Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pembimbing: H. Sugian Noor, SKM, MMPD

DISUSUN OLEH:
MITA HIDAYATI
PO7120007064

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2009
KELUARGA

Definisi Keluarga
Beberapa definisi keluarga dibawah ini:
 Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari tiap
anggota (Duvall).
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala
 Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998)
 Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah
 adaptasi atau perkawinan (WHO, 1969).
 Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah
 tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie, 1981).
 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan, dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.

Bentuk-bentuk Keluarga
1. Tradisional
a. Nuclear Family atau Keluarga Inti
Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal
dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar
rumah.
b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau
istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya baik itu bawaan dari
perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.
c. Niddle Age atau Aging Cauple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan
/ meniti karier.
d. Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear
Suami istri tanpa anak.
e. Single Parent
Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.
f. Dual Carrier
Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.
g. Commuter Married
Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
h. Single Adult
Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.
i. Extended Family
1, 2, 3 geneasi bersama dalam satu rumah tangga.
j. Keluarga Usila
Usila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.

2. Non Tradisional
a. Commune Family
Beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber yang sama,
pengalaman yang sama.
b. Cohibing Coipl
Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
c. Homosexual / Lesbian
Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri.
d. Institusional
Anak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
e. Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak
Latar Belakang Pendekatan Perawatan Kesehatan Keluarga
 Keluarga merupakan sebagian dari masyarakat yang dapat dijadikan gambaran
dari masyarakat.
 Perilaku keluarga dapat menimbulkan masalah kesehatan, tetapi dapat juga
mencegah masalah-masalah kesehatan dan menjadi sumber daya pemecahan
masalah kesehatan.
 Masalah kesehatan di dalam keluarga akan saling mempengaruhi terhadap
anggota keluarga yang lain.
 Keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap
individu dalam keluarga.
 Keluarga merupakan pengambil keputusan dalam mengatasi masalah kesehatan.
 Keluarga merupakan saluran yang efektif dalam menyalurkan dan
mengembangkan kesehatan kepada masyarakat.

Fungsi Keluarga
Menurut WHO (1978)
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan
c. anak
d. Meneruskan nilai-nilai keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
c. kebutuhan keluarga
d. Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang akan
e. datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.

5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
b. membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
c. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
d. memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
e. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Friedman (1998) :


1. Fungsi Affective
a. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental
b. saling mengasuh, menghargai, terikat dan berhubungan.
c. Mengenal identitas individu
d. Rasa aman

2. Fungsi Sosialisasi Peran


a. Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan
b. interaksi sosial dan belajar berperan.
c. Fungsi dan peran di masyarakat.
d. Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah.

3. Fungsi Reproduksi
a. Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat.

4. Fungsi Ekonomi
a. Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga
b. Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Konsep sehat sakit keluarga
b. Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit tujuan kesehatan keluarga 
c. keluarga mandiri

Tugas-Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara (Friedman, 1981). Membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan
oleh keluarga yaitu :
1. Mengenai gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan yang
tidak membantu dirinya karena cacat / usia yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dari lembaga-
lembaga kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai