Ukuran Buku
: 16 x 21 cm
Jumlah Halaman
Konsultan Pelaksana
: CV. Abhista
Penulis
: Erie Sadewo
Siska Oktaviana Dwi Anggraeni
Perwajahan
ii
AMRAN SYAHIDID
Pembina Utama Muda
NIP. 19560206 197801 1 003
iii
iv
Daftar Isi
Halaman Judul ............................................................................................ i
Kata Sambutan Kepala Dinas.................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... v
Daftar Tabel ..............................................................................................vii
Daftar Gambar ...........................................................................................ix
Daftar Lampiran....................................................................................... xiii
I.
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Latar Belakang....................................................................................... 1
Maksud dan tujuan ............................................................................... 4
Ruang Lingkup ....................................................................................... 4
II.
III.
METODOLOGI .............................................................................. 11
Pengumpulan Data.............................................................................. 11
Formula Penghitungan ........................................................................ 14
Diagram Timbang ................................................................................ 15
IV.
Hidrologi .............................................................................................. 25
Klimatologi .......................................................................................... 29
Kawasan Rawan Bencana .................................................................... 31
Pola Penggunaan Lahan ...................................................................... 34
Administrasi Pemerintahan................................................................. 35
Penduduk dan Tenaga Kerja................................................................ 36
V.
VI.
PENUTUP ..................................................................................... 97
Kesimpulan .......................................................................................... 97
Rekomendasi Kebijakan .................................................................... 100
LAMPIRAN.............................................................................................. 103
vi
Daftar Tabel
Tabel IV.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Karimun
Menurut Kecamatan Tahun 2014 ....................................... 21
Tabel IV.2. Gambaran Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten
Karimun............................................................................... 22
Tabel IV.3. Peruntukan Lahan di Kabupaten Karimun .......................... 35
Tabel IV.4. Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota
Kecamatan serta Jumlah Desa dan Kelurahan di
Kab.Karimun Tahun 2014.................................................... 36
Tabel IV.5. Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Tahun 2014 Menurut
Kecamatan dan jenis Kelamin ............................................. 37
Tabel V.1.
Tabel V.2.
Tabel V.3.
Tabel V.4.
Tabel V.5.
Tabel V.6.
Tabel V.7.
Tabel V.8.
vii
Tabel V.9.
viii
Daftar Gambar
Gambar I.1.
Gambar IV.1.
Gambar IV.2.
Gambar IV.3.
Gambar IV.4.
Gambar IV.5.
Gambar IV.6.
Gambar IV.7.
Gambar IV.8.
Gambar IV.9.
ix
Gambar V.3.
Gambar V.7.
Gambar V.8.
Gambar V.9.
Gambar V.10. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang
Dibayar (Ib) Petani Tanaman Pangan kabupaten Karimun
Tahun 2014 (2011=100) ................................................. 61
Gambar V.11. Perbandingan NTP Tanaman Pangan Bulanan Kabupaten
Karimun Tahun 2013 dan 2014 (2011=100) .................. 62
Gambar V.12. Perbandingan Produktivitas Tanaman Sayur dan Buah
Semusim di Kabupaten Karimun 2013-2014(Ton/Ha) ... 65
Gambar V.13. Produktivitas (Ton/Ha) Tanaman Buah dan Sayur
Tahunan di Kabupaten Karimun 2013-2014 .................. 67
xi
xii
Daftar Lampiran
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
xiii
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
xiv
I.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian sebagai salah satu sektor pendukung
perekonomian Kabupaten Karimun. Pada tahun 2014, sektor pertanian
memberikan kontribusi terbesar kedua perekonomian Kabupaten
Karimun, yaitu sebesar 23,02 persen dibawah sektor perdagangan. Pada
dasarnya, sektor pertanian merupakan sektor yang mengandalkan
sumber daya domestik daripada komponen impor. Pertanian berperan
sangat penting dalam pembangunan di Kabupaten Karimun antara lain
melalui penyediaan kebutuhan pokok,
100%
90%
19,84
80%
1,24
6,10
70%
22,34
60%
50%
14,10
40%
7,74
3,61
30%
20%
23,94
10%
Jasa-Jasa
Keuangan
Transportasi
Perdagangan
Kontruksi
LGA
Industri
Pertambangan
Pertanian
5,01
3,12
12,24
26,25
11,95
10,58
7,51
23,02
0%
Penduduk Bekerja (Sakernas 2014)
Untuk
melihat
keberhasilan
pembangunan
yang
telah
Indeks nilai tukar petani (NTP) telah menjadi salah satu indikator
yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. NTP
merupakan nilai tukar antara barang/produk pertanian dengan barangbarang konsumsi dan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang
dinyatakan dalam persen. Secara konseptual hubungan antara NTP dan
pertambahan pendapatan petani sangat erat. Pendapatan petani sangat
erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, sehingga NTP menjadi
indikator yang relevan untuk menunjukan perkembangan tingkat
kesejahteraan petani.
Dengan membandingkan kedua perkembangan harga tersebut
dalam satu parameter/ukuran yaitu NTP, maka dapat diketahui apakah
peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi
dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau
sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan
petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk
melihat
keberhasilan
pembangunan
yang
telah
pertanian,
dalam
II.
Konsep
Secara konsepsional nilai tukar petani adalah mengukur
kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan
petani dengan barang atau jasa yang diperlukan untuk konsumsi
rumahtangga petani dan keperluan dalam memproduksi barang-barang
pertanian. Di sini petani dalam kapasitas sebagai produsen dan
konsumen. Dalam kapasitas petani sebagai produsen, dapat dihitung
nilai tukar petani (NTP) terhadap biaya produksi dan penambahan
barang modal, sedangkan jika petani dalam kapasitas khusus sebagai
konsumen dihitung NTP terhadap konsumsi rumah tangga petani, dan
besaran indeks yang disebut NTP adalah hasil bagi antara indeks harga
yang diterima (dari hasil produksi) dengan indeks harga yang dibayar
petani untuk keperluan rumah tangga petani dan atau keperluan dalam
memproduksi barang-barang pertanian.
NTP dibatasi sebagai nisbah antara indeks harga yang diterima
petani dengan indeks harga yang dibayar petani. Kegunaan NTP antara
lain :
i.
fluktuasi
harga
barang
yang
diperlukan
untuk
iv.
Definisi
Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan, atas
resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual. Petani yang termasuk dalam
cakupan penghitungan NTP adalah petani penggarap baik sebagai petani
pemilik, penyewa atau bagi hasil, tidak termasuk buruh tani.
Harga
Produsen
adalah harga
produksi
persentase.
Secara
konsepsional
NTP
adalah
pengukur
g. Olahraga
h. Indeks Kelompok Transportasi dan
i.
2)
Komunikasi
Indeks Sub Sektor Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
10
III.
METODOLOGI
Pengumpulan Data
Pengumpulan data harga pada tahun 2014 dilakukan melalui
wawancara langsung kepada petani atau pedagang/penjual barang/jasa
dengan
menggunakan daftar harga perdesaan (HD) dan daftar harga konsumen
perdesaan (HKD) berikut jenis dan penggunaannya:
-
11
12
ii.
iii.
13
In
Pni
i 1
( n 1) i
m
P( n 1)i Q0i
P Q
i 1
0i
0i
Dimana:
In
Pni
P0i
Q0i
14
NTP
It
x100
Ib
Keterangan :
NTP
It
Ib
Diagram Timbang
Dalam penghitungan indeks baik yang dibayar maupun diterima
petani dibutuhkan suatu penimbang sebagai faktor pengali terhadap
nilai harga yang diperoleh agar lebih dapat menggambarkan populasi
yang sebenarnya. Diagram timbang yang disusun meliputi diagram
timbang untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani dan
diagram timbang untuk penghitungan indeks harga yang dibayar petani.
Nilai Tukar Petani disusun dari komponen indeks harga yang diterima
petani dan yang dibayar petani dengan klasifikasi sebagai berikut :
a)
15
Harga Produsen
Data harga produsen tahun dasar 2014 diperoleh dari hasil
pencacahan daftar HP-2.1. dan HP-2.2.
setiap
jenis
barang
yang
tercakup
dalam
16
Nasional
dari
tiap
jenis
tanaman.
Untuk
17
18
IV.
Letak Geografis
Kabupaten Karimun terbentang antara 00 24 36 LU sampai
01 13 12 LU dan 103 13 12 BT sampai 104 00 36 BT dengan
wilayah lautan mencakup sepanjang 4 mil laut dari garis pantai dan Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 05 tahun 1983.
Gambar IV.1. Peta Administrasi Kabupaten Karimun
19
terutama
untuk
kegiatan
perekonomian.
Berdasarkan
aspek
Utara :
2.
Selatan :
3.
Barat
Timur :
20
Tabel IV.1.
Luas Wilayah
(Km2)
Moro
447,92
Durai
62,98
Kundur
83,74
Kundur Utara
245,65
Kundur Barat
189,92
Ungar
55,53
Belat
109,34
Karimun
59,76
Buru
73,40
Meral
57,85
Tebing
76,35
Meral Barat
61,55
Kab. Karimun
1.524
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
Kecamatan
Distribusi Luas
(%)
29,39
4,13
5,49
16,12
12,46
3,64
7,17
3,92
4,82
3,80
5,01
4,04
100,00
21
Tabel IV.2.
Kemiringan (%)
0-3
Datar
3-8
Landai-Berombak
8-15
Bergelombang
15-30
Miring
30-45
Agak curam
Cakupan Wilayah
Pulau Kundur
Pulau Karimun Besar
Pulau Gunung Papan
Pulau Belat
Pulau Buru
Pulau Sugi
Pulau Combol
Pulau Karimun Kecil
Pulau Durian
Pulau Citlim
Pulau Parit
Pulau Sugi Bawah
Pulau Asam
Pulau Kundur
Pulau Karimun Besar
Pulau Gunung Papan
Pulau Belat
Pulau Sugi
Pulau Combol
Pulau Durian
Pulau Parit
Pulau Sugi Bawah
Pulau Panjang
Pulau Karimun besar
Pulau Combol
Pulau Sugi
Pulau Kundur
Pulau Karimun Kecil
Pulau Karimun Besar
Pulau Gunung Papan
Pulau Combol
Pulau Karimun Besar
Pulau Karimun Kecil
Pulau Gunung Papan
23
karakteristik
berarah
Barat
Laut-Tenggara,
diperkirakan
sangat
24
4. Jenis tanah latosol Jenis tanah ini dijumpai di Pulau Karimun Besar,
Pulau Kundur, dan beberapa pulau kecil sekitarnya dan sebagian
besar gugus pulau yang ada di Kecamatan Moro.
