Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KELUARGA

A. Pengertian Keluarga

Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan


yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah
pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya
dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai
posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah
kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota
keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat
yang ada disekitarnya. (Friedman, Bowden, dan Jones (2010).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.(Duvall
dan Logan, 1986). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.(Bailon dan Maglaya, 1978). Keluarga merupakan
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(Departemen Kesehatan RI, 1988).

Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial


masyarakat. Berikut ini definisi keluarga menurut beberapa ahli dalam (Jhonson R, 2010)
:

1. Raisner

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dan dua orang atau lebih
masing – masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
kakak, dan nenek.
2. Spradley dan alllender

Satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan


emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

Keluarga didefinisikan dalam berbagai cara. Definisi keluarga berbeda-beda, tergantung


kepada orientasi teoritis “pendefinisi” yaitu dengan menggunakan menjelaskan yang penulis dari
untuk menghubungkan keluarga. Burgess dkk (1963) membuat definisi yang berorientasi pada
tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas:

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan
ikatan adopsi.

2. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga,
atau jika mereka hidup secra berpisah, mereka tetap menggangap rumah tangga tersebut
sebagai rumah mereka.

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran peran
sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara
dan saudari

4. Keluarga sama-sma menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari
masyarakat dengan beberpa ciri unik tersendiri.

B. Tipe atau bentuk keluarga

Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung pada
konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum pembagian
Tipe Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pengelompokan secara Tradisional

Secara Tradisional, Tipe Keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu :


a. Nuclear Family (Keluarga Inti) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

b. Extended Family (Keluarga Besar) adalah keluarga inti ditambah anggota


keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, dan bibi

c. The Dyad Family, Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah.

d. Keluarga Usila, Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan
anak sudah memisahkan diri.

e. The Childless Family, Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.

f. The single-parent family (keluarga duda/janda), Keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses
perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).

g. Commuter family, Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).

h. Multigenerational family, Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok


umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.

i. Kin-network family, Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).

j. Blended family, Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone / single-adult family, Keluarga yang terdiri dari
orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi),
seperti : perceraian atau ditinggal mati.

2. Pengelompokan secara Modern

Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa


individualism, maka tipe keluarga Modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya :

a. Tradisional Nuclear adalah Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal
dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.

b. Niddle Age/Aging Couple adalah suatu keluarga dimana suami sebagai pencari
uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti karier.

c. Dyadic Nuclear adalah suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan
tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah.

d. Single Parent adalah keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai
akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal
di rumah atau di luar rumah.

e. Dual Carrier adalah Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang
karier dan tanpa memiliki anak.

f. Three Generation adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih
yang tinggal dalam satu rumah.

g. Comunal adalah keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan
suamiistri atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama
dalam penyediaan fasilitas.
h. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation adalah keluarga dengan dua
orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan.

i. Composite /Keluarga Berkomposisi adalah sebuah keluarga dengan


perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu
rumah.

j. Gay and Lesbian Family adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang
berjenis kelamin sama.

C. Peranan keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan


yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan
masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut

1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkunganya.

2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak – anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosial serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat


perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

D. Stuktur keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu
melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam Struktur Keluarga
diantaranya adalah :

1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3. Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4. Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah


suami.

5. Keluarga Kawin adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan


keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.

Dari struktur keluarga diatas, maka dapat dipahami bahwa struktur keluarga memiliki
ciri-ciri yaitu :

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga


mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

E. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.
Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan
perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang
sama. Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998).
1. Pasangan Baru

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan


perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti
psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan
orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian
peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan
kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan
sebagainya. Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami,
keluarga, istri dan keluarga sendiri.

Adapun tugas perkembangan, yaitu :

a. Membina hubungan intim dan memuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.

2. Keluarga “Child Bearing” Kelahiran Anak Pertama

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak
berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Peran utama perawat adalah mengkaji peran
orang tua; bagaiaman orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu
menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga
jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai. Tugas
perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan


sexual dan kegiatan.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

3. Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah


Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,


privasi dan rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun


dengan masyarakat.

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

4. Keluarga Dengan Anak Sekolah

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan berakhir
padasaat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai
jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah,
masing-masing anak memiliki minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai
aktivitas yang berbeda dengan anak. Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan
orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tugas perkembangan keluarga :

a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,


termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

5. Keluarga Dengan Anak Remaja


Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. tahap paling sulit karena orang
tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung
jawab.Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja. Tugas perkembangan :

a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang


tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang


keluarga.

6. Keluarga Dengan Anak Dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak
dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua. Tugas perkembangan :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Membantu orang tua memasuki masa tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7. Keluarga Usia Pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak
dan perasaan gagal sebagai orang tua. Fokus mempertahankan kesehatan pada
pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan
lain sebagainya. Tugas perkembangan :

a. Mempertahankan kesehatan

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan


anak-anak.

c. Meningkatkan keakraban pasangan.

8. Keluarga Usia Lanjut

Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal dan
keduanya meninggal. Tugas perkembangan :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan


pendapatan.

c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review.

f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama


keluarga pada tahap ini.

F. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi
ekonomi, fungsi perawatan kesehatan. (Friedman, 1998, hal 349-401) :

1. Fungsi Afektif, berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga yaitu sebagai


perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Pemenuhan fungsi
afektif merupakan basis sentral bagi pembentukan dan kelanjutan dari unit keluarga
(stair, 1972)

2. Fungsi Sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang
lain di luar rumah, membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah
laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya
keluarga.

3. Fungsi Reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dn menjaga


kelangsungan keluarga.

4. Fungsi Ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga


secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mencari sumber-
sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan,
jaminan hari tua).

5. Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan


anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

6. Fungsi biologis yaitu meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,


memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggota keluarga.

7. Fungsi Psikologis yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan
perhatian di antara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga, memberikan identitas keluarga.

8. Fungsi pendidikan yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,


ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat-
tingkat perkembangannya.

G. Ciri-Ciri Keluarga

1. Suami sebagai pengambil keputusan.

2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh.

3. Berbentuk monogram.

4. Bertanggung jawab.

5. Pengambil keputusan.

6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.

7. Ikatan kekeluargaan sangat erat.

H. Dimensi Struktur Dasar Keluarga

Struktur keluarga dapat menggambar bagaimana keluarga melaksanakan fungsi


keluarga di masyarakat sekitarnya. Parad dan caplan (1965) yang diadopsi oleh friedman
mengatakan ada empat struktur keluarga yaitu:

1. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga


dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal
dan informal

2. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.

3. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi


ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
4. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga
yang mendukung kesehatan.

I. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

Menurut Friedman (2010) sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan, keluarga


mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,
yaitu :

1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.

3. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak mampu
membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda.

4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan


perkembangan kepribadian anggota keluarga.

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan


dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai