Anda di halaman 1dari 48

MENU KEGIATAN DAK FISIK DAN

BOKB LINI LAPANGAN TAHUN 2023


Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan
13 Oktober 2022

Disampaikan pada acara pendampingan Penyuusunan RK DAK Fisik Subbidang KB dan BOKB TA
2023
BAHASAN
1.Evaluasi realisasi Menu BOKB
dan DAK Fisik Tahun 2022
2.Menu DAK Fisik Tahun 2023
3.Menu BOKB Fisik Tahun 2023
Evaluasi realisasi Menu BOKB
01 dan DAK Fisik Tahun 2022

BERENCANA ITU KEREN


Realisasi DAK FISIK Tahun 2022
Menu Lini Lapangan
PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI
NO KEGIATAN
Jumlah Anggaran Jumlah Anggaran Persentase
(1) (2) (3) (4) (5)
I. PENGADAAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI KB  

KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/PENDAMPINGAN


1 KELUARGA STUNTING (RODA EMPAT/LEBIH) 22.877.313.550 9.761.721.250 43%

KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/PENDAMPINGAN


2 KELUARGA STUNTING (RODA DUA) 76.711.370.668 29.340.635.800 38%

KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/PENDAMPINGAN


3 KELUARGA STUNTING (KENDARAAN AIR) 8.645.526.650 1.552.099.000 18%
I. PENGADAAN SARANA PRASARANA PENDATAAN DAN PENYULUHAN KB DI BALAI PENYULUHAN KB  

1 SARANA PRASARANA SIGA (PERSONAL KOMPUTER) 38.128.896.749 16.560.349.470 43%

2 PEMBANGUNAN/ALIH FUNGSI BALAI PENYULUHAN 58.721.817.262 13.935.849.685 24%


3 REHAB BALAI PENYULUHAN 90.342.392.784 36.125.207.224 40%
4 KELENGKAPAN BALAI PENYULUHAN 23.497.928.655 12.127.716.672 52%
TOTAL 594.830.299.451 240.947.448.238 41%

Sumber: morena 12 Oktober 2022


NO PROVINSI PAGU PAGU RKA REALISASI (%) Persentase Realisasi
1. ACEH 23.101.261.000 23.070.864.588 10.187.450.812 44.1
2. SUMATERA UTARA 36.688.277.000 36.680.039.832 6.939.400.188 18.91
3. SUMATERA BARAT 16.498.601.000 16.803.009.584 6.234.736.338 37.79
4. RIAU 15.387.812.697 15.387.812.697 13.676.310.178 88.88
5. JAMBI 16.903.134.000 16.903.129.495 7.197.074.074 42.58
6. Sumatera Selatan 22.308.168.000 22.260.510.955 5.186.347.520 23.25
7. BENGKULU 15.238.887.000 15.238.887.000 4.439.593.409 29.13
8. LAMPUNG 15.703.320.000 15.991.320.000 5.090.980.360 32.42
9. BANGKA BELITUNG 3.826.477.000 3.826.477.000 2.280.754.905 59.6
10. KEPULAUAN RIAU 4.243.680.000 4.243.680.000 1.895.676.594 44.67
11. DKI JAKARTA 1.764.000.000 1.764.000.000 - -
12. JAWA BARAT 32.292.542.000 32.247.952.998 15.755.468.643 48.79 Realisasi DAK FISIK
13. JAWA TENGAH 41.044.796.000 41.044.796.000 27.000.838.511 65.78
14. D.I. YOGYAKARTA 6.917.252.000 6.917.213.000 5.405.523.164 78.15
Per Provinsi
15. JAWA TIMUR 32.980.466.000 32.338.277.708 10.115.193.597 30.67 Tahun 2022
16. BANTEN 9.811.183.000 9.811.183.000 7.444.539.720 75.88 40,37%
17. BALI 6.450.292.000 6.443.289.000 3.150.363.407 48.84
18. NUSA TENGGARA BARAT 13.500.175.300 13.500.165.498 10.715.738.120 79.37
19. NUSA TENGGARA TIMUR 27.556.727.000 27.512.699.000 10.326.381.505 37.47
20. KALIMANTAN BARAT 12.470.099.000 12.483.447.088 4.701.890.735 37.71 Sumber: morena 12 Oktober 2022
21. KALIMANTAN UTARA 5.130.224.000 5.130.224.000 2.291.682.761 44.67
22. KALIMANTAN TENGAH 12.245.828.000 12.190.578.800 3.800.731.603 31.04
23. KALIMANTAN SELATAN 16.356.671.000 16.311.646.800 6.812.773.598 41.65
24. KALIMATAN TIMUR 12.117.984.000 12.117.983.998 5.773.938.453 47.65
25. SULAWESI UTARA 24.542.972.000 24.542.971.998 5.974.648.677 24.34
26. SULAWESI TENGAH 23.384.114.000 23.347.019.244 9.310.848.222 39.82
27. SULAWESI SELATAN 30.645.462.000 30.645.459.198 12.452.819.483 40.64
28. SULAWESI TENGGARA 30.337.659.000 30.347.583.999 12.022.170.488 39.63
29. GORONTALO 7.535.867.000 7.298.266.848 2.329.847.962 30.92
30. MALUKU 12.162.025.000 12.127.966.732 1.432.706.000 11.78
31. MALUKU UTARA 16.172.445.000 15.856.255.000 7.320.523.923 45.27
32. PAPUA 26.942.461.000 26.831.175.391 6.001.592.689 22.28
33. SULAWESI BARAT 7.240.436.000 7.238.870.000 5.088.523.849 70.28
34. PAPUA BARAT 17.768.983.000 16.375.543.000 2.737.283.500 15.4
TOTAL 597.270.280.997 594.830.299.451 241.094.352.988 40.37
Realisasi DAK NON FISIK Tahun 2022
Menu Lini Lapangan
PERENCANAAN KEGIATAN REALISASI PERSENTASE
NO KEGIATAN
Jumlah Anggaran Jumlah Anggaran Jumlah Anggaran
(1) (2) (3) (4) (5)
I. OPERASIONAL BALAI PENYULUHAN KB  

1. BIAYA OPERASIONAL PENYULUHAN KB 93.641.535.173 43.202.456.283 46%


2. BIAYA OPERASIONAL PENGOLAHAN DATA 12.562.502.370 5.509.980.036 44%
3. BIAYA OPERASIONAL PEMBINAAN KADER IMP 25.647.654.554 12.574.468.792 49%
4. BIAYA ORIENTASI LINI LAPANGAN 18.807.997.635 8.943.389.339 48%
5. BIAYA LANGGANAN DAYA DAN JASA 16.536.244.368 4.602.862.188 28%
BIAYA OPERASIONAL JASA TENAGA KEAMANAN DAN PRAMUSAJI
6. BALAI PENYULUHAN KB 80.870.068.800 41.001.424.193 51%
II. OPERASIONAL PENURUNAN STUNTING  

BIAYA OPERASIONAL PENDAMPINGAN CALON PENGANTIN DI


1 DESA 42.109.728.597 4.475.901.002 11%

2 BIAYA OPERASIONAL PENDAMPINGAN IBU HAMIL DI DESA 392.939.024.005 38.863.032.408 10%


BIAYA OPERASIONAL PENDAMPINGAN PASCA PERSALINAN DI
3 DESA 100.969.961.094 13.706.694.180 14%
BIAYA OPERASIONAL SURVAILANCE STUNTING TINGKAT DESA
4 (PAKET DATA UNTUK PELAPORAN) 700.797.016.380 188.780.217.386 27%
5 BIAYA MINI LOKAKARYA KECAMATAN 118.224.628.717 40.491.388.461 34%
6 BIAYA AUDIT KASUS STUNTING 22.550.968.098 4.008.220.650 18%
7 BIAYA CETAK DATA KELUARGA (BERISIKO STUNTING) 6.947.020.810 4.433.779.304 64%
V. OPERASIONAL PEMBINAAN PROGRAM BANGGAN KENCANA OLEH KADER (PPKBD DAN SUB PPKBD)  

