Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

GOOD GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF PENGUATAN


FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PERWAKILAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Lembaga Perwakilan di Indonesia

01 02 03
Majelis Dewan Dewan
Permusyawaratan Perwakilan Perwakilan
Rakyat Rakyat Rakyat Daerah
GOOD GOVERNANCE
APA ARTINYA ?

Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan b
ertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghin
daran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun sec
ara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan politican framew
ork bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pen

capaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersa

ma. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor sw

asta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.


Prinsip Good Governance
Partisipasi Masyarakat (Participation)

1 Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan,baik secara langsung
maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka

Tegaknya Supremasi Hukum


2 Diimbangi dengan komitmen untuk menegakkan rule of law dengan karakter-karakter

Transparansi
3 keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah

Efektifitas dan Efisiensi

4 Di ukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar-besarnya kepen


tingan masyarakat dari berbagai kelompok dan lapisan sosial
Parameter Penyelenggaraan Good Governance
• Dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
Asas Kepastian keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara. Asas ini juga menghendaki adanya stabilitas
Hukum hukum sehingga tidak menimbulkan citra negatif yang akhirnya dapat menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap hukum.

Asas Tertib • Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian
Penyelenggara Penyelenggara Negara. Asas ini menghendaki agar setiap kebijakan dan/atau keputusan yang diambil
pemerintah (pejabat negara), harus mempunyai dasar atau alasan yang jelas, benar serta adil dan
Pemerintah sesuai prosedur yang ada di dalam UU.

• Asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
Asas Kepentingan
Umum

• Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan
Asas Keterbukaan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas
hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

• Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara dan
Asas warga negara dalam segala aspeknya.
Proposionalitas

• Asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
Asas Profesionalitas undangan yang berlaku.
Mewujudkan Good Governance
Penguatan Fungsi dan Peran Lembaga Perwakilan
Responsibility Accountability
Kesesuaian di dalam pengelolaan perus Responsibility Accountability Kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
ahaan terhadap prinsipkorporasi yang prosedur pertanggung- jawaban organ
sehat serta peraturan perundangan yan 01 02 perusahaan sehingga pengelolaan peru
g berlaku sahaan terlaksana secaraefektif;

Fairness Fairness
Transparency Transparency Perlakuan yang adil dan setara di
Keterbukaan informasi di dalam 05 03 dalam memenuhi hak-hak stake
proses pengambilan keputusan holder
dan di dalam mengungkapkan Independency
informasi material dan relevan Independency
Pengelolaan secara profesional,
04 menghindari benturan kepenting
andan tekanan pihak manapun
Kaderisasi Parpol yang Ideal
Loyalitas
• Kesetiaan pada partai merupakan landasan penting bagi seorang politisi untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan
Rekrutmen 1 ideologi partai. Ada prasyarat minimal masa keanggotaan, sebaiknya (minimal 1 tahun) untuk dapat dicalonkan duduk
di kursi legislatif/pemerintahan.
secara ideal
Bersih
berpedomanan 2 • Sedini mungkin mereka harus bebas dari perilaku tindakan tercela, baik yang melanggar norma sosial, agama
maupun kepentingan publik.
pada sejumlah
Transparan/Terbuka
prinsip yang
3 • Prinsip transparansi yang dianut dalam hal ini mencakup banyak hal, di antaranya adalah mekanisme
rekrutmen, profil politisi dan partai politik, serta kapasitas politisi baik dari sisi kualitas pendidikan maupun
berlaku secara kemampuan ekonomi. Dari proses rekrutmen, keterbukaan keuangan calon dan partai, dan profil calon.

umum atau Akuntabilitas

lazim dalam 4 • Proses rekrutmen hendaknya dapat dipertanggungjawabkan tidak hanya kepada anggota partai namun
juga kepada masyarakat.

proses Meritokrasi
• Partai politik seharusnya mengenyampingkan mekanisme rekrutmen yang didasarkan atas kedekatan
kandidasi. 5 personal, termasuk kultural dan kekeluargaan. Idealnya, seleksi berdasarkan keahlian dan ikatan ideologi
diawali dari rekrutmen anggota partai.
Minimal ada 10
Demokratis
prinsip yang
6 • Penyeleksi meningikuti perubahan metode seleksi kandidat lebih inklusif dibandingkan sebekumnya.
Ditentukan bukan oleh segelintir elite, anggota ikut berperan dalam nominasi. Egalitarian, keadilan.
perlu menjadi
rujukan. Decentralized
• Pengurus partai di daerah tidak dapat menyeleksi kandidat tanpa intervensi pimpinan pusat partai sama sekali. Begitu
7 pula pimpinan pusat partai tidak seharusnya menentukan kandidat politisi tanpa ada pertimbangan dari anggota
dan/atau pengurus partai di tingkat daerah.
Kaderisasi Parpol yang Ideal

Kecukupan Pembiayaan
• Dalam menjaring anggota baru, partai politik hendaknya
8 memperhatikan kemampuan calon anggota dalam hal memberikan
dukungan finansial.

Humanis
• Menekankan pada orientasi output dan outcome dari
9 rekrutmen yang mengarah pada empati terhadap lingkungan
sosial, kemiskinan, serta empati pada minoritas.

Non-partisan
• Dalam melakukan seleksi pengurus, caleg dan calon pejabat
10 eksekutif, tim penyeleksi harus memperlakukan calon dengan hak
yang sama. Penyeleksi tidak diperkenankan melakukan
diskriminasi terhadap calon tertentu.
KESIMPULAN

Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan


bertanggung jawab, serta efisiensi dan efektif dengan menjaga
kesinergisan interaksi yang konstruktif di antara domain-domain negara,
sektor swasta dan masyarakat Tata kelola pemerintah yang baik
menghendaki pemerintah dijalankan dengan prinsip-prinsip pengelolaan
yang baik sehingga sumber daya Negara yang berada dalam pengelolaan
pemerintah benar-benar mencapai tujuan untuk kemakmuran dan
kemajuan rakyat dan Negara. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola
pemerintah yang baik dalam penyelenggaraan Negara tak lepas dari
masalah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan
Negara, karena aspek keuangan Negara menduduki posisi strategis dalam
proses pembangunan bangsa, baik dari segi sifat, jumlah maupun
pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan
perekonomian bangsa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai