Anda di halaman 1dari 21

❑ Indonesia merupakan wilayah “bioekologi spesifik”,

kondusif bagi timbulnya keragaman genetik tanaman,


hewan dan mikroba.

❑ Kekayaan keragaman genetik spesies perlu dikelola guna


memberikan dukungan keberlanjutan kehidupan bangsa
Indonesia.

❑ Dengan telah diratifikasinya Convention on Biological


Diversity (CBD) dimana diakui hak National Sovereignity
Right of Plant Genetic Resources, maka Indonesia wajib
melindungi, melestarikan, mengatur, dan mendukung
pemanfaatan plasma nutfah secara optimal.
adalah substansi yang dimiliki oleh
suatu mahluk hidup dan memiliki sifat
berketurunan (bahan genetik) yang
memiliki nilai guna, baik secara nyata
maupun yang masih berupa potensi
1. Kerabat liar
2. Varietas primitif
3. Varietas lokal
4. Varietas unggul masa kini
5. Var. lama yg tidak ditanam lagi
6. Galur-galur harapan
7. Tanaman mutan
8. Genetic stock (jenis yg memiliki
keanehan kromosom spt
monosomik, disomik, diploid dan
lain-lain.
1. Kerabat liar
Digolongkan menjadi tiga kelompok atas
dasar sejarah pembudidayaan dan
penggunaan yaitu:
- mempunyai nilai ekonomi, tetapi sama
sekali belum dibudidayakan dan
dipetik hasilnya.
- Sudah dimanfaatkan hasilnya tetapi
belum atau tidak di-budidayakan.
- Tidak dimanfaatkan hasilnya, akan
tetapi setelah dirakit menjadi varietas
kemudian dibudidayakan dan
dimanfaatkan.
Sifat tumbuhan liar
• Menghasilkan biji kecil dan
banyak
• Biji rontok dari malainya
sewaktu masak
• Cara penyebaran biji efektif
• Terdapat dormansi
perkecambahan biji
• Ada yang memperbanyak diri
secara vegetatif dengan umbi,
rizoma dan lainnya
2. Varietas primitif

✓ Semua jenis yang


dibudidayakan secara langsung
atau tidak berasal dari liar.
✓ pembudidayaannya masih
sederhana, belum mengalami
pemuliaan.
✓ Daya daptasi yang lebih baik,
lebih tahan terhadap tekanan
biotik maupun abiotik karena
sudah ada seleksi gen secara
alamiah
3. Varietas Lokal

✓ Varietas yang telah ada dan


dibudidayakan secara turun
temurun oleh petani, serta
menjadi milik masyarakat dan
dikuasai oleh negara
✓ Mempunyai daya adaptasi
yang baik pada lokasi tersebut,
sehingga produktivitas yang
cukup baik
➢ tersedianya sumber gen masing-
masing species tanaman yang
memiliki arti ekonomi untuk
perbaikan genetik tanaman
➢ sehingga diperoleh varietas baru
guna kelestarian plasma nutfah
tersebut untuk jangka panjang
Tujuan jangka pendek pengelolaan
1. Sumber gen utk kepentingan perbaikan
varietas
2. Karakterisasi dan identifikasi sifat sifat
genetik
3. Penyediaan benih untuk penelitian
4. Perawatan materi plasma nutfah sehingga
tetap lestari
Tujuan jangka pendek pengelolaan
5. Penambahan kekayaan
materi plasma nutfah
6. Pembuatan katalog plasma
nufah
7. Penilaian materi utk
menyingkirkan duplikat atau
materi plasma nutfah yang
sama
Tujuan jangka panjang pengelolaan

1. diperolehnya kepastian tetap memiliki


sumber2 plasma nutfah
2. Diperolehnya semua bahan koleksi
plasma nutfah agar tetap ada atau
teredapat di dlm negeri
Tujuan jangka panjang pengelolaan

3. Dimilikinya plasma nutfah dari seluruh


dunia
4. Dapat dibuatnya katalog lengkap
dari seluruh plasma nutfah

Oats Gandum Barley


1. Eksplorasi
2. Koleksi
3. Karakterisasi
4. Dokumentasi
5. Konservasi
6. Rejuvenasi
7. Utilisasi
8. Distribusi
1. Eksplorasi
o Kegiatan pencarian materi genetik
ke habitat alamiah yg belum
banyak disentuh oleh tehnologi
budidaya.
o Daerah sasarannya antara lain:
a. daerah asal tanaman primer
b. daerah asal tanaman skunder
c. daerah yang kondisi alamiah
mirip dgn daerah budidaya
d. daerah prasejarah yang
diperkirakan daerah manusia
purba
2. Koleksi
o Kegiatan pengumpulan materi genetik
yang sudah ada.
o Target daerah koleksi:
1. Daerah yang jauh dari jalan raya
2. Daerah yg dihuni oleh suku terasing
3. Sentra produksi secara tradisional
4. Sentra produksi tan yang dikoleksi
5. pulau-pulau terpencil
Balai Besar Biogen – Bogor telah mengkoleksi
plasma nutfah pertanian meliputi :
▪ 11.044 aksesi plasma nutfah tanaman pangan
(padi 4.121 aksesi, padi liar 94 aksesi, jagung
1.052 aksesi, sorgum 226 aksesi, kedelai 993
aksesi, kacang tanah 854 aksesi, kacang hijau
1.025 aksesi, kacang tunggak 230 aksesi, dll.
▪ 1.404 aksesi plasma nutfah mikroba pertanian
(bakteri 1.259 aksesi, fungi 97 aksesi dan virus 48
aksesi);
▪ 3.292 spesimen koleksi awetan serangga hama
pertanian (Diptera 1.793, Coleoptera 82,
Dyctioptera 112, Orthoptera 61, Diptera-Cyclorapha
458 dan Hymenoptera 786 spesimen).
3. Karakterisasi dan Evaluasi
✓ Karakterisasi dan evaluasi dilakukan guna mengetahui
sifat dan manfaat plasma nutfah untuk mempermudah
pemanfaatannya.
✓ Karakterisasi plasma nutfah tanaman dilakukan
terhadap sifat-sifat morfologi dan agronomi.
✓ Evaluasi dilakukan terhadap sifat ketahanan/toleransi
terhadap cekaman biotik, abiotik, mutu dan nutrisi.
✓ Pada mikroba, karakterisasi plasma nutfah dilakukan
terhadap sifat-sifat morfologi, fisiologi, biokimia,
molekular, dan potensi/manfaat yang dapat digali
4. Dokumentasi
adalah sistem pencatatan sifat-sifat
plasma nutfah mengikuti pedoman
standar tertentu.
➢ Data disimpan dalam komputer.
o Paspor data meliputi :
a. Nomor koleksi/kode
b. Tanggal terima koleksi
c. Nama yg mengkoleksi
d. Nama donor
e. Asal daerah bahan koleksi
f. Nama ilmiah
g. silsilah
h. cara perbanyakan
i. Lingkungan daerah tumbuh
5. Konservasi
Upaya pelestarian agar dapat disimpan
dalam waktu yang lama

Ada 3 cara konservasi plasma nutfah:


1. In-situ
2. Ex-situ
3. In-vitro

Anda mungkin juga menyukai