Anda di halaman 1dari 6

RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD SAW.

NAMA : SITI ARIVAH HARYANTI


KELAS : X-MIPA 2

REMEDIAL ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


A. KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW.
Kisah Nabi Muhammad pertama datang dari riwayat kelahiran Nabi Muhammad sendiri.
Seperti diketahui, kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan peristiwa pasukan gajah
yang tengah berusaha merobohkan Ka’bah.
Pada saat itu, Allah mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu
pembawa wabah penyakit kepada pasukan Gajah yang sedang berupaya menghancurkan
tempat suci dan bersejarah umat Islam, Ka’bah.

Di tahun Gajah inilah, Nabi Muhammad lahir di Makkah, dan besar sebagai anak yatim
karena Ayah Nabi Muhammad, Abdullah telah wafat sebelum Nabi Muhammad lahir. Nabi
Muhammad dididik dan dibesarkan oleh seorang ibu yang mulia, yaitu Aminah. Setelah
beberapa waktu bersama sang ibu, kemudian Nabi Muhammad dibesarkan oleh kakeknya
yang bernama Abdul Muthalib. Namun tak berselang lama, setelah dua tahun bersama sang
kakek tercinta, Nabi Muhammad harus rela ditinggalkan kakek yang turut membesarkannya.

Pada usia delapan tahun setelah kepergian sang kakek, Nabi Muhammad kemudian diasuh
oleh pamannya, Abu Thalib. Meskipun hidup fakir atau kesulitan dalam mencukupi
kebutuhan hidup, namun Abu Thalib adalah seorang dermawan yang rajin berbagi dan
bersedekah kepada sesama. Meskipun dalam keadaan sulit, namun Nabi Muhammad dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik bersama pamannya.

B. MENDAPATKAN WAHYU PERTAMA


Setelah peristiwa kelahiran, kisah Nabi Muhammad berikutnya yang patut menjadi teladan
adalah peristiwa diturunkannya wahyu pertama dari Allah kepada Nabi Muhammad.
Sebelum dijadikan seorang Rasul, Allah pun telah memberikan anugerah keistimewaan
kepada Nabi Muhammad. Salah satunya adalah wajahnya yang bersinar terang, mampu
mengalahkan sinar rembulan. Ini dikatakan sebagai tanda kebesaran Allah yang
menunjukkan nabi terakhir dengan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi.

Selain karunia wajah yang bersinar, Rasulullah juga diberikan wahyu pertama yang sungguh
luar biasa dari Allah SWT. Menjelang diturunkannya wahyu pertama, Rasulullah
mendapatkan sebuah mimpi di mana Malaikat Jibril datang menghampirinya. Nabi
Muhammad pun merenung dan memikirkan mimpi yang dialaminya, dengan menyendiri di
Gua Hira. Kemudian di tempat itulah, Nabi Muhammad diperlihatkan Allah bahwa mimpi
yang dialaminya benar adanya.

Pada saat itu, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan menurunkan wahyu pertama
yang diberikan Allah SWT. Saat itulah, Allah menurunkan ayat dari QS Al-Alaq 1 – 4, yaitu
sebagai berikut : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq, 1-4)

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan takut. Namun di sinilah
waktu di mana kisah kerasulan Nabi Muhammad dimulai. Di mana Nabi Muhammad sebagai
utusan terakhir yang akan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.

C. MELAKUKAN DAKWAH SECARA RAHASIA

Langkah awal yang diambil oleh Rasulullah saw untuk menyebarkan agama Islam adalah
dengan jalan sembunyi-sembunyi. Artinya, beliau menyebarkan ajaran Islam dengan tanpa
diketahui publik terlebih dulu. Dakwah sembunyi-sembunyi ini bukan tanpa sebab.
Ada dua golongan yang menjadi target dakwah beliau, yaitu; Pertama, orang-orang terdekat
yang meliputi orang yang masih memiliki hubungan kerabat, keluarga dan para sahabat.
Kedua, setiap orang yang memiliki sifat baik dari mereka dan juga kenal baik dengan
Rasulullah saw. Paling tidak, mereka yang sudah kenal baik dengan beliau, tahu bahwa
Rasulullah adalah sosok yang menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keshalihan.

Dakwah dengan cara demikian pada fase awal penyebaran Islam terbukti efektif dan
membuahkan hasil. Banyak orang-orang yang menyatakan masuk Islam. Dalam sejarah,
kemudian mereka disebut sebagai as-sabiquna al-awwalun (orang-orang yang paling dahulu
dan pertama masuk Islam).Khadijahh, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, Ummu
Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah, merupakan orang-orang yang menjadi
pengikut pertamanya. Setelah beberapa tahun melakukan kegiatan dakwah secara rahasia,
kemudian Allah memberikan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan. Perintah ini
seperti yang tercantum dalam QS Al-Hijr ayat 94 yaitu sebagai berikut : “Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

D.PERISTIWA ISRA MIRAJ

Peristiwa Isra Miraj’ juga termasuk perjalanan penting dari Kisah Nabi Muhammad yang
bermakna dan mempunyai pesan mendalam. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ini
bermula ketika istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib wafat. Meninggalnya dua orang
penting dalam hidup Nabi Muhammad ini terjadi pada tahun ke-11 kepemimpinan Nabi
Muhammad.

Tahun tersebut merupakan tahun yang menyedihkan bagi seorang Nabi Muhammad. Ia harus
kehilangan istri tercinta yang selalu mendampingi serta pamannya yang telah mengasuh
sejak kecil. Namun setelah peristiwa itu, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi
Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Perjalanan ini
disebut juga dengan Isra Miraj’.

Isra di sini ketahui sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, menuju langit
ke-7 yang disebut dengan Miraj’. Pada peristiwa inilah, Rasulullah mendapatkan perintah
sholat 5 waktu yang wajib ditunaikan seluruh umat muslim.

E. WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW.

Tepat pada 10 Hijriah ketika pelaksanaan haji wada’ wukuf di Padang Arafah saat Nabi
Muhammad memberikan khutbah, ada satu kalimat yang mengisyarakatkan bahwa beliau
akan meninggal dunia. Bunyi khutbahnya, yakni: “Wahai manusia, perhatikanlah kata-
kataku ini. Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, aku
tidak akan bertemu lagi dengan kalian.” Usai itu, Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Maidah
ayat 3: “Pada hari ini telah aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Maidah:3)
Diriwayatkan pula, bahwasanya setelah turun ayat ini, sahabat Umar menangis. Maka Nabi
Muhammad berkata kepadanya: "Kenapakah engkau menangis, hai Umar?" Jawab Umar:
"Aku menangis, karena dulu kita senantiasa ditambahi agama kita. Dan apabila agama kita
telah sempuma, maka sesungguh- nya tak ada sesuatu pun yang telah sempuna, kecuali
berkurang." Nabi menjawab: "Kau benar.” Ketika turun ayat ini, Nabi Muhammad tidak kuat
menanggung. Beliau bersandar pada untanya, sehingga unta itu mendekam, maka turunlah
Jibril Alaihis salaam (AS) lalu berkata: "Ya Muhammad, sesungguhnya pada hari ini
selesailah sudah urusan agamamu, dan berhentilah apa yang diperintahkan Tuhanmu dan apa
yang Dia larang terhadapmu. Maka kumpulkanlah sahabat- sahabatmu dan beritahukan
kepada mereka, bahwa aku takkan turun lagi kepadamu sesudah hari ini.

Anda mungkin juga menyukai