Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
Sehat adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi pembangunan sehingga perlu
di pelihara, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya melalui berbagai upaya yang
dilakukan oleh semua pihak. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 pasal 45 menyebutkan
bahwa penyelenggaraan kesehatan sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat, meningkatkan lingkungan sehat, dan mendidik sumber daya menusia
berkualitas. Kualitas sumber daya manusia antara lain ditentukan oleh 2 faktor yang
satu sama lain saling berhubungan dan saling bergantung, yaitu pendidikan dan
kesehatan. Kesehatan merupakan prasyaratan utama agar upaya pendidikan berhasil,
sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan
status kesehatan seseorang.

Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan dimasa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya, agar menjadi anak yang
beriman, sehat, cerdas, berilmu, kreatif, terampil dan mandiri seta menjadi anak bangsa
yang bertanggung jawab. Budaya hidup sehat merupakan salah satu masalah yang
sering diperdebatkan di kalangan masyarakat. Itu terjadi karena kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat. Jika saja masyarakat tidak
membudayakan hidup sehat sejak dini, maka masyarakat akan menambah data orang
sakit di Indonesia. Kebiasaan hidup sehat seharusnya timbul dari kesadaran diri kita
sendiri. Hidup sehat hendaknya selalu dilakukan agar semua masyarakat mencapai
kesehatan jasmani dan rohani.

Lembaga sekolah sebagai wadah pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas
secara utuh, memiliki peranan dalam meningkatkan pembudayaan kesehatan. Hidup
sehat pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam
melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan serta pemeliharaan lingkungan. Untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup
sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan nama tiga program pokok
UKS (TRIAS UKS). Untuk menindak lanjuti hal tersebut selain UKS terdapat wadah
yang disebut dengan PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) yang di dalamnya
terdapat TRIAD KRR.

Pada tahun 2007 jumlah remaja umur 10-24 tahun sangat besar terdapat sekitar 64
juta 28,6% dari jumlah Penduduk Indonesia sebanyak 222 juta (Proyeksi Penduduk
Indonesia tahun 2000-2025, BPS,Bappens, UNFPA,2005). Disamping jumlah yang
besar, transisi yang dialami remaja. Masalah yang menonjol dikalangan remaja
masalah seksualitas (kehambilan yang tidak diinginkan dan aborsi), terinfeksi Penyakit
Menular Seksualitas (PMS), HIV dan AIDS, penyalagunaan Napza dan sebagainya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah remaja
diantaranya melalui PIK Remaja. PIK Remaja adalah suatu wadah kegiatan program
PKBR(Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan
untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan
reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga. Masa remaja merupakan masa
peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan
yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Masa
remaja seperti ini oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth five life transitions).
Transisi kehidupan yang dimaksud menurut Progress Report Word Bank adalah:
1. Melanjutkan sekolah (continue learning)
2. Mencari pekerjaan (start working)
3. Memulai kehidupan bekeluarga (form families)
4. Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
5. Mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life)
Program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja ) yang dilaksanakan
berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja
dimaksud, yakni mempraktekkan hidup secara sehat (practice healty life). Empat
bidang kehidupan lainnya yang akan dimasuki oleh ramaja sangat ditentukan olah
berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan yang sehat. Dengan kata lain
apabila remaja gagal berperilaku sehat, kemungkinan besar remaja yang bersangkutan
akan gagal pada empat bidang kehidupan yang lain.

BAB IV
TINJAUAN TENTANG PIK-R
4.1 Pengertian Dan Batasan
Pusat Informasi dan Koneling Remaja (PIK Remaja ) adalah suatu wadah kegiatan
program PKBR yang dikelola dari oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan
informasi dan konseling tentang Perencanaan Kegiatan Berkeluarga Bagi Remaja serta
kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK Remaja, nama generik ini dapat
dikembangkan dengan nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan program selera
remaja setempat. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut system reproduksi (fungsi, komponen dan proses ) yag dimiliki oleh remaja
baik secara fisik, metal, emosional dan spiritual.

Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja adalah suatu program untuk


memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat,
terhindar dari risiko TRIAD KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), menunda usia
pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan
Keluarga Kecil Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi
dbagi teman sebayanya. TRIAD KRR adalah tiga risiko yang dihadapi ole remaja, yaitu
risiko-risik yang berkaitan dengan Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS.

Risiko Seksualitas adalah sikap dan prilaku seksual remaja yang berkaitan dengan
Infeksi Menular Seksual (IMS), Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi risiko
perilaku seks sebelum nikah. HIV adalah singkatan dari Human immunodeficiency
virus,yaitu virus yang menurunkan system kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome,yaitu kumpulan dari berbagai
gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu yang didapat akibat HIV.
Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainya,
yaitu zat-zat kimiawi yang dimaksud kedalam tubuh manusia baik secara oral (melalui
mulut) , dihirup (dari hidung ), atau disuntik yang menimbulkan efek tertentu terhadap
fisik, mental dan ketergantungan. Remaja (Adolescent) adalah penduduk usia10-19
tahun (WHO); Pemuda (Yuoth) adalah penduduk usia 15-24 tahun (UNFPA); Orang
Muda (Young people) adalah penduduk usia 10-24 tahun (UNFPdan WHO); Generasi
Muda (Young Generation ) adalah penduduk usia 12-24 tahun (world Bank). Remaja
sebagai sasaran program PKBR adalah penduduk usia 10-24 tahun yang belum
menikah.
Pendidik Sebaya PKBR adalah remaja yang mempunyai komitmen dan motivasi yang
tinggi sebagai nara sumber bagi kelompok remaja sebayanya dan telah mengikuti
pelatihan Pendidik Sebaya PKBR dengan mempergunakan Modul dan kurikulum
standard yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis.

Konselor Sebaya PKBR adalah pendidik sebaya yang punya komitmen dan motivasi
yang tinggi untuk memberikan konseling PKBR bagi kelompok remaja sebayanya yang
telah mengkuti pelatihan konseling PKBR dangan mempergunakan Modul dan
Kurikulum Standard yang telah disusun olah BKKBN atau yang sejenis.

Pengelola PIK Remaja adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola
langsung PIK Remaja serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan Modul
dan Kurikulum Standard yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis.Pengelola
PIK Remaja terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan Kegiatan,
Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.

4.2 Sasaran Dan Ruang Lingkup


a. Sasaran (audience)
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan
pembinaan PIK Remaja, sebagai berikut;

1) Pembina

Pembinaan PIK Remaja adalah seseorang yang mempunyai keperdulian yang tinggi
terhadap masalah-masalah remaja, member dukungan dan aktif membina PIK Remaja,
baik yang berasal dari Pemerintah, Lambaga Swadaya Masyarakat(LSM) atau organisasi
kepemudaan/remaja lainnya, seperti:

a) Pemerintah: Kepala desa/lurah, camat, bupati, walikot, pimpinan SKPDKB.

b) Pimpinan LSM: pimpinan kelompok-kelompok organisasi masyarakat

(seperti: pengurus masjid, pastor, pendeta, pedand,biksu) dan pimpinan kelompok dan
organisasi pemuda.

c) Pimpinan media massa (surat kabar, majalah, radio, dan TV).

d) Rektor/Dekan, kepala SLT, SLT, pimpinan pondok pesantren,komite

sekolah.

e) Orang tua, melalui program Bima Keluarga Remaja (BKR), majelis ta’lim,
program PKK.

f) Pimpinan kelompok sebaya melalui program Karang Taruna, pramuka, remaja


masjid/gereja/wihara.

