Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep keluarga

1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Menurut Departemen Kesehatan
RI, 1988 dikutip Sudiharto.S.kp M.Kes, 2007).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
(Menurut BKKBN, 1999 dikutip Sudiharto. S.kp, M.Kes, 2007).

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan. (Menurut WHO, 1969 dikutip Setiadi, 2008). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (Menurut
UUD No.10 tahun 1992 dikutip Setiadi, 2008).

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan social dari individu-indivu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. (Menurut Friedman, 1998 dikutip Ns.Komang Ayu Henny
Achjar, SKM, MKep, SpKom, 2010).

( WHO ) rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, Adopsi atau perkawinan.

( DUVAL )Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan Perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuanMenciptakan dan mempertahankan budaya yang umum meningkatkan perkembangan Fisik,Mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.

HELVIE (1981)Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam Satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat

Jadi kesimpulannya keluarga adalah dua orang atau lebih yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang memiliki ikatan emosional dan memiliki peran
masing-masing dalam keluarga.

2. Tujuan Pembentukan Keluarga

Tujuan dasar pembentukan keluarga adalah :

a. Keluarga merupakan unit dasar yang memiliki pengaruh kuat terhadap


perkembangan individub
b. Keluarga sebagai perantara kebutuhan dan harapan anggota keluarga dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat
c. Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga
dengan menstabilkan kebutuhan kasih sayang, sosio-ekonomi dan kebutuhan
seksual.
d. Keluarga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan identitas
seseorang individu dan perasaan harga diri (Andarmoyo, 2012)

3. Sasaran Asuhan Keperawatan


Sasaran dari asuhan keperawatan adalah keluarga sehat, keluarga resiko tinggi yang rawan
kesehatan dan keluarga yang memerlukan tindak lanjut.

a. Keluarga sehat
Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan antisipasi
terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang
keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.

b. Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan


Keluarga resiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki kebutuhan untuk
menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, keluarga dengan
faktor resiko penurunan status kesehatan.

c. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut


Keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan dan
memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan/kesehatan misalnya: klien pasca
hospitalisasi penyakit kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan,
penyakit terminal.(Muslihin,2012 )

4. Jenis keluarga Menurut Friedman, Bowden, & Jones, 2003 dikutip Ns. Tantut
Susanto, M.Kep, Sp.Kep.Kom, 2012 tipe/jenis keluarga terbagi atas :
Tipe Tradisional

Tipe tradisional ini terdiri dari beberapa jenis yaitu:

a) The nuclear family (keluarga inti)Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak.

b) The dyad familyadalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam
satu rumah.

c) Keluarga usila adalah keluarga yang terdiri terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang
sudah memisahkan diri.

d) The childless family adalah keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.

e) The extended family adalah keluarga terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai paman, tante, orangtua (kakek-nenek), keponakan.
f) The single-parent family Keluarga yang terdiri dari satu orangtua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian, atau karena ditinggalkan.

g) Commuter family adalah Kedua orangtua bekerja dikota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orangtua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul dengan anggota keluarga pada
saat “weekends”atau pada waktu-waktu tertentu.

h) Multigenerational family Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
dalam satu rumah

i) Kin- network family Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling bedekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,
dan lain-lain.

j) Blended family Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
hasil perkawinan atau dari perkawinan sebelumnya.

k) The single adult living alones/single-adult family Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup
sendiri karena pilihannya atau perpisahan (sepasih) seperti: perceraian atau ditinggal mati.

Tipe Non Tradisional

Tipe non tradisional ini terbagi menjadi beberapa tipe yaitu

a) The unmarried teenage mother


Adalah keluarga yang terdiri dari orangtua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
b) The stepparent family
Adalah keluarga dengan orangtua tiri
c) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama
dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama
.d) The nonmarital heterosexual cohabiting family

Adalah keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa pernikahan.

e) Gay and lesbian family

Adalah seseorang yang mempunyai persamaan seks dan hidup bersama sebagaimana “marital partners”

f) Cohabitating family

Adalah orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.

g)Group-marriage family

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa menikah
satu sama lain, berbagi sesuatu termasuk seksual dan membesarkan anaknya

h) Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan
barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknyai)

i) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat
orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya

j) Homeless family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k) Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga
yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

Sedangkan menurut Carter & Mc Goldrick, 1988 dalam Setiawati & Dermawan , 2005 membagi tipe
keluarga berdasarkan:

1) Keluarga berantai (sereal family)


Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti.
2) Keluarga berkomposisi
Keluarga berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-
sama.
3) Keluarga kabitas
Keluarga kabitas adalah keluarga yang terbentuk tanpa pernikahan.

5. STRUKTUR KELUARGA

Keluarga adalah suatu sistem terbuka yang terdiri dari beberapa komponen/subsistem yang selalu
berinteraksi degan lingkungan eksternal maupun internal. Struktur keluarga adalah pengetahuan
tentang cara keluarga mengorganisasikan subsistem yang ada pada keluarga serta bagaimana
komponen-komponen keluarga tersebut berhubungan.
Dimensi dasar struktur keluarga terdiri dari; pola dan proses komunikasi, struktur
kekuatan/kekuasaan, struktur peran, serta struktur nilai keluarga. Keempat elemen ini memiliki
interrelast dan saling bergantung satu sama lain. Struktur ini akan dievaluasi untuk mengetahui
bagaimana keluarga mampu melaksanakan fungsinya.
Struktur keluarga menggambarka bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat.
Menurut Friedman, Bowden, & Jones, 2003 dikutip Ns. Tantut Susanto, M.Kep, Sp.Kep.Kom,
2012 struktur keluarga dibagi menjadi empat elemen yaitu:

1. Pola Komunikasi Keluarga


Komunikasi dalam keluarga yang ada berfungsi dan ada yang tidak , hal ini disebabkan oleh beberapa
yang ada dalam komponen komunikasi seperti sender,Chanel media , massage. Komunikasi dalam
keluarga dapat berupa komunikasi secara emosional, komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi
sirkular ( Wright & Leahey 2000 ) komunikasi emosional memungkin setiap individu dalam keluarga
dapat mengepresikan perasaan seperti bahagia sedih atau marah diantara para anggota
keluarga.Komunikasi verbal individu dalam keluarga dapat mengungkapkan sesuatu yang diinginkan
melalui kata-kata yang dapat diiringi dengan adanya komunikasi nonverbal yang dapat berupa
gerakan tubuh dalam penekanan sesuatu hal yang diucapkan gerakan keluarga. Komunikasi sirkular
mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam keluarga, misalnya apabila istri marah pada
suami,maka suami akan melakukan klarifikasi kepada istri tentang sesuatu yang membuat istri marah
kepada suami ( Wright & Leahey 2000)
2. Pola Peran Keluarga
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi yang diberikan sehingga
pada struktur peran bisa bersifat formal dan informal.Posisi atau status dalam keluarga adalah posisi
individu dalam keluarga yang dapat dipandang oleh masyarakat sebagai istri, suami, Anak.
Peran formal didalam keluarga merupakan kesepakatan bersama yang dibentuk dalam suatu norma
keluarga.peran didalam keluarga menunjukkan pola tingkah laku dari semua anggota didalam
keluarga ( Wright 1984).Aldous ( 1978) dalam ( Wright Leahey 2000).
Peran dalam keluarga merupakan pola tingkah laku yang konsisten terhadap suatu situasi didalam
keluarga yang terjadi akibat interaksi diantara anggota keluarga, seperti menyapu membersihkan
rumah.

3. Pola Norma dan Nilai Keluarga


Nilai merupakan persepsi seseorang tentang sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat bagi dirinya.
Norma adalah peran – peran yang dilakukan manusia , berasal dari nilai dan budaya.Norrma
mengarah sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat, dimana norma-norma dipelajari sejak
kecil ( ,Delaune,2002)
Nilai merupakan suatu sistem,sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan
anggota keluarga dalam satu budaya.
Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga
4. Pola Kekuatan Keluarga
Friedman,Bowden & Joea 2003 ) kekuatan keluarga merupakan kemampuan ( potensial dan aktual)
dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku oranglain ke arah
positif.Tipe struktur kekuatan – kekuatan dalam keluarga antara lain: legimatevpower ( hak untuk
mengontrol) seperti orang tua terhadap anak , referent power ( seseorang yang ditiru) , exper power
( keahlian) , reward power ( hadiah) , coercive power ( paksaan kekuasaan)
dan efektif kekuasaan

Menurut Muslihin ( 2012) , struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan


fungsi keluarga di masyarakat ada beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia yang terdiri dari
bermacam -macam, diantaranya adalah :

1.Patrilineal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disususn melalui jalur ayah.

2.Matrilineal
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disususn melalui jalur ibu.

3. Matrilokal
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4.Patrilokal
adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5. Keluarga kawin
adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pimpinan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

6. PERAN KELUARGA

Peran meujuk kepada beberapa set perilaku yang kurag lebih bersifat homogen, yang didefinisikan
dan diharapkan secara normatif dari seorang okupan dalam situasi sosial tertentu. Peran didasarkan
pada preskripsi dan harapan pera yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam
suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain
menyangkut peran-peran tersebut (Nye, 1976). Menurut Andreson Carter,
ciri-ciri peran adalah:
1). Terorganisasi, yaitu adanya interaksi dan interdenden,
2). Terdapat keterbatasan dalam menjalankan tugas dan fungsi,
3). Terdapat perbedaan dan kekhususan.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, antara lain :


1) Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, pemberi rasa aman bagi anggota keluarga dan juga sebagai anggota
masyarakat kelompok sosial tertentu
2) Ibu
Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung keluarga dan
juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu
3) Anak
Anak berperan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan
spiritual.

7. TUGAS KELUARGA
Pada dasarnya tugas kelurga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.


b. Pemeliharaan sumber–sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing–masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing–keluarga
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya, (Jhonson, 2010).

8. CIRI – CIRI KELUARGA


Menurut Robert dan Charles dalam Fadila, (2012)
ciri – ciri keluarga adalah
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan
yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
c. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomen clatur) termasuk perhitungan
garis keturunan.
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anganak-anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
e. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

Ciri keluarga Indonesia menurut Jhonson (2010) adalah sebagai berikut:


a. Suami sebagai pengambil keputusan.
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh.
c.Berbentuk monogram.
d.Bertanggung jawab
e.Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
f.Ikatan keluarga sangat erat.
g. Mempunyai semangat gotong-royong,
9. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Sebagaimana tertulis dalam buku suprajitmo 2008 menurut: Duvall (1985) keluarga dibagi
menjadi delapan tahap perkembangan yaitu:
1. Keluarga baru (berganning family)
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak tugas perkembangan keluarga tahap ini
antara lain:
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Menetapkan tujuan bersama
c. Membina hubungan dengan keluarga lain teman dan kelompok social
d. Mendiskusikan rencanamemiliki anak atau KB
e. Persiapan menjadi orangtua
f. Memahami prenatal care (pengertian, persalinan, dan menjadi orangtua).

2. Keluarga dengan anak pertama <30 bulan


Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas
perkembangan tahap ini antara lain adalah:
a. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan)
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
c. Membagi peran dan tanggung jawab
d. Bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
e. Konseling KB postpartum 6 minggu
f. Menata ruang untuk anak
g. Biaya/dana child bearing
h. Memfasilitasi rol learing anggota keluarga
i. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

3. Keluarga dengan anak prasekolah


Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5
tahun:
Tugas perkembangan adalah menyelesaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai
dengan tumbuh kembang proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran
berikutnya.
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
b. Membantu anak bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak baru lahir
d. Mempertahankan hubungan didalam maupun diluar keluarga
e. Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak
f. Pembagian tanggung jawab
g. Merencanakan kegiatan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.
4. Keluarga dan anak dengan usia sekolah (6-13th)
Tugas perkembangan keluarga
a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, dan
lingkungan lebih luas.
b. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
c. Menyediakan aktifitas untuk anak.
d. Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikuti sertakan anak.
e. Memenuhi dan kesehatan anggota keluarga .
5. Keluarga dengan anak remaja (13-20th) tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan tanggung
jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa mulai memiliki otonomi.
b. Memelihara komunikasi terbuka.
c. Memelihara hubungan intim keluarga
d. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
6. Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah)
a. Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untukhidup mandiri dan
menerima kepergian anaknya menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarga berperan sebagai suami,istri, kakek,nenek.
b. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
c. Memelihara keluarga intim dalam keluarga
d. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga baru
dimasyarakat
e. Mempersiapkan anak hidup mandiri dan menerima kepergian anak.
f. Menata kembali fasilitas sumber yang ada pada keluarga.
g. Berperan suami istri kakek nenek
h. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak- anaknya.
7. Keluarga usia pertengahan (midle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:
a. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengelolah minat sosial dan
waktu santai.
b. Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
c. Keakrapan dengan pasangan
d. Memelihara hubungan/kontrak dengan anak keluarga.
e. Persiapan masa tua atau pensiun
8. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah:
a. Penyelesaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup
b. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
c. Mempertahankan keakrapan pasangan dan saling merawat
d. Melakukan life review masalah lalu

Perilaku Kesehatan Keluarga

1. Perilaku seseorang/ keluarga untuk memelihara kesehatan


- Perilaku pencegahan penyakit
- Perilaku peningkatan kesehatan
- Perilaku Nutrisi
2. Health Seeking Behavior ( Perilaku pencarian dan Penggunaan Fasilitas kesehatan )

Perilaku seseorang/keluarga pada saat anggota keluarga sakit atau mengalami


masalah kesehatan dimulai dari saat mengobati sendiri sampai mencari pengobatan
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Menurut Becker perilaku keluarga

a. Perilaku hidup sehat ( makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok,
tidak minuman keras, istirahat cukup, pengendalian stress,gaya hidup positif
b. Perilaku sakit ( respon terhadap penyakit/ kondisi sakit) pengetahuan dan persepsi
Tahap Interaksi Sehat – Sakit Keluarga

1. Upaya keluarga terkait promosi kesehatan


a. Keluarga memegang peranan yang penting dalam berbagai bentuk upaya promosi
kesehatan didalam kesehatan
b. Ada banyak bentuk-bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengurangan
resiko : sekitar masalah pola hidup ( berhenti merokok, olahraga, imunisasi)
c. Agar strategi sehat dapat berhasil; menurut perbaikan pola hidup seluruh anggota
keluarga
d. Anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan citra tubuh
( seperti apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat )

e. Anggota keluarga yang dapat menunjukkan perilaku hidup sehat akan menjadi
contoh yang sangat ampuh bagi anggota keluarga yang lain

2. Respon keluarga terhadap gejala – gejala


a. Tahapan ini dimulai: Mengenal, menginterpretasikan bahaya yang timbul,
menunjukkan kepedulian terhadap masalah yang timbul
b. Keluarga meyakini gejala – gejala penyakit yang timbul dan mencari jalan
penyelesaiannya
c. Tahap ini terdiri dari : kepercayaan yang menyangkut gejala atau penyakit dari
anggota keluarga, bagaimana menangani penyakit tersebut.

3. Mencari tempat pelayanan


4. Merujuk dan mendapatkan pelayanan
5. Respon segera keluarga terhadap penyakit
6. Tahap penyesuaian/penyembuhan sakit
Upaya Keluarga terkait promosi kesehatan

f. Keluarga memegang peranan yang penting dalam berbagai bentuk upaya promosi
kesehatan didalam kesehatan
g. Ada banyak bentuk-bentuk peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengurangan
resiko : sekitar masalah pola hidup ( berhenti merokok, olahraga, imunisasi)
h. Agar strategi sehat dapat berhasil; menurut perbaikan pola hidup seluruh anggota
keluarga
i. Anggota keluarga perlu mempelajari status kesehatan mereka dan citra tubuh
( seperti apakah tubuh mereka lemah, sakit-sakitan atau sehat )
j.

8. FUNGSI KELUARGA

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang
dilakukan oleh keluarhga. Terdapat bebrapa fungsi keluarga menurut Friedman (1998); Setiawan &
Dermawan (2005) yaitu:

1) Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon dari
keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap anggota keluarga baik
senang maupun sedih, dengan melihat bagaimana cara keluarga
mengeksperikan kasih sayang
2) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada
anak, membentuk nilai dan orma yang diyakini anak, memberikan batasan
perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya
keluarga. Bagaimana keluarga produktif terhadap sosial dan
bagaimanakeluarga memperkenalkan anak dengan dunia luar dengan belajar
disipli, mengenal budaya dan norma melalui hubugan interaksi dalam
keluarga sehingga mampu berperan dalam masyarakat.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluaraga dalam
melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga seta menjami
pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental dan spiritual, dengan cara
memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap
anggota keluarga
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,
pangan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga.
Mencari sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga,
pengaturan penghasilan keluarga, meabung untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5) Fungsi Biologis
Fungsi biologis, bukan hanya ditunjukan untuk meneruskan keturunan tetapi
untuk memlihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi
selanjutnya.
6) Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan
rasa aman, memberikan perhatian diatara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas
keluarga.
7) Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak
untuk kehidupan dewasa, medidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya.
Pengkajian (Tanggal.....................)

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. M
2. Umur : 69
3. Alamat :
4. Pendidikan : Sd
5. Pekerjaan : Tani
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
Hub STATUS IMUNISASI
No Nama JK Dgn Umur Penddk BCG POLIO DPT HEP CAM KET/

KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 PAK Status
Kesehatan

1 Tn. M 69 Sd Riwayat
TBC
2 Ny. K 61 Sd Riwayat
DM
3
4
5
6
Genogram
Keterangan

8. Tipe keluarga : Tipe keluarga tn. M adalah keluarga usila

9. Suku bangsa : Suku bangsa keluarga Tn. M adalah jawa, bahasa yang digunakan
untuk berbicara sehari-hari adalah bahasa Jawa, dan tidak ada peraturan atau
kebiasaan khusus yang dipengaruhi oleh suku mengenai keadaan kesehatan.

10. Agama : Kepercayaan yang di anut keluarga tn. M adalah Islam, tn. M biasanya melaksanakan
ibadah dirumah dan kadang-kadang melakukannya di masjid didekat rumahnya

11. Status sosial ekonomi keluarga : Tn . M masih bekerja sebagai tani dengan penghasilan 3bulan
sekali sebesar 3-5 juta dan biasanya juga mendapatkan kirim dari anaknya

12. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga tn. M jarang melakukan rekreasi , dan hanya menonton
TV dengan istri serta kadang-kadang main kerumah anaknyak nya
B. `
1. Tahap perkembangan saat ini : keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga lanjut usia
Tugas keluarga yang di tempuh keluarga:
a. Penyesuaian tahap pensiun, cara hidup
Tn. M mengatakan masih rajin bekerja disawah untuk makan sehari-hari dan
belum siap untuk pensiun/tidak bekerja, dan ny. K juga kadang-kadang masih
bekerja sebagai penjual baju keliling desa
b. Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian
Tn.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

3. Riwayat kesehatan keluarga Inti

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

C. KeadaanLingkungan
1. Karakteristik Rumah
Gambar Denah Rumah
U

2. Karakteristik Lingkungan

3. Mobilitas keluarga

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

5. Sistem pendukung keluarga

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur peran keluarga

3. Nilai dan norma keluarga

Fungsi Keluarga

1) Fungsi afektif

2) Fungsi sosial

3) Fungsi perawatan keluarga


a) Kemampuan untuk mengenal masalah

b) Kemampuan untuk mengambil keputusan

c) Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit


d) Kemampuan memelihara / memodifikasi lingkungan

e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

4) Fungsi Reproduksi

5) Fungsi ekonomi

E. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

3. Strategi koping yang digunakan


4. Strategi adaptasi disfungsional
F. Pemeriksaan Fisik

No Nama Anggota Keluarga Hasil


.
G. Harapan Keluarga

Kediri, ...............................

Mahasiswa
Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1 Data Subyektif :

Data Obyektif :
2. Data Subyektif:

Data Obyektif :
C. Skoring
Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

2. Kemungkinan
masalah dapat diubah.

3. Potensi masalah untuk


dicegah.

4. Menonjolnya masalah.

Total skor
Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

2. Kemungkinan
masalah dapat diubah.

3. Potensi masalah untuk


dicegah.

4. Menonjolnya masalah.

Total skor
Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

No. Diagnosa Keperawatan Keluarga


RENCANA TINDAKAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA STANDAR RENCANA TINDAKAN


KELUARGA
1. Pengetahuan

2. Sikap
3. Perilaku
D. IMPLEMENTASI.
TANGGAL NO Dx PELAKSANAAN
TANGGAL NO Dx PELAKSANAAN
G. EVALUASI
TANGGAL NO Dx EVALUASI
TANGGAL NO Dx EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai