TUGAS INDIVIDU
OLEH :
WENI WARDATI
SNR212250062
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diabetes menurut Rumohorbo (2014); Shanty (2011), antara lain
a. Edukasi Edukasi penyandang diabetes dimaksudkan untuk memberi
informasi tentang gaya hidup yang perlu diperbaiki secara khusus
memperbaiki pola makan dan pola latian fisik. Informasi yang cukup akan
memperbaiki ketrampilan dan sikap penderita diabetes. Edukasi pemantauan
kadar glukosa darah juga diperlukan karena dengan pemantauan kadar
glukosa secara mandiri, penderita diabetes dapat mengukur terapinya untuk
mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal.
b. Terapi Gizi Pengaturan zat gizi pada penyandang diabetes diarahkan pada
gizi seimbang serta pengaturan jumlah kalori, jenis makanan dan
jadwalmakan. Keteraturan jadwal makan merupakan hal penting bagi
penyandang diabetes yang menggunakan obat hipoglikemik baik oral
maupun injeksi.
c. Latihan Fisik Latian fisik penting dalam penatalaksanaan diabetes karena
efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko
kardiovaskuler. Pemilihan jenis dan intensitas latian fisik memerlukan advis
tenaga kesehatan karena pada penyandang diabetes takaran latian fisik terkait
sangat erat dengan kadar glukosa darah khususnya bagi para pasien yang
mendapat terapi obat hipoglikemik dan pembatasan asupan kalori.
d. Farmakoterapi Obat hipoglikemik dapat diberikan dalam bentuk tablet atau
injeksi. Biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan
olahraga gagal menurunkan kadar gula darah. Obat hipoglikemik oral (OHO)
berdasarkan cara kerjanya dibagi atas 4 golongan yaitu :
1) Pemicu sekresi insulin seperti Sulfonil Urea dan Glinid.
2) Penambah sensitivitas terhadap insulin seperti Metformin dan
Tiazolindion.
3) Penghambat Glukoneogenesis (Metformin).
4) Penghambat absorbs glukosa seperti penghambat glukosidase alfa
e. Diit penyakit Diabetes Mellitus Pengelolaan diit bagi penderita diabetes
mellitus oleh Waspadji (2013); Ernawati (2013), antara lain :
1) Kebutuhan kalori Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal. Komposisi energi adalah 60-70%
dari karbohidrat, 10- 15% dari protein dan 20-25% dari lemak.
2) Penentuan status gizi berdasarkan IMT IMT dihitung berdasarkan
pembagian berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan
(dalam meter) kuadrat. Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT : a) Berat
badan kurang : 23.0 d) Dengan resiko : 23-24,9 e) Obesitas I : 25-29,9 f)
Obesitas II : ≥ 30.
h. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Menurut
Mubarak dkk (2012) Metode yang digunakan sama dengan pemeriksaan fisik
klinik.
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon
individu, keluarga mmaupun kelompok terhadap suatu proses kehidupan/masalah
tentang kesehatan secara aktual atau potensial yang kemungkinan membutuhkan
tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah tersebut (Bararah Taqiyyah &
Mohammad Jauhar, 2013).
Diagnosis keperawatan yang muncul pada penderita diabetes mellitus sesuai
dengan prioritas masalah antara lain (SDKI, Edisi 1. 2018):
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D.0054)
c. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan dengan
ketidakpatuhan dalam pengobatan (D.0027)
Skoring :
a. Tentukan skor untuk tiap kriteria.
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan nilai bobot.
Angka Skor Tertinggi X Nilai Bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan
seluruh bobot.
4. Perencanaan keperawatan keluarga
Friedman (2013) menyatakan ada beberapa tingkat tujuan. Tingkat
pertama meliputi tujuan-tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur,
langsung dan spesiflk. Sedangkan tingkat kedua adalah tujuan jangka
panjang yang merupakan tingkatan terakhir yang menyatakan maksud-maksud
luas yang yang diharapkan oleh perawat maupun keluarga agar dapat tercapai.
Dalam menyusun kriteria evaluasi dan standar evaluasi, disesuaikan dengan
sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu biaya,
pengetahuan dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga respon
yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon psikomotor untuk
mangatasi masalahnya. Tujuan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang (Effendy dalam Harmoko, 2012).
Tabel 2. Perencanaan Keperawatan (Diagnosis individual)
Achjar, Komang Ayu Henny. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Denpasar: Sagung Seto..
Padila. (2019). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
PPNI. 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Definisi dan Indikator
Diagnostik (Cetakan III), DPP PPNI, Jakarta.
PPNI. 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (Cetakan II), DPP PPNI, Jakarta.
PPNI. 2019, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Definisi dan Kreteria
Hasil Keperawatan (Cetakan II), DPP PPNI, Jakarta
Teli Margaretha. 2018. Pedoman Asuhan Keperawatan Individu, keluarga dan Komunitas.
Kupang: Lima Bintang.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. N
2. Alamat dan telepon : Jl Tirtasari GG Dharma no 10A
3. Pekerjaan kepala keluarga : Pensiunan
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga :
JENIS HUBUNGAN
No. NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELAMIN DENGAN KK
1. Tn. N Laki-laki Kepala 67 th SMA Pensiunan
keluarga
2. Ny. S perempuan Istri 61 th S1 Pensiunan
Genogram : (tiga generasi)
Keterangan Genogram :
Ket:
: laki-laki
: perempuan
: klien
: tinggal serumah
× : meninggal dunia
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah permanen,dinding semen dan lantai sudah porselen dari depan
sampai ke dapur. Sirkulasi udara cukup baik banyak jendela dan ventilasi ruangan
juga terang. Sumber air menggunakan air dari PDAM,jernih dan tidak berbau.
Lingkungan rumah bersih, Tn N setiap pagi dan sore rajin menyapu halaman dan
membersihkan daun yang berguguran. Sampah rumah tangga setiap malam
dibuang ke TPS,dan limbah dibuang ke halaman belakang.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan dengan tetangga cukup harmonis. Klien sering membagikan
makanan ke tetangga dan mengundang tetangga ke rumah jika ada acara. Klien
jarang bersitegang denga tetangga,jika ada masalah dikomunkasikan. Klien dekat
dengan tetangga di kiri,kanan dan depan rumah karena merupakan teman lama da
nada yang sepropfesi baik dengan suami maupun istri.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn N awalnyan tinggal di Pemangkat, kemudian pindah ke
Singkawang seiring dengan Tn N yang pindah tugas dan menetep di Singkawang
sampai sekarang.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn N setiap Maghrib sholat di masjid lalu bercengkrama dengan warga
samapi Isya.
Ny S rutin mengikuti kegiatan pengajian di pemukimannya dua kali dalam
seminggu. Kemudian mengikuti kegiatan serakalan dan safari fajar di kelompok
5. Sistem pendukung keluarga
Anak Ny S selalu mengingatkannya untuk mengurangi cemilan dan makanan
tinggi gula dan karbohidrat serta mengurangi minum manis dan bersoda. Anak
Ny S juga kerap mengajak Ny S untuk memeriksakan kesehatannya di fasilitas
kesehatan dan rutin mengecek kadar gula hanya klien saja yang takut akan jarum
dan takut akan hasilnya.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga jarang bermusyawarah atau membicarkan masalah secara bersama.
Masing-masing anggota kleuraga kerap mengambil keputusan sendiri. Di rumah
klien dan anggota keluarganya menggunakan bahsa Singkawang untuk saling
berkomunikasi.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga sering bekerja secara sendiri-sendiri dan mengedepankan pendapat
masing-masing. Antar anggota keluarga jarang bekerjasama.
3. Struktur peran :
G. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga adalah semoga Ny. S lekas sembuh dan berharap kepada
petugas kesehatan untuk dapat membantu keluarganya dalam mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi.
H. DATA TAMBAHAN
I. PEMERIKSAAN FISIK
BB, TB BB : 74 kg BB : 55 kg
TB : 155cm TB : 164 cm
IMT : 30,80 IMT : 20,45
Data objektif:
- GDS: 305 mg/dL
- Klien tampak lelah
- Klien sering minum
- Klien tampak sering menggaruk
badannya
- Klien menggunakan topical cream
pereda nyeri
_ TD :150/90 mmHg, Nadi : 92x/menit,
Temp : 36,6◦C
-Klien memiliki obat anti diabetes dari
dokter yaitu metformin 500mg 2x1
2. DS : Ketidakmampuan Perilaku kesehatan
– Ny S dan keluarga mengatakan keluarga mengenal cenderung beresiko
selama ini tidak tidak membatasi masalah kesehatan
dalam makan apapun termasuk gula
- Ny. S mengatakan tidak pernah
melakukan aktivitas olahraga rutin.
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
No Data Etiologi Masalah
tahu aktivitas olahraga untuk pasien
Diabetes Melitus.
- Ny S dan keluarga mengatakan masih
sering mengkonsumsi makanan yang
manis dan makan tengah malam.
-Ny S mengatakan jarang
mengkonsumsi obat anti diabetes hanya
jika merasa perlu saja
- Ny S mengatakan sering
mengkonsumsi banyak obat,jika tidak
sembuh dalam sekali minum obat
langsung beralih ke obat lain
DO :
- Ny. S tampak masih mengudap
cemilan tinggi gula dan karbohidrat
- Ny S masih mengkosumsi minuman
manis
- Obat anti diabetes masih banyak baru
di makan 3x kali sejak ditebus
-Berat badan klien berlebihan IMT
30,80 (obesitas)
-Banyak obat berserakan di tempat obat
klien
3. DS : Ketidakmampuan Kurang
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
begitu paham tentang penyakit Diabetes keluarga mengenal pengetahuan
Melitus (pengertian, tanda dan gejala, masalah kesehatan
serta komplikasi).
- Ny. S dan keluarga mengatakan hanya
tahu cara merawat keluarga dengan
Diabetes Melitus di rumah dengan tidak
makan atau minum gula berlebihan.
- Ny. S dan keluarga mengatakan tidak
mengetahui bahwa Diabetes Melitus
adalah penyakit keturunan dan gaya
hidup.
DO :
- Ny. S dan keluarga tidak dapat
menjawab sebagian pertanyaan tentang
penyakit Diabetes Melitus.
Diagnosa 1
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : Klien mengalami
1) Aktual 3 1 2/3x1= 2/3 ketidakstabilan kadar gula
2) Resiko 2 darah karena
3) Potensial 1 ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
dengan diabetes mellitus.
2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah : diubah mudah, karena
1) Dengan mudah keluarga dangan senang hati
2) Hanya sebagian 2 2 2/2x2= 2 menerima kehadiran perawat
3) Tidak dapat 1 dan bersedia diberikan
0 edukasi lebih lanjut tentang
kesehatan anggota
keluarganya.
Diagnosa 2
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : Klien dan keluarga kurang
mengetahui tentang penyakit
1) Aktual 3 1 3/3x1 = 1 Diabetes Melitus terutama cara
2) Resiko 2 perawatan anggota keluarga
dengan Diabetes Melitus.
3) Potensial 1
2. Kemungkinan Sumber daya keluarga ada
masalah dapat (pendidikan, kemauan
diubah : menerima perubahan).
2 2 1/2x2 = 2 Keluarga mempunyai motivasi
1) Dengan mudah tinggi untuk merawat
2) Hanya sebagian 1 responden agar kondisi
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
3) Tidak dapat 0 kesehatannya membaik
3. Potensi masalah untuk Masalah dapat dicegah agar
dicegah : tidak berlanjut adalah cukup
3 1 2/3x1 = 2/3 dengan memberikan
1) Tinggi pengetahuan kepada keluarga
2) Cukup
2
3) Rendah
1
4. Menonjolnya masalah Klien dan keluarga mau
: bekerja sama dengan tenaga
medis untuk mencegah dan
1) Masalah berat dan melakukan perawatan diabetes
harus segera ditangani 2 1 1/2x1 = 1/2
mellitus.
2) Ada masalah,
tidak perlu segera 1
ditangani
3) Masalah tidak
dirasakan
0
4 4
Diagnose 3
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : Ny S dan keluarga mengatakan
hanya tahu pantangan orang
1) Aktual 3 1 3/3x1 = 1 dengan Diabetes Mellitus adalah
2) Resiko 2 makan-makanan yang manis
namun klien dan keluarga tidak
3) Potensial 1 mengetahui secara rinci,selama
ini tidak tidak membatasi dalam
makan apapun termasuk gula tidak
pernah melakukan aktivitas
olahraga rutin, tidak tahu aktivitas
olahraga untuk pasien Diabetes
Melitus, masih sering
mengkonsumsi makanan yang
manis dan makan tengah malam,
obat jarang dimakan
2. Kemungkinan Sumber daya keluarga ada
masalah dapat (pendidikan, kemauan menerima
diubah : perubahan). Keluarga mempunyai
2 2 1/2x2 = 1 motivasi tinggi untuk merawat
1) Dengan mudah responden agar kondisi
2) Hanya sebagian 1 kesehatannya membaik.
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
3) Tidak dapat 0
3. Potensi masalah Masalah untuk dicegah cukup
untuk dicegah : dengan melibatkan langsung
3 1 2/3x1 = 2/3 keluarga, perawat dan juga
1) Tinggi kemauan klien untuk mencegah
2
2) Cukup terjadinya komplikasi.
1
3) Rendah
4. Menonjolnya Klien dan keluarga tidak tahu
masalah : bahwa, gatal – gatal serta rasa
kebas dan kesemutan yang terus
1) Masalah berat menerus berbahaya bagi klien,
dan harus segera 2 1 1/2x1 = ½
tetapi keluarga mengatakan tidak
ditangani mengetahui cara mengatasi
2) Ada masalah, masalah.
1
tidak perlu segera
ditangani
3) Masalah tidak
dirasakan 0
4 3
P : Intervensi dilanjutkan
2.4 Identifikasi kesiapan
pasien menerima informasi.
2.5 Jelaskan faktor risiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
2.6 Anjurkan latihan fisik
setiap hari
2.7 Anjurkan makan sayur
dan buah setiap hari
2.8 Berikan kesempatan
untuk bertanya
Defisit pengetahuan 3.1 Identifikasi kesiapan S : Klien mengatakan,”Siap
Tanggal dan Diagnose
Implementasi Evaluasi
waktu Keperawatan
b/d ketidakma mpuan dan kemampuan besok belajar Bu.”
keluarga mengenal menerima informasi O:
masalah kesehatan 3.2 Sediakan materi dan -Klien bingung tentang apa
(D.00111) media pendidikan itu penyakitnya
kesehatan -Klien tampak antusias untuk
3.3 Jadwalkan belajar besok
pendidikan kesehatan A:
sesuai kesepakatan. Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3.4 Berikan kesempatan
untuk bertanya
3.5 Jelaskan penyebab dan
faktor risiko penyakit
3.6 Jelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh
penyakit
3.8 Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
Jum’at, 4 Resiko ketidakstabilan 1.4 Monitor kadar S:
Novemvber kadar gula dalam glukosa darah -Klien mengatakan enak juga
2022 darah b/d 1.5 Anjurkan monitor pake gula aren.
ketidakmampuan kadar glukosa darah Klien mengatakan malas
keluarga merawat secara mandiri makan buah karena malas
anggota keluarga yang 1.6 Ajarkan pengelolaan memotong atau
sakit (D.00179) diabetes (mis. mengupasnya.
Penggunaan insulin, -Klien mengatakan mulai
obat oral, monitor mengurangi kue tapi sulit
asupan cairan, mengurangi nasi terutama
penggantian malam sering lapar.
karbohidrat, dan bantuan O:
profesional kesehatan) -GDS 275 mg/dl
1.7 Informasikan -Klien mengaduk
makanan yang minumannya dengan gula
diperbolehkan dan aren
dilarang -Klien meminum metformin
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1.4 Monitor kadar glukosa
darah, jika perlu
1.5 Anjurkan monitor kadar
glukosa darah secara mandiri
1.8 Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
dengan diet.
Perilaku kesehatan 2.4 Identifikasi S:
cenderung berisiko b.d kesiapan pasien -Klien mengatakan akan
Ketidakmampuan menerima informasi. mulai jalan(olahraga) sehabis
keluarga mengenal 2.5 Jelaskan faktor Subuh.
masalah kesehatan risiko yang dapat -Klien mengatakan akan
(D.0099) mempengaruhi mulai mengganti cemilan
kesehatan. dengan buah.
2.6 Anjurkan latihan O:
Tanggal dan Diagnose
Implementasi Evaluasi
waktu Keperawatan
fisik setiap hari -Klien meminum obatnya
2.7 Anjurkan makan (metformin 500mg)
sayur dan buah setiap -Klien mulai memilah obat
hari yang digunakan dan yang
2.8 Berikan kesempatan tidak akan dikonsumsi
untuk bertanya A:
Masalah teratsi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2.9 Identifikasi faktor-faktor
yang dapat meningkatkan
dan menurunkan motivasi
perilaku hidup sehat.
2.10 Berikan lingkungan
yang mendukung kesehatan.
2.11 Ajarkan perilaku hidup
sehat.
A. PENGANTAR
Materi : Diabetes Mellitus
Pokok bahasan : Perawatan dan pencegahan Diabetes Mellitus
Hari/tanggal : Jum’at, 4 November 2022
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Jl Tirtasari GG Dharma no 10 A
Sasaran : Tn N dan Ny S
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Ny. S dan keluarga dapat
melakukan perawatan pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, Ny. S dan keluarga
dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Klasifikasi DM
d. Tanda dan gejala DM
e. Pengelolaan DM
f. Pemeriksaan penunjang
g. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.
C. MATERI
(terlampir)
D. MEDIA
1. Materi SAP
2. leaflet
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO, 1999).
B. Klasifikasi
1. Diabetes Melitus Tipe 1
a. Terjadi karena sel beta di pankreas mengalami kerusakan, sehingga
memerlukan insulin ekstrogen seumur hidup.
b. Umumnya muncul pada usia muda.
c. Penyebabnya bukan karena faktor keturunan melainkan faktor autoimun1
2. Diabetes Melitus Tipe 2
a. Tipe DM umum, lebih banyak penderitanya di bandingkan Tipe 1 -
Munculnya saat usia dewasa.
b. Disebabkan beberapa faktor seperti obesitas dan keturunan
c. Dapat menyebabkan terjadinya komplikasi apabila tidak dikendalikan.
3. Diabetes Gestasional
a. Timbul saat kehamilan
b. Penyebab riwayat DM dari keluarga, obesitas, usia ibu saat hamil, riwayat
melahirkan bayi besar dan riwayat penyakit lainnya.
c. Gejalanya sama seperti DM pada umumnya
d. Jika tidak ditangani secara dini akan beresiko komplikasi pada persalinan,
dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan > 4000gram serta kematian
bayi dalam kandungan.
C. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus
1. Penglihatan kabur
2. Gatal-gatal terutama didaerah kemaluan
3. Cepat lelah dan mengantuk
4. Luka sulit sembuh
5. Banyak kencing
6. Sering merasa haus
7. Penurunan berat badan
8. Banyak makan
D. Komplikasi Diabetes Mellitus
Adapun komplikasi pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :
1. Akut
a. Hiperglikemia
b. Penurunan kesadaran
2. Kronis
a. Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada
mata, jantung dll.
b. Rentan infeksi TBC
c. Kebutaan
E. Pengelolaan Diabetes Mellitus :
1. Perencanaan diet
a. Tujuan pengaturan diet
1) Mempertahankan kadar gula darah mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, obat, dan olahraga
2) Mencapai dan mempertahnakan kadar lipida serum normal.
3) Memberi energi cukup dan mempertahankan berat badan normal.
4) Menghindari komplikasi akut
b. Pengaturan diet
1) Jadwal = 25% – 10% – 25% – 10% – 20% -10%
2) Jumlah = sesuai porsi (ingat makanan penukar)!
3) Jenis = sesuai kebutuhan
c. Pola makan
1) 07.00-08.00 : Makan Pagi
2) 10.00 : Makan Selingan
3) 12.00-13.00 : Makan Siang
4) 15.00-15.30 : Makan Selingan
5) 18.00-18.30 : Makan Malam
6) 19.00 : Makan Selingan
Tim Penyusun Buku Pedoman dan Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia (2019) Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2
Dewasa di Indonesia 2019. PB Perkeni
Tobing, A. (2012). Care Your Self Diabetes Mellitus; Pencegahan & Pengobatan Diri
Sendiri. Penebar Plus: Jakarta.
Kunjungan ke : 1
Tanggal : Rabu, 2 November 2022
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan salah satu unit terkecil didalam masyarakat yang terdiri ayah,
ibu, dan anak. Keluarga mempunyai tahap perkembangan dan tugas perkembangan.
Menurut Duval dan miller (1985) tahap perkembangan keluarga dibagi dalam
delapan tahap perkembangan yaitu keluarga dengan pasangan baru (Bargaining
Family), keluarga dengan anak pertama dibawah 30 bulan (Child Bearing), keluarga
dengan anak pra sekolah (2-6 tahun), keluarga dengan anak usia sekolah (6-13
tahun), keluarga dengan anak usia remaja (13– 20 tahun), keluarga melepas anak
usia dewasa muda, keluarga dengan orang tua paruh baya, dan keluarga dengan usia
lanjut dan pensiunan. Keluarga mempunyai peran dan fungsi baik dalam kehidupan
berkeluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu fungsi keluarga
adalah fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan pada anggota keluarga yang
bertujuan untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga. Namun,
masih banyak keluarga yang belum mampu merawat anggota keluarganya dengan
baik dan benar, sehingga diperlukan intervensi pendidikan kesehatan bagi keluarga
terutama keluarga dengan usia muda (Zakaria, 2017). Oleh karena itu diperlukan
asuhan keperawatan pada keluarga supaya keluarga dapat memberikan perawatan
pada anggota keluarga dengan kebutuhan berdasarkan kesehatan dalam tugas
perkembangan keluarga.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
1) Data umum
2) Lingkungan
3) Fungsi keluarga
4) Pemeriksaan fisik (khusus bangi anggota keluarga berisiko tinggi)
c. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Diagnose belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
2. Proses Keperawatan
a. Tujuan Umum
Dalam waktu 45 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan pada keluarga Tn.N
b. Tujuan Khusus
1) Terkumpulnya data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik
(khususnya bagi anggota keluarga yang berisiko tinggi)
2) Teridentifikasi masalah kesehatan pada keluarga
3. Tindakan Keperawatan
a. Metode : wawancara dan pemeriksaan
b. Media dan Alat : format pengkajian,alat tulis,alat pemeriksaan fisik
c. Waktu dan Tempat : Rumah Tn, N Jl Tirtasari Gg Dharma no 10 A rt 010 rw 050
d. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b) Keluarga besedia menerima kehadiran mahasiswa
c) Menyiapkan media satu hari sebelum pelaksanaan
2) Kriteria Proses
a) Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa dengan ramah tamah
b) Situasi mendukung selama kegiatan berlangsung
c) Keluarga dapat berpartisipasi dengan baik dan aktif selama kegiatan
d) Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan
3) Kriteria Hasil
Di dapatkan data-data keluarga
Kunjungan ke : 2
Tanggal : Kamis, 3 November 2022
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan pertama yang dilakukan pada tanggal 2 November 2022
didapatkan tentang klien Ny. S yang memiliki Riwayat Diabetes Mellitus. Ny. S
mengerti dan memahami tentang penyakit yang diderita tetapi Ny. S dan keluarga
tidak terlalu mengetahui penanganan yang harus di lakukan ketika gula darahnya
tinggi, masih mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tinggi gula,tidak
pernah berolahraga serta sering mengkonsumsi banyak obat jika obat yang
sebelumnya di konsumsi tidak membawa efek kesembuhan. Bila gula darah tinggi
Ny.S merasakan gatal-gatal di tubuhnya, lelah, mengantuk, kaki kesemutan, sering
kencing, mudah lapar dan haus. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, didapatkan
hasil 305mg/dL
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah pengkajian keperawatan keluarga Ny. M
terutama pada Ny.S
c. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
2. Proses Keperawatan
a. Tujuan Umum
Mengetahui masalah terkait kesehatan keluarga Tn. N khususnya Ny. S seperti
pengetahuan keluarga mengenai perawatan anggota keluarga yang sakit.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan keluarga selama 1x 60 menit, diharapkan
keluarga : Memberikan informasi terkait masalah kesehatan yang sering dialami.
3. Tindakan Keperawatan
a. Metode : diskusi dan tanay jawab
b. Media dan Alat : format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik
c. Waktu dan Tempat : Kamis, 3 November 2022. Di rumah TN N di Jl Tirtasari Gg
Dharma no 10 A
d. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur
a) H-1 Format Pengkajian sudah dipersiapkan
b) Media, alat, dan bahan siap
c) Keluarga Ny. S sudah siap sebelum pengkajian dimulai
d) Mahasiswa siap sebelum, saat, dan setelah pengkajian keperawatan keluarga
2) Kriteria Proses
a) Keluarga Ny. M menyampaikan terkait masalah kesehatan
b) Keluarga Ny. M mengikuti prosedur dalam pengkajian keperawatan
c) Mahasiswa memberikan pertanyaan pengkajian secara jelas
3) Kriteria Hasil
a) Data yang didapatkan sesuai dengan prosedur pengkajian keperawatan
b) Keluarga Ny. S bersedia mengikuti tindak lanjut dari pengkajian
keperawatan
Kunjungan ke : 3
Tanggal : 4 November 2022
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan evaluasi kunjungan ke satu dan dua yang dilakukan pada tanggal 2 dan
3 November 2022 didapatkan tentang keluarga dan klien mengetahui tentang
penyakit Ny. S yang menderita diabetes mellitus. Keluarga dan klien hanya
mengetahui tentang pengertian diabetes mellitus adalah ketika tingginya kadar
glukosa dalam darah. Dan mengetahui tentang tanda dan gejela dari diabetes
mellitus. Ny. S mengatakan ketika gula darahnya naik maka yang dirasakan adalah
kaki kesemutan dan badan gatal-gatal, badan lemah, mengantuk, sering lapar, makan
dan banyak kencing.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Data yang perlu dikaji antara lain : pengkajian keperawatan keluarga Ny. M terutama
pada Ny. M
c. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit
2. Proses Keperawatan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti,
memahami dan mampu mempraktikkan secara mandiri tentang pengertian dan tanda
gejela dari penyakit diabetes mellitus.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit keluarga dapat mengerti
dan memahami tentang konsep diabetes mellitus, penyebab diabetes mellitus, tanda,
gejala dan akibat diabetes mellitus.
3. Tindakan Keperawatan
a. Metode : diskusi dan tanya jawab
b. Media dan Alat : Sphygnomanometer, glucotest, alat tulis, leaflet
c. Waktu dan Tempat : 4 November 2022 jam 10.00-10.30 WIB di kediaman Tn.N Jl
Tirtasari Gg Dharma no 10A
d. Kriteria Evaluasi
Kriteria Struktur
1) H-1 kontrak waktu
2) Laporan Pendahuluan (LP) disiapkan
3) Media sudah dipersiapkan
4) Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan pada pertemuan selanjutnya
Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan
3) Keluarga antusias dengan kegiatan penyuluhan
Kriteria Hasil
Keluarga dapat memahami tentang kosep diabetes mellitus, penyebab diabetes
mellitus, tanda, gejala dan akibat diabetes mellitus, cara penanganan dan
pencegahan diabetes mellitus.
Kunjungan ke : 4
Tanggal : Sabtu, 5 November 2022
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan evaluasi pertemuan ke 3 pada tanggal 3 Agustus 2021 didapatkan
bahwa keluarga masih tidak menjaga pola makan karena sudah merasa kakinya
sudah sembuh.
b. Data Yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
c. Data yang perlu dikaji, antara lain : Pengkajian keperawatan keluarga
d. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
2. Proses Keperawatan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dan keluarga dapat mengerti,
memahami dan mampu mempraktikkan perilaku dan gaya hidup sehat serta
meninggalkan perilaku yang berisiko terhadap peningkatan gula darah.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit keluarga dapat mengerti
dan memahami tentang perilaku gaya hidup yang mendukung perbaikan kesehatan.
3. Tindakan Keperawatan
a. Metode : diskusi dan ceramah
b. Media dan Alat : leaflet,laptop,ppt,alat tulis
c. Waktu dan Tempat : Sabtu, 5 November 2022. Kediaman Tn. N, Jl Tirtasari Gg
Dharma No 10 A
d. Kriteria Evaluasi
Kriteria Struktur
1) Laporan Pendahuluan (LP) disiapkan
2) Media sudah dipersiapkan
3) Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan pada pertemuan selanjutny
4) Keluarga Ny. S sudah siap sebelum implementasi/penkes dimulai
5) Mahasiswa siap sebelum, saat, dan setelah implementasi keperawatan
keluarga
Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan
3) Keluarga antusias dengan kegiatan penyuluhan
Kriteria Hasil
Keluarga dapat memahami tentang perilaku hidup sehat bagi diabetisi dan mulai
menerapkannya.