Anda di halaman 1dari 10

PROFIL

KELOMPOK BKR

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA

UNIT PELAKSANA TEKNIS


KECAMATAN KADUR
KABUPATEN PAMEKASAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan hanya dengan
limpahan rahmat karunia-Nyalah pelaksanaan kegiatan kelompok BKR Al-Hidayah Desa Kadur Kecamatan
Kadur Kabupaten Pamekasan dapat berjalan lancar sehingga dapat dituangkan menjadi laporan.
Laporan ini disusun dalam rangka penilaian Lomba Kelompok BKR Terbaik Tingkat Kabupaten
Tahun 2019 dan sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan BKR di Desa. Serta untuk menggambarkan tentang
kiprah dan aktivitas kelompok BKR di Desa Kadur Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan.
Pembuatan Profil ini, tidak dapat terlaksana dengan baik bila saja tanpa dorongan, bantuan,
partisipasi dan peran serta dari berbagai pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan ini menghaturkan terima
kasih sebagai ungkapan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan Profil Kelompok BKR ini.
Semoga dengan semangat dan usaha sedemikian rupa Profil ini dapat bermanfaat dan menjadi
pedoman dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan dimasa mendatang. Amien...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kadur, 14 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR
i ISI

Hal.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sejarah Pendirian BKR Al-Hidayah 1

BAB II ISI 3
A. Materi dan Isi Pesan 3
B. Kegiatan 4

BAB III ANALISIS SWOT 5

BAB IV PENUTUP 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN 7
BAB I
ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada usia sekitar 23 tahun Ibu Fifin telah membulatkan tekat untuk segera
mengakhiri masa lajangnya untuk menerima pinangan seorang pria pujaan hatinya dari
Pulau Garam Madura, memulai membangun sebuah pondasi keluarga dengan satu cita-cita
yaitu membangun keluarga Samawa.
Sampai saat ini setelah membangun keluarga selama lebih 10 tahun, Ibu Fifin telah
dikaruniai 3 orang buah hati. Berangkat dari keluarga inilah Ibu Fifin sekeluarga akan
membangun sebuah kehidupan keluarga di desanya dengan sebuah pondasi keluarga
dengan satu cita-cita yaitu membangun keluarga sakinah, dengan harapan keluarga
tersebut akan senantiasa dihiasi oleh nilai-nilai agama, yang dapat menjadi suri tauladan
bagi keluarga-keluarga lain dilingkungan sekitarnya.

B. Sejarah Pendirian Kelompok BKR Al-Hidayah


1. Riwayat Kelompok
Nama Kelompok : BKR “ Al-Hidayah“
Alamat Kelompok : Desa Kadur, Dusun Tengginah
Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan
Tanggal Pembentukan: 24 Maret 2012
Kader : 5 Orang
Jumlah Anggota : 25 Orang
Pembina : UPT DP3AKB Kec. Kadur

No. NAMA JABATAN PENDIDIKAN STATUS PESERTA KB

1. Mofiennah, S.Pd KETUA S1 KAWIN SUNTIK


2. Humairoh SEKRETARIS SMA KAWIN SUNTIK
3. Titik Dwi BENDAHARA SMA KAWIN SUNTIK
4. Markani ANGGOTA SMA KAWIN SUNTIK
5. Humairoh ANGGOTA SMA KAWIN SUNTIK

2. Sejarah Singkat Pembentukan Kelompok BKR “Al-Hidayah”


Ibu Fifin adalah seorang wanita Tangguh yang tinggal di lingkungan masyarakat
Madura, beliau sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam pergaulan. Bahkan menurut
pengakuan ibu yang murah senyum ini, beliau justru sangat senang dan tertantang untuk lebih
cepat menyatu dengan masyarakat di sekitarnya. Dan dalam proses berhubungan dengan

1
masyarakat beliau selalu berupaya menjalin komunikasi yang akrab dengan siapa saja mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa. Ibu Fifin menilai bahwa hubungan yang terjalin baik
dengan masyarakat akan membantu dalam rangka mempercepat proses sosialisasi dan
diterima oleh semua kalangan.
Upaya untuk mempercepat sosialisasi tersebut, Ibu yang mempunyai cita-cita jadi
seorang pendidik ini juga terus berupaya memahami tentang kondisi masyarakat Desa Kadur,
baik dari sisi adat kebiasaannya maupun dari kondisi sosial ekonominya. Beliau memperbanyak
acara silaturrahmi dengan semua kalangan baik dari kalangan masyarakat biasa, tokoh agama
dan tokoh masyarakat.
Di tengah proses sosialisasi tersebutlah Ibu Fifin banyak menyaksikan keluarga-
keluarga yang masih sangat membutuhkan perhatian, khususnya mereka yang dalam
kesehariannya berada dalam kondisi yang kekurangan secara ekonomi. Beliau melihat bahwa
keluarga-keluarga tersebut sangat membutuhkan dukungan untuk memperbaiki taraf
kehidupannya ke tingkat yang lebih layak.
Keluarga-keluarga tersebut bukan hanya tertinggal dari aspek pendidikannya tapi juga
dari sisi pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Beliau berfikir, jangankan untuk
memperbaiki tingkat pendidikan anggota keluarganya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
haripun mereka mengalami kesulitan.

Berangkat dari keperihatinan tersebut dan berbekal keluwesannya dalam pergaulan,


maka Ibu Fifin mencoba membicarakan ide-ide sekitar peningkatan kualitas sumber daya
manusia di desanya dengan orang-orang yang dia nilai berpengaruh, termasuk para pegawai
pemerintah yang bertugas di Desa dan Kecamatan. Beliau tidak canggung dan ragu untuk
bertukar fikiran dengan siapa saja demi untuk menemukan satu kesepakan langkah yang
kongkrit dalam rangka mengangkat tarap kehidupan masyarakat Desa Kadur. Dan bertemulah
Ibu Fifin dengan seorang petugas penyuluh Keluarga Berencana yang secara berkala datang ke
Desa Kadur, dan sesuai dengan bidang tugas yang diemban oleh Penyuluh KB tersebut dalam
rangka pembangunan keluarga melalui pemberdayaan setiap anggota keluarga menuju
keluarga berkualitas, maka gayungpun bersambut, Ibu Fifin seolah-olah menemukan jalan yang
diinginkan untuk melibatkan dirinya secara langsung dalam upaya pemberdayaan keluarga di
lingkungannya. Beliaupun menawarkan dirinya untuk direkrut menjadi seorang kader di
desanya.
Sebagai tindak lanjut dari sejarah awal pembentukan kelompok BKR yang ditunjang
dengan dukungan program yang ada dan diditawarkan oleh penyuluh KB tersebut kepada para
calon kader tentang rencana peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Kelompok Bina
Keluarga Remaja (BKR), maka melalui kelompok BKR ini para kader yang terlibat di dalamnya
memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan para kaum ibu/ keluarga yang
memiliki Remaja. Dari adanya penjelasan tersebut, maka ibu-ibu kader merasa termotivasi dan
mulai mengajak ibu-ibu lain untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan mulia
tersebut, akhirnya pada tanggal 24 Maret 2012 dimusyawarahkan dan disepakati membentuk
kelompok BKR yang pertama di Desa Kadur dengan nama Kelompok BKR ”AL-HIDAYAH”.

2
BAB II
ISI

A. Materi dan Isi Pesan


1. Beraktivitas sambil belajar
Prinsip dasar yang dimiliki para kader dalam melakukan setiap aktivitas adalah
melakukan langkah-langkah secara konkrit dan memulai dari hal-hal yang kecil. Hal ini
dilakukan secara sukarela dan mengabdi dalam rangka melaksanakan pembinaan di
Kelompok BKR ”Al-Hidayah” yang sudah dibentuknya. Para kader berusaha selalu
meluangkan waktu untuk mempelajari teknik-teknik, kiat-kiat dalam setiap pembinaan
kelompok BKR melalui buku-buku petunjuk yang diberikan oleh Petugas Penyuluh KB.
Sambil menularkan kepada kader-kader lain di Kelompok BKR ” Al-Hidayah”” sekaligus
mengajak kader-kader tersebut menerapkannya dalam kegiatan yang nyata.
Alhamdulillah melalui dukungan dari perangkat desa dan difasilitasi oleh
jajaran Petugas Lapangan KB dibawah Pengawasan Koordinator PLKB dan bimbingan
Penyuluh KB, maka proses pembinaan ibu-ibu yang mempunyai anak balita melalui
wadah kelompok BKR di Desa Kadur mulai berjalan. Lambat laun para kader dibina dan
dimotivasi untuk selalu mengembangkan kreativitas dan terus belajar serta mengikuti
pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan keterampilan dengan prinsip
”ASAH, ASIH, dan ASUH” dalam rangka mengembangkan dan mensukseskan kegiatan
di kelompok BKR ” Al-Hidayah”.
Adapun langkah-langkah konkret dalam beraktivitas yang dimaksud adalah :
1. Mengagendakan Kegiatan Rutin Kelompok BKR ” Al-Hidayah”
Seiring dengan prinsip beraktivitas sambil belajar, maka kegiatan rutin yang
dilakukan di dalam kelompok BKR akan berfungsi sebagai suatu cara untuk
mengasah keterampilan kader-kader pengelola kelompok dan di sisi lain sekaligus
dapat meningkatkan kualitas pengetahuan ibu-ibu anggota BKR.
2. Mengikuti Pelatihan
Kegiatan pelatihan dan lomba yang diikuti dimaksudkan untuk meningkatkan
wawasan bagi para kader kelompok BKR yang pada gilirannya meningkatkan
keterampilan dalam rangka pembinaan tumbuh kembang balita di kelompok BKR.
Adapun untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi kader
Kelompok BKR ” Al-Hidayah” Pada Tahun 2015 mengikuti pelatihan kader BKR yang
diadakan oleh Badan PP dan KB Kabupaten Pamekasan.
3. Mengintegrasikan Kegiatan BKR dengan Kegiatan PKK
Dalam rangka optimalisasi pengelolaan dan pengembangan SDM Kader dan
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), maka Kelompok BKR ” Al-Hidayah””
seringkali melakukan kegiatan integrasi. Adapun kegiatan kelompok BKR ” Al-
Hidayah” seringkali berintegrasi dengan kegiatan Program Pokok PKK di tingkat
desa khususnya di Desa Kadur.
3
4. Melaksanakan Kegiatan Kemitraan
Untuk mendukung lancarnya proses pembinaan kelompok BKR sangat
dibutuhkan adanya partisipasi pihak lain, baik instansi pemerintah maupun Lembaga
Swadaya Masyarakat . Kegiatan kemitraan yang dilakukan Kelompok BKR ” Al-
Hidayah” disamping instansi pemerintah telah dilakukan kerja sama dengan
Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional Indonesia (PKBI) Cabang Pamekasan.
5. Mengikuti Lomba Cerdas Cermat
Dalam mengikuti kegiatan lomba dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan
bagi para kader kelompok BKR ” Al-Hidayah” yang pada gilirannya dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka pembinaan remaja di
kelompok BKR.
Untuk mendukung lancarnya proses pembinaan Kelompok BKR sangat
dibutuhkan adanya partisipasi dari berbagai pihak baik Instansi Pemerintah maupun
Lembaga Swadaya Masyarakat.
Kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh Kelompok BKR ” Al-Hidayah”
disamping dengan Instansi Pemerintah telah dilakukan kerjasama dengan Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Pamekasan dalam rangka melakukan
KIE, motivasi dan konseling KB.
PKBI Cabang Pamekasan sejak tahun 2013 telah menjadi pendamping tetap
kelompok BKR ” Al-Hidayah”. Sebagaimana dilakukan pada kelompok-kelompok BKR
lain di Kabupaten Pamekasan.
B. Kegiatan
1. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Kelompok BKR ” Al-Hidayah” berlokasi di Dusun Tengginah, Desa Kadur
Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan.
2. Waktu dan Tempat Kegiatan
Sedangkan kegiatannya diadakan sebulan sekali di saat PKK di Desa berlangsung.
3. Materi Kegiatan
Meliputi :
1. Kenakalan Remaja.
2. HIV/ AIDS, Penyakit Menular Seksual.
3. Cara Merawat Alat Reproduksi Remaja dll.
BAB III
4
ANALISIS SWOT

A. Pengertian analisis SWOT


SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunity (peluang), dan Thread (tantangan).
Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kita dalam memasarkan/mengembangkan
even/organisasi yang kita miliki. Anilisis SWOT adalah suatu bentuk analisa situasi
dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberikan gambaran).

B. Analisis SWOT Kelompok BKR “Al-Hidayah”


1. Kekuatan/ Kelebihan (strength)
 Motivasi pengurus dan kader BKR cukup tinggi sehingga dapat
memberikan pelayanan informasi dan bimbingan kepada ibu-ibu Remaja
tentang pentingnya kegiatan BKR.
 Kader BKR terlatih
 Memiliki sarana Belajar.
 Hubungan dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak yang terkait
seperti UPT Dinas PPPA dan KB Kecamatan Kadur, Puskesmas Kadur,
dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Kadur, sehingga dapat
memperlancar tercapainya kegiatan BKR tersebut.
2. Kelemahan/ Kekurangan (weakness)
 Kurangnya antusiasme dari para ibu-ibu yang ada di Desa Kadur dalam
mengikuti kegiatan BKR.
 Belum bisa memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk
mendukung kegitan BKR yang ada di Desa Kadur.
 Kurangnya pembinaan PKB ke kader.
 Belum memiliki KIE Luar.
 Kader BKR masih ada yang belum terlatih (belum pernah mengikuti
pelatihan).
3. Kesempatan/ Peluang Pengembangan (opportunity)
 Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan khusunya melalui
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana dalam melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan
guna menunjang kegiatan BKR “Al-Hidayah” dengan cara mengajukan
proposal kepada Badan PP dan KB untuk melengkapi sarana dan pra
sarana yang dibutuhkan.
 Dukungan masyarakat yang ingin menjadikan Desa Kadur lebih maju dan
sejahtera melalui para remaja yang berperilaku sehat dan berpikir positif.
 Sarana dan pra sarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa
dipergunakan dan pemanfaatannya yang ada harus dikembangkan secara
berkelanjutan.
4. Ancaman/ Hambatan (thread)
 Kurangnya pengetahuan orang tua/ masyarakat tentang manfaat kegiatan
Bina Keluarga Remaja (BKR).
BAB
5 IV
PENUTUP

Dalam perjalanannya lebih kurang 5 tahun bergelut dalam peningkatan kualitas


sumberdaya manusia khususnya balita melalui Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) ” Al-
Hidayah” di Desa Kadur Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan, dengan berbagai suka dan
duka telah dialami para kader, maka pada tahun 2019 Kelompok BKR ” Al-Hidayah” terpilih
sebagai Kelompok BKR dengan Predikat JUARA I Tingkat Kecamatan Kadur. Berdasarkan
pertimbangan tim penilai, maka Kelompok BKR ”Al-Hidayah” dipercaya mewakili Kec. Kadur
untuk mengikuti seleksi Kelompok BKR di Tingkat Kabupaten Pamekasan
Mudah-mudah, Kelompok BKR ” Al-Hidayah” dapat melaksanakan amanah sosial dan
tugas mulia mengemban tanggung jawab moral meraih prestasi sampai ke Tingkat Propinsi
Jawa Timur. Amin...
Ucapan terima kasih dan rasa hormat yang tinggi kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun
materiil, mulai awal hingga akhir proses seleksi ini berlangsung.
Oleh karena itu, mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dan atas saran serta
koreksinya kami sampaikan terima kasih. Seperti pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”.
Semoga Allah SWT selalu bersama kita semua. Amin yaa rabbal ’alamiin....

6
DOKUMENTASI KEGIATAN
BKR AL-HIDAYAH
DUSUN TENGGINAH DESA KADUR
KECAMATAN KADUR
KABUPATEN PAMEKASAN

Anda mungkin juga menyukai