2) Pengelolaan PIK Remaja

Pengelolaan PIK Remaja adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola
langsung PIK remaja serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan modul
kurikulum standar d yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis.Pengelola PIK
remaja terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan Kegiatan, Pendidik
Sabaya dan Konselor Sebaya.

b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PIK Remaja meliput aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR,
Pendewasaan Usia Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling,
rujukan, pemgembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendudung
lainnya sesuai dengan cirri dan minat remaja.
PIK Remaja tidak mengikuti tingkatan wilayah administrasi seperti tingkat
desa,tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/ kota atau provinsi. Artinya PIK Remaja
dapat melayani remaja lainnya yang berada di luar lokasi wilayah administrasinya. PIK
Remaja dalam penyebutannya bias dikaitkan dengan tempat dan intitusi pembinaanya
seperti PIK Remaja sekolah, PIK Remaja masjid, PIK Remaja pesantren, dan lain-lain.

4.3 Arah Pengembagan dan Pengelolan PIK Remaja


Agar peningkatan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja bisa
tercapai, maka pengembangan dan pengelolaan PIK Remaja diarahkan sebagai
berikut:

1. Menjadikan PIK Remaja yang dikembangkan dan dikelola dari.oleh dan untuk
remaja.
2. Menjadikan PIK remaja sebagai sumber informasi yang memperjelas pengetahuan,
dan keterampilan remaja tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

3. Menjadian seluruh kegiatan PIK remaja yang Ramah Remaja (adolescents


friendly).

4. Menjadikan PIK Remaja sebagai wadah untuk mengintegrasikan upaya


peningkatan assets pengembangan resources.

4.4 Tahapan Pengembangan dan Pengelolaan PIK Remaja


Dalam Upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaan PIK Remaja di atas,
maka PIK Remaja dikembangkan melalui 3 (tiga ) tahap Tumbuh, Tegak,
dan Tegar. Proses pengembangan dan pengelolaan masing-masing tahapan tersebut
didasarkan pada 1) Materi dan isi pesan (assets ) yang diberikan; 2) Ciri kegiatan yang
dilakukan ; dan 3) Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki.
A. Ciri-ciri Tahapan
1. PIK Remaja Tahap Tumbuh
a. Materi dan Isi Pesan (assets ) yang diberikan:
1) TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan

2) Pendalaman Materi TRIAD KRR dan Pedewasaan Usia Perkawinan.

3) Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi.

b. Kegiatan yang dilakukan:

1) Kegiatan dilakukan ditempat PIK Remaja

2) Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam lokasi PIK Remaja berada,
Misalnya penyuluhan individu dan kelompok.

3) Menggunakan media cetak

4) Melakukan pencetakan dan pelaporan sesuai dengan formulir (terlampir).

c. Dukungan jaringan (resources) yang dimiliki:


1) Ruang khusus

2) Memiliki papan nama, ukuran minimal 60 cm x 90 cm, dan dipasang ditempat yang
mudah dilihat oleh khalayak.

3) Struktur pengurusan paling tidak memiliki: Pembina, Ketua, bidang Administrasi,


Bidang Program dan Kegiatan PS dan KS

4) Dua orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses

5) Lokasi PIK Remaja mudah diakses dan disukai oleh remaja.


2. PIK Remaja Tahap Tegak
a. Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan:
1) Triad KRR dan Pedewasaan Usia Perkawinan.

2) Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.

3) Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi

4) Keterampilan hidup (Life Skills)


5) Keteramilan advokasi.

b. Kegiatan yang dilakukan:

1) Kegiatan dilakukan dalam dan diluar PIK Remaja

2) Bentuk aktifitas bersifat Panyadaran(KIE) didalam lokasi PIK remaja berada,


misalnya penyuluhan individu dan kelompok.

3) Bentuk aktifitas bersifat Panyadaran (KIE) diluar PIK Remaja, antara lain:

a. Sosialisasi dan dialog interaktif melalui radio/TV.

b. Press gathering

c. Pemberian Inormasi PKBR dan KRR oleh Pendidik Sebaya kepada remaja seperti di
pasar, jalanan, sekolah, masjid, gereja, vihara dan banjar, dan lain-lain.

d. Seminar PKBR

e. Road Show PKBR sekolah, masjid, gereja,vihara, banjar dan lain-lain.

f. Promosi PIK Remaja melalui TV, radio majalah, surat kabar.

g. Pemberian infornasi PKBR momentum strategis (pentas seni, hari-hari besar


nasional dan daerah , Hari Keluarga Nasional, Hari Remaja, Hari Anti Narkoba, Hari
AIDS, Kemah Bakti Pramuka, dan Gerakan Penghijauan).

h. Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga,

i. Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin

j. Penyampaian informasi PKBR melalui Mobil Unit Penerangan (Mupen)

Untuk melakukan kegiatan di luar PIK Remaja diperlukan langkah-langkah sebagai


berikut:

a. Mempelajari materi yang akan disampaikan.

b. Mempersiapkan alat bantu atau sarana yang diperlukan.

c. Mengetahui karakteristik sasaran

d. Melakukan Koordinasi dengan penyelenggara kegiatan.


4) Melakukan konseling PKBR malalui sma, telepon, tatap muka dan surat menyurat.

5) Menggunakan media cetak danelektronik

6) Melakukan pencatatandan pelaoporan sesuai dengan formulir(terampir).

7) Melakukan advokasi dan promosi PIK Remaja untuk mengembangkan jaringan


pelayanan.

8) Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk dating ke


PIK remaja, antara lain:

a) Pendamping kepada remaja penyalaguna napza, hamil diluar nikah, dan HIV
positif

b) Bedah film

c) Pelatihan penyiapan karir, contoh: membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasa


inggris, browsing interne, dan lain-lain.

d) Lintas alam/out bound

e) Bimbingan belajar siswa SLTP/SLTA

f) Pendataan temaja yang menagalami risiko TRIAD (Kehambilan tidak diinginkan,


penyalaguna napza dan HIV Positif).

g) Studi banding

h) Kegiatan Ekonomi produktif(peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dan


sembako, rental computer, pemberian les/privat kepada ramaja setempat, pembuatan
pin, salon dll)

i) Kegiatan olah raga(jalan santai gerak jalan, voli, basket, senam) dan kesenian
(musik, drama, panduan suara, teater).

j) Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK Remaja yang baru dibentuk.

k) Aneka Lomba (pidato, drum band, band, likes, karaoke, karikatur, seni islamii,
cerdas cermat, dan bedah khusus).

l) Pemberian Penghargaan kepada pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.

m) Jambore PIK Remaja

n) Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan

o) Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pertemuan rutin pramuka.

p) Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan palayanan dasar kesehatan.

c. Dukungan dan Jaringan (resources) yang dimiliki:


1) Ruang sekretariata dan ruang pertemuan
2) Stuktur pengurus paling tidak memiliki : pembinaan, Ketua, Bidang Administrasi,
BIdang Program dan Kegiatan, PS dan KS

3) Memiliki papan mana, ukuran 60 cm x 90 cm dan dipasang ditempat yang mudah


terlihat oleh khalayak.

4) Empat orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses

5) Lokasi mudah diakses dan disukai oleh remaja

6) Dua orang Kenselor Sebaya yang dapat diakses

7) Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis

3. PIK Remaja Tahap Tegar


a. Materi dan Isi Pesan (assest ) yang diberikan:

1) TRIAD KRR dan Pedewasaan Usia Perkawinan.

2) Pendalaman materi tRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.

3) Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi

4) Keterampilan hidup (Life Skills)


5) Keterampilan advokasi

b. Kegiatan Yag Dilakukan

1) Kegiatan dilakukan dalam dan diluar PIK Remaja

2) Bentuk aktifitas bersifat Panyadaran(KIE) didalam lokasi PIK remaja berada,


misalnya penyuluhan individu dan kelompok.

3) Bentuk aktifitas bersifat Panyadaran (KIE) diluar PIK Remaja, antara lain:

a. Sosialisasi dan dialog interaktif melalui radio/TV.

b. Press gathering

c. Pemberian Inormasi PKBR dan KRR oleh Pendidik Sebaya kepada remaja seperti di
pasar, jalanan, sekolah, masjid, gereja, vihara dan banjar, dan lain-lain.

d. Seminar PKBR

e. Road Show PKBR sekolah,masjid, gereja,vihara, banjar dan lain-lain.

f. Promosi PIK Remaja melalui TV, radio majalah, surat kabar.

g. Pemberian infornasi PKBR momentum strategis (pentas seni, hari-hari besar


nasional dan daerah , Hari Keluarga Nasional, Hari Remaja, Hari Anti Narkoba, Hari
AIDS, Kemah Bakti Pramuka, dan Gerakan Penghijauan).

h. Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga,


i. Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin

j. Penyampian informasi PKBR dan KRR melalui mobil Unit Penerangan (Mupen)

4) Melakukan konseling PKBR malalui sma, telepon, tatap muka dan surat
menyurat.

Untuk melakukan kegiatan di luar PIK Remaja diperlukan langkah-langkah sebagai


berikut:

a. Mempelajari materi yang akan disampaikan.

b. Mempersiapkan alat bantu atau sarana yang diperlukan.

c. Mengetahui karakteristik sasaran

d. Melakukan Koordinasi dengan penyelenggara kegiatan.

5) Menggunakan media cetak danelektronik

6) Melakukan pencatatandan pelaoporan sesuai dengan formulir Panduan


Pengelolaan PIK Remaja.

7) Melakukan advokasi dan promosi PIK Remaja untuk mengembangkan jaringan


pelayanan.

8) Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk dating ke


PIK remaja, antara lain:

a) Pendamping kepada remaja penyalaguna napza, hamil diluar nikah, dan HIV
positif

b) Bedah film

c) Pelatihan penyiapan karir, contoh: membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasa


inggris, browsing interne, dan lain-lain.

d) Lintas alam/out bound

e) Bimbingan belajar siswa SLTP/SLTA

f) Pendataan temaja yang menagalami risiko TRIAD (Kehambilan tidak diinginkan,


penyalaguna napza dan HIV Positif).

g) Studi banding

h) Kegiatan Ekonomi produktif(peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dan


sembako, rental computer, pemberian les/privat kepada ramaja setempat, pembuatan
pin, salon dll)

i) Kegiatan olah raga(jalan santai gerak jalan, volli, basket, senam) dan kesenian
(musik, drama, panduan suara, teater).

j) Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK Remaja yang baru dibentuk.
k) Aneka Lomba (pidato, drum band, band, likes, karaoke, karikatur, seni islamii,
cerdas cermat, dan bedah khusus).

l) Pemberian Penghargaan kepada pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.

m) Jambore PIK Remaja

n) Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan

o) Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pertemuan rutin pramuka.

p) ntegrasi kegiatan PIK Remaja dengan palayanan dasar kesehatan.

9) Pengelola PIK Remaja mempunyai akses pada jaringan internet (jaringan tidak
harus di dalam PIK Remaja ) atau PIK Remaja telah memiliki jaringan internet
tersendiri.

c. Dukungan dan Jaringan (resources) yang dimiliki:


1) Ruang sekretariat dan ruang pertemuan

2) Struktur pengurus paling tidaj memliki : Pembinaan, Ketua, Bidang Administrasi,


Bidang Program dan Kegiatan PS dan KS.

3) Memiliki papan nama, ukuran 60 cm x 90 cm dan di pasang ditempat yang mudah


terlihat oleh khalayak.

4) Empat orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses

5) Lokasi mudahdiakses dan di sukai oleh remaja.

6) Jaringan Mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis

7) Empat orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses

8) Memiliki hotline/ SMS konseling

9) Memiliki Perpustakaan tersendiri

10)Jaringan dengan:

a) Kelompok Remaja Sebaya

b) Orang Tua

c) Guru-guru sekolah

d) PIK Remaja lain, dan lain-lain

11) Organisasi induk Pembina PIK Remaja

4.5 Mekanisme Pengelolaan PIK Remaja


A. Membentuk PIK Remaja
1. Tujuan:
Pembentukan PIK Remaja dilingkungan remaja (desa ,sekolah ,pesantren ,tempat kerja
,dan,lain –lain )bertujuan untuk memberikan informasi PKBR,Keterampilan Hidup
(life skells), pelayanan konseling dn rujukan PKBR untuk mewujudkan Tegar Remaja
dalam rangka tercapainya keluarga Kecil Bahagia Sejahtera .

2. Sasaran (Audience)
Dalam rangka pembentukan PIK Remaja ,pihak-pihak terkait (stakeholders) yang
menjadi sasaran antara lain:

a. Sasaran utama : Kelompok –kelompok remaja

b. Sasaran Pengaruh : Aktifitas remaja ,institusi pemuda ,pendidikan

sebaya /konselor sebaya

c. Sasaran penentu : Kepala desa, camat, bupati/walikota ,rector,

tokoh masyarakat, tokoh agama ,pemimpin

sekolah, pemimpin podok pesantrean,

pimpinan instansi/perusahaan

3. Indikator keberhasilan :

Terwujudkan PIK Remaja Tahap Tumbuh di desa,kecamatan, sekolah


/pesantren,masjid, geraja ,mall, tempat kerja dan lain-lain.

4. Langkah-langkah kegiatan

Langkah-langkah pembentukan PIK Remaja meliputi :

a. Sarasehan anggota kelompok remaja dalam ranka pembentukan PIK Remaja dan
pengelolaan PIK Remaja.

b. Konsultasi dan koordinasi untuk memeperoleh dukungan/ persetujuan dengan


pimpinan setempat (kepala desa, camat, bupati/ walikota, rektor, tokoh masyarakat,
tokoh agama, sekolah, esantren dan tempat kerja).

c. Menyusun program kegiatan.

d. Meresmikan pembentukan PIK remaja (launching)


5. Evaluasi Keberasialan

Tahapan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembentukan PIK Remaja
sudah/belum tercapai, masalah-masalah yang diadapi baik yang berhubungan dengan
pihak-pihak terkait (sasaran ) maupun berhubungan dengan proses yang telah di lalui.
Kegiatan evaluasi ini akan lebih efekti untuk ditindak lanjuti apabila dilakukan secara
bersama-sama dengan sasaran-sasaran yang terkait.
4.6 Mengembangkan dan Meningkatkan kualitas PIK Remaja
1. PIK Remaja Tahap Tumbuh
a. Tujuan:

Untuk meningkatkan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja
sehingga jumah remaja yang mendapatkan informasi dan konseling PKBR melalui PIK
Remaja meningkat. TUjuan ini diupayakan dengan strategi memenuhi seluruh ciri PIK
Remaja tahap tumbuh.

b. Sasaran(Audience)
1) Pembinaan PIK Remaja

2) Pengelola PIK Remaja (Ketua, Bidang Administrasi. Bidang Program dan Kegiata,
PS dan KS).

c. Indikator Keberasilan:

Terenuhinya seluruh cirri-ciri PIK Remaja tahap Tumbuh sebagai berikut:

1) Materi dan pesan (Assets) yang diberikan:


 TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawianan
 Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
 Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi
2) Kegiatan Usia Perkawinan :

 Kegiatan yang dilakukan di tempat PIK Remaja


 Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam lokasi PIK Remaja barada,
misalnya penyuluhan individu dan kelompok.
 Menggunakan media cetak .
 Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan formulir-formulir (terlampir).
3) Dukungan Jarigan (resources) yang dimiliki:
 Ruang Khusus
 Memiliki papa nama, ukuran minimal 60 cmx 90 cm, dan dipasang ditempat yang
mudah dilihat oleh khalayak.
 Struktur pengurus paling tidak memiliki: Pembina, Ketua, Bidang Administrasi,
Bidang Program/Kegiatan, PS dan KS.
 Dua orang Pendidik Sebaya yang dapat di akses
 Lokasi mudah di akses dan disukai oleh remaja.
d. Langkah-langkah Kegiatan:

1) Materi dan Isi Pesan

a) Melengkapi Triad KRR dan PUP pada PIK Remaja yang bersangkutan.

b) Mendalami pengetahuan, sikap dan prilaku tentang materi TRIAD KRR dan Hak-
hak Reproduksi bagi Remaja.

2) Ciri Kegiatan

a) Membuat jadwa rutin PIK Remaja.

b) Memberikan informasi PKBR oleh Pendidik Sebaya kepada Remaja setempat secara
rutin dilaksanakan di PIK Remaja.
c) Menyampaikan informasi menggunakan media cetak.

3) Dukungan dan Jaringan

a) Menyediakan Ruang khusus

b) Melaksanakan orientasi bagi Pengelola PIK remaja

c) Mengirimkan 2 (dua) orang calon Pendidik Sebaya. Syarat-syarat calon Pendidik


Sebaya adalah:

(1) Aktif dalam kegiatan social dan popular di lingkungannya.

(2) Berminat menyebarluaskan informasi program PKBR.

(3) Lancar membaca dan menulis

(4) Memiliki cirri-ciri kepribatian antara lain; ramah, lancar dalam mengemukakan
pendapat, luwes dalam pergaulan berinisiatif dan kreatif, tidak mudah
tersinggung,terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar, dan senang menolong.

(5) Tidak menyetujui/ melakukan/menganjurrkan praktek seks pranikah.

e. Evaluasi Keberasilah.

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana PIK Remaja yang sudah terbentuk
memilih cirri-ciri sebagi PIK remaja Tumbuh, baik dari segi materi dan isi pesan, cirri
kegiatan serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pengembangan
yang dilakuakn. Evaluasi ini akan lebih efektif apabila dilakukan bersama oleh
Pengelola PIK Remaja yang bersangkutan.

2. PIK Remaja Tahap Tegak


a. Tujuan

Untuk meningkatkan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja
sehingga jumlah dan kepuasan remaja yang mendapatkan informasi dan konseling
melalui PIK Remaja meningkat. Tujuan ini diupayakan dengan strategi memenuhi
keseluruh cirri PIK Remaja tahap Tegak.

b. Sasaran(Audence)
1) Pembina PIK Remaja

2) Pengelola PIK Remaja (Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan Kegiatan,
PS dan KS).

3) Tenaga medis dan tenaga non medis yang sudah terkait dengan jaringan.

4) Pelayanan rujukan PIK Remaja

c. Indikator keberasilan langkah-langkah Kegiatan

Terpenuhinya seluruh cirri-ciri PIK Remaja Tahap tegak sebagai berikut:

1) Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan:


 TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
 Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
 Pemahaman hak-hak Reproduksi
 Keterampilan Hidup (Life Skills)
 Keterampilan advokasi
2) Kegiatan yang dilakukan:

 Kegiatan yang dilakukan di dalam dan di luar PIK Remaja


 Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam lokasi PIK Remaja berada,
misalnya penyuluhan individu dan kelompok.
 Bentuk aktivitas bersifat penyadaran (KIE) di luar PIK Remaja antara lain:
 Sosialisasi an Dialog Interaktif program PKBR melalui radio/TV
 Press Gathering
 Pemberian informasi PKBR oleh Pendidik Sebaya kepada Remaja seperti di pasa,
di jalan , sekolah, masjid, gereja, vihara, banjar, dan lain-lain.
 Seminar PKBR
 Road show PKBR ke sekolah, masjid, gereja , vihara, banjar dan lain-lain.
 Promosi PIK Remaja mellalui TV, radio, majalah dan surat kabar.
 Pemberian informasi dalam momentum strategis (pentas seni, hari-hari besar
nasional dan daerah, hari keluarga nasional, Hari Remaja, Hari anti Narkoba, Hari
AIDS, Kemah Bhakti Pramuka, dan gerakan Penghijauan).
 Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga
 Sosialisasi PKBR bagi calon pengantin
 Penyampaian informasi PKBR dan KRR melalui Mobil Unit Penerangan (Mupen)
Untuk melakukan kegiatan di luar PIK Remaja diperlukan langkah-langkah sebagai
perikut:

Ø Mempelajari materi yang akan disampaikan

Ø Mempersiapkan alat bantu atau sarana yang diperlukan

Ø Mengetahui karakteristik sasaran

Ø Melakukan koordinasi dengan penyelenggara kegiatan.

 Melakukan konseling PKBR melalui SMS, telephone, tatap muka, dan surat
menyurat
Ø Menggunakan media cetak dan elektonik

Ø Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan formulir (terlampir).

Ø Melakukan advokasi dan promosi PIK Remaja untuk mengembangkan jaringan


pelayanan.

 Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk dating ke


PIK Remaja, antara lain:
Ø Pendampingan kepada remaja penyalah guna napza , hamil di luar nikah , dan HIV
positif.

Ø Bedah hamil.

Ø Pelatihan penyiapan karir , contoh : membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasa


inggris , browsing internet , dan lain-lain.

Ø Lintas alam / out bound.

Ø Bimbingan belajar siswa SLTP/SLTA.


Ø Pendataan remaja yang mengalami resiko.TRIAD KRR(kehamilan tidak diinginkan,
penyalah gunaan Napza dan HIV Positif).
Ø Studi banding.

Ø Kegiatan ekonomi produktif (peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dan


sembako, rental komputer, pemberian les/ privat kepada remaja setempat, pembuatan
pin, salon, dan lain-lain)

Ø Kegiatan olah raga ( jalan santai, gerak jalan, bola volley, basket, senam) dan kesenian
(musik, drama ,panduan suara, teater)

Ø Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK Remaja yang baru di bentuk.

Ø Aneka lomba (pidato , drum band , band, lukis, karaoke, karikatur, seni islami, cerdas
cermat , bedah kasus)

Ø Pemberian penghargaan kepada Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya

Ø Jambore PIK Remaja

Ø Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan.

Ø Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pertemuan rutin pramuka.

Ø Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pelayanan kesehatan dasar.

3) Dukungan dan Jaringan (resources) yang dimiliki :


 Ruang sekretariat dan ruang pertemuan
 Struktur pengurus paling tidak memiliki: Pembina , Ketua , Bidang Administrasi,
Bidang Program dan Kegiatan, PS dan KS.
 Memiliki papan nama , ukuran minimal 60cm x 90cm dan dipasang ditempat yang
mudah dilihat oleh khalayak
 Empat orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses
 Lokasi yang mudah diakses dan disukai oleh remaja
 Dua orang Konselor Sebaya yang dapat diakses
 Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis

d. Langkah-Langkah Kegiatan

1) Materi dan Isi Pesan

Pada tahap ini tetap mempertahan materi dan isi pesan pada tahap Tumbuh, namun
ditambah dengan beberapa hal dibawah ini:

a) Mempelajari dan memberikan pelaynan PIK Remaja berkaitan dengan materi


Keterampilan Hidup (Live Skills)
b) Mempelajari teori-teori advokasi.

c) Menerapkan keterampilan advokasi

2) Ciri-ciri Kegiatan

a) Mempertahankan cirri-ciri kegiatan yang dilakukan pada PIK Remaja Tahap


Tumbuh sebelumnya.

b) Menggunakan media elektronik dalam pelayanan PIK Remaja.


c) Menyampaikan informasi dan konseling di luar PIK Remaja.

d) Melakukan advokasi kepada tokoh individu dan institusi pendukung PIK Remaja.

e) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang


ke PIK Remaja( promosi).

3) Dukungan dan Jaringan

a) Memoertahankan dukungan dan jaringan yang dimiliki pada PIK Remaja Tahap
Tumbuh sebelumnya.

b) Mengirimkan 2 calo Pendidik Sebaya untuk pelatihan Pendidik Sebaya. Syarat-


syarat calon Pendidik Sebaya adalah :

(1) Aktiv dalam kegiatan social dan popular di lingkungannya.

(2) Berminat menyebar luaskan informasi PKBR.

(3) Lancar membaca dan menulis.

(4) Memiliki ciri-ciri kepribadian antara lain; ramah , lancar dalam mengemukakan
pendapat , luwes dalam pergaulan, berinisiatif dan kreatif, tidak mudah tersinggung ,
terbuka untuk hal-hal baru, dan mau belajar dan senang menolong

(5) Tidak menyetujui/melakukan/menganjurkan seks pra nikah

c) Mengirimkan 2 orang calon Konselor Sebaya untuk pelatihan Konselor Sebaya


dengan syarat :

(1) Telah mengikuti pelatihan Pendidik Sebaya.

(2) Telah melakukan kegiatan dan aktivitas pendidikan sebaya

(3) Dipandang mampu menjadi Konselor Sebaya.

d) Melakukan koordinasi dengan pelayanan medis (Puskesmas/Rumah sakit


terdekat).

e) Melakukan koordinasi dengan pelayanan lain yang terkait dengan remaja (


psikolog , tokoh agama, dan lain-lain ).

e. Evaluasi Kebersihan

Evaluasi di arahkan untuk mengetahui sejauhmana PIK Remaja yang sudah terbentuk
memiliki ciriciri sebagai PIK Remaja Tahap Tegak, baik dari segi materi dan isi pesan ,
ciri kegiatan , dukungan dan jaringan , serta berbagai permasalahan yang dihadapi
dalam proses pengembangan yang dilakukan.

Evaluasi ini akan lebih efektif apabila dilakukan bersama oleh Pengelola PIK Remaja
serta tenaga medis dan non medis mitra jaringan.
3. PIK Remaja Tahap Tegar
a. Tujuan

Untuk meningkatkan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja,
sehingga jumlah dan kepuasan remaja yang mendapatkan informasi dan konseling
melalui PIK Remaja meningkat. Tujuan ini diupayakan dengan strategi memenuhi
seluruh cirri PIK Remaja Tahap Tegar.

b. Sasara (Audience)
1) Pembina PIK Remaja

2) Pengelola PIK Remaja (Ketua, Bidang Administrasi, Bidang Program dan


Kegiatan, PS dan KS).

3) Mitra jarring pelayanan medis dan non medis.

4) Ketua kelompok-kelompok remaja

5) Orang Tua dari Remaja sasara PIK Remaja

6) Guru-guru sekolah sekitar PIK Remaja

7) Pengolola PIK Remaja lain di sekitar

8) Pimpinan organisasi induk PIK Remaja

c. Indikator Keberasilan

Terpenuhinya seluruh ciri-ciri PIK Remaja Tahap Tegar sebagai berikut:

1) Materi dan Isi Pesan (assets )yang dierikan;


 TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
 Pendalaman mareti TRIAD KRR dan pendewasaan Usia Perkawinan
 Pemahaman tentang Hak-hak Reproduksi
 Keterampilan Hidup (Life Skills)
 Keterampilan Advokasi
2) Kegiatan yang dilakukan;

 Kegiatan dilakukan di dalam dan di luar PIK Remaja


 Bentuk aktivitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam lokasi PIK Remaja berada,
Misalnya Penyuluhan individu dan kelompok.
 Bentuk aktifitas penyadaran (KIE) di luar PIK Remaja, antara lain:
 Sosialisasi dan dialog Interaktif PKBR melelui radio/TV.
 Press Gathering
 Pemberian informasi PKBR oleh Pendidik sebaya kepada remaja seperti
dipasar,jalanan, sekolah, masjid, gereja,vihara, banjar dll.
 Seminar PKBR
 Road show PKBR ke sekolah, masjid, gereja vihara, banjar dll
 Promosi PIK Remaja melalui TV, Radio, majalah, surat kabar
 Pemberian informasi PKBR dalam momentum strategi (pentasseni, hari-hari
besarnasionaldan daerah, hari keluarga nasional, hari Remaja , hari anti narkoba,
hari AID, kemah bakti pramuka, dan gerakan penghijauan.
 Diskusi anti kekerasan dalam rumah tangga
 Sosialisasi PKBR bagi calon pengenti
 Bemberian informasi PKBR melalui Mobil Unit Penerangan (Mupen)
Untuk melakukan kegitan diluar PIK Remaja diperukan langkah-langkah sebagai
berikut:

Ø Mengetahui karakteristik sasaran.

Ø Mempelajari materi yang akan disamaikan

Ø Mempersiapkan alat bantu atau sarana yang diperlukan.

Ø Melakukan koordinasi dengan penyelenggara kegiatan.

 Melakukan konseling PKBR melalui SMS, telephon, tatap muka dan surat
menyurat.

 Menggunakan media cetak dan eletronik.


 Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan formulir (terlampir)
 Melakukan Advokasi dan Promosi PIK Remaja untuk mengembangkan
jaringan pelayanan

 Melakukan kegiatan-kegitan yang dapat menarik minat remaja untuk dating


ke PIK Remaja, seperti antara lain:

Ø Pendamping kepada remaja penyalahguna napza, hamil di luar nikah dan HIV positif.

Ø Bedah film

Ø Pelatihan penyiapan kerir,contoh: membuat lamaran pekerjaan, kursus bahasa


inggris, browsing internet dll.

Ø Lintas alam/out bond.

Ø Bimbingan belajar bagi siswa SLTP/SLTA

Ø Pendata remaja yang mengalami resiko TRIAD KRR(kehamilan tidak diinginkan ,


penyalahguna Napza, dan HIV positif).

Ø Studi banding

Ø Kegiatan ekonomi produktif (peternakan, pertanian, menjahit, warung gaul dan


sembako, rental komputer, pemberian les/ privat kepada remaja setempat, pembuatan
pin, salon, dan lain-lain)

Ø Kegiatan olah raga ( jalan santai, gerak jalan, bola volley, basket, senam) dan
kesenian (musik, drama ,panduan suara, teater)

Ø Presentasi pengalaman kegiatan PKBR pada PIK Remaja yang baru di bentuk.

Ø Aneka lomba (pidato , drum band , band, lukis, karaoke, karikatur, seni islami,
cerdas cermat , bedah kasus)

Ø Pemberian penghargaan kepada Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya

Ø Jambore PIK Remaja

Ø Pelayanan pemeriksaan gigi atau konsultasi kecantikan.


Ø Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pertemuan rutin pramuka.

Ø Integrasi kegiatan PIK Remaja dengan pelayanan kesehatan dasar.

 Pengolah PIK Remaja mempunyai akses pada jaringan internet (jaringan tidak harus
di dalam PIK Remaja) atau PIK Remaja telah memiliki jaringan internet sendiri.

3) Dukungan dan Jaringan (resources) yang dimiliki:


 Ruang sekretariat dan ruang pertemuan
 Struktur pengurus paling tidak memiliki: Pembina , Ketua , Bidang Administrasi,
Bidang Program dan Kegiatan, PS dan KS.
 Memiliki papan nama , ukuran minimal 60cm x 90cm dan dipasang ditempat yang
mudah dilihat oleh khalayak
 Empat orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses
 Lokasi yang mudah diakses dan disukai oleh remaja
 Jaringan mitra kerja dengan pelayanan medis dan non medis
 Empat orang Konselor Sebaya yang dapat diakses
 Memiliki hotline/SMS konseling
 Memiliki Perpustakaan sendiri
 Jaringan dengan:
Ø Kelompok remaja sebaya

Ø Orang tua

Ø Guru-guru sekolah

Ø PIK Remaja lain, dan sebagainya.

 Organisasi Induk Pembina PIK Remaja

d. Langkah-langkah Kegiatan

1) Materi dan Isi Pesan

Pada tahap ini tetap sama dengan materi dan pesan pada tahap Tegak.

2) Ciri-ciri Kegiatan

a) Mempertahankan cirri kegiatan yang dilakukan pada PIK Remaja Tahap tegak
sebelumya.

b) Melakukan Advokasi kepada sasaran pengaruh dan sasaran penentu terkait untuk
keberlangsungan pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja.

c) Melakukan pelayanan lain disamping pelayanan PKBR yang sesuai dengan


kebutuhan dan minat Remaja.

d) Meningkatkan pengetahuan dan memperluas jaringan kerjasama dan pelayanan


PIK Remaja melalui akses internet oleh PIK Remaja.

e) Adanya Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya, tenaga medis, Psikolo dan tenaga
ahli lainya yang dapat secara terjadwal memberikan pelayanan pada PIK Remaja.

f) Melakukan pelayanan PIK Remaja melalui hotlne/sms.


3) Dukungan dan Jaringan

a) Mempertahankan dukungan dan jaringan yang dimiliki pada PIK Remaja Tahap
tegak sebelumnya.

b) Mengirimkan 2 orang calon Konselor Sebaya untuk pelatihan Konselor Sebaya


dengan syarat.

c) Adanya perpustakaan sendiri di lingkungan PIK Remaja

d) Adanya jaringan dan dukungan yang diberikan oleh kelompok remaja sebaya,
orang tua, guru sekolah dan PIK Reamaja lain di sekitarya.

e) Adanya komitmen dan dukungan dari organisasi induk PIK Remaja.

e. Evaluasi Keberasilan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana PIK Remaja yang sudah
dkembangkan, sudah memiliki cirri-ciri sebagai PIK Remaja Tahap tegar bik dari segi
materi dan isi pesan, cirri kegiatan, dukungan dan jaringan, serta berbagai
permasalahan yang dihadapidalam proses pengembangan yang dilakukan. Evaluasi ini
akan lebih efektif apabila dilakukan bersama oleh Pengolola PIK Remaja , mitra
jaringan pelayanan medis dan non medis, ketua kelompok-kelompok remaja, orang tua
dari remaja sasaran dan guru-guru sekolah sekitar PIK Remaja serta tenaga medis dan
non medis mitra jaringan.

4.7 Membangun PIK Remaja Yang Ramah Remaja (Youth Friendly)


Untuk memenuhi kebutuhan remaja, dapat mempertimbnagkan prinsip-prinsip
bagaimana menarik dan melayani remaja dengan lebih baik. Ada beberapa strategi
dalam memberikan pelayanan PKBR yang “Ramah Remaja”(Youth Friendly) .
1) Konsep Program Ramah Remaja

 Melibatkan para remaja secara aktif dalam mengelola program dan pemberian
pelayanan kesehatan Reproduksi
 Memperhitungkan perbedaan kebutuhan remaja dengan kebutuhan orang dewasa,
dan pemberian palayanan secara spesifik guna memenuhi kebutuhan remaja.
 Memberikan informasi yang lengkap dan benar tentang PKBR dan pelayanan yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan sebagai hak dari remaja.
 Menyesuaikan waktu dan tempat pelayanan sesuai dengan cirri-ciri remaja.

2) Karakteristik PIK Remaja yang Ramah Remaja

PIK remaja yang Ramah Ramaja dapat dilihat melalui 4 aspek yaitu: Pengelola,
Kegiatan dan Jenis pelayanan, Sarana dan Prasarana serta Kemampuan Pembelajaran

a) Pengelola PIK remaja

(1) Semua pengelola PIK Remaja (ketua, bidang administrasi, bidang program dan
kegiatan, pendidik sebaya dan konselor sebaya ) sadar bahwa mereka harus
memperlakukan para remaja sebagai mitranya.

(2) Semua remaja dihormati hak-hak reproduksinya dan mendapatkan jaminan dan
kerahasian pribadinya.
(3) Pengelola PIK Remaja mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugas dan
perannya dengan mempergunakan modul dan kurikulum standar yang disusun
BKKBN atau yang sejenis.

(4) Pengelola PIK Remaja menyediakan waktu yang cukup untuk berinteraksi
dengan remaja.

b) Kegiatan dan Jenis Pelayanan

(1) Melibatkan para remaja dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi


kegiatan dan pelayanan PIK Remaja.

(2) Mengembangkan kegiatan-kegiatan sesui dengan karakteristik, dinamika dan


kebutuhan remaja, (seperti: olahraga, kesenian, outbound dan rujukan medis)

(3) Menyediakan pelayanan PIK Remaja yang terpisah dengan pelayanan orang
dewasa serta pada jam-jam yang sesuai dengan kondisi remaja(setelah pulang sekolah
atau pada hari minggu).

(4) Menyediakan pelayanan lain disamping pelayanan PKBR sesuai kebutuhan


Remaja dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya( pemeriksaan gigi, konsultasi
kecantikan, konsultasi gizi, koperasi, income generating, dan lain-lain) dengan
memberikan harga khusus bagi remaja.

(5) Membuat suasana PIK Remaja tidak terlalu formal dan remaja yang dtaang
dilayani dengan ramah.

(6) Merujuk Remaja yang permasalahannya tidak dapat ditangani oleh PIK Remaja
ketempat pelayanan yang lebih sesuai dengan permasalahannya seperti klinik, rumah
saki, shelter, psikolog, guru pembimbing dan konseling,bidan, dokter, organisasi
profesi(IDI,IBI) Himpunan Sarjana Psikologi(HIMSPSI) dan lain-lain.

(7) Memberiakn Pelayanan yang tidak membedakan jenis kelamin, agama,


kebudayaan dan tradisi, serta status social remaja.

(8) Mengupayakan adanya dukungan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan PIK
Remaja.

(9) Menjalin kerjasama dengan media massa untuk menyampaikan pesan-pesan


mengenai kesehatan reproduksi.

c) Sarana dan Prasarana

(1) Mengupayakan ruangan PIK Remaja menarik bagi remaja, misalnya warna yang
cerah, ada poster, musik popular, perpustakaan, internet, dan sebagainya.

(2) Mengupayakan lokasi PIK Remaja yang strategis, sehingga mudah dijangkau
melalui transportasi umum.

(3) Mengupayakan agar PIK Remaja bertempat di pusat keramaian remaja seperti
di sekoalah , universitas, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka, Kwatir Cabang Gerakan
Pramuka, pondok pesantren, masjid, gereja, gelanggang remaja, dan lain-lain.
d) Kemampuan pembelajaran

Pengelola PIK Remaja secara terus menerus baik secara pribadi maupun secara
bersama-sama belajar meningkatkan kualitasa pengelolaan PIK Remaja dankualitas
interaksi antar remaja dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Menyadari dan memperjuangkan keberadaan dan keberasilan PIK Remaja-nya.


Untuk itu hal-hal yang terus dan perlu dipelajari adalah:

Ø Memahami kebijakan,tujuan, dan program PKBR secarakeseluruhan.

Ø Memiliki komitmen, tanggungjawab dan sikap proaktif.

Ø Memutuskan secara bersama kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan jalan keluar
dari masalah-masalah yang dihadapi.

Ø Menjalani kemitraan dengan orang atau institusi di lingkungan PIK Remaja.

(2) Merumuskan bersama visi dan misi dari PIK Remaja dengan cara:

Ø Mendiskusikan PIK Remaja seperti apa yang ingin diwujudkan pada masa yang akan
datang.

Ø Memformulasikan alternative-alternatif rumusan yang akan disepakati.

Ø Menyepakati rumusan visi bersama

Ø Memterjemahkan visi ke dalam misi strategis dan program kegiatan PIK Remaja.

(3) Menciptakan hubungan antara sesame pengelola PIK Remajanatas dasar


hubungan kemitraan dan kesejajaran.

Untuk itu hal-hal yang terus dan perlu dipelajari adalah:

Ø Menciptakan suasana PIK Remaja yang saling mempercayai, saling memperhatikan


dan saling berbagi

Ø Merespon dan peka terhadap ucapan dan tindakan setiap pengelola dan anngota PIK
Remaja.

Ø Mengutarakan dan menerima feed back dari sesame pengelola dan anggota PIK
Remaja secara positif untuk kebaikan bersama

(4) Menciptakan komunikasi interpersonal antar pengelola PIK Remaja maupun


dengan remaja lainnya atas dasar kebenaran, kejujuran dan secara berkelanjutan.
Untuk itu hal-hal yang perlu dipelajari adalah:

Ø Perasaan, kemauan dan pedapat pribadi antar pengelola PIK Remaja diutarakan
dengan bebas dan jujur.

Ø Saling tukar informasi antar pengelola PIK Remaja secara berkelanjutan.

Ø Klarifikasi isu-isu yang muncul dari setiap pengelola PK Remaja melelui dialog dan
interaksi timbale balik.
(5) Untuk mencapai tujuan PIK Remaja tidak ada jalan pintas, diperlukan
komitmen, kesabaran dan waktu. Untuk itu hal-hal yang perlu dipelajari antara lain :

Ø Menyadari akan adanya keterbatasan dan kebebasan pada setiap keputusan dan
tindakan yang di ambil oleh pengelola PIK Remaja

Ø Menyadari bahwa memutuskan dan melaksanakan kegiatan bersama memerlukan


waktu dan kesadaran

Ø Mempercayai bahwa untuk mencapai PIK Remaja tahap tegar memerlukan


komitmen untuk terus belajar secara sendiri maupun bersama-sama.

4.8 Melakukan Advokasi Tentang PIK Remaja


1. Tujuan dan sasaran advokasi PIK Remaja

Tujuan advokasi PIK Remaja adalah untuk mempromosikan dan mencaridukungan bagi
kelancaran dan keberlangsungan PIK Remaja. Oleh sebab itu sasaran advokasi PIK
Remaja adalah :

a. Pemerintah : kepala desa/lurah, camat, bupati, walikota, pimpinan SKPD-KB

b. Pimpinan LSM : pimpinan kelompok-kelompok organisasi masyarakat (pengurus


masjid, pastor, pendeta, pedande, dan biksu), pimpinan kelompok remaja dan
organisasi pemuda

c. Pimpinan media massa (surat kabar, majalah, radio, TV)

d. Kepala SLTP, SLTA, pimpinan pondok pesantren, komite sekolah.

e. Orang tua melalui program BKR, majlis ta’lim program PKK

f. Pimpinan kelompok sebaya melalui program karang taruna, pramuka, remaja


masjid, gereja, dan vihara.

2. Langkah-langkah pelaksanaan

a. Menyiapkan materi advokasi yang terdiri dari :

1) Masalah-masalah yang berkaitan dengan remaja disekitar PIK Remaja, seperti


masalah seksualitas, napza, HIV dan AIDS

2) Mengungkap dampak yang mungkin terjadi bila tidak diambil tindakan atau aksi
dari masalah tersebut

3) Mengemukakan pentingnya keberadaan PIK Remaja sebagai salah satu


alternative pemecahan masalah PKBR

b. Materi yang disiapkan bahwa butir “a” harus dikembangkan kedalam media
advokasi dalam bentuk leaflet, pamphlet atau booklet, TV spot, radio spot, running text.

c. Penyampaian advokasi dilakukan melalui multi media seperti : surat kabar, radio,
TV, dan multi jalur seperti audiensi dan kunjungan.

4.9 Melakukan Promosi Dan Sosialisasi PIK Remaja


1. Tujuan

Memperkenalkan keberadaan PIK Remaja kepada semua pihak terkait (stakeholders)


dalam rangka memperluas akses dan pengembangan dukungan dan jaringan PIK
Remaja.

2. Sasaran (audience)
a. Sasaran utama

1) Teman sebaya

2) Kelompok remaja

3) Pembina PIK Remaja

4) Pengelola PIK Remaja (ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan,
PS dan KS)

b. Sasaran pengaruh

1) Orang tua/keluarga

2) Guru

3) Pemuka agama

4) LSM

5) Institusi pendidikan dan keagamaan

6) Petugas KB, PLKB

c. Sasaran penentu

1) Camat, lurah/kepala desa

2) Petugas pemerintah (BKKBN, kesehatan)

3) Pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota)

3. Indicator keberhasilan

a) Adanya kegiatan promosi PIK Remaja melalui TV local, radio, mupen, kelompok
kegiatan dilapangan, Koran local, stiker, flyer, dan media lainya.

b) Keberlangsungan pengelolaan dan kegiatan PIK Remaja.

c) Akses dan kualitas pelayanan PIK Remaja

d) Meningkatnya jumlah remaja yang mendapat pelayanan di PIK Remaja

4. Langkah-langkah kegiatan

a) Mengembangkan dan memproduksi materi/media promosi


b) Melaksanakan kegiatan promosi dan sosialisasi melalui :

1) KIE Massa :

a) Media cetak (leaflet, booklet, poster, spanduk, banner, selebaran, Koran, majalah,
dan lain-lain)

b) Media elektronik (radio, tv, website, handphone, hotline service )

2) KIE Kelompok :

a) MUPEN

b) Pertemuan posyandu, UPPKS, BKB, BKR

c) Forum-forum program : raker provinsi, raker kabupaten/kota, rakor kecamatan


dan rakor desa.

d) Momentum strategi : harganas, jamboree nasional, TMKK, bhayangkara, bhakti


IBI, dan lain-lain.

3) KIE wawan muka

a) Silaturrahmi

b) Kunjungan rumah

c) Wawan muka, dan lain-lain

5. Evaluasi kegiatan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan promosi dan sosialisasi
PIK Remaja yang sudah dilaksanakan mencapai tujuannya sesuai indicator yang sudah
ditetapkan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan
promosi dan sosialisasi. Evaluasi ini akan lebih efektif apabila dilakukan bersama oleh
semua sasaran (utama, pengaruh, penentu).

4.10 Menyiapkan Relawan PIK Remaja


1. Tujuan

Menyiapkan tenaga (relawan) baik untuk PIK Remaja baru maupun untuk mengganti
tenaga yang sudah non aktif atau keluar untuk keberlangsungan pengelolaan dan
pelayanan PIK Remaja.

2. Sasaran (audience)
Remaja di sekitar PIK Remaja yang mempunyai komitmen dan motivasi untuk menjadi
pengelola PIK Remaja

3. Indicator keberhasilan

Jumlah tenaga pengelola PIK Remaja yang bersedia menjadi pengelola PIK Remaja
secara sukarela

4. Langkah-langkah kegiatan

a. Merekrut reawan dengan cara:


1) Pengumuman dari teman ke teman

2) Pengumuman di sekolah

b. Melakukan orientasi bagi relawan baru, diantaranya melalui magang

c. Pelatihan sebagai pendidik sebaya, konselor sebaya, dan pengelola PIK Remaja

5. Keberhasilan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana penyiapan tenaga (relawan) untuk
menjadi tenaga pengelola PIK Remaja sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan
indicator yang sudah ditetapkan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam
proses pelaksanaan penyiapanya. Evaluasi ini akan lebih efektif apabila dilakukan
bersama oleh pengelola PIK Remaja.

4.11 Memberdayakan Sumberdaya PIK Remaja


1. Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pengelola PIK Remaja (ketua,


boding administrasi, bidang program dan kegiatan, PS dan KS) tentang pengelolaan dan
teknis pelayanan dalam rangka peningkatan akses dan kualitas pengelolaan dan
pelayanan PIK Remaja.

2. Sasaran (audience)
a. Pembina PIK Remaja

b. Pengelola PIK Remaja (ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan,
PS dan KS).

3. Indicator keberhasilan

a. Jumlah pengelola PIK Remaja yang telah mendapat pelatihan pengelolaan PIK
Remaja.

b. Jumalh calon pendiik sebaya yang telah mendapat pelatihan untuk menjadi
pendidik sebaya.

c. Jumlah calon konselor sebayayang telah mendapat pelatihan untuk menjadi


konselor sebaya.meningkatnya kualitas pembinaan, pengelolaan dan pelayanan PIK
Remaja.

d. Meningkatnya kelangsungan kegiatan PIK Remaja oleh pengelola PIK Remaja.

4. Langkah-langkah kegiatan

a. Melaksanakan orientasi dan refresing bagi pengelola PIK Remaja

b. Pengkaderan pengelola PIK Remaja, calon pendidik sebaya dan calon konselor
sebaya dengan mengikuti kegiatan PS dan KS yang sudah terlatih (magang).

c. Mengirimkan kader untuk pelatihan bagi pengelola, calon pendidik sebaya dan
konselor sebaya.

d. Melaksanakan studi banding bagi pengelola PIK Remaja


e. Mereview secara periodic materi-materi pelatihan yang telah diikuti

f. Mensosialisasikan materi yang diperoleh melalui pelatihan kepada mitra lainya.

g. Khusus untuk BKKBN provinsi dan SKPD-KB kabupaten/kota memberikan


pelatihan kepada pendidik sebaya dan konselor sebayasesuai dengan kurikulum standar
yang ada merupakan kegiatan baku strategis bagi PIK Remaja. Untuk itu perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Ø Memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya pelatihan pendidik sebaya


dan konselor sebaya kepada perencana komponen provinsi

Ø Menyusun rencana latihan pendidik sebaya dan konselor sebaya setiap tahun sesuai
dengan jumlah dan tahapan PIK Remaja yang diinginkan untuk masing-masing
provinsi.

Ø Mengadvokasi rencana kebutuhan pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya


setiap tahu kepada masing-masing provinsi.

5. Evaluasi keberhasilan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan peningkatan kualitas SDM
PIK Remaja yang sudah dilaksanakan mencapai tujuanya sesuai indicator yang sudah
ditetapkan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan
peningkatan kualitas SDM PIK Remaja. Evaluasi ini akan lebih efektif apabial dilakukan
bersama oleh pengelola PIK Remaja.

4.12 Mencari Sumber Dana Pik Remaja


1. Tujuan

Tujuan pencarian sumber dana PIK Remaja adalah untuk mendukung biaya
operasional PIK Remaja setiap harinya melalui pengembangan kegiatan ekonomi
produktif (income generating) dan penggalngan dana.
2. Sasaran kegiatan

a. Adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat ekonomi produktif (income generating)


yang dikelola oleh PIK Remaja, seperti : distributor percetakan, supplier madu, sales
parfum, menyediakan serbuk rempah, jasa laundry, menjual kerajinan tangan (manic-
manik), narasumber ceramah Kespro, sablon, jasa pembayaran rekening listrik, telepon,
PAM, STNK, SIM, kursus-kursus computer dan bahasa inggris, les privat mata
pelajaran, les gitar/instrument music lainya, jasa pembuatan makanan, menjadi
penulis, membuka warung/kafe, dan lain-lain

b. Diketemukanya pola penggalangan dana untuk kelangsungan kegiatan PIK


Remaja selain kegiatan ekonomi produktif, yaitu dalam bentuk pencarian donator tetap
dari instansi pemerintah, swasta, atau pihak-pihak tertentu secara individu yang
mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap maslah-masalah remaja, serta dengan
mengembangkan proposal kegiatan yang bisa diajukan ke institusi-institusi yang
terkait.

3. Indicator keberhasilan

a. Adanya kegiatan/usaha ekonomi produktif (income generating) yang dikelola oleh


PIK Remaja untuk membiayai kegiatan operasional PIK Remaja

b. Adanya pola penggalangan dana melalui sponsorship, donator dan membuat


proposal kegiatan dan anggaran
4. Langkah-langkah kegiatan

a. Mengembangkan dan mengelola kegiatan atau uasaha ekonomi produktif (income


generating) melalui :

1) Mengembangkan hobi menjadi usaha produktif

2) Menikmati usaha yang dijalankan

3) Menambah pengetahuan melalui kursus-kursus, seminar, dan pelatihan yang


berhubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.

4) Belajar langsung dari orang-orang yang ahli atau telah sukses menjalankan usaha
yang sama.

b. Menggalang dana melalui sponsorship, donator, dan membuat proposal melalui


kegiatan :

1) Mendatangi individu dan institusi yang potensial menjadi donator untuk advokasi
dan mencari dukungan

2) Membuat proposal untuk kegiatan-kegiatan remaja yang akan diusulkan kepada


institusi atau individu tertentu yang potensial

3) Melaksanakan kegiatan dengan dana yang diperoleh melalui donasi maupun


proposal secara bertanggung jawab.

5. Evaluasi kegiatan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauh mana hasil kegiatan/usaha produktif


(income generating) dan penggalangan dana PIK remaja yang sudah dilaksanakan
mencapai tujuanya sesuai indicator yang sudah ditetapkan serta berbagai permasalahan
yang dihadapi dalam proses kegiatan tersebut. Evaluasi ini akan efektif apabila
dilakukan bersama oleh pengelola PIK Remaja.

4.13 Melaksanakan Administrasi PIK Remaja


1. Tujuan

Meningkatkan tertib administrasi (tenaga, dana, sarana, peralatan dan metode) serta
tertib pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja (sesuai dengan panduan pengelolaan PIK
Remaja) dalam rangka peningkatan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK
Remaja.

2. Sasaran (audience)
Pengelola PIK Remaja (ketua, bidang administrasi, bidang program dan kegiatan, PS
dan KS)

3. Indicator keberhasilan

a. Terlaksananya tertib administrasi PIK Remaja

b. Terlaksananya tertib pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja

c. Jumlah PIK Remaja tahap tumbuh, tahap tegak, dan tahap tegar meningkat.
4. Langkah-langkah kegiatan

a. Melaksanakan tertib administrasi, tertib pengelolaan dan tertib pelayanan PIK


Remaja sesuai dengan buku panduan pengelolaan PIK Remaja

b. Mencatat data proses pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja sesuai dengan buku
panduan pengelolaan PIK Remaja

5. Evaluasi keberhasilan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauhmana kegiatan adinistrasi pengelolaan dan


pelayanan PIK Remaja yang sudah dilaksanakan mencapai tujuanya sesuai indicator
yang sudah ditetapkan serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses
pelaksanaan administrasi dan pengelolaan PIK Remaja. Evaluasi ini akan lebih efektif
apabila dilakukan bersama oleh pengelola PIK Remaja.

4.14 melaksanakan konsultasi dan fasilitasi PIK Remaja


1. Tujuan

Untk mencapai cara-cara pemecahan masalah pengelolaan dan pelayanan PKBR yang
tidak bias dipecahkan oleh PIK Remaja.

2. Sasaran (audience)

Pihak-pihak yang akan melaksanakan konsultasi sesuai dengan permasalahan yang


dihadapi.

3. Indicator

a. Teridentifikasinya masalah-masalah pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja

b. Dapat difasilitasinya cara pemecahan masalah pengelolaan dan pelayanan PIK


Remaja

4. Langkah-langkah kegiatan

a. Mengidentifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelayanan yang dihadapi oleh


PIK Remaja

b. Menganalisa penyebab permasalahan yang ada.

c. Mencari alternative pemecahan masalah

d. Menindaklanjuti hasil konsultasi dan fasilitasi.

5. Evaluasi kegiatan

Evaluasi diarahkan untuk mengetahui sejauhmana kegiatan konsultasi fasilitas PIK


Remaja yang sudah dilaksanakan mencapai tujuannya sesuai indicator yang sudah
ditetapkan serta berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pengelolaan dan
pelayanan PIK Remaj

Anda mungkin juga menyukai