PRODI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)
MATARAM
T.A 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridhanya, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada
diabetes miletus.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam
menjalankan syariatnya.
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak. Bila
dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca, dengan
segala kerendahan hati saya mohon maaf yang setulusnya.
Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini kedepan. Semoga taufik, hidayah dan rahmat senantiasa menyertai kita semua
menuju terciptanya keridhaan Allah SWT.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHSAN
A. konsep keluarga
B. Konsep diabetes miletus
C. Asuhan Keperawatan Diabetes Militus
F. Pemeriksaan fisik
G. Tipologi masalah kesehatan
H. Analisa data
I. Rumusan diagnose keperawatan
J. Skoring diagnose keperawatan
K. Proritas diagnose keperawatan keluarga
L. Rencana tindakan keperawatan
M. Implementasi
N. Evaluasi
BAB VI PENUTUP
A. kesimpulan
B. saran
DAFTAR FUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
2. Tipe/Bentuk Keluarga
a. Tradisional
1) The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri
dari suami, istri dan anak
2) The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri
(tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri
yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
4) The childless family : Keluarga tanpa anak karena
terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti
nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-
nenek), keponakan
6) The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
7) Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang
berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pad saat ”weekend”
8) Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa
generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam
satu rumah.
9) Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
(contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)
10) Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
11) The single adult living alone/single adult family : Keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari
orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
2) The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri
3) Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan
anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga
yan ghidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
5) Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai
persamaan sex hidup bersama sebagaimana ”marital
pathners”
6) Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama
diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu
7) Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
8) Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
9) Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara,
pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem kesehatan mental.
11) Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga
yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
a. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga dalah pihak
ayah
b. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ibu
c. Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah ayah dan ibu
2. Etiologi
Penyebab Diabetes melitus menurut price,1995 dibagi menjadi 2 yaitu:
a. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).
Penyebab dari jenis IDDM yaitu karena factor genetic, penyakit ini timbul
karena adanya proses perusakan imunologi sel-sel yang memproduksi
insulin.
b. NIDDM (Non Insulin Dependen Diabetes Melitus)
Diabetes melitus jenis ini disebabkan karena kurangnya jumlah tempat
reseptor yang responsive insulin pada membrane sel,hal ini dapat terjadi
karena obesitas.NIDDM ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin dan
kerja insulin.
3. Manifestasi Klinis
Diagnostic Diabetes melitus awalnya diperkirakan dengan gejala khas polifagia
(banyak makan),poliuria (banyak kencing), polidipsi (banyak minum),lemas, berat
badan yang sering menurun, gejala lain yang mungkin timbul adalah
kesemutan,gatal,mata kabur,bisul atau luka yang tidak sembuhsembuh,adanya
acetone,pernafasan kusmaul kesadaran apatis sampai koma (soeparman,1996).
4. Patofisiologi
Insulin adalah hormon yang dibentuk sel beta langerhans yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan karbohidrat bagi sel dalam bentuk insulin yang berfungsi
terhadap transparan glukosa ,asam amino,asam lemak, di samping itu insulin juga
berperan mengaktifkan enzim sehingga meningkatkan metabolisme intra sel.
Bermacam-macam penyebab Diabetes melitus yang berbeda akhirnya akan
mengarah ke insufisiensi insulin. Metabolisme karbohidrat yang terganggu akan
menyebabkan kelaparan dalam sel hormon counter regulator seperti
flukagon,epineprin, non epineprin growth hormon dan kortisel akan dikeluarkan
oleh tubuh.menurunya proses glikogenesis menyebabkan produksi glukosa dari
glikogen meningkat dan glikogenesis akan menurun yaitu pembentukan glukosa
dari non kaarbohidrat seperti sam amino, hal ini akan menyebabkan penurunan
pemecahan lemak menjadi keton untuk memberi alternative sumber energi.
