Anda di halaman 1dari 7

kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

http://kisahkisah25nabi.blogspot.com/2014/07/kisah-nabi-muhammad-
kisah-kelahiran.html

Pada kesempatan kali ini akan diceritakan mengenai Kisah Nabi Muhammad
SAW, dimana akan diceritakan mengenai kisah Kelahiran Nabi Muhammad
SAW.

Di Kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidup,


lahirlah Nabi Muhammad SAW dari keluarga yang sederhana, di kota Mekah,
yang kelak akan membawa perubahan sangat besar bagi sejarah peradaban
dunia. Nabi Muhammad SAW ini yatim; bapaknya yang bernama Abdullah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim, meninggal sekitar 7 bulan sebelum Nabi
Muhammad SAW lahir.

Kehadiran bayi (Nabi Muhammad SAW) itu disambut oleh kakeknya, Abdul
Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf dengan penuh kasih sayang dan
kemudian Nabi Muhammad SAW di bawanya ke kaki Ka'bah. Ditempat suci
inilah sang bayi itu diberi nama Ahmad (Muhammad) suatu nama yang belum
pernah ada sebelumnya.

Nabi Muhammad SAW lahir tanggal 12 Rabiulawal tahun Gajah atau 20 April
571 Masehi. Dinamakan tahun Gajah karena pada tahun itu kota Mekkah
diserang pasukan tentara bergajah yang kuat dibawah pimpinan Abrahah al
Ashram, gubernur Yaman dari kerajaan Nasrani Abesina (Habasyah atau
Ethiopia) yang bermaksud menghancurkan Ka'bah.

Nabi Muhammad SAW merupakan putera pasangan Abdullah bin Abdul


Muthalib dan Aminah binti Wahab. Ayah Nabi Muhammad SAW Abdullah
ialah putera pasangan Abdul Muthalib bin Hasyim dan Fatimah binti 'Amr.
Abdullah adalah saudara kandung Abu Thalib dan Az-Zubair.

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib pernah bermimpi


bahwa cucunya (Nabi Muhammad SAW) kelak akan menjadi orang besar yang
mempunyai banyak pengikut. Sedangkan ketika mengandung Nabi Muhammad
SAW, Aminah Binti Wahab tidak merasakan dirinya kelelahan seperti yang biasa
dialami oleh kebanyakan perempuan hamil; sampai datang seorang malaikat
yang berkata: "sesungguhnya engkau telah mengandung pemimpin dan Nabi
umat ini". dan yang demikian itu terjadi pada hari senin. Kemudian malaikat
itu datang lagi dan berkata: "katakanlah wahai Aminah: 'Aku memohon
perlindungan kepada Allah yang Maha Esa untuk anak ini dari kejahatan semua
yang memiliki rasa hasad.' Lalu Aminah diperintahkan untuk memberi nama
anak yang akan dilahirkannya itu Ahmad."

Dari garis Bapak dan Ibu, Nabi Muhammad SAW adalah bangsawan Arab.
Sudah menjadi kebiasaan mereka menyusukan dan menitipkan bayi kepada
wanita badiyah (dusun di padang pasir) aagar mendapat udara bersih, bebas
dari penyakit kota dan fasih berbahasa yang murni. Setelah beberapa pekan
Nabi Muhammad SAW disusui oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab, beliau
dititipkan kepada Halimah binti Abu Dzu'aib, isteri dari Harits bin Abdul 'Uzza
bin Rifa'ah dari Bani Sa'ad bin Bakar, kabilah Hawazin. Saudara-saudara
sesusun beliau ialah Abdullah, Unaisah dan Khidamah. Kesemuanya dari Bani
Al-Harits, oleh karena itu Nabi Muhammad SAW menolak ketika hendak
diinikahkan dengan Khidamah. Di tempat yang tidak jauh dari kota Mekkah
Nabi Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan oleh Halimah sampai beliau
berusia lima tahun.

Demikianlah mengenai cerita kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW.


Sumber: Buku Kisah Nabi Yang Digunakan Dalam Penulisan Ini:
- K.R.M.T.H. Murdodiningrat, 2012. Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul Dalam Al-
Quran. Yang Menerbitkan Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Kisah Rasul, Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir


sampai Wafat
http://zakat.or.id/kisah-rasul-nabi-muhammad-saw/
Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh
dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru
seharusnya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW lahir pada Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah
yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang tengah ingin merobohkan Ka’bah.
Dengan kebesaran-Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan
mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang
membawa wabah penyakit. Kejadian ini terdapat di Al-Quran, Surat Al Fil yang
berarti pasukan gajah.
Baca Juga: Muslimah, Jadilah Sumber Inspirasi Islam
Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah dan dibesarkan sebagai
anak yatim karena Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah
SAW lahir. Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya,
Aminah, Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu
Abdul Muthalib.
Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun
dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Mutholib meninggal pada umur Rasul yang
kedelapan dan Nabi diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal
dengan orang yang dermawan walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi
kebutuhan sehari-harinya. Hanya dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad
SAW dapat berkembang dan tumbuh dengan pamannya.
Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu Pertama
Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa
karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya yang bersih dan bersinar yang
mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah tempat Halimah (ibu yang
menyusui Nabi) padahal tadinya gersang dan kering, dan lain sebagainya. Itulah
tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi yang
terakhir yang memiliki kedudukan yang tertinggi nantinya.
Pada saat Rasul ingin mendapatkan wahyu pertamanya, Rasul mendapatkan
sebuah mimpi Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun menyendiri di Gua
Hira tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Disitulah Rasul diperlihatkan bahwa
mimpinya adalah benar.
Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama
yang ia bawakan dari Allah SWT,
ْ‫◌اْل َ ْك َرمْ َو َربُّكَْ ا ْق َرْأْ ◌ َخلَقَْ الَّذِي َر ِبكَْ ِباس ِْْم ا ْق َرْأ‬
ْ ‫سانَْ َعلَّ َْم ◌ ِب ْالقَلَ ِْم َعلَّ َْم الَّذِي‬ ِ ْ ‫◌يَ ْعلَ ْْم لَ ْْم َما‬
َ ‫اْل ْن‬
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4)
Walaupun Nabi merasa ketakutan, disitulah kisal rasul dimulai. Disitulah
tempat datangnya Nabi yang terakhir yang akan membawa kedamaian untuk
seluruh umat.
Berdakwah secara Rahasia
Setelah mendapatkan wahyu yang pertama, Nabi kemudian melakukan dakwah
secara sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang menjadi pengikut
pertamanya adalah Khadijah, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah,
Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.
Allah Memerintahkan Dakwah secara Terang-terangan
Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, turunlah
perintah Allah SWT dalam surat al-hijr ayat 94 dan memerintahkan Nabi untuk
berdakwah secara terang-terangan.
ْْ َ‫صد‬
‫ع‬ ْ ‫ض تؤْ َمرْ بِ َما فَا‬ ِْ ‫ْالم ْش ِر ِكينَْ َع‬
ْْ ‫ن َوأَع ِْر‬
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Peristiwa Isra Mi’raj
Pada tahun kesebelas era Nabi Muhammad SAW terjadi peristiwa yang
menyedihkan. Tahun ini sering disebut dengan tahun kesedihan karena
pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah wafat pada tahun tersebut.
Setelah peristiwa tersebut, Allah kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk
mendampingi Rasul dalam melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqsa yang disebut dengan Isra yang dimana setelah itu Rasulullah
melakukan perjalanan kembali dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh yang
disebut sebagai Mi’raj. Disitulah, Rasulullah mendapatkan perintah salah 5
waktu yang wajib seluruh umat Islam.
Baca Juga: Hikmah Menunaikan Zakat
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Pada saat sahabat Abu Bakar sedang tidak di Madinah, terjadi sebuah peristiwa
yang sangat menyedihkan dimana Nabi Muhammad SAW wafat. Pada saat Abu
Bakar diberitahu, beliau segera datang ke rumah Aisyah. Beliau mengucapkan
pidato, “Ketahulah, barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka
sesungguhnya Muhammad kin telah mati, dan barangsiapa menyembag Allah,
maka sesungguhnya Allah tetap senantiapa hidup tidak aka perna mati.”
Kemudian beliau membacakan firman Allah SWT,
َْ‫َم ِيتونَْ َو ِإنَّه ْْم َم ِيتْ ِإنَّك‬
Artinya: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati
(pula).” (QS. Az-Zumar: 30)
Itulah ringkasan kisah rasul yang seharusnya kita ketahui, terutama kita
sebagai umat muslim. Semoga dengan mengetahui Rasulullah SAW ini kita
dapat belajar lagi dan menjadikannya sebagai pedoman hidup kita.
Source: aliwib.net

(Lebih) Mengenal Rasulullah SAW


https://www.percikaniman.org/2016/12/11/lebih-mengenal-rasulullah-saw/
Posted By Humas PI - 11 December 2016 2028 Leave a comment
Setiap tahun, masyarakat di negeri tercinta ini menempatkan hari khusus
untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau sebaik-baik
manusia, sebaik-baik contoh dan sebaik-baik panutan untuk manusia jika ingin
selamat di dunia dan akherat.
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, membersihkan (jiwa) mereka,
dan mengajarkan mereka Al Kitab dan Al Hikmah dan sebelum itu, mereka benar-
benar berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran:164)
Sahabat Percikan Iman, mari kita mengingati dan mengenal Nabi Kita tercinta
Rasulullah SAW (Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalibs bin Hashim)
1. Allah SWT berfirman : “Muhammad adalah Rasulullah.” (QS. Al Fath:29)
2. Rasullullah SAW bersabda: “Saya memiliki lima nama: Saya Muhammad,
saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran denganku, saya Al-
Hasyir yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan saya Al-‘Aqib yang
tidak ada Nabipun setelahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan AllahSWT menamakannya dengan “Raufur Rahim“
3. Rasulullah SAW mengenalkan dirinya kepada kita dengan beberapa
nama: “Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al Muqaffy (Nabi terakhir) dan Al
Hasyir, saya Nabi At Taubah, Nabi Ar Rahman.” (HR. Muslim)
4. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah kamu heran bagaimana Allah
memalingkan dari saya cacian orang-orang Quraisy dan laknat mereka? Mereka
mencaci dan melaknat saya (dengan sesutu) yang sangat tercela, dan saya
adalah Muhammad.” (HR. Bukhari )
5. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah telah memilih dari keturunan
Ismail Kinayah, dan dari Kinayah Allah memilih Quraisy, dari Quraisy Allah
memilih bani Hasyim, dan dari bani Hasyim Allah memilih saya.” (HR. Muslim)
6. Dan Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Namailah diri kalian dengan
nama-nama saya, tapi janganlah kalian berkuniah (mengambil gelar) dengan
kuniah saya. Karena sesungguhnya saya adalah Qasim sebagai pembagi
diantara kalian.” (HR. Muslim)
Rasulullaah SAW dilahirkan pada hari Senin Subuh , 12 Rabiulawal
bersamaan 20 April 571 Masehi (dikenali sebagai Tahun Gajah; karena
peristiwa tentara bergajah Abrahah yang menyerang kota Ka’bah) di
Makkah Al Mukarramah, berasal dari kedua orang tua yang sudah
ma’ruf. Bapaknya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibunya
bernama Aminah binti Wahb. Kakek beliau memberinya nama
Muhammad. Bapak beliau meninggal dunia sebelum kelahirannya.
Tarikh lahir :
 Tempat lahir : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.
 Nama bapak : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.
 Nama ibu : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.
 Pengasuh pertama : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba
perempuan bapak Rasulullah SAW).
 Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
 Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa’diah (lebih dikenali
Halimah As-Sa’diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).
USIA 5 TAHUN
Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat
untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.( Beberapa
ulama ada yang berselisih perihal tentang hal ini )
USIA 6 TAHUN
Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa
‘(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda
dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW) dan
dibiayai oleh kakeknya Abdul Muththalib.
USIA 8 TAHUN
Kakeknya, Abdul Muththalib meninggal dunia pula. Baginda Nabi dipelihara
pula oleh pamannya, Abu Thalib.
USIA 9 TAHUN
(Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
Bersama Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan. Di kota
Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah
bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan
seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.
USIA 20 TAHUN
Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab ‘Sirah’, jilid1,
halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW adalah 14
atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperan
mengumpulkan anak-anak panah saja. Menyaksikan ‘ perjanjian Al-Fudhul ‘ ;
perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang didzalimi di
Makkah.
USIA 25 TAHUN
Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barang milik Khadijah
binti Khuwailid Al-Asadiyah. Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki
suruhan Khadijah.
Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang yang lain pergi
berjumpa Amru bin Asad (pamannya Khadijah) untuk meminang Khadijah yang
berusia 40 tahun ketika itu. Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah
sebanyak 500 dirham.
USIA 35 TAHUN
Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka’bah. Perbaikan
Ka’bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Makkah. Rasulullah
SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan
sekaligus meredakan pertengkaran berhubungan dg peletakan batu tersebut.
USIA 40 TAHUN
Menerima wahyu di gua Hira’ sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir
zaman.
USIA 53 TAHUN
Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu
Bakar As-Siddiq. Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24
September 622M.
USIA 63 TAHUN
Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12
Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.
ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW
1. Khadijah Binti Khuwailid.
2. Saudah Binti Zam’ah.
3. Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
4. Hafsah binti ‘Umar (anak Sayyidina ‘Umar bin Al-Khattab).
5. Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
6. Hindun Binti Umaiyah (digelari Ummi Salamah).
7. Zainab Binti Jahsy.
8. Maimunah Binti Harith.
9. Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
10.Zainab Binti Khuzaimah (digelari ‘Ummu Al-Masakin’, Ibu Orang Miskin).
11.Mariam (ibu dari Ibrahim)
Putra Putri RASULULLAH SAW
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra’
ANAK TIRI RASULULLAH SAW
Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak Sayyidatina Khadijah
bersama suami sebelumnya yg bernama Hind bin Habbasy. Ketika menikah
dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).
SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW
IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad
SAUDARA SUSUAN
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ‘ Uzza
3. Syaima ‘ binti Harith bin Abdul ‘ Uzza
4. ‘Aisyah binti Harith bin abdul ‘ Uzza
BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW (ANAK-ANAK ABDUL
MUTHTHALIB)
1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah
5. Al-Abbas
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka’bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam)
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.
Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka
sesungguhnya dia telah mencintai aku Dan barangsiapa yang mencintai aku
niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga” (Riwayat Al-Sajary daripada
Anas)
KENALI NABI MUHAMMAD SAW SECARA LAHIRIAH
Begitu indahnya sifat fisik Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang
pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan
keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.
1. Bahwasanya Rasulullah SAW adalah manusia yang paling tampan
wajahnya, paling bagus bentuk penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu pendek. (Muttafaq ‘Alaih)
2. Bahwasanya Rasulullah SAW berkulit putih dan berwajah elok. (HR.
Muslim)
3. Bahwasanya badan Rasulullah SAW tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke daun
telinga, saya (Shahabat) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya
tidak pernah melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)
4. Bahwasanya Rasulullah SAW kepalanya besar, demikian juga kedua
tangan dan kedua kakinya, serta tampan wajahnya. Saya (Shahabat) belum
pernah melihat orang yang seperti dia, baik sebelum maupun sesudahnya.
(HR. Bukhari)
5. Bahwasanya wajah Rasulullah SAW bundar bagaikan Matahari dan Bulan.
(HR. Muslim)
6. Bahwasanya apabila Rasulullah SAW gembira, wajahnya menjadi
bercahaya seolah-olah seperti belaian Bulan, dan kami semua mengetahui
yang demikian itu. (Muttafaq ‘Alaih)
7. Bahwasanya tidaklah Rasulullah SAW tertawa kecuali dengan senyum, dan
apabila kamu memandangnya maka kamu akan menyangka bahwa beliau
memakai celak pada kedua matanya, padahal beliau tidak memakai celak.
(Hadits Hasan, Riwayat At Tirmidzi)
8. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak pernah saya melihat
Rasulullah SAW tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas
kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.”
(HR. Bukhari)
9. Dari Jabir bin Samrah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya pernah melihat
Rasulullah SAW pada bulan purnama. Saya memandang beliau sambil
memandang bulan. Beliau mengenakan pakaian merah. Maka menurut
saya beliau lebih indah daripada bulan.” (Dikeluarkan At Tirmidzi, dia
berkata Hadits Hasan Gharib. Dan dishahihkan oleh Al Hakim serta
disetujui oleh Adz-Dzahabi)
10. Dan betapa indahnya ucapan seorang penyair yang mensifati Rasulullah
SAW dengan sya’irnya: “Si Putih diminta memohon hujan dari awan dengan
wajahnya. Si Pemberi makan anak-anak yatim dan pelindung para janda.”
Sya’ir ini berasal dari kalamnya Abu Thalib yang disenandungkan oleh Ibnu
Umar dan yang lain. Ketika itu kemarau melanda kaum muslimin, maka
Rasulullah SAW memohon hujan untuk mereka dengan berdo’a:
Allahummasqinaa (Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami), maka
turunlah hujan. (HR. Bukhari)
Nabi Muhammad SAW adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh
sepanjang zaman. Beliau adalah semulia-mulia insan di dunia.
“Semoga ALLAH Kumpulkan Kita Dengan Rasulullah SAW Di Surga Nanti”
“Semoga Syafa’at Beliau Menangui kita Kelak di Yaumil Nisab”
Sesungguhnya termasuk kewajiban seorang muslim adalah hendaknya dia
mengetahui kedudukan Rasul yang mulia ini, berhukum dengan Al Qur’an yang
diturunkan kepadanya, berakhlak dengan akhlaknya serta mengutamakan
dakwah kepada Tauhid yang mana risalahnya dimulai dengannya sesuai firman
Allah SWT :
“Katakan: Sesungguhnya saya hanya menyembah Rabbku dan saya tidak
mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya.” (QS. Al-Jin:20)

Banyak sekali kitab yang menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW, dan

seyogyanya kita memilikinya


Wallahu’alam

Anda mungkin juga menyukai