OLEH :
KELOMPOK V
NURFADILAH
BUNGA LESTARI
MUH. AKSA
RISDAWATI
YULIADI YUSUF
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal satu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Padila, 2012).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Muhlisin, 2012).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Harmoko,
2012).
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri atas bermacam-macam, diantaranya adalah:
1) Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2) Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
3) Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
4) Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5) Keluarga kawinan
Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami istri (Harmoko, 2012).
3. Tipe Keluarga
a. Masa prapuber: satu atau dua tahun sebelum masa remaja yang
sesungguhnya. Anak menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badan terhambat
sementara.
b. Masa puber atau masa remaja: perubahan-perubahan sangat nyata dan cepat.
Dimana anak wanita lebih cepat memasuki masa ini dari pada pria. Masa ini
lamanya berkisar antara 2,5 – 3,5 tahun.
c. Masa postpuber: pertumbuhan yang cepat sudah berlalu, tetapi masih nampak
perubahan-perubahan tetap berlangsung pada beberapa bagian badan.
d. Masa akhir puber: melanjutkan perkembangan sampai mencapai tanda
tanda kedewasaan.
Seringkali sulit bagi remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak
kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan
diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk memperbaiki konsep
ini dan untuk mempelajari cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih
sesuai dengan apa yang dicita-citakan (Hurlock, 1998).
Contoh Kasus :
Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juli 2018 jam 10.00 WITA pada keluarga
Tn.H (51 tahun). Tn. H merupakan kepala keluarga dari Ny. S (42 tahun), An. M (20
tahun), An. A (19 tahun), An. AM (13 tahun) dan An. P (11 tahun). Pendidikan terakhir
Tn. H adalah S1. Pekerjaan sehari-hari sebagai PNS. Alamat tinggal sekarang ini Jl.
Musi 5A Way Hitam Plg. Keluarga Tn. H merupakan keluarga extended family
(keluarga luas/ besar) yang terdiri dari keluarga inti. Dimana keluarga Tn H merupakan
keluarga yang di dalamnya masih terdapat hubungan darah, perkawinan dan saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing, karena di dalam
satu rumah di keluarga Bp.Tn.H terdiri dari 6 orang yang hidup bersama, segala
kebutuhan dicukupi oleh kepala keluarga. Keluarga Tn.H mengatakan bersuku
Komering. Keluarga Tn.H mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit
diberikan obat-obatan tradisional seperti Jamu. Ibu. Smengatakan keluarga beragama
Islam. Kegiatan ibadah dan keagamaan di keluarga Tn.H dan Ny. S selalu
mengajarkan anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan
anak-anaknya sholat 5 waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah,
setiap malam jumat seluruh anggota keluarga membaca yasin bersama. Di
keluarga Tn.H, pencari nafkah utama di keluarga adalah Tn.H yang bekerja sebagai PNS
dengan gaji kurang lebih 5 juta/bulan. Ny. S setiap harinya berjualan dengan membuka
warung kecil di rumahnya.
An.A mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk
sekedar nongkrong bersama temannya. An.A juga mengatakan bahwa dia pernah
keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa
dia hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An.A
mengatakan bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia
menghibur diri dengan memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut
berpartisipasi dalam balapan motor.
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.H
Pendidikan: S1
Umur : 51 Th
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Jl. Musi 5A Way Hitam Plg
Suku : Komering
Nomor HP : 081367267934
b. Komposisi Keluarga :
Keterangan :
= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga
yang sakit
d. Tipe keluarga
Keluarga Tn. H memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.H terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam
keluarga Tn.H
e. Suku bangsa
Keluarga Tn. H dan Ny.S semenjak dari orang tua berasal dari suku
Komering Sumatera Selatan Indonesia. Jika sakit Tn. H dan Ny. S terkadang
menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu.
Anggota keluarga Tn.H beragama islam. Tn.H dan Ny. S selalu mengajarkan
anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya
sholat 5 waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam
jumat seluruh anggota keluarga membaca yasin bersama.
An.A mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk
sekedar nongkrong bersama temannya. An.A juga mengatakan bahwa dia pernah
keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa
dia hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An.A
mengatakan bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia
menghibur diri dengan memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut
berpartisipasi dalam balapan motor.
Tn.H memiliki 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Saat ini anak
pertama keluarga Tn.H (An.M) berumur 20 tahun, belum berkeluarga dan masih
kuliah. Anak ke-2 Tn.H (An.A) berumur 19 tahun, belum berkeluarga dan juga
masih kuliah. Anak ke-3 (An.Am) berumur 13 tahun, masih sekolah SMP. Dan
anak ke-4 (An.P) berumur 11 tahun, masih sekolah SMP
Tahap perkembangan keluarga Tn.H masih belum terpenuhi karena Tn.H harus
membiayai 4 orang anaknya. Anak pertama dan kedua Tn.H masih dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An.M)
kuliah semester 6, anak kedua (An.A) kuliah semester 4. Anak ketiga (An.Am)
sekolah kelas 2 SMP dan anak keempat (An.P) sekolah kelas 1 SMP yang saat ini
masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah (families
with children school).
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn.H sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan Tn.H dan
didapatkan tekanan darah Tn.H yaitu 80/70 mmHg. Tn.H tidak pernah
memeriksakan dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit tersebut akan sembuh
sendiri. Biasanya jika TD Tn.H turun, dia meminum susu cair. Ny.S beranggapan
bahwa sakit Tn.H hanya biasa dan tidak terlalu serius.
Ny.S menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan
anak ketiga. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang
dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh
dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny.S tidak lagi berobat ke dokter
dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan darahnya
naik. Ny.S juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi setiap hari,
hanya jika sangat diperlukan saja. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa meminum
obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.S juga sering
memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun alpukat.
Ny.S mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga
menderita hipertensi.
An.M menderita gastritis, An.M mengatakan bila dia merasa sakit, An.M
mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup
serius, An.M pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat
di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An.M banyak mengetahui tentang
gejala-gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara
pencegahan agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat
ini penyakitnya sudah jarang kambuh.
An.A juga menderita gastritis, An.A lebih memilih periksa ke dokter
langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari
puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An.A juga
mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam.
Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis
begadang. An.A juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan
mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka
dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An.A mengatakan bahwa
akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.
An.Ma tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, Ny.S khawatir jika
kandungan gula darah An.Ma tinggi karena An.Am suka sekali mengkonsumsi
makanan dan minuman yang manis. Ny.S juga mengatakan bahwa apabila
An.Am terluka dibagian tubuhnya, maka luka tersebut akan lama sembuh dan
mengering, serta biasanya meninggalkan bekas. Ny.S dan An.M (kakak
perempuan An.Am) sudah membujuk An.Am untuk memeriksakan gula darah,
namun An.Am tidak mau dan malah berbalik marah. Sehingga Ny.S hanya dapat
berupaya mengatur asupan gula An.Am dan mencegah terjadinya cedera yang
dapat menyebabkan luka pada An.Am.
Ny.S mengatakan bahwa An.P juga menderita gastritis. Ny.S akan segera
memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An.P. Jika penyakit tak kunjung
sembuh atau berkurang, An.P akan dibawa Ny.S ke Puskesmas.
2. Riwayat penyakit keturunan
Orang tua dari Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah dari Tn.H
sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta ibu dari Tn.H saat
ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, Orang Tua dari
Ny.S memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny.S telah meninggal 2 tahun yang
lalu akibat HHD (Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny.S memiliki
riwayat hipertensi serta menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu dari Ny.S
saat ini masih menjalani pengobatan dengan rawat jalan.
Tempat tinggal Tn.H memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45, milik sendiri.
Rumah Tn.H memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10 ruangan, Ventilasi/
penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1
R.serbaguna, 1 R keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi. Rumah Tn.H memiliki 1
Septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ±10m.
Keluarga Tn.H menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat
sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di bakar 3
hari sekali. Lingkungan rumah Tn.H cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya
cukup jauh.
Ket :
= Lt. 1 = Lt. 2
= Pintu
/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember 2006 sampai
sekarang. Tn.H lahir dan besar di Palembang, sedangkan Ny.S lahir di campang
tiga dan pada umur 7 tahun pindah ke tugu mulyo. Ny.S kemudian merantau ke
Palembang untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah
menikah, Tn.H dan Ny.S memutuskan untuk tetap tinggal di Palembang.
Kebanyakan anggota keluarga Tn.H dan Ny.S berjauhan dan jarang berkunjung
kerumah. Tn.H memiliki 1 saudara yang dekat (masih 1 kota).
Biasanya Ny.S ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan kelurahan
sebulan sekali sedangkan Tn.H selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT
maupun RW.
An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan
sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, genk motor dan
mobil dll. An.A juga mengatakan bahwa hampir semua temannya merokok,
beberapa ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada
yang pernah dipenjara karena mencuri. Namun, An.A berusaha untuk tidak
mengikuti tindakan negatif teman-temannya, karena An.A mengerti bahaya dari
tindakan tersebut. An.A juga mengatakan bahwa Ibunya Ny.S sering memberikan
wejangan kepadanya.
4. Struktur keluarga
a. Pola/cara komunikasi keluarga
Saudara-saudara dari Ny.S dan Tn.H selalu siap membantu apabila keluarga
Tn.H membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus
dilalui, bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong
menolong.
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai anggota
masyarakat.
b) Ny.S :
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.
c) An.M :
d) An.A :
e) An.Am :
f) An.P :
Tn.H menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat
istiadat orang Palembang. Keluarga Tn.H sangat mematuhi peraturan yang ada di
rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di
dampingi keluarga laki-laki. Tn.H dan Ny.S juga mengajarkan pentingnya
bersikap/ sopan santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu
berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn.H dan Ny.S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-
anaknya, Ny.S dan Tn.H juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu
yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melanggar norma dan etika sopan santun.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. H dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.H memiliki peran
yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.H selalu adil kepada
keluarganya.
Jumlah anak yang dimiliki Tn.H dan Ny.S ada 4 orang, 2 anak laki - laki dan
2 anak perempuan. Ny.S masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak
merasakan nyeri saat haid. Ny.S menggunakan KB berupa pil.
e. Fungsi ekonomi
Tn.H dan Ny.S memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-
anaknya.
Untuk stress jangka pendek, Tn.H berusaha untuk tidak stress dan beristirahat
agar tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.S selalu mengontrol keadaan
An.A walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang
cepat. Ny.S sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.A bahwa
mana yang baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.S juga sering
mengontrol An.A dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.H dan Ny.S juga
memantau kegiatan anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka.
Ny.S juga selalu mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada
diluar. Tn.H dan Ny.S juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar
anak-anaknya tetap betah walau berada dirumah.
d. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.H dan Ny.S baik, Bila ada permasalahan,
Tn. H dan Ny.S berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah
dan tetap tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di
tangan Tn.H sebagai kepala rumah tangga.
Ny.S merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir setiap
hari Ny.S masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat,
seperti tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.S membeli lauk di luar.
8. HARAPAN KELUARGA
Tn.H berharap keluarganya selalu sehat wal’afiat. Dan keluarga juga berharap
petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat
kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam
memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
Jenis
An. M An. A An.Am An.P
Pemerik Tn. H Ny. S
(anak ke-1) (anak ke-2) (anak ke-3) (anak ke-4)
saan
Keluhan Pusing Pusing Mual, Sakit Mual, Nyeri - Sakit bagian abdomen
yang di seperti di di ulu hati di ulu hati
rasakan tarik-tarik
Tanda Pusing, Sakit Nyeri tekan Mual, nyeri - Nyeri tekan abdomen,
dan lemah kepala di abdomen, anoreksia.
gejala epigastrium, anoreksia.
mual,
anoreksia.
MATA Kedua Kedua Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata simetris,
mata mata simetris, simetris, simetris, konjungtiva an-anemis,
simetris, simetris, konjungtiva konjungtiva konjungtiva sklera tidak ikterik,
konjungtiv konjungtiv anemis, anemis, an-anemis, penglihatan baik,
a an- a an- sklera tidak sklera tidak sklera tidak apabila membaca tidak
anemis, anemis, ikterik, ikterik, ikterik, menggunakan
sklera sklera penglihatan penglihatan penglihatan kacamata.
tidak tidak baik, baik, reflek baik,
ikterik, ikterik, apabila pupil positif apabila
penglihata penglihata membaca (+) membaca
n baik, n baik, menggunak tidak
apabila apabila an kacamata menggunak
membaca membaca (-2) an
harus tidak kacamata.
mengguna mengguna
kan kan
kacamata. kacamata.
(+3).
HIDUN Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung Hidung simetris, tidak
G simetris, simetris, simetris, simetris, simetris, ada polip, tidak
tidak ada tidak ada polip tidak ada tidak ada sinusitis, penciuman
polip, polip, sebelah polip, tidak polip, tidak baik.
tidak tidak kanan, tidak sinusitis, sinusitis,
sinusitis, sinusitis, sinusitis, penciuman penciuman
penciuman penciuman penciuman baik. baik.
baik. baik. baik.
Paru I: I: I: I: I: I : Pengembangan
Peng Peng Penge Penge Penge paru simetris
emba emba mbang mbang mbang P : Vokal Premitus
ngan ngan an an an sama
paru paru paru paru paru P : Redup
simet simet simetri simetri simetri A : Vesikuler
ris ris s s s
P: P: P : Vokal P : Vokal P : Vokal
Voka Voka Premit Premit Premit
l l us us us
Prem Prem sama sama sama
itus itus P : Redup P : Redup P : Redup
sama sama A : A : A:
P : P : Vesikuler Vesikuler Vesik
Redu Redu uler
p p
A : A :
Vesi Vesikule
kuler r
Abdome I : I : I : I : I : I : Simetris
n Sime Sime Simetr Simetr Simetr A : Refluk 15x/mnt
tris tris is is is P : Tidak ada nyeri
A: A: A : Refluk A : Refluk A : Refluk tekan
Reflu Reflu 15x/m 15x/m 15x/m P : Timpani
k k nt nt nt
15x/ 15x/ P : Ada P : Ada P : Tidak
mnt mnt nyeri nyeri ada
P : Tidak P : Tidak tekan tekan nyeri
ada ada di ulu di ulu tekan
nyeri nyeri hati hati P :
tekan tekan P : P : Timpa
P : P : Timpa Timpa ni
Timp Timp ni ni
ani ani
Genetali Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak terpasang kateter,
a terpasang terpasang terpasang terpasang terpasang tidak terdapat hemoroid
kateter, kateter, kateter, kateter, kateter,
tidak tidak tidak tidak tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid hemoroid
Ekstremi Pada Pada Pada Pada Pada Pada ekstremitas atas
tas ekstremita ekstremita ekstremitas ekstremitas ekstremitas dan bawah tidak ada
s atas dan s atas dan atas dan atas dan atas dan pembengkakan ,
bawah bawah bawah tidak bawah tidak bawah tidak pergerakan aktif
tidak ada tidak ada ada ada ada
pembengk pembengk pembengka pembengka pembengka
akan, akan , kan , kan , kan ,
pergerakan pergeraka pergerakan pergerakan pergerakan
aktif n aktif aktif aktif aktif
B. Analisa Data
DO :
- TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.H terlihat lemah
2 DS : Gangguan pola tidur Ketidakmampuan
- An.A mengatakan bahwa dia sering pulang An.A pada Keluarga keluarga dalam
malam dan begadang Tn.H merawat dan
- An.A mengatakan bahwa dia sering kelelahan mengontrol aktivitas
- An.A juga mengatakan bahwa kepalanya sering anggota keluarganya
terasa pusing dan matanya berkunang-kunang
sewaktu bangun tidur.
DO :
- An.A tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- TTV An.A :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
3. DS: Gangguan Ketidakmampuan
- Mual dan muntah dirasakan oleh An.A, An.M pemenuhan keluarga merawat
dan An.P kebutuhan nutrisi anggota keluarga
- An.A dan An.M mengatakan bahwa mereka keluarga Tn.H yang sakit
tidak nafsu makan jika mulai merasakan mual
- An.A mengatakan jika kelelahan dia langsung
tidur
- Jadwal makan An.A tidak teratur
- An.A terkadang makan diluar jika lapar
DO:
- An.A tampak pucat
- BB : 50kg
- TB : 177cm
- Nyeri pada saat perut atas ditekan
4. DS: Resiko terjadi Ketidakmampuan
- An.A mengatakan bahwa jika merasa bosan dan penyimpangan keluarga dalam
stress dia sering keluar malam untuk nongkrong perilaku oleh An.A memodifikasi
bersama teman-temannya. lingkungan pergaulan
- An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak An.A yang rentan
teman dari berbagai tingkatan sosial (penjual dengan perilaku
koran, tukang tambal ban, mahasiswa, anggota menyimpang
club mobil dan motor serta anak pengusaha)
- An.A mengatakan hampir semua temannya
merokok, beberapa ada yang suka minum
alkohol, ada juga yang memakai narkoba
bahkan ada yang pernah di penjara karena
mencuri.
DO :
-
5. DS : Potensial Informasi yang
- Tn.H meminum susu cair jika kepalanya terasa peningkatan mudah ditangkap dan
pusing dan tubuhnya terasa lemas pengetahuan diserap oleh Ny.S
- Ny.S rutin meminum obat herbal untuk tetap kesehatan keluarga dan An.M sebagai
menstabilkan tekanan darahnya. Tn.H anggota keluarga
- An.M membatasi aktivitas yang berlebih di luar
untuk mencegah kekambuhan penyakit.
- Ny.S tau mengenai obat yang harus diberikan
kepada anaknya atau dirinya sendiri jika
penyakit anggota keluarganya mulai kambuh
- Ny.S selalu berusaha memanfaatkan sumber
pelayanan kesehatan yang mereka dapat
DO:
- Ny.S dapat menjelaskan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala serta cara pencegahan penyakit
yang dideritanya (Hipertensi)
- Ny.S juga dapat menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala serta cara
pencegahan dan pengobatan dari penyakit yang
diderita anak-anaknya (Gastritis)
- An.M mengetahui penyakit yang diderita oleh
keluarganya serta memahami cara penanganan
dan pencegahannya.
- Keluarga Tn.H sangat tertarik dengan informasi
yang perawat sampaikan mengenai penyakit-
penyakit yang beresiko timbul dalam keluarga
mereka.
- Keluarga Tn.H memperhatikan setiap informasi
yang disampaikan perawat
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
perilaku menyimpang
Ali, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.
Carpenito, L. J. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi ke-8. Alih Bahasa
Gunarsa & Gunarsa. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta:
Gunung Mulia.