RENCANA PENELTIAN
Oleh
Muh. Fahrurrozi Khair
C1M017086
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG
HIJAU (Vigna radiata L.) PASCA PADI BERAS
MERAH SISTEM AEROBIK MONOKROP DAN
TUMPANGSARI DENGAN KACANG TANAH PADA
BEDENG PERMANEN
Oleh
Muh. Fahrurrozi Khair
C1M017086
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Budidaya Pertanian Agroekoteknologi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.4 . Hipotesis....................................................................................................................3
3.4.3. Penanaman.................................................................................................10
3.4.4. Pengairan....................................................................................................10
3.4.6. Penyiangan.................................................................................................11
3.4.7. Pemupukan.................................................................................................11
3.4.9. Panen..........................................................................................................11
3.5 . Pengamatan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................................16
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1.Denah Percobaan................................................................................16
BAB I. PENDAHULUAN
I.4. Hipotesis
Diduga bahwa dengan perlakuan sistem budidaya dan pola baris tanaman
padi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna
radiata L.)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
sampai enam hari. Setelah itu akan terbentuk sepasang daun trifoliate yang
membuka sempurna dan dapat melakukan fotosintesis (Sumbeang, 2014).
Tanaman kacang hijau akan mengalami pertumbuhan vegetatif sampai awal
muncul atau terbentuknya bunga. Fase ini umumnya terjadi pada satu sampai
enam minggu setelah tanam (Sumbeang, 2014).
Pertumbuhan vegetatif ini juga masih terjadi setelah tanaman mulai
berbunga tetapi dengan kecepatan yang berkurang (Christine, 2015). Fase
pembungaan diawali dengan pembentukan bunga. Setelah bunga terbentuk terjadi
penyerbukan sendiri yang dilanjutkan dengan proses pembuahan. Jika pembuahan
berhasil akan dilanjutkan dengan pembentukan polong. Pembungaan akan terus
terjadi walaupun sebagian bunga telah berkembang menjadi polong (Sumbeang,
2014).
Polong yang terbentuk setelah terjadi pembuahan mengalami
pertumbuhan sampai ukuran tertentu. Selama pertumbuhan tersebut, didalamnya
terjadi pembentukan dan pengisian biji. Pemasakan biji dianggap selesai apabila
polong telah mencapai ukuran maksimum. Selanjutnya biji di dalam polong akan
mengalami proses pematangan yang ditandai oleh perubahan warna polong yang
pada umumnya dari hijau menjadi hitam, sekaligus tanda polong siap dipanen
(Sumbeang, 2014).
III.4.3. Penanaman
Kegiatan penanaman kacang hijau dilakukan dengan menugal pada
pangkal padi sisa tanaman sebelumnya dimana benih kacang hijau dimasukkan 3
biji sebagai tanaman utama dan 2 biji sebagai tanaman pinggiran. Jarak tanam
yang digunakan adalah 25 cm x 20 cm untuk single row. Kemudian untuk double
row tanaman ke-2 digeser 5 cm mendekati baris ke-3, baris ke-4 digeser 5 cm
mendekati baris ke-5 dan seterusnya sehinga membentuk barisan kembar (double
row) dan jarak tanam menjadi 30 cm x 20 cm x 20 cm dalam barisan. Untuk triple
row baris ke-3 digeser 5 cm mendekati baris ke-4 dan baris ke-2 digeser 10 cm
mendekati baris ke-3 sehingga membentuk barisan triple, jarak tanam menjadi 35
cm x 20 cm x 20 cm.
III.4.4. Pengairan
Pengairan dilakukan pada awal penanaman tanaman kacang hijau dan
dilakukan selama tiga (3) kali selama masa penanaman dengan mengalirkan air
yang diambil dari sumur menggunakan mesin pompa air.
dilakukan pada saat tanaman berumur 14 HST dengan cara mengganti tanaman
yang tidak tumbuh atau tanaman yang pertumbuhannya kurang baik.
III.4.6. Penyiangan
Peyiangan dilakukan agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dengan
adanya gulma. Penyiangan dilakukan dengan cara manual menggunakan sabit.
III.4.7. Pemupukan
Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh optimal, dilakukan setelah
tanaman berumur 12 HST. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Phonska dengan
dosis 200kg/ha.
III.4.9. Panen
Kacang hijau dapat dipanen pada umur 56-60 HST. Ciri tanaman dapat
dipanen yaitu daun sudah mulai menguning dan polong sudah berwarna
kecoklatan sampai warna kehitaman.
III.5. Pengamatan
Abdurachman A., Dariah A., Rachman A. 1998. Peranan Pengolahan Tanah Dalam
Peningkatan Kesuburan Tanah. Prosiding Seminar Nasional VI BPD-
OTK. Kalimantan Selatan.
Bouman B.A.M., Tuong T.P. 2001. Field Water Management to Save Water
Andincrease its Productivity In Irrigated Rice. Agricultural Water
Management 49: 11-30
BPS NTB. 2015. Angka Tetap Tahun 2014 dan Angka Ramalan II Tahun 2015
Produksi Padi dan Palawija Provinsi Nusa Tenggara Barat.
http://ntb.bps.go.id/webs/brs_ind/brsInd-20151102204142.pdf. [26
Februari 2021]
Hingdri T.T., Yuwariah Y., Nurmala T., Simarmata T. 2013. Teknik Pengukuran Air
Pada Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPT-BO)
untuk Meningkatkan Populasi Rhizobacteria, Efisiensi Penggunaan Air,
Perakaran Tanaman dan Hasil Tanaman Padi. Agrovigor 6 (1): 23-29.
Purwono, Hartono R. 2005. Seri Agribisnis Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta
Rachman A., Dariah A., Husen E. 2004. Konservasi Tanah Pada Lahan Kering
Berlereng. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah Agroklimat. Badan
Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. 204 hlm.
Rubatzky E.V., Yamaguchi M. 1998. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan Gizi.
Edisi ke 2. ITB. Bandung.
Sumbeang A.S. 2014. Botani Tanaman Kacang Hijau. eprints.ung.ac.id [28 Februari
2021]
Utomo M. 1989. Olah Tanah Konservasi, Teknologi Pertanian Lahan Kering. Pidato
Ilmiah Dies Natalis Universitas Lampung ke-24. 23 September 1989.
Universitas Lampung.
LAMPIRAN
T1 T2