OLEH :
NI MADE SRI ARI RATIH
2214901067
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2022
A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik keluarga
Kunjungan dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2022 pada keluarga Tn A, pada
kunjungan ini keluarga diberikan penjelasan maksud dan tujuan dari kunjungan serta
memperkenalkan diri. Untuk dapat mengidentifikasi data data terkait keluarga maka
diperlukan pengkajian keperawatan keluarga, seperti pengkajian struktur keluarga,
tipe keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga serta melakukan pengkajian fisik.
Identifikasi masalah-masalah dalam keluarga dapat berupa masalah kesehatan yang
dirasakan secara pasti maupun masalah kesehatan yang berisiko dan juga masalah
kesehatan yang berpotensial untuk terjadi. Hasil dari kunjungan tersebut didapatkan
bahwa Tn. A berperan sebagai kepala keluarga tinggal bersama istri, ayahnya dan dua
anak laki- laki dan perempuan. Ayah dari Tn A menderita hipertensi, terdapat
dukungan dari anak dan menantu kepadan Tn G untuk melakukan pemeriksaan namun
Tn G sudah tidak mengkonsumsi obat hipertensi kurang lebih 1 bulan yang lalu.
Keluhan Tn. G saat ini adalah sering saki kepala tiba-tiba dan hanya beristirahat saat
sakit kepalanya timbul.
Keluarga adalah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang di dalamnya ada
individu - individu yang saling berinteraksi dan mempunyai hubungan emosional,
psikososial, budaya dan spiritual. Setiap individu di dalam keluarga inilah yang
mempunyai andil besar dalam upaya memelihara kesehatan, namun ada kalanya
keluarga tersebut mengalami keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan kemauan,
sehingga memerlukan bantuan orang lain, dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk
tenaga keperawatan berupaya utuk membantu keluarga dalam memandirikan individu
maupun keluarga agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Adapun data – data yag perlu dikaji lebih lanjut untuk membantu dalam
merumuskan diagnosa yaitu, tahap perkembangan keluarga, status sosial ekonomi
keluarga, kedaan lingkungan, kebiasaan menggunakan obat-obatan, riwayat penyakit
sebelumnya, pemeriksaan kesehatan secara teratur dan keyakinan, nilai dan perilaku
keluarga mengenai penyakit.
3. Masalah keperawatan keluarga
Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah kesehatan aktual, resiko
dan potensial.
1. Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan).
2. Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila sudah
ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
3. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu kedaan
dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan.
Dalam pengkajian yang dilakukan pada keluarga Tn. A didapatkan bahwa masalah
keperawatan yang muncul yaitu Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
e. Fungsi keluarga :
4) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
g. Pemeriksaan Fisik
2. Diagnosa Keperawatan
Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas maka diagnosa
keperawatan keluarga yang mungkin muncul adalah :
a. Manajemen keluarga tidak efektif, yaitu pola penanganan masalah kesehatan
dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan
anggota keluarga.
b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan dan
pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam kebiasaan hidup
sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang
diharapkan.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu ketidakmampuan
mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi anggota keluarga
dalam mengatasi situasi yang dialami klien secara efektif dan menunjukkan
keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman,
bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti)
yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatan.
f. Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan
mempengaruhi hati secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi
saat ini atau yang akan dating.
g. Ketidakmampuan koping keluarga, yaitu perilaku orang terdekat (anggota
keluarga) yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi
dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.
3. Intervensi
Intervensi adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk
membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan. Langkah-langkah
dalam membuat perencanaan yaitu :
a. Berdasarkan pada masalah keperawatan
b. Menentukan tujuan
c. Menentukan kriteria dan standar
d. Menentukan rencana tindakan
4. Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara
lain:
a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat
b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah
c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan
d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah
terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk
tanggung gugat dan bertanggug jawab profesi
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi
merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang
ditetapkan dalam tujuan direncana perawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi
tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang perlu ditinjau kembali
yaitu :
a. Tujuan tidak realistis
b. Tindakan keperawatan tidak tepat
c. Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nuraini,B. (2015). Risk factors of hypertension. Jurnal Majority, 4(5). Diperoleh pada
tanggal 11 Oktober 2022, dari
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/602
Parwati,N. (2018) Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Utama Hipertensi Pada
Tn R Di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta. Skripsi thesis,
UNSPECIFIED. Diperoleh pada tanggal 11 Oktober 2022, dari
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2130/
Naza,R. (2010). Pathway Hipertensi. Di Peroleh pada Tanggal 11 Oktober 2022, dari
https://scribd.com/doc/39276152/Pathway-Hipertensi