Anda di halaman 1dari 19

NIM : 20922094

PRODI : Administrasi Bisnis 6


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan rangkuman dari “ Sirah Nabawiyah “ tentang kisah
perjalanan nabi muhammad SAW. ini dapat disusun melalui beberapa sumber
yakni melalui buku, kajian pustaka, modul/jurnal serta dari sumber-sumber dan
fakta yang akurat maupun melalui media internet agar mempermudah setiap
pembaca.

Terlepas dari semua itu, saya selaku penulis meyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya,dengan meringkas setiap isi bahasan dari berbagai sumber tetapi
tidak mengurangi kemurnian sejarah yang terkandng dalam rangkuman “Sirah
Nabawiyah (Perjalanan Hidup Nabi SAW)”
Akhir kata saya berharap semoga rangkuman tentang Sirah Nabawiyah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap ah pembaca karna .
Sesungguhnya Sirah Nabawiyah (perjalanan hidup Nabi SAW) termasuk
setinggi-tinggi,semulia-mulia, dan seagung-agungnya ilmu dari segi tujuan
maupun tuntutan. Dengan ilmu iniseorang muslim bisa mengenal keadaan
agama dan nabinya, mengenal dengan apa Allah telahmemuliakan beliau,
mengenal pula apa yang telah beliau alami berupa musibah-musibah serta
ujiandalam perjalan masa kecilnya dan lain sebagainya

Lembang, 17 Desember 2022

Penulis
Sindi Julianti
PROFIL NABI MUHAMMAD SAW.
Nabi Muhammad adalah pembawa cahaya kebenaran untuk seluruh umat manusia, penyempurna
ajaran-ajaran para nabi terdahulu, penutup para nabi dan tidak ada nabi atau wahyuapapun yang
diturunkan Allah setelah wafatnya Baginda Muhammad saw. Rasulullah SAW adalahutusan termulia
yang diturunkan oleh Allah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh semesta alam.Dalam diri beliau
tercakup semua kebaikan ciptaan Allah. Dalam mengemban risalah

dakwah, beliau dibantu oleh para sahabatnya. Para sahabat nabi merupakan gen
erasi terbaik yang terlahirdari hasil didikan madrasah langsung Rasulullah.
Mereka selalu menjadikan tindak tanduk, tuturkata dan segala perbuatan Nabi
Muhammad sebagai contoh dan tauladan hidup. Mereka telahmenjadi generasi
terbaik karena mengikuti cahaya Islam yang dibawa Rasulullah.dan
sebagaigenerasi islamiyah maka sudah sewajarnya kita selalu mengingat semua
hal tentang nabiMuhammad saw dan jadikan nabi Muhammad sebagai suri
tauladan kita
AYAH, IBU, DAN KAKEK RASULULLAH
Rasulullah bernama Muhammad. Ayah beliau bernama Abdullah, sedangkan
ibu beliau bernama Aminah.
Kakek Rasulullah bernama Abdul Muththalib. Ketika Abdullah meninggal
dunia, Aminah sedang mengandung Rasulullah.
RASULULLAH LAHIR
Rasulullah lahir di Mekkah pada hari Senin, bulan Rabi’ul Awwal, Tahun
Gajah. Disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu datang bala tentara dipimpin
oleh Abrahah dari Yaman yang hendak menghancurkan Ka’bah. Mereka datang
membawa gajah-gajah.
Yang memberi nama Muhammad adalah Abdul Muththalib. Nama
“Muhammad” bermakna “orang yang betul-betul terpuji.”
IBU-IBU SUSUAN RASULULLAH
Selain oleh Aminah, Rasulullah juga disusui oleh Tsuwaibah, hamba sahaya
milik Abu Lahab, paman Rasulullah. Tidak lama kemudian, Rasulullah
disusukan kepada Halimah As Sa’diyah.
Sejak itu sampai berusia empat tahun, Rasulullah diasuh oleh Halimah dan
suaminya, Harits, di kampung Bani Sa’ad yang terletak di pedalaman Arab. 3
Ketika Rasulullah berusia empat tahun, terjadi peristiwa pembelahan dada
Rasulullah oleh Malaikat Jibril ‘alaihis salam.
Khawatir dengan keselamatan Rasulullah, Halimah pun mengembalikan
Rasulullah kepada Aminah di Mekkah.
