TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Menurut UU No.10 Tahun 1992, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya. Sedangkan menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan. Keluarga adalah dua atau lebih
individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling berbagi pengalaman dan
melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari
keluarga (Friedman, 2010). Menurut Sudiharto (2012), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan
Sedangkan menurut Harmoko (2012), keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih
individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil
yang berupa dua atau lebih individu yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di satu atap yang tergabung karena adanya ikatan berupa
hubungan darah, perkawinan atau adopsi untuk saling berbagi pengalaman dan melakukan
pendekatan emosional serta mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari anggota keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan, maka perawat perlu memahami dan mengetahui berbagai tipe keluarga (Mubarak
dkk, 2012).
1) Traditional Nuclear adalah keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang
tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
2) Extended Family adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
3) Reconstituted Nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik
itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau
4) Midlle Age/Aging Couple adalah suami sebagai pencari uang, istri dirumah kedua
sekolah/perkawinan/meniti karir
5) Dyadic Nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak,
6) Single Parent adalah satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya
7) Dual Carrier adalah suami istri atau keduanya berkarier tanpa anak
8) Commuter Married adalah suami istri keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
10) Three Generation adalah tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
11) Instutional adalah anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti
12) Communal adalah satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monigami
13) Group Marriage adalah satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di
dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
14) Unmarried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak
15) Cohibing Cauple adalah dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan
1) Struktur peran
Peran adalah perilaku yang dikaitkan dengan seseorang yang memegang sebuah posisi
tertentu, posisi mengidentifikasi status atau tempat seseorang dalam suatu system social.
Nilai keluarga adalah suatu sistem ide, perilaku dan keyakinan tentang nilai suatu hal
atau konsep yan secara sadar maupun tidak sadar mengikat anggota keuarga dalam
3) Proses komunikasi
Proses komunikasi ada dua yaitu prses komunikasi fungsional dan proses komunikasi
disfungsonal.
4) Proses komunikasi fungsional
dan komunikasi funsional didefenisikan sebagai pengirim dan penerima pesan yang baik
isi maupun tingkat intruksi pesan yang langsung dan jelas, serta kelarasan antara isi dan
tingkai intruksi.
Sama halnya ada cara berkomunikasi yang fungsional, gambaran dar komuniasi
disfungsional dari pengirim dan penerima serta komunkasi disfungsinal juga melibatkan
potensial, actual dari individu anggota keluarga yang lain. Terdapat 5 unit berbeda yang
(pasangan orang dewasa), kekuasaan orang tua, anak, saudara kandung dan kekerabatan.
keluarga dalam upaya mereka untuk memperoleh kendali dan bernegosiasi atau proses
pembuatan keputusan.
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-
masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. Tugas
e) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi orang
tua.
Keluarga yang menantikan kelahiran di mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas
menyenangkan.
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap kebutuhankebutuhan dan minat dari
b) Mensosialisasikan anak
c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
4) Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota
belajar
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun, pada saat meninggalkan rumah orang tuanya. Tugas
6) Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center families).
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
bergantung pada jumlah anak dlam keluarga atau jika anak yang belum bekeluarga dan
tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
c) Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pension atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini akan
dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal
a) Mempertahankan kesehatan
b) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat sosial
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat salah satu pasangan pension,
pendapatan
Setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal dan informal. Misalnya,
ayah mempunyai peran formal sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Peran informal
ayah adalah sebagai panutan dan pelindung keluarga. Struktur kekuatan keluarga meliputi
1) Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,
saling mengasih dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung.
Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan maupun berkelanjutan
unit keluarga itu sendiri, sehingga fungsi afektif merupakan salah satu fungsi keluarga
2) Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat
anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan di lingkungan sosial. Sosialisasi
merujuk pada banyaknya pengalaman belajar yang diberikan dalam keluarga yang
ditujukan untuk mendidik anak-anak tentang cara menjalankan fungsi dan memikul
peran sosial orang dewasa seperti peran yang dipikul suami-ayah dan istri-ibu (Friedman,
2010). Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap dan mekanisme
(Sudiharto, 2012).
4) Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti
sandang, pangan, dan papan (Friedman, 2010). Keluarga melibatkan penyediaan keluarga
akan sumber daya yang cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai
istirahat termasuk penyembuhan dari sakit (Friedman, 2010). Fungsi fisik keluarga
dipenuhi oleh orang tua yang menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
terhadap kesehatan dan perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan
adalah fungsi keluarga yang paling relevan bagi perawat keluarga (Sudiharto, 2012).
2.1.6 Peran Keluarga
Menurut Effendy, (1998) yang dikutip dalam Efendi & Makhfudli, (2009)
1) Peran sebagai ayah, ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman. Juga sebagai
2) Peran sebagai ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, pelindung dan salah satu
anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungan di samping
3) Peran sebagai anak, anak melaksanakan peran psikosial sesuai dengan tingkat
Tugas pokok keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (2010), antara lain :
Keluarga perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan perubahan yang dialami
anggota keluarga. Keluarga perlu mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari masalah
kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab yang
Merupakan upaya keluarga untuk mencari jalan keluar yang tepat dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang dialami oleh setiap anggota keluarga. Sebelum keluarga
dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang dialaminya,
perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat menfasilitasi
keberadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk perawatan; sumber-sumber yang ada dalam
keluarga (keuangan atau financial, fasilitas fisik, psikososial) dan bagaimana sikap
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
dan keluarga mengetahui sumber dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta bagaimana
keuntungan dan keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat terjangkau oleh keluarga.
Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan berpusat pada keluarga sebagai unit
fungsional terkecil dan bertujuan memenuhi kebutuhan dasar manusia pada tingkat keluarga
sehingga tercapai kesehatan yang optimal untuk setiap anggota keluarga. Melalui asuhan
prinsip-prinsip berikut :
d) perkembangan keluarga
Adapun peran perawat keluarga menurut (Friedman, 2010) adalah sebagai berikut :
a) Sebagai pendidik
terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang memiliki
yaitu memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada klien dan keluarga bagaimana
antara keluarga dan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit). Peran
perawat sebagai koordinator yaitu memberikan motivasi kepada keluarga agar membawa
Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan
anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan. Dengan demikian,
anggota keluarga yang sakit dapat menjadi “entry point” bagi perawat untuk
pasien dan melakukan pengukuran tekanan darah pada pasien dengan diabetes mellitus.
rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko tinggi maupun yang tidak.
Kunjungan rumah tersebut dapat direncanakan terlebih dahulu atau secara mendadak.
Perawat berperan sebagai advokat keluarga utuk melindungi hak-hak keluarga sebagai
klien. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan serta memodifikasi sistem pada
perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai klien
f) Sebagi fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat untuk
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah diabetes melitus.
g) Sebagai peneliti
yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah kesehatan yang muncul didalam keluarga
biasanya terjadi menurut siklus atau budaya yang di praktikan keluarga. Peran sebagai
Peran perawat keluarga dalam asuhan keperawatan berpusat pada keluarga sebagai unit
fungsional terkecil dan bertujuan memenuhi kebutuhan dasar manusia pada tingkat
keluarga sehingga tercapai kesehatan yang optimal untuk setiap anggota keluarga.
Melalui asuhan keperawatab keluarga, fungsi keluarga menjadi optimal. Bila keluarga
dapat menjalankan fungsinya secara optimal, setiap individu didalam keluarga tersebut
memiliki karakter yang kuat, tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya negatif
sehingga memiliki kemapuan berfikir yang cerdas, dan pada akhirnya memiliki daya
saing yang tinggi terutama di era kompetisi yang semakin sengit (Sudiharto, 2012).