Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBERIAN INFUSED WATER OKRA (Abelmoschus Esculentus) TERHADAP

PENURUNANKADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II


(Di Desa Jengglungharjo Kecamatan TanggunggunungTulungagung Tahun 2018)

Debby Elysa Fitri1, Biedasari 2, Sukanto 3


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
debbyelysa12@gmail.com

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang menimbulkan komplikasi kronis multi organ. Okra (Abelmoschus
esculentus) merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menurunkan dan membantu menstabilkan
kadar gula darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian infused water okra (Abelmoschus esculentus) untuk
menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II. Desain penelitian yang digunakan pra-eksperimen (one
group pre-post test design). Populasi seluruh penderita diabetes mellitus tipe II di Desa Jengglungharjo Kecamatan
Tanggunggunung. Besar sampel 30 responden yang diambil dengan pendekatan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
pada tanggal 22 Juni - 28 Juni 2018 Menggunakan instrumen glukotest dan lembar observasi. Pengolahan dan analisis data
menggunakan aplikasi statistik SPSS 16.0 menggunakan uji Paired T-test dengan α = 0,05. Hasil uji statistik paired t test
menunjukkan nilai p-value = 0,000 < α = 0,05. Sehingga Sehingga H 0 ditolak H1 diterima yang artinya ada pengaruh pemberian
infused water okra (Abelmoschus esculentus) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe II di desa
Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung. Dari penelitian ini, pemberian infused water okra terbukti dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien diabtes mellitus tipe II karena kandungan serat dan flafonoid di dalamnya. Dengan kemampuan tersebut
diharapkan konsumsi infused water okra secara teratur dapat menjaga kadar gula darah tetap normal pada penderita diabetes
mellitus tipe I.

Kata Kunci : Infused water, Okra (Abelmoschus esculentus), kadar glukosa darah , Diabetes Mellitus tipe II.

Abtract
Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with characteristics of hyperglycemia that occur due to abnormalities
of insulin secretion, insulin work or both that leads to multi-organ chronic complications.
Okra (Abelmoschus esculentus) is an herbal plant that can be used as an alternative to decrease and help stabilize blood sugar
levels. The purpose of this study is to determine the effect of infused water okra (Abelmoschus esculentus) to reduce blood glucose
levels in people with diabetes mellitus type II. The research design used is pre-experiment (one group pre-post test design). While
the population is of all type II diabetes mellitus in Jengglungharjo Village Tanggunggunung District. The sample size is 30
respondents taken by purposive sampling approach. Data collection was conducted on June 22 - June 28, 2018 Using glukotest
instruments and observation sheets. Processing and data analysis using SPSS 16.0 statistical application, using Paired T-test with
α = 0,05. The result of paired t test statistic shows p-value = 0,000 <α = 0,05. So that H0 rejected H1 accepted which means there
is influence of infused water okra (Abelmoschus esculentus) to decrease blood glucose level in type II diabetes mellitus patient in
Jengglungharjo village, Tanggunggunung sub-district. From this research, infused water okra proven to decrease blood glucose
level in diabtes mellitus type II patient because of fiber and flafonoid content in it. With these capabilities are expected to the
consumption of infused water okra on a regular basis can keep blood sugar levels remain normal levels in people with diabetes
mellitus type II..

Keywords: Infused water, Okra (Abelmoschus esculentus), blood glucose level, Diabetes Mellitus type II.

PENDAHULUAN epidemiologi dari penyakit menular yang


Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi masalah cenderung menurun ke penyakit tidak menular
kesehatan masyarakat yang cukup besar di yang secara global meningkat di dunia, dan secara
Indonesia pada saat ini. Hal ini ditandai dengan nasional telah menduduki sepuluh besar penyakit
adanya pergeseran pola penyakit secara penyebab kematian diantaranya adalah penyakit
1
: Mahasiswa, 2 : Pembimbing I, 3 : Pembimbing II
diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan tahun 2015 terdapat sejumlah 10.578 kasus
suatu kelompok penyakit metabolik dengan diabetes mellitus sedangkan data sampai
karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena bulanJanuaritahun 2018 terdapat sejumlah 36.451
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua- kasus diabetes mellitus, dari data tersebut terjadi
duanya. Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan peningkatan sebesar 25.873 kasus.
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa
biasanya tidak disadari oleh penderita (Candra,
penyakit diabetes mellitus sudah sangat
2011).Diabetes mellitus yang oleh masyarakat
mengancam kesehatan masyarakat
umum disebut kencing manis adalah penyakit
indonesia.Diabetes adalah penyakit yang
kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan
komplikasinya dapat mengenai seluruh organ
tubuh untuk memproduksi hormon insulin, hal ini
tubuh dari atas kepala sampai ujung kaki. Dampak
ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
serius dari penyakit diabetes mellitus antara lain
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh
gangguan mata berupa retinopati, gagal ginjal
pankreas, yang bertanggungjawab dalam
(nefropati) dan saraf (neuropati), meningkatkan
mempertahankan kadar gula darah yang normal.
resiko serangan jantung, stroke, bagi pria dapat
Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga
menyebabkan impotensi dan infertilitas (mandul).
bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai
Penyakit ini bersifat kronis dan penderitanya terus
cadangan energi (Manganti, 2012).
Berdasarkan data International Diabetes meningkat di seluruh dunia seiring dengan
Federation (IDF) pada tahun 2015 sebanyak 415 bertambahnya jumlah populasi, usia, pervalensi
juta orang menderitadiabetes mellitus, angka ini obesitas dan penurunan aktivitas fisik.
Dalam Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
mengalami kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta
DM Tahun 2015, penatalaksanaan dan
penderita pada tahun 1980an. Pada tahun 2040
pengelolaan DM dititik beratkan pada 4 pilar yaitu
diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta
edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan
jiwa. Di Asia tenggara tahun 2014 terdapat 96 juta
intervensi farmakologis. Langkah pertama yang
orang menderita diabetes dengan prevalensi yang
dilakukan pada penanganan diabetes melitus,
meningkat dari 4,1% di tahun 1980an menjadi
adalah penanganan tanpa obat berupa pengaturan
8,6% di tahun 2014. Indonesia menempati urutan
diet dan olahraga. Apabila dalam langkah pertama
ke tujuh dunia untuk prevalensi penderita diabetes
ini tujuan penanganan belum tercapai, dapat
tertinggi di dunia bersama dengan China, India,
dikombinasi dengan langkah farmakologis berupa
Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan Meksiko
terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral,
dengan jumlah estimasi penderita diabetes sebesar
atau kombinasi keduanya. Selain dengan langkah
10 juta, prevalensi orang dengan diabetes di
farmakalogis seperti terapi insulin atau terapi obat
Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat
hiplogemik oral, juga dapat menggunakan terapi
yaitu dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% di tahun
tradisional. Pemilihan terapi tradisional dipilih
2013 (IDF atlas,2015). Di Jawa Timur sampai
karena dari segi biaya yang lebih murah, lebih
tahun 2013 penderita DM sebanyak 222.430 orang
aman dari efek samping karena berasal dari
(RISKESDAS,2013). data dari Dinas Kesehatan
herbal, banyak tersedia di masyarakat, mudah
Kabupaten Tulungagung sampai bulan Desember
didapatkan, dan Indonesia yang beriklim tropis Penelitian ini dilaksanakan selama 7 hari
sesuai untuk tempat tumbuhnya berbagai macam yaitu pada tanggal 22 Juni – 28 Juni 2018 dimana
tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk jumlah responden sebanyak 30 orang dari
pengobatan.Tanaman herbal yang dapat penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Desa
dimanfaatkan untuk pengobataan diaabetes Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung
diantaanya brotowali, daun sambiloto, daun salam, Kabupaten Tulungagung.
Desain penelitian yang digunakan rancangan
gingseng, mahkota dewa, pare, daun mimba, lidah
penelitian Design Pre Eksperiment dengan One
buaya, mengkudu, jintan hitam, bawang putih dan
group pra-post test design.
masih banyak lagi. Salah satu jenis tanaman yang
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dapat menurunkan kadar gula darah (bersifat
penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Desa
hipoglikemik) adalah tanaman Okra (Abelmoschus
Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung
escelentus L.) (Uraku, A.J et al., 2011).Okra
Tulungagung Tahun 2018. Dengan teknik
mengandung serat tinggi yang membantu
pengambilan sampel Purposive sampling.
menstabilkan gula darah dengan mengatur laju Data dianalisa dengan menggunakan uji
gula yang diserap dari saluran usus, serat ini juga wilcoxon signed rank yang akan menunjukkan ada
membantu mengontrol kadar gula darah dengan tidaknyapengaruh terapi reminiscence terhadap
memperlambat asimilasi gula melalui penurunan tingkat stress lansia. Karena data

usus(Gemede, H. F., et al. 2015). Serta tersebut dapat dikategorikan dan berskala ordinal
maka data tersebut kemudian dianalisis dengan
flafonoidprotektif terhadap kerusakan sel β
menggunakan uji Paired T Test menggunakan
sebagai penghasil insulin sehingga dapat
komputer dengan tehnik SPSS (Statistical Product
meningkatkan sensitivitas insulin, flavonoid
and Service Solution Versi 16 Windows). Untuk
terutama quercetin dalam menghambat GLUT 2
mengetahui tingkat signifikan antara variabel
mukosa usus sehingga dapat menurunkan absorbsi
dalam pengukuran pengaruh yang bermakna
glukosa dan fruktosa dari usus (Dheer dan dengan tingkat kemaknaan adalah p ≥ 0,05 artinya
Bhatnagar, 2010) H0 diterima berarti tidak ada pengaruh antara
Dari uraian diatas, mengenai okra yang diyakini variabel
sebagai obat tradisional dan telah di uji oleh
beberapa peneliti terbukti mampu untuk HASIL
menurunkan kadar gula darah, maka peneliti
1. Identifikasi kadar glukosa darah
tertarik untuk meneliti pengaruh buah okra itu
sebelum pemberian infused water okra
sendiri dalam menurunkan kadar glukosa darah
dengan cara mengolahnya menjadi infused water
Tabel 1 Distribusi frekuensi kadar
yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh glukosa darah responden
masyarakat sebagai obat antidiabetes. sebelum pemberian infused water
okra (Abelmoschus esculentus) di
Desa Jengglungharjo Kecamatan
Tanggunggunung Tulungagung
METODE PENELITIAN pada tanggal 22-28 Juli 2018.
Kadar Gula Darah Kadar Gula Mean Standar Deviasi
Darah Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
Tertinggi
Terendah (mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Desa
107 216 157,73 30,618 Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung
(Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2018) Tulungagung Tahun 2018 menggunakan uji
statistik paired t test didapatkan hasil bahwa,
menunjukkan bahwa, dari 30 responden di
kadar glukosa darah sebelum dan sesudah
Desa Jengglungharjo Kecamatan
pemberian infused water okra mengalami
Tanggunggunung Tulungagung Tahun 2018
penurunan nilai signifikan rata-rata senilai
sebelum diberikan perlakuan mempunyai
17,43 mg/dl dari data nilai mean kadar gula
kadar glukosa darah tertinggi sebesar 216
darah pre 157,73 mg/dl menjadi kadar gula
mg/dl, kadar gula darah terendah sebesar 107
darah post 140,30 mg/dl, dan diperoleh nilai
mg/dl, dan rata-rata (mean) kadar gula darah
P ( p-value) = 0,000. Hal ini berarti bahwa
sebelum diberikan perlakuaan adalah 157,73
hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima karena
mg/dl.
nilai p < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh
pemberian infused water okra (Abelmoschus
2. Identifikasi kadar glukosa darah
esculentus) terhadap penurunan kadar glukosa
sesudah pemberian infused water okra
darah pada pasien diabetes mellitus di Desa
Tabel 2 Distribusi frekuensi kadar Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung
glukosa darah responden sesudah Tulungagung Tahun 2018.
pemberian infused water okra
(Abelmoschus esculentus) di Desa
PEMBAHASAN
Jengglungharjo Kecamatan
Tanggunggunung Tulungagung A. Hasil Penelitian Kadar Gula Darah
pada tanggal 22 – 28 Juli 2018 Sebelum Pemberian Infused Water Okra
Kadar Gula Kadar Gula Standa
Mean (Abelmoschus esculentus) Pada Pasien
Darah Darah r
(mg/d
Terendah Tertinggi Devias Diabetes Mellitus Tipe II
l) Dari hasil penelitian yang
(mg/dl) (mg/dl) i
140,3 diinterpretasikan pada tabel 4.1 menunjukkan
93 195 30,195
0
(Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2018) bahwa, dari 30 responden penderita diabetes
mellitus tipe II sebelum diberikan perlakuan
menunjukkan bahwa, dari 30 responden di
mempunyai kadar glukosa darah tertinggi
Desa Jengglungharjo Kecamatan
sebesar 216 mg/dl, kadar gula darah terendah
Tanggunggunung Tulungagung Tulungagung
sebesar 107 mg/dl, dan rata-rata (mean) kadar
Tahun 2018 sesudah diberikan perlakuan
gula darah sebelum diberikan perlakuaan
mempunyai kadar glukosa darah tertinggi
sebesar 195 mg/dl, kadar gula darah terendah adalah 157,73 mg/dl.
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik,
sebesar 93 mg/dl, dan rata-rata (mean) kadar
progresif yang di karakteristikan dengan
gula darah sesudah diberikan perlakuaan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan
adalah 140,30 mg/dl.
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
3. Analisa Data
hasil analisis Pengaruh Pemberian Infused awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula
Water Okra (Abelmoschus esculentus) yang tinggi dalam darah) (M.J Black &
Hawks, 2009). Seseorang dikatakan ini mengakibatkan metabolisme gula dalam
menderita diabetes jika memiliki kadar gula tubuh terganggu yang berdampak pada
darah puasa pada plasma vena >126 mg/dL kandungan gula dalam darah yang meningkat
dan >100 mg/dL pada darah kapiler, pada tes sehingga diperlukan pengobatan jangka
gula darah sewaktu plasma vena > 200 mg/dL panjang. Penatalaksanaan untuk menjaga
dan pada darah kapiler >200 mg/dL. Kadar kadar gula tetap dalam batas normal adalah
gula darah sepanjang hari bervariasi dimana dengan edukasi, terapi gizi, aktifitas fisik dan
akan meningkat setelah makan dan kembali farmakologi. Selain dengan farmakologi obat
normal dalam waktu 2 jam (PERKENI, 2011). kimia dapat juga menggunakan non
diabetes melitus adalah suatu penyakit
farmakologi berupa herbal infused water okra,
metabolik yang ditandai dengan adanya
sehingga pasien diabetes tidak tergantung
hiperglikemia yang terjadi karena pankreas
dengan obat. Ada beberapa hal yang
tidak mampu mensekresi insulin, gangguan
menyebabkan diabetes tipe II dapat terjadi
kerja insulin, ataupun keduanya. Dapat terjadi
diantaranya usia dan jenis
kerusakan jangka panjang dan kegagalan pada
kelamin(Nabyl,2012).
berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, Berdasarkan data tabulasi silang antara
jantung, serta pembuluh darah apabila dalam jenis kelamin dengan kadar gula darah (tabel