Kekurangan insulin akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam
sel.menyebabkan sel mengalami kelaparan. Sel sebagai keadaan krisis dengan
mengeluarkan hormon counter regulator untuk tetap memenuhi kebutuhan energi
dengan menggunakan sumber energi lain seperti lemak.akibat tingginya kadar
glukosa darah menimbulkan tiga gejala utama poliuria,polidipsi,polifagia. Karena
glukosa yang masuk ke tubulus tinggi maka glukosa melampui ambang ginjal dan
glukosa akan dibuang bersama urine dan menyebabkan dehidrasi ruang ekstra sel
dan cairan intrasel akan keluar dan menimbulkan mekanisme haus.polifagia terjadi
karena glikogen tidak sampai sel akan mengalami starvasi atau kelaparan dan
muncul tanda lapar (Brunner And Suddart).
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus menurut engram, 1999 yaitu:
a. Diabetes melitus tipe I :insulin
b. Diabetes melitus tipe II :modifikasi diet
Latihan
Agen hipoglikemia
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : lemah, letih, lesu, sulit bergerak atau berjalan,kram otot, gangguan
istirahat atau tidur
Tanda : takikardia, takipnea saat istirahat dengan aktivitas penurunan
kekuatan otot,letargi
b. Integritas ego
Data Subjektif : Stress, tergantung pada orang lain, tidak berdaya, perasaan
putus asa
Data Objektif : Ansietas, peka, ketakutan, marah, menarik diri
c. Sirkulasi
DS : Riwayat hipertensi pada ekstremitas,penyembuhan yang lama
DO : Takikardia, penurunan tekanan darah postural, hipertensi, disritmia,
kulit panas, kering dan kemerahan.
d. Eliminasi
DS : poliuria,nokturia,rasa nyeri atau terbakar,kesulitan berkemih,diare.
DO: urine encer,pucat,poliuria,urin berkabut,bising usus,lemah dan
menurun,hiperaktif
e. Makanan/cairan
DS: nafsu makan hilang,mual,muntah,tidak mengikuti diet,peningkatan
masukan glukosa atau karbohidrat,penurunan GD,haus,penggunaan diuretic.
DO: kulit kering,turgor kulit jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah,
pembesaran tiroid,acetone.
f. Neurosensori
DS: pusing,sakit kepala, kesemutan, kelemahan otot, parestesia, gangguan
penglihatan.
DO: disorientasi, mengantuk, letargi, stupor, (tahap lanjut) gangguan memori
(masa lalu)
g. Nyeri/kenyamanan
DS : abdomen yang tegang,nyeri (sedang-berat)
DO : wajah meringis dengan palpasi terlihat sangat berhati-hati
h. Pernapasan
DS :batuk dengan/tanpa sputum
DO :batuk dengan/tanpa sputum (infeksi),frekuensi pernafasan
i. Keamanan
DS : ulkus kulit,kulit kering gatal
DO : demam, diaforesis, lesi/ulserasi parastesia,penurunan rentang gerak
j. Seksualitas
DS : masalah tentang hubungan atau keintiman, masalah impotensi pada pria,
kesulitan orgasme pada wanita.
k. Pembelajaran
DS : factor resiko keluarga Diabetes Melitus : penyakit jantung, stroke,
hipertensi, penyembuhan yang lambat, penggunaan obat,steroid,diuretic,
dilantin, dan fenobarbital (dapat menngkatkan kadar glukosa
darah),memerlukan bantuan dalam perawatan luka,adaptasi terhadap alat
Bantu ambulasi, kemungkinan aktivitas perawatan diri.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Tn.H L 46 thn Suami PNS S1
2 Ny.A P 45 thn Istri GURU S1
3 An. E P 21 thn Anak Mahasiswa Kuliah
4 An. D P 16 thn Anak Siswa Mts
5 An. S P 8 thn Anak Siswa Sd
c. Genogram:
I.
III.
Keterangan:
: prempuan
: laki-laki
: nenek meninggal
: kakek meninggal
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: Keluarga Inti : suami, istri dan anak
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut: terjadi salah satu anggota keluarga terkena
Diabetes Miletus hingga Tn. H khawatir dengan keluarganya
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Klien suku Sasak Warga Negara Indonesia (WNI)
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Tn. H mengatakan masih
membahwa budaya sasak ketika ada keluarga yang sakit kepala biasa. contoh ada
salah satu keluarga yang sakit kepala akan di bawa kedukun
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Agama yang dianut adalah Islam
dan menurut Tn.H senantiasa berdoa kepada Tuhan serta yakin dan percaya Tuhan yang di
sembah adalah dokter di atas segala dokter yang mampu menyembuhkan penyakit DM
yang dideritanya.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencarinafkah: Tn. H ( kepala keluarga ).
b) Penghasilan: 3,5juta/bulan.
c) Upaya lain: istri Tn. H mengajar di sekolah
d) Harta benda yang dimiliki : (1 buaah kompor gas, 1 buah tv, 1 kulkas, Keluarga
memiliki 2 buah motor 1 mobil.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: kebutuhan pokok
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga: klien mengatakan untuk rekreasi sebulan kadang kadang ke
pantai, ada arisan keluarga, dan makan- makan bareng sekeluarga.
B T
S
A C E
B D F
Keterangan: A. dapur
B. WC
C. Ruang tamu
D. Gudang
E. teras rumah
F. Kamar tidur
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Kebiasaan: keluarga Tn,H hidup di lingkungan tepat tinggal yang masih dalam
kelurahan. Interaksi antar warga memiliki tingkat social yang tinggi yang
biasanya di lakukan pada sore dan malam hari karena pada siang hari umumnya
masyarakat bekerja. sebagian tetangga adalah penduduk asli sasak dengan
pendapat yang cukup untuk kebutuhan sehari hari.
2) Aturan/kesepakatan: keluarga mengikuti aturan aturan serta kesepekatan yang ada
dalam lingkungan.
3) Budaya: budaya yang bercampura sasak, dan bali.
b. Mobilitas Geografis Keluarga: keluarga Tn. H baru menempati rumah yang di tempatinya
kurang lebih 14 tahun dan tidak pindah sampai sekarang.
c. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: keluarga merupakan anggota
masyrakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyrakat serta dengan keluarga di
lingkungannya tampak saling dan berinteraksi dengan baik dimana jarak rumah mereka
dengan rumah tetangga saling berdekatan.
d. System Pendudukung Keluarga: Tn.H mempunyai riwayat DM dan Tn. H mempunyai 3
anak, istri yang selalu mendukung serta membawa atau menemani ke Rs terdekat untuk
control.
D. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: komunikasi antar keluarga yang cukup harmonis,dalam
menghadapi suatu permasalah biasanya dilakukan musyawarah keluargasebelum
memutuskan suatu masaah. Komunikasi di lakukan dengan sangat terbuka. Anggota
keluarga biasa menggunakan bahasa sasak dan bahasa Indonesia.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: struktur keluarga terdiri dari Tn. H dengan istrinya dan anak
anak serta Tn.H yang bersifat lemah lembut terkadang panik untuk memikirkan keadaan.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Tn.H mengatur rumah tangga dengan biaya asuransi serta BPJS yang ada.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama
islam yang di anut serta norma masyarakat sekitarnya. Keluarga ini menganggap
penyakit Diabetes Melitus yang diderita oleh Tn.H adalah penyakit yang di alami oleh
Tn.H sendiri. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan selama beberapa tahun
terakhir ini Tn.H mengkonsunsi obat dari rumah sakit serta ramuan herbal .
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Tn.H memiliki keluarga yang lengkap dalam rumah, yaitu istri, ketiga anaknya yang
saling menolong serta saling mengingatkan.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: keluarga selalu mengajarkan dan
menanamkan perilaku soasial yang baik.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: aktif bermasyarakat dengan
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Tn.H
yang sering mengambil keputusan.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang:
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Keluarga selalu aktif dalam kegiatan
soasial
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya: keluarga cukup mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
DM, Namun Tn. H tidak rutin minum obat karana ketidaktahuannya betapa
pentingnnya minum obat demi kesembuhannnya dan Tn.H juga belum mampu
dalam mengatur pola hidup dalam sehari hari.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat: istri dari Tn.H sering mengingatkan Tn.H dalam mengubah pola hidup agar
bisa pulih total serta mengingatkan untuk mengkonsumsi obat tepat waktu.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Tn.H sampai sekarang masih semangat dalam control penyakit yang di alami serta
di didukung oleh keluarga.akan tetapi keluarga Tn.H kurang tau cara perawatan
diabetes selain berobat kepelayanan kesehatan.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: ya,,
keluarga sampai sekarang selalu memelihara lingkungan sekitar rumah.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : keluarga masih mampu.
d. Fungsi reproduksi
Tn.H berusia 46 tahun dan istri berusia 45 tahun beliau mengatakan 3 anak cukup
dengan usia 21, 16 dan 8 tahun, (pasangan yang masih berusia subur) dan istri Tn.H
menggunakan kontrasepsi pil/suntik.
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: selalu tercukupi.
F. PEMERIKSAAN FISIK
N Variabel Nama anggota keluarga
o TN. H NY. A An. E An.D An. S
1. Riwayat penyakit Diabetes Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
saat ini militus ada ada
3. Tanda & gejala Kuat Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
makan , ada ada
minum
4. Riwayat penyakit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak
sebelumnya ada ada
H. ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. S: Ketidaktahuan Prilaku kesehatan
-Tn.H mengatakan bahwa Tn.H keluarga tentang cenderung berisiko
sudah lama mengalami penyakit penyakit Diabetes
diabetes militus dari sejak 2 tahun Militus.
yang lalu
IMPLEMENTASI
Hari/tanggal No/dx Tindakan Evaluasi
Jam
Jumat, 01 mei I a. mengKaji pengetahuan S : Tn. H mengatakan GDS nya masih
2020 keluarga tentang penyakit di atas normal
09:00 dibetes militus, dampak O : keluarga terlihat sudah mampu
diabetes militus,seperti (berat T : 130/80 MmHg
badan menurun, sering N : 80x/menit
minum, dan mudah cepat S : 36 C
lelah. ) R :12x/menit
b. mengKaji kemampuan GDS : 241
keluarga yang telah dilakukan A :masalah teratasi sebagian
pada Tn. H untuk P : intervensi dilanjutkan
menghindari diabetes
c. menDiskusikan alternatif
yang dapat dilakuakn untuk
mencegah terjadinya DM
d. mengEvaluasi secara singkat
terhadap topik yang
didiskusikan keluarga
e. memBerikan pujian terhadap
ungkapan keluarga yang
mendukung upaya
pencegahan
Jumat, 01 mei 2 a. mengKaji pengetahuan S : keluarga Tn. H mengatakan sudah
2020
keluarga tentang penyakit mengerti dan bisa mejawab pertanyaan
09:00
DM, penyebab, gejala, dan yang diajukan oleh
cra penanganannya. O : keluarga Tn. H sudah mampu untuk
b. memBerikan penyuluhan Menguraangi makanan yang
pada keluarga mengenai cra menyebabkan DM dan berisiko pada
mengidentifikasi serangan keluargnya
kambuhan A :masalah teratasi
c. mengAnjurkan brobat P :intervensi di lanjutkan
a. mengKaji pengetahuan keluarga
kembali ke puskesmas atau
tentang penyakit DM, penyebab,
rumah sakit saat penyakit
gejala, dan cra penanganannya.
kambuh
d. memBerikan kesempatan
keluarga menentukan sikap
dan rencna selanjutnya dalam
pengobatan
e. memBerikan pujian terhadap
kemampuan ide atu siakp
positif yang di ungkapkan
keluarga dalam menyikapi
kekambuhan penyakitnya
EVALUASI
No Diagnose Evaluasi
1 Prilaku kesehatan cenderung S :keluarga Tn. H mengatakan GDS nya masih di atas normal
berisiko berhubungan dengan O :
Ketidaktahuan keluarga terhadap T : 120/80 MmHg
penyakit Diabetes Militus N : 65x/menit
S : 36 C
R :18x/menit
GDS : 250
A :masalah teratasi sebagian
P :intervensi dihentikan akan tetapi tetap mengontrol gula darah
ibu Tn. H
2 Ketidak efektifan pemeliharaan S :keluarga Tn. H mengatakan sudah mengerti dan bisa
kesehatan berhubungan dengan mengaplikasikanya dikeluarganya
Kurang pengetahuan metode apa O :keluarga Tn. H sudah mampu untuk Menguraangi makanan
perawatan Diabetes Militus yang menyebabkan DM dan berisiko
A :masalah teratasi
P :intervensi dihentikan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar
tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui pendalaman
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai
kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan
ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
- Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
- Nurarif Huda Amin, Dan Kusuma Hardhi.2015.Nanda Nic-Noc.Jogjakarta :Mediaction.