Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Keperawatan Medik Vol. 3 No.

2 Edition: November 2020 – April 2021


MK . METODOLOGI PENELITIAN http://ejournal.delihus ada.ac.id /index.php/JP KM
Nama : Ahmad Dalil
Received: 17 April 2021 Revised: 25 April 2021 Accepted: 28 April 2021
N.I.M : 1420120050EX

PENGARUH HIDROTERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA


DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2
DI PUSKESMAS BINJAI SERBANGAN
KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2020

Herri Novita Br Tarigan


Institut Kesehatan DELI HUSADA Delitua
Email : herrinovita80@gmail.com

Abstract:
Hydrotherapy or water therapy is a method of treatment and healing with
water for get the profit therapeutic in the treatment of disease. Diabetes
Mellitus is a degenerative disease, which need an effort to suppress the
increased.incidence of the disease. This,the aims of the research.to determine
the effect of hydrotherapy to decrease blood sugar.random diabetes mellitus
type 2 patients. The method of this research is a quasi experimental Two
Grup pretest posttest design, the sampling, techniques used purposive
sampling approach. Total respondent are 22 peoples, 11 respondents, for the
control group and 11 intervention group. Data collection Uses A direct
observation.sheet and measurement of blood sugar. Statistic analysis using
independent T test. Indicates that there was a discreption between the
average blood sugar and the action of hidroterapy in control grup and
intervention groups (p=0,0001).
Therefore it is assumed that hydrotherapy.would lower the blood sugar
when DM 2, hydrotherapy patients can be used as a hyperglycemic
management of diabetes mellitus.
Keywords: Hydrotherapy, Blood Sugar Levels, and Diabetes Mellitus.

1. PENDAHULUAN palingbanyak di temukan adalah jenis


Diabetes Mellitus (DM) merupakan Dm tipe 2, angka kejadian diabetes
Salah satu jenis penyakit yang dapat melitus tipe 2 masih tinggi terjadi,
merusak sistem metabolik yang ditandai sesuai dengan data yang telah di
dengan terjadinya peningkatan kdar gula keluarkan oleh IDF, Tahun 2017,
darah di dalam tubuh, masalah ini mengungkapkan bahwasaannya angka
terjadikarena adanya kelainan insulin di kejadian diabetes sangat tinggi dan
dalam tubuh, Diabetes melitus tipe 2 mengkhawatirkan.
memiliki aspek etiologis yang bervariasi,
Di Indonesia sendiri menempati
mulaidari dominasi resistensi insulin,
negara dengan peringkat ke 6 dalam
defisiensi insulin, hingga defek sekresi
masalah penyakit DM, dimana negara
insulin disertai resistensi insulin
yang paling tinggi kasus diabetes melitus
(Soelistijo et al, 2016).
adalah RRC (Depkes, 2018).
Dari data yang telah di keluarkan
Merujuk dari hasil yang di
oleh World Health Organization pada
keluarkan oleh RIKESDAS bahwa angka
tahun 2016, Diabetes melitus terbagi
kejadian diabetes di provinsi Sumatera
dari 4 type yaitu DM type 1, DM type 2,
Utara tahun 2013 masih cukup tinggi
DM gestasional, dan gangguan toleransi
dimana angka kejadian angka kejadian
glukosa. Dari ke 4 jenis Dm yang telah
penduduk yang berusia lebih dari 15
di jelaskan tersebut, Dm yang
1
tahun yang di dapat datanya yaitu

2
Tarigan, Pengaruh Hidroterapi Terhadap …

sebesar 1,8%. Angka kejadian tertinggi Kebiasaan mengkonsumsi


kasus DM terdapat di provinsi Deli makanan yang tidak tepat dapat
Serdang sebesar 2,9%, angka terendah membahayakan kelangsungan diri
terdapat di kabupaten Mandailing natal seseorang itu sendiri dikarenakan akan
dengan angka kejadian 0,3% untuk meningkatkan Kadar gula darah, kadar
kabupaten asahan sendiri menempati gula darah dapat meningkat ketika
angka kejadian sebesar 2,1% seseorang mengonsumsi makanan dan
(Kemenkes RI, 2013). kadar gula darah dapat turun, apabila
Dari data yang dikeluarkan oleh tidak ada konsumsi makanan yang
dinas kesehatan Kabupaten Asahan, masuk, dan waktu yang tepat dalam
tahun 2019 bahwa penderita diabetes melakukan pengecekan kadar gula darah
berjumlah 6.976 dan untuk puskesmas adalah ketik bangun tidur dan belum
Kelurahan Binjai Serbangan Kecamatan mengonsumsi makanan sama sekali agar
Air Joman jumlah penderita diabetes hasil akurat.
332 orang, terjadi peningkatan pada Kadar glukosa darah dapat
tahun 2018, tercatat jumlah pasien meningkat dikarenakan banyaknya
diabetes 306 orang dan setip tahunnya faktor faktor yang menyebabkan
terjadi peningkatan kejadian diabetes. glukosa darah meningkat yaitu, akibat
Faktor faktor dari penyebab dari memakan makanan yang tidak
diabetes banyak dipicu oleh beberapa sehat, jumlah kalori harian makanan
faktor salah satunya adalah Perilaku yang kurang tepat, kurangnya
makan, frekuensi makan, tata cara melakaukan aktifitas fisik harian,
makan, kesukaan makan, pola makan kelainan hormon kortisol dan glukagon
dan pemilihan makanan. Remaja (Nurin, 2017).
ataupun masyarakat dewasa memiliki Kadar glukosa darah pada
suatu kebiasaan makan yang kurang seorang lansia atau lebih di atas 50
baik dikarenakan era globalisasi banyak tahun biasanya akan mengalami
terjadi pergeseran diantaranya adalah peningkatan walaupun tidaklah tinggi,
prilaku makan, adapun makanan yang terutama pada orang yang kurang aktif
banyak di konsumsi di pasaran oleh dalam melakukan pergerakan tubuh
masyarakat adalah makanan bersifat kesehariannya. Setelah makan dan
cepat saji, makanan makanan laut atau minum maka akan terjadi proses
sea food,jenis jeis makanan bertepung peningkatan kadar gula darah, setelah
dan berkarbohidrat tinggi minum terjadi Peningkatan kadar glukosa darah
minuman manis dan memiliki kadar soda makanmerangsang pankreas untuk
yang tinggi (Sari, 2018). menghasilkan insulin, sehingga
mencegah terjadinya kenaikan kadar
Di Indonesia sendiri, pola makan
glukosa darah yang lebih lanjut, dan
usia yang berumur 10 tahun keatas
biasanya menyebabkan kadar glukosa
sangat gemar mengonsumsi makan yang
darah menurun secara perlahan. Gula
tidak sehat dan terkesan sembarang,
darah sewaktu merupakan Pemeriksaan
memilih makanan tanpa melihat
gula darah yang dilakukan setiap waktu,
komposisi makanan yang dimakan,
sepanjang hari tanpa memperhatikan
beberapa contoh makanan yang kurang
makanan terakhir yang dimakan dan
sehat ialah makanan yang berlemak
kondisi tubuh orang tersebut.
tinggi, makanan yang mengandung
kolestrol tinngi,memakan makanan Adapun jenis terapi yang dapat
seperti goreng gorengan, makanan asin diberikan pada pasien diabetes ialah
dan yang terlalu manis (Rani, 2018) terapi komplementer dan juga terapi
farmakalogi, pada terapi komplementer

38
sendiri yang dapat dilakukan adalah penelitian adalah Two grup pretest post
Hidroterapi atau terapi meminum air, test design, dimana kelompok perlakuan
alasan memilih hidroterapy karena dan kelompok kontrol dipilih secara non
mudah didapat, tidak membutuhkan random kemudian sebelum dan sesudah
biaya yang besar, dapat dikonsumsi perlakuan dilakukan pengukuran dan
setiap orang dan terbukti dapat melakukan observasi kepada ke 2
menurunkan kadar gula darah, Salah kelompok tersebut.
satu terapi komlementer dalam aktivitas
keperawatan adalah mendorong pasien Lokasi penelitian dilakukan di
untuk meningkatkan intake cairan secara Puskesmas Kelurahan Binjai Serbangan
oral dan memonitor status cairan pasien. Kabupaten Asahan. Adapun alasan yang
Terapi tersebut adalah hidroterapi, atau mendasari peneliti untuk melakukan
terapi air. penelitian di tempat in i karena msih
tingginya kasus DM tipe 2 kurangnya
Terapi air (hidroterapi) adalahsuatu
pengetahuan masyarakat tentang
cara maupun metode perawatan pentingnya mengonsumsi air putih yang
danpenyembuhan dengan menggunakan
dapat di jadikan obat alternatif terutama
air, untuk mendapatkan efek terapi,atau untuk terapi penurunan kadar gula darah
penyembuhan. Adapun air putih
yang tinggi pada pasien DM Tipe 2
dikonsumsi sehabis bangun tidur selama .Proposal dilaksanakan pada Desember
1 minggu, diminum sekirar 8 gelas
2019-Mei 2020.
perhari, adapun jenis air putih yang di
konsumsi syaratnya adalah air yang Teknik yang di ambil dalam
bersih dan tidak terkontaminasi dari zat penelitian ini adalah purposive sampling,
zat yang berbahaya. Dengan meminum dimana biasanya meliputi beberpa faktor
air putih yang banyak minimal 2 liter air yaitu keretbatasan waktu, adanya
per harinya akan meningkatkan keterbatsan dana , dan keterbatasan
pembuangan cairan di dalam tubuh, tenaga dalam penelitian , hingga tidak
ginjal akan memproses racun maupun dapat mengambil sampel dalam jumlah
sampah yang tidak berguna di dalam besar dan jauh, (Arikunto,
tubuh. Proses yang terjadi di dalam 2010),adapun jumlahs ampel uyang
ginjal sangat membutuhkan air putih akan di ambil di dalam penelitian ini
sebagai perantara pembuangan, zat zat adalah 22 orang . Sampel dipilih
yang tidak baik akan keluar melalui urin berdasarkan ungkapan Sugiono (2013,
termasuk tingginya kadar gula darah Hal. 91), yang menyatakan bahwa "di
akan turun, oleh sebab itu terapi dalam penelitian yang sederhana yang
meminum air putih sangat di anjurkan menggunakan kelompok eksperimen
untuk kesehatan terutama sangat di dan kelompok kontrol, maka,jumlah
anjurkan kepada penderita diabetes anggota sampel, masing masing antara
melitus tipe 2 akan terjadi pemecahan 10-20 orang” kemudian peneliti
gula jika mengonsumsi air yang cukup membagi menjadi dua kelompok,yaitu
secara maksimal dan kelompok pertama yaitu kontrol dan
berkesinambungan, dibarengi dengan kelompok 2 intervensi masing masing
makan teratur yang sehat serta kelompok berjumlah 11 orang). Adapun
melakukan aktifitas fisik yang cukup. jenis alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah gelas ukur, lembar
2. METODE observasi, strip glukosa, dan
Adapun dsain penelitian yang glukometer.
digunakan adalah Quasi Experimen atau
experimen semu, dimana rancangan
3. HASIL DAN Tabel 2.Distribusi Responden
PEMBAHASAN Analisa Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien
Univariat Diabetes MellitusType 2 di
Puskesmas Binjai Serbangan,
Berdasarkan hasil penelitian Kab.Asahan Tahun 2020
didapatkan data sebagai berikut :
Jenis
Tabel 1.Distribusi Responden Kelamin Frekuensi Persent
Berdasarkan Umur Pasien Diabetes Kelompok ase (%)
Mellitus Type 2 di Puskesmas Binjai Intervensi
Laki-laki 4 36.4
Serbangan Kab. Asahan Tahun 2020
Perempuan 7 63.3
Total 11 100
Umur Frekuensi Persentase
Kelompok (%) Jenis Frekuensi Persent
Intervensi ase (%)
40-45 4 36,4 Laki-laki 5 45.5
tahun Perempuan 6 54.5
46-50 3 27,3 Total 11 100
tahun Berdasarkan hasil penelitian
51-55 3 27,3 dapat dilihat dan diketahui bahwa pada
tahun Kelompok Intervensi sebanyak 4 orang
56-60 1 9,1 (36,4%) berjenis kelamin laki-laki dan
tahun sisanya yaitu sebanyak 7 orang (63,6%)
Total 11 100 berjenis kelamin perempuan.Sedangkan
Umur Frekuensi Persentase pada Kelompok Kontrol sebanyak 5
Kelompok (%) orang (45,5%) berjenis kelamin Laki-laki
Kontrol dan sebanyak 6 orang (54,5%) berjenis
40-45 2 18,2 kelamin perempuan.
46-50 3 27,3 Tabel 3. : Distribusi Responden
51-55 4 36,4 Berdasarkan Riwayat Keturunan DM
56-60 2 18,2 Type 2 di Puskesmas Binjai
Total 11 100 Serbangan, Kab. Asahan
Tahun 2020
Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel di atas makadapat diketahui
bahwa pada Kelompok Intervensi
responden penelitian yang berumur 40-
45 tahun sebanyak 4 orang (36,4%),
46-50 tahun sebanyak 3 orang (27,3%),
52-55 tahun sebanyak 3 orang (27,3%)
sedangkan berumur 56-60 tahun
sebanyak 1 orang (9,1%).
Pada Kelompok Kontrol sendiri
dapat diketahui bahwa responden
berumur 40-45 tahun sebanyak 2
orang
(18,2%), 46-50 tahun sebanyak 3 orang
(27,3%), 51-55 tahun sebanyak 4 orang
(36,4%) dan berumur 56-60 tahun
sebanyak 2 orang (18,2%).
Keturuna Frekuens Persentas Berdasarkan tabel di atas
n DM i e (%) diketahui bahwa rata-rata Kadar Gula
Kelompok Darah Sewaktu Kelompok Intervensi
Intervens
Pretest adalah 274,09mg/dL dan
i
Ada 9 81.8 Kelompok Intervensi Post Test adalah
Tidak ada 2 18.2 251,18mg/dL.Hasil tersebut
Total 11 100 menunjukkan adanya penurunan kadar
gula darah sewaktu responden setelah
Keturuna Frekuens hidroterapi. Sedangkan pada Kelompok
Persentas
n DM i Kontrol Pretest adalah 272,09 dan
e (%)
Kelompok Kelompok Kontrol PostTest adalah
Kontrol
272,45mg/dL. Hasil menunjukkan bahwa
Ada 7 63.6 pada Kelompok Kontrol yang tidak diberi
Tidak ada 4 36.4 hidroterapi, terjadi peningkatan kadar
Total 11 100 gula darah sewaktu-waktu.

Tabel 5. : Hasil Uji Normalitas Data

Berdasarkan hasil penelitian Tests of Normality


diketahui bahwa pada Kelompok Shapiro-Wilk Keterang
Intervensi sebanyak 9 orang (81,8%) an
Statisti Df Sig.
responden memiliki riwayat keturunan Distribus
c
i Data
DM dan sebanyak 2 orang(18,2%) tidak
memiliki riwayat keturunan DM. Pada Pretest Intervensi .957 11 .736 Data
Kelompok Kontrol, diketahui bahwa Post Test .970 11 .891 Berdistrib
sebanyak 7 orang (63,6%) responden usi
Pretest Kontrol .950 11 .643 Normal
memiliki riwayat keturunan DM dan Posttest Kontrol .903 11 .204
sebanyak 4 orang (36,4%) tidak
memiliki riwayat keturunan DM. Uji yang digunakan : Uji Paired T-Test dan Uji
Independent T-Test
Tabel 4. : Distribusi Responden Seluruh data berdistribusi normal, sehingga pada tahapan
Berdasarkan Kadar Gula Darah analisis Bivariat menggunakan Uji Paired T-Test
Sewaktu Pasien Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Puskesmas Binjai
Serbangan, Kab Asahan
Tahun 2020
Berdasarkan hasil analisis
Paired Samples Statistics statistik dengan menggunakan Uji
Mea N SD SE Shapiro-Wilk diketahui bahwa nilai p-
n value pada uji Normalitas, seluruh data
berdistribusi normal, maka memenuhi
Pai Pretest
274. 11 11. 3.4 syarat uji parametrik, sehingga
r1 Interven
09 56 86 ditetapkan uji yang digunakan yaitu uji
si
2 parametrik untuk data berpasangan
Posttest yaitu uji Paired T- Test dan uji
251. 11 15. 4.5
Interven
18 11 58 Independent T-Test untuk data yang
si
8 tidak berpasanganHasil Uji Analisis
Pretest 272. 11 11. 3.5 Bivariat.
Kontrol 09 87 79
0
Posttest 272. 11 8.7 2.6
Kontrol 45 56 40
Tabel 6. : Pengaruh Hidroterapi Gula Darah Sewaktu Pada Pasien
Terhadap Penurunan Kadar Gula Diabetes Mellitus Type 2 di Puskesmas
Darah Sewaktu Pada Pasien Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan
Diabetes Mellitus Type 2 di Air Joman Kabupaten Asahan Tahun
Puskesmas Binjai Serbangan, 2020.
Kab.Asahan Tahun 2020
Tabel 7. : Pengaruh Hidroterapi
Paired Samples Test terhadap Penurunan Kadar Gula
Paired Differences Darah Sewaktu Pada Pasien

Me S t D Sig. Diabetes Mellitus Tipe 2 di


an D 95% CI f (2- Puskesmas Binjai Serbangan,
SE
Lo Up tail Kab. Asahan Tahun 2020
we per ed) Independent Samples Test
r
Pai - t-test for Equality of Means
r 1 Pretest 22 8. 2. 17 28. 8.8 1 .00 T df Sig. Mea Std. 95% CI
Interve .9 6 60 .1 70 03 0 0 (2- n Error L Up
nsi 09 3 2 11 7 tailed) Diffe Differ o per
- 1 renc ence w
Posttes e e
t r
Interve Posttest Equal - 20 .001 -- - 5.268
nsi variance 4.0 3 10.
21.
Pretest s 3 2 28
2
- 4. 1. - 2.9 - 1 .81
Kontrol assume 8 . 4
73
.3 8 47 3. 18 .24 0 0
- d 2
64 8 3 64 7
Posttes 6
t 4 5 1
Kontrol Equal - 16.0 .001 - 5.268 - -
variance 4.0 30 21. 3 10.
s not 3 2 2 10
Berdasarkan tabel di atas terlihat assume 8 73 . 7
ha sil p-value pada uji statistik dengan d 4
m K enggunakan Uji Paired t-test pada 3
elompok
sehingga Intervensi
dapat yaitu sebesar
diasumsikan bahwa0,000
ada 8
pengaruh yang signifikan pada penurunan Berdasarkan hasil Uji
Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pasien Independent t-test pada nilai Postest
Diabetes Mellitus Type 2. Sedangkan pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Kelompok Kontrol didapatkan nilai p- diketahui p-value 0,001 sehingga dapat
valuesebesar 0,810 sehingga dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
diasumsikan bahwa tidak ada pengaruh signifikan pada penurunan Kadar Gula
yang signifikan pada penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes
Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes Mellitus Type 2 berdasarkan nilai
Mellitus Type 2 yang tidak diberikan Posttest kedua kelompok.
Hidroterapi.
Pada tabel t diketahui bahwa nilai t
Pada tabel t diketahui bahwa nilai tabel nilai t hitung 4,038 > nilai t tabel
t tabel pada Kelompok Intervensi yaitu 1,79588, sehingga dapat diasumsikan
8,803 sementara t hitung 1,79588 bahwa ada Pengaruh Hidroterapi
artinya nitai t tabel <t hitung, sehingga terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
dapat diasumsikan bahwa ada Pengaruh Sewaktu Pada Pasien Diabetes Mellitus
Hidroterapi terhadap Penurunan Kadar Type 2 di Puskesmas Kelurahan Binjai
Serbangan, Kecamatan Air Joman
Kabupaten Asahan Tahun 2020 dilihat
berdasarkan nilai Posttest Kelompok 3. Bagi Institusi Pendidikan
intervensi dan kontrol. Hasil penyusunan Skripsi ini
diharapkan dapat menambah ilmu
4. KESIMPULAN DAN SARAN
pengetahuan mahasiswa serta
Kesimpulan
dapat dijadikan sebagai bahan
1. Rata-rata kadar gula darah sumber bacaan di Institut
responden Kelompok Intervensi Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua.
Pretest adalah 274,09mg/dL dan 4. Bagi Puskesmas
Kelompok Intervensi Posttest adalah Diharapkan kepada puskesmas
251,18mg/dL. dapat menganjurkan dan
2. Rata-rata kadar gula darah mengajarkan hydroterapi sebagai
responden pada Kelompok Kontrol bahan pengobatan kadar
Pretest adalah 272,09 dan guladarah, pada pasien DM.
Kelompok Kontrol Posttest adalah
272,45mg/dL DAFTAR PUSTAKA
3. pada uji statistik dengan Soelistijo, S.A., Rudijanto soebagijo,
menggunakan Uji Paired t-test pada 2016. Pengolahan dan Pencegahan
Kelompok Intervensi yaitu sebesar Diabetes Mellitus Type 2. Jakarta :
0,000 sehingga dapat diasumsikan PB. Perkeni.
bahwa ada pengaruh yang
World Health Organization 2016.
signifikan pada penurunan Kadar
Defenition Diagnosis Clasification of
Gula Darah Sewaktu pada Pasien
Diabetes Mellitus and its
Diabetes Mellitus Tipe 2. Sedangkan
Complication,Part 1 Diagnosis and
pada Kelompok Kontrol didapatkan
Clasification of Diabetes Mellitus
nilai p-value sebesar
Ganeva Report of WHO.
0,810.sehingga dapat diasumsikan
Consultation Report Number
bahwa tidak ada pengaruh yang
who/NCD/99.
signifikan pada penurunan Kadar
Gula Darah Sewaktu pada Pasien Lalage, 2017.The Hidden Massages In
Diabetes Mellitus Type 2 yang tidak Water. Edisi 1. Jakarta:
diberikan Hidroterapi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Saran
KESEHATAN KEMENKES RI, Riset
1. Bagi Peneliti Kesehataan Dasar, 2013,. Jakarta
Dapat menambah wawasan peneliti, Balitbangkes, 2013.
bahwasannya ternyata air putih Dapertemen Kesehatan Republik
yang sering di jumpai di dalam Indonesia,2018. Pedoman
kehidupan sehari hari memiliki Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
manfaat yang luar biasa sebagai dan Penyakit Metabolik. ed.2
terapi penurunan kadar gula darah. DEPKES RI, Jakarta.
2. Bagi Responden
Agar menjadikan tidak hanya terapi International Diabetes Federation. IDF
medis sebagai bahan pengobatan, diabetes atlas, Edisi ke 6,Brussels
tetapi juga menjadikan terapi International Diabetes Federation,
komplementer hidroterapi sebagai 2016.
bahan pengobatan yang digunakan Nurin, KR., Adhi, A., 2017. Keajaiban
di dalam kehidupan sehari hari Terapi Air Putih.Edisi 1.
pada penderita diabetes melitus Yogyakarta: Anak HebatIndonesia.
tipe 2.
Rani, H., Susas, RL,.Sofwandi., 2018.
Kampanye Sosial Kembali
Kemakanan Sehat.Jurnal, Padang:
Program Studi PacsarjanaInstitut
Seni Indonesia, Universitas
NegeriPadang.

James,2017.Peningkatan Kualitas Hidup


Pasien Diabetes Mellitus.Melalui
Pendekatan Nutrisi dan Pengobatan
Alternatif Komplementer.Jurnal,
Mataram:Program Studi Farmasi,
Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram.
Sari, 2018. Dahsyatnya Air Putih.Edisi 1,
Flash Books, Yogyakarta, hh 26 –
69.

Anda mungkin juga menyukai