keadaaan hiperglikemia kronis (ADA, 2013). 4.3) diketahui bahwa dari 30 responden
Pengklasifikasian tingkat kadar glukosa darah sebelum diberikan infused water okra yang
pada pasien diabetes mellitus pada berjenis kelamin laki-laki hampir seluruhnya
pemeriksaan gula darah puasa adalah 80-109 dari responden memiliki kadar gula darah
mg/dl dikatakan baik, 110-125 mg/dl adalah yang buruk yaitu 15 orang (88,2%)
Teori Pramudiarja pada tahun 2011, jenis
sedang dan >125 mg/dl dikatakan
kelamin laki-laki memiliki risiko diabetes
buruk(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1,
meningkat lebih cepat daripada wanita. Para
2008).
Dari uraian fakta dan teori diatas peneliti ilmuan dari University of Glasgow, Skotlandia
berpendapat bahwa terdapat kesesuaian mengungkap hal itu setelah mengamati
antara teori kadar glukosa darah dengan hasil 51.520 laki-laki dan 43.137 perempuan.
penelitian dimana hasil pengukuran gula Seluruhnya merupakan pengidap diabetes tipe
darah puasa menunjukkan nilai rata-rata II dan umumnya memiliki indeks massa tubuh
157,73 mg/dl. Nilai ini menunjukkan bahwa (IMT) di atas batas kegemukan atau
responden memiliki kadar glukosa darah overweight. Laki-laki terkena diabetes pada
dengan kategori buruk dan hal ini IMT rata-rata 31,83 kg/m2 sedangkan
membutuhkan penanganan agar kedepannya perempuan baru mengalaminya pada IMT
tidak menimbulkan komplikasi. Diabetes 33,69 kg/m2. Perbedaan risiko ini dipengaruhi
mellitus ini dapat terjadi karena kelenjar oleh distribusi lemak tubuh. Pada laki-laki,
pankreas tidak mampu mensekresi insulin, penumpukan lemak terkonsentrasi di sekitar
gangguan kerja insulin, ataupun keduanya hal
perut sehingga memicu obesitas sentral yang tubuh, khususnya kemampuan dari sel β
lebih berisiko gangguan metabolisme. dalam memproduksi insulin untuk
Dari uraian fakta dan teori di atas peneliti
memetabolisme glukosa. (Goldstand &
berpendapat bahwa, jenis kelamin laki-laki
Mueller, 2008).
lebih berisiko terkena diabetes mellitus Dari uraian fakta dan teori yang telah
dikarenakan adanya perbedaan risiko yang diuraikan, peneliti sependapat dengan teori di
disebabkan oleh distribusi lemak dalam tubuh atas, bahwa usia yang semakin bertambah
dan juga pada lelaki penumpukan lemak dapat berisiko hal ini sesuai dengan terkena
terkonsentrasi di sekitar perut, yang dapat berbagai penyakit khususnya Diabetes
memicu obesitas sentral yang lebih berisiko Mellitus Tipe II. Dimana sebagian besar dari
memicu gangguan metabolisme. Seperti yang responden berusia 46-55 tahun sebelum
kita tahu banyak laki-laki yang memiliki perut diberikan infused water memiliki kadar
buncit, biasanya hal ini dikarenakan gaya glukosa buruk dengan 6 orang (85,7%) hal
hidup seperti pola makan yang salah dan tidak ini dapat terjadi karena proses penuaan yang
ada aktivitas fisik seperti olahraga, selain itu berimbas pada penurunan semua fungsi tubuh
kebiasaan merokok juga turut meningkatkan salah satunya adalah produksi insulin oleh
risiko diabetes pada laki-laki. pankreas maupun kerja dari insulin sendiri
Data tabulasi silang tabel 4.3 diketahui
yang tidak maksimal, sehingga penting bagi
bahwa dari 30 responden sebelum pemberian
masyarakat pada umumnya dan penderita
infused water okra yang berusia 46-55 tahun
diabetes pada khususnya untuk menjaga
hampir seluruhnya dari responden memiliki
kesehatan seiring bertambahnya usia agar
kadar gula buruk yaitu 6 orang (85,7%),
terhindar dari diabetes.
sedangkan yang berusia 36-45 tahun
B. Hasil Penelitian Kadar Gula Darah
seluruhnya dari responden memiliki kadar
Sesudah Pemberian Infused Water Okra
gula darah baik yaitu 1 orang (100%)
Menurut teori Pangemanan, 2014, (Abelmoschus esculentus) Pada Pasien
umumnya manusia mengalami perubahan Diabetes Mellitus Tipe II
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan
fisiologi yang secara drastis menurun dengan
bahwa, dari 30 responden diabetes penderita
cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering
mellitus tipe II sesudah diberikan perlakuan
muncul setelah seseorang memasuki usia
mempunyai kadar glukosa darah tertinggi
rawan, terutama setelah usia 45 tahun pada
sebesar 195 mg/dl, kadar gula darah terendah
mereka yang berat badannya berlebih,
sebesar 93 mg/dl, dan rata-rata (mean) kadar
sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap
gula darah sesudah diberikan perlakuaan
insulin.
Teori lain mengatakan, bahwa seseorang adalah 140,30 mg/dl.
Okra (Abelmoschus esculentus) dalam
≥45 tahun memiliki peningkatan risiko
bahasa inggris lady's fingers, okra, atau
terhadap terjadinya diabetes mellitus dan
gumbo adalah sejenis tumbuhan berbunga
intoleransi glukosa yang disebabkan oleh
dalam suku Malvaceae yang berasal dari
factor degeneratif yaitu menurunnya fungsi
kawasan di sekitar Ethiopia kini. Okra adalah pengemulsi, pengental dan agen pengikat
sumber sayuran yang kaya serat, mineral, dan (Khatun, H. et all 2010).
Dengan mengkonsumsi infus (lendir) buah
vitamin, sehingga sering direkomendasikan
okra, maka lendir buah okra tersebut dapat
oleh ahli gizi untuk mengendalikan kadar
mengikat lemak yang terdapat di dalam usus,
kolesterol dan program penurunan berat
sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
badan, membantu menstabilkan gula darah
total dalam darah. Kadar kolesterol darah
dengan mengatur laju gula diserap dari usus,
yang tinggi dapat secara tidak langsung
dan meringankan sembelit (Naufal,M,dkk,
mempengaruhi kadar gula dalam darah
2017).
Kandungan kimia dari okra diantaranya (Gasendo et al, 2012).
Kandungan lain dari okra adalah
adalah 67,50% α- selulosa, 15,40%
flavonoid. Flavonoid merupakan derivat dari
hemiselulosa, 7,10% lignin, 3,40% komponen
senyawa fenol. Secara umum, flavonoid
pektik, 3,90% komponen lemak dan lilin serta
merupakan senyawa dengan 15 atom karbon
2,70% ekstrak air (Torkpo S.K., et al., 2006).
yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6,
α-selulosa dan hemiselulosa termasuk dalam
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan
komponen anti-diabetes. Kedua komponen
oleh tiga karbon yang dapat atau tidak dapat
tersebut termasuk dalam golongan serat atau
membentuk cincin ketiga.
dietary fiber. Secara kimiawi serat merupakan
Flavonoid banyak ditemukan pada
karbohidrat yang berupa polisakarida seperti
tanaman yang diduga memiliki potensi
selulosa, hemiselulosa dan pektin serta serat
sebagai antidiabetes. beberapa mekanisme
nonkarbohidrat diantaranya adalah seperti
flavonoid yang disebutkan sebagai obat
lignin, gum dan musilago (Winarno, 1997).
antidiabetes antara lain adalah, sifat
Serat dapat menurunkan kadar kolesterol total
antioksidan flavonoid protektif terhadap
dan LDL (Low Density Liquid) dan
kerusakan sel β sebagai penghasil insulin
menurunkan respon hiperglikemik (menekan
sehingga dapat meningkatkan sensitivitas
kenaikkan gula darah sesudah makan)
insulin (Dheer dan Bhatnagar, 2010).
(Baraas,1993). Kemampuan flavonoid terutama
Mengkonsumsi serat pada okra dapat
quercetin dalam menghambat GLUT 2
menurunkan kadar glukosa darah postprandial
mukosa usus sehingga dapat menurunkan
(2 jam setelah makan) dengan mengurangi
absorbsi glukosa dan fruktosa dari usus,
difusi glukosa dan menunda penyerapan serta
flavonoid dapat menghambat fosfodiesterase
pencernaan karbohidrat. lendir okra yang
sehingga meningkatkan cAMP pada sel beta
merupakan hidrokoloid polisakarida rantai
pankreas yang dapat menstimulasi
panjang dengan berat molekul tinggi dan
pengeluaran protein kinase A (PKA) yang
protein penyusun yang mengandung kedua zat
merangsang sekresi insulin (Yunita, dkk.,
hidrofilik dan hidrofobik, menyebabkan lendir
2013). Meningkatkan toleransi glukosa,
buah okra memiliki potensi sebagai agen
mengurangi penyerapan glukosa dan
mengatur aktivitas ekspresi enzim yang
terlibat dalam metabolisme karbohidrat perempuan sehingga konsumsi infused water
(Brahmachari, 2011). ini bisa di berikan pada semua jenis kelamin.
Dari hasil dan fakta teori yang ada di Berdasarkan tabel 4.6 tabulasi antara usia
atas, menunjukan bahwa dengan pemberian dengan kadar gula darah setelah pemberian
infused water okra dapat menurunkan kadar infused water, diketahui bahwa dari 30
glukosa darah puasa dibuktikan dengan responden sesudah diberikan infused water
penurunan nilai rata-rata kadar glukosa darah okra, seluruhnya dari responden yang berusia
responden dari 157,73 mg/dl menjadi 140,30 36-45 tahun memiliki kadar gula baik yaitu 1
mg/dl dimana terdapat selisis sebesar 17,43 orang (100%), sebagian kecil dari responden
mg/dl. Meskipun nilai rat-rata tersebut belum yang berusia 46-55 tahun memiliki kadar gula
mencapai kadar glukosa darah dengan darah baik yaitu 2 responden (28,6%) diikuti
golongan baik (80-10( mg/dl) namun nilai ini dengan sebagian kecil dari responden yang
sudah mengalami perbaikan dari nilai berusia 56-65 tahun memiliki kadar gula yang
sebelum dan bukan tidak mungkin jika baik yaitu 3 responden (13,6%). Hal ini
diberikan secara teratur maka nilai kadar gula menunjukkan bahwa infused water okra
darah akan mencapai pada nilai kadar gula efektif menurunkan kadar gula darah pada
darah yang normal. Peneliti juga berpendapat semua golongan usia.
bahwa infused water okra dapat menjaga
kadar gula darah tetap normal karena C. Analisis Pengaruh Pemberian Infused
kandungan serat dan flafonoid okra mengatur Water Okra (Abelmoschus esculentus)
laju gula diserap dari usus dan memperbaiki Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
kinerja pankreas dalam mensekresi insulin Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
sehingga kadar gula darah tidak meningkat II
Berdasarkan hasil dari uji statistik paired
seperti yang telah dijabarkan pada teori di
t test pada (lampiran 16) dengan software
atas.
Berdasarkan tabel 4.5 tabulasi silang SPSS 16.00 yang digunakan untuk
antara jenis kelamin dan kadar gula darah menganalisis kadar glukosa darah pre test dan
sesudah pemberian infused water okra, post test dengan tingkat signifikan α = 0,05
diketahui bahwa dari 30 responden sebagian diperoleh hasil P = 0,000. Hal ini
kecil dari responden laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
mengalami perbaikan nilai kadar gula darah diterima karena nilai p < α =0,05. Artinya
dengan 3 responden pada perempuan (23,1%) ada pengaruh pemberian infused water okra
dan 3 responden laki-laki (17,6%). Dengan (Abelmoschus esculentus) terhadap penurunan
prosentase yang hampir sama ini kadar glukosa darah pada pasien diabetes
membuktikan bahwa infused water okra ini mellitus tipe II di Desa Jengglungharjo
efektif menurunkan kadar gula darah baik Kecamatan Tanggunggunung Tulungagung
pada jenis kelamin laki-laki ataupun Tahun 2018.
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik,
progresif yang di karakteristikan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan difusi glukosa dan menunda penyerapan serta
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pencernaan karbohidrat. lendir okra yang
awal terjadinya hiperglikemia (kadar gula merupakan hidrokoloid polisakarida rantai
yang tinggi dalam darah) (M.J Black & panjang dengan berat molekul tinggi dan
Hawks, 2009). Seseorang dikatakan protein penyusun yang mengandung kedua zat
menderita diabetes jika memiliki kadar gula hidrofilik dan hidrofobik, menyebabkan lendir
darah puasa pada plasma vena >126 mg/dL buah okra memiliki potensi sebagai agen
dan >100 mg/dL pada darah kapiler, pada tes pengemulsi, pengental dan agen pengikat
gula darah sewaktu plasma vena > 200 mg/dL (Khatun, H. et all 2010).
Dengan mengkonsumsi infus (lendir) buah
dan pada darah kapiler >200 mg/dL. Kadar
okra, maka lendir buah okra tersebut dapat
gula darah sepanjang hari bervariasi dimana
mengikat lemak yang terdapat di dalam usus,
akan meningkat setelah makan dan kembali
sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
normal dalam waktu 2 jam (PERKENI, 2011).
diabetes melitus adalah suatu total dalam darah. Kadar kolesterol darah
penyakit metabolik yang ditandai dengan yang tinggi dapat secara tidak langsung
adanya hiperglikemia yang terjadi karena mempengaruhi kadar gula dalam darah
pankreas tidak mampu mensekresi insulin, (Gasendo et al, 2012).
Kandungan lain dari okra adalah
gangguan kerja insulin, ataupun keduanya.
flavonoid. Flavonoid merupakan derivat dari
Dapat terjadi kerusakan jangka panjang dan
senyawa fenol. Secara umum, flavonoid
kegagalan pada berbagai organ seperti mata,
merupakan senyawa dengan 15 atom karbon
ginjal, saraf, jantung, serta pembuluh darah
yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6,
apabila dalam keadaaan hiperglikemia kronis
yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan
( (ADA, 2013).
Okra adalah salah satu sayuran yang oleh tiga karbon yang dapat atau tidak dapat
sangat rendah kalori, tanaman yang juga membentuk cincin ketiga.
Flavonoid banyak ditemukan pada
disebut sebagai gumbo ini hanya mengandung
tanaman yang diduga memiliki potensi
30 kalori per 100 g dan tidak mengandung
sebagai antidiabetes. beberapa mekanisme
lemak jenuh atau kolesterol. Okra adalah
flavonoid yang disebutkan sebagai obat
sumber sayuran yang kaya serat, mineral, dan
antidiabetes antara lain adalah, sifat
vitamin, sehingga sering direkomendasikan
antioksidan flavonoid protektif terhadap
oleh ahli gizi untuk mengendalikan kadar
kerusakan sel β sebagai penghasil insulin
kolesterol dan program penurunan berat
sehingga dapat meningkatkan sensitivitas
badan, membantu menstabilkan gula darah
insulin (Dheer dan Bhatnagar, 2010).
dengan mengatur laju gula diserap dari usus,
Ini sesuai dengan penelitian Ben Chioma,
dan meringankan sembelit(Naufal,M,dkk,
et, all (2015) dalam jurnalnya “Pengaruh
2017)
Abelmoschus esculentus Pada Tikus Diabetes
Mengkonsumsi serat pada okra dapat
Yang Di Induksi Alloxan”, menunjukan efek
menurunkan kadar glukosa darah postprandial
hipoglikemik yang signifikan secara statistik.
(2 jam setelah makan) dengan mengurangi
Investigasi biologis sebelumnya menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan P1, P2
bahwa Abelmoschus esculentus mengandung dan P3 dalam penurunan kadar gula darah
metabolit sekunder untuk mencerminkan tikus putih. Dosis infus buah okra terbaik
aktivitas hipoglikemik. Ekstrak berair dan yang dapat menurunkan kadar gula darah
bentuk bubuk kering Abelmoschus esculentus tikus putih adalah pemberian infus buah okra
dipelajari untuk melihat efek hipoglikemik dengan dosis 4 ml/hari. (Siti Zaenab, 2017).
1. Dari teori dan fakta di atas menunjukkan
dan ditemukan bahwa air ekstrak
bahwa terdapat kesesuaian antara fakta dan
menunjukkan efek maksimum dengan
teori yang menyatakan bahwa okra dapat
menggunakan glibenclamide sebagai
menurunkan kadar glukosa darah.
pembanding. Mekanisme anti diabetes
Menggunakan alternatif lain rutin
Abelmoschus esculentus untuk menurunkan
mengkonsumsi infused water okra juga dapat
glukosa, seperti penghambatan karbohidrat
menurunkan kadar glukosa darah sehingga
metabolisme enzim, peningkatan se nsitivitas
kadar glukosa darah selalu stabil yang
insulin, regenerasi pulau pankreas rusak B-
alangkah lebih baik jika diimbangi dengan
sel, dan peningkatan sekresi dan pelepasan
diit serta rutin berolahraga. Jika hal tersebut
insulin.
Penelitian lain yang berjudul dipatuhi oleh penderita diabetes mellitus
“Penggunaan Berbagai Dosis Infus Buah Okra maka kadar gula darah akan berada pada batas
(Abelmoschus esculentus) untuk Penurunan normal atau stabil.
Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Hiperglikemia”, juga SARAN
menunjukkan hasil yang sama. Dimana 1. Bagi pengembangan ilmu
a. Institusi pendidikan
eksperimen terdiri dari 5 kelompok perlakuan,
Diharapkan Skripsi ini dapat
(P0-, P0+, P1, P2, dan P3) yaitu kontrol
digunakan sebagai referensi, tambahan
negatif, kontrol positip, pemberian infus buah
literatur dan informasi untuk
okra sebanyak 2 ml/ hari , pemberian infus
memperkaya ilmu dalam mata kuliah
buah okra sebanyak 3 ml/ hari dan pemberian
Sistem Endokrin sehingga dapat
infus buah okra sebanyak 4 ml/ hari masing-
membantu mahasiswa STIKes Hutama
masing kelompok terdiri dari 5 kali ulangan.
Abdi Husada dalam menyelesaikan
Penelitian dilaksanakan di laboratorium
tugas yang berkaitan dengan mata
Kimia Universitas Muhammadiyah Malang,
kuliah ini.
pada bulan April sampai Juni 2017. Metode
b. Bagi peneliti selanjutnya
pengumpulan data dengan mengukur Dengan adanya skripsi ini,
penurunan kadar glukosa darah tikus putih diharapkan dapat memberi informasi
yang sudah diberi perlakuan, kemudian dan menjadi referensi bagi peneliti
dianalisis menggunakan SPSS. Hasil dari selanjutnya dalam membuat karya tulis
penelitian adalah berbagai macam dosis infus yang lebih update dalam kaitannya
buah okra dapat menurunkan kadar glukosa dengan penelitian ini.
2. Pengembangan program
darah tikus putih hiperglikemia. Terdapat
a. Bagi unit pelayanan kesehatan Nabyl, R.A. 2012. Panduan Hidup Sehat
Diharapkan penelitian ini dapat Mencegah dan Mengobati Diabetes
digunakan sebagai alternatif Mellitus. Yogyakarta: Solusi Distribusi Aulia
Publishing
pengobatan nonfarmakologi dengan
terapi herbal pemberian infused water
okra kepada pasien diabetes mellitus Nadira, S., Hatidjah, B., dan Nuraeni. 2009.
tipe II untuk menjaga kadar gula darah. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra
b. Bagi lahan penelitian (Abelmoschus Esculantus) pada Pelakuan
Penelitian ini dapat memberikan Pupuk Dekaform dan
suatu kontribusi bagi wilayah setempat Defoliasi. Agrisains Vol. 10 (1).
yang bisa dipakai sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam upaya
Nursalam,2008. Metodologi Penelitian Ilmu
menurunkan gula darah pada klien Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakatra
diabetes mellitus tipe II.. Selatan: Salemba Medika.

DAFTAR PUSTAKA
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus
Adetuyi, A.U. Osagie and A.T. Adekunle. 2011.
pengelolaan dan pencegahan diabetes
Nutrient, antinutrient, mineral and zinc
melitus tipe 2 di Indonesia 2011. hlm.4-10,
bioavailability of okra Abelmoschus
15-29
esculentus (L) Moench Variety. American
Journal Of Food And Nutrition 1(2): 49-54
Piette. Effectiveness of Self-management
Education. Dalam: Gan D, Allgot B, King
H, Lefebvre P, Mbanya JC, Silink M,
Ben-Chioma, et al. (2015). The Effect of penyunting. Diabetes Atlas. Edisi ke-2.
Abelmoschus esculentus in Alloxan- Belgium: International Diabetes Federation;
Induced Diabetic Wistar Rat. International
2003:h.207-15)
Journal of Science and Research (IJSR).

Dheer. (2010). A Study of The Antidiabetic Rosalina, Deasy. (2014). Infused Water : Gaya
Activity of Barleria prionitis Linn. Indian Hidup Sehat Maksimal.Klaten : CV Sahabat.
Journal of pharmacology.
Rudijanto,achmad, dkk. 2015. Konsensus
Gemede, H. F., et al. 2015. Nutritional Quality and Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes
Health Benefits of Okra (Abelmoschus Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015. Jakarta:
esculentus). Journal Food Process PB.PERKENI.
Technology, 3.
Smeltzer,susan C, 2013. Keperawatan Medikal-
Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Bedah Brunner and Suddarth.Jakarta:
Keperawatan Teknis Analisa Data.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
salemba Meddika.
Soraya, noni. (2014). Infused Water : Minuman
Ministy of Environment and Forest. 2009. Biology Alami Bervitamin dan Super Sehat. Jakarta :
of Okra. India : Department of Penerbit Plus.
Biotechnology
Subroto, M. Ahkam. (2006). Ramuan Herbal Universitas Andalas. Padang : Sumatera
Untuk Diabetes Mellitus. Jakarta : Penebar Utara
Swadaya.

Utami, Widyastuti Rahayu (2015) Efektivitas


Terapi Infused Water Terhadap Penurunan
Sudarmoko, (2010). Tetap Tersenyum Melawan Kadar Gula Darah 2 Jam Post Pradial Pada
Diabetes, Yogyakarta : Atma Media Press. Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Other
thesis, University of Muhammadiyah
Malang.
Sujaya, I.N. (2009). Pola Konsumsi Makanan
Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Tabanan. Jurnal nZaenab, S. (2017). Penggunaan Berbagai Dosis
Skala Husada. Vol. 6 No. 1 hal: 75-81. Infus Buah Okra (Abelmoschus esculentus)
untuk Penurunan Kadar Gula Darah Tikus
Putih (Rattus norvegicus) Hiperglikemia.
SenasPro2(Seminar Nasional dan Gelar
Suntanto. (2010). Penyakit Modern : Hipertensi,
Produk UMM 2017).
Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
Yogyakarta : C.V Andi Offset Centers for Disease Control and Prevention . 2017.
About Diabetes. Atlanta: Centers for Disease
Control and Prevention.WHO, 2016.Diabetes
Susilo dan Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi fakta dan angket,
Kencing Manis (Daiabetes Mellitus). http://www.searo.who.int/indonesia/topics/8-
Yogyakarta : CV. Andi whd2016-diabetes-facts-and-numbers-
indonesian.pdf (Diakses pada 09 januari 2018
jam 16.54) 22.13
Suzanna Ndraha,2014. Diabetes Melitus Tipe 2 klikdokter. (2010), “Gejala Diabetes
Dan Tatalaksana Terkini.MEDICINUS,13 Melitus”klikdokter.
http://www.klikdokter.com/rubrik/read/286035
Tampubolon, Lindawati Farida. (2008). Pengaruh 1/gejala-diabetes-melitus (diakses 07 januari
Terapi Air Putih Terhadap Proses Defekasi 2018).
Pasien Konstipasi di RSU Sembiring Delitua
Deli Serdang. Karya Tulis Ilmiah Tidak WHO, 2015. Fact-and-Number-Indonesiap-pdf.
Diterbitkan. Universitas Indonesia. http://who.int/mediacentre/factsheets/fs312/e
n/#main diakses pada 02 jan 2018, 22.13

Tandra, Hans. (2007). Segala Sesuatu yang harus Wikipedia, 2014. Okra.
Anda Ketahui tantang Diabetes : Panduan https://id.wikipedia.org/wiki/Bendi, diakses
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes pada 02 jan 2018, 22.13
dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.

Teti, Yuniarti. (2011). Pengaruh Terapi Air putih


Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Pasien DM Tipe 2 Di Poli Klinik Khusus
Endokrin RSUP Dr. M Djamil Padang Tahun
2011. Karya Tulis Ilmiah Tidak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai