Anda di halaman 1dari 9

BAB I

IDENTITAS IBU HAMIL

A. Identitas Dan Latar Belakang Keluarga :


IDENTITAS IBU AYAH

Nama Meirnawaty Rizal

Tanggal lahir 07 Mei 1983 23 Mei 1978

Umur ibu 35 tahun 40 tahun

Umur saat menikah 31 tahun 36 tahun

Pendidikan ibu SMA SMA

Pekerjaan IRT Wiraswasta

Suku/bangsa Makassar Makassar

Agama Islam

Alamat Jalan Sungai Saddang 1 no.6


B. Data Kehamilan Ibu :
1. Gol. Darah: B
2. Riwayat Obstetrik: G1, P0, A0
3. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT): 02 September 2016
4. Hari Taksiran Persalinan (HTP): 09 Juni 2017
5. LILA : 24 cm
6. Pemeriksaan Rutin Ibu Hamil
Tgl kunjungan 07/12/16 10/02/17 15/04/17

Tgl pemeriksaan 07/12/16 10/02/17 15/04/17

TB/BB 153cm/55 kg 153cm/60kg 148cm/70kg

Tekanan darah/Hb 110/80 mmHg/- 110/80 mmHg/- 110/80 mmHg/-

Keluhan Badan lemas, cepat lelah, sakit gigi, edem pada kedua tungkai

Rencana tempat Rumah sakit


persalinan

Tempat pemeriksaan Puskesmas Maradekayya

C. Data Anak
Nama Siti Humairah Madinah Ramadhani

Tempat/Tangga Makassar / 25 Mei 2017


l Lahir
Tempat dan RSIA Elim Makassar / persalinan dengan cara NORMAL
Cara Persalinan
Kondisi lahir PB: 50 cm, BB: 3,2kg, beberapa saat baru menangis, tidak
terdapat kelaina, beberapa jam setelah persalinan baru diberikan
ASI, Imunisasi HBo

Imunisasi - Imunisasi yang telah diberikan: HB-0, BCG, polio 1-4, DPT-
HB-Hib (1-3), IPV, dan Campak
Jenis susu yang ASI hanya diberikan 3 bln awal kelahiran karena produksi asi
diberikan kurang. Jadi saat ini Humairah diberikan susu formula

Pertumbuhan
dan
perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan Humairah normal, sesuai


dengan usia yang seharusnya

(Usia 1 hari setelah kelahiran) (usia 8 bulan)

D. Rumah dan Lingkungan :


Ibu Meirnawaty dan suaminya tinggal di rumah orang tua dari ibu Meirnawaty. Ibu
Meirnawaty tinggal dalam 1 rumah berjumlah 10 orang. Rumah dari ibu Meirnawaty
rumahnya besar dan bersih, lantainya bertegel, ventilasi rumah cukup, tidak ada kandang
hewan di sekitar rumahnya, dan sumber air sumur bor. Rumah dari ibu Meirnawaty masuk
dalam lorong setapak sedikit, tpi jalannya bisa dilalui mobil, lingkungan sekitar rumah
tenang dan asri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kehamilan :
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Kehamilan dihitung dari saat fertilisasi sampai kelahiran bayi, normalnya
berlangsung dalam waktu 40 minggu, terhitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT),
dimana usia kehamilan ini dibagi menjadi 3 trimester masing-masing berlangsung dalam
beberapa minggu. Trimester 1 selama 12 minggu, trimester 2 selama 15 minggu (minggu
ke-13 sampai minggu ke-27), dan trimester 3 selama 13 minggu (minggu ke-28 sampai
minggu ke-40).1 Kehamilan ini merupakan proses reproduksi yang memerlukan penanganan
khusus. Risiko kehamilan yang bersifat dinamis, karena ibu hamil yang mulanya normal,
kemudian berubah menjadi berisiko tinggi. Adapun faktor risiko pada ibu hamil seperti
umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya yang dapat
menambah risiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil, misalnya pendarahan melalui
jalan lahir, eklamsia, dan infeksi.
Terdapat beberapa tanda bahaya kehamilan yang dapat membahayakan nyawa ibu dan anaknya
ataupun timbul penyakit baik sebelum maupun sesudah persalinan. Macam-macam tanda bahaya
yang dapat muncul pada kehamilan adalah pada trimester 1dapat berupa mual-muntah berlebihan,
sakit kepala hebat dan menetap, penglihatan kabur, anemia, deman tinggi. Pada trimester 2
diantaranya berupa perdarahan pervaginam, nyeri abdomen yang hebat, dan kurangnya pergerakan
janin. Trimester 3 dapat berupa bengkak pada wajah,kaki dan tangan, keluar air ketuban sebelum
waktunya dan perdarahan pervaginam. Jika memiliki tanda-tanda seperti diatas, sebaiknya segera
datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar dapat ditindak lanjuti.
Asupan gizi selama 1000 HPK sangat penting karena dapat memberi konsekuensi kesehatan
untuk masa depan agar anak tumbuh sehat dan cerdas sehingga gizi yang diberikan pada anak harus
terpenuhi dengan tepat dan optimal. Asupan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan adalah
karbohidrat, protein (hewani lebih banyak), lemak, asam folat (biji-bijian, sayuran hijau, daging,
jeruk), kalsium (susu, keju, sayuran hijau tua), zat besi (ayam, hati, ikan, daun singkong, kacang-
kacangan), vit D (susu, mentega, kuning telur), yodium (udang, kerang, ikan, garam yodium), dan
sumber zink (seafood, kepiting).

Early life Nutrition (ELN) merupakan periode penting dalam kehidupan seseorang
karena asupan nutrisi selama masa kehamilan akan mempengaruhi fungsi organ tubuh
anak baik dalam intelektual, psikologis, memori, mood dan pengambilan keputusan
seseorang anak di masa depan.
Janin memiliki sifat fleksibilitas di dalam periode perkembangannya diman janin akan
menyesuaikan diri dengan apa yang di alami oleh ibunya termasuk asupan nutrisi selama
kehamilan, apabila intake gizi kurang maka bayi akan mengurangi sel-el perkembangan
organ tubuhnya, dan akan bersifat permanen dan akan menimbulkan masalah jangka
panjang.
Efek Defisiensi Gizi yang dapat timbul pada 1000 HPK :
1. Bayi lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR), kurus, kecil, imunitas kurang
2. Masalah programming organ sehingga terjadi penyakit kronis seperti sakit ginjal,
jantung, diabetes type 2, stroke, hipertensi dan kanker
3. Hambatan pertumbuhan kognitif dan IQ yang rendah yang menurunkan produktifitas
waktu dewasa
4. Masalah gizi, khususnya stunting
Terdapat beberapa anjuran pada ibu hamil dalam 1000 HPK, yakni memenuhi asupan
nitrisi seimbang, Ante Natal Care (ANC) minimal 4x selama hamil, minum tablet Fe untuk
pertumbuhan plasenta dan hemoglobin, Inisiasi Menyusui Dini (IMD), ASI Ekslusif
sampai usia 6 bulan, memantau BB ibu dan bayi secara rutin, melakukan imunisasi dasar,
ASI sampai anak usia 2 tahun, memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) setelah
usia 6 bulan dan teruskan ASI sampai 2 tahun, hindari rokok, alkohol dan kafein , serta
melakukan olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal.
B. Kebutuhan Gizi :
Selama hamil, ibu harus menjaga kesehatannya, salah satunya melalui makanan yang
dimakan ibu hamil. Memiliki prilaku kesehatan yang baik yaitu memperhatikan nutrisi
kehamilan dan segala kebutuhan ibu hamil selama kehamilan. Nutrisi yang diperlukan ibu
hamil ialah cukup kalori, protein, vitamin, mineral, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan
zat gizi baik ibu, janin, serta plasenta. Selain itu perawatan gizi yang memungkinkan ibu
hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan
mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi.
Dengan nutrisi yang baik dan cukup dapat membantu pengobatan penyulit yang bisa saja
terjadi selama kehamilan, ataupun menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti
mual dan muntah.
C. Permasalahan yang Timbul dalam Kunjungan :
1. Gigi berlubang
Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis pada sistem hormonal
dan vascular, ibu hamil dapat mengalami gangguan pada rongga mulutnya akibat
dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Mulai dari gingivitis
kehamilan (pregnancy gingivitis), granuloma kehamilan (epulis gravidarum),
hingga karies gigi.
Pada kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang, tetapi dapat
mempercepat proses perkembangan dari gigi yang sudah berlubang (semakin
bertambah). Hal ini disebabkan karena rasa mual dan dan muntah pada ibu hamil
sehingga pH saliva lebih asam dibandingkan ibu yang tidak hamil. Apabila gigi
yang berlubang telah mencapai kedalaman sampai dentin dapat menyebabkan rasa
ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Bahkan lama
kelamaan dapat menimbulkan rasa sakit berdenyut, pusing, kematian syaraf dan
menimbulkan bengkak.
Permasalahan yang didapatkan selama pemantauan, ibu mengalami gigi
berlubang sebelum kehamilan. Adapun gigi berlubang yang tidak dirawat akan
menyebabkan masalah sistemik selama kehamilan yang dapat menyebabkan
kelahiran premature dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Dan dari sumber yang
penulis dapatkan, diduga adanya bakteri plak yang ada pada gigi dan jaringan
periodontal dapat masuk ke dalam aliran darah dan menetap pada uterus, sehingga
mengganggu proses penyerapan nutrisi dari janin. Ditambah lagi ibu mengalami
kurang makan makanan yang bervitamin dan protein sehingga gizi/nutrisi yang ada
kurang atau tidak terpenuhi.
Adanya interaksi antara bakteri dan hormon dapat menimbulkan perubahan
pada komposisi plak dan berperan penting pada proses peradangan. Bakteri yang
meningkat selama masa kehamilan adalah P.intermedia. Peningkatan ini erat
kaitannya dengan tingginya kadar estrogen dan progesterone di dalam tubuh,
terdapat penurunan sel limfosit-T yang matang yang merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan perubahan jaringan terhadap plak. Mekanisme terjadinya
kelahiran premature dan BBLR karena perpindahan bakteri dan produknya seperti
lipopolisakarida dan aktivasi mediator inflamasi dari rongga mulut ke uterus.
Lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri akan memicu pelepasan modulator
imun seperti IL-1β, TNF-α, dan PGE-2. Bakteri dan produk ini akan bersirkulasi
ke dalam peredaran darah dan menembus barier plasenta yang memicu kelahiran
premature dan BBLR, karena gangguan pengaturan fungsi sitokin yang berperan
dalam pengaturan kontraksi rahim dan distribusi nutrisi untuk janin.
2. Obesitas
Dari pengukuran status antropometri ibu Meirnawaty, didapatkan status gizi ibu
Meirnawaty masuk dalam kategori obesitas. Peningkatan berat badan ibu
Meirnawaty selama masa kehamilan adalah 15 kg. Hal ini tidak sesuai dengan
standar pertambahan berat badan selama masa kehamilan, dimana pertambahan
berat badan dalam kategori obesitas adalah 5-9 kg tetapi pertambahan berat badan
ibu adalah 15 kg.
IMT sebelum hamil Total Pertambahan Berat Badan (Kg)

Kurang (<18,5 kg/m2) 12,5-18

Normal (18,5-24,9 kg/m2) 11,5-16

Overweight (25-29,9 kg/m2) 7-11,5

Obesitas (≥30 kg/m2) 5-9

Standar Pertambahan Berat Badan Selama Masa Kehamilan


Wanita hamil dengan obesitas, berisiko tinggi menyebabkan abortus spontan,
gestasional diabetes mellitus, hipertensi dalam kehamilan, gangguan pernafasan
pada ibu, low back pain, kegagalan dalam proses laktasi, bayi makrosomia, trauma
persalinan baik pada ibu maupun bayi, kelainan kongenital, fase persalinan yang
lambat, tindakan operasi pervaginam, distosia bahu, persalinan dengan seksio
sesaria, perdarahan post partum, trombosis dan infeksi.
3. Produksi ASI Kurang
Apabila kadar prolaktin tidak meningkat atau dihambat, misalnya karena kerusakan
hypothalamus atau hipofisis atau bila laktasi tidak dilakukan terus menerus maka
payudara akan kehilangan kemampuannya untuk memproduksi air susu dalam
waktu satu minggu atau lebih.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pemantauan selama masa kehamilan dan setelah melahirkan, terdapat beberapa
permasalahan yang didapatkan, yakni obesitas pada ibu selama kehamilan, produksi ASI
yang kurang pasca melahirkan, dan mengalami gigi berlubang sebelum kehamilan.
B. Saran
Diberikan edukasi mengenai penting melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin,
makan makanan yang bergizi cukup nutrisi untuk ibu dan janin, menjaga pola hidup sehat,
dan menjaga kebersihan tempat tinggal. Agar kedepannya ibu bisa menjalani kehamilan
dengan baik, aman, dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik
serta memperoleh cukup energi untuk menyusui dan merawat bayi yang tentunya disertai
dukungan dari suami/keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9
2. World Health Organization. 2016. Breastfeeding: Only 1 in 5 Countries Fully
Implement WHO’s Infant Formula Code.
3. Maghfiroh, Lailatul.2015.Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan Kejadian Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang
Selatan Tahun 2013-2015.Program Studi Kesehatan Masyarakat.Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan.Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28903/1/Lailatul%20Magh
firoh-FKIK.pdf, diakses pada tanggal 30 Juni 2018).
4. Astuti, Eko Sri Y.2015.Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil. Fakultas Kedokteran
Gigi.Universitas Mahasaraswati Denpasar. (http://unmas-library.ac.id/wp-
content/uploads/2016/05/KESH-GIMUL-Yuni-FKG-Unmas.compressed.pdf, diakses
pada tanggal 30 Juni 2018).
5. Arisanty, Adiska Devinta,dkk.2013.Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Manado.Universitas Sam Ratulagi Manado:Jurnal E-
Gigi Vol.1.No.2.
6. Silvestrin, Sonia, dkk.2013.Maternal Education Level and Low Birth Weight: A Meta-
Analysis. Journal De Pediatria:Elsevier. (https://ac.els-
cdn.com/S0021755713000971/1-s2.0-S0021755713000971-main.pdf?_tid=899fea1c-
1f8e-4f6d-a752-
319f225fa4bb&acdnat=1530379923_eb6f47aba2a954e8504e53bb58803672 /
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23809705, diakses pada tanggal 30 Juni 2018).

Anda mungkin juga menyukai