S
DENGAN KASUS HIPERTENSI
PUSKESMAS SILO 1
Disusun Oleh :
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tn. S dengan kasus Hipertensi
telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2019
di Dusun Krajan, Sumberjati, Kecamatan Silo
( …………..........………… ) ( …............………………. )
LEMBAR KONSULTASI
C. Tipe-tipe keluarga
a. Secara Modern
1) Tradisional Nuclear adalah Keluarga inti (ayah, ibu dan anak)
tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanki legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga
inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu
rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru,satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Niddle Age/ Aging Couple adalah Suami sebagai pencari uang, istri di
rumah/kedua-duanya bekerja di rumah,anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
4) Dyadic Nuclear adalah Suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5) Single Parent adalah Satu orangtua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangan dan anak-anakny dapat tinggal di rumah atau di
luar rumah.
6) Dual Carrier adalah Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa
anak.
4
7) Commuter Married adalah Suami istri atau keduanya orang karier dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada
waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult adalah Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri
dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation adalah Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu
rumah.
10) Institusional adalah Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam
suatu panti-panti.
11) Comunal adalah Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-saa dalam penyediaan
fasilitas.
12) Group Marriage adalah Satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13) Unmaried Parent and Child adalah Ibu dan anak dimana perkawinan
tidak dikehendaki, anak adopsi.
14) Cohibing Coiple adalah Dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
15) Gay and Lesbian Family adalah Keluarga yang dibentuk oleh pasngan
yang berjenis kelamin sama.
5
2) Mempertahankan pasangan. hubungan yang memuaskan
3) Membagi peran dan tanggung jawab.
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya/dana Child Bearing
8) Memfasilitasi role learing anggota keluarga
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah.
Tugas perkembangan adalah menyesuaikan padankebutuhan anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan
merencanakan kelahiran berikutnya.Tugas perkembangan pada saat ini adalah
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab.
7) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang
anak
6
G. Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapakan anak untuk hidup mandiri dan
menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek Tahap
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
7
(1981) seperti dikutip dalam Setiadi (2010), membagi 5 tugas keluarga dalam
bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya Perubahan sekecil apapun
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan
tanggung jawab keluarga,maka apabila menyadari adanya perubahan perlu
segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar
perubahannya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan yang tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahakan teratasi. Jika keluarga
mempunyai keterbatasan seyoganya meminta bantuan orang lain dilingkungan
sekitar keluarga
c. Memberikan keperawatan anggota yang sakit Perawatan ini dilakukan di
rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama ataukepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan
lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).
8
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, tempat lahir, asal suku
bangsa, nama orang tua, pekerjaan orang tua, dan untuk penghasilannya
b. Data dasar data khusus yang berhubungan dengan situasi klien saat ini
yang dapat ditentukan oleh perawat, klien atau keluarga.
Tujuan dari pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan data,
mengelompokkan data dan menganalisa data. Sehingga disimpulkan
menjadi diagnosa keperawatan Dasar data pengkajian klien menurut
Doenges (2000) :
c. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung.
d. Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
dan panyakit serebrovaskular. Episode palpitasi, perspirasi.
Tanda : kenaikan tekanan darah, hipotensi postural, takikardi, pengisian
kapiler lambat, pucat, sianosis, diaforesis, dan kemerahan
(feokromositoma).
e. Integritas Ego
Gejala : ansietas, marah.
Tanda : gerak tangan empati, peningkatan pola bicara.
f. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
g. Makanan/Cairan
Gejala : makanan yang disukai, yang mencakup makanan tinggi garam,
tinggi lemak, tinggi kolesterol, mual, muntah, perubahan berat badan
(meningkat/menurun).
h. Neurosensori
Gejala : keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala suboksipital.
Episode kebas dan/atau kelemahan pada satu sisi, gangguan penglihatan.
9
Tanda : status mental: perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,
afek, proses pikir, atau memori (ingatan).
i. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : angina, sakit kepala oksipitalberat seperti pernah terjadi
sebelumnya.
j. Pernafasan
Gejala : dispnea, takipnea, riwayat merokok, batuk dengan/tanpa sputum.
Tanda : distress respirasi, bunyi nafas tambahan, sianosis.
k. Keamanan
Keluhan : gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
l. Pemeriksaan fisik.
pada anggota keluarga meliputi: pengkajian fisik, pengkajian mental,
pengkajian emosional, pengkajian sosial, dan pengkajianspritual anggota
keluarga.
m. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain
2) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
B. Struktur Keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
ayah
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri
10
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
11
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family
10) Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
11) Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
12) The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau
ditinggal mati
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
5) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
8) Group network family
12
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya.
13
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
14
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
e. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)Tahap ini dimulai pada saat
anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
f. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
d. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi
keduanya meninggal :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya)
15
A. Pengertian Hipertensi
A. Definisi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu
yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh
kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah kita secara teratur. kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah
tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi
biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di
kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan
hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong
Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain
lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia
esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke
penderita hipertensi esensial.
16
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di
dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1) Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya
2) Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut.
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Oleh sebab itu, jika aktivitas
memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak
cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau
menjadi lebih kecil. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat
meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah
menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka
kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di
pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang
dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
C. Manifestasi Klinis
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk
terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi
adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata),
pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
D. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah sebuah hasil dari perkalian cardiac output
(curah jantung) dengan tahanan perifer. Cardiac output (curah jantung)
diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut
jantung). Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom
dan sirkulasi hormon. Empat sistem kontrol yang berperan dalam
17
mempertahankan tekanan darah antara lain sistem baroreseptor, pengaturan
volume cairan tubuh, sistem renin angiotensin dan autoregulasi vaskuler.
Perubahan volume cairan mempengaruhi tekanan arteri sistemik. Bila tubuh
mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat melalui
mekanisme fisiologi kompleks yang mengubah aliran balik vena ke jantung
dan mengakibatkan peningkatan curah jantung. Bila ginjal berfungsi secara
adekuat, peningkatan tekanan arteri meningkatkan diuresis dan penurunan
tekanan darah. Kondisi patologis yang mengubah ambang tekanan pada ginjal
dalam mengekskresikan garam dan air akan meningkatkan tekanan arteri
sistemik.
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko
seperti hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan
hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiofaskuler)
g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi
dan hipertensi.
h. aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
i. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanya diabetes.
18
j. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan
adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan
untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
k. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi.
l. urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme, feokromositoma
atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushing’s; kadar renin dapat juga
meningkat.
m. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
n. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub;
deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.
o. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.
F. Penatalaksanaan
Dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan
kadar adosteron dalam plasma
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1) Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi.
2) Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging,
3) bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulakn intoleransi
19
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
c. Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.
G. Komplikasi
Komplikasi
Penyakit hipertensi bila tidak dikontrol secara teratur akan berlanjut kearah
penyakit yang mematikan seperti :
a. Penyakit jantug
b. Cedera serebrovaskular
c. Gagal ginjal
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Suyono L 42 Kepala Wiraswasta SD
2. Keluarga
3. Hasinah P 42 Istri IRT SD
4. Maulana Rival L 12 Anak Belum SD
Hakiki Berkerja
c. Genogram :
Keterangan :
21
= Laki-laki = Laki-laki meninggal
KK
Ny.
Tn.S
HH
An.M
d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga : inty family, Keluarga inti terdiri dari
Tn.S , Ny.H, An. M
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
Bila terdapat satu anggota keluarga yang sakit, anggota yang lain harus
ekstra waktu lebih untuk merawatnya, sehingga bisa membuat anggota
yang satu ini mudah capek dan sakit juga
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa Budaya yang berhubungan dengan
kesehatan
22
f. Agama dan keperacayaan yang mempengaruhi kesehatan : seluruh
anggota Tn S beraga Islam dan agama dijadikan sebagai dasar keyakinan
oleh keluarga Tn S dalam membina hubungan dengan sesama
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn S bekerja
sebagai ojek, Ny H sebagai ibu rumah tangga, An M bersekolah
b) Penghasilan :-
c) Upaya lain :-
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll)
e) Keluarga Tn S memiliki 1 sepeda motor, Tv, Kulkas
f) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : keluarga Tn S tidak
pernh menghitung berapa pengeluaran yg telah dikeluarkan
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Tn S dan keluarga sering nonton tv bersama
23
c) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : dokter
terdekat
c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : ibu memiliki riwayat
penyakit Tb Paru
C. PENKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 5x5 M
b) Type Rumah:Jenis rumah yaitu permanen, tidak memiliki
perkarangan rumah
c) Kepemilikan : rumah milik ibu
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : ada 2 kamar
e) Ventilasi/cendela: cahaya matahari dapat masuk kedalam
rumah pada pagi dan siang sore hari.
f) Pemanfaatan
g) ruangan: penerangan dalam rumah menggunakan cahaya
matahari dan listrik.
h) Septic tank:tidak
i) Sumber air minum: sumber air yang digunakan keluarga
pompa tangan dan sumber air minum yang digunakan adalah PAM
j) Kamar mandi/WC: keluarga Tn memiliki WC sendiri kamar
mandi
k) Sampah: keluarga Tn S mempunyai saluran pembuangan
limbah yang mengalir ke selokan dan jaraknya sangat dekat dengan
rumah
l) Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan :di sempolan peduduknya cukup padat jarak antara
jalan raya cukup dekat, jarak antar rumah tetangga berdempetan dan
hidup rukun
b) Aturan dan kesepakatan: selalu menjaga lingkungan sekitar
c) Budaya:kegiatan kumpulan dibalai desa setiap minggu
24
c. Mobilitas Geografis Keluarga :keluarga Tn S sudah tinggal
dilingkungan ini 30 Th yang lalu
d. Perkumpilan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :-
D. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: keluarga Tn S berkomunikasi secara 2
arah, saling menghargai bila anggota keluarga sedang berbicara
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif Tn S selalu memenuhi kebutuhan keluarganya dan
saling membantu sesama keluarga
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Keluarga selalu hidup
rukun
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dalam
keluarga cukup baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan : Tn S dan Ny H yang selalu mengambil keputusan
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Nonton tv bersama
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : sering mengikuti gotong
royong di desa
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya : keluarga tau bagaimana cara mengurangi sakit
yang diderita keluarganya
25
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat, keluarga semua mampu mengambil keputusan
dengan tepat
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga sudah terbiasa merawat sakit yg dideritanya
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat : selalu menjaga kebersihan rumah
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat :
Memanfaatkan penyuluhan kesehatan yang biasa di selenggarakan di
sekitar rumah
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 2 Anak
b) Akseptor: Ya........yang
digunakan............................lamanya.......................
c) Akseptor: Belum..............,
alasannya :.........................................................
d) Keterangan
lain :............................................................................................
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: saling membantu
memenuhi kebutuhan setiap hari dianggota keluarga
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat : seluruh anggota Tn S
selalu berinteraksai dengan baik dengan tetanggadan lingkungannya
26
c. Respon keluarga terhadap stressor :keluarga mengatakan bila ada
masalah selalu dibicarakan bersama-sama untuk mencari jalan keluarnya
d. Strategi koping :keluarga Tn S mengatakan bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluar
e. Strategi adaptasi disfungsional : dari hasil pengkajian tidak didapatkan
adanya keluarga mengatasi masalah secara maladaptif
PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama :Tn S
Umur : 42 Tahun
L/P : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Nyeri dikaki
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
d. Tanda-tanda vital :
TD 160/100 mmHg
N 102 X/meni
S 36^C
RR 22 X/Menit
e. System Respirasi : pernafasan teratur
f. System Gastrointestinal (Gl Tract) : pencernaan normal, tidak ada
masalah lambung dan usus
g. System Persyarafan: Persyarafan normal
h. System Genitalia
Genetalia bersih tidak ada benjolan
27
H. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : keluarga lebih disiplis menjaga
kesehatan keluarganya
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : selalu mengerti dan menuruti
petugas kesehatan
28
ada asites
10. Tangan kanan
dan kiri
Tangan
bergrak
dengan normal
11. kaki kanan
dan kiri
Kaki
bergrak
dengan normal
29
bingung ditanyakan
mengenai penyakit
hypertensinya
-Tn S terlihat lemas
-TD: 160/100 mmHg
ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
30
ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
31
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
32
dan perlu penanfanan 1/1x0 belum stabil
segera (1)
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu ditangani
segera (1)
3. Masalah tidak
dirasakan (0)
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
33
4. Masalah dirasakan 1 1 adanya maalah tetapi
dan perlu penanfanan 1/1x0 tidak didukung dengan
segera (1) pehaman yang adekuat
5. Masalah dirasakan, tentang karakteristik
tidak perlu ditangani penyakit
segera (1)
6. Masalah tidak
dirasakan (0)
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan :
34
7. Masalah karena menganggap hal
dirasakan dan
itu tidak berpengaruh
perlu penanfanan
segera (1) terhadap kegiatan yang
8. Masalah
di lakukan oleh
dirasakan, tidak
perlu ditangani keluarga
segera (1)
9. Masalah tidak
dirasakan (0)
35
ngi
garam
dan
Tn S bahan
untuk makanan
berobat ke yang
n
pelayan meningk
kepada
kesehatan atkan
keluarga
sebagai resiko
tentang
keputusan hipertens
hiperten
yang baik. i)
si untuk
berobat
Mengajuk
3. Mengaj
an kontrak
urkan
waktu
kontrak
pada akhir
waktu
pertemuan
pada
untuk
akhir
dilakukan
pertemu
evaluasi
an
keadaan
Tn S dan
keluarga
36
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
37
tekanan
darah
Makan 3x
sehari
kesempata porsi
n pada tanpa
keluarga bantuan
untuk Minuman
bertanya air putih 7
dan gelas
mengulan perhari
gi tanpa
penjelasa bantuan
n apa yang (komposis
sudah kita isi nutrisi
ajarkan. yang
Memberit seimbang
ahu bagi
keluarga penderita
untuk hipertensi)
lebih aktif
dalam
membantu
pemenuha
n
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
nutrisi
secara
persial
38
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
39
Memberik
an
kesempata
n pada
keluarga
untuk
bertanya
dan
mengulan
gi
penjelasa
n apa yang
sudah kita
ajarkan.
Memberit
ahu
keluarga
untuk
mengatur
ruagan
dan
fentilasi
udara
(pengusul
an
genteng
kaca)
40
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
41
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
42
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosis
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
2 Hambatan 1. Menententukan kebutuhan S : Keluarga
Pemeliharaan Rumah pemeliharaan rumah klien mengatakan
y.b.d kurangnya R/ Keluarga belum menemukan belum
fentilasi dalam rumah kebutuhan untuk pemeliharaan menemukan
rumah kebutuhan apa
2. Melibatkan keluarga dalam saja untuk
memutuskan kebutuhan pemeliharaan
pemeliharaan rumah rumah, dan
R/ Keluarga belum terlalu aktif keluarga belum
untuk terlibat dalam memutuskan merubah struktur
kebutuhan pemeliharaan rumah dan fentilasi
3. Menyarankan perubahan dalam rumah
struktural dan fentilasi O : Keluarga pasif
R/ Keluarga masih tidak merubah dalam diskusi
struktur dan sudah mengubah yang di lakukan
fentilasi dengan baik dirumah antar perawat dan
43
1. Menyediakan informasi keluarga
mengenai bagaimana membuat A : Tujuan belum
rumah aman dan bersih teratasi
R/ Keluarga memperhatikan dan P : Lanjutkan
sedikit mengerti mengenai rumah intervensi 1
yang bersih sampai 4
2. Mendiskusikan pembiayaan yang
dibutuhkan untuk memelihara
dan menyediakan sumber-sumber
yang tersedia
R/ Keluarga pasif dalam diskusi
3. Membantu keluarga
menggunakan sumber-sumber di
komunitas
R/ Keluarga mengatakan akan
berusaha untuk menggunakan
sumber-sumber yang ada di
komunitas terutama sumber-sumber
untuk pemeliharaan rumah dan
kesehatan
44
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
DX 1, DX 2, DX 3 1.Menjelaskan definisi S: Keluarga
hipertensi, penyebab dan bahanya mengatakan sudah
4 hipertensi kepada keluarga mengerti semua
R/ keluarga terlihat antusias dengan penjelasan perawat
apa yang dijelaskan dan mulai dan melakukan apa
mengerti apa yang dijelaskan oleh yang diperintahkan
perawat
O: Keluarga aktif
2.Menyediakan informasi dalam diskusi antar
pentingnya nutrisi pada tubuh dan perawat dan keluarga
menyuruh keluarga untuk hidup
sehat A: Tujuan teratasi
R/ keluarga faham dengan informasi
yang diberikan P: Intervensi
dihentikan
3.Memberikan informasi mengenai
nutrisi yang baik kepada keluarga
R/keluarga mulai faham dengan apa
yang di jelaskan mengenai nutrisi
45
5.Menyarankan keluarga untuk
mengatur struktur rumah dan
fentilasi
R/Klien mengikuti saran dari
perawat
46
EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
47
4 Apakah keluarga sudah Keluarga akan
termotivasi untuk memeberiikan memberikan makanan
makanan yang baik dan bergizi yang baik dan sehat untuk
untuk kesehatan keluarganya? keluarganya.( diet garam
untuk penderita hipertensi)
48
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA
A. Fase Persiapan
1. Latar Belakang Kegiatan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Berkaitan dengan tugas Keperawatan Keluarga, maka dilaksanakanlah penerapan
asuhan keperawatan keluarga kepada keluarga yang mengalami masalah yang
berkaitan dengan kesehatan. Salah satunya adalah asuhan keperawatan keluarga pada
klien Tn. S dimana Ny. S mengalami Hipertensi.
2. Tujuan Umum
Setelah kegiatan, maka keluarga Tn. S dan Ny. H mampu menerapkan asuhan
keperawatan bagi anggota keluarga yang mengalami Hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan pada kunjungan pertama, maka keluarga Ny. H mampu
mengenal masalah kesehatan pada Tn. S
B. Fasa Pendahuluan
1. Perkenalan
Pada tahap perkenalan, mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberitahu
identitas : nama, asal institusi kepada klien. Klien juga memperkenalkan identitas
diri dan keluarganya
3. Tujuan Kunjungan
a. Mengadakan dan menyepakati kontrak waktu dengan keluarga
b. Mengadakan pengkajian
C. Fase Kerja
Pertanyaan meliputi :
a. Data umum keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Pengkajian lingkungan tempat tinggal
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan :
a. Anamnesa untuk mengumpulkan data klien dan keluarga
b. Observasi terhadap keadaan lingkungan fisik tempat tinggal keluarga Tn. S
c. Pemeriksaan fisik terhadap semua anggota keluarga
D. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga
A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan kedua
2. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi beserta
penyuluhan kepada keluarga
B. Fase Kerja
C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga
A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan ketiga
3. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi beserta
review penyuluhan kepada keluarga
B. Fase Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menentukan waktu yang telah disepakati
2. Melakukan review penyuluhan pada keluarga tentang hipertensi dan melakukan
implementasi
3. Mendemonstrasikan penatalaksanaan dari Hipertensi
C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga
A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan ke empat
4. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi
B. Fase Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menentukan waktu yang telah disepakati
2. Melakukan evaluasi hasil akhir perkembangan pada keluarga
3. Memberi kesempatan klien untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti
keluarga
4. Penyuluhan Hipertensi kepada keluarga
C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
DOKUMENTASI