Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN PARTISIPATIF

DWI INDAH KARTIKA


RENCANA
PERENCANAAN
PERENCANAAN?
• Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009)
Perencanaan: Susunan (rumusan) sistematik
mengenai langkah-langkah mengenal
tindakan-tindakan yang akan dilakukan di
masa depan, dengan didasarkan pada
pertimbangan yang seksama atas potensi,
faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu
PERENCANAAN?
• Tjokroamidjojo (1995) dalam Ovalhanif (2009)
Perencanaan merupakan suatu cara mencapai
tujuan sebaik-baiknya (maksimal
output)dengan sumber-sumber yang ada
supaya lebih efisien dan efektif
Perencanaan: penentuan tujuan yang akan
dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana,
bilamana dan oleh siapa.
PERENCANAAN?
• Terry (1960) dalam Mardikanto
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan
dan menghubung-hubungkan fakta, serta
menggunakannya untuk menyusun asumsi-
asumsi yang diduga bakal terjadi di masa
datang, untuk kemudian merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diusulkan demi
tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan.
Perencanaan

• Suatu proses pengambilan


keputusan yang berdasarkan
fakta, mengenai kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan
demi tercapainya tujuan yang
diharapkan atau yang
dikehendaki.
PENDEKATAN PERENCANAAN
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

5 pendekatan perencanaan pembangunan:


1) Politik,
2) Teknokratik,
3) Partisipatif,
4) Atas-bawah
5) Bawah-atas.
Perencanaan Teknokratik
• Suzetta (2007)
Proses perencanaan yang dirancang berdasarkan data
dan hasil pengamatan kebutuhan masyarakat dan
pengamat profesional (pejabat pemerintah, non
pemerintah, atau perguruan tinggi), baik kelompok
masyarakat yang terdidik yang walau tidak mengalami
sendiri namun berbekal pengetahuan yang dimiliki
dapat menyimpulkan kebutuhan akan suatu barang
yang tidak dapat disediakan pasar, untuk menghasilkan
perspektif akademis pembangunan.
Lanjut…
• UU No. 25/2004 tentang Sisrennas
Perencanaan teknokrat dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka pikir
ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang
secara fungsional bertugas untuk itu.
ISTILAH PERENCANAAN PARTISIPATIF
1. Wrihatnolo dan Dwidjowijoto
“Proses perencanaan yang diwujudkan dalam
musyawarah , dimana sebuah rancangan
rencana dibahas dan dikembangkan bersama
semua pelaku pembangunan (stakeholders)”.
2. Sumarsono (2010)
Metode perencanaan pembangunan dengan
cara melibatkan warga masyarakat yang
diposisikan sebagai subyek pembangunan.
ISTILAH PERENCANAAN PARTISIPATIF
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
“perencanaan partisipatif dilaksanakan dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan
terhadap pembangunan”.
Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan
aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
untuk mengakomodasi kepentingan mereka
dalam proses penyusunan rencana
pembangunan.
Perencanaan Atas Bawah
• Tujuannya untuk menyeragamkan “corak”,
karena perencanaan atas-bawah, dalam
kegiatan perencanaan kota dan daerah
dilakukan dengan mengacu pada corak yang
seragam dan ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat dan mengikuti “juklak dan juknis”
(petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis)
(Djunaedi:2010).
Perencanaan Bawah-Atas
• Tujuannya untuk menghimpun masukan dari
“bawah”, karena dimulai dari tingkat desa,
yang biasanya dihadiri oleh mereka yang
ditunjuk peraturan perundangan ataupun
kebijakan lain, misalnya melalui Musyawarah
Pembangunan Desa atau Musyawarah
Rencana Pembangunan Desa.
Prinsip Perencanaan
• Abe dalam Ovalhanif (2009)
1) Apakah yang dilakukan merupakan jabaran
dari visi dan misi
2) Bagaimana mencapai hal tersebut
3) Siapa yang melakukan
4) Lokasi aktivitas
5) Kapan akan dilakukan, berapa lama
6) Sumber daya yang dibutuhkan
Prinsip-prinsip Penyusunan Renstra Satuan
Kerja Perangkat Daerah/SKPD (2007)
1. Prinsip-prinsip Perencanaan Teknokratis:
a. Ada rumusan isu dan permasalahan
pembangunan yang jelas;
b. Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan
urgensi, kepentingan dan dampak isu
terhadap kesejahteraan masyarakat;
c. Ada rumusan tujuan pembangunan yang
meliputi kriteria SMART (Specific,
Measurable, Result Oriented, Time bound)
Lanjut…
d. Ada rumusan alternatif strategi untuk
pencapaian tujuan;
e. Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing
strategi;
f. Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan
sumberdaya dan dana;
g. Ada prioritas program;
h. Ada tolok ukur dan target kinerja capaian
program;
Lanjut…
i. Ada pagu indikatif program;
j. Ada kejelasan siapa bertanggungjawab untuk
mencapai tujuan, sasaran, dan hasil, serta
waktu penyelesaian termasuk tinjau ulang
kemajuan pencapaian sasaran;
k. Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari
waktu ke waktu terhadap perkembangan
internal dan eksternal yang terjadi;
l. Ada evaluasi terhadap proses perencanaan
yang dilakukan;
Lanjut…
m. Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan
dari dokumen yang dihasilkan;
n. Ada instrumen, metodologi, pendekatan
yang tepat digunakan untuk mendukung
proses perencanaan.
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
PARTISIPATIF
a. Ada identifikasi stakeholders yang relevan
untuk dilibatkan dalam proses perumusan
visi, misi, dan agenda SKPD serta dalam
proses pengambilan keputusan penyusunan
renstra SKPD;
b. Ada kesetaraan antara government dan non
government stakeholders dalam
pengambilan keputusan;
c. Ada transparansi dan akuntabilitas dalam
proses perencanaan;
Lanjut…
d. Ada keterwakilan yang memadai dari seluruh
segmen masyarakat, terutama kaum perempuan
dan kelompok marjinal;
e. Ada sense of ownership masyarakat terhadap
renstra SKPD;
f. Ada pelibatan media;
g. Ada konsensus atau kesepakatan pada semua
tahapan penting pengambilan keputusan seperti
perumusan prioritas isu dan permasalahan,
perumusan tujuan, strategi, dan kebijakan, dan
prioritas program.
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
ATAS-BAWAH
a. Ada sinergi dengan RPJM Nasional dan Renstra
Kementerian/Lembaga;
b. Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJPD dan
RPJMD;
c. Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRWD;
d. Ada sinergi dan komitmen pemerintah terhadap
tujuan-tujuan pembangunan global Millenium
Development Goals; Sustainable Development,
pemenuhan HAM, pemenuhan air bersih dan
sanitasi, dan sebagainya.
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
BAWAH-ATAS
a. Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat untuk melihat konsistensi dengan
visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih;
b. Memperhatikan hasil proses musrenbang
dan kesepakatan dengan masyarakat tentang
prioritas pembangunan daerah;
c. Mempertimbangkan hasil Forum Multi
Stakeholders SKPD;
d. Memperhatikan hasil Proses Penyusunan
Renstra SKPD.
Prinsip Perencanaan Teknokrat
dan Partisipatif
• Sumarsono (2010)
a. prinsip perencanaan teknokrat dilakukan
secara sepihak oleh para teknokrat yang
duduk di struktur pemerintah, tidak
melibatkan warga masyarakat, sehingga
perencanaan pembangunan biasanya justru
tidak sesuai dengan apa yang terjadi di
lapangan, karena seringkali jauh dari harapan
dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat
dibiarkan menjadi penonton saja.
Lanjut…
b. prinsip perencanaan partisipatif yaitu
masyarakat sebagai subyek pembangunan
dalam arti memberikan peluang masyarakat
untuk menggunakan hak-hak politiknya
dalam rangka memberikan masukan dan
aspirasi pada penyusunan perencanaan
pembangunan.
Filosofi Perencanaan Program
• Ovalhanif (2009)
“Filsafat perencanaan” adalah suatu studi tentang
prinsip-prinsip dalam proses dan mekanisme
perencanaan secara mendalam, luas, dan
menyeluruh berdasarkan filsafat antologis,
epistemologis, dan aksiologis.
• Filsafat perencanaan juga diharapkan akan dapat
menguraikan beberapa komponen penting
perencanaan dalam sebuah perencanaan yakni
tujuan apa yang hendak dicapai, kegiatan tindakan-
tindakan untuk merealisasikan tujuan dan waktu
kapan bilamana tindakan tersebut hendak dilakukan.
Kerangka Pikir Filosofi Perencanaan
1. Strategi perencanaan adalah untuk
membentuk/membuat suatu konsep/konteks
untuk keputusan dalam kelembagaan;
2. Tujuan dan proses perencanaan adalah untuk
merumuskan arah pelembagaan dan
berusaha untuk lebih baik;
3. Hasil yang diinginkan dari proses
perencanaan adalah untuk menyajikan suatu
dokumen yang penting, berguna bagi semua
orang.
Filosofi Perencanaan Teknokrat
1. Dilaksanakan oleh kelompok teknorat;
2. Keberadaan dimensi politik sebagai elemen yang
secara signifikan mempengaruhi proses dan hasil
perencanaan;
3. Perencanaan dipersepsikan menjadi sebagai alat
pengambilan keputusan yang bebas nilai dan tidak
ada urusannya dengan kepentingan dan proses
politik yang dilakukan oleh para politikus dan
pengambil keputusan. Politik sebagai elemen bebas
yang menganggu keseimbangan dalam proses
perencanaan yang terjadi;
Lanjut…
4. Menempatkan masyarakat sebagai objek
rekayasa dan politik sebagai sebuah elemen
irasional dan varian yang harus dihindari;
5. Produk perencanaan memiliki posisi yang
sangat signifikan dalam mentransformasi
masyarakat.
Filosofi Perencanaan Partisipatif
Menekankan adanya peran serta aktif dari
masyarakat dalam merencanakan
pembangunan mulai dari pengenalan wilayah,
pengidentifikasian masalah sampai penentuan
skala prioritas.
Filosofi Perencanaan Atas-Bawah
1. Dilaksanakan oleh sekelompok elite politik;
2. Melibatkan lebih banyak teknokrat;
3. Mengandalkan otoritas dan diskresi;
4. Mempunyai argumen untuk meningkatkan
efisiensi, penegakan peraturan, konsistensi
input-target-output, dan publik/ masyarakat
masih sulit dilibatkan.
Filosofi Perencanaan Bawah-Atas
1. Dilaksanakan secara kolektif;
2. Mengandalkan persuasi;
3. Mempunyai argumen untuk meningkatkan
efektivitas, meningkatkan kinerja
(performance, outcome), merupakan social
virtue (kearifan sosial), serta masyarakat
diasumsikan sudah paham hak-hak dan apa
yang mereka butuhkan.
MANFAAT PERENCANAAN
• Friedmann
perencanaan akan berhadapan dengan
problem mendasar yakni bagaimana teknis
pengetahuan perencanaan yang efektif dalam
menginformasikan aksi-aksi publik. Atas dasar
tersebut maka perencanaan didefinisikan
sebagai komponen yang menghubungkan
antara pengetahuan dengan aksi/tindakan
dalam wilayah publik.
Lanjut…
• Pada prinsipnya. Friedmann menyatakan
perencanaan harus bertujuan untuk
kepentingan masyarakat banyak.
Perencanaan juga merupakan pekerjaan yang
menyangkut wilayah publik maka komitmen
seluruh pemangku kepentingan (stakeholder)
yang terlibat sangat dibutuhkan sehingga hasil
perencanaan dapat dibuktikan dan dirasakan
manfaatnya.
Manfaat Perencanaan
• Sebagai informasi keputusan yang tepat untuk
dilakukan
• Perencanaan memberikan acuan dalam
mempertimbangkan secara seksama tentang apa
yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melaksanakannya.
• Di dalam kenyataan, terdapat banyak alternatif
mengenai apa yang dapat dilakukan dan bagaimana
cara melaksanakannya. Oleh sebab itu, dengan
adanya acuan yang sudah “terpilih” akan
memudahkan semua pihak untuk mengambil
keputusan yang sebaik-baiknya.
Lanjut…
2. Sebagai panduan kegiatan dan monitoring
Tersedianya acuan tertulis yang dapat
digunakan untuk pelaksanaan program.
Dengan adanya acuan tertulis, diharapkan
dapat mencegah terjadinya salah pengertian
(dibanding dengan pernyataan tertulis) dan
dapat dikaji ulang (dievaluasi) setiap saat,
sejak sebelum, selama, dan sesudah program
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai