Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH DESA RANDUSANGA WETAN

Desa Randusanga Wetan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Brebes,
Kabupaten Brebes. Desa Randusanga Wetan tak hanya dikenal karena keberadaan obyek wisata Pantai
Randusanga Indah dan kuliner lautnya. Tetapi juga karena keberadaan makam keramat yang berada di
kawasan permukiman di pesisir Laut Jawa itu. Makam keramat itu diyakini sebagai peristirahatan
terakhir seorang waliyullah bernama Syekh Junaedi. Syekh Junaedi dipercaya sebagai ulama penyebar
Islam di wilayah Brebes khususnya di wilayah pesisir. Sosoknya diperkirakan hidup satu masa dengan
Walisongo.

Sejarah Desa Randusanga beriringan dengan keberadaan makam Syekh Junaedi. Syekh Junaedi
berasal dari Baghdad. Kedatangannya ke Randusanga konon setelah wilayah itu ditinggalkan Walisongo
ke Cirebon. Pernah singgahnya Walisongo itu juga menjadi asal usul nama Randusanga. "Randusanga itu
berasal dari randu dari kata randa, artinya bekas. Sedangakan sanga berarti sembulan. Jadi Randusanga
berarti bekas musyawarah Walisanga. Kenapa Randusanga disebut bekas musyawarah walisanga, sebab
saat Syekh Junaedi datang, Walisanga sudah berangkat, tinggal bekasnya saja. Seriring perkembangnnya
Desa Randusanga terbagi menjadi dua, yakni Desa Randusanga Kulon yang berarti Randusanga sebelah
barat dan Desa Randusanga Wetan yang berarti Randusanga sebelah Timur.

Desa Randusanga Wetan menurut sejarah sampai sekarang dipimpin oleh Kepala Desa atau
sering disebut Lurah oleh warganya. Berikut Kepala Desa/Lurah yang secara resmi diluar pj yang ditunjuk
pemerintah yang pernah memimpin Desa Randusanga Wetan :

1. Kawi
2. Abdul Karim
3. H.Usman/Wasid (menjabat tahun 1950-an)
4. Takwadi (menjabat tahun 1950-an)
5. Sunaryo (1968-1988)
6. Samsudin (1989-2004)
7. Amir Mahmud (2006-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai