi di lanjutkan