Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

S
DENGAN KASUS HIPERTENSI
PUSKESMAS SILO 1

Disusun Oleh :

Indah Kartika Sari 1701021028

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019

PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tn. S dengan kasus Hipertensi
telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2019
di Dusun Krajan, Sumberjati, Kecamatan Silo

Jember, 20 Desember 2019

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

( …………..........………… ) ( …............………………. )
LEMBAR KONSULTASI

TGL. MATERI YANG DIKONSULTASIKAN DAN NAMA & TTD


URAIAN PEMBIMBING PEMBIMBING
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR KELUARGA


B. Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan ketergantungan. Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, adopsi
atau perkawinan. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai
peran masing-masing dan menciptakan sertamempertahankan suatu budaya
(Muhlisin, 2012). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu.

C. Tipe-tipe keluarga
a. Secara Modern
1) Tradisional Nuclear adalah Keluarga inti (ayah, ibu dan anak)
tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanki legal dalam suatu
ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Reconstituted Nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga
inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu
rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru,satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3) Niddle Age/ Aging Couple adalah Suami sebagai pencari uang, istri di
rumah/kedua-duanya bekerja di rumah,anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
4) Dyadic Nuclear adalah Suami istri yang sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5) Single Parent adalah Satu orangtua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangan dan anak-anakny dapat tinggal di rumah atau di
luar rumah.
6) Dual Carrier adalah Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa
anak.

4
7) Commuter Married adalah Suami istri atau keduanya orang karier dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada
waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult adalah Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri
dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.
9) Three Generation adalah Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu
rumah.
10) Institusional adalah Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam
suatu panti-panti.
11) Comunal adalah Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-saa dalam penyediaan
fasilitas.
12) Group Marriage adalah Satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13) Unmaried Parent and Child adalah Ibu dan anak dimana perkawinan
tidak dikehendaki, anak adopsi.
14) Cohibing Coiple adalah Dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa kawin.
15) Gay and Lesbian Family adalah Keluarga yang dibentuk oleh pasngan
yang berjenis kelamin sama.

D. Tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga


Menurut friedman (2010), tahap perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 yaitu:
a. Keluarga Baru (Beginning Family).
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak, Pekembangan keluarga
tahap ini antara lain
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.
2) Menerapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain,teman dan kelompok sosial
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB
5) Persiapan menjadi orang tua.
6) Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan
menjadi orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama <30bulan (Child bearing).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu:
1) Adaptasi perubahan anggota keluaraga(peran,interaksi,seksual
dan kegiatan).

5
2) Mempertahankan pasangan. hubungan yang memuaskan
3) Membagi peran dan tanggung jawab.
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya/dana Child Bearing
8) Memfasilitasi role learing anggota keluarga
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah.
Tugas perkembangan adalah menyesuaikan padankebutuhan anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan
merencanakan kelahiran berikutnya.Tugas perkembangan pada saat ini adalah
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab.
7) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang
anak

E. Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun).


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah
dan lingkungan lebih luas.
2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
3) Menyediakan fasilitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota kelurga.

F. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)


Tugas perkembangan pada saat ini adalah
1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
yang dewasa muda dan memiliki otonomi).
2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).
3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.
4) Mempersiapakan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.

6
G. Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).
Tugas perkembangan keluarga mempersiapakan anak untuk hidup mandiri dan
menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada
dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek Tahap
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar


2) Mempertahankan keintiman.
3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat
4) Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami, istri, kakek dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.

H. Keluarga usia pertengahan (Midle age family).


Tugas perkembangan pada saat ini adalah
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat
sosial dan waktu santai
2) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
3) Keakrapan dengan pasangan.
4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
5) Persiapan masa tua/pensiun.

I. Keluarga lanjut usia


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup.
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.

J. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas
dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Friedman

7
(1981) seperti dikutip dalam Setiadi (2010), membagi 5 tugas keluarga dalam
bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya Perubahan sekecil apapun
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan
tanggung jawab keluarga,maka apabila menyadari adanya perubahan perlu
segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar
perubahannya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan yang tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahakan teratasi. Jika keluarga
mempunyai keterbatasan seyoganya meminta bantuan orang lain dilingkungan
sekitar keluarga
c. Memberikan keperawatan anggota yang sakit Perawatan ini dilakukan di
rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama ataukepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan
lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

8
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a. Nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, tempat lahir, asal suku
bangsa, nama orang tua, pekerjaan orang tua, dan untuk penghasilannya
b. Data dasar data khusus yang berhubungan dengan situasi klien saat ini
yang dapat ditentukan oleh perawat, klien atau keluarga.
Tujuan dari pengkajian keperawatan adalah mengumpulkan data,
mengelompokkan data dan menganalisa data. Sehingga disimpulkan
menjadi diagnosa keperawatan Dasar data pengkajian klien menurut
Doenges (2000) :
c. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung.
d. Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
dan panyakit serebrovaskular. Episode palpitasi, perspirasi.
Tanda : kenaikan tekanan darah, hipotensi postural, takikardi, pengisian
kapiler lambat, pucat, sianosis, diaforesis, dan kemerahan
(feokromositoma).
e. Integritas Ego
Gejala : ansietas, marah.
Tanda : gerak tangan empati, peningkatan pola bicara.
f. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu.
g. Makanan/Cairan
Gejala : makanan yang disukai, yang mencakup makanan tinggi garam,
tinggi lemak, tinggi kolesterol, mual, muntah, perubahan berat badan
(meningkat/menurun).
h. Neurosensori
Gejala : keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala suboksipital.
Episode kebas dan/atau kelemahan pada satu sisi, gangguan penglihatan.