BIAYA OPERASIONAL PELAKSANAAN KIE OLEH KADER (PPKBD


1 DAN SUB PPKBD) 389.760.758.677 198.087.661.458 51%
TOTAL 2.741.371.977.739 883.756.495.248 32%

Sumber: morena 12 Oktober 2022


NO PROVINSI PAGU PAGU RKA REALISASI (%) Persentase Realisasi
1. ACEH 107.866.335.000 107.839.334.700 35.976.831.964 33.35
2. SUMATERA UTARA 171.717.815.400 171.534.049.998 42.699.785.615 24.87
3. SUMATERA BARAT 61.453.771.000 61.443.555.272 18.282.360.108 29.75
4. RIAU 62.657.846.000 62.657.846.000 17.193.279.809 27.44
5. JAMBI 41.504.424.000 41.503.010.905 11.035.319.159 26.59
6. Sumatera Selatan 89.794.689.300 89.794.089.400 24.499.383.612 27.28
7. BENGKULU 36.164.302.000 36.164.302.000 13.508.234.023 37.35
8. LAMPUNG 84.518.928.800 80.616.248.900 22.160.782.627 26.22
9. BANGKA BELITUNG 15.865.606.000 15.865.605.900 4.468.071.277 28.16
10. KEPULAUAN RIAU 20.849.756.800 20.841.785.216 5.075.791.663 24.34 Realisasi DAK Non FISIK
11. DKI JAKARTA 28.266.100.000 28.266.074.011 3.581.752.918 12.67
12. JAWA BARAT 392.478.189.500 392.478.705.880 131.895.353.158 33.61 Per Provinsi
13.
14.
JAWA TENGAH
D.I. YOGYAKARTA
335.699.220.000
29.567.543.100
335.699.220.000
29.567.543.100
132.264.444.389
13.775.671.575
39.4
46.59
Tahun 2022
15. JAWA TIMUR 334.301.578.000 321.464.109.540 89.617.253.454 26.81

32,03%
16. BANTEN 88.703.489.600 88.703.481.000 34.297.172.591 38.66
17. BALI 39.045.840.600 39.129.840.600 11.018.164.610 28.22
18. NUSA TENGGARA BARAT 53.583.269.600 53.580.044.500 22.528.085.123 42.04
19. NUSA TENGGARA TIMUR 95.788.253.100 95.754.558.700 31.124.808.566 32.49 Sumber: morena 12 Oktober 2022
20. KALIMANTAN BARAT 59.423.150.800 59.395.134.777 14.817.026.100 24.93
21. KALIMANTAN UTARA 10.569.200.200 10.569.200.100 3.234.894.985 30.61
22. KALIMANTAN TENGAH 38.051.542.100 38.051.539.250 9.390.670.142 24.68
23. KALIMANTAN SELATAN 48.111.224.900 48.094.692.300 16.230.174.834 33.73
24. KALIMATAN TIMUR 35.885.987.300 35.884.548.214 9.182.783.770 25.59
25. SULAWESI UTARA 45.015.759.200 45.006.662.685 10.312.984.401 22.91
26. SULAWESI TENGAH 49.372.875.000 49.372.873.700 15.998.230.770 32.4
27. SULAWESI SELATAN 104.441.057.500 104.441.056.000 39.698.735.832 38.01
28. SULAWESI TENGGARA 55.261.324.400 55.261.288.600 21.286.409.840 38.52
29. GORONTALO 20.360.860.010 20.356.416.850 3.847.317.371 18.9
30. MALUKU 31.636.474.400 31.635.064.341 11.778.040.635 37.23
31. MALUKU UTARA 28.444.854.300 28.444.853.900 12.575.378.851 44.21
32. PAPUA 90.438.486.000 90.325.291.400 29.445.814.086 32.56
33. SULAWESI BARAT 20.697.099.700 20.697.099.700 8.677.661.340 41.93
34. PAPUA BARAT 32.237.022.500 30.932.850.300 12.431.046.550 38.56
TOTALSumber: morena 12 Oktober 2022
2.759.773.876.110 2.741.371.977.739 883.909.715.748 32.03
MENU DAK FISIK
02 TAHUN ANGGARAN 2023

BERENCANA ITU KEREN


Sumber: Kementrian Keuangan RI
MENU DAK FISIK LINI LAPANGAN
SARANA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
1. Pengadaan Kendaraan antar jemput akseptor/pendampingan keluarga Stunting (roda
empat atau lebih)
2. Pengadaan Kendaraan antar jemput akseptor/pendampingan keluarga Stunting (roda
dua)
3. Pengadaan Kendaraan antar jemput akseptor/pendampingan keluarga Stunting
(kendaraan air)
4. Pembangunan/rehab/kelengkapan Balai Penyuluhan KB
PENGADAAN KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/
PENDAMPINGAN KELUARGA STUNTING (RODA EMPAT ATAU LEBIH)

DEFINISI KRITERIA STANDAR


 Difungsikan sebagai alat SASARAN PEMENUHAN
transportasi untuk mengangkut para  OPDKB Kabupaten/Kota  Setiap SKPDKB
Peserta KB (Peserta Baru dan Kabupaten/kota hanya
yang belum memiliki
Peserta Aktif) dari tempat akseptor mendapatkan 1 (satu) unit
kendaraan roda antar
menuju lokasi tempat pelayanan KB kendaraan roda empat
jemput calon akseptor;
terutama di wilayah yang jauh dari antar jemput peserta KB
Fasilitas Kesehatan KB statis dan  OKPDKB Kabupaten/Kota dari DAK Subbidang KB
pelayanan KB Bergerak dan
wajib menyediakan dana
sebaliknya  Prioritas bagi SKPDKB
operasional dan
pemeliharaan serta biaya kabupaten/kota yang belum
 Difungsikan untuk keperluan
administrasi dokumen memiliki
pendampingan keluarga dalam
kendaraan
percepatan penurunan stunting;
PENGADAAN KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/
PENDAMPINGAN KELUARGA STUNTING (RODA DUA)

DEFINISI KRITERIA STANDAR


 Pengadaan unit sepeda SASARAN PEMENUHAN
motor roda 2 digunakan  OPD-KB Kabupaten/Kota  Prioritas diberikan kepada Penyuluh
dengan tujuan untuk dengan menghitung Keluarga Berencana (PKB) dan/atau
berapa jumlah Penyuluh Petugas Lapangan Keluarga
meningkatkan mobilitas Berencana (PLKB) berupa 1 unit
KB/Petugas Lapangan
dan daya jangkau dalam KB ASN dan non
kendaraan bermotor roda dua
 Apabila sudah terpenuhi dapat
melaksanakan tugas ASN/Kepala UPT KB diberikan kepada Kepala UPT.KB
sebagai Petugas Program Tingkat tingkat kecamatan/Pengendali Petugas
Bangga Kencana dan Kecamatan/Pengendali Lapangan KB 1 unit
penurunan stunting di lini Petugas KB  Penggantian bagi yang sudah rusak
 OPDKB Wajib menyediakan dana
lapangan operasional dan dana pemeliharaan
serta biaya administrasi
PENGADAAN KENDARAAN ANTAR JEMPUT AKSEPTOR/
PENDAMPINGAN KELUARGA STUNTING (KENDARAAN AIR)

DEFINISI KRITERIA STANDAR


 Kendaraan yang SASARAN PEMENUHAN
diperuntukkan bagi para  OPD-KB  OPD-KB Kabupaten/Kota wajib
Calon Peserta KB dan menyediakan dana operasional dan
Kabupaten/Kota pemeliharaannya
Peserta KB dalam rangka yang belum memiliki
meningkatkan akses dan kendaraan air antar  Setiap OPD-KB Kabupaten/Kota
kualitas pelayanan KB hanya mendapatkan satu unit
jemput calon kendaraan antar jemput peserta KB
dan penurunan stunting akseptor/Peserta KB
yang wilayahnya
termasuk wilayah
perairan
PEMBANGUNAN/ALIH FUNGSI BALAI PENYULUHAN/
REHAB BALAI PENYULUHAN/ PENGADAAN
KELENGKAPAN BALAI PENYULUHAN BANGGA KENCANA

DEFINISI KRITERIA STANDAR


Balai Penyuluhan adalah SASARAN PEMENUHAN
bangunan yang terletak di  Kecamatan yang memiliki KA.  Setiap Kecamatan 1 (satu)
wilayah kecamatan UPT/Koordinator KB Kecamatan Balai Penyuluhan KB
 Kecamatan yang belum memiliki
berfungsi sebagai Pusat
kantor Ka. UPT/Koordinator KB
pengendalian operasional Kecamtan
dan pelayanan Program  Kecamatan yang memiliki
Bangga Kencana di tingkat sebidang tanah
kecamatan.  Disarankan dibangun dekat area
kantor kecamatan
Spesifikasi Teknis Kendaraan Antar jemput Peserta KB:
1. Kendaraan bermotor roda empat atau lebih Antar jemput
a. Mobil Micro Bus
Jumlah seat : Minimal 14 seat
Kapasitas isi : Minimal 2.500 cc Silinder/mesin
Jumlah ban : 4 atau 6 buah (disesuaikan dengan kondisi daerah)
Kursi : Jok dengan reclining seat dan sabuk pengaman
Sistem Kemudi : Power Stering
Fasilitas : Air Conditioner (AC)
Aksesoris : a. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4
b. Pemecah kaca darurat
c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K
Desain Striping : Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan
biru dan putih.
Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan “KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD
KABUPATEN/KOTA”, menggunakan cat air brush metalik dengan ukuran proporsional.
Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker “BERENCANA ITU KEREN” dengan ukuran proporsional
dan tertulis DAK Sub Bidang KB TA. ...... Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang dengan cat
metalik air brush.
Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat metalik airbrush dengan ukuran
proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis “KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB” berbahan stiker.
Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta
logo program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik airbrush.
b. Mobil Mini Bus
Jumlah seat : 7 seat
Kapasitas isi : 1400 – 2000 cc
Kursi : Jok dengan reclining seat dan sabuk pengaman
Sistem Kemudi : Power stering
Fasilitas : Air Conditioner (AC)
Aksesoris : a. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4
b. Pemecah kaca darurat
c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K

Desain Striping : Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan biru dan putih

Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD
KABUPATEN/KOTA, menggunakan cat air brush metalik dengan ukuran proporsional.
Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker “BERENCANA ITU KEREN” dengan ukuran proporsional
dan tertulis DAK Sub Bidang KB TA. ........
Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang
Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat airbrush dengan ukuran
proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB berbahan stiker.
Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo
program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional
c. Mobil Mini Bus Sistem Penggerak 4 WD
Jumlah seat : 7 seat
Sistem penggerak roda : mobil berpenggerak empat roda (four wheel drive/4WD) atau 4x4
Kapasitas isi : 3000 – 3500 cc
Kursi : Jok dengan reclining seat dan sabuk pengaman
Sistem Kemudi : Power stering
Fasilitas : Air Conditioner (AC)
Aksesoris : a. a. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4
b. b. Pemecah kaca darurat
c. c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K
Desain Striping : Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan biru
dan putih namun wajib memasukan logo program Bangga Kencana
dan lambang BKKBN di lambung mobil kiri kanan
Sistem Penggerak : Penggerak depan, penggerak belakang, 4wd/AWD
Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD
KABUPATEN/KOTA, menggunakan cat air brush metalik dengan ukuran proporsional.
Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker “BERENCANA ITU KEREN” dengan ukuran
proporsional dan
tertulis DAK Sub Bidang KB TA. ...... Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang dengan cat
metalik air brush.
Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat metalik airbrush dengan
ukuran proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB berbahan
stiker.
Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta
logo program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik airbrush
Untuk design stripping dan logo BKKBN dapat menyesuaikan dan mengacu pada panduan grafis identitas
BKKBN
1. Kendaraan bermotor roda dua Antar Jemput Peserta KB

Jenis /Tipe : Sepeda motor roda dua yang dianggap lebih tepat
dengan kondisi daerah
Isi Silinder/mesin : 110 -250 cc
Tipe Mesin : 4 Langkah
Warna : Biru
Assesoris : a.Airbrush logo dan slogan tulisan berbunyi: “
  Berencana Itu Keren” dan air brush logo KB
(sesuai ketentuan peraturan tentang logo dan
slogan) pada sisi kiri dan kanan motor
b.Dilengkapi dengan box sepeda motor, rear box/top
case yang disesuaikan dengan jenis sepeda motor
dan berfungsi sebagai tempat perlengkapan
bertugas
Kendaraan air antar jemput Peserta KB (Speed Boat/kapal motor/perahu motor)

Dimensi : disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi yang tersedia di lapangan


Kapasitas : maksimal 20 penumpang (speed boat), maksimal 10 penumpang (kapal motor/perahu
penumpang motor);
Bahan : disarankan menggunakan fiberglass yang tahan bocor

Kekuatan mesin : minimum 280 Hp (speed boat), minimum 100 Hp (kapal motor), minimum 25 Hp (perahu
motor);
Peralatan labuh dan tambat : jangkar, tali jangkar, tali tambat, bolder steel.
Aksesoris :
Peralatan keselamatan : life jacket (jumlah disesuaikan dengan penumpang dan awak
kapal) perlengkapan pertolongan pertama, alat pemadam api ringan dan peralatan
keselamatan lainnya yang sesuai dengan ketentuan keselamatan transportasi air.
Peralatan navigasi : radio komunikasi VHF/FM marine, lampu navigasi (jalan),
magnetic/marine compass
Perlengkapan deck : dilengkapi dengan standard tool kit.
Cat dan desain logo samping : warna biru dipadukan dengan warna putih (desain
striping tidak mengikat, memuat logo BKKBN, logo kabupaten dan kota, tulisan
KENDARAAN ANTAR JEMPUT CALON AKSEPTOR PESERTA KB, slogan (sesuai
ketentuan yang mengatur slogan).
2. Pembangunan/alih Fungsi/ Rehabilitasi (Pengembangan)/ Pengadaan Kelengkapan Balai Penyuluhan KB

a. Spesifikasi Pembangunan/Alih Fungsi Balai Penyuluhan KB 5) Pada atap bagian depan dan belakang terpasang slogan Berencana itu
1) Luas bangunan : minimal 10 m x 5 m (50 m2). Jika tidak Keren (sesuai dengan warna asli berbahan cat genting)
tersedia luas lahan minimal 50 m2 dapat dibangun menjadi 6) Tersedia fasilitas cuci tangan bagi pengunjung Balai Penyuluhan KB :
bangunan (dua) lantai wastafel/tempat penampungan air, keran dengan air mengalir, sabun,
2) Standar ruangan, harus tersedia:
saluran pembuangan air, dan papan petunjuk cuci tangan.
a) Ruang Pertemuan
7) Tersedia fasilitas jalan masuk bagi pengguna kursi roda (optional) : paving
b) Ruang Kerja
c) Toilet block, tanah, plesteran semen, beton (disesuaikan dengan ketersediaan
d) Ruang perpustakaan (optional) daerah) dicat warna putih (terang) tanpa anak tangga dengan logo kursi
e) Ruang saji dan wastafel (optional) roda dengan cara dicat warna hitam (ukuran logo disesuaikan dengan lebar
f) Tempat untuk mencuci tangan (wajib) jalan) lebar minimum 1,5 m;
3) Bahan bangunan berkualitas tinggi. 8) Pembuatan Pagar Balai Penyuluhan KB;
4) Identitas Balai Penyuluhan: a) Balai Penyuluhan KB yang dibangun di dalam area kantor camat tidak
a) Papan nama : Panjang : 120 cm; lebar :
60 cm perlu dilengkapi dengan pagar;
b) Bahan dasar : Aluminium/seng/kayu atau b) Balai Penyuluhan KB yang dibangun di luar area camat atau area
(disesuaikan dengan ketersediaan material), Finishing lainnya dapat dilengkapi dengan pagar dengan mempertimbangkan
cat duco semprot, warna dasar putih) atau bisa
ditempel di bagian depan balai penyuluhan (bagian
kondisi luas lahan dimana Balai Penyuluhan KB dibangun.
yang mudah terlihat oleh masyarakat) c) Konstruksi pagar bisa mengggunakan besi hollow, batako, bata atau
c) Warna huruf: beton bertulang.
Balai Penyuluhan KB : Biru tua d) Tinggi pagar minimum 120 cm, tebal pagar minimum 15 cm (untuk
Kecamatan : Biru tua
Jalan : Biru tua batako, bata dan beton),
Kabupaten/Kota : Biru tua e) Pagar dapat dibangun mengelilingi bangunan
Provinsi : Biru tua f) Pintu gerbang lebar minimum 1,5 m dengan menggunakan pintu
No. Telp : Biru tua sliding (sliding door) berbahan besi.
Logo BKKBN : Sesuai logo asli
Logo Kabupaten : Sesuai logo asli
DAK Bidang KB
Tahun : Biru tua
3. Rehabilitasi (Pengembangan) dan Sarana di Balai Penyuluhan KB

Spesifikasi Rehabilitasi (Pengembangan) Balai Penyuluhan KB


Standar ruangan, harus tersedia:
1) Ruang Pertemuan
2) Ruang Kerja
3) Toilet
4) Ruang perpustakaan (optional)
5) Ruang saji dan wastafel (optional)
6) Tempat untuk mencuci tangan (wajib)

Spesifikasi Pengadaan Kelengkapan Balai Penyuluhan KB:


1) Kursi dan Meja Rapat disediakan sesuai kebutuhan;
2) Kursi dan Meja Kerja disediakan sesuai kebutuhan;
3) Almari : (minimal 1 buah)
4) Exhaust fan : (minimal 4 buah) dipasang kanan, kiri dan belakang
dan plafon bangunan
5) Kipas angin dan/atau AC : (maksimal 3 buah dipasang di ruang rapat dan ruang kerja) ketersediaan
disesuaikan dengan kondisi daerah
6) Rak : (minimal 1 buah)
7) White board : (minimal 1 buah)
8) Meja rapat : (minimal 2 buah)
9) Tempat sampah : (minimal 2 buah)
10) Generator set : 5–10 kva
11) Pengadaan dan pemasangan mesin pompa air listrik dengan spesifikasi yaitu daya 100-300 watt, voltage
220-240 volt.
12) LCD dan layar LCD
13) Dispenser
14) Tempat penampungan air (water tank)
15) Pengadaan Personal Computer dan/atau printer
16) Solar cell/Panel surya
JUMLAH
JUMLAH JUMLAH BALAI
NO PROVINSI KABUPATEN KEL DESA
KECAMATAN DESA/KEL PENYULUHAN
/ KOTA
DATA BALAI 1
2
ACEH
SUMATERA UTARA
23
33
289
450
 
693
6.497
5.417
6.497
6.110
290
421

PENYULUHAN 3
4
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
19
17
179
241
230
387
928
2.853
1.158
3.240
179
206

TAHUN 2022 5
6
RIAU
BENGKULU
12
10
169
129
268
172
1.591
1.341
1.859
1.513
139
129
7 JAMBI 11 141 163 1.399 1.562 143
CATATAN 8 LAMPUNG 15 228 205 2.435 2.640 205
9 KEPULAUAN RIAU 7 75 142 275 417 53
10 BANGKA BELITUNG 7 47 82 309 391 47
 Data Jumlah Balai Penyuluhan 11 DKI JAKARTA 6 44 267   267 44
12 BANTEN 8 155 313 1.238 1.551 111
Ditbinlap berdasarkan update 13 JAWA BARAT 27 627 645 5.312 5.957 461
surat yang dikirimkan oleh 14 JAWA TENGAH 35 576 753 7.809 8.562 555
15 JAWA TIMUR 38 666 777 7.724 8.501 608
Provinsi Februari 2022 16 DI YOGYAKARTA 5 78 46 392 438 65
17 BALI 9 57 80 636 716 47
18 NUSA TENGGARA BARAT 10 117 145 995 1.140 117
 Data Jumlah kabupaten, 19 NUSA TENGGARA TIMUR 22 309 327 3.026 3.353 287
Kecamatan, desa dan 20
21
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
14
13
174
153
99
144
2.031
1.864
2.130
2.008
174
145
kelurahan berdasarkan 22 KALIMANTAN TENGAH 14 136 139 1.432 1.571 121
23 KALIMANTAN TIMUR 10 103 197 841 1.038 69
Permendagri Nomor 72 Tahun 24 KALIMANTAN UTARA 5 53 35 447 482 29
2019 25 SULAWESI UTARA 15 171 332 1.507 1.839 165
26 SULAWESI BARAT 6 69 73 575 648 69
27 SULAWESI TENGAH 13 175 175 1.842 2.017 174
 Rekap data termasuk data 28 SULAWESI TENGGARA 17 219 377 1.911 2.288 212
29 SULAWESI SELATAN 24 311 792 2.255 3.047 308
Provinsi DKI 44 yang 30 GORONTALO 6 77 72 657 729 77
31 MALUKU 11 118 35 1.198 1.233 104
difungsikan sebagai Balai 32 MALUKU UTARA 10 116 118 1.063 1.181 117
Penyuluhan. 33 PAPUA 29 560 110 5.411 5.521 251
34 PAPUA BARAT 13 218 95 1.742 1.837 117
TOTAL 514 7.230 8.488 74.953 83.441 6.239
JUMLAH PPKS
NO PROVINSI JUMLAH DATA JUMLAH DI BALAI
KECAMATAN BP
PENYULUHAN
1 ACEH 289 276 40
2 SUMATERA UTARA 450 410 254 RINCIAN TARGET PPKS
3 BANTEN 155 108 96 DI BALAI PENYULUHAN
4 JAWA BARAT 627 461 41
5 JAWA TIMUR 666 592 209 DI 12 PROVINSI
6 JAWA TENGAH 576 551 111
7 NUSA TENGGARA BARAT 117 116 68
1.167 PPKS
8 NUSA TENGGARA TIMUR 309 287 22
9 KALIMANTAN BARAT 174 173 43
10 KALIMANTAN SELATAN 153 137 142
11 SULAWESI BARAT 69 69 43
12 SULAWESI TENGGARA 219 210 98
TOTAL 3.804 3.390 1.167
MENU NON FISIK BOKB
03 TAHUN ANGGARAN 2023

BERENCANA ITU KEREN


MENU OPERASIONAL DI BALAI PENYULUHAN KB
RENCANA KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK
LINI LAPANGAN TAHUN 2023
Harga
Harga Satuan Usulan BOKB
No Menu Sasaran Target Frekuensi Volume Satuan
Menu TA 2023
Kegiatan
I Operasional Balai Penyuluhan KB             268.214.250.000
Balai Penyuluhan KB
1 Operasional Pengolahan Data 6.239 12 4 100.000 4.800.000 29.947.200.000
Operasional Penyuluhan Program dan Balai Penyuluhan KB
2 Pembinaan Tenaga Lini Lapangan 6.239 10 25 75.000 18.750.000 116.981.250.000
Balai Penyuluhan KB
3 Langganan Daya dan Jasa 6.239 12 1 250.000 3.000.000 18.585.000.000
Keamanan dan Pramusaji Balai Penyuluhan KB
4 4.236 12 2 900.000 21.600.000 91.497.600.000
Operasional Kegiatan Konseling PPPKS di Balai Penyuluhan KB
8 1
5 Balai Penyuluhan 1.167 1.200.000 28.800.000 11.203.200.000
II Penurunan Stunting             1.360.289.500.000
1 Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendamping Keluarga
Pendampingan Sasaran beresiko stunting 600.000 10 1 100.000 1.000.000 600.000.000.000
2 Kecamatan
Mini lokakarya Kecamatan 7.186 10 1 1.300.000 13.000.000 93.418.000.000
3 Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Tim Pendamping
Keluarga Berisiko dan Balita Stunting Keluarga 192.365 10 1 330.000 3.300.000 634.804.500.000
4 Operasional Pendampingan Sasaran Catin, Tim Pendamping
Keluarga Berisiko dan Balita Stunting ( Papua Keluarga 7.635 10 1 420.000
dan Pabar) 4.200.000 32.067.000.000
Operasional Pembinaan Program Bangga
Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub
III PPKBD)             253.666.000.000
1 Operasional Pelaksanaan KIE
Kelurahan dan Desa 83.174 10 1 200.000 2.000.000 166.348.000.000
2 Operasional Kader KB Tanpa di
Desa/Kelurahan Tanpa PKB/PLKB Kelurahan dan Desa 43.659 10 1 200.000 2.000.000 87.318.000.000
BIAYA OPERASIONAL PENYULUHAN PROGRAM DAN PEMBINAAN TENAGA LINI
LAPANGAN

Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Pembiayaan Output

Dukungan biaya yang digunakan a) Sasaran Penyuluhan • Biaya konsumsi  Meningkatnya jumlah kader yang
untuk mendukung kegiatan Remaja; dan/atau mendapatkan orientasi Program
Penyuluhan Program Bangga Calon Pengantin; • Transport Bangga Kencana dan Penurunan
Kencana dan Pembinaan Tenaga Pasangan Usia Subur; operasional
Ibu Hamil;
Stunting;
Lini Lapangan dengan tujuan dan/atau
dalam rangka meningkatkan Ibu Pasca salin/Menyusui; • Honor Fasilitator
Capaian Program Pembangunan Keluarga yang memiliki baduta dan  Meningkatnya pengetahuan dan
Keluarga, Kependudukan dan balita; Apabila kegiatan ketrampilan tenaga lini lapangan
Keluarga Berencana (Bangga Keluarga yang memiliki remaja; dilakukan secara dan mitra;
Kencana), peningkatan kesertaan Keluarga yang memiliki lansia; daring pembiayaan
ber-KB serta percepatan Keluarga yang tergabung dalam dialihkan dalam bentuk  Meningkatnya jumlah keluarga
penurunan Stunting. UPPKA; penggantian yang terpapar Program Bangga
Lansia. pulsa/data sesuai
• Frekuensi Kegiatan : minimal ketentuan yang
Kencana.
10 kali / tahun b) Sasaran Pembinaan Tenaga Lini berlaku
lapangan
 Penyuluh KB/PLKB ASN dan Non
ASN;
 PPKBD;
 Sub PPKBD;
 Kader Poktan dan;
 Mitra lainnya.
BIAYA OPERASIONAL PENGOLAHAN DATA
Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output

• Biaya untuk mendukung pengolahan • Pengelola data- • biaya konsumsi • Data register
data Program Bangga Kencana data tersebut dan atau/biaya pengendalian lapangan
dan/atau data lainnya yang dilakukan oleh operasional • Data register pelayanan
berhubungan dengan percepatan Penyuluh KB, PLKB pengolahan data kontrasepsi
penurunan stunting. baik yang berstatus • Data dasar Program
• Kegiatan pengolahan data dilakukan ASN ataupun non Bangga Kencana dan
oleh Penyuluh KB, PLKB baik yang ASN serta Kader Percepatan Penurunan
berstatus ASN ataupun non ASN IMP yang ditunjuk Stunting
serta Kader IMP yang ditunjuk
sebagai Pengolah
sebagai Pengolah Data di Balai
Penyuluhan KB, yang mencakup
Data di Balai
kegiatan mengumpulkan, Penyuluhan KB
mengolahan, menganalisis dan
menginterpretasikan data
pemantauan sasaran program
Bangga Kencana dan percepatan
penurunan stunting.
• Setiap Bulan Sekali / 12 Bulan
BIAYA OPERASIONAL KEGIATAN KONSELING PPKS
DI BALAI PENYULUHAN

Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output

• Biaya untuk mendukung dan • Pengelola dan • Biaya operasional  Tersosialisasikannya


mengoptimalkan kegiatan konsultasi pelaksana PPKS di pelaksanaan pelayanan PPKS yang ada di
dan Konseling layanan Keluarga Balai Penyuluhan PPKS di Balai Balai Penyuluhan;
dalam bentuk kegiatan Pusat KB yang terdiri dari Penyuluhan KB  Jumlah Keluarga yang
Pelayanan Keluarga Sejahtera mendapatkan konsultasi
Penyuluh KB/PLKB, dalam rangka dan konseling di PPKS.
(PPKS) di Balai Penyuluhan KB, Guru PAUD. Bidan pembuatan
yang memiliki layanan antara lain dan Genre materi,
Penyediaan data dan Informasi pelaksanaan
Program Bangga Kencana,
konsultasi dan
konseltasi dan konseling pranikah,
keluarga balita dan anak, keluarga
konseling
remaja dan remaja, keluarga dan/atau biaya
berencana dan kesehatan transport
reproduksi,keluarga harmonis,
pemberdayaan ekonomi keluarga,
dan lain-lain
BIAYA DUKUNGAN LANGGANAN DAYA DAN JASA

Biaya dukungan langganan


Operasional Jasa Tenaga
daya dan jasa adalah biaya Keamanan dan Pramusaji Balai
untuk membayar listrik dan/ Penyuluhan KB adalah biaya
atau air yang dipergunakan di yang digunakan untuk 1 (satu)
Balai Penyuluhan KB untuk orang tenaga Jasa Keamanan
setiap bulan atau selama 1 dan 1 (satu) orang Jasa
tahun (12 bulan). Pramusaji untuk setiap bulan
selama 1 tahun (12 bulan) di
Balai Penyuluhan KB
OPERASIONAL JASA TENAGA KEAMANAN DAN PRAMUSAJI BALAI PENYULUHAN KB
MENU OPERASIONAL PEMBINAAN PROGRAM
BANGGA KENCANA OLEH KADER
(PPKBD DAN SUB PPKBD)
BIAYA OPERASIONAL PELAKSANAAN KIE OLEH KADER
(PPKBD dan SUB PPKBD)