IBU RASULULLAH WAFAT
Rasulullah hidup bersama ibunya tidak lama. Waktu berusia enam tahun,
Rasulullah diajak Aminah mengunjungi paman-paman Rasulullah di Madinah.
Dalam perjalanan pulang, Aminah jatuh sakit dan meninggal dunia di Abwa,
sebuah daerah yang terletak antara Madinah dan Mekkah.
KAKEK RASULULLAH WAFAT
Sepeninggal Aminah, Rasulullah dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muththalib.
Sebagai cucu tersayang, Rasulullah diasuh dengan penuh kecintaan dan
kelembutan. Akan tetapi, Abdul Muththalib tidak lama mengasuh Rasulullah.
Dua tahun setelah Aminah meninggal dunia, kakek Rasulullah meninggal dunia
pula.
ABU THALIB MENGASUH RASULULLAH
Setelah Abdul Muththalib meninggal, yang mengasuh Rasulullah adalah Abu
Thalib. Abu Thalib adalah salah satu paman Rasulullah. 4 Nama Abu Thalib
adalah Abdu Manaf. Ia adalah saudara seayah dan seibu dengan Abdullah, ayah
Rasulullah.
PERGI KE SYAM YANG PERTAMA KALI
Abu Thalib adalah seorang pedagang. Ketika Rasulullah berumur dua belas
tahun, Abu Thalib mengajak Rasulullah pergi berdagang ke Syam. Di Bushra,
Syam, rombongan Abu Thalib bertemu seorang rahib Nasrani yang bernama
Bakhira. Bakhira mengabari Abu Thalib bahwa Rasulullah adalah seorang nabi.
Sepulang dari Syam, Rasulullah tidak pernah bepergian lagi ke sana. Beliau
menghabiskan masa remaja beliau di Mekkah di bawah pengawasan Abu
Thalib.
PERGI KE SYAM YANG KEDUA KALI
Rasulullah baru kembali ke Syam ketika beliau sudah berusia dewasa. Waktu
itu, beliau membawa dagangan-dagangan milik Khadijah bintu Khuwailid.
Khadijah pun tertarik kepada sosok Rasulullah. Khadijah melihat Rasulullah
sebagai pemuda yang istimewa dan memiliki akhlak yang baik. Rasulullah
jujur, dapat dipercaya, tutur-katanya baik, dan menjauhi perilaku-perilaku buruk
yang biasa dilakukan oleh orang-orang di zaman itu. 5
MENIKAHI KHADIJAH BINTU KHUWAILID
Tidak lama kemudian, Rasulullah menikahi Khadijah. Rasulullah berusia 25
tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun. Allah ta’ala mengaruniai mereka
beberapa orang anak. Mereka adalah Al Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah,
Ummu Kultsum, dan Abdullah. Karena putra pertama bernama Al Qasim, maka
Rasulullah pun memiliki kuniyah Abul Qasim atau ayah Al Qasim. Kuniyah
adalah nama yang dimulai dengan “abu” atau “ummu”.
MELETAKKAN HAJAR ASWAD
Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, terjadi peristiwa pemugaran dan perbaikan
Ka’bah. Waktu itu, terjadi banjir besar di Mekkah yang menyebabkan bangunan
Ka’bah rusak. Orang-orang Quraisy memutuskan untuk memperbaiki Ka’bah.
Mereka pun bergotong-royong melakukannya. Rasulullah ikut serta
memperbaiki Ka’bah. Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menakdirkan
Rasulullah sebagai orang yang meletakkan batu Hajar Aswad di dinding
Ka’bah.
TAHANNUTS DI GUA HIRA’
Menjelang usia 40 tahun, Rasulullah mulai mengasingkan diri dari masyarakat
Mekkah. Beliau menjauh dari manusia dan menyendiri di Gua Hira, di pinggir
kota Mekkah. Apa yang beliau lakukan ini merupakan kebiasaan ahli-ahli
ibadah di zaman itu, sehingga tidak ada yang merasa aneh dengannya.
Kebiasaan ini disebut dengan tahannuts. Beliau tinggal di sana bermalam-
malam lamanya. Beliau pergi dari rumah sambil membawa bekal dan setelah
bekal itu habis di Gua Hira beliau kembali pulang ke rumah.
