PENDAHULUAN
Arthritis gout merupakan salah satu penyakit degenerative yang menjadi masalah,
Penyakit kronis arthritis gout dapat mengganggu aktifitas (2). Menurut WHO tahun 2015,
prevalensi penyakit arthritis gout di dunia mengalami kenaikan jumlah penderita hingga dua
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Secara teori kompres hangat bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah sehingga
sehingga mengurangi nyeri akibat spasme otot atau ketakutan otot maupun sendi
(potter&perry, 2010). Penambahan campuran kayu manis dalam terapi kompres hangat
dapat lebih meningkatkan terjadinya penurunan nyeri, karena kayu manis mengandung
anti inflamasi dan anti rematik yang berperan dalam proses penyembuhan peradangan
sendi yang terjadi pada arhritis gout. Hal ini dikarenakan kayu manis mengandung
sinamaldehid yang dapat menghambat proses peradangan sehingga dapat mengatasi nyeri
arhritis gout. Minyak atsiri pada kayu manis mengandung eugenol, dimana eugenol
mempunyai rasa yang sangat pedas dan panas sehingga mampu membuka pori-pori kulit.
Tumbuhan kayu manis merupakan spesies dari genus Cinnamomum dengan famili
(Syarif, 2006 dalam Yulianis dkk, 2011). Tumbuhan ini tersebar di Asia Tenggara, Cina
dan Australia. Terdapat sekitar 250 spesies yang termasuk genus Cinnamomum. Empat
spesies yang utama adalah Cinnamomum zeylanicum (C. verum: ‘True cinnamon’, Sri
Lanka atau Ceylon cinnamon), C. loureirii (Saigon atau Vietnamese cinnamon), C.
Chinese cinnamon). Cinnamomum burmanii merupakan jenis kayu manis yang berasal
dari Indonesia, dalam perdagangan Cinnamomum burmanii diberi nama Padang Kaneel
atau cassiavera eks. Padang (Andianto, 2011). Kulit kayu manis memiliki bau yang khas,
banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penyedap rasa makanan atau kue,
kayu manis berbau wangi dan berasa manis sehingga dapat dijadikan bahan pembuat
sirup dan rasa pedas sebagai penghangat tubuh. Kayu dari batang kayu manis dapat
digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan bangunan, meubelair, dan kayu bakar
(Ferry, 2013).
Al-Dhubiab (2012) menyebutkan komponen kimia terbesar pada kayu manis adalah
alkohol sinamat, kumarin, asam sinamat, sinamaldehid, antosinin dan minyak atsiri
dengan kandungan gula, protein, lemak sederhana, pektin dan lainnya. Ervina dkk (2016)
senyawa antioksidan utama berupa polifenol (tanin, flavonoid) dan minyak atsiri
golongan fenol. Kandungan utama minyak atsiri kayu manis adalah senyawa
komponen mayor minyak atsiri yang terkandung pada daun Cinnamomum burmanii
Identifikasi minyak atsiri batang C. burmannii dengan GC-MS dan LC-MS menemukan
dan epi-catechin.
2.4.2 Langkah-langkah kompres hangat kayu manis
Tujuan :
Persiapan alat:
3. Alat penggiling
4. Air hangat
5. Baskom kecil
6. Handuk kecil/waslap
Cara pembuatan
1. kompres hangat)
Untuk mendapatkan bubuk kayu manis dapat dengan menggiling kulit kayu
manis. Cara meletakkannya yaitu serbuk kayu manis di campur dengan air hangat
(Sigit, 2017).
2. Untuk di oles
Pembuatan pasta kayu manis yaitu 20 gram bubuk kayu manis dilarutkan dalam
1 sendok makan air hangat 45℃ kemudian dibalurkan pada bagian tubuh yang nyeri
kalsium oksalat, dammar, flafonoid, triterponoid, saponin dan zat penyamak. Kandungan
kayu manis (Cinnamomum Burmanni) yang berperan dalam inflamasi berasal dari
lipoxygenase yang merupakan mediator didalam tubuh mampu mengubah asam free
arachidonic acid menjadi leukotrienes. Jika leukotrinya menurun maka proses inflamasi
akan terlambat dan keluhan nyeri yang di rasakan berkurang (Arumningtyas, 2016).
Kulit batang banyak di manfaatkan untuk membantu pengeluaran gas pada perut
dan di konfirmasi maksimal di anjurkan intake di toleleransi harian (TDI) dari 0,1 mg
kumarin per kg berat badan. Beberapa studi telah di gunakan antara 1 gram dan 6 gram
kayu manis, dosis yang sangat tinggi dapat menjadi racun (Hussein, 2015). Efek samping
dari kayu manis bila di konsumsi dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan,
1. Pusing
terbakar hal ini akan lebih berbahaya ketika mengenai alat kelamin (Hussein, 2015).
manis secara rutin selama 20 haru dapat menurunkan gula darah sebesar 20%,
penurunan kadar gula terjadi karena kayu manis memiliki efek mempercepat
bubuk kayu manis. Laju pengosongan lambung yang cepat akan memepersingkat
permen karet, obat kumur dan pasta gigi dengan ekstrak kayu manis mungkin terkait
Ha : Ada pengaruh pemberian kompres kayu manis terhadap penurunan nyeri penderita
Arthritis Gout pada lansia Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Johan Pahlawan.
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
mendapatkan izin dari Ketua STIKes Medika Seramoe Barat Meulaboh dan Ketua
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Medika Seramoe Barat Meulaboh yang
penelitian dan peneliti akan melakukan penelitian pada pasien lansia yang
bekunjung.
mengucapkan terima kasih secara lisan atas kesediaan telah berpartisipasi dalam
penelitian.
kepada pihak UPTD Puskesmas Johan Pahlawan pengumpulan data telah selesai
Data yang sudah dikumpulkan tersebut sebelum diolah perlu beberapa langkah terlebih
dahulu untuk sampai pada tahap finalisasi pengolahan, adapun langkah-langkah tersebut
yaitu :
1. Editing
penelitian yang dibagikan oleh peneliti diisi secara lengkap oleh responden. Kemudian
peneliti merekap semua data hasil penelitian, baik data umum responden maupun data
tingkat nyeri Pre-Test dan Post-Test, selanjutnya di satukan untuk mempermudah dalam
pengolahan data.
2. Coding
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan,
pemberian kode ini sangat berguna agar pengolahan data lebih sederhana dan mudah
untuk dilakukan. Pada proses pengkodean umur, jenis kelamin, dan tingkat nyeri (Pre
Test dan Post Test). Dalam pengkodean tingkat nyeri Arthritis Gout menggunakan NRS
(Numeric Rating Scale) berdasarkan teori yang ada pada tinjauan pustaka.
3. Scoring (nilai)
sesuai skor yang telah ditentukan. Pada penelitian ini untuk lembar skala intensitas nyeri
(NRS) dengan kategori 0-10, dengan kriteria 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan, 4-6 : nyeri
SPSS (Software package statistical analysis). Pada proses ini, peneliti memasukkan data
responden berupa nama dengan bentuk kode yang dilakukan secara berurutan umur,jenis
kelamin serta data tingkat nyeri arthritis gout (Pre test-Post test). Sehingga keseluruhan
data dapat benar-benar terkontrol dengan maksimal dan tidak terjadi kerancuan yang
5. Tabulating
Tabulating merupakan proses penyusunan data dalam bentuk tabel, yaitu tabel distribusi
frekuensi dan tabel silang dengan menggunakan bantuan program komputer. Dalam
proses tabulasi peneliti pertama-pertama mentabulasi frekuensi dari umur dan jenis
kelamin.
Sehingga peneliti dapat melihat distribusi kedua item tersebut untuk data tingkat
nyeri arthritis gout, maka peneliti pertama-pertama akan melakukan uji normalitas
Jika data distribusi normal maka akan dilakukan uji statistic parametic dengan
Paired T-test. Jika data distribusi tidak normal maka uji statistic yang digunakan adalah
Analisis dilakukan untuk mendapat data tentang distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel, kemuadian data ini di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi umur dan
f1
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Persentase
f1 : Frekuensi teramati
n : Jumlah populasi
Sebelum dilakukan uji bivariat terlebih dahulu uji normalitas data setelah data
uji statistik uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 48 orang (responden). Karena sampel lebih kecil dari
¿50 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (p¿0,05), maka analisis hipotesis dapat
dilakukan dengan uji Wilcoxon di gunakan untuk menguji hipotesis yang memiliki
lebih dari dua kelompok data yang berpasangan karena individu dari setiap
kelompok data adalah individu yang sama. Bila data dikatakan berdistribusi tidak
normal atau lebih kecil dari 0,05 (p¿0,05), maka analisis hipotesis dapat dilakukan