Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUMBUH KEMBANG ANAK

DISUSUN OLEH KELOMPOK II


1. Ade asmasari
2. Dede juliyansyah
3. Elsa rahmadi januastuti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MATARAM
TA. 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUMBUH KEMBANG ANAK
Pokok Bahasan : tumbuh kembang anak
Sub Pokok Bahasan : Pengertian tumbuh kembang
Tujuan tumbuh kembang
Tahap-tahap tumbuh kembang
Sasaran : ibuk rumah tangga
Hari/Tanggal : kamis, 26 desember 2019
Waktu : 25 menit
Pukul :08.00 WITA
Pertemuan Ke :I
Tempat : lap stikes mataram

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin
sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan
semasa hamil hingga melahirkan, yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang
sehat dan lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang dilakukan sejak anak masih
berada dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya.
Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa. Kualitas generasi
penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang terutama pada masa Balita.
Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat dideteksi sejak dini, terutama
sebelum anak berumur 3 tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena jika
penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang terjadi akan semakin sukar
diperbaiki. anak-anak tidak hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat badan
dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak dan kecerdasannya, -- yang
antara lain dapat dilihat dari perkembangan motorik halus, motorik kasar dan lainnya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10 % dari seluruh populasi,
maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di
Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang
memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan
intervensi penyimpangan tumbuh kembang.
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya  anak dari segi jasmani.
Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya
secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif
mandiri dan berguna bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai
aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan
faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh
dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
B. Analisa Situasi
1. Peserta
Jumlah peserta sebanyak 15 orang, terdiri dari 8 orang ibu-ibu yang sudah punya
anak, 5 orang ibu sedang mengandung, 2 orang ibu-ibu sedang program hami.
2. Ruang / Tempat
Tempat melakukan penyuluhan adalah lap STIKES Mataram.
3. Penyuluh
Mahasiswa program S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Mataram.

C. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang “Tumbuh Kembang” ,
diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya Perkembangan
Tumbuh Kembang anak.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu
menjelaskan kembali :
1. Pengertian Tumbuh Kembang Anak.
2. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
3. Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui
4. Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
5. Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi Tumbuh Kembang

E. Materi
1. Pengertian tumbuh kembang
2. Tujuan tumbuh kembang
3. Tahap-tahap tumbuh kembang
4. Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

G. Media
1. Foster

H. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
.
1 5 menit Pembukaan:  Menjawab salam
 Memberi salam  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan, menjelaskan materi Menyimak dan memperhatikan
penyuluhan secara berurutan: penjelasan materi.
 Pengertian Tumbuh
Kembang dan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
 Jenis-jenis Deteksi Dini
Tumbuh Kembang
 Intervensi dan pencegahan
Tumbuh Kembang
         Jenis layanan Intervensi
Tumbuh Kembang
3 5 menit Evaluasi:  Bertanya kepada
 Tanya jawab tentang materi pemateri.
penyuluhan  Menjawab pertanyaan
 Memberi pujian atau yang diberikan oleh
dukungan kepada peserta. pemateri
 Menyimpulkan semua
dari materi penyuluhan
yang telah diberikan.
4 5 menit Penutup: Menjawab salam
 Mengucapkan terima kasih.
 Mengucapkan salam.

I. Kereteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
 Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan sasaran.
3. Evaluasi Hasil
MATERI
TUMBUH KEMBANG
A. Mengapa Anak Perlu Diasuh Dan Dibimbing
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya  anak dari segi jasmani.
Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya
secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif
mandiri dan berguna bagi lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai
aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan
faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh
dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengasuh Dan Membimbing Anak


Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan
dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.
1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir:
a. Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, ceradas,
bodoh, dll
b. Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang tinggi/pendek, ada yang
berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh
faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang
persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh
membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa
memperhatikan sifat mereka masing-masing.
2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal
lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan
prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau
televisi.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari
anak, shingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan
juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan
anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan anak ke arah yang positif.
C. Hakikat Mengasuh Dan Membimbing Anak
1. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan
di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
2. Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat
berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang
bertanggung jawab.
3. Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik
aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
4. Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa
aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana
kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
5. Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam kelauraga, juga
merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
6. Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan,
pengalaman dan kesabaran orangtua

D. Prinsip Dalam Mengasuh Dan Membimbing Anak


1. Mengasuh Dan Membimbing Anak Umur 0 – 1,5 Tahun
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
 Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan merupakan
dasar yang penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya
 Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang menyenangkan
dengan ibunya dan sesedikit mungkin mengalami hal-hal yang kurang
mneynangkan
b. Sikap orangtua
 Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan menimbulkan
perasaan aman serta percaya pada bayi
 Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan
rasa aman dan percaya pada bayi
 Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu ketat
dengan jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi mempunyai
kebutuhan yang berbeda-beda
 Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti bayi
minum ASI, yaitu dengan cara memeluknya
 Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya.
Tangisan tidak selalu berarti bayi lapar.
 Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling
rumah/halaman sambil menunjukkan benda-benda yang ada di sekitarnya
 Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat
memakaikan pakaian, memberinya makan, memandikan, atau ketika
melakukan kesibukan rumah tangga lainnya. Bayi tidak pernah terlalu
muda untuk diajak berbicara
 Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah gerakan,
mimik, dan kegiatannya. Bayi anda akan menirukan kegiatan anda pula.
 Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan,
sehingga ia akan tertidur dengan nyaman.
 Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan warna.
Hal ini akan mempercepat perkembangan bayi anda.
Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu dan
anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa aman dan
percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan berikutnya. Anak
diliputi rasa tidak aman dan tidak percaya.
c. Gagguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
 Kesulitan makan
 Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)
 Menolak segala sesuatu yang baru
 Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu dan
menolak lingkungan
2. Mengasuh dan membimbing anak umur 1,5 – 3 tahun
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
 Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan keamuannya
sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat
dilakukannya
 Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia
kehendaki
 Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur
badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar
terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari
b. Sikap orangtua
 Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan
hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan
menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas
untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum
diimbangi oleh kemmapuan untuk melaksanakannya secara wajar dan
rasional
 Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan
demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan.
Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan
orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri
sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda
sesuai dengan kemauannya sendiri
 Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah
dimengerti
 Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan
doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat
atau dengar
 Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat
lainnya
 Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,
membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan
pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk
bertanggung jawab.
 Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan
buang air besar pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat
 Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan
ajaklah ia makan bersama keluarga
 Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau
bermain balok-balok atau menggambar
 Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun
jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan
tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan
mengajaknya berbicara.
c. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
 Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
 Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
 Tingkah laku kejam
 Tingkah laku menentang dan keras kepala
 Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh
sikap menyerang
3. Mengasuh dan membimbing anak umur 3 –5 tahun
a. Ciri dan tuntutan perkembangan
 Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan meniru
kegiatan di sekitarnya.
 Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan
inisiatif untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak mementingkan hasilnya.
Pengalaman dalam melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi
anak.
 Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan
meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan yang
lain. Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu bertentangan
dengan lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak mengalami
kekecewaan
 Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak,
dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Disini
terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak laki-laki
merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak perempuan lebih sayang
kepada ayahnya
 Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang, benci,
irihati, persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula perasaan takut dan
cemas.
 Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui tahap
ini. Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu sangat penting
 Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan mau
dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang yang
sama, baik terhadap anak perempuan ataupun anak laki-laki
 Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak wanita
akan beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya
(identitas seksual maupun identitas diri)
 Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah tangga,
sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen) baik secara
lahiriah maupun kejiwaan, maka akan terjadi identifikasi (proses meniru)
yang salah. Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan ibunya, sehingga
ia lebih mengembangkan sikap kewanitaan dan sebaliknya
 Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-kadang, ia
terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak laki-laki
memegang alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini
tetapi alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase ini akan
berakhir dengan baik pada usia 6 tahun.
b. Sikap orangtua
 Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya,
sehingga ia mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan belajar
dari kesalahan tersebut
 Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu,
berbelanja ke pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang rusak
 Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat cemas,
karena pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat kelaminnya
(kastrasi), sedangkan pada anak perempuan timbul rasa iri hati.
 Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh anak
 Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak
 Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan ayah perlu
lebih akrab dengan anak laki-lakinya
 Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau
menunda jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana caranya adik
keluar dari perut mama, jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir,
jangan katakan dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan bagi anak
yang dapat berdampak negatif pada jiwanya
 Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng. Kemudian
diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada
anak
 Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan saudara
tanpa ditemani.
 Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak. Dengarkanlah
ia dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti pembicaraannya dengan
mengulangi apa yang dikatakannya. Pada saat ini janganlah menggurui,
mencaci dan menyepelekannya
 Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta tata
tertib dan sopan santun yang berlaku di masyarakat setempat
 Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah anak
bermain bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai teman bagi anak
 Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak merasa
bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut mengemukakan sesuatu, serta
serba salah dalam bergaul
c. Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
 Kesulitan belajar
 Masalah sekolah
 Masalah pergaulan dengan teman
 Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang inisiatif

Anda mungkin juga menyukai