Anda di halaman 1dari 54

Laporan Keperawatan Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA BAPAK N DENGAN KASUS DIABETES MELLITUS DI
DESA PARU KEUDE . KECAMATAN BANDAR BARU
KABUPATEN PIDIE JAYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
HANNAS MUBARAQ
19900027
PEMBIMBING
MAHDANI, S.Kep.,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MEDIKA NURUL ISLAM
SIGLI 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keluarga adalah dua individu atau lebih yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu

rumah tangga,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing,dan

menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Salvicion dan Ara Celis

(1989). Karena semua orang itu tidak sama, dan berkewajiban serta hak di setiap

keluarga berbeda,struktur interaksi peran juga berbeda-beda dari satu rumah tangga

ke rumah tangga yang lain,walaupun adapula persamaanpersamaan dalam hal-hal

tertentu,maka perlu pula untuk mengetahui masa kehidupan keluarga atau “daur

kehidupan keluarga”.

Keluarga pada hakikatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu

sistem sosial yang ada di masyarakat. Sebagai satuan terkecil keluarga merupakan

miniatur dan embrio berbagai unsur dan aspek kehidupan manusia. Suasana

keluarga yang kondusifakan menghasilkan warga masyarakat bahkan generasi yang

baik karena dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar

kehidupan. Pembentukan keluarga tiada lain bertujuan untuk mencapai kehidupan

yang bahagia dan sejahtera bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Untuk

menciptakan hal tersebut maka disinilah kebutuhan adanya bimbingan konseling

keluarga. Namun, sebelum pembahasan itu semua, harus diketahui dahulu

mengenai konsep dasar keluarga, dan bagaimana konsep keluarga di Indonesia dan

konsep keluarga di negara – negara lainnya. 


BAB II

KONSEP KELUARGA

A. DEFINISI KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam

keadaan saling ketergantungan ( Effendy, 2008).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga

karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling

berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan

menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan Maglaya ( 2015 ).

B. TIPE KELUARGA

1. Tipe Keluarga Tradisional

a) The nuclear family (keluarga inti) yaitu Keluarga yang terdiri dari suami, istri

dan anak.

b) The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup

bersama dalam satu rumah


c) Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah

memisahkan diri

d) The childless family

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan

anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan

yang terjadi pada wanita.

e) The extended family (keluarga luas/besar)

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu

rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),

keponakan, dll).

f) The single-parent family (keluarga duda/janda)

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal

ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan

(menyalahi hukum pernikahan).

g) Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota

tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa

berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).

h) Multigenerational family

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal

bersama dalam satu rumah.

i) Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling

berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang

sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).


j) Blended family

Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan

membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

2. Non-Tradisional

a) The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari

hubungan tanpa nikah.

b) The stepparent family, yaitu Keluarga dengan orangtua tiri.

c) Commune family

pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,

yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,

pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok /

membesarkan anak bersama.

d) The nonmarital heterosexual cohabiting family

Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui

pernikahan

e) Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana

pasangan suami-istri (marital partners).

f) Cohabitating couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena

beberapa alasan tertentu.

g) Group-marriage family

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga


bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi

sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

h) Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan

satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga

bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.

i) Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara

dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan

bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

j) Homeless family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi

dan atau problem kesehatan mental.

k) Gang

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang

mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi

berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.


C. TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara

unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama

(Rodgers cit Friedman, 1998:

1. Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan

perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan

meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :

 Membina hubungan intim yang memuaskan

 Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social

 Mendiskusikan rencana memiliki anak

2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)

Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan

samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30

bulan.

- Persiapan menjadi orang tua

- Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan

sexual dan kegiatan keluarga

- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir

saat anak berusia 5 tahun :

- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal,

privasi dan rasa aman

- Membantu anak untuk bersosialisasi


- Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang

lain juga harus terpenuhi

- Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar

keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar

4. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun

dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah

anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :

- Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkunga

- Mempertahankan keintiman pasangan

- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,

termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

5. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya

berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan

rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan

memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk

mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :

- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat

remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.

- Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan

berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini

tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum

berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :


- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

- Mempertahankan keintiman pasangan

- Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

- Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

- Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

7. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :

- Mempertahankan kesehatan

- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan

anak-anak

- Meningkatkan keakraban pasangan

8. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu

pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi

keduanya meninggal :

- Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

- Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik

dan pendapatan

- Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

D. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan

psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling

menerima dan mendukung.


2. Fungsi sosialisasi

Adalah proses perkembangan dan perubahan individu, keluarga,

tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan

sosial.

3. Fungsi reproduksi

Adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan

menambah sumber daya manusia.

Fungsi Ekonomi

Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti :

sandang, pangan dan papan.

1. Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan dengan

melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu keluarga mempunyai tugas

untuk memelihara kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki

produktivitas dalam menjalankan perannya masing-masing. Tugas

kesehatan keluarga adalah sebagai berikut

2. Mengenal Masalah kesehatan

3. Membuat keputusan tindakan yang tepat

4. Memberikan perawatn pada anggota keluarga yang sakit

5. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

6. Mempertahankan hubungan dengan fisilitas kesehatan masyarkat


BAB III

PENGKAJIAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES MEDIKA NURUL ISLAM

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama KK/Umur : Bapak N

2. Usia : 48 Tahun

3. Pendidikan : SLTP

4. Pekerjaan : Jualan

5. Alamat : Desa Paru keude,kecamatan Bandar baru

6. Komposisi Keluarga dan Genogram

Jenis Hub dgn Keadaan


No Nama Umur Pendidikan Pekerjaaan
kelamin KK Fisik
1. Bapak N Laki-laki KK 48 tahun SLTP Jualan Diabetes

mellitus
2. Ibu A Perempuan Istri 41 tahun SMP IRT Sehat
3. An. M Perempuan Anak 27 tahun SMA Sehat
4 An. H Laki laki Anak 24 tahun SMA Sehat
5 An.K Perempuan Anak 14 tahun SMP Sehat
6 An.A Perempuan Anak 10 tahun SD Sehat
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki yang meninggal : Laki-laki

: perempuan yang meninggal : Perempuan

: yang menderita Diabetes Mellitus


: Tinggal dalam satu rumah

7. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak N adalah Nuclear Family yang terdiri dari Bapak N dan ibu A

mempunyai empat orang anak yaitu An.M,An.H,An.K,An.A

8. Suku Bangsa

Bapak N berasal dari suku Aceh, dalam keluarga bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa Aceh .

9. Agama

Semua anggota keluarga Bapak N beragam Islam dan menjalankan shalat 5

waktu.Dalam melaksanakan perintah agama keluarga Bapak N cukup taat dan

rajin dalam mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah di

menasah ,shalat jumat di mesjid dan mengikuti pengajian di menasah .Bapak N

sangat mendukung anaknya untuk menuntut ilmu agama selain ilmu

pengetahuan umum yang di tandai dengan An.K dan An.A mengaji di pesantren.

10. Status Sosial Ekonomi

 Status Ekonomi
Bapak N bekerja sebagai petani, untuk kebutuhan sehari-hari Bapak N hidup

dengan penghasilan tidak menentu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari hari dan kebutuhan kuliah anaknya .

 Mobilitas sosial

Bapak N termasuk orang yang hidup sederhana.Interaksi dengan tetangga

serta masyarakat sangat baik ,dan hubungan dalam keluarga sangat baik

serta penuh kasih sayang dan terbuka.

11. Aktivitas rekreasi Keluarga

Keluarga Bapak N tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi,biasanya

kegiatan yang dilakukan keluarga hanya menonton tv bersama-sama dan semua

berkumpul menonoton tv ketika malam hari.

II. Riwayat dan tahap perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga bapak N saat ini adalah keluarga dengan

anak usia dewasa dengan tugas keluarga antara lain yaitu tahap melepaskan

anak untuk menikah atau mendirikan rumah tangga sendiri.

12. Tingkat perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Bapak N mengatakan dirinya sudah siap sepenuhnya menjadi kepala

keluarga dikarenakan Bapak N mampu menjalankan tugas yang biasanya


dilakukan oleh kepala keluarga dan bertanggung jawab penuh terhdap

kebutuhannya .

13. Riwayat Keluarga Inti

Bapak N mengatakan dalam keluarganya yang mengalami masalah

kesehatan adalah cuman Bapak N ,bapak N menderita penyakit DIABETES

MELLITUS sejak 5 tahun yang lalu kondisi Bapak N sekarang tidak boleh

makan makanan yang terlalu manis.Bapak N sudah pernah berobat ke klinik

dan puskesmas namun gejala yang di rasakan sering kambuh gejala yang

Bapak N rasakan adalah rasa sakit luka di bagian kaki terus menerus.

14. Riwayat keluarga sebelumnya (riwayat keluarga asal dari kedua orang tua)

Bapak N mengatakan dalam keluarganya tidak ada menderita penyakit

keturunan.

III. Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati oleh Bapak N adalah rumah sendiri,yang merupakan

rumah yang berbentuk permanen dan berlantai semen licin. Peralatan rumah

tangga tampak rapi dan perabotan rumah tidak banyak dan

sederhana.Dirumah tersebut terdapat :

a. Ruang tamu cukup rapi dan bersih dan terdapat perabotan seperti kursi

dan     meja dan terdapat jendela .

b. Terdapat 3 kamar tidur , masing-masing kamar tidur mempunyai

jendela.
c. Ruang nonton Tv

d. Ruang makan dekat dapur .

e. Kamar mandi terpisah dengan WC,sumber air berasal dari air sumur

jernih,tidak berbau dan tidak berasa.

Denah Rumah

Belakang Rumah

K. Mandi wc

R. makan Dapur

Ruang Nonton

TV

K.Tidur K.Tidur

K.Tidur Ruang Tamu


Teras depan rumah

a. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

Keluarga Bapak N tinggal di desa Paru Keude,kecamatan Bandar Baru

yang hampir seluruh tetangganya bekerja sebagai petani ,pedagang dan

namun sedikitnya yang bekerja sebagai pengawai negeri .

Bapak N mengatakan para tetangganya merupakan penduduk asli

di desa tersebut hanya beberapa penduduk sebagai pendatang .Tetangga

keluarga Bapak N sangat akrab dan suka menolong bila ada tetangga

yang sakit atau membutuhkan bantuan .Disamping rumah Bapak N ada

penduduk lain dan didepan rumah Bapak N terdapat halaman kecil dan

juga terdapat pohon mangga,dan juga jalan masuk kerumah Bapak N di

pinngir sungai .

b. Mobilitas Geografis Keluarga

Rumah yang ditempati Bapak N adalah rumah milik sendiri, tinggal

dirumah sendiri mulai dari sejak lahir anak pertama sampai sekarang .

c. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Bapak hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin

komunikasi dengan baik antar masyarakat tidak ada konflik ,keluarga

Bapak N sering terlibat dalam kegiatan didesanya seperti pengajian di

menasah acara ikut rapat dengan masyarakat desa ,dan gotong royong .

d. Sistem pendukung keluarga


IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Bapak N mengatakan komunikasi antar anggota keluarganya baik dan saling

terbuka dengan menggunakan bahasa aceh ,apabila dalam anggota keluarga

ada masalah yang mengambil keputusan adalah sealalu bapak N dan

bermusyawarah dengan ibu A dan masalah akan cepat terselesaikan .

Anak juga diberi kebebasan untuk berbicara dan kebebasan untuk berinteraksi

dengan teman dan masyarakat sekitar. Dalam keluarga saling menghormati

dan mengasihi.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam keluarga Bapak N pengambilan keputusan setiap ada masalah Bapak N

yang menyelesaikan masalah secara musyawarah dengan keluarga .keluarga

Bapak N saling menghargai dan saling mendukung antar sesama bila

mengambil suatu keputusan .

3. Struktur Peran

Bapak N berperan sebagai kepala keluarga yang harus membantu memenuhi

kebutuhan istri dan anak-anaknya namun sebgian tugas Bapak N juga di bantu

oleh ibu A untuk merawat dan memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan

mengurus anaknya,dan An.H berperan sebagai anak yang mulai dewasa yang

berperan sebagai mahasiswa .

4. Nilai dan Norma budaya


Nilai dan norma budaya yang diberlakukan oleh keluarga Bapak N

berdasarkan anjuran agama islam dan adat istiadat yang berlaku ditempatnya

terutama dalam hal pendidikan agama islam dan norma agama .

Bapak N sangat menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam

dan mengikuti adat masyarakat setempat.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Keluarga bapak N selalu memberikan kasih sayang dan perhatian pada semua

anaknya dan tidak membeda-bedakan. Bapak N selalu mendukung apa yang

dilakukan keluarga selama dalam batas normal yaitu tidak melanggar etika dan

sopan santun.Bapak N mengatakan antar anggota keluarga tidak pernah

berselisih paham dan akur-akur saja.

2. Fungsi Sosialisasi

Keluarga bapak N selalu mengajarkan kepada semua anggota keluarga

bagaimana cara berperilaku yang baik,sopan santun terhadap orang yang lebih

tua dan cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. selain itu anak-

anaknya diberi kebebasan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan dalam

berteman juga tidak dibeda-bedakan untuk berteman dengan semua teman

sebayanya.

3. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga bapak N mengatakan mempunyai masalah kesehatan terutama yaitu

Bapak N sendiri yang mengalami masalah kesehatan, jika ada anggota

keluarga yang sakit maka Ibu A langsung membawa bapak N ke mantri atau
puskesmas terdekat .Bapak N mengatakan menderita penyakit DIABETES

MELLITUS kurang lebih 5 tahun yang lalu. Bapak N sering merasakan nyeri

dibagian kaki karena luka,pantangan makanan yang manis.Keluarga bapak N

mengatakan kurang tahu bagaimana cara merawat anggota keluarganya yang

sakit.Biasanya untuk menghilangkan rasa sakit Bapak N selalu minum obat

dari dokter.

4. Fungsi reproduksi

Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi jumlah anak empat

orang dua laki-laki dua perempuan.

5. Fungsi Ekonomi

Dalam keluarga bapak N dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.

VI. Stres dan koping Keluarga

1. Stresor Jangka Pendek

Bapak N sangat gelisah karena masalah kesakitan yang dialami sangat

menganggu kebiasaan rutinitas sehari-hari.Bapak M juga mensyukuri apa yang

telah diberikan oleh Allah SWT.

2. Stresor Jangka Panjang

Kelurga Bapak N berharap sakit yang dialami oleh bapak N dapat cepat

sembuh dan tidak kambuh lagi dan Keluarga Bapak N juga meyakini semua

yang dialami keluarga adalah pemberian Allah SWT.


3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Bapak N mengatakan dalam menghadapi masalah selalu berdiskusi dengan Ibu

A ,Bapak N mengatakan Jika ada masalah dalam keluarga, Bapak N biasanya

mencoba untuk menyelesaikan dengan mengajak anggota keluarga

mendiskusikan tentang masalah yang dihadapi. Keluarga Bapak N mengatakan

sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang di derita Bapak N Setiap kali

sakitnnya kambuh Bapak N akan meminum obat/jamu.

4. Strategi Koping Yang Digunakan

Bapak N mengatakan Dalam menghadapi masalah selalu berdiskusi bersama-

sama dengan anggota keluarga dan membicarakan bersama. Namun kalau

masalah sudah sangat rumit baru meminta bantuan keluarga lain atau saudara-

saudaranya.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

Bapak N mengatakan bila lagi kesal dengan seseorang maka ia tidak mau

mengungkapkannya, Bapak N lebih memilih diam saja. Dan Bapak N bila

sedang sakit pusing langsung tidur dan istirahat

VII. Harapan Keluarga

Keluarga Bapak N sangat berharap agar masalah kesehatan yang terjadi didalam

keluarganya dapat teratasi dengan baik dan semoga penyakitnya sembuh dan tidak

kambuh lagi .
VIII. Data Tambahan

1. kebutuhan Biologi

a. Nutrisi

pola makan 3 kali sehari ,menu makanan nasi,sayuran seperti bayam ,lauk

pauk ,telur ,tempe dan juga konsumsi buah –buahan.

b. Eliminasi

BAB dalam sehari 1 kali dengan konsintensi lunak dan tidak cair .

BAK dalam 1 hari > 5-6 kali sehari

c. Tidur Dan Istirahat

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat dan tidur

d. aktivitas sehari-hari

Aktivitas sehari-hari Bapak N kerja dari pagi sampe sore,ibu A sebagai

ibu rumah tangga,dan An.M membantu ibu di rumah, An.H,An.K,An.A

sebagai pelajar .

2. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. N

No Komponen Tn…N Ny. ..A An…M An...H An…K An…A

Pemeriksaan
1 Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk

oval,tampak oval,tampak oval,tampak oval,tampak oval,tampak oval,tampak


simetris,warn simestris,war simetris,warn simetris,warn simetris,warn simetris,warna

a rambut na rambut a rambut a rambut a rambut rambut

berubah,tidak hitam,tidak hitam,tidak hitam,tidak hitam,tidak hitam,tidak ada

ada benjolan ada benjolan ada benjolan ada benjolan ada benjolan benjolan
2 Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
Sklera tidak
ikterik,konjun ikterik,konju ikterik,konjun ikterik,konju ikterik,konjun
ikterik,konjungt
gtiva tidak ngtiva tidak gtiva tidak ngtiva tidak gtiva tidak
iva tidak anemis
anemis anemis anemis anemis anemis
3 Telinga Bersih,tampa Bersih,tampa
Bersih,tampa
k Bersih,tampak k Bersih,tampak Bersih,tampak
k
simetris,fung simetris,fungs simetris,fung simetris,fungs simetris,fungsi
simetris,fungs
si i pendengaran si i pendengaran pendengaran
i pendengaran
pendengaran baik pendengaran baik baik
baik
baik baik
4 Hidung Bersih,tampa Bersih,tampa Bersih,tampa
Bersih,tampak Bersih,tampak
k k k Bersih,tampak
simetris,fungs simetris,fungs
simetris,fung simetris,fung simetris,fung simetris,fungsi
i penciuman i penciuman
Si penciuman si penciuman si penciuman penciuman baik
baik baik
baik baik baik
5 Mulut
6 Leher dan Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tenggorokan pembesaran Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran
kelenjar pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar
tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tiroid

7 Dada dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada suara

paru suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas nafas tambahan,

tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, tambahan, detak jantung

detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung regular
regular regular regular regular regular
8 Jantung Normal Normal Normal Normal Normal Normal
9 Abdomen Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak kembung

kembung kembung kembung kembung kembung


10 Extremitas Baik, skala Baik, skala Baik, skala Baik, skala Baik, skala
Baik, skala
kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot kekuatan otot
kekuatan otot 5
5 5 5 5 5
11 Kulit
Sawo
Sawo matang, Sawo
matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,
terlihat pucat matang,
terlihat pucat terlihat pucat terlihat pucat terlihat pucat
terlihat pucat
12 Kuku Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
13 BB 60 59 60 50 38 28
14 TB 160 155 150 150 140 120
15 Tanda Vital

150/90 mmhg 110/70mmhg 100/70mmhg 100/70mmhg 100/70mmhg 100/70mmhg

80x/menit 78x/menit 75x/menit 75x/menit 75x/menit 75x/menit

22x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit

36,5 ‘c 36,5*c 36,5*c 36,5*c 36,5*c 36,5*c

16 Kesimpulan DIABETES - - - - -

MELLITUS
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN KE 1 : JUMAT, 05 JUNI 2020

A. Latar Belakang

Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional, dan sosial dari tiap anggota. (Harmoko, 2012)

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan

adalah: pertama, mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan

kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan. Perubahan sekecil apapun yang

dialami oleh anggota keluarga harus menjadi perhatian. Apabila menyadari adanya
perubahan, maka keluarga perlu mencatat/ mengingat kapan terjadinya, perubahan

apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya. Kedua, memutuskan tindakan

kesehatan yang tepat bagi keluarga.Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama

untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan

pertimbangan berasal dari angota keluarga yang memiliki kemampuan untuk

memutuskan tindakan yang harus dilakukan keluarga.Tindakan kesehatan yang

dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat terkurangi

atau bahkan teratasi. Ketiga, merawat anggota yang mengalami gangguan kesehatan.

Seringkali keluarga telah mengambil keputusan yang tepat dan benar,tetapi keluarga

memiliki keterbatasan sehingga perawatan anggota keluarga tidak dapat

dijalankan.Keempat,keluarga dapat memodifikasi lingkungan keluarga untuk

menjamin kesehatan keluarga dan kelima, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan di sekitarnya.

Asuhan keperawatan pada keluarga merupakan suatu hal yang penting

dilakukan. Pengkajian merupakan langkah awal dalam memberikan asuhan

keperawatan. Pada tahap pengkajian ini, perawat melakukan pengumpulan data

mengenai kondisi bio, psiko, sosio, cultural dan spiritual klien (keluarga). Data yang

telah terkumpulkan nantinya akan dirumuskan sehingga dapat ditentukan tindakan

keperawatan yang tepat untuk klien sesuai dengan masalah klien. Sebelum

melakukan pengkajian, bina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga

merupakan suatu hal yang penting. Rasa percaya yang terbina dapat menjadi modal

dasar dalam pengumpulan data, menemukan masalah dan alternatif pemecahan

masalah (Muttaqin, 2008).

Pertemuan ke I pada hari Jumat tanggal 05 JUNI 2020 bertujuan untuk bertemu

dengan keluarga dalam rangka membina hubungan saling percaya antara perawat

dan keluarga dan mendapatkan status kesehatan keluarga secara umum


B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan secara

komprehensif

2. Tujuan Umum

Mendapatkan informasi/data mengenai status kesehatan keluarga

3. Tujuan Khusus

Setelah 30 menit interaksi, diharapkan:

a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan anggota

keluarga

b. Mendapatkan data keluarga secara umum

a. Mendapatkan data mengenai tahap perkembangan keluarga

c. Mendapatkan data lingkungan keluarga

d. Mendapatkan data mengenai struktur keluarga

e. Mendapatkan data mengenai fungsi keluarga

f. Mendapatkan data mengenai stress dan koping keluarga

g. Mendapatkan data pengkajian fisik keluarga secara umum

C. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Tersedia media: format pengkajian untuk panduan selama pengkajian.

b. Tersedia tempat pertemuan

c. Adanya kesepakatan waktu selama 30 menit antara perawat dengan keluarga


2. Kriteria Proses

a. Keluarga menerima kehadiran perawat dan dapat membina hubungan saling

percaya dengan perawat

b. Seluruh anggota keluarga dapat hadir

c. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai

d. Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi

e. Keluarga ikut memfasilitasi pada saat perawat mengobservasi di sekitar

rumah

3. Kriteria hasil

a. Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan seluruh anggota

keluarga

b. Didapatkan data pengkajian keluarga sesuai dengan yang diharapkan

c. Kesediaan keluarga dalam kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

D. Rencana Kegiatan

1. Topik : Pengkajian Keperawatan Keluarga

2. Metode : Wawancara, dan observasi

3. Media : Format pengkajian keluarga dan Nursing Kit

4. Hari : Jumat

5. Tanggal : 05 juni 2020

6. Waktu : 30 menit

E. Strategi Pelaksanan

No Alokasi waktu Kegiatan


1. 10.30-10.40 Fase orientasi : membina hubungan saling percaya

 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

 Menjelaskan tujuan interaksi


 Membuat kontrak waktu
2. 10.40-11.00 Fase interaksi : melakukan wawancara, pemeriksaan fisik

dan observasi meliputi :

 Data Umum

 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

 Struktur dan fungsi keluarga

 Stress dan koping keluarga

 Lingkungan

 Pengkajian fisik fisik

3. 11.00 -11.10 Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

 Membuat kontrak waktu untuk pertemuan

selanjutnya

 Mengucapkan salam

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, N. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Sudiharto. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan

Transkultural. Jakarta: EGC


Suprajitno. (2009). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:

EGC

CATATAN PERKEMBANGAN
(JUMAT,05 JUNI 2020)

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Belum dapat - Mengucapkan salam Subjektif :
menegakkan diagnosa - Membina hubungan - Bapak N menyebutkan nama, umur, pendidikan
karena data belum saling percaya dengan - Bapak N mengatakan kadang-kadang merasa
lengkap bapak N nyeri pada kaki
- Membuat kontrak - Bapak N mengatakan tidak alergi pada obat
waktu selama 30 menit - Bapak N mengatakan tidak ada riwayat penyakit
untuk melakukan keluarga.
pengkajian
- Melakukan Objektif :
pengkajian tentang : - TD : 100/90 mmHg, RR : 20 x/m, N : 84 x/m, T:
- Data 36,7oC
Biografis - Ibu H terlihat lemah
- Riwayat
keluarga Analisa:
- Genogram
keluarga Perencanaan :
- Status Lanjutkan pengkajian tentang riwayat lingkungan
kesehatan saat ini hidup, riwayat rekreasi, pola kebiasaan, pengkajian
- Status fisik.
kesehatan masa lalu
- Riwayat
penggunaan obat
- Riwayat
penyakit keluarga
- Membuat kontrak
untuk pertemuan
selanjutnya
- Mengucapkan salam

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN KE II:SABTU 06 JUNI 2020

A. Latar belakang

Asuhan keperawatan keluarga dimulai dengan melakukan pengkajian  sebagai

tahap pertama dimana seorang perawat memperoleh informasi secara lengkap dan

komprehensif, sehingga dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dialami bapak N.

Data yang diperoleh pada pada hari sabtu 06 juni 2020 adalah Bapak N

berinisial N, umur 48 tahun, alamat Gampong PARU KEUDE Kec. Pidie jaya, agama
Islam, suku Aceh, pendidikan terakhir SLTA, menikah, suaminya adalah Almarhum Ibu

mempnyai 4 orang anak.Bapak N bekerja sebagai jualan. Pada pertemuan ini juga

diperoleh data tentang riwayat kesehatan Bapak N, dimana kadang-kadang Bapak N

mengatakan kadang- kadang merasa nyeri pada sendi, sulit beraktivitas, sistem

pendukung yang di gunakan untuk berobat adalah pustu dan Puskesmas, tidak ada

riwayat alergi pada obat atau makanan. Pada pemeriksaan fisik Bapak N didapatkan

data TD 120/80 mmhg, RR : 20 x/mnt, N : 88 x/mnt, T: 37,1 oC.

Berdasarkan kondisi diatas maka pada pertemuan kali ini akan dilakukan

pengkajian lebih lanjut untuk mendapatkan data pengkajian tentang riwayat lingkungan

hidup, riwayat rekreasi, pola kebiasaan sehari-hari, pengkajian fisik, faktor resiko

jatuh, pengkajian keseimbangan, pengkajian fungsional dan pengkajian status mental.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan

Belum dapat di buat diagnosa karena pengkajian belum selesa

2. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 2 kali di harapkan di dapatkan data

pengkajian selengkap-lengkapnya

3. Tujuan Khusus

Setelah 45 menit interaksi, diharapkan mendapat data-data klien mengenai:

Riwayat lingkungan hidup

1. Riwayat rekreasi

2. Pola kebiasaan sehari-hari

3. Pengkajian fisik
C. Rencana Kegiatan

1. Topik : riwayat lingkungan hidup, riwayat rekreasi, pola kebiasaan sehari-hari,

pengkajian fisik, faktor resiko jatuh, pengkajian keseimbangan.

2. Metode : Tanya jawab dan diskusi

3. Waktu : 45 menit

4. Media : Format pengkajian, nursing kit (spicmomanometer, stetoskop, penlight,

termometer),

A. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1. 10.00 – 10.05 Fase Orientasi

a. Mengucapkan salam

b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan maksud dan bagian interaksi


2. 10.05 – 10.30 Fase Kerja

a. Membina hubungan saling percaya

b. Melakukan pemeriksaan TTV

c. Mengkaji pengkajian riwayat lingkungan hidup,

riwayat rekreasi, pola kebiasaan, pengkajian fisik,

faktor resiko jatuh, pengkajian keseimbangan,


3. 10.30 – 10.45 Fase Terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

b. Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya

c. Mengucapkan salam
B. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Tersedianya format pengkajian

b. Telah membuat kontrak sebelumnya

c. Tempat pengkajian sesuai dengan yang disepakati

2. Evaluasi Proses

1. Bapak N dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2. Bapak N dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan

3. Tidak ada gangguan selama interaksi

3. Evaluasi Hasil

1. Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan bapak N

2. Di dapatkan data pengkajian kesehatan secara umum

CATATAN PERKEMBANGAN II
(SABTU, 06 JUNI 2020)

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Belum dapat - Mengucapkan salam Subjektif :
menegakkan - Membina hubungan saling - Bapak N mengatakan sering sakit pada paha,
diagnosa percaya dengan bapak N - Bapak N mengatakan kadang-kadang nyeri pada
keperawatan - Membuat kontrak waktu sendi dan keram kalau terlalu lama berdiri.
selama 45 menit untuk melakukan - Bapak N mengatakan matanya/penglihatannya
pengkajian tentang : berasap kalau kepalanya sakit.
- Lingkungan
- Pola kebiasaan sehari- Objektif :
hari - Bapak N telihat rapi dan bersih
- Pemeriksaan fisik - Bapak N terlihat sangat kooperatif dalam
- Membuat kontrak untuk memberikan jawaban
pertemuan selanjutnya - TTV yaitu: TD : 1OO/80 mmHg, HR : 83
- Mengucapkan salam x/menit, RR : 19 x/menit, T : 36, 5 oC

Analisa :
Bapak N mandiri

Perencanaan :
Lanjutkan pengkajian status kesehatan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga, harapan keluarga.

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN III:SENIN 08 JUNI 2020

A. Latar Belakang

Data yang di peroleh pada pertemuan kedua pada hari sabtu 06 juni 2020 adalah

pada pola kebiasaan sehari-hari di dapatkan data kebiasaan makan bapak N tiga kali

sehari, biasa tidur jam 10 malam, lamanya sekitar 7-8 jam, sedangkan untuk

personal hygiene bapak N mampu untuk melakukannya secara rutin, seperti mandi

hanya 2 kali sehari, menyikat gigi, sering menyisir rambut. Pada pemeriksaan fisik
keadaan umum bapak N baik, didapatkan TD : 11O/80 mmhg, N : 80 x/ menit, RR :

20 x / menit, T : 36,5oC,Pada muskuloskeletal kadang-kadang mengalami nyeri

sendi. Pada sistem penginderaan, Pada aspek psikososialnya bapak N tidak

mengalami masalah emosi dan mampu bersosialisasi dengan orang lain.

Berdasarkan kondisi di atas maka pada pertemuan kali ini akan dilakukan

pengkajian lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang bapak N

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan

Belum dapat diangkat diagnosa karena pengkajian belum selesai

2. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 3 kali diharapkan didapatkan data

pengkajian lengkap

3. Tujuan Khusus

Setelah 45 menit interaksi, Klien diharapkan mampu:

a. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan bapak N mendapatkan

pengkajian lebih lanjut tentang pengkajian status kesehatan lebih lanjut.

C. Rencana Kegiatan

1. Topik : Riwayat lingkungan hidup, struktur keluarga, fungsi

keluarga, stress dan koping keluarga, harapan keluarga.

2. Metode : Tanya jawab dan diskusi

3. Waktu : 45 menit

4. Media : Format pengkajian, nursing kit (tensimeter, stetoskop, termometer).


D. Strategi Kegiatan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1. 10.00 – 10.05 Fase orientasi

 Mengucapkan salam

 Membuat kontrak waktu

 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi


2. 10.05 – 10.30 Fase kerja

 Membina hubungan saling percaya

 Melakukan pemeriksaan TTV

 Mengkaji pengkajian status kesehatan, riwayat

lingkungan hidup, struktur keluarga, fungsi

keluarga, stress dan koping keluarga, harapan

keluarga
3. 10.30 – 10.45 Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya

 Mengucapkan salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

b. Tersedianya format pengkajian

c. Telah membuat kontrak sebelumnya

d. Tempat pengkajian sesuai dengan yang disepakati

2. Kriteria proses

a. Bapak N dapat membina hubungan

saling percaya dengan perawat

b. Bapak N dapat mengikuti dari awal

sampai akhir kegiatan


c. Bapak N aktif memberikan jawaban

selama interaksi

d. Tidak ada gangguan selama

interaksi

3. Kriteria Hasil

a. Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat

dengan bapak N

b. Didapatkan data pengkajian yang lengkap

CATATAN PERKEMBANGAN III


(SENIN 08 JUNI 2020)

DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Kurangnya pengetahuan - Mengucapkan salam Subjektif :
keluarga akan kondisi, dan - Validasi perasaan Bapak N - B apak N mengatakan suka bekeja
rencana pengobatan penyakit - Membuat kontrak waktu selama 45 buat keronjong..
asam urat pada keluarga Ibu menit untuk melanjutkan pengkajian - Bapak N mengatakan kadang
N berhubungan dengan status kesehatan, struktur keluarga, sakit kaki dan lemas
Ketidakmampuan keluarga fungsi keluarga, stress dan koping - Bapak N mengatakan tidak ada
merawat anggota keluarga keluarga, harapan keluarga. yang sakit seperti nya
dengan asam urat - Membuat kontrak waktu untuk - Bapak N mengatakan tidak tahu
pertemuan selanjutnya penyebab penyakitnya
- Mengucapkan salam - Bapak N mengatakan menderita
Diabetes Mellitus sejak beberapa
tahun yang lalu

Objektif:
- TD: 110/90 mmHg, N : 80x/m, RR
: 20x/m, T : 36,6 oC
- Ibu H sangat kooperatif
Analisa:
Bapak N kurang pengetahuan tentang
penyakitnya

Perencanaan:
Perawat akan memberikan pendidikan
kesehatan tentang Diabetes Mellitus.

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN IV:SELASA 09 JUNI 2020

A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke tiga hari senin 08 juni 2020, di dapatkan data bahwa

lingkungan rumah bapak N bersih, terdapat ventilasi sehingga memiliki

pencahayaan yang cukup dan lantai kamarnya bersih. Pada pemeriksaan bapak N

mengatakan kaki nya sering kesemutan dan terjadi nyeri yang hebat.Bapak N

mengatakan keluarga nya tidak ada mengalami sakit pada kaki atau kesemutan dan

tida tahu penyebab penyakitnya.

Pada pertemuan ke empat ini perawat akan memberikan pendidikan kesehatan

tentang cara mengatasi nyeri yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres

jahe.

B. Rencana Keperawatan

a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada keluarga

bapak N khususnya bapak N berhubungan dengan ketidakmpuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit diabetes mellitus.

b. Tujuan Umum

Setelah 1 x 45 menit bapak

N mengetahui tentang penyuluhan teknik diet sehat untuk diabetes mellitus.

c. Tujuan Khusus

Setelah 1 x 45 menit

pertemuan bapak N mampu

1. Menyebutkan pengertian teknik diet sehat untuk diabetes mellitus.

2. Menyebutkan tujuan teknik diet sehat untuk diabetes mellitus.

3. menyebutkan klangkah-langkah teknik diet sehat untuk diabetes

mellitus.
C. Rancangan Kegiatan

a. Topik : Keluhan diet sehat untuk diabetes mellitus

b. Metode : Diskusi dan tanya jawab

c. Media : leaflet

d. Waktu : 45 menit

IV. Strategi Pelaksanaan

Alokasi
No Kegiatan
Waktu
1. 15.00 – 15.05 Fase orientasi

 Mengucapkan salam

 Membuat kontrak waktu

 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi


2. 15.05 – 15.30 Fase kerja

 Menjelaskan dan mendiskusikan tentang pengertian teknik

relaksasi nafas dalam

 menjelaskan tujuan teknik relaksasi nafas dalam

 mrnjelaskan langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam

3. 15.30 – 15.45 Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya

 Memberikan leaflet kepada bapak N

 Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur

a. Telah membuat kontrak sebelumnya (45 mnt )


b. Tersedianya media selama interaksi

c. Tempat interaksi sesuai dengan yg disepakati

2. Kriteria Proses

a. Bapak N mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b. Bapak N berpartisipasi dalam memberikan tanggapan maupun pertanyaa

3. Kriteri Hasil

a. Bapak N dapat menjelaskan kembali pengertian teknik keluhan diet sehat

untuk diabetes mellitus

b. Bapak N dapat menjelaskan tujuan teknik keluhan diet sehat untuk diabetes

mellitus

c. Bapak N dapat menjelaskan langkah-langkah teknik keluhan diet sehat untuk

diabetes mellitus

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG

DIET SEHAT UNTUK DIABETES MELLITUS

Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang diet sehat untuk diabetes mellitus

Sasaran : Bapak N
Hari / Tanggal : Selasa,09 Juni 2020

Tempat : Rumah Bapak N

Waktu : 45 menit

1. Tujuan Instrusksional

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan dan demontrasi, diharapkan Bapak N mampu

memahami tentang diet sehat untuk diabetes mellitus.

b. Tujuan Instruksionaal Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan Bapak N Mengetahui pengertian

tentang diet sehat untuk diabetes mellitus

- Mengetahui macam-macam makanan diawetkan yang harus dihindari

- Mengetahui macam-macam makanan yang mengandung serat,sayuran serta

buah-buahan yang di konsumsi

- Mengetahui contoh menu seimbang pada penderita diabetes mellitus

2. Topik Bahasan

Penyuluhan tentang diet sehat untuk diabetes mellitus.

3. Metode Penyuluhan

- Ceramah

- Tanya jawab dan diskusi

- Tindakan langsung

4. Media

- Booklet

- Leafleat
5. Rancangan Kegiatan

No Alokasi waktu Kegiatan


1. 15.00 – 15.05 Fase orientasi

 Mengucapkan salam

 Membuat kontrak waktu

 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi


2. 15.05 – 15.30 Fase interaksi

 Menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, dan

langkah-langkah

 Mendemontrasikan cara relaksasi nafas dalam

 Meminta Bapak N untuk mengulangi untuk

tentang penyuluhan diet sehat diabetes mellitus.

dan materi yang telah diberikan


3. 15.30 – 15.45 Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

 Membuat kontrak waktu untuk pertemuan

selanjutnya

 Mengucapkan salam

6. Kriteria evaluasi

a. Evaluasi struktur

1) Tersedianya tempat pertemuan

2) Adanya kontrak waktu selama 45 menit

3) Tersedianya media : booklet, leafleat dan nursing kit

b. Evaluasi proses

1) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit


2) Klien berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung dan menyampaikan

informasi

c. Evaluasi hasil

1) Klien dapat menjelaskan pengertian relaksasi

2) Klien dapat menyebutkan tujuan relaksasi

3) Klien dapat menyebutkan manfaaat relaksasi

4) Klien dapat menyebutkan macam-macam makanan yang diawetkan harus

dihindari

5) Klien dapat mandiri mengenal macam-macam makanan yang mengandung

serat,sayuran serta buah-buahan yang harus di konsumsi

MATERI PENYULUHAN TENTANG TEKNIK

RELAKSASI NAFAS DALAM

A. Pengertian

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara

melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat menurunkan

intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi

paru dan meningkatkan oksigenasi darah.

Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang

mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan

konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot,

yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot.

Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada

klien yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurangi

ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya

stimulus nyeri.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa relaksasi

merupakan metode efektif untuk menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman

sensori dan emosional yang tidak menyenangkan dengan mekanismenya yang

menghentikan siklus nyeri.

B. Tujuan nafas dalam

menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk

meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasis

paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi setres baik setres fisik maupun

emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

C. Manfaat relaksasi nafas dalam

1. Membuat lebih mampu menghindari stress


2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan dengan stressseperti:

sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung dan

nyeri lainnya.

3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan

4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dsb

D. Penatalaksanaan Teknik relaksasi nafas dalam

1. Cuci tangan

2. Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan pada pasien. 

3. Ciptakan lingkungan yang tenang

4. Usahakan tetap rileks dan tenang

5. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui

hitungan 1,2,3

6. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas

atas dan bawah rileks

7. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

8. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara

perlahan-lahan

9. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

10. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

11. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

12. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

13. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

14. Lakukan evaluasi

15. Cuci tangan


CATATAN PERKEMBANGAN IV
(SELASA 09 JUNI 2020 )

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI


a. Diagnosa Keperawatan - Mengucapkan salam Subjektif :
Kurangnya pengetahuan - Validasi perasaan klien - Bapak N menyebutkan pengertian
keluarga N terutama Bapak N - Melakukan kontrak waktu Diabetes Mellitus
dan rencana pengobatan selama 45 menit untuk - Bapak N menyebutkan penyebab,
penyakit Diabetes Mellitus menjelaskan tentang Diabetes tanda dan gejala diabetes mellitus
pada keluarga Bapak N Mellitus, yaitu: yang sering di alami seperti
berhubungan dengan ketidak  Menjelaskan Pengertian kesemutan dan nyeri pada kaki kiri
mampuan keluarga dalam Diabetes Mellitus - Bapak N menyebutkan cara
mengenal masalah Diabetes  Menjelaskan Penyebab mencegah diabetes mellitus seperti
Mellitus Diabetes Mellitus tidak makan makanan yang
 Menjelaskan Tanda Dan mengandung kadar gula yang tinggi.
Gejala Diabetes Mellitus Objektif:

 Menjelaskan Cara - Bapak N sangat kooperatif dan aktif

Mencegah Diabetes Mellitus memberikan tanggapan

- Mengevaluasi pemahaman bapak - Bapak N tampak antusias

N tentang Diabetes Mellitus memperhatikan penjelasan perawat

- Memberi sanjungan kepada Analisa :

bapak N atas usaha yang - Bapak N sudah memahami

dilakukan tentang Diabetes Mellitus

- Evaluasi hasil pertemuan dan - Bapak N memerlukan penyuluhan

perasaan klien tentang diet makanan untuk

- Melakukan kontrak waktu untuk Diabetes Mellitus

pertemuan selanjutnya Perencanaan:

- Mengucapkan salam. Perawat akan melanjutkan intervensi


keperawatan.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KELUARGA

PERTEMUAN V MINGGU, 10 MEI 2020

A. Latar Belakang

Pada pertemuan ke empat hari selasa 09 juni 2020, perawat telah

melakukan intervensi keperawatan pada Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada

keluarga bapak N khususnya bapak N berhubungan dengan ketidakmpuan keluarg

merawat anggota keluarga yang sakit asam urat yaitu dengan memberikan penkes

dan demonstrasi mengenai pengertian,penyebab,tujuan,manfaat dan langkah-

langkah teknik relaksasi nafas dalam.Dimana bapak N mampu menyebutkan

pengertian teknik relaksasi nafas dalam adalah metode efektif untuk menurunkan

nyeri yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

dengan mekanismenya yang menghentikan siklus nyeri. Manfaat relaksasi nafas

dalam adalah Membuat lebih mampu menghindari stress Mengurangi bahkan

mengatasi masalah yang berhubungan dengan stressseperti: sakit kepala, pusing,

sulit tidur, hipertensi, mual, muntah, nyeri punggung dan nyeri lainnya

Dari hasil pengkajian tandatanda vital di dapat data TD :110/90 mmHg,

RR : 20x/m, N : 80x/m, T : 36,6oC. . Pada pertemuan ke lima ini perawat akan

melanjutkan intervensi mengenai cara menagtasi nyeri pada bapak N dengan

memberikan penyuluhan dan demontrasi tentang tepai kompres jahe hangat

dilaksanakan selama 45 menit.

B. Rencana Keperawatan
a. Diangnosa keperawatan

Gangguan rasa nyaman

(nyeri) pada keluarga bapak N khususnya bapak N berhubungan dengan

ketidakmpuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit asam urat

b. Tujuan umum

Setelah melakukan

pertemuan sebanyak 2 kali bapak N mampu memahami tentang terapi kompres

jahe hangat

c. Tujuan Khusus

Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan bapak N dapat:

1. Menyebutkan pengertian kompres jahe hangat

2. Menyebutkan manfaat kompres jahe hangat

3. Menyebutkan bahan dan cara kompres jahe hangat

A. Rencana Kegiatan

1. Topik : Penyuluhan kesehatan tentang terapi kompres jahe hangat

2. Metode : Ceramah dan diskusi.

3. Media : leaflet.

4. Waktu : 45 menit.

B. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1. 09.00 – 09.05 WIB Fase orientasi

 Mengucapkan salam

 Membuat kontrak waktu


 Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2. 09.05 – 09.35 WIB Fase kerja

 Menjelaskan pengertian dari kompres jahe hangat

 Menjelaskan tujuan kompres jahe hangat

 Menjelaskan bahan dan cara membuat terapi

kompres jahe hangat untuk penderita Asam urat

 Meminta bapak N mengulang kembali penjelasan

perawat tentang manfaat terapi kompres hangat

jahe

 Meminta bapak N menyebutkan kembali bahan

dan cara membuat obat tradisional untuk

penderita Asam urat

 Memberikan reinforcement positif atas usaha

bapak N
3. 09.35 – 09.45 WIB Fase terminasi

 Membuat kesimpulan hasil pertemuan

 Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya

 Mengucapkan salam

C. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur

a. Telah membuat kontrak sebelumnya antara perawat dan bapak N

b. Diharapkan interaksi dengan bapak N selesai dengan kontrak waktu yang

telah disepakati (45 menit).

c. Tersedianya leaflet.

2. Kriteria Proses
 Diharapkan Bapak N mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh

selama 45 menit

 Diharapkan Bapak N aktif mengikuti/memberikan tanggapan dan

pertanyaan tentang terapi kompres jahe hangat untuk penderita Asam

urat

 Diharapkan tidak ada gangguan selama interaksi

3. Kriteria Hasil

 Diharapkan Bapak N dapat menyebutkan pengertian dari terapi kompres

jahe hangat

 Diharapkan Bapak N dapat menyebutkan tujuan terapi kompres jahe hangat

 Diharapkan Bapak N dapat menyebutkan bahan dan cara terapi kompres

jahe hangat untuk penderita Diabetes Mellitus.

CATATAN PERKEMBANGAN
( RABU,13 MAI 2020)

aIMPLEMENTASI EVALUASI
Subjektif :
- Mengucapkan salam  Bapak N mengatakan pernah menggunakan obat
- Menanyakan keadaan bapak N tradisional
- Menjelaskan kepada bapak N  Bapak N mengatakan sering makan telur, tahu, tempe
- tentang obat tradisional untuk Asam kedele
urat  Bapak N mengatakan sudah mengerti cara pembuatan
- Memberikan kesempatan kepada obat tradisional
bapak N untuk bertanya
- Meminta kembali pada bapak N Objektif :
untuk menyebutkan obat tradisional  TTV : TD :110 / 700 mmHg, RR : 20x/m, N : 80x/m, T :
untuk Asam urat 36,6oC
- Memberikan pujian atas usaha  Bapak N tampak kooperatif
bapak N untuk menjawab  Bapak N mau menjawab setiap pertanyaan dari perawat
pertanyaan
 EkspSresi wajah bapak N tampak senang
- Memberikan kesempatan kepada
bapak N untuk bertanya
Analisa :
- Memberikan pujian atas usaha
Intervensi tercapai,bapak N dapat menyebutkan obat dan cara
bapak N untuk menjawab
pembuatan obat tradisional.
pertanyaan
- Menyimpulkan hasil
Perencanaan :
pertemuan
Lanjutkan intervensi berikutnya:
- Membuat kontrak untuk
Memberikan intervensi
pertemuan berikutnya Mengucapkan
salam

Anda mungkin juga menyukai