5. Jenis tanah aluvial Jenis tanah ini terdapat di Pulau Karimun Besar
dan Pulau Kundur.
Hidrologi
Pulau Karimun merupakan pulau dengan catchment area yang
bersifat optimal untuk menampung dan menyimpan air dibandingkan
dengan pulau-pulau yang lainnya karena mempunyai daerah resapan
yang baik dengan ukuran yang cukup besar. Kenampakan morfologi di
sebelah Utara merupakan perbukitan yang berfungsi sebagai kawasan
penyangga yang dapat menopang kawasan di bawahnya. Sumberdaya
air baik berupa air yang berada di permukaan tanah (air di dalam sistem
sungai, sistem irigasi, sistem drainase, waduk, danau/kolong) maupun
air tanah (air tanah/sumur, mata air) dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan domestik, irigasi atau pertanian, pelayaran, industri, wisata
dan lain-lain.
Air Permukaan
Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Karimun dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu sungai perennial dan sungai musiman
(intermitten). Sungai perennial adalah sungai yang mengalir sepanjang
tahun. Sungai musiman adalah sungai yang alirannya sangat dipengaruhi
oleh keadaan musim, pada saat musim penghujan debit aliran akan
meningkat sedangkan pada saat musim kemarau debit aliran akan surut
NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN KARIMUN 2014
25
rekahan-rekahan
yang
saling
berhubungan
dan
27
celahan
atau
rekahan
granit
itu
sendiri
dimana
28
Sungai Kundur, Kecamatan Kundur Barat. Debit mata air-mata air lainnya
mempunyai debit yang < 1 liter/detik.
Klimatologi
Wilayah Kabupaten Karimun sebagai bagian dari kepulauan di
Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa mempunyai iklim
basah dengan rata-rata penyinaran matahari sebesar 48,83 persen. Jenis
iklim ini sangat dipengaruhi oleh perubahan angin yang melewatinya.
Arah angin berasal dari arah timur laut, timur, tenggara dan utara. Angin
yang sangat berpengaruh adalah angin timur laut dan tenggara.
Gambar IV.2.
90
29,00
80
28,50
70
60
28,00
50
27,50
40
30
27,00
20
26,50
10
0
26,00
29
450
30
400
25
350
300
20
250
15
200
150
10
100
50
0
30
b.
31
c.
2. Banjir
Banjir terjadi disebabkan karena faktor alami dan faktor
manusia. Faktor alami dapat diidentifikasi dari keadaan morfologi
wilayah yang berupa dataran, kerapatan dan jenis penggunaan lahan,
curah hujan yang tinggi sehingga ketika terjadinya hujan aliran sungai
atau debit sungai akan meningkat/meluap. Faktor manusia ikut
berpengaruh terhadap terjadinya banjir karena adanya penggundulan
hutan di daerah hulu, sehingga aliran permukaan langsung menjadi
aliran sungai. Banjir erat kaitannya dengan drainase permukaan tanah.
Drainase di sini adalah drainase yang menunjukkan lamanya atau
seringnya tanah tergenang air. Dengan demikian, drainase ini sangat
dipengaruhi oleh sifat sifat fisik tanah lainnya seperti lereng, tekstur
tanah, konsistensi/porositas tanah.
Daerah banjir dapat terjadi di dataran aluvial bekas rawa, daerah
tersebut merupakan tempat yang sering tergenang air. Tanggul sungai
dan sempadan sungai yang sudah rusak dan tidak dapat berfungsi
menahan luapan air, akan mempermudah aliran menyebar ke kiri kanan
sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah yang
mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya
organosol/gambut. Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang
pesisir pulau-pulau di Kabupaten Karimun. Mangrove di Pulau Karimun
32
33
sesuai arah sesarnya. Pada zone sesar ini merupakan daerah yang lemah
karena adanya perlapisan batuan yang berbeda antara lain tingkat
pelapukannya, batuan penyusun, bahkan formasi batuannya.
Zona gempa di Kabupaten Karimun berdasarkan pada peta
isoseisma (Beca Carter Holling dan Ferner Ltd, 1976) mempunyai
percepatan maksimum 0,05 g. Berdasarkan peta wilayah rawan bencana
gempa bumi Indonesia (Kertapati E, Suhaemi, A., Djuanda,A., 2001) di
Kabupaten Karimun termasuk pada daerah yang berintensitas gempa
rendahan atau setara dengan skala maksimum IV MMI digolongkan
sebagai wilayah yang relatif aman terhadap kerusakan akibat gempa
untuk bangunan teknik di atasnya (Penyusunan Zoning Regulation
Kawasan KEK, 2007).
Pola Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Karimun menunjukan jenis yang
beragam. Di Kabupaten Karimun penggunaan lahannya dibagi menjadi:
belukar, permukiman, hutan lindung, pertanian, perkebunan, kota baru,
hutan mangrove, pertambangan, lahan terbuka, industri, lainnya. Jenis
aktivitas pemanfaatan lahan berpengaruh terhadap nilai dan harga lahan
di suatu daerah. Lokasi tanah strategis dan bernilai tinggi sangat
ditentukan oleh faktor jarak dengan aglomerasi penduduk kota dengan
skala yang cukup tinggi, jarak terhadap jaringan transportasi dan
ketersediaan sarana dan prasarana (air minum, listrik dan lain-lain).
34
Tabel IV.3.
No
Luas (Ha)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Belukar
103.326,438
Permukiman
3.796,680
Hutan
6.041,797
Pertanian
6.041,797
Perkebunan
13.829,347
Kota baru
1.664,360
Hutan Mangrove
11.922,114
Pertambangan
1.999,923
Lahan terbuka
276,693
Industri
300,862
Lainnya
296,006
(Danau/Kolong)
Jumlah
152.400,000
Sumber : Fakta dan Analisa-Review RTRW Kab. Karimun Tahun 20082027
Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Karimun dibentuk berdasarkan UU nomor 53 tahun
1999 dan bersama-sama dengan Kabupaten Natuna merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Riau. Pada awal berdirinya,
Kabupaten Karimun hanya terdiri atas tiga kecamatan yaitu Moro,
Karimun, dan kundur. Seiring dengan kebutuhan pembangunan,
dilakukan
pemekaran
menjadi
sebanyak
sembilan
kecamatan.
35
Tabel IV.4.
Wilayah
Jumlah
Jumlah
Administrasi
Pulau
Kelurahan Desa
RW
RT
Moro
2
10
49
139
84
Durai
4
13
36
46
Kundur
3
3
50
144
1
Kundur Utara
1
4
41
91
Kundur Barat
1
4
44
110
11
Belat
6
28
65
25
Ungar
1
3
23
47
22
Karimun
6
3
34
129
24
Buru
2
2
29
64
7
Meral
6
30
119
4
Tebing
5
1
24
73
5
Meral Barat
2
2
18
54
20
Kab. karimun
29
45
383 1.071
249
Sumber: Bagian pemerintahan Sektertariat Daerah Kabupaten
Karimun
Penduduk dan Tenaga Kerja
Jumlah penduduk Kabupaten Karimun terus menunjukkan
perkembangan, namun secara laju pertumbuhan penduduk (LPP)
ternyata justru menunjukkan tren yang menurun. Jika LPP pada tahun
2011 mencapai 1,69 persen, maka pada tahun 2014 nilainya nilainya
hanya sebesar 1,01 persen. Dengan demikian selama empat tahun
terakhir, LPP Kabupaten Karimun telah mengalami penurunan hampir
0,68 persen, dengan rata-rata LPP Kabupaten Karimun hanya berkisar
1,22 persen. Jika ditinjau menurut jenis kelamin, pada tahun 2014
36
Laki-laki
Perempuan
Moro
9.251
8.629
Durai
3.173
2.865
Kundur
14.410
14.644
Kundur Utara
5.901
5.634
Kundur Barat
8.625
8.268
Ungar
2.910
3.073
Belat
3.356
3.099
Karimun
22.638
21.986
Buru
4.693
4.354
Meral
19.924
18.716
Tebing
12.503
12.285
Meral Barat
6.448
5.732
Kab. Karimun
113.832
109.285
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
Laki-laki
+Perempuan
17.880
6.038
29.054
11.535
16.893
5.983
6.456
44.624
9.047
38.640
24.788
12.181
223.117
37
75+
70-75
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15.000
10.000
5.000
Perempuan
38
5.000
10.000
15.000
Laki-laki
0-14
31%
15-64
65%
39
Gambar IV.6.
70
60,64
61,02
60
50
39,36
38,98
40
30
Perkotaan
20
Perdesaan
10
0
Laki-laki
Perempuan
40
Gambar IV.7.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Laki-laki
Bekerja
Mencari pekerja
Perempuan
Sekolah
Laki-laki +Perempuan
Lainnya
41
Gambar IV.8.
Jasa
Kemasyaraka
tan
20%
Perdagangan
, Hotel, Rest
22%
Pertanian
24%
Pertambanga
n, Penggalian
4%
Konstruksi
14%
Industri
8%
Transportasi,
Komunikasi
6%
LGA
1%
42
Gambar IV.9.
Kehutanan
Penangkapan Ikan
Budidaya Ikan
Peternakan
Perkebunan
Holtikultura
Tanaman Pangan
0
2.000
Perempuan
4.000
6.000
8.000
10.000
Laki-Laki
43
44
V.
45
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2013
Jul
Agust Sep
Okt
Nop
Des
2014
46
120,000
118,000
116,000
114,000
112,000
110,000
108,000
106,000
104,000
102,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
2013
Jun
Okt
Nop
Des
2014
47
125,000
120,000
115,000
110,000
105,000
100,000
95,000
90,000
48
BPPBM
Bahan Makanan
Perumahan
Kesehatan
Transportasi dan Komunikasi
Makanan Jadi
Sandang
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
49
Des-14
Okt-14
Nop-14
Sep-14
Jul-14
Agust-14
Jun-14
Apr-14
Mei-14
Mar-14
Jan-14
Feb-14
Des-13
Okt-13
Nop-13
Sep-13
Jul-13
Agust-13
Jun-13
Apr-13
Mei-13
Mar-13
Jan-13
Feb-13
95,000
BBM
ternyata
memberikan
dampak
langsung
terhadap
Transportasi
50
Des-14
Okt-14
Bibit
Nop-14
Sep-14
Jul-14
Agust-14
Jun-14
Apr-14
Mei-14
Mar-14
Jan-14
Feb-14
Des-13
Okt-13
Nop-13
Sep-13
Jul-13
Agust-13
Jun-13
Apr-13
Mei-13
Mar-13
Jan-13
Feb-13
95,000
Selama
periode
Januari-Desember
2014,
NTP
51
Karimun
adalah
ketidakmampuan
petani
untuk
96,000
94,000
92,000
90,000
88,000
86,000
84,000
82,000
80,000
78,000
76,000
74,000
Jan
Mei
2013
52
Jun
2014
yang
setiap
tahunnya
meningkat,
pemerintah melalui
53
Kecamatan
Akhir 2013
2014
Moro
Durai
Kundur
0
0
0
0
Kundur Utara
Kundur Barat
95
0
76
0
Karimun
Buru
0
29
0
2
Meral
Tebing
0
0
0
0
Jumlah
124
78
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Namun, timbul permasalahan yang perlu menjadi perhatian
serius oleh pemerintah Kabupaten Karimun dimana masih terdapat
banyak lahan tidur dan tidak termanfaatkan (idle). Data pada Tabel V.1
menunjukkan bahwa, dari total 124 Hektar lahan sawah yang ada di
Kabupaten Karimun, hanya sebesar 78 hektar (62,90 persen) yang
ditanami padi. Sementara itu pada tanaman palawija, hanya 2,59 persen
lahan pertanian bukan sawah yang digarap dari total lahan seluas 16.282
hektar. Lahan-lahan tersebut menjadi tidur baik karena ditelantarkan
54
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
Lahan Pertanian
Bukan Sawah
Luas Tanam
Palawija 2014
1.068
1.230
1.692
2.620
2.331
490
1.291
3.160
2.400
0
0
8
288
70
0
10
19
27
Jumlah
16.282
422
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
55
012
010
008
006
004
002
000
Padi
2014
Kacang
Tanah
Jenis
Tanaman
Luas
Tanam
(Ha)
Luas
Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
78
78
278,34
3,57
Padi
91
49
115,30
2,35
Jagung
157
130 1.566,44
12,05
Ubi Kayu
44
44
352,68
8,02
Ubi Jalar
9
1
0,49
0,49
Kedelai
121
83
82,50
0,99
Kacang Tanah
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Dilihat dari Tabel V.3, petani tanaman pangan di Kabupaten
Karimun pada tahun 2014 paling banyak mengusahakan tanaman ubi
kayu. Terlihat dari luas tanam dan luas panen ubi kayu pada tahun 2014
tercatat masing-masing sebesar 157 hektar dan 130 hektar. Selanjutnya,
tanaman yang banyak diusahakan oleh petani tanaman pangan adalah
kacang tanah dan jagung. Meskipun luas tanam dari kedua tanaman
tersebut besar, produktivitasnya untuk tahun 2014 ini mengalami
penurunan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Telah diketahui bahwa tanaman pangan yang paling banyak
diusahakan oleh petani di karimun adalah ubi kayu. Untuk melihat
NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN KARIMUN 2014
57
Kecamatan
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
Luas
Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ton/Ha)
Produksi
(ton)
12,45
24,903
68
46
1
3
6
4
11,99
12,34
93
11,02
11,81
11,41
815,1
567,515
9,3
33,072
70,892
45,658
Kab. Karimun
130
12,05
1.566,44
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Sejalan dengan besaran produksi palawija yang nilainya lebih
tinggi dibandingkan padi, maka pencapaian indeks yang diterima oleh
petani palawija juga lebih besar dibandingkan dengan petani padi. Pada
58
125,000
120,000
115,000
110,000
105,000
Padi
Palawija
100,000
95,000
90,000
59
125,000
120,000
115,000
110,000
Konsumsi RT
BPPBM
105,000
100,000
95,000
60
Gambar V.10. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang
Dibayar (Ib) Petani Tanaman Pangan kabupaten Karimun
Tahun 2014 (2011=100)
122,000
120,000
118,000
116,000
114,000
112,000
110,000
IT
IB
108,000
106,000
61
96,000
2014
94,000
92,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
90,000
Subsektor Hortikultura
Secara bahasa, holtikultura diambil dari bahasa latin dan berasal
dari dua kata, yaitu hortus yang berarti kebun dan culturae yang berarti
bercocok tanam. Jadi, makna tanaman holtikultura secara bahasa
adalaah tanaman yang cara atau teknik
bercocok
tanamnya
dapat
jugadiartikan
sebagai
budidaya
tanaman
62
63
Luas Panen
Produksi Produktivitas
(Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
Sawi
50
257,6
5,15
Kacang Panjang
56
420,2
7,50
Cabe
33
81,8
2,48
Terung
9
60,5
6,72
Ketimun
40
469,2
11,73
Kangkung
53
203,5
3,84
Bayam
51
121,4
2,38
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Jenis Tanaman
yang
sama.
Artinya,
karakteristik
tanaman,
cara
64
Kacang
Panjang
Cabe
2013
Terung
Ketimun
Kangkung
Bayam
2014
65
Tabel V.6.
Jumlah Tanaman
Produksi
Produktivitas
Menghasilkan
(Ton)
(Kuintal/pohon)
(Pohon/Rumpun)
Mangga
7.290
683,8
0,94
Rambutan
145.433 6.980,80
0,48
Nangka
3.218
646,6
2,01
Pepaya
18.145
865,2
0,48
Pisang
47.077 2.134,80
0,45
Nenas
19.875
110,2
0,06
Jeruk
725
54,4
0,75
Sukun
928
90
0,97
Manggis
562
37,1
0,66
Durian
44.901 3.594,20
0,80
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Jenis
Tanaman
66
2013
2014
67
Tabel V.7.
Jenis Tanaman
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
(M2)
(Tangkai/Pohon) (Tangkai/M2)
25
25
1
25
25
1
39
39
1
100
197
1,97
51
51
1
14
14
1
80
80
1
15
15
1
Anthurium Daun
Caladium
Cordyline
Dracaena
Ixora (Soka)
Pakis
Palem
Phylodendron
Sansevieria
14
14
(Pedang-Pedangan)
Sumber: BPS dan Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
68
Tabel V.8.
Dari
keempat
kelompok
tanaman
holtikultura
yang
69
buah-buahan tahun 2014 sebesar 105,89 sedangkan petani sayursayuran sebesar 104,75.
Gambar V.14. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) Petani
Hortikultura di Kabupaten Karimun Menurut Jenis
Tanaman Tahun 2014 (2011=100)
114,000
112,000
110,000
108,000
106,000
104,000
102,000
100,000
98,000
96,000
94,000
92,000
Sayur-sayuran
Buah-buahan
105,000
BPPBM
100,000
95,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Feb
Mar
Jan
90,000
71
Gambar V.16. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang
Dibayar (Ib) Petani Holtikultura kabupaten Karimun
Tahun 2014 (2011=100)
120,000
115,000
110,000
IT
105,000
IB
100,000
95,000
72
2013
88,000
2014
86,000
84,000
Perkebunan
Perkebunan adalah
segala
kegiatan
yang
mengusahakan
mempunyai
kedudukan
strategis
dalam
73
20000
15000
10000
5000
0
2010
Karet
Sagu
2011
2012
Kelapa
Kelapa Sawit
2013
2014
Cengkeh
Gambir
Karimun,
tercatat
terdapat
dua
buah
perusahaan
74
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Karet
Kelapa
Cengkeh
Sagu
2013
Kelapa
Sawit
Gambir
2014
peningkatan
di
hampir
semua komoditas
75
Tabel V.9.
Produksi Tanaman
Kecamatan, 2014
Kecamatan
Karet
Kelapa
Perkebunan
Cengkeh
Sagu
11
18
Moro
15
18
Durai
544
297
30
Kundur
1.453 117,7
14
Kundur Utara
216
136
- 99,7
Kundur Barat
318
189
375
Ungar
1.381
107
458
Belat
30
30
15
Karimun
53
35
1
Buru
2
26
Meral
6
15
Tebing
3
25
Meral Barat
4.032 1013,7
0 992,7
Kab. Karimun
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Rakyat
Kelapa
Sawit
3,5
4
10
2
19,5
menurut
Gambir
3
30
89
9
131
76
2013
90,000
2014
85,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
80,000
77
78
Konsumsi RT
BPPBM
95,000
90,000
79
Gambar V.22. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang
Dibayar(Ib) Petani Tanaman Perkebunan Rakyat
Kabupaten Karimun Tahun 2014 (2011=100)
140,000
120,000
IT
IB
100,000
80,000
80
2014
2013
80,000
75,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
70,000
Peternakan
Peternakan adalah kegiatan memelihara hewan ternak untuk
dibudidayakan dan mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut.
Kegiatan peternakan dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu peternakan
hewan besar (sapi dan kerbau), hewan kecil (kambing, babi, dan kelinci)
dan peternakan unggas (ayam, puyuh, itik). Salah satu program
swasembada pangan yang digalakkan oleh pemerintah saat ini adalah
meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha mengurangi
impor daging dan memperbaiki gizi masyarakat.
81
Gambar V.24. Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil (Ekor), 2010-2014
10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2010
2011
Sapi
2012
Kambing
2013
2014
Babi
82
Tabel V.10.
Kecamatan
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Ungar
Belat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
Meral Barat
Ayam Bukan
Ras
563
79.500
90
704
-
Kab.Karimun
80.655
80.857
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karimun
Puyuh
Itik
6.000
-
200
24
-
6.000
224
V.10.
menunjukkan bahwa populasi ayam ras, ayam bukan ras dan burung
puyuh di Kecamatan Kundur masing-masing sebesar 47.000, 79.500, dan
6000 ekor. Sekedar informasi bahwa hanya Kecamatan Kundurlah yang
mengusahakan ternak unggas burung puyuh. Untuk ternak unggas itik,
83
84
105,000
Ternak Kecil
100,000
Unggas
95,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
90,000
85
120,000
115,000
110,000
Konsumsi RT
105,000
BPPBM
100,000
95,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
90,000
86
Gambar V.27. Perbandingan Indeks yang Diterima (It) dan Indeks yang
Dibayar(Ib) Peternak Kabupaten Karimun Tahun 2014
(2011=100)
120,000
118,000
116,000
114,000
112,000
110,000
108,000
106,000
104,000
102,000
100,000
IT
IB
87
peternak tahun 2013 sebesar 97,40 dan NTP peternak tahun 2014
sebesar 96,04.
Gambar V.28. Perbandingan NTP Peternak Bulanan
Karimun Tahun 2013 dan 2014 (2011=100)
Kabupaten
100,000
99,000
98,000
97,000
96,000
2013
95,000
2014
94,000
93,000
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
92,000
Perbandingan Sektoral
Sektor
diantaranya
pertanian
adalah
terbagi
subsektor
kedalam
tanaman
beberapa
pangan,
subsektor,
holtikultura,
88
Subsektor
105,000
100,000
95,000
Tanaman Pangan
90,000
Hortikultura
Perkebunan
85,000
Peternakan
80,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
75,000
89
105,000
Kepri
100,000
Nasional
95,000
Des
Okt
Nop
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
90,000
90
118,00
116,00
114,00
112,00
Karimun
110,00
Kepri
108,00
Nasional
106,00
104,00
102,00
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
100,00
91
95,00
Kepri
90,00
Nasional
85,00
Des
Nop
Okt
Sep
Agust
Jul
Jun
Mei
Apr
Mar
Feb
Jan
80,00
92
Inflasi Perdesaan
Inflasi diartikan sebagai kecenderungan naiknya harga barangbarang secara umum dan terjadi secara terus menerus. Kenaikan harga
satu atau beberapa barang tidak dapat dikatakan bahwa terjadi inflasi.
Selain itu, apabila kenaikan harga barang terjadi secara temporer,
seperti menjelang hari raya misalnya, maka hal itu tidak dapat dikatakan
sebagai inflasi. Dengan naiknya harga barang-barang di satu sisi, hal itu
mengandung arti terjadinya penurunan nilai uang di sisi lain. Sebaliknya,
deflasi merupakan kondisi dimana terjadi penurunan harga barang
secara umum.
Gambar V.33. Perkembangan Inflasi Perdesaan Bulanan Kabupaten
Karimun Tahun 2013-2014 (2011=100)
3,5
3
2,5
2
1,5
2013
2014
0,5
0
-0,5
-1
93
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
-2
Bahan Makanan
Perumahan
Kesehatan
Transportasi dan Komunikasi
94
Makanan Jadi
Sandang
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
95
96
VI.
PENUTUP
Kesimpulan
Peran sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten
karimun sudah tidak diragukan lagi. Pada tahun 2014 ini, sumbangan
sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Karimun berada di
urutan kedua terbesar setelah sektor perdagangan, yaitu sebesar 16,52
persen. Kendati perannya sudah mulai tergeser, peran sektor pertanian
tidak bolegh diabaikan begitu saja. Perlu diingat bahwa sektor pertanian
merupakan sektor primer yang selain sebagai penyedia kebutuhan
pangan bagi penduduk, juga mampu menyerap tenaga kerja sebagian
besar penduduk serta menjadi sumber pendapatan daerah.
Begitu besarnya peran sektor pertanian terhadap perekonomian
tidak terlepas dari peran petani yang terlibat di dalamnya. Tingkat
kesejahteraan petani dapat diukur dari besaran indikator Nilai Tukar
Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang
diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang
dinyatakan dalam persentase. Secara konsep NTP menyatakan tingkat
kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan petani di
pedesaan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah
tangga dan keperluan dalam proses produksi pertanian. Selama periode
Januari-Desember 2014, NTP Kabupaten Karimun menunjukkan
97
98
dibandingkan
Selanjutnya,
subsektor
perbandingan
lainnya,
regional
yaitu
sebesar
menunjukkan
bahwa
98,08.
NTP
99
Rekomendasi Kebijakan
Rendahnya NTP Kabupaten Karimun mengindikasikan bahwa
tingkat kesejahteraan petani masih sangat perlu diperhatikan. NTP yang
semakin kecil menyebabkan semakin terbatasnya daya beli petani
terhadap barang-barang modal dan kebutuhan rumah tangga (basic
need).
Upaya
perbaikan
tingkat
kesejahteraan
petani
melalui
101
102
LAMPIRAN
103
Lampiran 1.
Konsumsi RT
BPPBM
Januari
114,63
103,57
Februari
115,37
103,94
Maret
115,63
103,86
April
115,71
103,89
Mei
115,60
104,04
Juni
117,17
104,49
Juli
117,04
104,47
Agustus
117,12
104,57
September
116,86
104,64
Okttober
117,08
104,88
November
120,01
105,92
Desember
121,31
109,04
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
104
Lampiran 2.
Indeks
Dibayar
NTP
Januari
101,96
112,56
90,58
Februari
100,70
113,23
88,93
Maret
99,79
113,43
87,98
April
97,81
113,50
86,18
Mei
98,31
113,44
86,66
Juni
95,60
114,80
83,27
Juli
99,34
114,68
86,63
Agustus
97,03
114,77
84,54
September
97,23
114,57
84,87
Okttober
97,48
114,80
84,91
November
97,55
117,37
83,11
Desember
97,13
119,01
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
81,62
Bulan
105
Lampiran 3.
Padi
Palawija
Januari
103,44
117,97
Februari
103,44
116,67
Maret
103,44
118,78
April
103,44
118,78
Mei
103,44
118,78
Juni
104,97
114,41
Juli
104,97
114,41
Agustus
104,97
114,41
September
104,97
116,45
Okttober
104,97
116,45
November
106,48
116,84
Desember
106,48
120,32
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
106
Lampiran 4.
Konsumsi RT
115,98
BPPBM
104,63
Februari
116,65
104,33
Maret
116,87
104,40
April
116,93
104,41
Mei
116,73
104,43
Juni
118,29
104,72
Juli
118,40
104,96
Agustus
118,77
104,94
September
118,70
104,94
Okttober
118,86
104,98
November
121,70
105,33
Desember
122,56
108,87
107
Lampiran 5.
Bulan
Januari
Indeks
Diterima
114,46
Indeks
Dibayar
114,19
NTP
Februari
113,47
114,70
98,93
Maret
115,07
114,89
100,15
April
115,07
114,95
100,10
Mei
115,07
114,78
100,25
Juni
112,13
116,14
96,55
Juli
112,13
116,28
96,43
Agustus
112,13
116,58
96,18
September
113,67
116,53
97,55
Okttober
113,67
116,67
97,43
November
114,34
119,11
95,99
Desember
116,97
120,39
97,16
100,24
108
Lampiran 6.
BuahBuahan
Januari
102,22
102,84
Februari
99,56
102,83
Maret
100,30
104,13
April
99,84
107,79
Mei
105,61
107,79
Juni
100,58
106,45
Juli
102,38
106,45
Agustus
105,99
106,45
September
108,35
106,45
Okttober
109,24
106,45
November
110,73
106,45
Bulan
112,15
106,64
Desember
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
109
Lampiran 7.
Konsumsi RT
115,02
BPPBM
103,51
Februari
115,96
104,14
Maret
116,13
103,56
April
116,20
103,58
Mei
115,88
103,91
Juni
117,72
104,22
Juli
117,55
104,22
Agustus
117,57
104,22
September
117,29
104,22
Okttober
117,46
104,22
November
120,30
104,63
Desember
121,31
105,94
110
Lampiran 8.
Bulan
Indeks
Dibayar
112,87
NTP
Januari
Indeks
Diterima
103,19
Februari
103,15
113,75
90,68
Maret
104,45
113,78
91,80
April
108,08
113,85
94,94
Mei
108,14
113,65
95,15
Juni
106,76
115,20
92,68
Juli
106,78
115,06
92,80
Agustus
106,82
115,08
92,82
September
106,84
114,85
93,03
Okttober
106,85
114,99
92,92
November
106,87
117,37
91,05
Desember
107,06
118,44
90,40
91,42
111
Lampiran 9.
Tanaman
Perkebunan
Rakyat
Januari
102,53
Februari
100,85
Maret
99,00
April
95,32
Mei
96,03
Juni
92,79
Juli
98,16
Agustus
94,78
September
94,73
Okttober
95,08
November
95,08
94,03
Desember
Sumber: BPS Kabupaten Karimun
112
Lampiran 10.
Konsumsi RT
114,34
BPPBM
103,51
Februari
115,04
103,89
Maret
115,34
103,89
April
115,41
103,93
Mei
115,36
104,06
Juni
116,88
104,58
Juli
116,71
104,51
Agustus
116,77
104,61
September
116,48
104,72
Okttober
116,73
105,05
November
119,69
106,34
Desember
121,11
109,90
113
Lampiran 11.
Bulan
Indeks
Dibayar
112,29
NTP
Januari
Indeks
Diterima
99,70
Februari
98,07
112,93
89,31
Maret
96,27
113,16
87,48
April
92,69
113,24
84,18
Mei
93,38
113,22
84,82
Juni
90,23
114,55
81,01
Juli
95,45
114,40
85,80
Agustus
92,16
114,47
82,80
September
92,11
114,25
82,91
Okttober
92,46
114,51
83,03
November
92,46
117,16
81,16
Desember
91,43
118,99
79,02
91,31
114
Lampiran 12.
Bulan
Januari
Ternak besar
108,20
Ternak kecil
102,29
Unggas
107,35
Februari
108,65
102,29
107,58
Maret
109,32
102,29
107,75
April
110,21
102,29
107,75
Mei
110,02
103,51
106,66
Juni
111,57
104,81
108,62
Juli
113,10
104,81
108,99
Agustus
114,89
104,81
108,99
September
117,22
105,04
113,65
Okttober
117,09
105,04
113,65
November
116,88
105,86
113,65
Desember
117,38
105,86
113,65
115
Lampiran 13.
Konsumsi RT
114,81
BPPBM
101,58
Februari
115,72
102,89
Maret
115,84
102,89
April
115,95
102,66
Mei
115,89
102,84
Juni
117,43
102,91
Juli
117,30
102,91
Agustus
117,49
103,98
September
117,16
103,95
Okttober
117,39
103,95
November
120,53
104,64
Desember
121,72
104,91
116
Lampiran 14.
Bulan
Indeks
Dibayar
111,91
NTP
Januari
Indeks
Diterima
106,24
Februari
106,50
112,77
94,44
Maret
106,84
112,78
94,73
April
107,22
113,00
94,89
Mei
107,19
112,96
94,89
Juni
108,78
114,09
95,35
Juli
109,54
113,98
96,10
Agustus
110,31
114,13
96,66
September
112,68
113,91
98,92
Okttober
112,63
114,07
98,74
November
112,77
116,55
96,76
Desember
112,99
117,57
96,11
94,94
117
118