Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 3

SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM
Disusun Oleh :
- Jusmawati
- Maulidina Apriliyanti
- Nabila Fernandes
- Salwa Hasna Fadilah
WALISONGO

01 BIOGRAFI SUNAN DRAJAT

02 BIOGRAFI SUNAN KUDUS


WALISONGO

Wali Songo adalah tokoh Islam yang dihormati di Indonesia,


khususnya di pulau Jawa, karena peran historis mereka dalam
penyebaran agama Islam di Indonesia. Setiap anggota Wali Songo
saling dikaitkan dengan gelar Sunan dalam bahasa Jawa, konteks
ini berarti "terhormat".
SUNAN DRAJAT

Sunan Drajat adalah salah satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di


pulau Jawa, ia menyebarkan Agama Islam di wilayah Jawa bagian
timur. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama
"Drajat" diambil dari nama desa Drajat di Kabupaten Lamongan tempat
beliau berdakwah. Nama kecilnya adalah Raden Qasim , yang kemudian
mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel , dan
bersaudara dengan Sunan Bonang .
Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa
Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Drajat yang memiliki nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra 
Sunan Ampeldan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai
pelajaran islam beliau menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai
tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan
Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun
saka 1442/1520 masehi.
Sunan Drajat mengenyam pendidikan pesantren Ampel Denta di Surabaya bersama-
sama dengan kakaknya sunan Bonang, kerabatnya sunan Giri.
Pesantren di Ampel Denta yang waktu itu berada di bawah pimpinan Sunan Ampel,
ayahnya sendiri.
Beliau mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam di wilayah barat
Surabaya, terutama berada di pesisir Gresik. Tetapi selama perjalannya
menyebrangi lautan, Sunan Drajat mengalami musibah yang tak terduga.
Perahu yang ditumpanginya terhantam badai ombak raksasa yang menyebabkannya
tenggelam. dan akhirnya beliau terdampar di desa yang berada di pesisir Lamongan.
Saat berada di desa tersebut, Beliau mendapatkan sambutan hangat tak terduga dari
tokoh tetua kampung yang bernama Mbah Mayang Madu serta Mbah Banjar.
Mereka sebelumnya telah diyakini memeluk agama Islam karena adanya bantuan dari
beberapa pendakwah lain di Surabaya.
Akhirnya Sunan Drajat memutuskan untuk menetap di Desa Jelak dengan menikahi
Nyai Kemuning, yakni putri dari Mbah Mayang Madu.
Beliau mendirikan sebuah surau kecil yang kemudian berkembang menjadi pesantren
sebagai tempat para penduduk mengaji.
Desa Jelak yang semula terpencil mulai dikembangkan semakin maju dan juga
ramai, nama desa pun akhirnya diubah menjadi Banjaranyar.
Setelah merasa bahwa dakwahnya di Desa Jelak berhasil, Sunan Drajat
memutuskan untuk berkelana mencari tujuan dakwah di tempat lain. Beliau
melakukan perjalanan dengan jarak 1 kilometer dari desa ke arah selatan.
Di situ terdapat hutan belantara sehingga Sunan Drajat melakukan babad alas
untuk pertama kalinya. Sebelumnya, beliau meminta izin terlebih dahulu
kepada Sultan Demak 1 untuk memperoleh penetapan tanah di tahun 1486
M.
Sunan Drajat beserta para pengikutnya mulai membangun pemukiman di lahan
yang baru dibuka dengan luas sekitar 9 hektar.
Sebelumnya beliau memperoleh sebuah mimpi berupa petunjuk untuk
memanfaatkan lahan di sisi selatan perbukitan. Wilayah tersebut diberi nama
Ndalem Duwur yang kini berfungsi sebagai kompleks pemakaman.
Beliau juga mendirikan sebuah masjid untuk dijadikan sebagai tempat dakwah
sepanjang hidupnya.
Ajaran dan Filosofi dari Sunan Drajat
Ajaran Islam yang diberikan oleh Sunan Drajat tidak dilakukan dengan cara
memaksa, beliau melakukan metode dakwah bil hikmah, yakni cara yang
bijak.
Pendekatannya melalui pengajian yang dilakukan di masjid, memberikan
pendidikan pesantren, serta memberikan nasihat atau solusi terhadap
berbagai masalah.
Beliau termasuk salah satu pendakwah yang juga menyebarkan Islam melalui
kesenian yang kini dilestarikan di Museum Sunan Drajat.
Kesenian itu antara lain berupa tembang-tembang Jawa, yakni tembang
pangkur diiringi gending, serta keahliannya dalam memainkan
seperangkat alat music gamelan yang disebut Singo Mengkok.
Ajaran Catur Piwulang
Filosofi kehidupan atau pitutur yang diberikan oleh Sunan Drajat dikenal
sebagai “Catur Piwulang”, yang kini masih tercatat pada artegak di kompleks
pemakaman.
Catur berarti “Empat” dan Piwulang artinya “Ajaran” , jadi Catur Piwulang
adalah 4 ajaran untuk membantu sesama.
Isi dari ajaran Catur Piwulang adalah sebagai berikut :
1. Wenehono teken marang wong kan wuto
2. Wenehono pangan marang wong kang keluwen
3. Wenehono payung marang wong kang kaudanan
4. Wenehono sandang marang wong kang kawudan
Artinya dalam bahasa Indonesia :
1. Berilah tongkat kepada orang buta
2. Berilah sedekah makanan bagi orang kelaparan
3. Berilah payung atau tempat berteduh bagi orang kehujanan
4. Berilah pakaian untuk orang yang tidak berpakaian
KAROMAH SUNAN DRAJAT
Setiap wali memiki karomah yang menjadi anugerah dari Allah. Simak ulasan berikut
tentang karomah sunan Drajat.
1. Di Tolong Ikan Cucut dan Ikan Talang
Ketika kapal yang ditumpaginya karan atau tenggelam di lautan, sang sunan berpegangan pada
kayuh atau dayung perahunya.
Sunan Drajat dapat bertahan karena pertolongan Allah. Karena kemudian muncul ikan cucut
serta ikan talang atau cakalang yang akhirnya menyelamatkannya.
Kemudian setelah terombang-ambing ombak di lautan luas dan ditolong oleh ikan cucut atau
ikan talang ini akhirnya beliau terdampar di desa di pesisir kota Lamongan.
2. Memancarkan Air dari Lubang Bekas Umbi
Ketika sunan Drajat mengadakan perjalalan dakwahnya, beliau dan pengikutnya merasa
kehausan. Maka beliau meminta semua untuk istirahat dan mencari air untuk diminum.
Beberapa santrinya mencabut umbi hutan atau wilus untuk diambil airnya. Ketika itu sunan
Drajat berdoa kepada Allah agar diberikan air, maka saat itu juga keluar air memancar
deras dari bekas cabutan umbi hutan tersebut.
Hingga saat ini air keluaran dari bekas cabutan umbi hutan tersebut masih ada, bahkan
dijadikan sumur oleh warga sekitar. Sumur ini menjadi sumur abadi yang ada di daerah itu.
KAROMAH SUNAN DRAJAT
3. Memindahkan Masjid Dalam Waktu Semalam
Ketika sunan sendang Dhuwur meminta masjid kepada Ratu Kalinyamat atau mbok
Rondo Mantingan, ia diijinkan membawa masjid bangsawan yang ada di Jepara.
Ratu Kalinyamat mengijinkan untuk memindahkan masjid yang berada di Jepara
tersebut unuk dibawa ke desa Sendang Dhuwur.
Namun dengan syarat, ketika nanti memindahkan tidak boleh ada bekas pindahan atau
puing-puing pemindahannya. Selain itu juga syaratnya harus dipindahkan dalam
satu malam.
Sunan Sendang Dhuwur kemudian meminta bantuan sunan Drajat untuk
memindahkan masjid tersebut ke desa Sendang Dhuwur.
Akhirnya dalam waktu semalam masjid yang berada di Jepara bisa dipindahkan oleh
sunan Drajat tanpa meninggalkan secuil potongan atau serpihan di tempatnya yang
lama,
Esok harinya, warga desa Sendang Dhuwur merasa kaget karena muncul masjid bagus
di desanya. Padahal kemarin tidak ada masjid di desanya. Mere ka sangat senang
dengan adanya masjid dadakan tersebut.
Kemudian oleh masyarakat desa Sendang Dhuwur digunakan sebagai tempat sholat dan
berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
WAFATNYA SUNAN
DRAJAT
Sunan Drajat terus memajukan dan berdakwah di desa
Drajat selama 36 tahun. Beliau akhirnya wafat pada
tahun 1522 Masehi. Beliau dimakamkan di perbukitan
Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Makam beliau
terletak di bagian yang paling tinggi dan belakang.
Tepat di dekat makam tersebut terdapat berbagai
peninggalan dari Sunan Drajat. Beberapa peninggalan
tersebut adalah kumpulan tembang Pangkur ciptaan
beliau, gamelan, dan juga dayung yang
menyelamatkannya sampai ke desa Jelak.
SUNAN KUDUS
Sunan Kudus dengan nama asli Sayyid Jafar Shadiq Azmatkhan ini lahir pada tahun 1400 M di
salah satu kota santri daerah Jawa Tengah.
Beliau adalah seorang anak dari Sunan Ngudung atau Raden Usman Hajji, yakni panglima
perang Kesultanan Demak. Ayah Sunan Kudus adalah putra kandung Sultan Sayyid Fadhal Ali
Murtazha, kemudian melakukan hijrah ke tanah Jawa untuk menyebarkan agama Islam.
Perjalanan ayah Sunan Kudus sangat erat kaitannya dengan Sunan Ampel yang pada saat itu
mengajarkan ilmu agama kepada Sunan Kudus.
Istri beliau adalah adik dari Maulana Mahkdum Ibrahim atau sunan Bonang yang sama-sama
berguru ke sunan Ampel. Dan beliau menikah dengan anak sunan Ampel yaitu Siti Syarifah
(Nyai Ageng Maloka).
Guru lainnya, yakni Kyai Telingsing, yakni ulama berasal dari China untuk menyebarkan Islam
bersama Cheng Hoo.
Jafar Shadiq memiliki kecerdasan luar biasa sehingga menduduki posisi bagus di Kesultanan
Demak. Antara lain, yakni penasihat khalifah, qadhi, panglima perang, mufti, Imam besar,
mursyid tarekat.
Sunan Kudus juga berguru bersama sunan Muria kepada sunan Ngerang (Ki Ageng Ngerang),
yaitu kakek dari Ki Ageng Mertani sebagai pemikir utama terbentuknya Mataram.
Perjalanan Dakwah Sunan Kudus
Jafar Shadiq atau Sunan Kudus  memiliki ayah yang saat itu menjadi Senopati Demak, dan menjadi
pemimpin untuk melawan pasukan dari Kerajaan Majapahit.
Beliau telah gugur saat melawan Adipati Terung yang kemudian memeluk Islam dan mengubah namanya
menjadi Husein. Ayahnya pun telah melakukan perjalanan dakwah yang panjang di daerah Kudus serta
sekitarnya..
Cara penyampaian dan penyebaran agama Islam oleh ayah dan anak ini sama-sama dengan metode yang
baik, halus, tidak memaksa sehingga banyak masyarakat yang berhasil memeluk Islam.
Sunan Kudus dikenal sebagai wali dan pendakwah yang senang mengembara hingga ke Makkah saat
menunaikan ibadah haji.
Perjalanan dakwah Sunan Kudus tergolong sebagai usaha yang cukup keras dan amat sangat sulit. Karena
mengingat kuatnya keyakinan masyarakat Jawa terhadap ajaran Hindu Budha.
Salah satu cara yang dilaluinya yakni melakukan kulturasi budaya Hindu Budha dengan nilai-nilai Islam.
Sejarah ini perlu diketahui oleh masyarakat luas karena dakwah yang dilakukan Sunan Kudus merupakan
awal mula dari pembentukan toleransi Islam di Nusantara, khususnya tanah Jawa.
Keberhasilan Sunan Kudus Mengembangkan
Agama Islam
Keberhasilan yang telah dicapai oleh Sunan Kudus dalam menyebarkan Islam di tanah
Jawa bisa dibuktikan melalui beberapa bangunan dan peninggalan pusaka.
Antara lain yakni Menara dan Masjid Kudus, yang nama aslinya yakni Masjid Al Aqsa
Manarat Qudus. Bangunan ini cukup unik karena memiliki gaya arsitektur khas dari
perpaduan tiga agama, yakni Islam, Hindu, dan Budha.
Hasil karya tersebut memperlihatkan bahwa pernah akulturasi nilai-nilai Islam dengan
tradisi agama lain memang benar adanya.
Masjid ini dibangun pada 1549 Masehi, hingga kini masjid tersebut ramai dikunjungi oleh
masyarakat luas. Tujuannya untuk menunaikan ibadah shalat, berdoa, dan melakukan
ziarah.
Beberapa peninggalan lainnya yang cukup unik dari Sunan Kudus, yakni Keris Cintoko,
dua tombak, serta hasil karya seni berupa tembang.
Karya tembang yang cukup terkenal yakni Tembang Asmarandana, isinya berupa nasihat
dan nilai-nilai penting dalam ajaran Islam.Tembang ini menjadi salah satu metode agar
Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Hindu Budha pada saat itu.
Ajaran Sunan Kudus
Ajaran beliau melalui pendekatan-pendekatan kepada masyarakat saat itu melalui
tembang, wayang dan seni kebudayaan lainnya.
Dalam mengajarkan atau melakukan dakwah, sunan Kudus sangat berhati-hati, karena
memang masyarakat pada waktu masih kuat dalam menganut agama Hindu dan
Budha.
Berikut ulasan tentang ajaran sunan Kudus :
1. Toleransi
Sunan Kudus memiliki permintaan yang diberikan kepada masyarakat agar tidak
menyembelih sapi pada saat Idul Adha. Ha ini dikarenakan binatang sapi sangat
dihormati oleh masyarakat Hindu Budha pada waktu itu.
Sebagai gantinya, mereka dapat menyembelih kurbau sebagai hewan kurban.
Kepercayaan tersebut hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Kudus hingga
sekarang.
Sikap toleransi yang dicetuskannya pun menjadi kunci agar masyarakat sesama muslim
bisa hidup rukun berdampingan dengan sesamanya dan golongan lain yang
berbeda.
Sama seperti halnya kehidupan masyarakat yang terjadi di saat itu.
2. Gusjigang
Sunan Kudus meninggalkan ajaran “Gusjigang” yang mengajarkan bagaimana mengajarkan
hidup di dunia dan di akherat.
