Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TERAPI HERBAL : PENGGUNAAN TANAMAN OBAT

KAYU MANIS UNTUK PENYAKIT DIABETES

Disusun oleh :

Nama Kelompok 18:

1. Merlin Anzani (112019030154)


2. Siti Ikhlasul Fitriyana (112019030155)
3. Annisa Putri Yulia Audina (112019030156)
4. Muhammad Yudhi Kurnianto (112019030158)
5. Anis Fitriyana Dewi (112019030159)
6. Dita Milasari (112019030160)
7. Riyan Yudana (112019030161)
8. Anggita Meliana Putri (112019030162)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
2020/2021
PENDAHULUAN

Menurut World Health Organisation (WHO) (2016), diabetes mellitus merupakan


salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular dan merupakan penyebab utama
terjadinya kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki. Hampir 80%
penderita diabetes mellitus ada di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.
Persentase orang dewasa dengan diabetes mellitus adalah 8,5%. 1 di antara 11 orang dewasa
menyandang diabetes mellitus.
Penatalaksanaan dan cara mengontrol kadar glukosa darah membutuhkan
penangganan multidisiplin yang meliputi terapi farmakologi dan non-farmakologi, terapi
farmakologi yang diberikan yaitu Obat Hipolgikemik Oral (OHO) dan terapi insulin, selain
obat tersebut perlu dikontrol juga pengaturan diet, olahraga, edukasi sehingga glukosa darah
normal (Agoes, 2015). Kelemahan atau keterbatasan yang muncul pada pasien Diabetes
Melitus yang mendapatkan terapi farmakologi karena keterbatasan obat, efek samping obat
dan jarak pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau dari tempat tinggal, untuk mengatasi
permasalahan tersebut, saat ini mulai dikembangkan terapi non farmakologi (Agoes, 2015).
Para ahli mengembangkan pengobatan secara non-farmakologi sangat penting juga bagi
pasien Diabetes Melitus, salah satunya adalah terapi herbal (Suyono, 2014).
Fenomena yang terjadi di masyarakat seiring dengan perkembangan zaman seperti
kemajuan teknologi menyebabkan perubahan pada gaya hidup, tersedianya berbagai produk
teknologi yang memberikan kemudahan sehingga aktivitas manusia menjadi kurang bergerak.
Perubahan perilaku dan pola makan yang mengarah pada makanan siap saji dengan
kandungan tinggi energi, lemak dan rendah seratbisa meningkatkan kadar gula darah
(Suiraoka,2015)
Kayu manis merupakan tanaman yang pada umumnya dimanfaatkan pada bagian kulit
batangnya karena dapat diolah menjadi bahan tambahan makanan maupun minuman, dan
daun kayu manis dapat diolah menjadi minyak astiri. Terdapat berbagai kandungan senyawa
pada tanaman kayu manis (Fatmalia & Muthoharoh, 2017). Menurut Anderson
(2006) kayu Manis (Cinnamomum burmani) mengandung minyak atsiri, safrole,
sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, dammar, dan zat penyamak. Antioksidan yang
terkandung antara lain eugenol dan methylhydroxychalcone polymer (MHCP). MHCP
merupakan suatu polyphenol (flavonoid) MHCP mempunyai kerja seperti insulin,terhadap
insulin sehingga kadar glukosa darah menurun
PEMBAHASAN

Kami mengambil dari 2 jurnal terupdate mengenai hasil penelitian manfaat kayu
manis untuk penyakit Diabetes Milletus.

1. Jurnal Pertama
https://scholar.google.co.id/scholar?
as_ylo=2021&q=rebusan+kayu+manis+dm&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=
%23p%3DT6pOVyy6uVwJ
Kandungan dalam kayu manis minyak astiri, tannin, damar, lender, flavonoid
dan kalsium oksalat. Kayu manis mengandung flavonoid yang memiliki fungsi
merangsang pankreas untuk mengasilkan hormon insulin yang dibutuhkan tubuh
untuk mengatur kadar gula darah (Indrawati dkk, 2013).Kayu manis merupakan
tanaman yang mempunyai kandungan flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa
organik alami yang terdapat pada akar, daun, kulit kayu, benang sari, bungah, buah
dan biji buah tanaman (Nugrahaningtyas, 2015). Cara kerja senyawa flavonoid telah
terbukti memberikan efek menguntungkan dalam melawan penyakit diabetes mellitus,
baik melalui kemampuan mengontrol kadar gula darah serta mengoptimalkan kerja
organ pankreas dengan meningkatkan sensitifitas sel beta pankreas agar dapat
menghasilkan hormon insulin yang dibutuhkan untuk mengatur kadar glukosa darah
dalam tubuh (Indrawati,.dkk, 2013). Adanya perbedaan yang signifikan atau
bermakna kadar gula darah puasa pada kelompok eksperimen disebabkan oleh
kandungan polifenol yang tinggi pada kayu manis yaitu diantaranya adalah
cinnamaldehida yang memiliki efek antihiperglikemik dengan cara kerja utama
meningkatkan sensitifitas insulin (Wong, 2014). Cinnamaldehida memiliki fungsi
reseptor yang sama dengan obat golongan sulfonilurea, sehingga akan menyebabkan
sel β melepaskan insulin lebih banyak dalam waktu singkat (Arini & Ardiaria, 2016)

2. Jurnal Kedua
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:WXYUTbTPIr0J:scholar.google.com/
+rebusan+kayu+manis+dm&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo=2021
Penelitian yang dilakukan oleh Bobby A, (2015) di Semarang dengan jumlah
46 responden didapatkan hasil bahwa ada pengaruh pemberian
ekstrak kayu manis terhadap kadar glukosa darah setelah diberikan intervensi berupa
seduhan bubuk kayu manis dalam dosis 10 gram dengan hasil yang signifikan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Magistrelli and
Chezem, dimana terdapat penurunan kadar gula yang signifikan pada menit ke 120 (p
value  < 0,0001) dengan pemberian kayu manis sebanyak 6 gr (Magistrelli and
Chezem, 2012). Begitu juga dengan penelitian oleh Suriadi et al, dimana didapatkan
hubungan yang signifikan antara pemberian kayu manis dengan penurunan kadar gula
darah baik pada kelompok intervensi (p value = 0,0001) maupun pada kelompok
kontrol (p value = 0,003) (Suriadi et.al, 2013). Namun jumlah kayu manis yang
diberikan pada penelitian Suriadi et.al berbeda dengan penelitian ini, yaitu sebanyak 3
gram dalam kapsul 3 kali sehari dan diberikan selama 2 minggu. (Novendy et al., 20
Pada penelitian ini peneliti melakukan intervensi pemberian
seduhan kayu manis 2 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. Menurut peneliti
pemberian seduhan kayu manis dapat memberikan manfaat yang baik bagi pasien
dengan DM Tipe II dapat menurunkan kadar gula darah dilihat dari hasil p-
value  yaitu 0,000. Dan karena efek dari kayu manis itu sendiri yang sangat
bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah responden yang mana kayu manis ini
mengandung eugenol dan polifenol yang membantu peningkatan protein reseptor
insulin pada sel, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan
kadar glukosa mendekati normal. Kunci utama terapi diabetes mellitus tipe II adalah
diet dan modifikasi gaya hidup, seperti sering berolahraga dan berhenti merokok dan
pemberian terapi kayu manis ini dapat dipilih menjadi salah satu alternatif pengobatan
untuk menurunkan kadar gula darah secara alami, lebih aman dan lebih terjangkau.
PEMBUATAN KAYU MANIS MENJADI TERAPI HERBAL DM

Beberapa cara untuk mengkonsumsi kayu manis :


1. Minumlah Air Kayu Manis

Cara terbaik untuk mengkonsumsi kayu manis untuk diabetes adalah dengan minum airnya.
Rendam sepotong kayu 2 inci atau kulit kayu manis dalam segelas air. Biarkan semalaman
dan minum pagi hari dengan perut kosong.

2. Ganti Gula dengan Kayu Manis

Kayu manis, dengan rasa yang ringan, dapat digunakan sebagai pemanis alami. Sehingga bisa
dijadikqn sebagai alternatif gula yang sehat untuk semua jenis makanan penutup seperti kue
dan pai.

3. Minum Teh Kayu Manis Atau Kopi

Buat teh yang dibumbui dengan sedikit bubuk kayu manis atau tambahkan ke kopi. Rasa
kayu manis yang unik, ditambah berbagai khasiatnya yang bermanfaat bagi kesehatan akan
meningkatkan rasa yang lebih nikmat.

4. Tambahkan Kayu Manis ke Oatmeal

Rebus oatmeal dengan taburan bubuk kayu manis. Anda juga dapat menambahkan madu.
Kayu manis akan membuat semangkok buah dan sereal terasa enak.

5. Tambahkan Pada Kari

Tumis kayu manis dengan bumbu kering lainnya seperti cengkeh dan merica untuk membuat
kari tanpa santan.

Anda mungkin juga menyukai