Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas seizin-Nyalah sehingga penyusunan Kajian Dampak
Kependudukan Kota Makassar ini dapat terlaksana dengan baik, walaupun
dalam menganalisis masih sangat jauh dari kesempurnaan dan belum bisa
mencakup secara keseluruhan. Dalam penyusunan Kajian Dampak
Kependudukan Kota Makassar inimasih banyak kekurangan dan belum semua
data yang diharapkan bisa di diperoleh, dituangkan dan dianalisis dalam
laporan ini, namun dengan keterbatasan tenaga yang ada kami berusaha
semaksimal mungkin untuk bisa menyelesaikannya. Dengan tersusunnya
Kajian Dampak Kependudukan Kota Makassar ini diharapkanbisa menjadikan
tambahan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan dan terkait,
sehingga menjadikan program pengelolaan kependudukan terutama program
pengendalian penduduk menjadi program prioritas dari unggulan di setiap
sektor, baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
hal ini menjadi masalah besar dibandingkan negara lain, pertumbuhan penduduk
terutama peningkatan mutu kehidupan atau kualitas penduduk dalam sumber daya
ketersediaan pangan.
terbanyak keempat didunia setelah negara Cina, India dan Amerika Serikat. Pada
Indonesia pada bulan desember tahun 2010 berdasarkan hasil sensus adalah
Kondisi ini menjadi masalah besar bagi Indonesia berbeda dengan Cina
yang memiliki jumlah penduduk terbanyak pertama di dunia. Akan tetapi Cina
1
segala-galanya dan berupaya menjalankan program tersebut secara baik. Ia menilai,
kampanye dan kebijakan, yaitu “Satu keluarga satu anak”(one family one child).
yaitu Program Keluarga Berencana yang dilaksanakan sejak tahun 1970 sukses
pertumbuhan penduduk mulai menurun dan mencegah angka kelahiran dari 5,6
anak per wanita menjadi 2,6 di tahun 2002, namun sampai tahun 2012 angka
tersebut tidak menurun dan terus berubah. Memasuki masa orde baru pemerintah
gencar melakukan kampanye KB, dengan slogan “cukup dua anak” atau “Keluarga
2
merangkul jajaran kementrian, Gubernur, Bupati/Walikota, dan Kelurahan.
banyak hal yang terjadi di Indonesia, yaitu adanya kebijakan- kebijakan baru dan
berbagai perubahan. Pada tahun 1999 terbitlah undang- undang baru yang menjadi
mengatur Otonomi Daerah yaitu Undang- undang Nomor 22 tahun 1999. Dimana
program yang dulunya diatur dikelola pusat sekarang diatur dan dikelola daerah
Hingga saat ini, potret kependudukan di Indonesia yang jelas terlihat adalah
mencakup jumlah penduduk yang besar (268.932.195 juta jiwa per 14 Oktober
2019), laju pertumbuhan penduduk yang tinggi (1,43% per tahun), kualitas
penduduk yang masih rendah (urutan 116 dari 189 negara di dunia), dan penyebaran
tersebut akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada berbagai
kelahiran semakin meningkat tahun 2002 2,6 juta perwanita sampai tahun 2012
terbentur dengan adat istiadat, budaya, serta agama yang membuat program itu
3
Berdasarkan data BPS (2022), untuk jumlah penduduk Kota Makassar
berdasarkan hasil sensus tahun 2020 tercatat 1.423.877 jiwa, hingga pada tahun
2021 jumlah penduduk mencapai 1.427.619 jiwa. Dengan demikian dalam kurun
di tahun 2010 sebesar 1.339.374 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,41.
laki sebanyak 661.379 jiwa, dan perempuan sebanyak 677.995 jiwa. Khusus di Kota
Makassar berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik Kota Makassar Tahun 2014,
Kepadatan penduduk 8.131 jiwa/km2 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi
Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang
jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah,
4
Salah satu upayanya adalah dengan melakukan analisis dampak kependudukan.
perkembangan sosial-budaya.
digunakan adalah :
yang bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala
5
1.5. Ruang Lingkup
wilayah Kota Makassar dan variabel-variabel kependudukan yang ada dan masalah-
6
BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN
sebanyak 746.951 dan perempuan sebanyak 761.203 jiwa. Pada tahun 2019,
dari laki-laki sebanyak 755.968 dan perempuan sebanyak 770.709 jiwa . Pada
jiwa.
7
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Makassar
Tahun 2022
tahun 2022, terjadi penurunan sebesar 42.196 jiwa. Selanjutnya untuk jumlah
laki-laki tahun 2018, 746.951 jiwa dan pada tahun 2022, 713.362 jiwa.
Terjadi penurunan 33.589 jiwa untuk jumlah laki-laki. Dari data tersebut
8
Tabel 2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kota
Makassar Tahun 2018-2022
Untuk selanjutnya berdasarkan kelompok umur, hasil sensus penduduk tahun 2022
Kota Makassar tercatat kelompok usia produktif (15 sampai 64 tahun) jenis kelamin
laki-laki berjumlah 498420 jiwa dan jenis kelamin perempuan berjumlah 503528 jiwa
sedangkan usia non produktif (usia 0-14 tahun dan 65 tahun keatas). Jenis kelamin laki-
laki berjumlah 214942 jiwa dan jenis kelamin perempuan berjumlah 215299 jiwa
9
Gambar 1 Piramida Penduduk Kota Makassar Tahun 2022
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota
Makassar Tahun 2022
10
secara terinci menurut jenis kelamin masing-masing 711.006 jiwa laki-laki dan
716.613 jiwa perempuan, dengan demikian maka Rasio Jenis Kelamin sebesar
99,22, angka ini menunjukkan bahwa bahwa pada 100 penduduk perempuan ada
2,50
2,00
1,65
1,50
1,40
1,23
1,00
0,26
0,00
2000 2010 2015 2020 2021
Tabel 4 Jumlah penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Tahun 2010,
2015, 2020, 2021 dan 2022
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar (SP, 2010, 2020 &
Makassar Dalam angka 2022, BPS Kota Makassar )
11
Tabel 4 memperlihatkan jumlah penduduk mengalami kenaikan dari
1.339.374 jiwa pada tahun 2010, pada tahun 2015 sebanyak 1.449.401 jiwa dan
mengalami penurunan 1.423.877 jiwa pada tahun 2020 dan mengalami kenaikan
pada tahun 2021 yaitu 1.427.619 jiwa dan 1.432.189 jiwa pada tahun 2022. Dari
signifikan dari tahun 2010 sampai tahun 2022 sebesar 92.815 jiwa.
fluktuasi yaitu penurunan dari 1,65 persen pada tahun 2010. Di tahun 2016
berdasarkan data BPS dalam Makassar dalam Angka Tahun 2015, laju
12
menjadi 1,40 persen dan pada tahun 2020 turun menjadi 1,23 persen. Pada tahun
2023 berdasarkan Makassar dalam Angka tahun 2022, laju pertumbuhan penduduk
Derajat kesehatan suatu Negara dapat diukur dari status kesehatan Ibu
dan anak. Kesehatan Ibu dan anak merupakan indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat di suatu Negara. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu menyediakan sarana
prasarana dan fasilitas kesehatan yang memadai seperti Puskesmas dan Rumah
Sakit Bersalin.
Tabel 6 Jumlah Sarana Rumah Sakit Bersalin di Kota Makassar Tahun 2018-2019
13
Tingkat Mortalitas (Kematian Ibu dan Anak)
a. Kematian Ibu terdiri dari jumlah kematian ibu hamil, kematian ibu
bersalin dan kematian ibu nifas pada periode satu tahun. Angka kematian
b. Jumlah Kematian Bayi adalah jumlah kematian bayi di bawah umur satu
tahun pada tahun yang sama. Jumlah kematian bayi merupakan indikator
20
14
15
12
10
10
11
5 9
5 7
6 4
3
1
0 0
2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 3 Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Angka Kematian Balita
di Kota Makassar Tahun 2018-2021
14
Gambaran tentang kematian ibu dapat terlihat pada tabel pada tahun 2018
sampai dengan tahun 2021 terjadi peningkatan kematian ibu dari tahun ke
tahun , dan jumlah tertinggi kematian ibu sebanyak 14 jiwa. Dari data diatas
terlihat jumlah kematian bayi dari tahun 2018 – 2021 mengalami fluktuatif,
dan tertinggi yaitu pada tahun 2019 sebanyak 9 jiwa. Hal tersebut telah
menjadi perhatian dari pemerintah terutama dari aspek kesehatan baik secara
TK, SD, SLTP dan SLTA dan PT akan memerlukan dukungan kebutuhan sarana
dan prasarana pendidikan. Penduduk usia dewasa sebagian besar telah menikmati
Angka Partispasi Murni adalah indikator daya serap yang lebih baik
yang sesuai dengan standar tersebut. Pada tingkat pendidikan dasar nilai APM
untuk SD meningkat dari tahun 2021 yaitu 97,45 persen dan tahun 2022 menjadi
99,62 persen, untuk SMP sebesar 80,31 persen meningkat menjadi 83,05 persen
15
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap lembaga
SMA 59,64
60
A SMP 83,05
P 80,31
M
SD 99,62
97,45
SMA 89,73
92,23
A 84,49
SMP
P
98,09
K
SD 102,65
101,4
SMA 73,03
73,38
A 93,34
SMP
P
93,57
S
SD 99,62
99,82
0 20 40 60 80 100 120
2022 2021
Gambar 4 Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Makassar
Sumber : BPS, Survei Sosial Ekonomi (Susenas)
16
Angka Melek Huruf adalah proporsi penduduk usia 15 tahun keatas yang
dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.
100
99,5
99,17
99
98,86 98,86
98,5 98,43
98,23
98
97,91
97,67
97,5
97
96,5
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 5 Angka Melek Huruf Kota Makassar Tahun 2018-2022 Sumber : BPS,
Survei Sosial Ekonomi (Susenas)
17
dengan kemampuan pemenuhan pendidikan yang memadai dan akses kesehatan
yang berkualitas akibat tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk.
minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari.
dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung
Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan
18
Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan
perdesaan.
Makassar setiap tahun meningkat cukup tinggi sejak sejak terjadi Pandemi Covid-
19, terlihat dari 4,28% pada tahun 2019 naik menjadi 4,54% pada tahun 2020,
meningkat 4,82% pada tahun 2021 dan kemudian turun menjadi 4,58% di tahun
2023.
72 71,83
70 69,98
68 68,18
66,78
66 66,22
65,12
64 64,23
63,24
62
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
dengan tingginya angkatan kerja. Walaupun angka tersebut menurun, tetap akan
menjadi perhatian Pemerintah untuk masa yang akan datang, terutama relasi
19
antara jumlah penduduk Kota Makassar yang semakin meningkat dengan
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru tampak setelah bayi berusia 2
tahun.
Tabel 8 Jumlah data anak yang berisiko stunting di Kota Makassar pada tahun
2022 dan 2023
20
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang
sering ditemui:
2.2.5. Ekonomi
yang termasuk kedalam Angkatan Kerja sebanyak 1.074.484 jiwa yang terdiri dari
525.228 jiwa laki-laki dan 549.256 jiwa perempuan. Pada Tabel 9 tentang
Penduduk Berumur 15 Tahun keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Jenis
Tabel 9 Penduduk umur 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan utama di Kota
Makassar Tahun 2023
Jenis Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah
peternakan perdagangan, rumah makan dan Hotel, industri dan lainnya. Dari data
21
tersebut terlihat bahwa mata pencaharian penduduk Kota Makassar didominasi
oleh Sektor Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel sebesar 34,68
dengan mobilitas sirkuler. Pola mobilitas ini dicirikan oleh perpindahan secara
periodik dari tempat asal ke tempat tujuan, baik ke tempat yang sama maupun
berbeda, biasanya untuk bekerja dalam waktu pendek, melibatkan orang yang sama,
dan tidak ada intensi untuk menetap di tempat tujuan (Wickramasekara, 2011;
Schneider & Parusel, 2011; Constant & Zimmermann, 2011; Hugo, 2013)
Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen
perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk
yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.
berasal dari daerah tujuan. Salah satu contohnya adalah perpindahan dari desa ke
kota karena di kota memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik dan
22
kesempatan kerja yang lebih tinggi. Berikut beberapa faktor penarik lain dari
mobilitas penduduk :
Status sosial dalam hal ini erat kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerjaan dan penghasilan yang tinggi, maka status ekonomi pelaku mobilitas
aspek, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang disebabkan oleh
23
masyarakat desa dan kota. Sedangkan, dampak negatif yang ditimbulkan adalah
umur tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun) terhadap
24
Angka Beban Ketergantungan
44,2
44 43,96
43,8
43,6
43,4 43,42
43,2
43
42,94
42,8
42,6
42,4
2020 2021 2022
ketergantungan dari tahun 2020 ke 2022 yaitu dari 43,96 % menjadi 42,94%. Hal
ini memperlihatkan bahwa pada tahun 2020 ke tahun 2022, Kota Makassar belum
memasuki tahapan bonus demografi yang ditandai jumlah penduduk usia kerja
Keluarga (Bangga Kencana) itu telah menjadi pangkal dasar munculnya bonus
demografi.
usia kerja akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu
25
meningkatkannya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun berkah ini
bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya.
26
BAB III
adalah 8.122 jiwa/km2 pada tahun 2021 sedangkan pada tahun 2022 naik menjadi
meningkat.
27
penduduk adalah adanya penyebaran penduduk yang tidak merata serta
tinggi.
3.1. PENDIDIKAN
tidak baik menjadi kebiasaan baik yang terjadi selama kita hidup untuk
28
hanya mampu dicapai oleh orang kaya. Sedangkan orang miskin tidak
kemiskinan.
semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Secara
relatif tinggi. Angka Melek Huruf di Makassar sudah cukup tinggi sudah
semakin marak.
bangsa.
29
3.2. KESEHATAN
adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Menurut BPS, Angka harapan hidup
AHH mengacu dari data Angka lahir hidup dan Anak masih hidup. Sementara
kebidanan 1148 orang, tenaga kefarmasian 1091 orang, tenaga kesmas 581
orang, tenaga kesling 236 orang, tenaga gizi 400 orang dsb. Selain ditunjang
yang cukup lengkap, yang terdiri dari 34 unit rumah sakit, 47 unit puskesmas,
16 Rumah Sakit Khusus, 1012 Posyandu, dan 155 Klinik Pratama. (Makassar
dalam Angka, 2022) Tingkat Kematian Untuk Kota Makassar pada tahun
30
2021 yaitu Angka kematian Ibu sebesar 14 kematian ibu pada tahun 2021
menjadi 21 pada tahun 2022. Jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah sebanyak 816 orang dan bayi gizi buruk sebanyak 490 orang. (Dinkes,
2021)
dan MOP. Program keluarga berencana ini terbukti berhasil menekan laju
ini tidak terlalu tinggi, namun hal tersebut juga akan berpengaruh akan
terjaga, kematian ibu dan bayi pun berkurang. Disamping itu program KB
31
dikeluarkan pemerintah untuk pengadaaan alat-alat dan obat untuk
3.3. EKONOMI
3.3.1. PENGANGGURAN
angkatan kerja yang akan berpartisipasi dalam pembangunan atau dapat dikatakan
jumlah angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja akan semakin bertambah.
Bertambahnya angkatan kerja yang tidak diikuti dengan tersedianya lapangan dan
32
kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran. Pengangguran adalah
seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang
mencari pekerjaan dengan tingkat upah tertentu, tetapi tidak memperoleh pekerjaan
yang diinginkan. Teori keynes disebutkan bahwa pasar tenaga kerja jauh dari kata
seimbang, karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permintaan dan penawaran
banyak. Dalam keadaan demikian salah satu hal yang penting yang harus
masalah ini tidak tertangani dengan baik, maka masalah baru yang akan timbul
Dewasa ini kita ketahui di seluruh pelosok tanah air jumlah angkatan kerja terus
2018 sampai tahun 2022 berfluktuasi. Dimana tingkat pengangguran tahun 2018
disebabkan karena adanya pandemi covid-19, yang berdampak pada PHK besar-
besaran dan penutupan sejumlah lapangan kerja. Sedangkan Tahun 2020 ke 2022
33
cenderung mengalami penurunan. Angka ini mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya di 2020, 15,92% menjadi 11, 82 % Tahun 2022. Hal ini karena
aktivitas masyarakat yang diberikan pemerintah sejauh ini. Hal ini juga di dukung
3.4. KEMISKINAN
34
karna faktor ekonomi berkorelasi dengan kemampuan pemenuhan
35
ekonomi, tingkat pengangguran, kesehatan, pendidikan, akses
lingkungan.
angkatan kerja.
36
Gambar 10 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Makassar Tahun 2014-2022
Sumber : Makassar dalam angka 2023
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2022 dapat dilihat lebih
37
BAB IV
4.1 Pendidikan
Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jalur, jenis, dan
jenjang
Sembilan
Tahun Pendampingan BOS, pemberian bea siswa bagi keluarga tidak mampu
harus sekolah.
prasarana sekolah.
kredibel
tenaga kependidikan
keterampilan kerja
38
4.2 Kesehatan
penanganan kasus gizi kurang dan gizi buruk, pelayanan MOW dan MOP
b. peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi rumah tangga miskin
status gizi murid sekolah melalui pemberian makanan tambahan bagi anak-
prasarana sekolah.
kependidikan
keterampilan kerja
39
l. Penguatan akselerasi program KB diharapkan dapat mendukung dan
program KB.
4.3 Ekonomi
a. Pengangguran
tenaga kerja
4) Pengembangan kewirausahaan
a. Kemiskinan
serta pendampingan.
40
BAB V
5.1 KESIMPULAN
5.2 REKOMENDASI
41
b) Mengoptimalkan Program Pengendalian Kuantitas Penduduk
dengan menjalin kemitraan yang kuat dengan lembaga
pemerintah yang lain, Perguruan Tinggi, Forum Antar Umat
Beragama serta lembaga-lembaga yang konsen terhadap program
ini.
42
DAFTAR PUSTAKA
43