DENGAN “HIPERTENSI”
Disusun Oleh:
Nama: Masniraih Lumbangaol
NIM: SNR 212250065
DOSEN PENGAMPU:
Ns.Almumtahanah , M.Kep
1. Definisi hipertensi
2. Klasifikasi hipertensi
3. Penyebab hipertensi
Faktor risiko hipertensi dibagi menjadi 2 kelompok yaitu faktor yang tidak
dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat
diubah antara lain umur, jenis kelamin, dan genetik. Faktor risiko yang dapat
diubah antara lain kebiasaan merokok, konsumsi serat, stres, aktivitas fisik,
konsumsi garam, kegemukan, kebiasaan konsumsi alkohol dan dislipidemia
(Kemenkes RI, 2013).
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
terangsang,mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medula adrenal
mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin I, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan
hipertensi (Brunner and Suddarth, 2001).
7. Penatalaksanaan hipertensi
a. Terapi farmakologis
Pengelolaan diet yang sesuai terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi. Manajemen diet bagi penderita hipertensi yaitu
membatasi gula, garam, cukup buah, sayuran, makanan rendah lemak,
usahakan makan ikan berminyak seperti tuna, makarel dan salmon (Kemenkes
RI, 2013a).
4) Berhenti Merokok
6) Mengurangi stres
Stres dapat memicu penurunan aliran darah ke jantung dan meningkatkan
kebutuhan oksigen ke berbagai organ sehingga meningkatkan kinerja
jantung,oleh karena itu dengan mengurangi stres seseorang dapat mengontrol
tekanan darahnya (Nurahmani, 2012)
8. Komplikasi hipertensi
Tekanan darah yang tidak terkontrol dan tidak segera diatasi dalam jangka
panjang akan mengganggu pembuluh darah arteri dalam mensuplai darah ke
organ-organ diantaranya jantung, otak, ginjal dan mata. Hipertensi yang tidak
terkontrol berakibat komplikasi pada jantung meliputi infark jantung dan
pembesaran ventrikel kiri dengan atau tanpa payah jantung. Hematuria (urine
yang disertai darah) dan oliguria (kencing sedikit) merupakan komplikasi
hipertensi pada ginjal. Komplikasi hipertensi juga dapat terjadi pada mata
berupa retinopati hipertensi. Stroke dan euchephalitis merupakan penyakit
yang terjadi pada organ otak sebagai akibat hipertensi yang tidak ditangani
dalam waktu lama (Wijaya dan Putri, 2013).
PROSESASUHANKEPERAWATANKELUARGA
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Bpk. Sumarto
2. Alamat dan telepon : Dusun Tanah Merah,082148194146
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani Sawit
4. Pendidikan kepala Keluarga : SMA
1. Komposisi Keluarga :
No. NAMA JENIS HUBUNGAN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELAMIN DENGAN KK
1. Ny. S perempuan istri 40 tahun SMA Petani
2. Tn.St Laki - laki mertua 70 tahun Tidak ada -
3. Nn. F perempuan anak 23 tahun SMA Mahasiswa
4. An. G perempuan anak 12 tahun Sd pelajar
Tipe Keluarga :
Tipe keluarga extended family yang terdiri dari mertua, suami, istri dan anak - anak
2. Suku Bangsa :
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa
Jawa. Keluarga juga mengikuti perkumpulan adat jawa
8. Agama :
Tn. S beragama Islam, serta mertua, istri dan anak beragama yang sama, setiap jumat Tn.
S mengadakan sholat jumat dan ikut aktif dalam setiap kegiatan keagamaan
b) Ny. S jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada
masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain
c) Tn. St. jarang sakit mempunyai hipertensi sejak 2 th yang lalu, rutin kontrol ke klinik
terdekat 1 bulan sekali untuk cek darah dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai
masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya mempunyai penyakit
hipertensi. pada saat pengkajian: Tekanan darah : 170 /85 mmhg Suhu : 37 celcius Berat
Badan : 53 Kg Nadi : 84 x/m Pernafasan : 20 x/m TB : 145 cm tidak mempunyai
masalah dengan istirahat, makan, maupun kebuthan dasar yang lainnya.
d) Nn.F jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan. Imunisasi sudah lengkap.
e) An. G jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan. Imunisasi sudah lengkap.
Riwayat keluarga sebelumnya Tn. St menderita hipertensi tapi keluarganya Tn.S dari
pihak Bapak tidak ada yang menderita hipertensi., tetapi dari pihak Ny.S , ibunya baru
dijumpai adanya hipertensi
5. Menjelaskan tentang riwayat kesehatan pada keluarga pihak suami dan istri
Memberikan penjelasan tentang informasi kesehatan serta cara menjaga agar hipertensi
pada Ny. St tetap terkontrol
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi
yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik.
Kamar Gudang
mandi /
WC
Dapur Kamar
tidur
Ruang Kamar
tamu tidur
Kamar
tidur
IV.STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya dan
mendapatkan informasi kesehatan
3. Struktur peran: (peran masing-masing anggota keluarga baik formal dan informal)
Kedudukan dalam keluarga Peran yang dijalankan
Tn.S Kepala keluarga, berperan mencari
nafkah sebagai petani Sawit
Ny. S Istri Tn. S, ikut membantu dalam mencari
nafkah sebagai petani sayuran
Tn. St Mertua dari Tn. S
Nn. F Anak dari Tn. S, Nn.F menjalankan peran
sebagai anak pertama, yang harus
menjaga dan menyayangi adiknya dan
juga patuh dan hormat kepada kedua
orang tua. Selain itu, Nn.F diusianya
yang memasuki dewasa muda memiliki
kesibukan sebagai Mahasiswa dan sudah
tinggal di Pontianak
An. G Anak dari Tn. S, An.G menjalankan
peran sebagai anak bungsu. An.G
menjalankan peran sebaga anak sekolah,
dan bersosialisasi dengan teman-
temannya
4. Nilai atau norma budaya
Nilai dan norma keluarga Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur,
demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada
obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan yang
terdekat.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif :
Keluarga afektif Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit
2. Fungsi sosialisasi :
Fungsi sosial Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik
4. Fungsi reproduksi :
Fungsi reproduksi Tn.S memiliki 2 anak, tidak ada rencana untuk menambah anak lagi. Ny.
S masih ikut dalam program kb suntik 3 bulan
5. Fungsi ekonomi :
Fungsi ekonomi Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk
anak, pendidikan anak dan biaya untuk berobat dan memiliki rumah sendiri.
I. HARAPAN KELUARGA
Semoga ke depannya keadaan kesehatan keluarga dapat semakin ditingkatkan dengan
sering konsul atau sekedar control ke fasilitas kesehatan
Catatan ; pemeriksaan fisik pada Nn. F tidak dilakukan karena tidak berada di rumah
atau lagi kuliah di tempat yang berbeda
ANALISA DATA
Skoring data :
Jumlah 3,1
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
dan keperawatan
waktu
2. Manajemen
4 – 10 - kesehatan 1. Menganjurkan pada
2022, keluarga S : Keluarga mengatakan
keluarga tidak
jam memerikasakan Tn.St sudah menyendirikan
efektif
17.00 setiap minggu dan makanan Ny.St dengan
berhubungan
WIB minum obat secara anggota keluarga
dengan
ketidakmampuan teratur.
O :Tn.St mengatakan sudah
keluarga 2. Memberikan tidak takut lagi dengan
merawat dalam penjelasan pada tensinya Makanan
mengenal keluarga tentang diet yangdisajikan untuk
masalah anggota yang sesuai dengan Ny.St nasi, sayur asam,
keluarga dengan hipertensi pada lauk tahu, tempe garing
hipertensi makanan yang
diberikan Tn.St harus Makanan untuk Tn.St dan
benar-benar rendah anggota keluarga yang
garam, mengurangi lain tersendiri
makanan berlemak
3. Menganjurkan pada Wajah Ny.St tampak lebih
keluarga untuk relaks
mengatur pola tidur
pada siang hari A : Tujuan tercapai
sebaiknya digunakan
untuk istirahat sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
A. PENGANTAR
Materi : Hipertensi
Pokok bahasan : Perawatan dan pencegahan hipertensi
Hari/tanggal : Senin, 3 oktober 2022
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Dusun Tanah Merah
Sasaran : Keluarga Tn S terutama Ny. St
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Ny. St dan keluarga dapat
melakukan perawatan dan pencegahan pada Hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x35 menit, Ny. St dan keluarga
dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Hipertensi
b. Klasifikasi Hipertensi
c. Tanda dan gejala Hipertensi
d. Factor resiko Hipertensi
e. Penatalaksanaan Hipertensi
f. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.
C. MATERI
(terlampir)
D. MEDIA
1. Materi SAP
2. leaflet
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
4. Penutup : 5 menit
Menyimpulkan materi Menyimak dan
penyuluhan yang telah mendengarkan
disampaikan
Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah di berikan
kepada sasaran.
Mengucapkan salam.