Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KISAH DAKWAH WALI SONGO

A. Kisah – Kisah Wakisongo

a. Kisah Sunan Gresik

Beliau dikenal dengan panggilan Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik


dianggap sebagai ulama atau yang menyebarkan Islam pertama ke pulau Jawa
sehingga dianggap sebagai wali senior di antara para wali lainnya. Maulana Malik
Ibrahim meninggal pada 12 Rabi’ul Awal 882 Hijriyah atau 8 April 1419. Jenazah
beliau dimakamkan di Gapura Wetan, Gresik.

b. Kisah Sunan Ampel

Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi
Muhammad. Menurut riwayat, ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan
seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan Putri Raja Champa
terakhir dari Dinasti Ming. Sunan Ampel dilahirkan di Aceh tahun 1401 M.
Beliau termasuk salah satu tokoh Walisanga yang berperan besar dalam
pengembangan Islam di pulau Jawa khususnya dan daerah lain di nusantara. Sunan
Ampel yang memiliki nama asli Raden Rahmat menikah dengan putri Arya
Teja, yaitu Bupati Tuban yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya.
Sunan Ampel wafat di Surabaya pada tahun 1481 dan dimakamkan di Ampel.

c. Kisah Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahannya dengan Nyai
Ageng Manila putri Arya Teja (Bupati Tuban). Beliau lahir di Surabaya pada
tahun 1465 dan wafat tahun 1525. Makam Sunan Bonang berada di Tuban. Beliau
dikenal juga dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim dan masih
termasuk saudara sepupu dari Sunan Kalijaga.

d. Kisah Sunan Giri

Nama asli beliau adalah Raden Paku dan dikenal juga dengan nama Raden
Ainul Yaqin. Beliau merupakan putra dari Maulana Ishaq. Beliau berdakwah di
daerah Giri dan sekitarnya. Selain itu, beliau banyak mengirimkan para dai ke luar
2
Jawa seperti Madura, Bawean, Kangean, Ternate, dan Tidore. Sunan Giri wafat
tahun 1506 dan dimakamkan di daerah Giri, Gresik, Jawa Timur.

e. Kisah Sunan Drajat


Sunan Drajat lahir di Ampel, Surabaya pada tahun 1407 dengan nama asli
Raden Qasim atau Syarifuddin. Sunan Drajat merupakan adik Sunan Bonang, putra
dari Sunan Ampel. Sunan Drajat dikenal sebagai tokoh yang mengedepankan
dakwah Islam melalui pendidikan budi pekerti bagi masyarakat. Ia wafat pada
pertengahan abad ke-16 dan dimakamkan di daerah Sedayu, Gresik, Jawa Timur.

f. Kisah Sunan Kalijaga


Nama asli beliau adalah Raden Mas Syahid, putra dari Raden Sahur
Tumenggung Wilwatikta yang menjadi Bupati Tuban. Adapun ibunya bernama
Nawang Rum. Nama Kalijaga dalam satu versi berasal dari bahasa Arab dari kata
“qadi zaka” (pemimpin yang menegakkan kebersihan dan kesucian). Namun,
pendengaran orang Jawa adalah Kalijaga. Nama dan gelar Sunan Kalijaga antara
lain Raden Mas Syahid (Raden Sahid), Lokajaya, Syekh Melaya, Raden
Abdurrahman, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, Ki Dalang Bengkok, Ki
Dalang Kumendung, serta Ki Unehan. Nama-nama tersebut berkaitan erat
dengan sejarah perjalanan hidupnya. Sunan Kalijaga menikah dengan Dewi
Saroh binti Maulana Ishaq dan memiliki tiga putra, yakni Raden Umar Said alias
Sunan Muria, Dewi Ruqoyah, serta Dewi Sofiyah.

