Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi
Muhammad. Menurut riwayat, ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan
seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan Putri Raja Champa
terakhir dari Dinasti Ming. Sunan Ampel dilahirkan di Aceh tahun 1401 M.
Beliau termasuk salah satu tokoh Walisanga yang berperan besar dalam
pengembangan Islam di pulau Jawa khususnya dan daerah lain di nusantara. Sunan
Ampel yang memiliki nama asli Raden Rahmat menikah dengan putri Arya
Teja, yaitu Bupati Tuban yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya.
Sunan Ampel wafat di Surabaya pada tahun 1481 dan dimakamkan di Ampel.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahannya dengan Nyai
Ageng Manila putri Arya Teja (Bupati Tuban). Beliau lahir di Surabaya pada
tahun 1465 dan wafat tahun 1525. Makam Sunan Bonang berada di Tuban. Beliau
dikenal juga dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim dan masih
termasuk saudara sepupu dari Sunan Kalijaga.
Nama asli beliau adalah Raden Paku dan dikenal juga dengan nama Raden
Ainul Yaqin. Beliau merupakan putra dari Maulana Ishaq. Beliau berdakwah di
daerah Giri dan sekitarnya. Selain itu, beliau banyak mengirimkan para dai ke luar
2
Jawa seperti Madura, Bawean, Kangean, Ternate, dan Tidore. Sunan Giri wafat
tahun 1506 dan dimakamkan di daerah Giri, Gresik, Jawa Timur.
Masjid yang satu ini diyakini sebagai masjid tertua di pulau Jawa.
Masjid ini berada di wilayah pesisir utara Gresik, tepatnya di Desa Laren,
Kecamatan Manyar. Masjid ini dibangun oleh Syeikh Maulana Malik
Ibrahim pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1404
Masehi. Masjid yang di tinggalkan oleh Sunan Gresik ini selain sebagai
tempat ibadah juga menjadi lembaga pendidikan untuk warga sekitar.
4
2. Masjid Ampel Surabaya
Masjid Ampel didirikan pada tahun 1421 oleh Raden Muhammad Ali
Rahmatullah / Raden Rahmat dan yang dikenal sampai sekarang sebagai
Sunan Ampel. Masjid yang didirikan pada lahan seluas 120 x 180 meter
persegi. Gaya arsitektur dari Masjid ini memadukan tiga kebudayaan yaitu
Jawa Kuno, Hindu-Budha, dan Arab (Islam). Selain itu bangunan ini
menggunakan kayu jati yang dipercaya mempunyai karomah dan bahkan
tidak pernah mengalami kerusakan bahkan di kondisi peperangan pada
waktu itu. Selain masjid, Sunan Ampel juga mendirikan Pondok Pesantren
Ampel. Kawasan masjid Ampel ini ditetapkan sebagai wisata religi oleh
pemerintah Kota Surabaya.
3. Menara Kudus
5
Selain di Gresik dan Surabaya, Kudus juga mempunyai masjid
peninggalan dari Wali Songo yaitu Sunan Kudus. Masjid yang didirikan
pada tahun 1549 Masehi yang menggabungkan 3 kebudayaan yaitu Hindu,
Budha, dan Islam. Yang paling ikonik dari Masjid Kudus ini terdapat
Menara setinggi 18 Meter berbahan batu. Sunan Kudus atau Ja’far Shaddiq
yang terkenal tegas dalam menegakkan ajaran syariat Islam. Menjadi
kepercayaan masyarakat sekitar bahwa Sunan Kudus memasang Rajah
Kalacakra di pintu masjid. Rajah tersebut dipercaya dapat melemahkan
kekuasaan seseorang.
Masjid wakaf di Indonesia dari Wali Songo ini cukup terkenal dan
dinobatkan sebagai masjid tertua di Indonesia Masjid ini adalah wakaf dari
Raden Fatah, sultan pertama dari Kerajaan Demak di abad ke 15 Masehi.
Masjid ini mendapat bantuan dari 4 walisongo saat mendirikan 4 tiang
pertama yaitu Sunan Bonang (sebelah barat laut), Sunan Gunung Jati
(sebelah barat daya), Sunan Ampel (sebelah tenggara), Sunan Kalijaga
(sebelah timur laut).
6
5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Selain Sunan Gunung Jati, anggota walisongon yang ikut andil dalam
pembangunan adalah Sunan Kalijaga sebagai pemimpin pembangunan
dengan arsitek dari Kerajaan Majapahit bernama Raden Sepat. Sama seperti
masjid Demak, masjid Agung Sang Cipta Rasa juga tedapat Saka Guru
(tiang utama). Saka Guru yang di ciptakan oleh Sunan Kalijaga ini
melambangkan kesatuan dan kegotongroyongan.
C. Karomah Walisongo
7
3. Karomah Sunan Bonang
Karomah atau kesaktian yang dimiliki Sunan Bonang
adalah mengubah buah kolang-kaling menjadi emas. Dikisahkan Sunan
Bonang dihadang kawanan perampok pimpinan Lokajaya penguasa hutan
Jatisari.