9
Tanda : status mental: perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,
afek, proses pikir, atau memori (ingatan).
i. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : angina, sakit kepala oksipitalberat seperti pernah terjadi
sebelumnya.
j. Pernafasan
Gejala : dispnea, takipnea, riwayat merokok, batuk dengan/tanpa sputum.
Tanda : distress respirasi, bunyi nafas tambahan, sianosis.
k. Keamanan
Keluhan : gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
l. Pemeriksaan fisik.
pada anggota keluarga meliputi: pengkajian fisik, pengkajian mental,
pengkajian emosional, pengkajian sosial, dan pengkajianspritual anggota
keluarga.
m. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain
2) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

B. Struktur Keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
ayah
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri

C. Ciri-Ciri Struktur Keluarga

10
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

D. Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluarga


a. Tradisional :
1) The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2) The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak
sudah memisahkan diri
4) The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
5) The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam
satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua
(kakak-nenek), keponakan, dll)
6) The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak,
hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-
end)
8) Multigenerational family

11
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family
10) Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
11) Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
12) The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau
ditinggal mati
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
2) The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
5) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
8) Group network family

12
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya.

E. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga


Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers
cit Friedman, 2010)
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi
kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30
bulan :
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan keluarga

13
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

F. Keluarga dengan anak pra-sekolah


Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang
paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

G. Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

H. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

14
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
e. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)Tahap ini dimulai pada saat
anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
f. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
d. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi
keduanya meninggal :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya)

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

15
A. Pengertian Hipertensi
A. Definisi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu
yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh
kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah kita secara teratur. kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah
kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah
tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi
biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di
kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan
hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong
Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain
lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia
esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke
penderita hipertensi esensial.

16
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di
dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1) Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya
2) Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut.
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga
mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah
melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Oleh sebab itu, jika aktivitas
memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak
cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau
menjadi lebih kecil. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat
meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah
menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka
kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di
pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang
dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

C. Manifestasi Klinis
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk
terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi
adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata),
pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.

D. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah sebuah hasil dari perkalian cardiac output
(curah jantung) dengan tahanan perifer. Cardiac output (curah jantung)
diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut
jantung). Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom
dan sirkulasi hormon. Empat sistem kontrol yang berperan dalam

17
mempertahankan tekanan darah antara lain sistem baroreseptor, pengaturan
volume cairan tubuh, sistem renin angiotensin dan autoregulasi vaskuler.
Perubahan volume cairan mempengaruhi tekanan arteri sistemik. Bila tubuh
mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat melalui
mekanisme fisiologi kompleks yang mengubah aliran balik vena ke jantung
dan mengakibatkan peningkatan curah jantung. Bila ginjal berfungsi secara
adekuat, peningkatan tekanan arteri meningkatkan diuresis dan penurunan
tekanan darah. Kondisi patologis yang mengubah ambang tekanan pada ginjal
dalam mengekskresikan garam dan air akan meningkatkan tekanan arteri
sistemik.

E. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko
seperti hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan
hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiofaskuler)
g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi
dan hipertensi.
h. aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
i. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanya diabetes.

18
j. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan
adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan
untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
k. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi.
l. urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme, feokromositoma
atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushing’s; kadar renin dapat juga
meningkat.
m. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
n. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub;
deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.
o. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.

F. Penatalaksanaan
Dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan
kadar adosteron dalam plasma
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1) Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi.
2) Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging,
3) bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulakn intoleransi

19
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
c. Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.

G. Komplikasi
Komplikasi
Penyakit hipertensi bila tidak dikontrol secara teratur akan berlanjut kearah
penyakit yang mematikan seperti :
a. Penyakit jantug
b. Cedera serebrovaskular
c. Gagal ginjal

H. Penatalaksanaan Modifikasi gaya


hidup

Tak mencapai sasaran TD (<140/90 mmHg


atau <130/80 mmHg pada penderita DM
atau penyakit ginjal kronik)
Pilihan obat untuk terapi
permulaan