g. Kisah Sunan Kudus


Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung. Nama aslinya adalah Ja’far
Shadiq dan masih memiliki hubungan kekerabatan (silsilah) dengan Nabi
Muhammad Saw. Sunan Kudus berdakwah di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau
termasuk ulama yang menguasai banyak disiplin ilmu, seperti fiqh, ushul fiqh,
tauhid, hadits, tafsir, dan logika. Oleh karena itu, beliau mendapat gelar “Waliyyul
‘Ilmi” (orang yang kuat ilmunya).

h. Kisah Sunan Muria


Nama asli beliau adalah Raden Umar Said. Beliau merupakan putra dari
Sunan Kalijaga sekaligus menjadi tokoh wali termuda di antara sembilan wali.
Dalam dakwahnya, beliau cenderung memilih tempat yang jauh dan terpencil
dengan cara menyelenggarakan semacam kursus-kursus keagamaan bagi kaum
pedagang, nelayan, dan rakyat biasa.
3
i. Kisah Sunan Gunung Jati
Nama asli beliau adalah Raden Syarif Hidayatullah. Beliau lahir di
Mekah pada tahun 1448. Beliau merupakan cucu Prabu Siliwangi, Raja
Pajajaran. Area dakwah beliau meliputi daerah Cirebon, Majalengka,
Kuningan, Kawali, Sunda Kelapa, serta Banten.

B. Masjid Peninggalan Wali Songo

1. Masjid Pasucinan Peninggalan Sunan Gresik

Masjid yang satu ini diyakini sebagai masjid tertua di pulau Jawa.
Masjid ini berada di wilayah pesisir utara Gresik, tepatnya di Desa Laren,
Kecamatan Manyar. Masjid ini dibangun oleh Syeikh Maulana Malik
Ibrahim pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1404
Masehi. Masjid yang di tinggalkan oleh Sunan Gresik ini selain sebagai
tempat ibadah juga menjadi lembaga pendidikan untuk warga sekitar.

4
2. Masjid Ampel Surabaya

Masjid Ampel didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Muhammad Ali
Rahmatullah / Raden Rahmat dan yang dikenal sampai sekarang sebagai
Sunan Ampel. Masjid yang didirikan pada lahan seluas 120 x 180 meter
persegi. Gaya arsitektur dari Masjid ini memadukan tiga kebudayaan yaitu
Jawa Kuno, Hindu-Budha, dan Arab (Islam). Selain itu bangunan ini
menggunakan kayu jati yang dipercaya mempunyai karomah dan bahkan
tidak pernah mengalami kerusakan bahkan di kondisi peperangan pada
waktu itu. Selain masjid, Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren
Ampel. Kawasan masjid Ampel ini ditetapkan sebagai wisata religi oleh
pemerintah Kota Surabaya.

3. Menara Kudus

5
Selain di Gresik dan Surabaya, Kudus juga mempunyai masjid
peninggalan dari Wali Songo yaitu Sunan Kudus. Masjid yang didirikan
pada tahun 1549 Masehi yang menggabungkan 3 kebudayaan yaitu Hindu,
Budha, dan Islam. Yang paling ikonik dari Masjid Kudus ini terdapat
Menara setinggi 18 Meter berbahan batu. Sunan Kudus atau Ja’far Shaddiq
yang terkenal tegas dalam menegakkan ajaran syariat Islam. Menjadi
kepercayaan masyarakat sekitar bahwa Sunan Kudus memasang Rajah
Kalacakra di pintu masjid. Rajah tersebut dipercaya dapat melemahkan
kekuasaan seseorang.

4. Masjid Agung Demak

Masjid wakaf di Indonesia dari Wali Songo ini cukup terkenal dan
dinobatkan sebagai masjid tertua di Indonesia Masjid ini adalah wakaf dari
Raden Fatah, sultan pertama dari Kerajaan Demak di abad ke 15 Masehi.
Masjid ini mendapat bantuan dari 4 walisongo saat mendirikan 4 tiang
pertama yaitu Sunan Bonang (sebelah barat laut), Sunan Gunung Jati
(sebelah barat daya), Sunan Ampel (sebelah tenggara), Sunan Kalijaga
(sebelah timur laut).

Masjid Agung Demak merupakan tempat berkumpulnya Walisongo


untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Masjid Demak mempunyai
arsitektur yang identik dengan Indonesia dengan atap masjid berbentuk
limas yang menggambarkan akidah islam.

6
5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Cirebon.


Masjid ini dikenal dengan sebutan masjid agung Cirebon atau masjid Sunan
Gunung Jati. Sebutan masjid Sunan Gunung Jati disematkan pasalnya
pembanguanan masjid ini dilakukan pada masa kepemimpinan Sunan
Gunung Jati pada tahun 1498 Masehi.

Selain Sunan Gunung Jati, anggota walisongon yang ikut andil dalam
pembangunan adalah Sunan Kalijaga sebagai pemimpin pembangunan
dengan arsitek dari Kerajaan Majapahit bernama Raden Sepat. Sama seperti
masjid Demak, masjid Agung Sang Cipta Rasa juga tedapat Saka Guru
(tiang utama). Saka Guru yang di ciptakan oleh Sunan Kalijaga ini
melambangkan kesatuan dan kegotongroyongan.

C. Karomah Walisongo

1. Karomah Sunan Giri


Sunan Giri menggunakan cara dakwah yang ramah kepada
masyarakat, salah satunya dengan menggunakan seni tradisional Jawa.
Salah satu cara dakwah Sunan Giri yang menarik adalah dengan membuat
lagu-lagu permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-ganti, Lir-ilir, dan
Cublak Suweng.

2. Karomah Sunan Ampel


Sunan Ampel terkenal sebagai orang yang ramah. Keramahannya ini
pun menjadi metode tersendiri dalam menyebarkan agama Islam. Sebab tak
sedikit orang tertarik masuk Islam karena sikap beliau yang ramah. Selain
itu, Sunan Ampel juga mampu beradaptasi dengan cepat pada masyarakat
setempat.

7
3. Karomah Sunan Bonang
Karomah atau kesaktian yang dimiliki Sunan Bonang
adalah mengubah buah kolang-kaling menjadi emas. Dikisahkan Sunan
Bonang dihadang kawanan perampok pimpinan Lokajaya penguasa hutan
Jatisari.

4. Karomah sunan giri


Sunan Giri menggunakan cara dakwah yang ramah kepada
masyarakat, salah satunya dengan menggunakan seni tradisional Jawa.
Salah satu cara dakwah Sunan Giri yang menarik adalah dengan membuat
lagu-lagu permainan anak seperti Jelungan, Jor, Gula-ganti, Lir-ilir, dan
Cublak Suweng

5. Karomah sunan drajat


Karomah Sunan Drajat, Salah Satu Wali Songo yang Mampu
Memindahkan Masjid dalam Waktu Satu Malam. PortalJember.com - Sunan
Drajat, merupakan seseorang tokoh dari Wali Songo. Wali Songo
merupakan tokoh yang sangat berpengaruh pada perkembangan Islam di
Indonesia, khususnya tanah Jawa

6. Karomah sunan kalijaga


Selain itu Sunan Kalijaga memiliki karomah yakni tidak mempan
dibakar oleh api. kisah ini bermula ketika Sunan Kalijaga menyamar
menjadi santri tua. Wali Allah Sunan Kalijaga pernah menyamar menjadi
santri tua di Cirebon

7. Karomah sunan kudus


Sunan Kudus diberikan Badong semacam rompi, yang mana rompi
tersebut dapat mengeluarkan jutaan tikus yang bila dipukul, tikus tersebut
tidak mati bahkan semakin mengamuk yang membuat pasukan Majapahit
ketakutan lari tunggang langgang.

8. Karomah sunan muria


Adapun karomah Sunan Muria salah satunya adalah mempunyai air
gentong yang dikenal sangat mujarab.

9. Karomah sunan gunung jati


Salah satu karomah yang dimiliki Sunan Gunung Jati adalah
kemampuannya dalam mengeluarkan tumor pada seorang ibu, hanya
berbekal tangan kosong dan tanpa operasi.

Anda mungkin juga menyukai