I. Latar belakang
Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam upaya
tersebut meliputi semua matra penduduk baik sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota
masyarakat, warga negara dan himpunan komunitas lainnya. Undang Undanng RI Nomor
Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Urusan KBsudah menjadi urusan pemerintah daerah
nama Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Pada awal pelaksanaan
program KB di Indonesia, institusi masyarakat yang ditunjuk sebagai PPKBD ada yang
baru dibentuk ata dikembangkan dengan fasilitator dari pemerintah, tetapi ada juga yang
memanfaatkan institusi masyarakat yang sudah ada seperti Organisasi Tradisional Banjar di
Bali, sehingga pelaksanaan KB di Bali dikenal dengan nama "KB Sistem Banjar". Selain itu
juga untuk di daerah jawa pelaksanaan program KB dijalankan melalui media "Rembug
1. Visi
melaksanakan program KB, tentunya mengemban pula visi BKKBN yaitu Seluruh Keluarga
a. Seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) kecuali mereka yang sedang hamil atau
menginginkan anak lagi agar menggunakan alat kontrasepsi dengan pola kontrasepsi
b. Seluruh keluarga yang memiliki balita ikut kegiatan Bina Keluarga balita (BKB) secara
aktif.
c Seluruh keluarga yang memeiliki anak remaja ikut kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)
secara aktif.
d Seluruh keluarga yang memiliki lanjut usia ikut kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) secara
aktif pula.
e. Seluruh keluarga ikut kegiatan Bina Lingkungan Keluarga (BLK) secara aktif.
g. Seluruh remaja yang ada memmahami Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan
menghindari perilaku beresiko yang menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD),
kecanduan narkoba, terpapar infeksi menular seksual (IMS) dan atau terpapar HIV/AIDS.
2. Misi
Misi PPKBD di Provinsi Bali adalah mewujudkan " Keluarga Kecil Bahagia Dan sejahtera
Keluarga kecil itu jumlahnya relatif tergantung dari kesepakatan suami istri berapa idealnya
memiliki jumlah anak. Namun demikian, anak yang dilahirkan harus mampu diberikan
pengayoman, kesejhateraan, kesehatan dan pendidikan yang baik dan layak untuk anak.
Menurut pemerintah, keluarga kecil yang dianjurkan adalah " Dua Anak Lebih Baik".
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
berkualitas dalam upaya menurunkanm angka kelahiran, angka kematian ibu, bayi dan anak,
b. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan
kelompok usia penduduk berdasarkan siklus hidup, yaitu mulai dari janin dalam kandungan
1. Sasaran
khusus untuk PPKBD badung, wilayah kerja atau jangkakauan kerja PPKBD adalah
1. Keluarga, adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami
istri dan anak atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
2. Keluarga Berencana (KB), adalah upaya untuk peningkatan kepedulian dan peran serta
3. Kesehatan Reproduksi (KR), adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta bukan semata-mata terbatas dari penyakit atau kecacatan
pusatrujukan/pelayanan KB/KS bagi keluarga dan masyarakat, seperti BKB, BKR, BKL, BLK
dan UPPKS.
5. Keluarga Sejahtera (KS) adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritualdan material yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota
6. Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
kesadaran orang tua serta anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang
balitanya melalui rangsangan fisik, mental inteletual dan spiritual sosial emosional serta moral
yang berlangsung dalam proses interaksi antara orang tua dengan balitanya.
7. Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga terutama
dalam meningkatkan bimbingan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja (usia 7-
8. Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah upaya terpadu untuk meningkatkan kualitas lanjut usia
potensinya serta dapat berbakti dan memelihara lansianya agar lebih bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, sehat mandiri, produktif dan bermanfaat bagi lingkungannya.
9. Bina Lingklungan Keluarga (BLK) adalah upaya terpadu untuk peningkatan kualitas
lingkungan keluarga (PKLK) baik fisik maupun non fisik agar tercipta lingkungan yang sehat,
Daerah.
Kependudukan.
6. Peraturan Kepala BKKBN Nomor : 28/HK-010/B5/2007 tentang visi, misi dan Grand
Strategi BKKBN.
7. MoU antara BKKBN Provinsi Bali dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Nomor
2. Pertemuan
6. Pelayanan Kegiatan
7. Kemandirian
Ad.1. Kepengurusan
Tunggal atau petugas PPKBD hanya 1 (satu) orang saja. Artinya tidak ada orang lain atau
desa/kelurahan serta dusun/banjar. Pada umumnya yang ditunjuk adalah Ketua Tim
Penggerak PKK Tingkat Desa/Kelurahan atau bisa juga dari anggota lainnya seperti
d. Tim Penggerak PKK Desa/kelurahan memiliki jaringan kerja di tingkat dusun/banjar seperti
Ad.2. Pertemuan
desa/kelurahan
Pertemuan rutin diikuti oleh PPKBD sesuai dengan mekanisme operasional Program KB
Nasional di tingkat desa/kelurahan adalah pertemuan Rakordes Program KB. Dan untuk
pertemuan insidentil, seperti pertemuan dengan Sub PPKBD atau kader untuk membahas
berbagai mlasalah program dan kegiatan KB, misalnya untuk persiapan pengembangan
kelompok kegiatan (Poktan) baru, persiapan lomba, persiapan kunjungan tamu dan
sebagainya.
- Perkembangan kegiatan kelompok BKB, BKR, BKL, BLK, dan UPPKS di masing-masing
dusun/banjar.
c. Merumuskan rencana kegiatan bulan yang akan datang dan memecahkan permasalahan
yang tidak dapat diselesaikan oleh desa/kelurahan untuk diteruskan ke tingkat kecamatan.
Pengertian advokasi memiliki makna yang luas. Dalam arti sempit advokasi artinya
memberikan pembelaan, mengubah kebijakan yang telah ada, mendorong kebijakan yang
belum ada, atau mempengaruhi orang lain agar sesuai dengan keinginan kita.
baik formal maupun informal untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan KB yang
Sasaran kegiatan advokasi oleh PPKBD adalah tokoh masyarakat, tokoh agama atau
a. Tujuan KIE
KIE bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku anggota masyarakat
sehingga mereka memiliki kesadaran dan tanggung jawab serta tindakanriil untuk
keluarga balita, keluarga remaja, keluarga lanjsia dan sebagainya melalui kunjungan rumah,
Umur ideal kawin untukj wanita adalaj 20 tahun sedangkan laki-laki usia 25 tahuhn,
Menunda perkawinan
c. Kesehatan ibu dan anak yang akan dihairkanyang dilahirkan tidak optimal.
- keracunan kehamilan
- umumnya ibu umur diatas 35 tahun memiliki tekanan darah tinggi dan sangat beresiko jika
hamil
- keracunan kehamilan
Pengaturan kelahiran
Jarak ideal melahirkan antara anak ke-1 dan ke-2 minimal 2 tahun.
Jenis-jenis kontrasepsi
- metode kontrasepsi jangka pendek (pil KB, suntikan KB, kondom, tissue KB).
- senggama terputus
- sistem kalender
Kontrasepsi untuk menunda kelahiran (umur istri di bawah 20 tahun) sebaiknya : IUD,
Kondom, Pil KB, Implant atau tissue KB. Kontraepsi untuk menjarangkan kelahiran (umur istri
antara 20 tahun sd. 35 tahun ) sebaiknya menggunakan IUD, Implant, Pil KB, Suntik KB dan
Kondom. Kontrasepsi untuk mengakhiri kehamilan (umur istri dibawah 35 tahun) : MOP,
Konseling KB/KR
a. Pengertian konseling
konseling adalah suatu bentuk kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara klien (bisa
remaja, PUS, keluarga) dengan petugas (dalam hal ini PPKBD) yang bertujuan untuk
-Booklet
-Leaflet
-Poster
- pemberi motivasi
- pemberi penjelasan
- pemberi nasehat
- sebagai pendamping
- sebagai pembantu
sebagai pelayanan reujukan ulang untuk 2 (dua) jenis kontrasepsi yaitu : Pil KB dan kondom,
adapun tugas-tugas PPKBD dalam pelayanan rujukan ulang ini adalah sebagai berikut :
- menerima alat/obat kontrasepsi pemerintah dan klinik KB pemerintah (KBB) dan atau
PLKB/PKB setempat.
dan anggota keluarga lainnya dalam mebina tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik
fisik, kecerdasan, emosional maupun sosial dan spiritual melaui interaksi orang tua dengan
anak.
Secara umum tujuan dari program Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, kepedulian, kesadaran dan tanggung jawab orang tua dalam
membimbing dan mengarahkan anak remajanya, untuk menjadi generasi yang lebih mandiri,
tangguh sehat, berkepribadian, serta mempunyai budi pekerti yang luhur, melalui interaksi
komunikasi yang sehat dalam suasana kehidupan keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Secara umum tujuan dari program BKL adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran
keterampilan keluarga untuk membantu lanjut usia agar hidup lebih sehat serta
IX. Kemandirian
antara lain :
1. Meningkatkan pemakaian kontrasepsi LIBI/LIMAS.
dokter/bidan praktek swasta. Sementara untuk kelompok masyarakat yang belum mampu
2. Mendorong kemandirian Kelompok Kegiatan (POKTAN), seperti BKB, BKR, BKL, BLK dan
UPPKS. Artinya kegiatan operasional kelompok sumber dananya berasal dari anggota
3. Cara untuk menggali dana sehingga kelompok kegiatan menjadi mandiri antara lain
BKR, BKL, BLK dan UPPKS) dikembangkan menjadi kelompok kegiatan yang memiliki basis