Masuknya agama Islam di pulau Jawa, pada mulanya dibawa oleh para pedagang yang
berasal dari Malaka. Namun, penyebarannya dilakukan oleh para wali. Wali adalah penyiar
agama Islam di Jawa. Dengan demikian, perkembangan Islam di pulau Jawa tidak lepas dari
peranan para wali. Jumlah wali yang terkenal ada sembilan, yang dalam bahasa Jawa
dikenal dengan sebutan songo, sehingga jadilah sebutan Wali Songo. Adapun para Wali
Songo tersebut adalah:
Kedatangan Sunan Gresik di Jawa tercatat sebagai orang Islam pertama yang masuk ke
Jawa. Oleh karena itu, kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuk Islam di pulau
Jawa. Dalam menyiarkan ajaran Islam, beliau menerapkan metode dakwah yang tepat untuk
menarik simpati warga masyarakat terhadap agama Islam. Beliau wafat pada tanggal 12
Rabiul Awwal 882 H atau 8 April 1419 M dan di makamkan di pekuburan Wetan Gresik.
Di pesantren tersebut, ia mendidik dan membimbing para pemuda Islam untuk menjadi
da’i. Diantaranya ada Raden Paku, Raden Patah, Raden Makhdum Ibrahim, Maulana Ishak
dan Syarifudin. Sunan Ampel adalah orang yang mengangkat Raden Patah sebagai sultan
pertama Demak yang mempunyai jasa paling besar dalam meletakkan peran politik umat
Islam di Nusantara. Sunan Ampel wafat di Surabaya pada tahun 1481 M dan di makamkan
di Ampel.
Baca Juga: √ Isi Perjanjian Renville, Tujuan dan Dampaknya (Bahas Lengkap)
Karena sistem dakwahnya yang akurat dan intelek, para bangsawan dan cendikiawan
banyak yang bersimpati kepadanya. Sunan Kalijaga sangat berjasa dalam
perkembangan wayang purwa atau wayang kulit yang bercorak Islam seperti saat ini. Sunan
Kalijaga mengarang aneka cerita wayang bernapaskan Islam terutama mengenai etika.
Beliau juga berjasa dalam pengembangan seni suara, seni ukir, seni pahat, dan kesusatraan.