 Kegiatan pelaksanaan Promosi, Komunikasi, Informasi, Operasional Pelaksanaan KIE


Edukasi (KIE), Pelayanan, Penggerakan dan Pembinaan
Pasca pelayanan serta pencatatan dan pelaporan yang
oleh Kader (PPKBD dan Sub
dilakukan oleh kader di wilayahnya. PPKBD) ini dapat dilakukan
 Penggerakan kepada keluarga untuk mengikuti kegiatan dalam bentuk kunjungan
kelompok kegiatan sebagai upaya peningkatan ketahanan rumah, kegiatan momentum
dan kesejahteraan keluarga ataupun forum-forum
 Tujuan untuk meningkatkan pemahaman
keluarga/masyarakat termasuk remaja, calon
pertemuan lainnya
pengantin/calon pasangan usia subur, pasangan usia
subur, ibu hamil, ibu menyusui untuk peningkatan peserta
KB Baru, Peserta KB Aktif dan Peserta KB MKJP
 Outcome : menurunnya angka unmet need, putus pakai
kontrasepsi
BIAYA OPERASIONAL PELAKSANAAN KIE OLEH KADER
(PPKBD dan SUB PPKBD
Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output
 Merupakan kegiatan pelaksanaan • Keluarga termasuk • Biaya operasional  Meningkatnya kesertaan
promosi, sosialisasi program Bangga remaja, calon Dukungan ber-KB;
Kencana yang disampaikan oleh kader pengantin/calon pelaksanaan promosi,  Meningkatnya
PPKBD/Sub PPKBD melalui pelayanan pasangan usia subur, KIE, Pelayanan, pastisipasi keluarga
Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) pasangan usia subur, Penggerakan, dalam kelompok
kepada sasaran langsung yaitu keluarga ibu hamil, ibu Pembinaan, kegiatan/poktan BKB,
dan masyarakat di wilayah menyusui, keluarga Pencatatan dan BKR, BKL, PIK-R dan
desa/kelurahan, kader PPKBD/Sub yang memiliki anak pelaporan/pemutakhir UPPKA;
PPKBD di wilayah desa/kelurahan usia 0 – 59 bulan, dan an data keluarga  Meningkatnya partisipasi
setempat. lansia. anggota keluarga untuk
 Kegiatan dilakukan dapat berupa • Anggota Kelompok memeriksakan
kunjungan langsung kepada keluarga, Kegiatan (BKB, BKR, kesehatannya di
masyarakat, kelompok kegiatan, BKL, PIK R dan Posyandu dan/atau
maupun di dalam pertemuan UPPKA) fasilitas pelayanan
 Minimal 10 (sepuluh) kali dalam setahun Kesehatan
BIAYA OPERASIONAL KADER KB (PPKBD/ Sub PPKBD) di
Desa/Kelurahan Tanpa Tenaga PKB/PLKB
Lingkup
Rincian Kegiatan Sasaran Output
Pembiayaan
 Biaya operasional bagi kader Kader KB • Biaya Meningkatnya cakupan laporan
KB (PPKBD dan sub PPKBD) di (PPKBD/Sub Operasional Program Bangga Kencana di
wilayah yang tidak ada tenaga PPKBD) Kader KB desa/kelurahan tanpa PKB/PLKB.
Penyuluh KB/PLKB. (PPKBD dan
 Adapun tugas yang dilakukan Sub PPKBD
oleh kader di wilayah tersebut di
antara lain melakukan desa/kelurah
Pengelolaan Program Bangga an untuk
Kencana yang meliputi mendukung
Penyuluhan, Pelayanan, pelaksanaan
Penggerakan. Program
 Frekuensi diberikan minimal 10 Bangga
(sepuluh) kali dalam setahun Kencana
MENU OPERASIONAL PENURUNAN STUNTING
OPERASIONAL PENCATATAN HASIL PEMANTAUAN
PENDAMPINGAN SASARAN BERISIKO STUNTING
Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output
 Operasional pencatatan dan Pemberian biaya operasional • Pembiayaan operasional Tersedianya data dan
pelaporan hasil pemantauan kepada Tim Pendamping Keluarga yang dapat digunakan informasi terkini
pendampingan sasaran Berisiko Stunting sesuai dengan untuk pembelian paket tentang kondisi Calon
berisiko stunting dan balita SK yang ditetapkan oleh Pejabat data/pulsa, penggunaan Pengantin/Calon
yang dilakukan oleh Tim yang berwenang untuk melakukan transport, pembelian Pasangan Usia Subur,
Pendamping Keluarga kepada kegiatan Pencatatan hasil alat tulis, keperluan Ibu Hamil, Ibu Pasca
sasaran Berisiko Stunting. pendampingan kepada sasaran Photo copy ataupun Persalinan, Anak Usia
 Pengamatan kepada sasaran berisiko stunting antara lain biaya lainnya. 0 – 23 bulan dan 24
bertujuan untuk memprediksi Pengantin/Calon Pasangan Usia • Dukungan pembiayaan bulan – 60 bulan untuk
dan mendeteksi dini faktor Subur, Ibu Hamil, Ibu Pasca diberikan 10 (sepuluh) mendeteksi secara dini
resiko stunting, memonitor, Persalinan, Anak Usia 0 – 23 bulan. bulan dalam setahun faktor risiko stunting
mengevaluasi dan Anak usia 24 – 60 bulan dan diberikan kepada berdasarkan hasil dari
memperbaiki kondisi sasaran, para anggota Tim pelaksanaan
serta menyediakan data dan Pendamping Keluarga pendampingan
informasi kondisi sasaran. sesuai dengan SK Tim keluarga di setiap
Pendamping Keluarga wilayah.
yang ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang.
OPERASIONAL PENDAMPINGAN SASARAN CATIN,
KELUARGA BERISIKO DAN BALITA STUNTING
Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output
Kegiatan yang dilakukan oleh Pemberian biaya Dukungan biaya operasional yang  Daftar Inventarisasi
Tim Pendamping Keluarga untuk operasional kepada Tim diberikan Tim Pendamping Keluarga sasaran
memantau perkembangan dan Pendamping Keluarga dalam melakukan kegiatannya  Rekapitulasi
melakukan pendampingan Berisiko Stunting sesuai antara lain inventarisasi data laporan hasil
kepada calon pengantin/calon dengan SK yang ditetapkan sasaran, pelaksanaan pendampingan per
pasangan usia subur, ibu hamil, oleh Pejabat yang pendampingan, pencatatan dan kabupaten/kota
ibu pasca persalinan, anak usia berwenang untuk pelaporan pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan
0-24 bulan, anak usia 25-59 melakukan kegiatan pendampingan kepada sasaran. setiap per tiga bulan
bulan- pendampingan kepada
Hasil pendampingan akan sasaran berisiko stunting
tercatat data hasil register antara lain Pengantin/Calon
pendampingan terhadap sasaran Pasangan Usia Subur, Ibu
berisiko stunting Hamil, Ibu Pasca
Persalinan, Anak Usia 0 –
23 bulan. Anak usia 24 – 60
bulan
MINILOKARYA KECAMATAN

Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output


Kegiatan pertemuan Pelaksana mini lokakarya di tingkat Biaya Konsumsi dan/atau Daftar rencana kerja dan target
dalam rangka mengawal Kecamatan yang meliputi Transport, dan yang akan dilakukan dalam rangka
dan mengevaluasi Camat, Kepala Puskesmas, Fasilitator pelaksanaan pengawalan dan evaluasi
pelaksanaan Tenaga Gizi, Dokter, Bidan dan Mini lokakarya Tingkat pelaksanaan pendampingan
pendampingan keluarga tenaga kesehatan lainnya, Kecamatan keluarga dan pembinaan Tim
dan hasil dari Pengurus Tim Penggerak PKK Apabila kegiatan dilakukan Pendamping Keluarga serta
pelaksanaan dan Kecamatan, Penyuluh KB/PLKB secara virtual maka laporan kondisi pelaksanaan
pemantauan (ASN dan Non ASN), Koordinator pembiayaan dapat pendampingan keluarga dan
pendampingan keluarga Statistik Kecamatan, Pengurus IBI dialihkan dalam bentuk program percepatan penurunan
di tingkat Kecamatan Ranting, Pengurus KUA, Pengurus penggantian pulsa/data stunting di seluruh Desa/Kelurahan
dan membina (coaching) Lembaga pemberdayaan sesuai ketentuan yang dalam satu wilayah kecamatan.
bagi Tim Pendamping masyarakat (LPM), Damdramil, berlaku.
Keluarga agar Kapolsek dan pihak-pihak terkait
terwujudnya 3 (tiga) lainnya di tingkat Kecamatan yang
STANDAR serta berpastisipasi dalam mini
terwujudnya 4 (empat) lokakarya tingkat Kecamatan
PASTI
INFORMASI TAMBAHAN
MENU DAK FISIK DAN BOKB LINI LAPANGAN

MENU Informasi dan Evaluasi


1. Pengadaan Sarana di Balai Penyuluhan KB Kelengkapan sarana kursi dan meja dinilai terlalu banyak yang ada di
Balai Penyuluhan sehingga ruangan Balai Penyuluhan menjadi sempit

2. Pengadaan Kendaraan Antar Jemput Akseptor/ Pendampingan Kendaraan Antar Jemput Akseptor digunakan tidak sesuai dengan
Keluarga Stunting (Roda Dua dan Roda Empat) peruntukannya dikarenakan banyak digunakan oleh pejabat struktural
3. Pengadaan Kendaraan Antar Jemput Akseptor/ Pendampingan Beberapa OPD KB tidak mengalokasikan anggaran bensin
Keluarga Stunting (Roda Dua dan Roda Empat)
4. Pengadaan Kendaraan Antar Jemput Akseptor/ Pendampingan Logo identitas BKKBN yang ada pada kendaraan terlihat sangat kecil
Keluarga Stunting (Roda Dua dan Roda Empat) tidak sesuai dengan ukuran kendaraan, diharapkan kab/kota
memperhatikan panduan penggunaan logo yang telah dikeluarkan
oleh BKKBN
5. Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan Untuk biaya operasional Tim Pendamping Keluarga masih
Sasaran beresiko stunting dialokasikan dengan penamaan menu Operasional Pencatatan Hasil
Pemantauan Pendampingan Sasaran berisiko stunting

6.
DATA BASIS SASARAN BOKB
TAHUN ANGGARAN 2023
DAFTAR KABUPATEN/KOTA NILAI KAPASITAS FISKAL TINGGI
NO KABUPATEN/KOTA KAPFIS KATEGORI NO KABUPATEN/KOTA KAPFIS KATEGORI NO KABUPATEN/KOTA KAPFIS KATEGORI
1 Kab. Aceh Besar 1,60 Tinggi 33 Kab. Bandung Barat 1,91 Tinggi 65 Kab. Sintang 1,56 Tinggi
2 Kab. Aceh Utara 1,82 Tinggi 34 Kab. Banjarnegara 1,53 Tinggi 66 Kab. Kapuas 1,28 Tinggi
3 Kab. Bireuen 1,48 Tinggi 35 Kab. Banyumas 2,08 Tinggi 67 Kab. Kotawaringin Barat 1,57 Tinggi
4 Provinsi Sumatera Utara 1,12 Tinggi 36 Kab. Batang 1,33 Tinggi 68 Kab. Tapin 1,17 Tinggi
5 Kab. Deli Serdang 1,80 Tinggi 69 Kota Banjarmasin 1,69 Tinggi
37 Kab. Boyolali 1,46 Tinggi
6 Kab. Simalungun 1,24 Tinggi 70 Kab. Tanah Bumbu 1,55 Tinggi
38 Kab. Brebes 1,66 Tinggi
7 Kab. Solok 1,59 Tinggi
8 Kota Padang 1,81 Tinggi 39 Kab. Cilacap 1,72 Tinggi 71 Provinsi Kalimantan Timur 1,47 Tinggi
9 Provinsi Riau 1,02 Tinggi 40 Kab. Demak 1,75 Tinggi 72 Kab. Berau 1,55 Tinggi
10 Kab. Indragiri Hilir 1,18 Tinggi 41 Kab. Grobogan 2,05 Tinggi 73 Kab. Paser 1,76 Tinggi
11 Kab. Kampar 1,67 Tinggi 42 Kab. Karanganyar 1,30 Tinggi 74 Kota Bontang 1,29 Tinggi
12 Kab. Pelalawan 1,36 Tinggi 43 Kab. Kebumen 1,29 Tinggi 75 Kota Samarinda 1,49 Tinggi
13 Kab. Rokan Hilir 1,58 Tinggi 44 Kab. Klaten 1,24 Tinggi 76 Kab. Penajam Paser Utara 1,91 Tinggi
14 Kab. Siak 1,35 Tinggi 45 Kab. Pati 1,88 Tinggi 77 Kota Manado 1,29 Tinggi
15 Kota Jambi 1,29 Tinggi 46 Kab. Pemalang 1,33 Tinggi 78 Kab. Bone 1,19 Tinggi
16 Provinsi Sumatera Selatan 0,95 Tinggi 47 Kab. Rembang 1,29 Tinggi 79 Kab. Sidenreng Rappang 1,84 Tinggi
17 Kab. Musi Banyuasin 2,14 Tinggi 48 Kab. Sukoharjo 1,54 Tinggi 80 Kab. Konawe 1,77 Tinggi
18 Kab. Musi Rawas 1,49 Tinggi 49 Kab. Tegal 1,50 Tinggi 81 Kab. Buleleng 1,43 Tinggi
19 Kab. Muara Enim 1,89 Tinggi
50 Kota Surakarta 1,49 Tinggi 82 Kab. Gianyar 1,74 Tinggi
20 Kab. Ogan Komering Ilir 1,73 Tinggi
51 Kab. Gunung Kidul 1,76 Tinggi 83 Kab. Lombok Timur 1,65 Tinggi
21 Kab. Banyuasin 1,87 Tinggi
22 Kab. Ogan Ilir 1,22 Tinggi 52 Kab. Sleman 1,83 Tinggi 84 Kota Mataram 1,18 Tinggi
53 Kota Yogyakarta 1,30 Tinggi 85 Provinsi Papua 1,62 Tinggi
23 Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 1,45 Tinggi 54 Kab. Blitar 1,43 Tinggi 86 Kab. Merauke 1,52 Tinggi
24 Kab. Bengkulu Selatan 1,67 Tinggi 55 Kab. Jombang 1,24 Tinggi 87 Kab. Mimika 2,00 Tinggi
25 Kab. Lampung Timur 1,61 Tinggi 56 Kab. Kediri 1,57 Tinggi 88 Kab. Puncak Jaya 1,26 Tinggi
26 Kab. Cirebon 1,88 Tinggi 57 Kab. Lamongan 1,44 Tinggi 89 Kab. Kepulauan Yapen 1,18 Tinggi
27 Kab. Karawang 2,10 Tinggi 58 Kab. Lumajang 1,53 Tinggi 90 Kab. Yahukimo 1,36 Tinggi
28 Kab. Kuningan 1,53 Tinggi 59 Kab. Malang 1,64 Tinggi 91 Kab. Tolikara 1,39 Tinggi
29 Kab. Purwakarta 1,44 Tinggi 60 Kab. Mojokerto 1,49 Tinggi 92 Kab. Lebak 1,50 Tinggi
30 Kab. Tasikmalaya 1,43 Tinggi 61 Kab. Ponorogo 1,19 Tinggi 93 Kota Tangerang 1,90 Tinggi
31 Kota Bogor 1,17 Tinggi 62 Kab. Probolinggo 1,91 Tinggi 94 Kota Serang 1,19 Tinggi
32 Kota Cirebon 1,38 Tinggi 95 Kab. Gorontalo 1,57 Tinggi
63 Kab. Tuban 1,57 Tinggi
64 Kota Malang 1,35 Tinggi 96 Kab. Teluk Bintuni 1,51 Tinggi
DAFTAR KABUPATEN/KOTA NILAI KAPASITAS FISKAL SANGAT TINGGI
NO KABUPATEN/KOTA KAPFIS KATEGORI NO KABUPATEN/KOTA KAPFIS KATEGORI
1 Kota Medan 3,38 Sangat Tinggi 22 Kota Semarang 4,15 Sangat Tinggi
2 Kab. Bengkalis 2,63 Sangat Tinggi 23 Provinsi Jawa Timur 2,89 Sangat Tinggi
3 Kota Pekanbaru 2,36 Sangat Tinggi
24 Kab. Banyuwangi 2,16 Sangat Tinggi
4 Kota Palembang 2,89 Sangat Tinggi
25 Kab. Bojonegoro 2,53 Sangat Tinggi
5 Kota Bandar Lampung 2,52 Sangat Tinggi
26 Kab. Gresik 2,35 Sangat Tinggi
Provinsi Daerah khusus ibukota
6 Jakarta 6,21 Sangat Tinggi 27 Kab. Jember 2,16 Sangat Tinggi
7 Provinsi Jawa Barat 4,68 Sangat Tinggi 28 Kab. Pasuruan 2,61 Sangat Tinggi
8 Kab. Bandung 2,64 Sangat Tinggi 29 Kab. Sidoarjo 2,96 Sangat Tinggi
9 Kab. Bekasi 4,69 Sangat Tinggi 30 Kota Surabaya 7,68 Sangat Tinggi
10 Kab. Bogor 4,34 Sangat Tinggi 31 Kab. Kutai Kartanegara 2,64 Sangat Tinggi
11 Kab. Cianjur 2,81 Sangat Tinggi 32 Kab. Kutai Barat 2,63 Sangat Tinggi
12 Kab. Garut 2,38 Sangat Tinggi 33 Kab. Kutai Timur 2,49 Sangat Tinggi
13 Kab. Indramayu 2,19 Sangat Tinggi
34 Kota Balikpapan 2,70 Sangat Tinggi
14 Kab. Majalengka 2,36 Sangat Tinggi
35 Kota Palu 2,72 Sangat Tinggi
15 Kab. Subang 2,21 Sangat Tinggi
36 Kota Makassar 3,66 Sangat Tinggi
16 Kab. Sukabumi 2,58 Sangat Tinggi
17 Kota Bandung 4,73 Sangat Tinggi 37 Kab. Badung 4,88 Sangat Tinggi
18 Kota Bekasi 5,87 Sangat Tinggi 38 Kab. Serang 2,44 Sangat Tinggi
19 Kota Depok 2,52 Sangat Tinggi 39 Kab. Tangerang 7,51 Sangat Tinggi
20 Provinsi Jawa Tengah 2,94 Sangat Tinggi 40 Kota Tangerang Selatan 3,23 Sangat Tinggi
21 Kab. Semarang 3,32 Sangat Tinggi 41 Kota Batam 2,78 Sangat Tinggi
DATA PPKS DI BALAI PENYULUHAN KB

PROVINSI TARGET

ACEH 40
SUMATERA UTARA 254
BANTEN 96
JAWA BARAT 41
JAWA TIMUR 209
JAWA TENGAH 111
NUSA TENGGARA BARAT 68
NUSA TENGGARA TIMUR 22
KALIMANTAN BARAT 43
KALIMANTAN SELATAN 142
SULAWESI BARAT 43
SULAWESI TENGGARA 98 SUMBER DATA DITHANLAN
TOTAL 1.167 SEPTEMBER 2022
TIDAK ADA
NO PROVINSI JUMLAH ADA PKB
PKB
DESA/KELURAHAN
1 ACEH 6.497 3.071 3.426
2 SUMATERA UTARA 6.110 2.393 3.717
3 SUMATERA BARAT 1.158 953 205
4 SUMATERA SELATAN 3.240 1.125 2.115
5 RIAU 1.859 419 1.440
6 JAMBI 1.562 839 723
7 BENGKULU 1.513 1.457 56
8 LAMPUNG 2.640 1.564 1.076
9 BANGKA BELITUNG 391 167 224
10
11
KEPULAUAN RIAU
JAWA BARAT
417
5.957
65
2.301
352
3.656
DATA DESA/KELURAHAN YANG
12
13
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
8.562
8.501
5.376
6.170
3.186
2.331
TIDAK MENDAPATKAN
14
15
D.I.YOGYAKARTA
BANTEN
438
1.551
411
300
27
1.251
PEMBINAAN LANGSUNG OLEH
16 BALI 716 469 247
PENYULUH KB/PLKB
17 NUSA TENGGARA BARAT
1.140 896 244
18 NUSA TENGGARA TIMUR
3.353 1.824 1.529
19 KALIMANTAN BARAT 2.130 760 1.370
20
21
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
2.008
1.571
1.328
636
680
935
TOTAL 43.659
22 KALIMANTAN TIMUR *)
1.520 634 886
23 SULAWESI UTARA 1.839 647 1.192
24 SULAWESI SELATAN 3.047 2.165 882
25 SULAWESI TENGGARA 2.288 978 1.310
26 SULAWESI TENGAH 2.017 872 1.145
27 SULAWESI BARAT 648 293 355
28 GORONTALO 729 544 185
29 MALUKU 1.233 283 950
30 MALUKU UTARA 1.181 395 786
31 PAPUA 5.521 99 5.422
32 PAPUA BARAT 1.837 81 1.756
  TOTAL 83.174 39.515 43.659
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
NO PROVINSI JUMLAH TPK
KABUPATEN/ KOTA KECAMATAN DESA/KEL
1 ACEH 23 289 6.497 22.410
2 SUMATERA UTARA 33 450 6.110 30.969
3 SUMATERA BARAT 19 179 1.158 10.059
4 SUMATERA SELATAN 17 241 3.240 18.390
5 RIAU 12 169 1.859 10.674
6 BENGKULU 10 129 1.513 5.601
7 JAMBI 11 141 1.562 7.719
8 LAMPUNG 15 228 2.640 18.294
9 KEPULAUAN RIAU 7 75 417 3.345
10
11
BANGKA BELITUNG
DKI JAKARTA
7
6
47
44
391
267
3.150
-
DATA PERSEBARAN TIM
12
13
BANTEN
JAWA BARAT
8
27
155
627
1.551
5.957
24.408
111.552
PENDAMPING KELUARGA DI
14
15
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
35
38
576
666
8.562
8.501
83.793
93.729 SELURUH INDONESA
16 DI YOGYAKARTA 5 78 438 5.556
17 BALI 9 57 716 9.981
18 NUSA TENGGARA BARAT 10 117 1.140 12.291

19 NUSA TENGGARA TIMUR 22 309 3.353 12.894


20
21
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
14
13
174
153
2.130
2.008
12.609
9.216
TOTAL 600.000
22 KALIMANTAN TENGAH 14 136 1.571 6.552
23 KALIMANTAN TIMUR 10 103 1.038 5.964
24 KALIMANTAN UTARA 5 53 482 1.743
25 SULAWESI UTARA 15 171 1.839 7.044
26 SULAWESI BARAT 6 69 648 2.859
27 SULAWESI TENGAH 13 175 2.017 7.452
28 SULAWESI TENGGARA 17 219 2.288 7.791
29 SULAWESI SELATAN 24 311 3.047 20.046
30 GORONTALO 6 77 729 2.958
31 MALUKU 11 118 1.233 4.308
32 MALUKU UTARA 10 116 1.181 3.738
33 PAPUA 29 560 5.521 17.394
34 PAPUA BARAT 13 218 1.837 5.511
TOTAL 514 7.230 83.441 600.000
Tim Pendamping Keluarga

212.101 (106,05%)
161.400 (80,70%)

BIDAN
KADER KB
200.000 200.000

KADER TP PKK
200.000

187.115 (93.56%)

Data by name by address : 560.616 (93,44%) dari 600.000 orang


KONDISI PROFIL TIM PENDAMPING KELUARGA
Target (orang) Realisasi Data Basis TPK (orang) TOTAL
No. Provinsi Target (TIM) Bidan / Nakes Total Target Bidan dan Nakes Total Realisasi CAPAIAN TPK
Kader KB Kader PKK Kader KB Kader PKK
lainnya TPK (orang) Non Bidan TPK (Orang)
1 Aceh 7470 7470 7470 7470 22410 7428 7115 7034 21577 96,28%
2 Sumatera Utara 10323 10323 10323 10323 30969 9642 9228 8733 27603 89,13%
3 Sumatera Selatan 6130 6130 6130 6130 18390 4701 4702 5121 14524 78,98%
4 Sumatera Barat 3353 3353 3353 3353 10059 3391 3295 3235 9921 98,63%
5 Bengkulu 1867 1867 1867 1867 5601 1677 1404 1279 4360 77,84%
6 Riau 3558 3558 3558 3558 10674 3563 3537 3542 10642 99,70%
7 Kepulauan Riau 1115 1115 1115 1115 3345 1124 1113 1110 3347 100,06%
8 Jambi 2573 2573 2573 2573 7719 2551 2564 2547 7662 99,26%
9 Lampung 6098 6098 6098 6098 18294 7001 6515 4778 18294 100,00%
10 Bangka Belitung 1050 1050 1050 1050 3150 1050 1050 1050 3150 100,00%
11 Kalimantan Barat 4203 4203 4203 4203 12609 4102 4108 4058 12268 97,30%
12 Kalimantan Timur 1988 1988 1988 1988 5964 1857 1600 1508 4965 83,25%
13 Kalimantan Selatan 3072 3072 3072 3072 9216 3063 3062 3063 9188 99,70%
14 Kalimantan Tengah 2184 2184 2184 2184 6552 1554 1320 1293 4167 63,60%
15 Kalimantan Utara 581 581 581 581 1743 265 227 223 715 41,02%
16 Banten 8136 8136 8136 8136 24408 10455 7531 5807 23793 97,48%
17 DKI Jakarta - - - - - - - - - -
18 Jawa Barat 37184 37184 37184 37184 111552 49770 35684 21442 106896 95,83%
19 Jawa Tengah 27931 27931 27931 27931 83793 29514 27734 21872 79120 94,42%
20 DI Yogyakarta 1852 1852 1852 1852 5556 1763 1724 1670 5157 92,82%
21 Jawa Timur 31243 31243 31243 31243 93729 33042 29620 29206 91868 98,01%
22 Bali 3327 3327 3327 3327 9981 3326 3134 2010 8470 84,86%
23 Nusa Tenggara Barat 4097 4097 4097 4097 12291 4467 3827 3976 12270 99,83%
24 Nusa Tenggara Timur 4298 4298 4298 4298 12894 4316 4230 4126 12672 98,28%
25 Gorontalo 986 986 986 986 2958 990 978 981 2949 99,70%
26 Sulawesi Barat 953 953 953 953 2859 933 919 937 2789 97,55%
27 Sulawesi Tengah 2484 2484 2484 2484 7452 1979 1979 2065 6023 80,82%
28 Sulawesi Utara 2348 2348 2348 2348 7044 2369 2413 2093 6875 97,60%
29 Sulawesi Tenggara 2597 2597 2597 2597 7791 2584 2570 2563 7717 99,05%
30 Sulawesi Selatan 6682 6682 6682 6682 20046 6513 6517 6480 19510 97,33%
31 Maluku Utara 1246 1246 1246 1246 3738 1271 1264 1226 3761 100,62%
32 Maluku 1436 1436 1436 1436 4308 1410 1324 1347 4081 94,73%
33 Papua Barat 1837 1837 1837 1837 5511 2002 2046 1962 6010 109,05%
34 Papua 5798 5798 5798 5798 17394 2428 2781 3063 8272 47,56%
  TOTAL 200000 200000 200000 200000 600000 212101 187115 161400 560616 93,44%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai