Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KOMUNITAS

ASKEP KOMUNITAS MODEL COMMUNITY AS PARTNER


DI DESA JUMPUTREJO KEC. SUKODONO KAB. SIDOARJO

Disusun oleh:

SRI ANDINI PUSPITASARI


NIM : 202073050

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pengkajian Hasil
A. Inti komunitas
1. Sejarah 1. Berdasarkan cerita dari para sesepuh
Terjadinya wilayah, perkembangan desa Jumputrejo, bahwa desa
Jumjputrejo berasal dari kara bahasa
jawa JUMPUT dan REJO (Sak
Jumput Kang Rejo) yang artinya
sedikit tapi makmur. Sejarah awal
desa jumputrejo dahulunya pada
waktu pemerintahan Hindia Belanda
sekitar tahun 1890 terdiri dari 5
pedukuhan dan setiap pedukuhan
dipimpin oleh lurah dimana masing-
masing pedukuhan menjalankan
pemerintahannya sendiri sesuai
dengan wilayahnya. Sekitar tahun
1907 telah dilaksanakan musyawarah
masing-masing pimpinan pedukuhan
dalam rangka musyawarah kerukunan
pedukuhan kemudian dihasilkan
keputusan penggabungan lurah
pedukuhan menjadi lurah desa dan
seluruh wilayah menjadi satu wilayah
dinamakan Desa Jumputrejo.

2. Vital statistik: 2. Vital statistik :


angka kelahiran, angka kematian,  Angka kelahiran = -
angka kesakitan  Angka kematian = -
 Angka kesakitan = -

3. Data demografi: 3. Data demografi :


Jenis kelamin, status perkawinan,  Jenis kelamin=
suku, tipe keluarga a. laki-laki: 5.659
b. perempuan: 5480
c. Kepala keluarga: 11.139
 Status perkawinan=
 Suku= jawa: 87%, luar jawa:
13%
 Tipe keluarga=
4. Nilai, kepercayaan dan religi:
nilai dan kepercayaan masyarakat, 4. Nilai kepercayaan dan religi:
agama dan pelaksanaan ibadah  Nilai & kepercayaan
masyarakat =
 Agama = islam: 98,40% ,
kristen: 1,55% , hindu/budha:
0,05%
 Pelaksanaan ibadah =
banyaknya masjid:8,
musholla: 22, gereja: 0
B. Subsistem
1. Lingkungan fisik 1. Lingkungan fisik:
- Lokasi dan batas desa  Lokasi dan batas desa =
- Cuaca/musim Berdasarkan wilayah administrasi
- Kondisi tanah, air, udara bahwa luas desa Jumputrejo
(kualitas dan kuantitas) adalah 310,268 Ha. Yang terletak
- Perumahan pada 7o24’55.18” S
- Lingkungan terbuka o
112 42’03.45”T dan pada
- Binatang dan tumbuh – ketinggian 7 meter dari permukaan
tumbuhan air laut. Desa jumputrejo yang
- Sampah dan pengelolaannya kondisi wilayahnya terbelah oleh
- Saluran Pembuangan Air limbah jalan tol Surabaya-Gempol
(SPAL) sepanjang 2 km, merupakan salah
- Orang-orang/kebiasaan satu desa yang berada pada jalur
masyarakat utama kecamatan sukodono
menuju kecamatan buduran.
Adapun batas-batas wilayah desa
jumputrejo :
a. Sebelah utara : berbatasan
dengan desa Kloposepuluh
dan desa Karangbong
b. Sebelah selatan : berbatasan
dengan desa Anggaswangi
dan desa Sidokepung
c. Sebelah timur : berbatasan
dengan desa Sidokepung dan
desa Karangbong
d. Sebelah barat : berbatasan
dengan desa Suruh dan desa
Anggaswangi
 Cuaca/musim =
Iklim desa Jumputrejo ,
sebagaimana desa-desa lain
diwilayah Indonesia mempunyai
iklim kemarau dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanam
yang ada di desa Jumputrejo
 Lingkungan terbuka =
a. Tanah sawah : 155,76
b. Tanah kering : 156,30
 Binatang dan tumbuh – tumbuhan =
hampir setiap rumah memiliki
hewan ternak dengan kandng
dibelakan rumah masing-masing
 Sampah dan pengelolaannya =
dibakar: 40%, dibuang disungai:
25%, dibuang di TPA: 35%
 Saluran Pembuangan Air limbah
(SPAL) = setiap rumah memiliki
saptitank masing-masing
 Orang-orang/kebiasaan masyarakat =
2. Pendidikan :
2. Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk = SD: 14%,
- Tingkat pendidikan penduduk SMP: 18 %, SMA: 68%
- Tipe/macam sekolah yg tersedia
 Tipe/macam sekolah yg tersedia
didlm/diluar masy
didlm/diluar masy = sekolah
- Adakah layanan Kesehatan
nasional: 65%, madrasah: 32%,
sekolah (UKS)
sekolah internasional: 3%
 Adakah layanan Kesehatan sekolah
(UKS) = ada: 100%, tidak ada: 0%
3. Sistem Politik dan Pemerintahan :
 Sistem pemerintahan umum =
 Manajemen masyarakat : system
pemilihan pemimpin, perkumpulan di
3. Sistem Politik dan Pemerintahan
masyarakat, PJ kesehatan masyarakat
- Sistem pemerintahan umum
= musyawarah
- Manajemen masyarakat : sistem
pemilihan pemimpin,  Bagaimana peraturan pemerintah
perkumpulan di masyarakat, PJ terhadap komunitas =
kesehatan masyarakat 4. Keamanan dan Transportasi :
- Bagaimana peraturan pemerintah  Sarana transportasi : pribadi dan
terhadap komunitas umum = pribadi: 85%, umum: 15%
 Sarana dan fasilitas keamanan =
poskamling, pos banser
4. Keamanan dan Transportasi
- Sarana transportasi : pribadi dan 5. Pelayanan Kesehatan dan Sosial :
umum  Jenis yankes & sosial yang ada = RS:
- Sarana dan fasilitas keamanan 55%, Puskesmas: 23%, dokter
praktek: 12% , perawat: 4% , bidan:
6%
5. Pelayanan Kesehatan dan Sosial  Sumber-sumber yang dapat digunakan
- Jenis yankes & sosial yang ada =-
- Sumber-sumber yang dapat  Karakteristik jasa pemakai pelayanan
digunakan = lansia: 21%, anak: 40%, ibu hamil:
- Karakteristik jasa pemakai 7%, bayi:11%, dewasa: 21%
pelayanan  Banyaknya kunjungan ke Yankes
- Statistik kunjungan pelayanan berdasarkan penyakit yg dominan =
- Apakah pelayanan dapat ISPA: 43%, febris: 28%, HT: 12%,
diterima secara adekuat? DM: 7%, Diare: 4%, artritis: 6%
 Apakah pelayanan dapat diterima
secara adekuat? = ya, dapat
6. Komunikasi :
 Dimana penduduk sering berkumpul =
ditempat perkumpulan musyawarah
dusun
 Bagaimana informasi
dikomunikasikan (formal/informal)=
formal
7. Ekonomi :
 Jenis pekerjaan=
6. Komunikasi
wiraswasta(pedagang,pabrik,petani,
- Dimana penduduk sering
dll): 64% , PNS: 25%
berkumpul
 Tingkat pengangguran= 11%
- Bagaimana informasi
 Home industry atau pabrik yang ada
dikomunikasikan
di sekitar masyarakat= industri
(formal/informal)
kayu&sejenisnya: 6 unit
 Pengaruh ekonomi thd kes masy=
7. Ekonomi  % anggota masy yg hidup digaris
 Jenis pekerjaan kemiskinan= 35%
8. Rekreasi
 Tingkat pengangguran
 Macam, tempat, bayaran, yang
 Home industry atau pabrik yang
menggunakan, fasilitas rekreasi=
ada di sekitar masyarakat
tidak ada tempat rekreasi diwilayah
 Pengaruh ekonomi thd kes masy
desa jumputrejo
 % anggota masy yg hidup digaris
kemiskina
8. Rekreasi
 Macam, tempat, bayaran, yang
menggunakan, fasilitas rekreasi

C. Persepsi
 Bagaiamana perasaan orang-orang Kegiatan seperti karangtaruna, remas, rapat
tentang komunitasnya? RT bulanan masih aktif dan berjalan
dengan baik setiap bulannya, banyak
kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan,
tetapi dimasa pandemic seperti sekarang
 Masalah yang terjadi?, kekuatan dan kegiatan hanya dilakukan sesekali saja
kelemahannya dengan tetap menerapkan prokes

ANALISA DATA
No Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1. DS: Ketidakpatuhan Perilaku Kesehatan
 Hasil wawancara: warga masyarakat tentang cenderung berisiko
mengatakan kurangnya hidup bersih dan sehat
pembinaan tentang hidup
bersih dan sehat
DO: Peningkatan maalah
- Hasil angket: kesehatan
 Warga membuang sampah
dengan cara dibakar: 40%,
dibuang disungai: 25%, Perilaku kesehatan
dibuang di TPA: 35% cenderung beresiko
 Kondisi penampungan air
menunjukkan kondisi air
berbau 40% dan berwarna
20%
- Hasil winshield survey:
 Kondisi sungai di desa
jumputrejo memunjukkan
hapir seluruhnya dengan
kondisi banyak sampah
2. DS: - Resiko terjadinya Defisit kesehatan
DO: peningkatan masalah komunitas
- Hasil angket: pada remaja
 Hampir seluruh remaja
laki-laki sampai dewasa
memiliki kebiasaan
merokok (80%) Defisit kesehatan
- Studi dokumentasi: komunitas
 Banyaknya kunjungan ke
Yankes berdasarkan
penyakit yg dominan =
ISPA: 43%
- Hasil winshield survey:
 Banyak remaja yg tidak
patuh prokes (tidak
memakai masker,
berkerumun ditempat
tongkrongan)

SKORING :
NO MASALAH KES PERHATIAN POINT TINGKAT KEMUNGKINAN TOTAL
MASY PREVALENSI BAHAYA UNTUK
DIKELOLA

1. Perilaku 3 3 3 4 110
Kesehatan
cenderung
berisiko
2. Defisit 2 4 3 3 70
kesehatan
komunitas

RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEP SLKI SIKI
1. D.0099 SLKI SDKI
Perilaku Kesehatan Manajemen Kesehatan Edukasi
Cenderung Beresiko Dengan Kriteria Hasil Kesehatan
1. Melakukan Observasi :
Definisi tindakan untuk 1. Identifikasi perilaku
Hambatan kemampuan dalam mengurangu upaya kesehatan
mengubah gaya hidup/ faktor risiko yang dapat
perilaku untuk memperbaiki
meningkat ditingkatkan
status kesehatan.
2. Menerapkan Terapeutik
Penyebab program 1. Sediakan
Penyebab kondisi perawatan materi dan
perilaku kesehatan meningkat . media
cenderung beresiko dapat 3. Aktivitas pendidikan
menimbulkan situasi seperti sehari- hari kesehatan
dibawah ini;
efektif untuk 2. Jadwalkan
1. Kurang terpapar
informasi . memenuhi pendidikan
2. Ketidakadekuat an tujuan kesehatan sesuai
dukungan sosial . kesehatan kesepakatan
3. Self efficacy yang meningkat 3. Berikan
rendah . 4. Verbalisasi kesempatan
4. Status ekonomi untuk bertanya
kesulitan
rendah .
5. Stresssor dalam Edukasi
berlebihan menjalani 1. Jelaskan faktor
6. Sikap negatif program risiko yang dapat
terhadap perawatan/pe mempengaruhi
pelayanan ngobat an kesehatan
kesehatan menurun . 2. Ajarkan perilaku
7. Pemeliharaan
gaya hidup tidak hidup bersih dan
sehat (mis: sehat
merokok, 3. Ajarkan strategi
konsumsi yang dapat
alcohol berlebih) digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. D.0110 SLKI SDKI

Defisit kesehatan komunitas Kriteria hasil: Pengembangan kesehatan


masyarakat
Definisi 1. Ketersediaan
Observasi:
Terdapat masalah kesehatan atau program promosi
kesehatan  Identifikasi masalah
factor risiko yang dapat mengganggu
meningkat atau isu kesehatan dan
kesejahteraan pada suatu kelompok
prioritasnya
2. Ketersediaan
 Identifikasi kekuatan
program proteksi dan patner dalam
kesehatan pengembangan kesehatan
meningkat
Terapeutik:
3. Partisipasi dalam
program kesehatan  Berikan kesempatan
komunitas kepada setiap anggota
meningkat masyarakat untuk
berpartisipasi sesuai asset
4. Keikutsertaan yang dimiliki
asuransi/jaminan
 Libatkan anggota
kesehatan
masyarakat untuk
meningkat
meningkatkan kesadaran
5. Kepatuhan terhadap terhadap isu dan masalah
standar kesehatan kesehatan yang dihadapi
lingkungan  Libatkan masyarakat
meningkat dalam musyawarah untuk
6. System survelensi mendefinisikan isu
kesehatan dan
kesehatan
mengembangkan rencana
meningkat
kerja
7. Pemantauan standar
 Libatkan masyarakat
kesehatan dalam proses perencanaan
komunitas dan implementasi serta
meningkat revisinya

 Libatkan anggota
masyarakat dalam
mengembangkan jaringan
kesehatan

 Perkuat komunikasi
anatara individu dan
kelompok untuk
bermusyawarah terkait
daya tarik yang sama

 Kembangkan strategi
dalam manajemen konflik

 Bangun komitmen
antar anggota masyarakat

 Kembangkan
mekanisme keterlibatan
tatanan local, regional
bahkan nasional terkait isu
kesehatan komunitas

Promosi perilaku upaya


kesehatan
Observasi:
 Identifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat
digunakan

Terapeutik:
 Berikan lingkungan
yang mendukung
kesehatan

 Orientasi pelayanan
kesehatan yang dapat
dimanfaatkan

Edukasi
 Anjurkan makan sayur
dan buah setiap hari

 Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari

 Anjurkan tidak
merokok didalam rumah

Anda mungkin juga menyukai