MENJADI SEORANG NABI
Menjelang turunnya wahyu pertama, Rasulullah sering mendapatkan mimpi-
mimpi yang benar. Maksudnya, mimpi-mimpi yang datang dari Allah. Ketika
berusia 40 tahun lewat 6 bulan, wahyu pertama turun kepada beliau yang
dibawa oleh Malaikat Jibril ‘alaihis salam. Wahyu pertama berupa Surat Al
ْ ‫ْسم ر َ ٍق ْاقر َ ْن َل َس َان ِم َق ا‬
‘Alaq ayat 1-5. Allah ta’ala berfirman, َ ‫ال‬ ِ ِ َ ‫ق َ ِ ا َي ل ِّ َك ب‬
7 ‫“ َ ُم َل ر ْك َك ْا ب َ َر و َ ْاقر ِ َلم َق ْ ِ ل ل َم ِ اي َ ل َم َ َْعَل ْم ی ْ م َ َس َان َ ما ل‬Bacalah dengan
(menyebut) nama Rabb-mu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabb-mulah yang maha pemurah.
Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Allah mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahui mereka.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5)
MENJADI SEORANG RASUL
Setelah turun wahyu pertama, terputuslah wahyu untuk sementara waktu.
Wahyu kedua turun ketika beliau sedang berselimut. Allah ta’ala berfirman,

Artinya
“Wahai orang yang berselimut. Bangunlah, lalu berilah peringatan. Dan
agungkanlah Rabbmu. Bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala
perbuatan keji.” (QS. Al Muddatstsir: 1-5)
MENGAJAK UMAT AGAR BERTAUHID
Jika wahyu pertama menandai bahwa beliau mulai diangkat menjadi seorang
nabi, maka wahyu kedua menandai diangkatnya beliau sebagai seorang rasul.
Sejak itu, beliau memulai tugas beliau sebagai utusan Allah yang mengajak
manusia agar bertauhid kepada Allah dan memperingatkan manusia agar
menjauhi segala bentuk kesyirikan, sebagaimana tugas para rasul sebelum
beliau. Allah ta’ala berfir 8 ْ َ ‫الطا ُغوتَ ُوا ب ا ْ َج ِن َ َّ ا و ْ ُدوا ُ ِن ا ْعب ُس ًوال م ٍة ر ِ ا في ُ ك ِّل‬
ْ َ “Dan sungguh telah Kami utus di setiap umat seorang rasul [yang
‫عثن َق ْد ب َ ل َ و‬
mengajak], ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut-thaghut’.” (QS. An Nahl:
36)
DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah pertama kali adalah dakwah secara
sembunyi-sembunyi (sirriyyah). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukannya selama tiga tahun. Yang masuk Islam pertama kali adalah
Khadijah bintu Khuwailid. Dari kalangan laki-laki merdeka, Abu Bakar Ash
Shiddiq. Dari kalangan anak-anak, Ali bin Abi Thalib. Dari kalangan bekas
budak, Zaid bin Haritsah. Dari kalangan orangtua yang sudah sepuh, Waraqah
bin Naufal. radhiyallahu ‘anhum ‘ajma’in.
MENGAJAR PARA SAHABAT
Setelah itu, menyusul teman-teman dekat Abu Bakar Ash Shiddiq. Mereka
adalah Utsman bin Affan, Saad bin Abi Waqqash, Az Zubair bin Al Awwam,
dan Thalhah bin Ubaidillah. Setelah mereka, menyusul pula Abdurrahman bin
Auf, Abu Ubaidah bin Al Jarrah, Utsman bin Mazh’un, dan Arqam bin Abil
Arqam radhiyallahu ‘anhum. Mereka semua berasal dari kalangan orang-orang
merdeka dan sama-sama dari kalangan 9 Untuk mengajarkan Islam dan ayat-
ayat Al Qur-an, Rasulullah menggunakan rumah Al Arqam bin Abil Arqam
radhiyallahu ‘anhu sebagai tempat belajar. Rumah ini terletak di Bukit Shafa
dan menjadi semacam pusat berkumpulnya para sahabat nabi yang pertama-
tama masuk Islam (As Sabiqunal Awwalun).
DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN
Setelah tiga tahun, turunlah ayat ke-94 Surat Al Hijr. Allah ta’ala berfirman, َ ‫ين‬
َ‫ْع بم ف‬
ِ ‫صد‬ ُ ‫ك ُ م ْ ْ ِعرْ ض َ ِعن ال َ ُ و ا‬
َ ‫ت َْؤمر َ ْا‬ ِ ‫ْشر‬
ِ “Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala yang diperintahkan [kepadamu] dan berpalinglah dari
orang-orang musyrikin.” (QS. Al Hijr: 94) Melalui ayat ini, Allah subhanahu wa
ta’ala memerintahkan rasulNya untuk menyampaikan dakwah secara terang-
terangan (jahriyyah). Yang pertama kali Rasulullah dakwahi secara terang-
terangan adalah kerabat-kerabat terdekat beliau sebelum kabilah-kabilah
Quraisy lainnya dan penduduk Mekkah secara umum. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman, 10 َ َ ‫نذر َِعش َيرتَ َك ْا‬ ْ ِ ‫“ ين ِب َ ْقر‬Dan berilah peringatan kerabat-
kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy Syu’ara’: 214)
BERBAGAI GANGGUAN DATANG
Ketika dakwah dilakukan secara terang-terangan, mulailah muncul gangguan
dari orang-orang musyrikin Quraisy. Dimulai dari hinaan dan cacian sampai
kepada tindakan-tindakan penyiksaan secara fisik. Gangguan semakin menjadi-
jadi, ketika dakwah Rasulullah mulai menyinggung tuhan-tuhan sesembahan
kaum musyrikin. Mereka tidak terima berhala-berhala mereka dijelek-jelekkan,
mereka tidak terima apa-apa yang mereka warisi dari nenek-nenek moyang
mereka direndahkan. Dalam keadaan diganggu dan disakiti seperti itu,
Rasulullah tidak menganjurkan para sahabat beliau untuk membalasnya.
Sebaliknya, Rasulullah menyuruh mereka untuk bersabar dan terus bersabar
sampai Allah tolong mereka.
HIJRAH KE NEGERI HABASYAH
Pada tahun kelima dari tahun kenabian, Allah subhanahu wa ta’ala mengizinkan
para sahabat nabi melakukan hijrah ke negeri Habasyah yang terletak di sebelah
barat Jazirah Arab. Berangkatlah sejumlah sahabat nabi ke Habasyah. 11
Gelombang pertama terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.
Mereka berangkat pada bulan Rajab tahun kelima itu. Pada gelombang kedua,
berangkat sebanyak 83 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Mereka
dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
DUA SINGA ALLAH MASUK ISLAM
Setelah sebagian kaum muslimin menetap di Habasyah, masuk ke dalam Islam
paman Rasulullah, Hamzah bin Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu. Peristiwa
ini terjadi pada tahun keenam dari tahun kenabian. Tidak lama kemudian,
menyusul Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Beliau masuk Islam
ketika berusia 27 tahun. Masuk Islamnya Umar menjadi kemulian bagi Islam
dan kaum muslimin. “Demi Allah, kami tidak sanggup mengerjakan shalat di
sekeliling Ka’bah secara terang-terangan hingga Umar masuk Islam,” kata
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
DIBOIKOT OLEH MUSYRIKIN QURAISY
Cobaan untuk Rasulullah dan para sahabat nabi muncul kembali pada tahun
ketujuh dari kenabian. Kaum musyrikin Quraisy bersepakat untuk memboikot
Rasulullah dan orang-orang yang melindungi beliau. 12 Pemboikotan itu
berlangsung selama tiga tahun. Dimulai sejak tahun ketujuh dari tahun kenabian
dan baru berakhir di tahun kesepuluh. Setelah tiga tahun pemboikotan
berlangsung, Allah ta’ala menurunkan pertolonganNya kepada Rasulullah dan
orang-orang yang melindungi beliau. Pemboikotan itu dibatalkan sendiri oleh
sebagian kaum musyrikin Quraisy.
PERISTIWA ISRA’ DAN MI’RAJ
Enam bulan setelah berakhirnya pemboikotan, Abu Thalib dan Khadijah
radhiyallahu ‘anha meninggal dunia. Kejadian ini menjadi cobaan berikutnya
bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ditinggal oleh dua orang tercinta
itu, meninggalkan kesedihan mendalam di hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Meski demikian, tidak lama dari kejadian itu, Allah subhanahu wa ta’ala
menakdirkan terjadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada diri Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sebelum Rasulullah dibawa untuk melakukan Isra’ dan
Mi’raj, dada beliau dibelah terlebih dahulu untuk dibersihkan. Ini peristiwa
pembelahan dada yang kedua kalinya Isra’ adalah peristiwa diperjalankannya
Rasulullah pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha
di Palestina dengan ditemani Jibril ‘alaihis salam. Rasulullah melakukan Isra’
dengan mengendarai seekor buraq. 13 Mi’raj adalah peristiwa naiknya
Rasulullah dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha di atas langit ketujuh. Di
Sidratul Muntaha, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima kewajiban
menunaikan shalat lima waktu.
ENAM ORANG DARI YATSRIB
Setelah Abu Thalib meninggal dunia, Rasulullah kehilangan sosok pelindung.
Kaum musyrikin Quraisy semakin berani untuk mengganggu dan menyakiti
Rasulullah secara fisik. Melihat keadaan seperti itu, Rasulullah berusaha
mencari pihak yang dapat menggantikan peran Abu Thalib terhadap dakwah.
Beliau kemudian mencoba mendakwahkan Islam kepada kabilahkabilah Arab di
luar Mekkah. Rasulullah terus berusaha, sampai akhirnya Allah memberi
pertolongan dengan masuk Islamnya enam orang penduduk Madinah pada
tahun kesebelas dari kenabian. Madinah waktu itu masih bernama Yatsrib.
DUA BAIAT DI AQABAH
Islam berkembang pesat di Madinah. Pada tahun ke-12 dari kenabian, datang
12 orang penduduk Madinah untuk melakukan baiat kepada Rasulullah. Baiat
ini disebut Baiat Aqabah pertama. 14 Rasulullah kemudian mengutus Mush’ab
bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum ke Madinah bersama pulangnya 12 orang
yang berbaiat itu. Mereka berdua diminta untuk mengajarkan Islam dan Al Qur-
an di kalangan penduduk Madinah. Setahun setelah itu, datang sebanyak 73
orang laki-laki dan 2 orang perempuan dari kalangan penduduk Madinah.
Mereka pergi ke Mekkah untuk berbaiat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Baiat ini disebut Baiat Aqabah kedua.
HIJRAH KE MADINAH
Setelah selesai baiat, mereka meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam untuk menjadi penduduk Al ‘Aqabah. Akan tetapi, Rasulullah tidak
mengizinkan mereka untuk seperti itu. Sebaliknya, beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengizinkan para sahabat nabi yang ada di Mekkah untuk hijrah ke
Madinah. Orang yang pertama berangkat hijrah ke Madinah adalah Abu
Salamah radhiyallahu ‘anhu. Setelah itu, menyusul sahabat-sahabat nabi
lainnya. Rasulullah baru berangkat hijrah ke Madinah setelah mendapat izin
dari Allah ta’ala.
EMPAT HAL PERTAMA DI MADINAH
Setibanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah, ada empat hal
yang beliau lakukan pertama kali.
1] Membangun Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi
2] Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar
3] Membuat perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi
4] Mengganti nama Yatsrib menjadi Madinah
DI ANTARA SYARIAT YANG TURUN
Setelah hijrah ke Madinah, Allah sempurnakan syariat Islam. Barulah kemudian
Allah wafatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang Disyariatkan
pada Tahun Pertama Hijriah adalah: 1] Shalat menghadap Baitul Maqdis. 2]
Berperang di jalan Allah 3] Shalat Zuhur, Ashar, dan Isya disempurnakan
menjadi empat rakaat jika tidak sedang safar 4] Azan di tiap awal waktu shalat
wajib Yang Disyariatkan pada Tahun Kedua Hijriah adalah: 1] Shalat
menghadap Ka’bah 2] Shaum Ramadhan 3] Zakat fitrah dan shalat ‘id 16 4]
Zakat mal 5] Kurban Yang Disyariatkan pada Tahun Keenam Hijriah adalah: 1]
Shalat khauf 2] Umrah ke baitullah 3] Shalat Istisqa’ Yang disyariatkan pada
tahun kesembilan hijriah adalah haji. Akan tetapi, Rasulullah baru bisa
melaksanakan ibadah haji pada tahun kesepuluh hijriah.
PERANG-PERANG RASULULLAH
Sejak diizinkannya berperang di jalan Allah sampai wafat Rasulullah, ada 25
perang yang diikuti oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. 1] Perang Al
Abwa’ 2] Perang Buwath 3] Perang Usyairah 4] Perang Badar Pertama 5]
Perang Badar Al Kubra 6] Perang Al Kudaid 7] Perang As Sawiq 8] Perang
Ghathafan 9] Perang Dzu Amr 10] Perang Bahran 17 11] Perang Uhud 12]
Perang Hamra-ul Asad 13] Perang Bani Nadhir 14] Perang Dzatur Riqa’ 15]
Perang Badar Al Maw’ad 16] Perang Dumatul Jandal 17] Perang Khandaq atau
Ahzab 18] Perang Bani Lihyan 19] Perang Dzu Qarad 20] Perang Bani
Musthaliq 21] Perang Khaibar 22] Penaklukan Kota Mekkah 23] Perang Hunain
24] Perang Thaif 25] Perang Tabuk
BERTEMU DAN BERPERANG DENGAN MUSUH
Dari semua perang itu, hanya sembilan perang yang Rasulullah bertemu dengan
musuh dan terjadi kontak senjata. 1] Perang Badar Al Kubra yang terjadi di
tahun ke-2 H 2] Perang Uhud yang terjadi di tahun ke-3 H 3] Perang Khandaq
atau Ahzab yang terjadi di tahun ke-5 H 4] Perang Bani Quraizhah yang terjadi
di tahun ke-5 H (setelah Perang Khandaq) 5] Perang Bani Musthaliq yang
terjadi di tahun ke-6 H 6] Perang Khaibar yang terjadi di tahun ke-7 H 18 7]
Penaklukan Kota Mekkah yang terjadi di Ramadhan tahun ke-8 H 8] Perang
Hunain yang terjadi di Syawwal tahun ke-8 H 9] Perang Tha-if yang juga terjadi
di Syawwal tahun ke-8 H (setelah dari Hunain) Dari sembilan perang yang
disebutkan itu, hanya satu orang kafir yang terluka dan terbunuh karena senjata
Rasulullah. Orang kafir itu bernama Ubay bin Khalaf.
RASULULLAH WAFAT DAN WARISAN BELIAU
Rasulullah wafat pada bulan Rabiul Awwal tahun ke-11 H. Waktu itu, beliau
berusia 63 tahun. Sebelum wafat, beliau sakit terlebih dahulu. Sakit beliau
kemudian bertambah parah pada hari Kamis dan beliau wafat pada hari Senin
serta dimakamkan pada hari Selasa. Yang menggantikan beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam mengimami shalat ketika beliau sakit adalah Abu Bakar
Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Ketika meninggal dunia, Rasulullah tidak
meninggalkan warisan. Yang diwariskan beliau shallallahu alaihi wa sallam
hanyalah ilmu agama. Karena itu, siapa saja yang mencari dan mempelajari
ilmu agama, maka sungguh telah mengambil sesuatu yang sangat berharga.

PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Ibn Hisyam ,Alsirah Alnabawiyyah.
Adz Dzahabi, Muhammad bin Ahmad bin Utsman. Siyar A’lam An Nubala’: Juz
II (Cet. 11). Beirut: Mu-assasah Ar Risalah. 1417H/1996M.
Al Albani, Muhammad Nashiruddin. Shahih As Sirah An Nabawiyyah. Amman:
Maktabah Al Islamiyyah. 1421 H.
Al Badr, Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al ‘Abbad. Syarh Al Arjuzah Al Mi-
iyyah fi Dzikri Hal Asyrafil Bariyyah lil ‘Allamah Ibni Abil ‘Izz Al Hanafi.
Riyadh: Tpn. 1431 H.
Jurnal
Al Hakami, Ibnu Ahmad. Amali fi As Sirah An Nabawiyyah. TTp: TPn. TTh. Al
Mubarakfuri, Shafiyyurrahman.
Ar Rahiqul Makhtum: Bahtsun fis Sirah An Nabawiyyah ‘ala Shahibiha Afdhalu
Ash Shalatu was Salam. Benares: Dar Ihya’ At Turats.
Tth. An Najdi, Muhammad bin Abdil Wahhab. Mukhtashar Sirah Ar Rasul (Cet.
II). Riyadh: Ri-asah Idarah Al Buhuts Al Ilmiyyah wal Ifta’. 1423H/2002M.
Ibnu Hazm, Ali bin Ahmad bin Sa’id. Jawami’ As Sirah An Nabawiyah.
Beirut: Darul Kutub Al Ilmiyyah. 1434H/2003M.

Anda mungkin juga menyukai