SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
SILVANUS MAX STEFLIN BORUK
15/17542/EP
ABSTRAK
3 50-60 8 30,77
9. Pajak adalah suatu kewajiban dari
seorang petani kakao kepada Negara 4 >60 5 19,23
Total 26 100
Sumber : Data Primer2018 Alasan mereka masih bertahan dan masih
ingin bekerja adalah usaha ini sudah
Umur adalah suatu kriteria
mereka geluti lebih dari 20 tahun.
yang dapat mengukur produktifnya
Pekerjaaan mereka saat ini lebih banyak
responden dalam bekerja. Berdasarkan
dibantu oleh anak - anak dan keluarga
umur produktif secara ekonomi dapat
sehingga walaupun berada pada usia yang
dibagi klasifikasinya yaitu, kelompok
tidak berproduktif daam bekerja namum
umur 0-14 tahun adalah kelompok usia
usahatani mereka masih tetap berjalan
yang belum produktif, kelompok umur 15
dengan lancar.
- 64 tahun merupakan usia produktif dan
kelompok umur diatas 65 tahun 2. Jenis Kelamin
merupakan usia tidak berproduktif lagi. Karakteristik responden daerah
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa penelitian berdasarkan jenis kelamin
rata-rata umur responden berada pada dapat diketahui melalui tabel berikut :
kisaran kelompok umur produktif. Namun Tabel 5.2. Karakteristik Jenis Kelamin
semangat untuk bekerja dan kemampuan Responden :
bekerja dapat berbeda walaupun sama- No Jenis Frekuensi Presentase
Kelamin ( jiwa ) (%)
sama berada pada usia produktif karena
perbedaan umur sangat mempengaruhi itu. 1 Laki laki 23 88,47
Singkatnya semakin muda umur dalam 2 Perempua 3 11,53
n
usia produktif, maka semangat dan tenaga
Total 26 100
untuk mengelola usahatani masih sangat
Sumber; Data Primer 2018
besar dan kuat. Begitupun sebaliknya
Jenis kelamin merupakan salah
semakin tua umur dalam usia produktif
satu indikator yang bisa mengukur
maka semakin berkurang tenaga dan
kemampuan dalam bekerja dan mengelola
keaktifan dalam mengelola usahatani.
usahatani, karena antara laki laki dan
Responden yang berada pada perempuan memiliki kapasitas dan
usia di atas 60 tahun yang masuk dalam kemampuan yang berbeda dalam bekerja.
usia non produktif yang masih memiliki Kebanyakan responden yang
semangat dalam mengelola usahatani. diwawancarai berjenis kelamin laki laki.
Hal ini menyebabkan pekerjaan dalam Tabel 5.3. Tingkat Pendidikan
mengelola usahatani dikerjakan dengan Responden
tenaga, waktu dan pikiran yang baik No Pendidikan Frekuensi Presentasi
( jiwa) (%)
sedangkan untuk urusan rumah tangga dan
pengelola keuangan bisa dibantu oleh sang 1 Tidak 1 3,87
sekolah
istri sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan 2 SD 8 30,77
untuk responden yang berjenis kelamin
3 SMP 6 23,07
perempuan memilih untuk mengurus
4 SMA 7 26,92
urusan rumah tangga sekaligus mengelola
usahatani karena sang suami berpergian 5 PT 4 15,38
Jeni Juml Perse ini. Dari hal diatas dapat dinyatakan bahwa
s ah ntase Guntin perilaku petani dalam menggunakan alat
alat respo (%) g gala
nden panen masih dilakukan dengan cara yang
Guntin
Gun 26 100 g buah sederhana yaitu secara manual tampa
ting
adanya alat mekanik yang memadai.
3. Ciri Buah Siap Panen dan Cara 3. Pengolahan Setelah Pemanenan
Pemanenan Buah Kakao 1. Perilaku Cara Pengolahan
Dari hasil wawancara
Fermentasi merupakan suatu
mengenai ciri buah yang dipetik pada saat
tahap untuk menghilangkan cairan atau
pemanenan, semua responden menjawab
pulp buah kakao dengan cara mendiamkan
ciri yang sama yaitu buah yang sudah
biji kakao hasil pemanenan pada suatu
mengalami perubahan warna menjadi
tempat sebelum dilakukan pengeringan.
warna kuning secara keseluruhan. Hal ini
Fermentasi dilakukan untuk memperoleh
dapat menjelaskan bahwa semua
biji kakao kering yang bermutu baik, dan
responden telah memahami kriteria buah
memiliki cita rasa serta aroma khas cokat.
yang siap panen. Buah kakao yang siap
Biji yang kurang fermentasi ditandai
panen atau dipetik harus benar benar
dengan warna ungu,bertekstur pejal rasa
mengalami perubahan warna secara
pahit dan sepat, sedangkan yang
keseluruhan.
berlebihan fermentasi akan mudah pecah,
Sedangkan untuk indikator cara
warna coklat seperti coklat tua, dan cita
pemanenan, semua responden menjawab
rasa yang kurang.
cara yang sama yaitu memotong buah
Untuk mengetahui cara pengolaan
yang masak di tengah-tengah tangkai buah
setelah panen oleh responden maka dapat
tampa merusak bakal buah yang akan
dilihat pada tabel sebagai berikut :
tumbuh. Untuk buah yang berada pada
Tabel 5.20. Cara Pengolahan
dahan yang rendah dipetik menggunakan
Perilaku atau tindakan petani Rekomendasi
gunting buah atau parang, sedangkan buah litbang
yang berada pada dahan yang tinggi
Pengolahan Jumlah Presentase Fermentasi
digunakan gunting gala untuk tahap responden (%) Pencucian
Fermentasi 24 92,31 pengeringan
pemetikan. Dari hal diatas dapat
Tampa 2 7,69
dinyatakan bahwa perilaku petani dalam fermentasi
memilih buah yang siap panen dan cara Total 26 100
pemanenan sudah dilakukan dengan benar Sebagian besar responden telah melakukan
fermentasi dalam tahap pascapanen sehingga
walaupun masih secara tradisonal. perilaku mereka sudah baik
Sumber : data primer 2018 melakukan fermentasi maka dapat dilihat
Sebagian besar responden telah pada tabel berikut:
melakukan fermentasi. Alasan melakukan Tabel 5.21. Waktu Fermentasi
fermentasi karena dapat menghilangkan Tindakan atau perilaku Rekomenda
petani si litbang
cairan atau pulp pada biji kakao yang
mengakibatkan kelembapan biji kakao Wa Jumlah Presenta Varietas Variet
ktu responde si (%) lindak as
walaupun sudah dikeringkan. Namun ( n mulia
terdapat responden yang tidak melakukan hari
)
fermentasi tetapi langsung melakukan 2 4 16,67
pengeringan biji kakao dengan cara 3 6 25
4 9 37,5 5-7 hari 3-4
penjemuran. Alasan melakukan 5 4 16,67 hari
penjemuran langsung tampa adanya 7 1 4,16
Tot 24 100
fermentasi adalah karena hasil panen
al
mereka yang kurang banyak, dan Kebanyakan responden melakukan
fermentasi antara 3-5 hari senhingga
membutuhkan uang hasil panen yang cepat
dikatakan sudah cukup baik waktu
sehingga setelah pemanenan mereka yang disiapkan untuk fermentasi biji
kakao
langsung melakukan penjemuran. Untuk
diketahui bahwa pada saat pemasaran tidak Sumber : data primer 2018
ada pembedaan harga beli antara kakao Kebanyakan responden
yang difermentasi dan kakao yang tidak melakukan fermentasi selama 3 -5 hari .
difermentasi walaupun mutunya hal ini menandahkan sudah cukup baik
berbedaDari hal diatas maka dapat waktu yang digunakan dalam melakukan
dikatakan bahwa perilaku responden dalam fermentasi. Namun terdapat beberapa
pengolahan biji kakao setelah pemanenan responden yang melakukan fermentasi
sudah cukup baik karena lebih banyak dengan waktu 2 hari. Alasan melakukan
melakukan fermentasi sebelum melangka fermentasi hanya dalam waktu 2 hari agar
ke tahap pengeringan. waktu dalam tahap pengolahan menjadi
2. Waktu Fermentasi biji kakao kering tidak memakan waktu
Untuk mengetahui waktu yang lama. Dari hal diatas dapat
yang digunakan responden dalam dinyatakan bahwa perilaku petani dalam
menyiapkan waktu pada tahap fermentasi Tabel 5.22. Waktu Pengeringan Biji Kakao
dilakukan secara tradisional dengan Setelah Pemanenan
perkiraan mereka saja, namun sudah Wakt Jumlah Presenta Rekomend
u( respond si (%) asi litbang
masuk dalam kategori cukup baik.
hari) en
3. Perilaku Pengeringan Wakt Jumlah Presenta
u( respond si (%)
Semua responden berprilaku
hari) en
mengeringkan biji kakao hasil pemanenan 3 6 23,08 7-10 hari
dengan cara penjemuran dibawah terik 4 9 34.61
5 9 34,61
matahari. Hal ini dapat diambil kesimpulan 6 1 3,85
bahwa perilaku responden dalam tahap 7 1 3,85
Total 26 100
pengeringan masih dengan cara sederhana
Kebanyakan responden melakukan
yaitu dengan melakukan penjemuran.
pengeringan biji kakao kurang dari 7
Dalam tahap pengeringan ada sebagian hari sehingga perilaku pengeringan
belum cukup baik sesuai dengan
besar responden yang tidak melakukan
standar
sortasi atau pemilihan sampah kakao yang
Sumber : data primer 2018
sempat terikut dalam penjemuran.. Namun
Standar waktu penjemuran yang
ada beberapa responden yang telah
paling bagus adalah selama 7-10 hari, dan
mengubah perilakunya dengan melakukan
selama waktu penjemuran hamparan biji
sortasi buah dan membuang biji yang
perlu dibalik 1-2 jam sekali. Dari data di
rusak.
atas menunjukan bahwa waktu yang
4. Waktu Pengeringan
disiapkan oleh kebanyakan responden
Untuk mengetahui waktu
belum efektif karena berada di bawah
pengeringan biji kakao oleh responden
waktu efektif dalam pengeringan biji
maka dapat dilihat pada tabel berikut :
kakao. Perilaku dalam melakukan
pembalikan biji kakao selama penjemuran
pun belum bisa dikatakan baik karena
biasanya kebanyakan responden
melakukan penjemuran di pagi hari
kemudian pergi ke ladang atau lahan lain Tabel 5.31. Total Pembiayaan
untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Jenis biaya Biaya(Rp) Biaya (Rp)
D. Pendapatan Usahatani per UT per Ha
Dalam usahatani kakao,
Sarana saprodi 100.000,00 67.560,00
besarnya biaya yang dilekuarkan oleh
responden tergantung dari jumlah dan Tenaga kerja 31.346,15 22.027,01
harga dari masing masing komponen
Transportasi 135.200,00 95.600,00
pembentuk biaya tersebut. Total biaya
pemasaran
yang dikeluarkan oleh petani kakao di
Biaya pajak 21.100,00 14.800,00
Kecamatan Wulanggitang dihitung dari
total biaya tenaga kerja luar keluarga, total Biaya 552.000 393.000,00
biaya sarana produksi dan total biaya penyusutan
pajak, total biaya transportasi dan biaya alat
penyusutan alat sehingga dapat diketahui Total biaya 839.646,15 592.987,01
total biaya secara keseluruhan seperti pada
Sumber : data pr imer 2018
tabel di bawah
1. Penerimaan Usahatani kakao
Untuk mengetahui total biaya maka dapat
Untuk mengetahui penerimaan
dilihat pada tabel berikut :
usahatani kakao maka dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel 5.33. Penerimaan Responden
Selama 1 Tahun
Sugiarto, Herlambang.Brastoro.R.Sudjana
& S.Kelan .2000.Ekonomi Mikro :
Sebuah Kajian Komprehensif. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.