Hipertensi tanpa indikasi


Hipertensi derajatHipertensi indikasi khusus
Hipertensikhusus
derajat
2
1
(TD sistolik lebih
(TD sistolik 140-
dari 160 mmhg Obat-obatan
159 mmHg atau
atau TD diastolik untuk indikasi
TD diastolik 90-
> mmHg) khusus
99 mmHg)
Umumnya Obat anti
Umumnya
diberikan hipertensi lainnya
diberikan diuretik
kombinasi 2 (diuretik,
gol Thiazide. Bisa
macam obat penghambat
dipertimbangkan
(biasanya EKA, ARB,
pemberian
diueretik gol). penyekat ,
penghambat
Thiazide dan antagonis Ca)
EKA, ARB,
penghambat sesuai yang
penyekat ,
EKA, atau ARB diperlukan
antagonis Ca atau
atau penyekat ,
Kombinasi
Sasaran tekanan
atau darah tak
antagonis
20
tercapai
Ca.
Optimalkan dosis atau penambahan jenis obat sampai
target tekanan darah tercapai. Pertimbangkan
DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA DAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama :Tn S Pendidikan : SD
Umur :42 Tahun Pekerjaan :Wiraswasta
Agama :Islam Alamat :Sumberjati
Suku :Madura Nomor Telp :-

b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Suyono L 42 Kepala Wiraswasta SD
2. Keluarga
3. Hasinah P 42 Istri IRT SD
4. Maulana Rival L 12 Anak Belum SD
Hakiki Berkerja

c. Genogram :
Keterangan :

21
= Laki-laki = Laki-laki meninggal

= Perempuan = Perempuan meninggal

= Pasien = Tinggal serumah

KK
Ny.
Tn.S
HH

An.M

d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga : inty family, Keluarga inti terdiri dari
Tn.S , Ny.H, An. M
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
Bila terdapat satu anggota keluarga yang sakit, anggota yang lain harus
ekstra waktu lebih untuk merawatnya, sehingga bisa membuat anggota
yang satu ini mudah capek dan sakit juga

e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa Budaya yang berhubungan dengan
kesehatan

22
f. Agama dan keperacayaan yang mempengaruhi kesehatan : seluruh
anggota Tn S beraga Islam dan agama dijadikan sebagai dasar keyakinan
oleh keluarga Tn S dalam membina hubungan dengan sesama
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn S bekerja
sebagai ojek, Ny H sebagai ibu rumah tangga, An M bersekolah
b) Penghasilan :-
c) Upaya lain :-
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll)
e) Keluarga Tn S memiliki 1 sepeda motor, Tv, Kulkas
f) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : keluarga Tn S tidak
pernh menghitung berapa pengeluaran yg telah dikeluarkan
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Tn S dan keluarga sering nonton tv bersama

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
Tahap perkembangan child bearing ( anak pertama dalam usia 12 tahun )
b. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn S memiliki riwayat Hipertensi
Riwayat penyakit keturunan :
Hipertensi
b) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB (BCG/Polio/DPT/ yang telah
Kesehatan Kesehatan
HB/Campak) dilakukan
1 Tn S 42 60 CM Lengkap Hipertensi Selalu
kontrol
setiap bulan

23
c) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : dokter
terdekat
c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : ibu memiliki riwayat
penyakit Tb Paru

C. PENKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 5x5 M
b) Type Rumah:Jenis rumah yaitu permanen, tidak memiliki
perkarangan rumah
c) Kepemilikan : rumah milik ibu
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : ada 2 kamar
e) Ventilasi/cendela: cahaya matahari dapat masuk kedalam
rumah pada pagi dan siang sore hari.
f) Pemanfaatan
g) ruangan: penerangan dalam rumah menggunakan cahaya
matahari dan listrik.
h) Septic tank:tidak
i) Sumber air minum: sumber air yang digunakan keluarga
pompa tangan dan sumber air minum yang digunakan adalah PAM
j) Kamar mandi/WC: keluarga Tn memiliki WC sendiri kamar
mandi
k) Sampah: keluarga Tn S mempunyai saluran pembuangan
limbah yang mengalir ke selokan dan jaraknya sangat dekat dengan
rumah
l) Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan :di sempolan peduduknya cukup padat jarak antara
jalan raya cukup dekat, jarak antar rumah tetangga berdempetan dan
hidup rukun
b) Aturan dan kesepakatan: selalu menjaga lingkungan sekitar
c) Budaya:kegiatan kumpulan dibalai desa setiap minggu

24
c. Mobilitas Geografis Keluarga :keluarga Tn S sudah tinggal
dilingkungan ini 30 Th yang lalu
d. Perkumpilan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :-

D. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: keluarga Tn S berkomunikasi secara 2
arah, saling menghargai bila anggota keluarga sedang berbicara

b. Struktur Kekuatan Keluarga: dalam keluarga Tn S pengambil


keputusan yaitu Tn S seabagai kepala keluarga
c. Struktur Peran(peran masing-masing anggota keluarga): : dalam
keluarga Tn S, Tn S mencari nafkah
d. Nilai dan Norma Keluarga : menyelesaikan masalah dengan terbuka

E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif Tn S selalu memenuhi kebutuhan keluarganya dan
saling membantu sesama keluarga
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Keluarga selalu hidup
rukun
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dalam
keluarga cukup baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan : Tn S dan Ny H yang selalu mengambil keputusan
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Nonton tv bersama
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : sering mengikuti gotong
royong di desa
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya : keluarga tau bagaimana cara mengurangi sakit
yang diderita keluarganya

25
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan
kesehatan yang tepat, keluarga semua mampu mengambil keputusan
dengan tepat
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga sudah terbiasa merawat sakit yg dideritanya
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat : selalu menjaga kebersihan rumah
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat :
Memanfaatkan penyuluhan kesehatan yang biasa di selenggarakan di
sekitar rumah
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 2 Anak
b) Akseptor: Ya........yang
digunakan............................lamanya.......................
c) Akseptor: Belum..............,
alasannya :.........................................................
d) Keterangan
lain :............................................................................................
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: saling membantu
memenuhi kebutuhan setiap hari dianggota keluarga
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat : seluruh anggota Tn S
selalu berinteraksai dengan baik dengan tetanggadan lingkungannya

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek :stresor jangka pendek yang sedang dialami
keluarga adalah. Ny H dan Tn S mengalami sakit Tb paru
b. Stressor jangka panjang: stresor jangka panjang yang dialami oleh
keluarga adalah Tn S akan terus bekerja semaksimal mungkin

26
c. Respon keluarga terhadap stressor :keluarga mengatakan bila ada
masalah selalu dibicarakan bersama-sama untuk mencari jalan keluarnya
d. Strategi koping :keluarga Tn S mengatakan bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluar
e. Strategi adaptasi disfungsional : dari hasil pengkajian tidak didapatkan
adanya keluarga mengatasi masalah secara maladaptif

G. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi: Sering makan sayur, nasi dan jarang makan buah
Upaya lain: makanan ringan

PEMERIKSAAN FISIK
a. Identitas
Nama :Tn S
Umur : 42 Tahun
L/P : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Nyeri dikaki
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
d. Tanda-tanda vital :
TD 160/100 mmHg
N 102 X/meni
S 36^C
RR 22 X/Menit
e. System Respirasi : pernafasan teratur
f. System Gastrointestinal (Gl Tract) : pencernaan normal, tidak ada
masalah lambung dan usus
g. System Persyarafan: Persyarafan normal
h. System Genitalia
Genetalia bersih tidak ada benjolan

27
H. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : keluarga lebih disiplis menjaga
kesehatan keluarganya
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : selalu mengerti dan menuruti
petugas kesehatan

FORMAT PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA


No. Pemeriksaan Tn S Ny H An M
1. Rambut hitam Rambut hitam, Rambut hitam
keputih tipis tidak ada tidak ada lesi
Kepala
putihan, tidak lesi
ada lesi
2. TTV 160/100 mmHg 120/90 mmHg 90/80 mmHg
3. BB,TB,PB 60 kg 67 kg 28 kg
4. Kelopak mata Kelopak mata Kelopak mata
tidak ptosis, tidak ptosis, tidak ptosis,
tidak ada tidak ada tidak ada
Mata peradangan, peradangan, peradangan,
dan dan dan
konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis tidak anemis tidak anemis
5. Pendengaran Pendengaran Pendengaran
kurang baik baik dan baik dan
Hidung
dan telinga telinga bersih telinga bersih
bersih
6. Mulut Mulut bersih Mulut bersih Mulut bersih
7. Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Leher pembengkakan pembengkakan pembengkakan
tyroid tyroid tyroid
8. Bunyi jantung Bunyi jantung
Dada
1 dan 2 normal 1 dan 2 normal
9. Perut Buncit Tidak buncit,
permukaan
datar, tidak

28
ada asites
10. Tangan kanan
dan kiri
Tangan
bergrak
dengan normal
11. kaki kanan
dan kiri
Kaki
bergrak
dengan normal

FORMAT ANALISA DATA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Indah Kartika Sari


Tanggal Analisa : 10 Desember 2019
No. Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
1 10 Desember DS:Klien Hipertensi b.d ketidakmampuan
2019 keluarga mengenal karakteristik
mengatakan pusing penyakit dan perawatannya
dan lemas, klien
mengatakan
menderita hipertensi
sejak 2 tahun yang
lalu dan pernah
mengidap penyakit
TB paru. Klien
mengatakan jarang
olah raga dan
merokok.
DO:
-Klien tampak

29
bingung ditanyakan
mengenai penyakit
hypertensinya
-Tn S terlihat lemas
-TD: 160/100 mmHg

ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Indah Kartika Sari


Tanggal Analisa : 16 Desember 2019
No. Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
13 desember DS: Klien mengatakan lemas Gangguan pemenuhan nutrisi
2019 dan nafsu makan menurun kurang dari kebutuhan tubuh b.d
DO: kekurang efektifan keluarga
-klien terlihat lemas dalam membantu memenuhi
-1/2 porsi makan dihabiskan kebutuhan nutrisi keluarga yg
setiap hari sakit

30
ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Indah Kartika Sari


Tanggal Analisa : 20 Desember 2019

No. Tanggal Data Masalah Kemungkinan Penyebab


3 17-12-2019
Kurangnya DS : Tn S mengatakan
ventilasi dalam Hambatan
rumah bahwa Tn S dan Ny H Pemeliharaan
pernah menderita penyakit Rumah
TB Paru karena pola hidup
di lingkungan rumahnya
yang tidak sehat
DO : ibu dari Tn S pernah
mengidap penyakit TB paru
dan udara didalam ruangan
sangat pengap karna jarang
dibuka fentilasi yang ada
dirumah hingga mudah
menularkan TB Paru
melalui udara.

31
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Hipertensi b.d ketidakmampuan keluarga mengenal


karakteristik penyakit dan perawatannya

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/2x1 1 Adanya ancaman
c. Aktual (3) kesehatan tapi tidak
d. Resiko perlu ditangani segera
tinggi (2)
e. Potensial
(1)

2. Kemungkinan masalah 2/1x0 1 Membawa Tn S


dapat dicegah : pelayanan kesehatan
1. Tinggi (2) untuk mendapatkan
2. Sedang (1) pengobatan dan
3. Rendah (0) perawatan

3. Potensial untuk dicegah : 3/2x1 Pencegahan bisa


1. Mudah (3) 1 dilkukan dengan
2. Cukup (2) menjaga pola hidup dan
3. Tidak dapat (1) pola makan

4. Menonjolnya masalah : 1 Tn S bisa menerima


1. Masalah dirasakan keadaan nya meskipun

32
dan perlu penanfanan 1/1x0 belum stabil
segera (1)
2. Masalah dirasakan,
tidak perlu ditangani
segera (1)
3. Masalah tidak
dirasakan (0)

SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


b.d kekurang efektifan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
keluarga yg sakit

1. Sifat Masalah : 3/2x1 2 1 Masalah adalah


f. Aktual (3) keadaan yang sudah
g. Resiko terjadi dan perlu
tinggi (2) dilakukan tindakan
h. Potensial segera
(1)

2. Kemungkinan masalah 1/2x0 1 1 Sumber-sumber yang


dapat dicegah : ada dan tindakan untuk
4. Tinggi (2) memecahkan masalah
5. Sedang (1) dapat dijangkau
6. Rendah (0) keluarga

3. Potensial untuk dicegah : 3/2x1 Masalah dapat dicegah


4. Mudah (3) 2 1 untuk tidak
5. Cukup (2) memperburuk keadaan
6. Tidak dapat (1) dapat dilakukan Tn S
dan keluarga dengan
memperbaiki perilaku
hidup sehat
4. Menonjolnya masalah : Keluarga menyadari

33
4. Masalah dirasakan 1 1 adanya maalah tetapi
dan perlu penanfanan 1/1x0 tidak didukung dengan
segera (1) pehaman yang adekuat
5. Masalah dirasakan, tentang karakteristik
tidak perlu ditangani penyakit
segera (1)
6. Masalah tidak
dirasakan (0)

SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan :

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/2x Masalah benar terjadi
g . Aktual (3) 1 di dalam keluarga
h. Risiko (2) 1 1 mengenai pemeliharaan
i. Potensial (1) lingkungan rumah
2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah
dapat dicegah : 1/2x0 dapat dicegah sebagian
7. Tinggi (2) karena kurangnya
8. Sedang (1)
2 1 fentilasi dalam rumah
9. Rendah (0)

3. Potensial untuk dicegah : Potensial untuk di


7. Mudah (3) 3/2x1 cegah rendah karena
8. Cukup (2)
1 1 minimnya fentilasi dan
9. Tidak dapat (1)
ruangan yang terkesan
tidak rapi
4. Menonjolnya masalah : Masalah tidak terlalu
Skala : 1/1x0 1 0 dirasakan oleh keluarga

34
7. Masalah karena menganggap hal
dirasakan dan
itu tidak berpengaruh
perlu penanfanan
segera (1) terhadap kegiatan yang
8. Masalah
di lakukan oleh
dirasakan, tidak
perlu ditangani keluarga
segera (1)
9. Masalah tidak
dirasakan (0)

INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :10 desember 2019
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Hipertensi b.d Setelah Memberik Verbal Pengert 1. Menjela
ketidakmampuan dilakukan an Pasien ian skan
keluarga kunjungan pendidika dapat hiperte pengerti
mengenal pertama, n menyebu nsi an apa
karakteristik keadaan kesehatan tkan Penyeb itu
penyakit dan penyakit tentang dengan ab: hiperten
perawatannya Tn S hipertensi jelas dan Keturu si,
berangsur yang benar nan penyeba
membaik meliputi: Kelelah b tanda
pengerian Verbal an hiperten
hiperensi Pasien Kurang si dan
tanda dan memperh olahrag perawat
gejala atikan a an
penyebab dengan penyaki
dan baik t
pencegaha hiperten
n Perilaku si dari
Pasien yang
memberik melaksan sederha
an akan apa na dan
masukan/s yang mudah
aran sudah dilakuk
kepada diajarkan an
keluarga dengan 2. Member
untuk baik ikan
membawa (mengura masuka

35
ngi
garam
dan
Tn S bahan
untuk makanan
berobat ke yang
n
pelayan meningk
kepada
kesehatan atkan
keluarga
sebagai resiko
tentang
keputusan hipertens
hiperten
yang baik. i)
si untuk
berobat
Mengajuk
3. Mengaj
an kontrak
urkan
waktu
kontrak
pada akhir
waktu
pertemuan
pada
untuk
akhir
dilakukan
pertemu
evaluasi
an
keadaan
Tn S dan
keluarga

36
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :13 desember
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Gangguan Setelah Memberit Verbal Mengetah 1. Menjelaskan
pemenuhan nutrisi dilakukan ahukan Pasien dan ui tentang pentingnya
kurang dari tindakan kepada keluarga pentingny nutrisi pada
kebutuhan tubuh duharapka pasien dan bisa a nutrisi tubuh
b.d kekurang n keluarga memaham bagi tubuh 2. Menjelaskan
efektifan keluarga kebutuhan betapa i materi mengetah makanan
dalam membantu nutrisinya pentingny yang ui dan
memenuhi pasien a menjaga diberikan komposisi minuman
kebutuhan nutrisi terpenuhi keseimban nutrisi yang baik
keluarga yg sakit secara gan nutrisi Perilaku yang dan
sembang walaupun Pasien seimbang seimbang
saat sakit. mampu (serat, kepada
makan protein, keluarga
Memberit dan karbohidra 3. Memberikan
ahu pasien minum t, dll) dan kesempatan
dan secara juga pada
keluarga seimbang menguran keluarga
tentang gi garam untuk
komposisi dan bertanya
nutrisi makanan mengenai
yang yang lain gizi
seimbang. yang
dapat
Memberik meningkat
an kan

37
tekanan
darah

Makan 3x
sehari
kesempata porsi
n pada tanpa
keluarga bantuan
untuk Minuman
bertanya air putih 7
dan gelas
mengulan perhari
gi tanpa
penjelasa bantuan
n apa yang (komposis
sudah kita isi nutrisi
ajarkan. yang
Memberit seimbang
ahu bagi
keluarga penderita
untuk hipertensi)
lebih aktif
dalam
membantu
pemenuha
n
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
nutrisi
secara
persial

38
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :17 desember
Diagnosa Tujuan Evaluasi
Intervensi
Keperawatan TUM TUK Kriteria Standar
Hambatan Setelah Memberit Verbal Mengetah 1.Menjelask
dilakukan ahukan Pasien dan ui an
Pemeliharaan
tindakan kepada keluarga pentingny pentingnya
Rumah b.d Diharapka pasien dan bisa a memelihara
n keluarga memaham memelihar rumah
kurangnya fentilasi
Keluarga betapa i materi a rumahh dengan baik
rumah dapat pentingny yang untuk 2.Menjelask
meningkat a fentilasi diberikan kesehatan an cara
kan yang meletakkan
pemelihar cukup Perilaku barang
aan rumah dalam Pasien barang
dalam rumah. mampu rumah agar
kurun menata terlihat lebih
waktu Memberit dan bersih
kurang ahu pasien mengatur 3.Memberik
lebih 1 dan fentilasi an cara cara
bulan keluarga rumah agar udara
cara bisa masuk
menyuplai dengan baik
udara kedalam
melalui rumah
jendela
dan pintu
dengan
baik.

39
Memberik
an
kesempata
n pada
keluarga
untuk
bertanya
dan
mengulan
gi
penjelasa
n apa yang
sudah kita
ajarkan.
Memberit
ahu
keluarga
untuk
mengatur
ruagan
dan
fentilasi
udara
(pengusul
an
genteng
kaca)

40
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :10 Desember 2019
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Hipertensi b.d 1. Menjelaskan definisi S: klien mengatakan
ketidakmampuan hipertensi, penyebab dan bahanya belom mengerti
keluarga mengenal hipertensi kepada keluarga banyak tentang
karakteristik penyakit R/ keluarga terlihat antusias dengan hipertensi dan
dan perawatannya apa yang dijelaskan penyebabnya

2.Memberikan masukan kepada O: klien tidak tau apa


keluarga tentang hipertensi untuk saja yang harus
berobat dihindari untuk
R/ Keluarga mengerti apa yang penderita hipertensi
telah diperintahkan untuk berobat
dipuskesmas atau pun di rumah A: masalah belom
sakit oleh perawat teratasi

3.Mengajarkan cara meringankan P: lanjut intervensi


hipertensi seacara tradisional 1,2,3,4
dirumah sendiri
R/Klien mengikuti cara cara yang
di ajarkan perawat

4.Memfasilitasi keluarga untuk


menghindari apa saja yang tidak
boleh dimakan dan di lakukan
kepada pengidap hipertensi

41
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :10 Desember 2019
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Gangguan 1. Menyediakan informasi S: Klien mengatakan
pemenuhan nutrisi pentingnya nutrisi pada mulai sedikit belajar
kurang dari tubuh memperbaiki gizi
kebutuhan tubuh b.d R/ keluarga faham dengan keluarganya dengan
kekurang efektifan informasi yang diberikan memberinya makanan
keluarga dalam yang baik dan sehat
membantu memenuhi 2. Memfasilitasi makanan dan
kebutuhan nutrisi minuman yang baik dan O: Klien dan keluarga
keluarga yg sakit seimbang kepada keluarga tampak belom
R/ keluarga menikmati mengerti perintah dari
fasilitas makanan dan perawat
minuman yang baik yang
diberikan perawat A: Masalah belom
teratasi
3. Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk P: lanjutkan
bertanya mengenai gizi intervensi 1,2,3,4
R/ keluarga bertanya
mengenai gizi yang baik

4. Melibatkan keluarga untuk


hidup sehat dengan makanan
yang baik untuk tubuh
R/ Keluarga mengikuti
perintah dari perawat

42
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :13 Desember 2019

Diagnosis
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
2 Hambatan 1. Menententukan kebutuhan S : Keluarga
Pemeliharaan Rumah pemeliharaan rumah klien mengatakan
y.b.d kurangnya R/ Keluarga belum menemukan belum
fentilasi dalam rumah kebutuhan untuk pemeliharaan menemukan
rumah kebutuhan apa
2. Melibatkan keluarga dalam saja untuk
memutuskan kebutuhan pemeliharaan
pemeliharaan rumah rumah, dan
R/ Keluarga belum terlalu aktif keluarga belum
untuk terlibat dalam memutuskan merubah struktur
kebutuhan pemeliharaan rumah dan fentilasi
3. Menyarankan perubahan dalam rumah
struktural dan fentilasi O : Keluarga pasif
R/ Keluarga masih tidak merubah dalam diskusi
struktur dan sudah mengubah yang di lakukan
fentilasi dengan baik dirumah antar perawat dan

43
1. Menyediakan informasi keluarga
mengenai bagaimana membuat A : Tujuan belum
rumah aman dan bersih teratasi
R/ Keluarga memperhatikan dan P : Lanjutkan
sedikit mengerti mengenai rumah intervensi 1
yang bersih sampai 4
2. Mendiskusikan pembiayaan yang
dibutuhkan untuk memelihara
dan menyediakan sumber-sumber
yang tersedia
R/ Keluarga pasif dalam diskusi
3. Membantu keluarga
menggunakan sumber-sumber di
komunitas
R/ Keluarga mengatakan akan
berusaha untuk menggunakan
sumber-sumber yang ada di
komunitas terutama sumber-sumber
untuk pemeliharaan rumah dan
kesehatan

44
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :Indah Kartika Sari


Tanggal :17 Desember 2019

Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
DX 1, DX 2, DX 3 1.Menjelaskan definisi S: Keluarga
hipertensi, penyebab dan bahanya mengatakan sudah
4 hipertensi kepada keluarga mengerti semua
R/ keluarga terlihat antusias dengan penjelasan perawat
apa yang dijelaskan dan mulai dan melakukan apa
mengerti apa yang dijelaskan oleh yang diperintahkan
perawat
O: Keluarga aktif
2.Menyediakan informasi dalam diskusi antar
pentingnya nutrisi pada tubuh dan perawat dan keluarga
menyuruh keluarga untuk hidup
sehat A: Tujuan teratasi
R/ keluarga faham dengan informasi
yang diberikan P: Intervensi
dihentikan
3.Memberikan informasi mengenai
nutrisi yang baik kepada keluarga
R/keluarga mulai faham dengan apa
yang di jelaskan mengenai nutrisi

4.Mengajarkan cara meringankan


hipertensi seacara tradisional
dirumah sendiri
R/Klien mengikuti cara cara yang
di ajarkan perawat

45
5.Menyarankan keluarga untuk
mengatur struktur rumah dan
fentilasi
R/Klien mengikuti saran dari
perawat

6.Membantu keluarga sumber-


sumber di komunitas
R/keluarga mengatakan akan
berusaha untuk menggunakan
sumber-sumber yang ada di
komunitas terutama sumber-sumber
untuk pemeliharaan rumah dan
kesehatan

46
EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Indah Kartika Sari


Tanggal : 20 Desember 2019
Diagnosis Keperawatan : Hambatan Pemeliharaan Rumah y.b.d kurangnya
fentilasi dalam rumah

No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah keluarga sudah  Keluarga sudah berusaha
mengatur ulang tata rumah dan mengatur ulang kembali
ventilasi? tata rumah dan ventilasi
rumah.
2 Apakah keluarga memahami  Keluarga sudah
\ tentang hipertensi ? memahami tentang
hipertensi setelah
diberikan edukasi oleh
perawat.
3 Apakah keluarga sudah mengerti  Keluarga sudah mengerti
tentang situasi sakit yang dialami tentang situasi sakit yang
Tn S dan apakah sudah berupaya dialami Tn S dan sudah
untuk meningkatkan kesehatan ? berupaya untuk
meningkatkan kesehatan.

47
4 Apakah keluarga sudah  Keluarga akan
termotivasi untuk memeberiikan memberikan makanan
makanan yang baik dan bergizi yang baik dan sehat untuk
untuk kesehatan keluarganya? keluarganya.( diet garam
untuk penderita hipertensi)

48
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN HIPERTENSI

Nama Pengkaji : Indah Kartika Sari


Nama KK : Tn. S
Alamat : Dusun Krajan Desa Sumberjati, Silo Jember
Kunjungan : 1 (Pertama)

A. Fase Persiapan
1. Latar Belakang Kegiatan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Berkaitan dengan tugas Keperawatan Keluarga, maka dilaksanakanlah penerapan
asuhan keperawatan keluarga kepada keluarga yang mengalami masalah yang
berkaitan dengan kesehatan. Salah satunya adalah asuhan keperawatan keluarga pada
klien Tn. S dimana Ny. S mengalami Hipertensi.
2. Tujuan Umum
Setelah kegiatan, maka keluarga Tn. S dan Ny. H mampu menerapkan asuhan
keperawatan bagi anggota keluarga yang mengalami Hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan pada kunjungan pertama, maka keluarga Ny. H mampu
mengenal masalah kesehatan pada Tn. S

B. Fasa Pendahuluan
1. Perkenalan
Pada tahap perkenalan, mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberitahu
identitas : nama, asal institusi kepada klien. Klien juga memperkenalkan identitas
diri dan keluarganya

2. Kontrak Belajar Asuhan Keperawatan


Menetapkan kontrak waktu pertemuan dengan klien yang disepakati oleh klien
dan mahasiswa, yaitu :
No Uraian Kegiatan Waktu
1 a. Pengkajian, meliputi : Selasa, 10 Desember
1) Anamnesa
2019 15.00-selesai
2) Observasi
3) Pemeriksaan fisik
b. Perencanaan, meliputi : Selasa, 10 Desember
1) Penentuan masalah keperawatan

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

2) Penentuan prioritas masalah 2019


c. Implementasi, meliputi : Waktu menyesuaikan
1) Penyuluhan tentang hipertensi
2) Melakukan diskusi bersama Selasa, 10, 13, 17, 20
tindakan yang dapat dilakukan Desember 2019
d. Evaluasi, meliputi : Waktu menyesuaikan
1) Evaluasi masalah
Selasa, 10, 13, 17, 20
Desember 2019
Waktu menyesuaikan

3. Tujuan Kunjungan
a. Mengadakan dan menyepakati kontrak waktu dengan keluarga
b. Mengadakan pengkajian

C. Fase Kerja
Pertanyaan meliputi :
a. Data umum keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Pengkajian lingkungan tempat tinggal
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan :
a. Anamnesa untuk mengumpulkan data klien dan keluarga
b. Observasi terhadap keadaan lingkungan fisik tempat tinggal keluarga Tn. S
c. Pemeriksaan fisik terhadap semua anggota keluarga

D. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN HIPERTENSI

Nama Pengkaji : Indah Kartika Sari


Nama KK : Tn. S
Alamat : Dusun Krajan Desa Sumberjati, Silo Jember
Kunjungan : 2 (Kedua)

A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan kedua
2. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi beserta
penyuluhan kepada keluarga

B. Fase Kerja

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

Kegiatan yang dilaksanakan :


1. Menentukan waktu yang telah disepakati
2. Melakukan implementasi sampai evaluasi ke dua dan penyuluhan
3. Memberi kesempatan klien untuk menjelaskan kesulitan yang dihadapi pada
tugas kesehatan keluarga
4. Merumuskan masalah

C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN HIPERTENSI

Nama Pengkaji : Indah Kartika Sari


Nama KK : Tn. S
Alamat : Dusun Krajan Desa Sumberjati, Silo Jember
Kunjungan : 3 (Ketiga)

A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan ketiga
3. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi beserta
review penyuluhan kepada keluarga

B. Fase Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menentukan waktu yang telah disepakati
2. Melakukan review penyuluhan pada keluarga tentang hipertensi dan melakukan
implementasi
3. Mendemonstrasikan penatalaksanaan dari Hipertensi

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

4. Memberi kesempatan klien untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti


keluarga
5. Melakukan evaluasi tentang hasil dari penyuluhan

C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Kontrak waktu kegiatan berikutnya
4. Kontrak waktu disesuaikan dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan
keluarga

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN (PRA PLANNING)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN HIPERTENSI

Nama Pengkaji : Indah Kartika Sari


Nama KK : Tn. S
Alamat : Dusun Krajan Desa Sumberjati, Silo Jembe
Kunjungan : 4 (ke empat)

A. Fase Persiapan
1. Menentukan tujuan kunjungan ke empat
4. Menyiapkan Intervensi untuk dilaksanakan implementasi sampai evaluasi

B. Fase Kerja
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menentukan waktu yang telah disepakati
2. Melakukan evaluasi hasil akhir perkembangan pada keluarga
3. Memberi kesempatan klien untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti
keluarga
4. Penyuluhan Hipertensi kepada keluarga

C. Fase Terminasi
1. Resume kegiatan
2. Resume kegiatan yang telah dilaksanakan

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

DOKUMENTASI

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN KEP KELUARGA

Dok Prodi S1 Kep


FIKes UNMUH Jember

Anda mungkin juga menyukai