Ajaran ini selalu disampaikan kepada semua santrinya di sekitar kota Kudus dan sekitarnya.
Gusjigang adalah kependekan dari “Bagus, Ngaji dan Dagang”.
“Gus” berarti bagus ahlaknya, “Ji” yang berarti rajin mengaji dan “Gang” yang berarti dagang.
Maksud dari sunan Kudus adalah selain mementingkan duniawi, harus diimbangi dengan
kehidupan untuk akherat, sebagaimana yang tersirat dalam ajaran Gusjigang tersebut.
Maka tidak mengherankan jika kota Kudus adalah kota yang memiliki perkembangan ekonomi
yang sangat pesat. Hingga saat ini kota Kudus masih terkenal dengan kemajuan ekonominya
sebagai kota kretek.
KAROMAH SUNAN KUDUS
Sebagai seorang wali, beliau memiki karomah dari Allah. Simak ulasan berikut
tentang karomah sunan Kudus :
1. Dapat Menyembuhkan Penyakit Atas Ijin Allah
Ketika sunan Kudus menunaikan Haji ke tanah arab. Masyarakat di kota tersebut
sedang terkena wabah penyakit.
Pemerintahan di kota arab mengadaka sayembara untuk siapa yang bisa
menyembuhkan wabah yang terjadi saat itu, akan diberi hadiah.
Dan akhirnya sunan Kudus menyanggupi untuk dapat menyembuhkan wabah
yang terjadi saat itu.
Atas ijin Allah, sunan Kudus dapat menyembuhkan penyakit wabah yang
menjangkiti masyarakat. Maka atas jasanya, beliau akan diberi hadiah oleh Amir
dari arab. Namun sunan Kudus menolaknya.
Beliau malah meminta sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis. dan batu aitu
dibawa oleh beliau ke Jawa dan diletakkan di area imam di masjid Kudus.
KAROMAH SUNAN KUDUS
2. Beradu Kesaktian Dengan Ki Ageng Kedu
Kisah ki Ageng Kedu ini hampir mirip dengan kisah Brahmana dari India yang ingin
adu kesaktian kepada sunan Bonang. Juga kisah Begawan Minto Semeru yang
beradu kesaktian dengan sunan Giri.
Ki Ageng Kedu ini ingin beradu kesaktian dengan sunan Kudus dengan pergi
mengendarai tampah terbang miliknya agar segera sampai di Kudus.
Sesampai di Kudus, Ia tetap berada di tampah terbangnya dan berkoar-koar untuk
mengadu kesaktian dengan sang sunan.
Sang sunan keluar dari rumahnya dan meminta ki Ageng Kedu untuk turun. Namun
permintaan beliau ditolak oleh ki Ageng Kedu.
Sunan Kudus kemudian menunjuk ke arah tampah terbang tersebut dan tiba-tiba
tampah terbang tersebut oleng dan membuat ki Ageng Kedu terjatuh ke
comberan atau Jember.
Dengan kejadian ini ki Ageng Kedu merasa kalah dengan kesaktian sunan Kudus dan
tidak ingin mengganggu lagi.
KAROMAH SUNAN KUDUS
3. Dibantu Tikus dan Tawon Saat Perang
Waktu beliau menjadi senopati kerajaan Demak, wilayah kerajaan semakin meluas hingga
ke Madura dan wilayah barat sampai Cirebon.
Keahlian strategi perang beluai ditambah dengan kesaktian beluai yang tinggi membuat
beliau menjadi senopati yang disegani.
Beliau memiliki semacam rompi (bodong) yang dipakai jika sedang berperang. Dan dari baju
rompi tersebut, keluar banyak tikus yang ikut membantu perang melawan pasukan
Majapahit.
Tikus-tikus itu sangat kuat dan saktii, jika dipukul atau ditikam, bikan malah mati, tetapi
malah menjadi besar dan semakin ganas menyerang musuh. Hal ini membuat pasukan
Majapahit lari tunggang langgang.
Sunan Kudus juga memiliki sebuah peti yang kalau dibuka akan mengeluarkan berjuta-juta
lebah. Ketika perang, banyak pasukan Majapahit yang mati karena sengatan lebah tersebut.
Ini pernah terjadi ketika beliau perang melawan pasukan Majapahit yang dipimpin oleh
Adipati Terung. Akhirnya Adipati Terung menyerah kalah kepada Jafar Shadiq.
WAFATNYA SUNAN KUDUS
Wafatnya Sunan Kudus pada tahun 1550 M saat menyebarkan agama Islam
sangatlah mulia.
Beliau meninggal dengan posisi sedang bersujud saat menjadi Imam ketika
menunaikan shalat subuh di Masjid Menara Kudus.
Dan beliau dimakamkan di kawasan masjid Jami’ menara Kudus yang dulunya
sebagai masjid tempat beliau berdakwah dan melakukan syiar islam.
Berbagai peninggalannya pun akhirnya memperoleh penghormatan serta
dilestarikan hingga kini.
Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa penyebaran Islam di tanah Jawa
tidak semudah yang dibayangkan banyak orang pada umumnya, seperti yang
terjadi di masa kini. Beliau berdakwah dipulau jawa selama 150 tahun.
AYO MENEBAK
01 Daun-daun apa yang tidak
pernah tidur ?
Daun Telinga

02 Kenapa Ikan tidak bisa


tidur ?
Karena kasurnya Basah

XIXIXXIXIIXIXIXIXIXI
X
THANKS!
@jsmwt30
@salwashf18
@nabilafernandes
@dinaaprlynt

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Please keep this slide for attribution
ALTERNATIVE RESOURCES
Instructions for use (free users)
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Delete the “Thanks” or “Credits” slide.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.

You are allowed to:


● Modify this template.
● Use it for both personal and commercial purposes.
● Hide or delete the “Thanks” slide and the mention to Slidesgo in the credits.
● Share this template in an editable format with people who are not part of your team.

You are not allowed to:


● Sublicense, sell or rent this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template).
● Distribute this Slidesgo Template (or a modified version of this Slidesgo Template) or include it in a database or in
any other product or service that offers downloadable images, icons or presentations that may be subject to
distribution or resale.
● Use any of the elements that are part of this Slidesgo Template in an isolated and separated way from this
Template.
● Register any of the elements that are part of this template as a trademark or logo, or register it as a work in an
intellectual property registry or similar.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Yeseva One
(https://fonts.google.com/specimen/Yeseva+One)

Poppins
(https://fonts.google.com/specimen/Poppins)

#30333d #fff4ec #4d5364 #da6743 #f68a6e #ceb683


Storyset
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick the
background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost your
presentation. Check out How it Works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai